Jual Parfum Laundry Terdekat

Seiring dengan menjamurnya usaha laundry pakaian di kalangan masyarakat, toko parfum laundry pun semakin bertambah. Hal itu memudahkan Anda dalam mencari parfum laundry maupun deterjen. Akan tetapi Anda perlu memilih tempat terpercaya yang menawarkan produk unggulan, murah dan pelayanan yang memuaskan. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan mitra tepat untuk berbisnis.

Tempat yang menjual pewangi laundry tersebar di seluruh pelosok nusantara, dari desa hingga kota. Anda bisa menemukan produsen parfum laundry paling wangi maupun distributor parfum laundry yang menyediakan produk berkualitas, terjangkau dan garansi.

It’s Over

Sudah selesai. Rasa penasaranku terjawab sudah. Semua GR GR clubku selama ini nyata memang hanya GR. Akasia Selatan bukanlah aku.

Berpisah untuk Bahagia

Akhirnya, masing-masing dari kita sepakat untuk tidak bersama walaupun rasa cinta itu masih ada. Kita berhak untuk bahagia dengan jalan kita masing-masing. Kamu boleh dekat dengan perempuan lain, walaupun awalnya itu berat buatku. Tapi aku sadar, aku tidak boleh egois. Kamu boleh dekat dengan siapapun agar kamu tidak merasakan sakit yang terlalu ketika nanti aku bersanding dengan pangeranku. Dengan satu syarat, kamu tidak boleh melupakan aku. Sekarang memang sakit, tapi aku yakin bahwa suatu hari nanti ketika aku telah bertemu dengan pangeranku, perlahan-lahan aku bisa sembuh dari rasa sakit itu. Kejar terus mimpimu. Selalu teriring doa agar kamu sehat, dimudahkan dalam mencari rezeki, dan bisa hidup dengan baik. Aku sayang kamu.

Rumah

Setelah berkeliling kebeberapa tempat yang menakjubkan, melihat lebih dekat keindahan ciptaaan Tuhan dan mengarungi perjalanan panjang dari sebuah pencarian. Tentu saja destinasi yang paling dirindukan selanjutnya adalah rumah.

Perjalanan ini memupuk harapan untuk ketika nantinya pulang kata berjuang menjadi pembeda dari kita yang sebelumnya. Dan rumah adalah tempat dimana cerita yang kita bawa menjadi sebuah benda berharga.

Disanalah kenyamanan itu menetap. Meskipun rumah bukanlah istana, tidak ada singgasana disana apalagi kemewahan di dalamnya. Karna memang kebahagiaan itu tumbuh dari hal-hal kesederhanaan yang kita syukuri bukan dari kemegahan dunia yang terus saja kita cari.

Rumah menjadi alasan untuk terus berjuang, utamanya demi mereka yang telah lebih dulu berjuang. Rumah adalah tempat kembali menata mimpi dan merapihkan lagi kenangan yang berserakan disana-sini. Rumah itu istimewa, maka ada yang salah kalau saja kita tidak pernah merindukannya.

Rumah ada satu-satunya alasan untuk kembali. Kembali memupuk semangat dan kembali merasakan hangat dari mereka yang benar-benar percaya bahwa mimpi kita lebih luas dari apa saja. Namun yang ingin aku sampaikan bahwa bukan sekedar rumahnya yang membuat istimewa, tapi orang-orang yang tinggal dan menetap didalamnya yang membuat istimewa.

Tidak perlu sedih dengan gagalnya rencana hidup atau mungkin sebuah cerita yang harus kamu tulis ulang, bukankah hari ini ada banyak kisah yang terpaksa harus diakhiri agar bisa membuat kisah yang lebih baik?

Tidak harus selalu lurus dan mulus jalan untuk mendapatkan keberhasilan. Sengaja Allah buat jalanmu terjal dan kadang penuh jurang kanan dan kiri, agar kamu tahu apa itu harapan dan doa, agar kamu tahu apa itu kecewa dan bangun lagi. Tidak mengapa jika kisahmu terlihat lebih berat daripada yang lain, toh setiap kisah akan selalu ada penikmat dan pembacanya masing-masing bukan?

Seperti buku yang sudah penuh oleh catatan tinta hitam, entah hitam karena kesalahan dosa, atau karena kecerobohan dan ketidakhati-hatian. Maka gantilah dengan buku baru yang bersih, kembali tulislah kisah hidup dan penuhi dengan catatan kebaikan, jangan lagi jatuh pada kesalahan yang sama dan jangan lagi menaruh harapan pada manusia.

Pahami saja, setiap cerita itu akan selalu berbeda alurnya, dan akan selalu berbeda cara mengakhiri dan menutup kisahnya. Kamu dan hidupmu, kamu dan sepenggal kisah masa lalumu yang kini sudah lebih baik.

Semangat!

@jndmmsyhd

like it

HANCURKAN Tembok penghalang itu, terutama ketika saat ini kita masih merasa RAGU pada diri sendiri, tidak percaya dengan kemampuan diri sendiri, tidak yakin dengan apa yang dimiliki, yang selalu menilai diri yang tidak bisa, tidak mampu, dan tidak akan mungkin bisa.

Buang keraguan itu, selalulah berpikir positif, selalulah untuk fokus dengan apa yang dilakukan, jalani dan jalani fase setiap ketidaknyamanan ini, sebab bertumbuh salah satunya adalah kita harus bisa berdamai dengan diri sendiri, dan berdamai dengan ketidaknyamanan ini.”

Repost @panjiramdana

#asolstais_elkaffah

“Sadar atau tidak. Sebenarnya banyak sekali orang yang sedang patah hati maupun bersedih hati. Tetapi, ada yang memilih untuk menunjukkannya, ada yang memilih untuk menyembunyikannya, ada yang memilih untuk mengabari pada seluruh dunia, ada yang hanya menunjukkan pada Tuhan saja, ada juga yang hanya bercerita pada orang terdekat, ada yang berpura-pura bahagia, ada yang berpura-pura lupa, dan ada yang berpura-pura sudah sembuh dari luka, dan ada juga pilihan-pilihan lainnya. Semua itu soal pilihan, dan setiap orang memiliki hak yang sama untuk menentukkan pilihannya. Tidak ada pilihan yang lebih baik ataupun buruk, semuanya sama saja. Memiliki resiko dan konsekuensi yang harus ditanggung. Tapi satu hal yang pasti, apapun pilihanmu, sesedih apapun hatimu, kamu tidak sendirian. Mari bertahan.”

— - Sastrasa

Jangan biarkan cinta tumbuh berlarut-larut tanpa ada ikatan pasti. Karena bisa jadi, salah satu pihak bertemu dengan orang  baru sehingga pihak yang lain merasa tersakiti. Jangan minta jatuh cinta sebelum siap.

Kutunggu niat baikmu, wahai lelaki baik.

Tidak semua yang mengaku cinta akan memperjuangkan dengan baik, tapi orang yang punya niat baik pasti akan sungguh memperjuangkan. Semoga kita memperjuangkan setiap langkah dan tujuan kita untukNya, bukan semata-mata karena manusia.

Pena Imaji

110.

Suatu hari aku berdo'a,

"Allah, aku tahu perasaan ini tidak main-main. Ia tumbuh dan mekar bukan pada tempat dan waktu yang baik. Aku jatuh, bahkan sebelum aku menyadarinya. Maka hari ini, aku menyerahkan segala perasaanku kembali pada-Mu. Jika Engkau bisa mengubah siang menjadi malam dengan begitu mudah, maka tidak begitu sulit bagi-Mu, untuk mengubah perasaanku ini menjadi biasa saja seperti sedia kala."

Do'a itu ku ulangi terus-menerus, tanpa bosan. Di waktu wajib maupun sunah, serta di waktu-waktu yang mustajab. Sampai akhirnya aku menemukan ketenangan, untuk melanjutkan apa-apa yang sempat tertunda di belakang.

Allah itu punya kuasa, melebihi seisi langit dan bumi. Hati kita ada dalam genggaman-Nya. Mudah bagi-Nya untuk mengubah keraguan menjadi keyakinan, pun keyakinan berbalik menjadi keraguan.

Menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh. Menjadikan asing saling mengenal, dan yang saling mengenal menjadi asing (kembali). Urusan skenario yang seringkali di luar nalar manusia.

Maka jangan buru-buru, kita tidak pernah tahu (belum), yang datang itu ujian atau sebenar-benarnya akhir pencarian.

Karena; ujian perasaan tidak akan pernah selesai (belum), sampai hatimu benar-benar hanya terisi untuk-Nya.

Selamat terus membaik, mengejar berkah dan ridho-Nya🌻

Hangat, 08.44 | 3 April 2020.

Aku baru saja mau melupakanmu tatkala kau datang lagi di kehidupanku. Bukan sebagai kau yang dulu. Melainkan, sebagai masa depan dari sahabatku. Selamat. Kita kan bertemu lagi sebagai dua orang asing yang hanya bisa melihat dari kejauhan. Kau miliknya. Lalu aku kan memeluk diriku sendiri.

Jadi, kapan kita berdua bisa berterus terang? Jujur saja, aku takut kehilangan

100.

Menangislah jika Tuhan hanya menyibukkanmu pada hal-hal dunia. Hingga kau tak sempat membuka dan membaca kalam-Nya barang satu menit saja, ibadah tergesa-gesa, tak sempat menengadahkan tangan menghamba pada-Nya.

Sementara untuk dunia, waktu 24 jam pun terasa tidak cukup untuk memenuhi segala nafsumu sebagai manusia.

Menangislah, menangislah. Sebab kau terlena oleh dunia semata :")) astaghfirullah.

Jum'at 12.24 | 27 Maret 2020.

Bengkel Teduh

Gowok- 6 Februari 2019

Rumah yang hangat di seberang jalan. Percikan air hujan tempias membasahi mukaku. Kendaraan lalu lalang. Sepasang kekasih dan seorang pengendara ojek online turut berteduh bersamaku. Hampir pukul delapan malam. Atap bengkel yang terbuat dari seng memayungi kami. Sepi. Tak ada dialog. Apalagi monolog. Semua pandangan tertuju pada layar ponsel. Beberapa menit kemudian, hujan sudah agak reda. Pengendara ojek online mulai menghitung lembaran-lembaran kehidupan yang mati di dompet. Aku harus segera beranjak. Kasur yang nyaman dan selimut yang hangat menantiku di kostan. Oh tidak. Aku tergoda. Mi instan dan secangkir coklat panas. Selamat malam wahai semesta.

19. kebaikan laki-laki

kalau kita lihat, di dunia ini ada banyak sekali laki-laki yang baik. laki-laki yang rajin sekali ke masjid dan tekun sekali beribadah. laki-laki yang gigih sekali belajar dan giat sekali bersekolah. laki-laki yang begitu sungguh-sungguh bekerja dan menjemput nafkah. laki-laki yang sangat setia dan taat kepada kedua orang tuanya. laki-laki yang nyaris tidak punya catatan keburukan. kalau beruntung, kebaikan-kebaikan itu berkumpul di satu orang.

kalau kita pikir-pikir dan rasakan, mungkin ada laki-laki baik yang berbuat baik kepada kita (perempuan). menjadi sahabat dan mendengarkan seluruh keluh kesah kita. memberikan semangat setiap hari. mengantarkan kita pulang atau pergi. membelikan makanan saat kita sakit. mengirimi kita berbagai kado. menjadi orang pertama yang panik saat sesuatu tak baik terjadi kepada kita. menjadi yang paling penasaran atas tulisan kita atau karya kita. mungkin ada, laki-laki yang menyayangi kita.

tapi taukah kamu? sesungguhnya kebaikan laki-laki yang bisa terhitung oleh (ayah ibu) seorang perempuan hanyalah satu: melamarnya. kalau ada laki-laki yang mengaku memperjuangkanmu tapi tidak melamarmu, tidak menikahimu, percayalah bahwa perjuangannya belum penuh. sebaliknya, pun begitu. dia yang tidak (belum) berbuat apa-apa tetapi melamarmu, sesungguhnya dia telah melakukan segalanya.

sebab bukanlah perkara kecil bagi seorang laki-laki untuk meminta perempuan dari orang tuanya. tidak dua atau tiga kali dia bergelut dengan dirinya sendiri (terlebih dahulu). ada banyak risiko yang dia putuskan untuk ambil. ada sebongkah tanggung jawab besar yang tiba-tiba diangkatnya sendiri, hendak diletakkannya di pundaknya sendiri.

maka janganlah kita perempuan, yang belum menikah, terhanyut dalam kebaikan-kebaikan yang (masih) semu. maka tak perlu jugalah kalian laki-laki berbuat baik yang semu-semu itu. salah-salah malah ada harapan tidak perlu yang ikut tumbuh. pada suatu titik semua itu tidak penting. semua itu akan kalah dengan dia yang melangkahkan kaki kepada ayah.

maka janganlah kita perempuan, yang sudah menikah, iri dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan para laki-laki lain kepada pasangannya. apalagi tergoyahkan kesetiannya karena ada laki-laki yang baik kepada kita. semua itu kalah dengan dia yang telah melangkahkan kaki kepada ayah.

karena ada banyak laki-laki baik, tetapi kebaikan laki-laki hanyalah satu. maka, hitunglah kebaikan yang satu itu–hitung baik-baik. :)