Tumgik
nindyall · 2 years
Text
Sedikit lagi, satu persatu, lalu masuk ke dalam bab kehidupan baru, insyaAllah..
Sedih sebenernya, kaget banget liat story Bang Dino dan dapet kabar beliau wafat. Temen seperjuangan waktu ke Rinjani dulu, Abang orang baik, asik, bener-bener sebaik dan serame itu. Aku salut banget dulu biarpun sakit, tapi Abang bisa sanggup hiking.
"De, lu santai aja belakangan bareng gua"
"Parah lu ninggalin gua padahal katanya pemula"
"Sampai ketemu di kerinci sama semeru ya de"
"De, kenalin lah sama temenlu yang ini"
Alhamdulillah di saat terakhir Abang di dunia, Abang ditemani istri tercintanya Abang.
Semoga diterima di sisi terbaik Allah ya Bang.
Al Fatihah.
25.08.22
9 notes · View notes
nindyall · 2 years
Text
super duper capek dan kurang tidur tapi akhirnya sisa tinggal minta ttd kaprodi hari kamis sekalian ngajuin tahap 1 :') alhamdulillah ya Allah jadi ga minta uang lagi ke papa buat ukate :') huhu happy
btw tapi orang-orang liatnya aku main mulu, ya emang wkwk trims so much tumblr my diaryyy
2 notes · View notes
nindyall · 2 years
Text
sekarang lagi pengen fokus bener-bener fokus ke diri aku sendiri, selesaiin ini itu karena aku yakin pasti bisa kok. ya biarpun harus kerja ekstra banget dan kadang ambyar nangis dikit wajar lah ya. harus submit artikel lagi, gapapa, tinggal buat aja karena bahannya udah ada tinggal diedit. revisian draftnya banyak dan beda pemikirian antara pembimbing 1 dan 2 yaudah gapapa, tinggal dikerjain pasti selesai. but actually I'm crying now lol
alhamdulillah banget semalem diajak keluar jadi bisa refreshing sebentar, jajan enak, ngobrolin ini itu, keliling-keliling bandung, dan dianter pulang dengan selamat. sekarang waktunya lanjut lagi sambil curhat dulu di tumblr diaryku.
1 note · View note
nindyall · 2 years
Text
scuffle wrapped as croffle; effortless and unchallenging to make- through the lenses of people out there. they come up with words missing precepts; as the affection but wound. so, is it true that sightless and silence outshine?
0 notes
nindyall · 2 years
Text
I love the sun. I love the rain. I love the wind. And I love the storm.
Do you love to stay under the morning sun? Or just walk in the rain? I wish we could talk and sit together with the winds. No matter if it becomes a storm. Because I’m with you.
But nothing lasts forever. I mean, the sun, the rain, the wind, the storm, and also you. Like people that come and go, so do rain and sun. But if it’s meant to be together, it will find its way. And it could be more than forever. I hope.
2 notes · View notes
nindyall · 2 years
Text
Recalling is treacherous, but forgetting is the hardest part.
0 notes
nindyall · 2 years
Text
Suka banget lagunya Tulus yang baru, Hati-hati di jalan.
Nadanya, liriknya, instrumennya, semuaaaanya suka!
Jadi lagu wajib aku tiap hari yang harus diputer, setelah waktu itu all too well 10 minutes versions by Taylor Swift yang jadi lagu wajib, sekarang gilirannya Tulus.
Dan banyak yang terjadi selama lagu ini diputer-puter terus, mulai dari sydwic hingga gartic.
1 note · View note
nindyall · 2 years
Text
Hari ini baikan sama mamah setelah 2 hari marahan, tapi ga bisa tidur padahal udah minum panadol gara-gara sakit kepala udah 3 harian gatau kenapa. Akhirnya nonton twenty five twenty one, my currently fav k-drama!
Kepikiran juga besok mau ambil data ke sekolah, harus bangun pagi, ada beberapa ketakutan sebenernya, tapi ga boleh dipikirin. Harus berprasangka baik sama Allah. Tapi tetep kepikiran gimana dong:( semoga aja semuanya berjalan lancar besok, semoga siswa-siswanya mengerjakan tes yang aku kasih dengan baik dan sepenuh hati, aamiin❤
Kalo udah selesai, as a self reward, I wanna try to make churros for my paper editor and also for my fwends🥳
3 notes · View notes
nindyall · 2 years
Text
Jika suatu saat nanti aku diberi kesempatan untuk menjadi orang tua, aku ingin berusaha memahami apa yang dirasakan serta apa yang ada dalam benak anakku. Aku ingin memahaminya sebagaimana ia memahami dirinya sendiri, bahkan lebih. Aku ingin untuk banyak bertukar pikiran dan berbincang dengannya, tentang apapun, tanpa saling menghakimi.
Aku ingin mempercayainya sepenuh hati, tanpa ada rasa curiga atau menyepelekannya, karena ia anakku.
Aku tidak ingin menghancurkan atau sekedar mengacaukan harinya. Aku ingin menjadi salah satu alasan ia bahagia dan bersyukur lahir ke dunia. Karena aku yakin ia akan menjadi alasan terbaik untuk aku berbahagia dan berusaha yang terbaik dalam hidup, bahkan hingga mati.
Keberadaannya adalah keinginanku, tak pernah ia minta. Bagaimana mungkin aku tega mematahkannya?
- Ucap calon orang tua di ujung sana.
2 notes · View notes
nindyall · 2 years
Text
Kadang, aku merasa telah menyiakan banyak hal berharga demi memperjuangkan hal yang tak sepadan. Namun, dulu aku bahagia mempertahankan itu.
Aku ingat betapa berbinarnya aku, ketika mendapati usaha yang selama ini dilakukan, sedikit membuahkan hasil. Walau tak lama kemudian sirna.
Aku pun masih ingat betapa semangatnya aku, menceritakan kisah-kisah baru akan hal yang sama, walau sebenarnya bukan apa-apa.
Dan aku masih mengingat, berbagai refleksi kebahagiaan lainnya atas keputusanku.
Kini, hal itu sudah hilang diambil Tuhan. Dan tak pernah lagi inginku sebut. Akan tetapi, setiap hal yang hilang, pasti digantikan Tuhan dengan hal lain yang jauh lebih baik.
Aku belum tau dengan pasti apa hal baik itu. Mungkin, salah satunya adalah dengan menjadikanku lebih dapat menghargai, dan melihat hal-hal kecil yang dulu kuabaikan, ternyata merupakan sesuatu yang bermakna.
Lebih melihat dan menyelam ke dalam diri sendiri, menjadi kegiatan baru yang bisa kulakukan saat ini. Menyadari pentingnya memperhatikan diri sendiri, memahami apa yang aku inginkan, tak lagi berfokus pada hal di luar sana dan berusaha dengan keras untuk memasukinya. Karena kini aku sadar, duniaku juga indah.
Alhamdulillah.
3 notes · View notes
nindyall · 2 years
Text
When you have no desire to talk to anybody but still wanna be connected :)
1 note · View note
nindyall · 2 years
Text
mengisi ruang kosong dengan berpindah dari rumah ke rumah memang bukan jalan keluar.
karena kekosongan sejati berasal dari hati.
---
Ini efek abis dengerin lagunya Hindia-Rumah ke Rumah.
1 note · View note
nindyall · 3 years
Text
Puncak pertama: Semeru
(Bagian 1)
Senin, 7 Juni 2021. Aku dan kakakku berangkat naik kereta malam menuju malang. Pendakian kali ini bersama dengan open trip JejakAdventure. Rombongan berangkat dari Jakarta menggunakan bus. Aku dan aa bertemu rombongan di Malang, sesampainya di stasiun pukul 5 pagi hari Selasa, 8 Juni 2021. Kami langsung menuju basecamp. Kemudian mandi, sarapan, dan mempersiapkan kembali barang-barang yang akan dibawa.
Kami berangkat ke Ranu Pane menggunakan mobil geep. Aku duduk di depan di samping pak supir yang sedang bekerja, bersama Erna. Pertama kalinya ngobrol dan kenal Erna di sini, lalu jadi teman buat pipis bareng hehe.
Tiba di Ranu Pane para pendaki diberikan instruksi terlebih dahulu mengenai larangan barang bawaan (salah satunya tisu basah), larangan selama pendakian, tentang jalur pendakian, dan hal-hal lain yang perlu diketahui pendaki. Jika ada yang membawa barang yang dilarang untuk dibawa mendaki, maka diharuskan untuk menyimpan barang tersebut di Ranu Pane, pilih untuk dititipkan atau disumbangkan.
Setelah pengarahan selesai, peserta open trip berumpul dan dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil, satu kelompok beranggotakan sekitar 6-10 orang. Tentu aku dan aa satu paket, dalam kelompok kami hanya ada satu perempuan yaitu aku, si pendaki keong.
Tumblr media
Mulai jalan dari Ranu Pane menuju Ranu Kumbolo. Dari awal jalan aja udah ketinggalan jauh si keong. Akhirnya tetap aja aku cuma berdua sama aa ujung-ujungnya, karena yang lain jalannya ngebut. Tapi biarpun pelan, selalu ketemu di pos sama yang lain, pelan tapi non stop.
Pemandangan selama pendakian di semeru kebanyakan rerumputan dan pepohonan, emang Rinjani tetap nomor 1 di hati. Tapi, enaknya di Semeru hampir tiap pos ada warung, cocok buat tukang jajan kayak aku. Sayangnya, dompet malah ketinggalan di basecamp, untung ada uang aa, jadi tetep bisa jajan~
Tumblr media
Ini Pos 1, di sini masih ada sinyal, aku masih bisa chattingan dan berbagi kabar.
Tumblr media
Nah ini lupa deh Pos berapa, kalau gak salah sih 3 soalnya ada jalan nanjak itu. Ada 2 jalur, pertama lewat jalan yang seperti tangga di sebelah kanan, kedua jalan lurusss yang nanjak tanpa tangga. Aku pilih yang tanpa tangga itu lebih dekat, tapi lebih curam (pas turun juga pilih jalan yang tanpa tangga ini).
Orang-orang kebanyakan beli semangka tiap di Pos, karena segar juga habis capek jalan dan panas-panasan makan semangka.
Target perjalanan hari pertama ini yaitu sampai di Ranu Kumbolo, lalu ngecamp semalam di sana. Baru lanjut perjalanan lagi esoknya.
Sebentar lagi sampai di tempat camp Ranu Kumbolo. Ditawarin foto sama aa pas lagi jalan, tapi hasil fotonya gak ada yang bagus :)
Tumblr media
Keliatan gak sih itu di balik bukit sebelah kanan ada tenda-tenda (kayaknya engga). Nah, di situ nanti kami ngecamp di hari pertama.
Tumblr media
Sampaii di Ranu Kumbolo!!!!
Udah mulai gelap pas sampai di Ranu Kumbolo, kira-kira jam setengah 6 sore. Dingin banget, dingin parah, makin malam makin dingin. Langsung masuk tenda buat ganti baju, pake jaket, eh masih dingin dong. Untungnya ada warung, bisa jajan mie rebus dan nebeng di api unggun buat masak airnya, cakeeep. Dan enaknya di sini ada toilet!! (bayar 5000 tiap masuknya, gak peduli ngapain).
Makan mie rebusnya ga boleh lama-lama, bakal cepat dingin, baru beberapa menit udah ilang itu kehangatannya. Buat yang udah biasa didinginin, aman.
Di Ranu Kumbolo ada shelter, panitia, porter, dan bagi yang sakit tidur di shelter. Aku tadinya kebagian tidur di tenda untuk 2 orang, sharing sama Titan. Tapi Titan tidur di shelter, terus aku disuruh tidur di shelter juga, biar gak sendirian. Lucky me, tidur di shelter lebih hangat, enak rata tu punggung tidurnya. Kata anak-anak yang tidur di tenda, pas malem dingin banget banget, suhu di Ranu Kumbolo bisa mencapai minus (ini dikasih tau waktu pengarahan sebelum pendakian).
Oh iya, selama perjalanan ke Ranu Kumbolo, bener-bener gegayaan non stop jalan, istirahat cuma sebentar. Soalnya waktu hiking di Rinjani pun gitu. Tapi aku ngelakuin kesalahan fatal yaitu gak pemanasan dulu :) yang lebih fatal lagi sebelum pendakian ini, gak ada latihan fisik atau olahraga dulu kayak waktu mau ke Rinjani. Akhirnya pas bangun tidur lutut kaki kiri aku sakit banget, digerakin aja sakit, apalagi buat jalan. Sementara cuma pakai hot&cream sambil ditahan sakitnya.
Pemandangan pagi di Ranu Kumbolo beneran cantik bangeeet!
Tumblr media
Nah itu tuh warung-warungnya keliatan pas pagi, warung penyelamat penyedia api unggun dan mie rebus my fav <3
Makin tinggi matahari, dinginnya mulai berkurang. Berkat dinginnya Ranu Kumbolo, panggilan alam muncul, perut mules gak nahan, untung ada toilet kan jadi aman. Bisa sekalian cuci muka, sikat gigi, dan mandi (kalo kuat nahan dingin). Perut udah aman, sambil nunggu sarapan kita narsis dulu di sini, kapan lagi kan ke sini.
Tumblr media
Tumblr media
wkwkw narsis amat ye
Tumblr media
Ini salah satu spot foto hits di Ranu Kumbolo, mau foto di sini antrinya lumayan panjang kemaren, harus sabar nunggu ibu-ibu berfoto ria (beneran rombongan ibu-ibu naik gunung). Aku, Erna, dan Titan coba buat foto di situ juga, agak ngeri karena takut nyemplung ke danau terus ngebeku gak bisa renang kan bahaya. Akhirnya ngesot-ngesot jalan di atas kayu itu, diarahin gayanya sama ibu-ibu, disemangatin, dan difotoin (keliatan kan itu ada ibu-ibu yang pegang hp, nah di situ ibu ngefotoin, kami yang mau foto turun ke bawah). Baik banget emang para ibu.
Tapiiii pas diliat hasil fotonya gelap bener-bener gelap, sedih banget kita bertiga udah capek-capek antri dan ngesot-ngesot :') hasilnya kan baru bisa diliat pas kita bertiga udah beres foto, dan udah harus antri ulang kalau mau foto di situ lagi :') nanges.
Tumblr media
(Erna, Titan, Nindya)
Akhirnya foto di pohon gak jauh dari spot foto tadi, sambil istirahat sebentar sebelum balik ke shelter buat sarapan dan persiapan jalan lagi ke Kalimati.
Sabar...... :)
----Bersambung----
3 notes · View notes
nindyall · 3 years
Text
Ingin liburan, pergi ke pantai penuh derai debur ombak
Mengabadikan momen dalam berbagai foto dan pose
Membagikan hasil jepretan beserta editan
Mengganti foto gambar diri di segala media
Mencicipi makanan khas daerah indah yang dikunjungi
Menghabiskan uang yang kukumpulkan susah juga payah
Mewujudkan moto hidup foya-foya untuk bahagia
Melupakan segala hal penuh sesak yang berkecamuk dalam pikiran kala malam menjelang mata terpejam
Indahnya angan akan liburan
22/10/21
Ayo liburaaaan
3 notes · View notes
nindyall · 3 years
Text
Pendakian dan Cinta Pertama, Rinjani
Tumblr media
Rinjani, dengan pesonanya menjadikan ia sebagai gunung impian para pendaki.
Tak pernah terpikir sebelumnya bahwa seseorang sepertiku akan melakukan pendakian. Apa sih enaknya naik gunung? Bikin pegal, harus membawa beban carrier yang berat di pundak. Karena pemandangannya yang indah? Kan banyak wisata lain yang menyajikan pemandangan indah dengan sedikit usaha dan tentunya tak sulit mencari toilet. Di gunung mana ada toilet yang nyaman, gunung dingin dan butuh fisik yang memadai untuk dapat sampai ke puncak. Itu pikirku, sebelum mencobanya.
Katanya, sekali kamu mendaki gunung, kamu akan mau lagi, bikin candu. Gak satu-dua orang yang bilang hal tersebut. Terlebih Aa, kakaku, hobi sekali mendaki gunung, sejak ia duduk di bangku sekolah hingga punya anak tiga. Sampai suatu ketika, aku diajaknya mencoba mendaki gunung, langsung Rinjani. Aku iyakan ajakannya tanpa pikir panjang karena Rinjani ada di Lombok, aku mau ke Lombok!
Gunung Rinjani dengan titik tertinggi 3.726 mdpl, mendominasi sebagian besar pemandangan Pulau Lombok bagian utara. Cukup tinggi untuk pemula, apalagi untukku yang jarang olahraga.
Dua bulan sebelum berangkat, aku diberi serangkaian program latihan fisik untuk persiapan mendaki oleh Aa dan teman. Katanya yang penting sering lari dan banyakin jalan kaki, perkuat kaki! Peralatan untuk pendakian pun mulai aku kumpulkan, beberapa beli peralatan baru, dan beberapa kupinjam dari teman. Pentingnya punya relasi ternyata :) makasih guys.
Aku dan Aa ikut open trip Jalansekarang untuk pendakian ke gunung Rinjani. Katanya biar gak ribet masak atau bawa perlengkapan kelompok, tinggal bawa perlengkapan pribadi aja. Segala persiapan transportasi sudah dipesan, mulai dari tiket pesawat, ojek untuk di Rinjani nanti (iya, aku naik ojek sampai Pos 2 gunung Rinjani, karena keluarga khawatir kalau aku kelelahan, maklum perdana naik gunung), juga pembayaran jasa porter untuk membawakan carrier hehe (biarpun ujung-ujungnya gak jadi pakai porter).
Sekitar dua atau tiga minggu sebelum berangkat, Aa terserang Covid. Padahal semua tiket sudah dipesan, tiket pesawat, dan tiket open trip untuk mendaki Rinjani. Ah, gagal deh ke Lombok, pikirku. Sedih, tapi kesembuhkan Aa dan keluarga yang utama.
Namun, saat sehari sebelum keberangkatan, aku dapat kabar kalau Aa melakukan tes swab dan hasilnya negatif. Aku langsung meluncur malam itu ke kediaman Aa, kemudian paginya kami menuju bandara Soekarno-Hatta. Baru sadar, keren juga Aa abis Covid langsung nanjak ya.
Tiba di Lombok setelah dua jam dalam pesawat, kami istirahat sejenak di hotel agar keesokan harinya badan fit saat pendakian dimulai. Kami dijemput rombongan open trip sekitar pukul 05.00 WITA, langsung berangkat menuju Sembalun. Pendakian kali ini lewat Sembalun.
Sampai di Basecamp, kami mulai mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa saat pendakian. Setelah itu melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas. Lanjut menuju Kandang sapi dengan menggunakan mobil bak terbuka, aku duduk di depan bersama bapak supir, enak bisa duduk di kursi empuk. Sayangnya kami kesiangan untuk melakukan pendakian, sehingga tak dapat porter pribadi.
Aku melanjutkan perjalanan dengan naik ojek dari Kandang sapi sampai Pos 2, tak lupa melambaikan tangan dan menyapa teman-teman pendaki yang sedang jalan kaki.
Tumblr media
Pos 2 jalur pendakian Sembalun, Rinjani.
Tumblr media
Narsis dulu di Pos 2.
Langit mulai gelap saat mau sampai Pos 3, akhirnya kami memutuskan tidur dulu di Pos 3. Saat tiba di Pos 3, teman-teman memberiku apresiasi karena pemula bisa sampai Pos 3 dengan membawa carrier. Mungkin mereka lupa kalau tadi aku naik ojek :p
Panitia mendirikan tenda dan mulai memasak, nunggu air hangat untuk nyeduh susu jahe. Biasanya gak pernah aku buat di rumah, di sini rasanya enakkk banget. Seru banget teman-teman yang ikut open trip kali ini, aku merasa dekat dan banyak tertawa karena mereka. Kami makan bersama lalu tidur menuju tenda masing-masing. Sebelum tidur, aku harus buang air kecil alias pipis dulu, wajib. Dan ditemani kakakku tercinta, pertama kalinya aku pipis di semak-semak :)
Di Rinjani gak ada larangan bawa tisu basah, jadi aku pakai tisu basah untuk membersihkan diri setelah pipis dan ketika mau tidur, kan gak mandi jadi pakai tisu basah biar tetap bersih. Tenang, sampahnya aku simpan untuk dibawa turun lagi.
Tumblr media
Pemandangan pagi hari di Pos 3, indahnya Rinjani.
Perjalanan kembali dilanjutkan menuju Pelawangan.
Tumblr media
Foto saat menuju Pos 4.
Tumblr media
Istirahat dulu di Pos 4, minum, makan cemilan, dan berbincang dengan pendaki lain. Ternyata seru ya ngobrol sama pendaki, orang yang asing dan gak dikenal, tapi ramahnya minta ampun, rasa saling berbaginya tinggi, keren. Aku belajar banyak dari mereka, terutama dari Aa. Aku liat sisi lain Aa di sini.
Lanjut jalan dari Pos 4 menuju Pelawangan. Dalam perjalanan kali ini, aku mulai merasa berat, karena melewati bukit penyesalan. Untung sama Aa, jalan kayak keong pun tetap ditemani dan dia setia mengikuti ritme berjalanku.
Di tengah perjalanan kami kehujanan, salahnya aku gak pakai ponco atau jas hujan, malah terobos hujan aja karena liat Aa gak pakai jas hujan. Basahlah baju, tapi barang bawaan dalam carrier aman karena barang-barang aku bungkusin plastik zipper satu-satu.
Sekitar jam 11 lebih aku dan Aa sampai di Pelawangan 2, istirahat sebentar di tenda orang, dipinjamkan syal, dimasakin mie, aku menggigil kedinginan. Anginnya kencang banget di Pelawangan, dan dingin banget padahal siang bolong. Untung ada Indomie rebus, makanan paling nikmat selama naik gunung, enaakkkk hangat.
Setelah mulai merasa hangat, aku dan Aa lanjut mau turun ke danau Segara anak. Itu danau yang terlihat dari puncak di foto pembuka tulisan ini. Tracknya parah sih menurutku, lebih-lebih dari bukit penyesalan. Jalanannya berbatu, batuan besar dan terjal. Sampai sol sepatu gunung punya teman yang kupakai lepas alasnya:( sedih banget jujur karena jalannya jadi gak nyaman dan licin. Mungkin sekitar 3 jam baru sampai danau, atau berapa jam ya lupa pokoknya sampai danau itu udah masuk waktu ashar.
Angin di Danau juga gak kalah kencang, kencang bangettt. Sayang gak coba yang air hangatnya. Aku cuma nikmatin pemandangan danau dan liat orang-orang memancing, seru kali sembari menunggu Aa yang ngambil air dari sumber air. Harus banget bawa kamera bagus kalau ke sini lagi, fotonya jelek pakai HP butut aku:(
Tumblr media
Foto Segara anak pakai HP.
Tumblr media
Foto dari Google.
Duh, pokoknya pas liat langsung jauh lebih bagus dari fotoooo!
Kira-kira cuma 45 menitan kami di danau, langsung jalan balik lagi. Ini perjalanan paling malesin dan traumatik selama pendakian Rinjani. Tracknya ampun ih nanjak banget bangettt kayak gak sampe-sampe. Langit udah hampir gelap, tapi perjalanan masih jauh. Sampai pihak panitia open trip ngejemput aku dan Aa. Mereka khawatir sekaligus pengen ke Segara anak juga. Biarpun akhirnya mereka gak ke Segara anak karena ketemu aku dan Aa di tengah perjalanan.
Dalam perjalanan balik ke Pelawangan ini, aku sempat kepikiran mau nyerah udah gak mau lanjut jalan lagi, capek banget jalannya manjat-manjat tebing. Kalau dipikir lagi, sabar banget Aa nyemangatin dan nungguin aku yang udah capek juga laper. Sosis Aa habis sama aku. Ohiya! Kalau mau ke Segara Anak harus bawa perbekalan yang cukup, makanan dan minuman yang cukup pokoknya ini penting banget, headlamp juga (kalau kesorean).
Alhamdulillah sampai di Pelawangan 1, tempat kami mendirikan tenda. Aku dan Aa disambut hangat oleh teman-teman, baik banget dibuatin teh anget, sepatuku juga dipasangin solnya pakai tali. Emang kreatif anak gunung ini.
Lalu siap-siap tidur, jangan lupa ganti pakaian karena udah basah dan kena keringat, biar gak kedinginan dan juga tetap bersih badannya :D
Selama tidur, bener-bener berisik tenda ketiup angin yang kencengnya masyaAllah. Bahkan ada tenda kami yang lepas kaitannya(?) gak tau namanya apa hehe.
Angin kencang, badai ini bertahan sampai tengah malam, hingga pagi hari. Mengakibatkan gagalnya pendakian ke puncak. Katanya, tujuan kami itu untuk pulang, nyawa yang utama. Puncak Rinjani gak akan kemana-mana, suatu hari bisa datang lagi. Walaupun ada aja pendaki yang nekat naik sampai puncak, pas turun kedinginan dan pilek. Pas di puncak mereka ga liat apa-apa katanya, ketutup kabut. Untung deh aku tidur di tenda sama Aa.
Tumblr media
Pelawangan di pagi hari saat angin kencang.
Oh iyaaa di Rinjani banyak monyet, kesukaan kamu :)
Lagi makan buah pagi-pagi banyak monyet nyamperin tapi gak dekat, masih jauh. Untung ramean sama teman-teman jadi gak takut monyet.
Eh lagian kan aku udah biasa ngobrol sama monyet, bentar, monyet atau buaya ya.....
Persiapan turun deh, perjalanan turun lebih cepat dari perjalanan naik. Seru lari-lari dan gak capek sama sekali. Sampai Pos 2 aku naik ojek lagi untuk menuju basecamp hehe. Sampai basecamp langsung ke toilet gak kuat kebeletttt 3 hari gak pup guys kuat banget aku.
Seru banget pengalaman pertamaku mendaki gunung ini, ketemu dan kenal temen-temen baru, belajar sabar, berbagi, ramah, dan banyak pelajaran lainnya yang aku peroleh. Pemandangan Rinjani indah dan cantik banget ya Allah. Ternyata bener naik gunung bikin candu, aku mau lagi biarpun capek, tapi senenggg dan gak kapok.
Semoga suatu saat bisa ke Rinjani lagi dan sampai ke puncaknya aamiin, yuk tahun depan bismillah.
Tumblr media
See you, Rinjani :)
17 notes · View notes
nindyall · 3 years
Text
Tumblr media
If they're not, it means that they're the left people. HAHAHA lucu gak sih🤣 omg how funny I am
2 notes · View notes
nindyall · 3 years
Text
Sepucuk surat bernada
Dibacakan oleh seorang manusia
Berdampingan dengan irama, tanpa rhoma
Sebagai pengantar tidur pun pencipta bahagia
12.10.21
Nighty night :)
3 notes · View notes