Tumgik
polaroidsloves · 10 months
Text
─── Look up to the sky, I’m among the stars.
Kalau ada satu hal yang aku paling syukuri semasa hidup aku, jawabannya adalah ketemu sama kamu. Aku pernah berbisik kepada Awan; bahwa dengan adanya kamu di samping aku aja, aku percaya aku bisa melewati hari-hariku yang kadang kala terasa menjepit pernafasanku. Soalnya, kamu pasti ada di sana untuk menggenggam erat tanganku dan ngomong “semua akan baik-baik aja, sayang. Ada aku di sini.”
Aku juga pernah cerita sama Matahari; kalau senyuman kamu secerah sinarnya dia (atau bahkan lebih sih, kalau menurutku). Aku nggak pernah lupa, gimana lucunya kedua bola mata kamu yang bulat itu waktu aku nerima lamaran kamu. Senyuman kamu lebar banget waktu itu; bahkan lebih lebar daripada Samudera, tau? Dan sejak itu, aku bertekad untuk selalu bikin kamu bahagia. Nggak akan aku biarkan kesedihan menyelimuti hati kamu.
Waktu lagi santai juga, aku menyempatkan diri untuk mengeluarkan keluh kesah ke Bulan. Aku sebal waktu tau kamu lebih banyak nangis dan diam; nggak kayak dulu yang periang dan banyak melempar candaan—semata-mata karena kamu bilang, kamu suka kalau aku tertawa. Kamu waktu itu pasti ngirain aku ketawa karena candaan kamu lucu, ya? Nggak, sayang. Aku ketawa karena aku bersyukur, kamu tercipta untuk aku, dan ngerasa bahagia ditemanin sama aku.
Kurasa, Pelangi paling banyak menampung ceritaku. Aku bahagia, dipertemukan sama kamu. Di antara milyaran orang di luar sana, kamu tercipta untuk aku, sayang. Kamu … banyak mengajarkan dan menyadarkan aku. Kalau nggak karena kamu, aku nggak tau apa itu arti ketulusan. Kamu bilang, kita nggak sempurna; tapi kita bisa saling melengkapi.
Aku sekarang lagi diam, bersandar sama Langit. Tapi, dia tau kalau aku lagi mikirin kamu. Aku merasa bersalah, karena nggak bisa menepati janjiku yang kuucapkan di depan Matahari. Buktinya, sudah 365 hari ini kamu nggak pernah absen untuk nangisin aku. Sayang, tolong jangan khawatir, ya?
Buat aku, semua sudah cukup. Aku … sudah pernah merasakan semua hal dan perasaan sama kamu. Bahagia, senang, sedih, murka, tersentuh, terhibur, dan yang paling penting … dicintai. Aku berterima kasih dan sangat bersyukur, kamu pernah memilih aku untuk menjadi pendampingmu. Menurutku, sudah cukup ketika berpulang sendiri pada pangkuanNya, aku adalah orang yang pernah membuat kamu bahagia.
Kalau sekarang kamu ingin berangkat, mencari Dermaga baru tempat kamu bersinggah selamanya sampai akhir hayat mempertemukan kita lagi—aku ikhlas, sayang. Aku sudah ikhlas ketika nantinya, kamu hangat dalam dekapan wanita lain.
Tengadahlah ke langit ketika kamu merindukanku; aku dan Bintang menontonmu dari atas sini.
0 notes
polaroidsloves · 10 months
Text
halaman buat nulis, supaya nggak stress.
0 notes