Tumgik
nobititalks · 4 years
Text
Lagi, dan selamanya.
Rindu ini rasanya semakin terasa berat, Ma.
Hari-hari yang kulewati tanpamu, tidak akan pernah sama seperti dulu.
Kerikil demi kerikil kulewati, rintangan demi rintangan kuhadapi, demi menapaki hidup yang harus terus berjalan.
Andai aku boleh memilih, rasanya ingin aku kembali bersamamu.
Menikmati masa-masa indah bersama kasih sayangmu yang begitu tulus,
Berbagi tawa canda yang tak pernah membuatku bosan bersamamu,
Dukungan tanpa hentimu, yang selalu berhasil membuatku merasa tidak pernah sendiri.
Aku mencintaimu, Ma.
Aku menyayangimu.
Ingin rasanya aku bertemu denganmu, memelukmu seerat yang kumampu, melepas segala dahaga rindu yang selama ini tak bertuan.
Rasa rindu ini tidak pernah ada habisnya, Ma.
Ia terus mengakar, dan tumbuh semakin kukuh setiap harinya.
Karena setiap waktu bersamamu, adalah memori paling berharga dalam hidupku.
Waled, 19 Juli 2020
3 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Self Esteem Crisis.
Ini bukan yang pertama kali. Bukan juga yang kedua, ketiga, keempat ataupun seterusnya.
Melainkan sudah kesekian kali, hingga aku mungkin akan keliru jika mencoba menghitungnya.
Lagi-lagi ini tentang aku, yang terjebak dalam arus pikiran, tentang segala kurangku.
Bahkan jika ada yang bertanya tentang apa lebihku, rasanya tidak satupun dapat aku jawab.
Karena segala kelebihanku yang mungkin tampak, itu bukanlah aku yang sebenarnya, melainkan Allah yang menutup segala aib ku.
Maka atas datangnya seseorang yang dengan berani menerima segala kurangku, beribu terima kasih pun rasanya tidak cukup untuk kusampaikan.
Jika kamu menganggap kurangku adalah tugasmu, maka bebanmu akan semakin berlipat ganda.
Jika kamu mengharapkan lebihku untuk menghiasi hidupmu, mungkin kamu tidak akan mendapatkan apa yang kamu harapkan.
Aku, sangat jauh dari kata sempurna.
Dan kamu datang, meyakinkanku, bahwa aku adalah yang terbaik. Walaupun aku tidak pernah sepakat dengan kalimat itu, dan kamu pun tahu, aku memang keras kepala.
Caramu menerima segala kurangku, berhasil membuatku bersyukur, telah Allah kirimkan sosokmu dalam hidupku.
Aku memang tidak sempurna.
Namun aku akan terus belajar, memperbaiki segala kurangku, demi mengurangi bebanmu.
Semoga Allah mudahkan segala perihal.
Dan semoga niat kami, selalu Allah murnikan untuk beribadah kepadaNya.
29 Oktober 2019
6 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Titik Jenuh.
Maaf. Saya masih harus banyak belajar lagi. Kali ini saya tidak akan meminta cepat dipertemukan dengannya, karena saya pernah berjanji pada seseorang untuk tidak mengulangi permintaan itu lagi.
Saya akan meminta raga ini dikuatkan. Dikerahkan segala tenaga. Disegarkan jasmaninya. Dilapangkan dadanya. Diikhlaskan setiap langkah. Serta dimampukan untuk memenuhi segala butuh dan inginnya.
Semoga saja. Semoga terus. Semoga selalu. Tidak akan pernah bosan semoga ini mengudara, mengharapkan pertolonganNya selalu mengiringi setiap langkah.
2 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Di dunia itu ada kematian, sementara akhirat adalah sebuah kesejatian.
Masihkah kita ingin terus menomer satukan dunia?
152 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Mata Paling Pesimis
Sudah banyak orang bicara perihal pahitnya kehidupan. Bahkan tak sedikit yang bercerita sampai berbusa, seakan-akan dia orang paling sengsara di dunia.
Sudah banyak orang berbagi pengalaman, bagaimana ia pernah terjatuh, bangkit, jatuh lagi, lalu bangkit lagi.
Kita pun, tak kurang referensi bagaimana kiat-kiat menghadapi sulitnya hidup, pahitnya kegagalan, atau beratnya perjuangan menggapai kesuksesan.
Tapi tahukah kamu, apa yang paling pilu dan menyakitkan di dunia ini tapi belum pernah ada satu orang pun yang berbagi pengalaman tentang itu sebelumnya?
SAKARATUL MAUT!
Jika mau lihat mata paling pesimis, lihatlah mata orang sakaratul maut.
Saat itulah dirasakan sakit yang teramat sakit. Mata membelalak, entah karena kesakitan, atau karena dipenuhi penyesalan. Lidah tercekat, tak sempat ada kata maaf dan terima kasih, atau sekadar ucapan selamat tinggal untuk orang-orang tersayang.
Datangnya tiba-tiba. Ingin teriak meminta tolong, tapi siapalah manusia yang bisa menolong. Dokter dan pengobatan terbaik pun, tak ada yang sanggup menolong.
Sebaik-baiknya manusia, tak ada satu pun yang luput dari perih dan sakitnya sakaratul maut.
Lantas bagaimana kita yang kurang ilmu, sedikit amal, banyak mau, dan banyak mengeluhnya ini?
Tumblr media
Taufik Aulia
1K notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Yang sering kali luput dalam ingatan, setiap rasa yang tumbuh mengakar selain kepadaNya, harus juga dibersamai dengan rasa ikhlas melepaskan.
Jangankan yang belum berikatan, yang sudah menjadi pasangan pun, harus siap kapanpun Allah mengambil pasangannya kembali ke sisiNya.
Juga dapat dipetik dari kisah nabi Ibrahim yang diuji untuk menyembelih anaknya sendiri, nabi Ismail. Meskipun pada akhirnya, Allah juga lah yang mengganti dengan seekor domba.
Maka atas setiap rasa yang bersemi adalah sebuah ujian. Dan setiap dari kami, akan kembali kepada Yang Menciptakan.
“Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
26 Oktober 2019
1 note · View note
nobititalks · 5 years
Text
Mengemban banyak amanah itu sungguh belajar mendewasakan diri. Sebab amanah melatih kita untuk lebih apik dalam menejemen waktu dan prioritas. Selamat bertumbuh!
Bintara, 16 Oktober 2019
98 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Diantara.
Aku tahu, kamu pun paham betul apa yang aku rasakan kini. Merasa tidak nyaman berada diantara. Tidak bebas, karena semua serba bersekat.
Ada tembok besar yang dengan sendirinya terbangun sejak ia pertama kali datang. Memisahkan ruang gerak yang seharusnya bisa melebur. Membatasi setiap langkah kebebasan yang dulu tak pernah sama sekali aku rasakan.
Pernah beberapa kali berusaha meruntuhkan, mencoba berdamai dengan diri dan keadaan, merasa ingin segera memutuskan segala rantai yang terasa begitu mencekik.
Namun semuanya tidak semudah yang diharapkan. Tembok ini masih saja kokoh hingga kini, bahkan ia terus tumbuh dan berkembang di luar kehendakku.
Aku tahu, sejak awal keputusan ini diambil, kami harus siap membagi. Membagi waktu, membagi kebersamaan, namun tidak untuk membagi ruang hati. Sampai kapanpun, dia, akan tetap mendominasi, menempati tempat yang paling istimewa, tidak akan tergeser sedikitpun oleh siapa saja yang datang.
Aku tidak tahu sampai kapan keadaan ini akan berlangsung. Jika saja boleh memilih, aku jauh lebih nyaman untuk tidak memilih jalan ini. Rasanya lebih bahagia menjebak diri bersama memori indah tentang dia, yang segala tawa manisnya tidak pernah bosan terputar dalam ingatan.
Untung saja aku segera tersadar, bahwa inginku hanya akan memberikan keuntungan sepihak. Karena pada akhirnya, akan ada seseorang yang membawaku pergi bersamanya. Lantas, bagaimana dengan nasibmu?
Maka lagi-lagi, ini adalah sebuah pembelajaran, untuk terus mengalah. Semoga saja dimudahkan.
26 Oktober 2019.
7 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
The one. (2)
H : "Kamu bs nebak ga ke arah mana?"
M : "X kan?"
H : "Paham ga aku ngmg apa?"
M : "Y kan?"
H : "Kayanya mending Z aja ya"
M : "Baru mau ngomong gitu"
H : "Kamu kaget ga aku cerita gini?"
M : "Ngga, udah feeling"
Gitu aja terus setiap hari. Hemat bicara udah langsung paham.
Alhamdu?lillah!
18 Oktober 2019
2 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
The one.
"Aku bahkan gatau, entah kamu dulu, entah aku dulu yang bakal menghadapNya. Siapa yang tau?"
"Tujuan kita hidup di dunia tuh apasih? Surga kan?"
"Apapun itu, aku ga masalah. Yang penting, selama masih ada waktu, kita maksimalin beribadah sama Allah."
"Tenang aja, ada Allah kok. Allah ga akan membebani seseorang diluar batas kemampuan hambaNya."
:")
Lega rasanya telah menyampaikan hal yang sudah lama terkunci rapat. Ketika aku begitu berkeringat menyusun kata demi kata, sembari berkali-kali menghela nafas panjang, Ia hanya menjawabnya dengan ringan nan begitu menyejukkan.
:")
Terimakasi yaAllah. Terimakasih banyak telah mengirimkan malaikat penolong sepertinya masuk kedalam kehidupanku:")
Berjuta terimakasih juga untuk kamu! Semoga selalu diberi kekuatan yaaa:")
18 Oktober 2019
2 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Attack (2).
F : "What are you actually thinking about rite now?"
N : "My death."
F : "Your death?"
N : "I wonder how to be as great as mom, who always spread every kindness wherever she was."
F : "Hmm. Ya. My dad too. Even when there's no more him in this dunya, his kindness are still flowing like a water."
N : "I only want to leave good memories in every people's heart. But I'm not that good. I'm still this selfish."
"I miss my mom, Fatin. She must be in His best side right now, and I want to be in the same place with her."
F : "Just do what you can do. Pray to Allah. Ask jannah for you, and everyone you love. Then, you'll be together with them."
N : "I'll ask jannah for you too, then."
F : "Ya. That's what I actually saying. Haha, Good kid! Don't ever be tired to make a prayer."
16 Oktober 2019, 22.06 WIB.
3 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Hidup didunia tu bercandaan aja gengs. Don't take too serious👌 Bekelnya jangan lupa banyakin!
Tumblr media
2 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Attack.
“Ibu itu dulu baik banget neng, saya aja selalu seneng kalo ke rumah ketemu Ibu”
“Your mom was just too sweet, Novia. She used to text me asking about you, ensure that you’re okay. She also never forgot to give me my favorite food everytime she’s coming. I miss your mom.”
“Mama kamu tuh udah aku anggep mama sendiri, Nov. Sedih banget waktu tau mama kamu nyusul ibu aku”
Begitupun aku, Ma. Tidak pernah ada sedikitpun kesan tidak baik yang tertinggal di dalam hati, juga membekas dalam memori. Semuanya baik. Semua tentang Mama adalah kebaikan.
Aku tidak pernah menyangka akan seperti apa hidup ini berjalan pada awalnya. Tidak pernah memprediksi akan seberapa berat bobot kehidupan yang harus aku kemudi.
Juga tidak pernah mengira, bahwa aku akan menjadi sebuah titik tumpu, dimana setiap tercipta sebuah perkara, namaku lah yang pertama kali dipanggil.
Tidak, tidak masalah. Aku paham ini memang sudah menjadi tanggung jawab yang harus aku emban. Hanya saja memang aku masih harus banyak belajar.
“Mba opi jangan sampai sakit ya, sayang.”
Semoga saja. Doakan Allah selalu menguatkan.
Aku, yang akan terus berusaha membahagiakan semuanya, meski jika itu harus melampaui batas kemampuanku.
16 Oktober 2019
3 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Seseorang yang akan dimakamkan hari ini atau besok, ia tidak pernah menyangka bahwa kematian lebih dulu menjemputnya ketimbang mimpi-mimpinya. Mimpi tentang dunia yang ia inginkan, tentang banyaknya gaji yang akan ia peroleh diakhir bulan ini. Semua mimpimu akan hilang saat kematian datang, lezatnya makanan dan minuman tidak lagi menjadi tujuanmu hari ini. Kematian datang, kamu selesai.
Jadikan mimpimu itu adalah jalan menuju surgamu nanti, semua usahamu jadikan prioritasnya adalah bekal akhiratmu nanti. Sia-sia rasanya jika yang terkumpul dari dunia hanya untuk menimbun dan menghitung berapa banyak yang bisa kamu keruk dari dunia ini, sementara dunia akan menjadi pertanyaan dan lpj di akhirat nanti.
"Ya Allah, janganlah engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami"
Temanku yang hari ini menghadapMu, dalam jalannya menuju Indonesia membawa ijazah kelulusan untuk orangtuanya. Semoga Allah memudahkan kita semuanya menjemput husnul khotimah.
@jndmmsyhd
1K notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Untuk setiap kelirunya lisan, perbuatan, prasangka, keputusan, dan segala hal lainnya, saya mohon maaf.
Saya tidak pernah menjamin akan berapa lama lagi jantung ini dapat berdetak. Jika harus dalam waktu dekat, masih terlampau banyak karat yang mengikis hati, juga terlalu minim amal murni yang diperbuat hanya karenaNya. Maka atas jauh dari kata cukupnya amal, semoga permohonan maaf ini dapat membantu meringankan jalan saya dalam setiap langkah menghadapNya.
Bagi tiap-tiap hati yang pernah tersakiti oleh segala kekeliruan saya, saya haturkan terimakasih banyak, jika pintu maaf masih terbuka untuk permohonan maaf ini.
7 Oktober 2019
4 notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Can't agree more:"""
Aku tidak tahu tentang siapa yang mesti aku tunggu. Aku pun tidak tahu tentang siapa yang aku perjuangkan. Aku mengosongkan diri pada rasa yang tidak seharusnya tumbuh saat ini. Aku mengosongkan hati pada harapan yang mungkin akan segera aku temui.
Setidaknya, aku tidak salah meski harus membohongi dan menelantarkan rasa. Aku tidak akan memulai tanpa melibatkan-Nya. Sebab, tujuan tetaplah Dia, kan?
Bersabarlah, hati.
El Isbat | Bogor, Agustus 2019
1K notes · View notes
nobititalks · 5 years
Text
Tumblr media
Rumah
Pada akhirnya yang kau butuhkan dari pasangan bukanlah yang sepemikiran, sepaham, ataupun yang memiliki ketertarikan yang sama. Bukan itu.
Tetapi ia yang dapat meredakan lelahmu, penatmu dan mampu melihat hal-hal yang kau anggap rumit menjadi lebih sederhana. Hingga ketika duniamu terasa begitu riuh dan menyesak, tidak ada alasan lagi selain pulang.
Sebab tidak ada lagi kesenangan yang menenangkan, kecuali rumah. Maka mereka yang mencari kesenangannya di luar, ialah yang tidak menemukan kenyamanan di rumahnya sendiri.
Dan rumah itu; semestinya kau
—ibnufir
2K notes · View notes