Tumgik
nurilita · 2 months
Text
Nak, sekarang gigimu sudah empat.
Besok lagi lima, besok lagi enam.
Sedang umur papa sekarang 29.
Besok 30, besok lagi 31.
Umur mama sekarang 28, sama seperti tanggal lahirnya.
Besok 29, besok lagi 30.
Belum 30 tahun aja, tulang-tulang di kaki kiri mama seperti keropos.
Disedot Sean ya?
Dugaan mama, karena kalsiumnya berkurang. Setiap hari mama susuin Sean, setiap hari Sean ambil kalsiumnya mama.
Sean,
Hari ini ulang tahunmu yang pertama. Satu tahun sudah kamu hidup di dunia.
Mama & papa selalu excited melihat perkembangan Sean.
Selalu jadi anak yang bahagia ya nak,
Jadi anak baik.
Love,
Mama & Papa
0 notes
nurilita · 3 months
Text
Seru ya menikah?
Kita jadi punya banyak rencana.
Kalau saja kita tidak menikah,
Uang kita akan habis untuk hal-hal yang sifatnya sementara.
Perawatan wajah, makan soto cak Nuryan suka-suka, apa lagi ya?
Kalau kita tidak menikah,
Tidak ada bayi kecil menggemaskan yang suka tertawa, dan gemar memanggilmu "papapa papa"
Seru ya, menikah.
Kita jadi punya grup WA bernama "Pembahasan Rumah".
Hal-hal yang kita pengenin, yang kita impiin, kita bahas semuanya di sana.
Kalau saja kita tidak menikah,
Barangkali gaji kita akan habis begitu saja, nggak bermakna.
Ternyata seru ya..menikah..
Meskipun menguras waktu dan tenaga kelihatannya,
Tapi gak memungkiri kalau kita berdua bahagia.
Tetap seperti ini terus, ya?
0 notes
nurilita · 5 months
Text
Seanku
2023
8 Des
Uti Kipah berbisik pelan-pelan, "Bak mandi Sean (bak mandi bayi, persegi panjang, berwarna ungu) sudah tak taruh di belakang (gudang) hihihi."
"Anaknya sudah gedhe", sautku.
Kami berdua tertawa kecil.
Seanku sudah tidak lagi memerlukan bak mandi bayi & air hangat untuk mandi.
Sekarang, Sean hanya perlu diguyur pakai air dingin (memakai bak mandi Uti Kipah, bulat, berwarna hijau) dan gayung jika mandi.
17 Des
Lucunya anakku.. kalau mbah Dirman bilang, "Dung tak dung, dung tak dung", Seanku akan langsung tergopoh-gopoh berdiri.
"Jarno.. gak usah ditabuhi. Engkok arek e lungguh maneh", kata mbah Dirman.
Benar saja.. Seanku langsung duduk. Tapi kalau mbah Dirman ngudang seperti itu lagi, seketika Seanku buru-buru berdiri.
Tumblr media
0 notes
nurilita · 2 years
Text
Life Updates
Hai. Rasanya sudah satu tahun lebih ya, aku tidak menuangkan rasa di sini. Aku terlalu sibuk dengan kehidupan baruku; berumah tangga. Meskipun pada dasarnya aku dan suami belum tinggal di kota yang sama, Tapi rasanya sudah jauh berbeda, aku tidak lagi bujang.
Selain itu,
Pada awalnya kukira tumblr ini akan memuat sedih dan resahku saja. Tapi untuk kali ini, izinkan aku menuliskan secuil kebahagiaan.
Alhamdulillah hi robbil alamin. Kalimat pertama yang ingin aku ucapkan untuk menyambut hidupku yang penuh syukur.
Satu orang yang dapat memberikan aku bahagia sebegininya, adalah orang yang sama dengan yang aku ceritakan di tumblr sebelumnya (orang yang dua tahun lalu memberikan aku kecewa sebegitunya). Namanya masih sama, Sosoknya masih sama, Tapi dengan keadaan dan karakter yang jauh berbeda.
Tulisan ini dapat digunakan juga sebagai bentuk apresiasiku kepadanya.
Dia sudah melewati jalan yang jauh. Dan dengan tumpukan keberanian yang berhasil ia kumpulkan, akhirnya ia datang ke rumah. Membeberkan segala kesalahan dan penyesalannya.
Akhirnya kami berdua menikah. Setelah delapan bulan pernikahan, kami dipercayakan Tuhan untuk mempunyai anak.
Dari sini bahagiaku berawal.. Sekarang, anak yang masih ada di dalam rahimku ini sudah berumur 5 bulan.
Dan suamiku telah menjadi versi terbaik dari dirinya.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Bolehkah aku kecewa pada diriku sendiri, kali ini?
Dikecewakannya aku, berkali-kali
Hingga aku tak lagi mampu mengenali “kecewa” itu sendiri
Abu,
Abu,
Berpadu si kecewa dan si bahagia
Larut.
Sudah kutanamkan, “Tahan bahagiamu. Jangan terlalu.” Kau tidak nurut.
Berdalihlah kamu, “Aku memang pernah patah. Tapi aku juga ingin bahagia (lagi)”
“Jangan lagi. Seseorang itu sudah pasti akan mengecewakanmu (lagi)”
“Sepertinya tidak. Bukankah seseorang berhak mendapat kesempatan kedua? Kalaupun iya, aku akan menyalahkan diriku sendiri.”
“Selamat berhitung. Kedua, ketiga, keempat.
Sekarang terserah saja.”
0 notes
nurilita · 3 years
Video
Sidoarjo, 10 Maret 2021
Patah hati tidak melulu menghasilkan depresi. Patah hati denganmu, sudah membuatku menghasilkan lebih dari 20 karya. Terima kasih untuk itu. ✨ Semoga ini adalah karya terakhir sekaligus penutup. Salam, -Wanita hebat yang pernah kau peluk dengan erat-
0 notes
nurilita · 3 years
Text
✈️
Pagi itu, di bandara Juanda Aku mengenal betul sosok yang ada di depanku Tinggi, badannya tegap, berkulit sawo matang
Aku berjalan di belakangnya Ku amati sosok itu mengenakan ransel di punggungnya Dengan koper di tangan kirinya Mudah saja bagi dia untuk terus melangkahkan kaki Nampaknya seseorang itu sedang buru-buru Ku lepas perginya, semakin jauh saja ia dari tempatku berdiri saat ini "Jangan nangis, jangan nangis", ucapku seraya menguatkan diri "Aku belum siap." Lanjutku dalam hati.
Tumblr media
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Baju Kotor
Hari itu tidak berjalan seperti biasanya.
Ada yang aneh, kataku. Tiba-tiba ia menangis di kakiku. Aku risih.
"Jangan kaya gini! Geli banget!" Padahal dia tau, bagian tubuh yang paling tidak kusukai untuk dipegang orang lain adalah kaki. Dia terus saja menangis, tanpa ada kalimat yang bisa keluar dari mulutnya.
"Masalah kemarin ya? Udah lah, ga usah dipikirin. Kan udah selesai." Kataku menebak-nebak. Wajar, baru kemarin kita berselisih paham, mungkin karena itu ia menangis tanpa alasan, pikirku. Hari sudah larut malam. Sial, waktu selalu terasa cepat ketika kita sedang bareng. Kamu juga mengakui itu kan? Bergegas, aku memasukkan baju-baju kotornya ke kantong plastik. Untuk aku bawa pulang, dan mencucinya di rumah. Seperti kebiasaanku kan? Lagi-lagi, ada yang aneh. Ia mencegahku.
"Baju kotorku tidak usah dibawa pulang." Semakin bingung, aku menyahut, "Lah kenapa?" Menampakkan wajah sedih, dia berkata, "Gapapa. Aku ga tega. Aku udah jahat sama kamu." "Jahat kenapa to?" Pertanyaanku yang terakhir tidak terjawab. Sampai aku pulang dan tidak jadi membawa baju kotornya.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Abadi
Semua yang hidup akan mati. Tetapi tulisan, akan abadi.
Aku menitipkan segala rasa yang pernah hadir saat aku hidup di tumblr ini. Utamanya, soal kekecewaan. Agar menjadi buku pelajaran bagi aku sendiri. Agar aku tidak berlaku jahat kepada orang lain. Karena sekali aku membuat orang lain kecewa, bisa saja rasa itu juga abadi. Bisa saja diam-diam dia memiliki tumblr rahasia sepertiku. Menumpahkan apa yang ia rasa, Menuliskan bahwa aku adalah orang yang sudah membuatnya kecewa. Dan, Tulisannya akan abadi. Sekalipun orang tersebut sudah pergi.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Percakapan dengan Ibu
Untuk mengenang.
Ku abadikan beberapa percakapanku dengan ibu (yang tak pernah kau baca) mengenai kamu. Agar kamu tahu, bahwa kamu pernah diterima di keluargaku. Tidak dibedakan. Tidak mengenal anak kandung atau bukan. Kapan saja kamu masuk ke rumah, dengan atau tanpa mengetuk pintu, bebas.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Gimana tes D4 mu, Bal? 😆 
Tumblr media
Ghibah time~ wkwkwk 😂
Tumblr media
Ga ada angin, ga ada hujan. Iki chat sing garai tukaran. Wkwk
Bal, kamu pernah disayangi.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
2020
"Tahun yang sulit diungkapin kata-kata, semua jadi tumpul makna. Rasa, rasa, rasa. Tahun bersenandung." - Kunto Aji.
Memang benar. Tumpul makna. Kalau boleh aku kilas balik soal 2020 ini, overall 2020 adalah tahun yang buruk. Tahun pertumpahan rasa dan karsa. Biar kuperinci: Januari Aku terbaring di rumah sakit. Pasca operasi pertama pada Oktober 2019, aku harus melanjutkan operasiku yang kedua. Februari Proses pemulihan pasca operasi. Berlangsung cukup lama. Sekitar 1 bulan. Maret Baru saja senang karena bisa masuk kerja, beraktivitas seperti biasa, sudah harus terhenti lagi. Covid mulai masuk. April Tidak ingat. Selain slogan "stay at home" masih terus digaungkan. Mei Idul fitri, ketemu ayah di depan indomaret, lagi gendong anak. Botol susu anak itu jatuh di tengah jalan. Masuk indomaret utk beliin susu. Sad. Juni Tidak ingat. Selain asmaraku yang sudah mulai buruk. Hehe-he. Juli Mencoba mengirimkan kalimat-kalimat panjang ini, berharap ada suatu progress yang baik.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Agustus Yang tak inget, aku sempet hampir gila, itu doang. September Masih gila. Oktober Pengumuman kelulusan CPNS. "Kok ada ya, orang lulus CPNS malah ga seneng." - temenku. "Lagek iki, nemu arek lulus CPNS malah flat." - temenku. "Kon gendeng a?" - temenku. Wkwkwk. Dibilang sedih karena lolos CPNS kok kesannya sombong bgt. Tapi realitanya gitu, ya mau gimana? November November belum kelar, jadi masih ga bisa nulis. Desember Akan ada updatean di post ini 2020, Angkanya doang yang bagus. Rasanya? Ahh mantapp.
Updated:
November
Ingin menuliskan agak banyak kata di bulan ini. November adalah bulanku, dan bulanmu juga. November juga yang dengan lancang membuka rahasia kita berdua; bahwa masing² dari kita ternyata masih peduli. Apa ada cerita yang lebih menyedihkan ketimbang dua orang yang saling mempedulikan tapi tak bisa bersama? Tuan, terima kasih. Setidaknya ada satu bulan dimana aku tidak harus memaki, mencaci, dan menyalahkan diri sendiri. Desember Desember adalah bulan yang paling singkat, menurutku. Beberapa orang datang - pergi, satu anggota keluarga meninggal, dan bapak yang masuk rumah sakit. Apa yang kamu lihat di 2020, begitulah adanya. Ternyata, menjadi baik saja tidak cukup.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Tumblr media
Waktu berjalan cepat, aku berjalan lambat. Entah karena rotasi yang memang merayap, atau akunya saja yang belum siap. Inginnya menetap saja. Tidak maju, pun tidak mundur. Tetapi waktu tak pernah mengizinkan. Ia terus saja berlari, tergopoh-gopoh. Seperti sedang ada yang mengejar. Beberapa memang menginginkannya. Terutama bagi mereka yang telah merancang rencana. Tetapi tidak bagi aku yang tak ingin bergerak, tergeletak, dan selalu terisak. Hm.. Hidup terlalu jenaka untuk aku yang tidak ingin tertawa.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Perihal Pulang
Kalau nanti ia pulang, tolong jangan tanyakan telah berjalan kemana saja ia, di pemberhentian mana saja?
Kalau nanti ia pulang, tolong jangan tanyakan apa saja rasa dan resah yang telah ia lalui. Kalau nanti ia pulang, tolong, sambut ia. Bukakan pintu, dan biarkan ia merebahkan diri. Barangkali segelas teh atau secangkir kopi dapat kau suguhkan. Kalau nanti ia pulang, tolong, tidak usah bicara. Kau dapat melihat urat tangannya yang semakin jelas, ataupun matanya yang semakin sayu, pertanda; jalan menuju kesini tak terlalu mudah. Kalau nanti ia pulang, dan rumah yang disinggahi adalah benar, berbahagialah, dan jadilah tempat yang nyaman. Kalau nanti ia pulang, ternyata hanya sebentar, teh atau kopimu cuma diteguk sebanyak dua sampai tiga saja, Tidak apa-apa. Ia sedang kebingungan. Buka kembali pintumu.
Jangan tanyakan kenapa dan mengapa. Kau bukan rumah yang ia cari.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Terkadang Rindu
Terkadang rindu, Tetapi ada juga yang merindu selain aku. Rindu tidak suka diadu.
Terkadang rindu, Tetapi harus sadar, Semuanya sudah bubar. Terkadang rindu, Tetapi harus tau, Semuanya melangkah maju. Terkadang rindu, Tetapi kadang juga tidak.
0 notes
nurilita · 3 years
Text
Ubud, 3:32 AM
Aku tercekat, Ada sesuatu yang berusaha dilupakan tetapi masih saja ingat Perihal yang terjadi di luar nalar dan akal sehat Selalu menghantui walau hanya sekelebat Lamat-lamat ku dengarkan saja AC berbunyi Ku biarkan ia bernyanyi Mengisi ruangan yang sebelumnya sunyi Pelan-pelan, ku tutup saja mataku Dengan pikiran yang masih beku Berusaha mencerna apa yang sudah berlalu Rasanya masih sama, seperti ditusuk sembilu
Tumblr media
Selamat tidur.
0 notes
nurilita · 4 years
Text
"Sayang, kamu gapapa? Perlu liburan biar ga penat?"
"Sayang, aku khawatir." "Sayang, setelah sampai rumah, jangan lupa cuci tangan, dan makan. Eh, cuci kaki juga. Kalau terlalu capek, minimal cuci muka. Ganti baju sebelum rebahan, bersihin badan karena COVID masih belum reda." Sebenarnya, ia tidak perlu menuliskan pesan sepanjang itu. Singkat saja. Misalnya, "Sayang, setelah sampai rumah, mandi ya." Tapi aku lupa, bahwa begitulah memang cinta berbahasa. Cinta suka buang-buang. Buang-buang kata, buang-buang waktu. Tapi indah. (selama dua orang yang melakukannya, sama-sama suka dan rela!)
0 notes
nurilita · 4 years
Text
Sepotong Senja untuk Pacarku - Seno Gumira Ajidarma
Akankah seperti Alina? Atau seperti Sukab? Sukab yang selalu menyebut, "Alinaku yang manis.. Alinaku yang cantik." Atau Alina yang selalu menjawab, "Sukab yang malang. Sukab yang selalu malang."
Akankah seperti Alina? Atau seperti Sukab? Sukab yang rela dikejar-kejar penduduk pantai, karena telah mencuri sepotong senja untuk pacarnya, Alina. Atau Alina yang malah mengolok-olok Sukab, karena perbuatan Sukab yang bodoh, menjadikan bencana di seluruh dunia. Akankah seperti Alina? Atau seperti Sukab? Sukab yang bersembunyi di gorong-gorong, bau, menjijikkan, kotor, demi menyelamatkan sepotong senja yang akan dikirimkan kepada pacarnya, Alina. Atau Alina yang malah berkata, "Aku tidak pernah mencintaimu, Sukab. Dari dulu aku tidak pernah mencintaimu. Kalaupun aku terkesan peduli padamu, itu hanya kasihan." Daripada menjadi dua tokoh tersebut, aku lebih suka menjadi tukang pos pengantar surat. Aku tidak suka menjadi pemeran utama. Tukang pos yang monoton, tukang pos yang membosankan. Sehari-hari ia hanya mengantarkan surat, mengayuh sepeda, mencari alamat-alamat. Hidupnya sedikit berwarna, karena orang yang ditemuinya berbeda setiap hari. Ada pengemis paling miskin di dunia, namun mempunyai 2 dayang cantik-cantik. Dan yang terakhir ditemuinya, mungkin saja Alina. Untung saja, ada sedikit warna di hidup tukang pos. Setidaknya, ada bahan cerita untuknya. Aku tidak membayangkan apa yang akan diceritakan tukang pos, kalau saja ia tak bertemu dengan orang-orang si penerima surat. Cerita tentang dia menjadi ikan? Berkeliling candi Borobudur, atau soal dia yang telah beranak-pinak di lautan dan menciptakan spesies baru? Menarik, sih. Tapi tetap saja, membosankan. Lebih baik hidup membosankan, bukan? Daripada harus berperan seperti Sukab ataupun Alina yang masih saja ribut urusan cinta. Ribet. Bikin capek. Belum lagi Sukab yang disalah²kan Alina, karena sepotong senja yang dikirimkan, ternyata diterima Alina 10 tahun kemudian. Saat Alina sudah menikah. Sukab yang malang.. Sukab yang selalu malang.. Dari dulu sudah diberi isyarat oleh Alina, tapi tidak mau mengerti! Sukab yang bodoh.
0 notes