Tumgik
nialavv · 3 years
Text
Saling menyelamatkan
Ada seorang yang cerewet yang menceritakan hidupnya dari hari ke hari--aku hanya mendengarkan, mendengarkan, mendengarkan. Pelan-pelan aku melupakan hal buruk yang sebelumnya merundung kepalaku dan aku berpikir: kenapa jatuh cinta harus dari mata turun ke hati, padahal bisa juga dari telinga? Sebab aku terus mendengarkan, mungkin dia berpikir aku yang menyelamatkannya dari kemuraman, padahal dia yang menyelamatkan aku.
Mas Ali
Membaca tulisan mas Ali aku merasa hangat, aku rasa aku dan masnya juga punya pengalaman yang sama perihal jatuh cinta dan perasaan saling menyelamatkan.
Dulu, sebelum memutuskan untuk ngehubungin masnya atas suruhan mas don, aku sama sekali nggak pernah ngebayangin punya kehidupan yang kayak sekarang. Aku tidak lagi sering menangis, tidur sampai mataku sakit, dan menahan lapar untuk menghukum diri sendiri dari--entah dari apa, pokoknya apa pun yang kulakukan waktu itu, aku selalu merasa kalau aku sedang mengacaukan semuanya. Sekarang aku hidup dengan baik, cukup teratur, bahkan bisa memutuskan untuk sekolah lagi biar bisa mewujudkan perkerjaan yang aku suka dan menurutku sangat penting untuk dilakukan.
Aku ingat pernah nangis sesenggukan lama sekali, memaki-maki diri sendiri karena hidupku kacau sekali. Berpikir kok bisa-bisanya di kantro aku ketawa-ketawa lalu ketika pulang ke kostan aku merasa sangat kesepian dan sendirian. Lalu merasa goblok karena meskipun aku tahu kalau aku kesepian,  aku sama sekali tidak bisa menghubungi orang rumah atau teman-teman semasa kuliah. Aku takut setiap ingin menyapa, takut tiba-tiba dari mulutku keluar cerita yang sedih-sedih hingga akhirnya merusak kebahagiaan mereka. Akhirnya yang bisa kulakukan hanya menangis sendirian, aku juga merasa bodoh ketika mengingat bahwa orang rumah mengizinkanku untuk pergi jauh hanya untuk aku yang di Jogja merasa sangat jadi pecundang. Waktu itu, aku udah berkali-kali mutusin untuk berhenti, pulang ke Bandung, untuk entah jadi apa.
Aku juga selalu merasa kalau aku nggak akan punya masa depan. Nggak pingin membayangkan apa yang terjadi di depan karena selalu merasa bakal mati muda. Tapi sekarang udah beda hehehe. Aku bener-bener looking forward buat apa yang akan terjadi nanti. Aku membayangkan kalau aku akan punya orang yang akan selalu menemani aku dalam kondisi apa pun, bahkan kalau aku sakit dan masih harus mati muda, rasanya aku tetap akan bahagia.
***
Tadi malam masnya mengirim voice note, dia meminta maaf karena 3 jam sebelumnya dia membuat aku upset--ini perkara yang sangat remeh, bisa dibilang aku upsetnya juga bercanda, tapi dia beneran kepikiran sampe nggak bisa tidur. Dia bilang dia minta maaf, dia merasa bersalah karena bikin aku upset dan
bentar ada telpon
0 notes
nialavv · 3 years
Text
Kenapa sih aku selalu mengacau dan melakukan hal-hal sebaliknya...
Kenapa aku goblok dan jahat ke orang yg baik sama aku
Kayaknya emang ga mungkin bisa ga benci diri sendiri
0 notes
nialavv · 3 years
Text
Semoga, ya?
Udah nggak punya safe place buat cerita alias sambat alias meratapi kebodohan diri sendiri karena twitter dah lama dihapus, dan ig terlalu terbuka untuk menunjukan siapa aku yang sebenarnya (?) jadi... Welcome back, I guess?
Sejak pulang dari trip ke Surabaya aku jadi mikirin lagi hidupku ini mau dibawa ke mana. Ada banyak hal yang kusadari setelah trip itu seperti sia-sia sekali aku luluran, dan skinkeran tiap hari hampir sebulan sebelum ke Surabaya kalau ternyata selama di sana aku mbelgedes karena Surabaya puanas polll, dan aku nggak tahu cara ber-make-up yang bisa bertahan lama. Juga sia-sia aku beli sepatu baru kalo aku bahkan nggak punya rasa percaya diri untuk pakai sepatu itu gara-gara overthinking apakah aku terlihat centil atau terlalu niat sampe pake sepatu baru ketika pergi ke mana-mana. Sia-sia juga aku beli baju baru karena pada akhirnya aku pake piama dan jilbab langsung yang sama sekali tidak representatif sebagai aku yang ingin menunjukan bahwasanya aku tuh perempuan dewasa. Ujung-ujungnya aku melakukan apa-apa saja yang aku coba hindari (kumal, terlihat kekanak-kanakan, dan tidak rapi) pantas saja tidak ada orang yang terkesan atau memandang aku serius sampai akhir. Sad...
Bentar aku nangis dolo wqwq
Dah dah.
Dah.
It’s okay, dah terjadi.
Hal lain yang aku sadari adalah, aku masih belum jadi siapa-siapa. Maksudku, aku nggak punya pencapaian apa-apa yang bisa aku banggakan untuk membuat aku diakui sebagai manusia yang melakukan banyak hal selama hidup 24 tahun.
You know what? The only achievement yang bisa aku pikirkan adalah keputusan untuk bangun dari tempat tidur pada Agustus 2019 lalu, dan mulai mendengarkan podcast filsafat yang akhirnya membawa aku untuk memikirkan lagi kehidupan setelah sebelumnya sangat pasrah dan merasa buruk dengan diriku sendiri yang pada akhirnya membawa aku kepada keputusan untuk memulai lagi mengejar apa yang aku mau yaitu kuliah S2 terorisme.
Well, aku nggak bisa menceritakan ini dengan bangga karena tentu aku juga harus menceritakan bahwa sebelum Agustus 2019 itu hidupku separuh depresi dan punya rencana untuk mati kalau ibu aku udah pergi.
Oke, the point is, aku bukan siapa-siapa. Tidak ada yang bisa dibanggakan dengan menjadi seorang Nia Lavinia.
Oh wait, apa menjadi mahasiswa S2 UI sesuatu yang bisa dibanggakan? I dont think so
Apa pernah menulis di Mojok sesuatu yang membanggakan? Well, nggak semua orang tahu Mojok jadi ya itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan.
Tuh kan, aku bahkan ga bisa merecall apalagi yang udah aku lakukan yang kiranya bisa dihitung sebagai prestasi.
Bentar, ini tuh harusnya jadi tulisan yang penuh pengharapan, judulnya aja semoga, tapi kok malah sedih gini wqwq.
It’s okay it’s okay.
2021 ini pingin banget bisa merasa bangga sama diri sendiri.
Aku pingin berhenti benci sama diri sendiri juga. Aku pingin percaya dengan apa yang masnya selalu bilang bahwa aku cantik, aku baik, aku pinter, dan aku layak buat disayangi.
Aku pingin melakukan sesuatu yang bisa membuat self esteem dan self worth ku sedikit lebih baik biar kalau tiba di masa mengkritik diri sendiri aku bisa punya apa tuh namanya, yang bulet dari besi yang digunakan buat melindungi diri dari perang tuh? Pelindung? Perisai? Mbuh lah pokoknya punya itu.
Semoga di tahun 2021 aku bisa menulis sesuatu yang bagus, tahun ini pokoknya temanya Nial Nulis khususnya nulis akademik. Pingin ngepublish sesuatu, meneliti, dan memproduksi ilmu pengetahuan yang bisa bikin aku terlihat keren karena membicarakan sesuatu yang aku bener-bener tahu.
Aku juga pingin hubunganku dengan masnya bisa lebih baik lagi. Aku pingin berhenti needy dan meminta banyak sekali waktu dia. Aku pingin lebih dewasa dan beneran bisa nunjukin ke orang rumah Surabaya kalau kami adalah dua orang dewasa yang serius ingin menjadikan hubungan kami serius.
It’s okay, it’s okay.
I’ll be fine, we’ll be fine. Semoga, ya?
0 notes
nialavv · 3 years
Text
Apa yang kami pelajari dari trip 7 hari ke Surabaya
Tangan dan paha masnya sangat empuk. Enak banget dipake nyender dan naruh kepala. Katanya, "inilah alasan aku ga olahraga sayang, biar kamu nyaman."
He loves to kiss my forehead so much. And I love to kiss his cheecks.
He is super easy going around people. So good with small talks and throwing jokes that makes everyone laugh. He is so impressive and hillarious at the same time.
His mother loves to talk so much. She cant stop talking and being proud with her garden.
His step father is the opposite. Rarely talk and his appearence is quite something.
His lil brother is cute, he really is, despite his age is 20 something, he act like how 10-years-lil bro act wqwq.
The dogs are super adorable. Cici is my animal spirit. Being shy and easily startled with any sudden move. She doesnt like stranger at all. And even have trust issues with the family member hahahaha. And Coco, omg, super smalll, anak bayik yang pemberani. I never thought I would like a dog. But Coco prove that dog is super duper worth to have if we have a family. She is the center of attention, bring joys, and laughter to all of us.
Ke madura bukan hal yg baik. Perjalanan jauh dan keujanan bikin hari-hari kami selanjutnya ngedrop karena pilek dan demam.
No one is taking us seriously except tante titien and her husband.
Mbah uti loves me. Dan eyang buya sepertinya juga terkesan sama aku.
Manajemen keuangan kami buruk sekali. Masa trip 7 hari aja habisnya 6 juta lebih hmm.
Her mother doesnt really care about me actually. The center of this trip is always masnya. He got lots and lots of expectation. Everyone looking up to him------because his been seen as the next 'Didit'------his late father who doing good with creating a movement and activism. I could see how everyone expectation burdening him. The only one who said that masnya should be rizky not didit is om budi. But yeah, om budy also putting a lot of expectation to him.
His family is super famous. The grandfather is a hero. The grandmother is a legendary lecture. The late father even became best friend of lots of prominent person like fadjroel rahman and teten masduki. He also have lots of student who being royal and never forgetting his deeds eventhough his been dead for like 10 years.
I cant stop being awkward. My anxiety keeping me overthink and making it hard to just normally act and talk. It made me guilty bcs i cant fully enjoying the trip and made masnya super worried.
Masnya understand my mental state. I'm promise to seeing psikolog after this trip.
Kita berdua terlalu naif. Well, emang mencurigakan kalo mengingat-ngingat kenapa hubugan kita super smooth. Rencana tunangan tahun ini harus mundur karena kita masih belum bisa meyakinkan banyak orang kalau kita bemar-benar serius. We need to prove something. At least harus settle dulu lah sebelum ngomongin menikah. Marriage is a big deal. We talk a lot about that but actually we dont really know what it is in the first place.
We still have long way to go.
But in the end
We know that we will be fine as long as we together. Both of us want to make this work. And we will working hard on that.
He love me so much
And i love him much more.
0 notes
nialavv · 4 years
Text
Semalam seru sekali diskusi soal representasi perempuan dalam politik sambil point out paradoks women leader di indonesia khususnya kepemimpinan Puan Maharani sebagai ketua DPR dan dikekuarkannya RUU PKS dari prolegnas---RUU yang notabene penting banget buat perempuan. Ini diskusi serius menyenangkan yang pertama setelah mbuh kapan kita terakhir diskusi karena belakangan kerjaan kita cuma berantem.
Untunglah sekarang semua kesalahpahaman yang bikin nangis-nangis bareng ini bisa terselesaikan setelah akhirnya kita membicarakan dan menghadapinya sama-sama. We both madly in love to each other and really want this to be work out. Sekarang rasanya kami jadi sedikit lebih dewasa dan semakin yakin kalo semuanya akan baik-baik saja asal kami saling bicara.
Aku takut kamu bosen
Sayang, bosen itu udah pasti dalam hubungan, tapi kita punya komitmen yang bakal bikin kita tetep bersama.
I'm too scared to losing you
Never in my day I forget about you. Tiap hari, aku di sini mimpiin kamu di samping aku, tidur di sebelah aku, pasti seneng banget.
0 notes
nialavv · 4 years
Photo
Tumblr media
Nial tapi nggak pakai jilbab.
Setelah lebih dari 10 tahun pakai jilbab bahkan sampe pernah pakai jilbab yang puanjang buanget, sekarang aku gak jilbaban…
…soalnya di rumah wkwkw. Tapi kalo ke luar pun aku dah jarang pake jilbab sih…
…soalnya cuma ke jalan doang alias 2 menit jalan kaki wkwkw. Kalau agak jauh masih pake jilbab, tapi ya jilbab langsung aja soalnya mager pake jilbab rapi.
Kayaknya udah setahunan ini aku dah nggak terlalu peduli sama penampilanku deh. Pinginnya pake yang nyaman-nyaman aja, kaosan sama celana. Kadang kucel banget belum mandi tapi dah berkeliaran. Tapi ya bodo amat lah, nggak ada yang peduli juga.
Mungkin efek aku dah punya pacar kali ya, jadinya ngerasa nggak harus impress siapa-siapa kecuali masnya. Terus ngerasa tenang juga karena sekucel apa pun, aku tetep punya orang yang mau sama aku wkwk.
Anyway ini adalah salah satu selfie proper yang aku punya. Yaaa, sekarang aku dah bisa selfie, sambil senyum lebar. 
Self esteemku udah cukup baik berkat masnya tiap hari bilang kalo aku cantik. Sekarang dah ga insecure dan nggak takut lagi ngeliat foto sendiri soalnya dulu selalu ngerasa jelek.
Ya nggak jelek gimana, dagu aku geser, rahangnya nggak simetris, giginya besar-besar, pokoknya tiap difoto jelek terus. Tapi kata masnya malah nggak gitu. Dia bilang bentuk wajah aku bagus, dan giginya rapi banget, kalo senyum jadi stands out dan itu dia bilang sangat cute. Dan jadilah aku nyoba-nyoba selfie dengan angle yang benar dan turns out tida jele-jele amat wkwk.
Selain menyembuhkan insecurity aku dan wajahku, masnya juga menyembuhkan insecurity aku dan badanku. 
Aku selalu ngerasa jelek soalnya kurus banget sampe keliatan tulang. Badanku juga flat, dada dan pantat ga ada curvenya sama sekali wqwq. Kaki aku juga jelek jadinya nggak pernah berani pake celana pendek padahal pingin huhu, kayaknya adem banget. 
Kata masnya badanku kecil dan itu cute karena tiap dipeluk jadi kepeluk semua. Dan tentu saja tidak ada yang salah dengan flat, dia fine-fine aja, pokoknya dia suka semua yang ada sama aku.
Merasa sangat lega mendengar itu semua. Makanya sekarang pede-pede aja.
1 note · View note
nialavv · 4 years
Photo
Tumblr media
Pacaran setahun ketemunya nggak sampai selusin.
Bersyukur ada wasap (kadang line, kadang telegram juga sih) yang meskipun nyebelin karena suka nyuri data dan suka tut tuuut 😡 kita bisa telponan hampir tiap hari.
Like, literaly, hampir tiap hari. Bisa keitung jari lah ga telponnya berapa kali wkwk. Biasanya karena masnya sibuk pas skripsian atau ngisi diskusi, atau karena akunya lagi breakdown dan nggak mau kontak sama manusia buat sementara.
Banyak hal yang sering dibicarakan di telpon. Kadang kalo lagi waras kita diskusi ndakik-ndakik, tapi seringnya sih kita nggak waras jadi isinya pembicaraan yang mendatangkan afeksi kayak kongan kangen dan lopya lopyu gitu wqwq.
Sekarang masnya dah di Banten alias lebih dekat 12 jam dibanding Surabaya kalo harus naik kereta. Keliatannya sih enak lebih deket, aslinya nggak ha ha ha. Masnya sibuk bekerja jadi nggak punya banyak waltu buat telponan lama kaya dulu. Tapi gapapa, dia bilang sebulan sekali bakal ngapel ke Bandung.
Katanya aku harus sabar. Ini semua juga buat aku juga kok. Buat masa depan wqwq.
Jadi sekarang aku cuma bisa bilang, “Semangat kerjanya!!1!1” lalu beberapa jam kemudian bilang, “Jangan kerja terus aku kangen :(“.
Hasssh dasar perbucinan duniawi.
Tumblr media
0 notes
nialavv · 4 years
Text
Hal-hal yang tidak sesuai rencana
Tumblr media
Terakhir menulis di sini 25 Desember 2019. Waktu itu yakin banget bakal resign pas Januari soalnya Cik Prim gercep banget nyari pengganti aku pas pengumuman LPDP dah keluar. Eh ternyata orang yang diinginkan Cik Prim ga jadi pindah ke Mojok, akhirnya dia mau nggak mau masih harus ketemu aku sampe bulan Juni di kantro ha ha ha.
Tadinya aku bakal diplot buat ngurusin Terminal Mojok, tapi setelah rapat yang cukup mengagetkan banyak orang---kalau cik prim ga bilang ke Mas Puthut kalo Mbak Au dipindah ke Terminal padahal seharusnya nggak, redaktur Mojok harusnya jumlahnya tetep. Karena dah lama ga menulis, dan mbak Au lagi hamil, dan dia merasa ga kuat dapet tekanan nulis dari Cik Prim, akhirnya dia minta untuk tukeran sama aku. Aku yang redaktur nulis, dia yang redaktur Terminal.
Deg-degan banget disuruh nulis lagi setelah 8 bulan ga nulis. Mana sekarang harus nulis apa yang disuruh cik prim lagi, ga boleh nulis apa yang aku suka. Tapi, 2 tulisan pertamaku hari itu, ternyata laku. Yang bahas perang dunia malah dibaca lebih dari 100 ribu kali.
Tulisan-tuliasnku di Mojok bulan Januari-Februari selalu yang paling tinggi. Bahkan yang omnibus law dibaca 400 ribu kali. Aku senang nulis apa yang aku mau. Sesuatu yang awalnya diragukan sama cik prim karena dia pikir itu nggak laku, ternyata dia salah. Akhirnya, aku boleh nulis yang serius-serius juga. Ga dipaksa nulis receh lagi.
Mas Daf dan Mas Sen suka aku di redaksi karena bisa mengcover isu-isu yang nggak mereka ngerti. Aku diakui sebagai penulis yang cukup baik, beberapa kali dipuji orang Tirto juga. Mas Daf sama mas Sen masih ingin aku di redaksi tapi aku tetep harus pindah lagi ke Terminal di bulan Maret karena skema Mojok yang baru.
Bulan Maret tanggal 16 ke Bandung karena ibu sakit stroke. Menghabiskan 2 bulan setelahnya di Bandung karena ibu nggak mungkin ditinggal. Awalnya pingin menghabiskan masa-masa terakhir di Jogja piknik ke sana ke mari sambil makan rasa sayange dan ayam ca dojo. Tapi ada corona juga sih, jadi ya meskipun ibu ga sakit, bakal tetep mendekam di kosan.
Aku jadi bisa menggambar. Membuat undangan pernikahan Mbak Lia. Ngfak nyangka ternyata aku yang jadi perantara ketemunya Mbak Lia dan Mas Haris. Aku juga bikin gambar orang-orang Mojok satu-satu.
Pergi dari Jogja dengan agak melow setelah dibikinin pesta perpisahan dan dikasih hadiah. Menghabiskan saat-saat terakhir di Jogja sama masnya. Lalu ke Mbak Dwi lihat dede bayi.
Sekarang aku pengangguran, udah 14 hari tapi belum ngapa-ngapain lagi. Lagi baca Bell Hooks tapi belum selesai karena mendadak sakit mata. Kayanya harus ke optik beli kacamata baru. Yang sekarang udah mulai berbayang.
Sekarang tiba-tiba buka tumblr lagi gara-gara ngeliat postingan Mas Ofek. Terus aku kaget pernah bikin tulisan soal resign di Mojok ha ha ha. Gatau kenapa dibaca sekarang kerasa sangat relevan.
1 note · View note
nialavv · 4 years
Text
5 Alasan Kenapa Kamu Akan Baik-Baik Saja Meskipun Resign dari Mojok
Tumblr media
Menulis dengan template 5-alasan-kenapa akan jadi salah satu hal yang paling kamu rindukan di Mojok. Tentu selain itu, hal-hal yang akan kamu rindukan adalah main seven, main UNO, pesen gofood bareng, nginjek-nginjekin mas-mas, ketawa-ketawa gara-gara jokes membingungkan mas-mas di sana, dan jangan lupakan kentut mas Ega. Ya, entah kenapa aku punya perasaan kamu akan merindukan dikentutin mas Ega---yang kentutnya ngaudzubillah baunya itu. Apalagi kalau dia lagi kentut vegan alias kentut setelah makan sayur-sayuran hahahaha.
Ya, sayang. Mojok memang sangat menyenangkan dan tentu saja kamu akan sangat merindukan hari-hari yang selama ini kamu lalui bersama mereka. Kemungkinan di bulan-bulan pertama resign kamu akan cukup kesepian. Tapi itu wajar saja. Tidak apa-apa, namanya juga sedang berusaha melepaskan. Setelahnya, kamu akan baik-baik saja. 
Hah baik-baik saja??? Kok bisa baik-baik saja???
Well, setidaknya aku punya 5 alasan yang mendasari perkataanku ini. Kamu penasaran???
Langsung aja, mari kita~ gasssssssss~
1. Mojok akan tetap baik-baik saja tanpa kamu dan karenanya sangat rugi kalau kamu hanya jadi orang yang bersedih sendiri.
Betul~ Kamu tidak salah membaca. Bahkan setelah kepergianmu, Mojok akan tetap baik-baik saja. Akan selalu ada 120 naskah terbit tiap minggunya (60 dari Mojok.co dan 60 lagi dari terminal mojok). Redaktur akan tetap bekerja dan kebingungan mencari tema. Pun, ilustrator akan tetap menggambar seperti biasanya. Admin sosmed sih nggak usah ditanya, bahkan setiap libur pun, Mas Don akan bekerja, apalagi pas hari kerja.
Nial sayang, kepergianmu tidak akan berdampak banyak di sana. Tentu mereka akan merindukanmu, tapi kamu juga harus ingat bahwa mereka sudah punya penggantimu. Dan begitulah dunia bekerja, sayang. 
Apalagi dunia yang melaju dalam sistem kapitalisme yang mana manusia tak ubahnya hanya alat produksi saja. Kata Marx, manusia tidak punya “nilai” di sana. Kamu sama halnya dengan mesin-mesin yang harus diganti jika sudah tidak berfungsi. Jadi tolong jangan terlalu mellow ketika kamu berhenti bekerja nanti, ya!
2. Kamu akan punya banyak waktu untuk melakukan apa yang selama ini tidak bisa kamu lakukan.
Kamu ingat, hampir setiap hari kamu aslinya malas sekali bekerja. Diam-diam kamu meminta untuk punya waktu luang lebih lama. Dan inilah, doamu terkabul, wuuushhhh. Sana melakukan apa pun yang kamu inginkan.
Menyusun puzzle, bermain tic tac toe, minum coklat panas---seperti SpongeBob. Atau memilih melukis dan berkesenian seperti Squidward. Atau berolahraga dan membaca buku seperti Sandy. Atau mencari uang seperti Tuan Crab. Atau rebahan dan nggak ngapa-ngapain seperti Patrick. Hehehe nggak tahu kenapa referensinya jadi SpongeBob.
Oke, yang mau aku bilang adalah: Jangan terlalu khawatir menjadi pengangguran. Kamu sejatinya tidak benar-benar “menganggur” kalau melihat itu sebagai “waktu untuk mengembangkan diri”. Mulailah belajar menggambar, membaca jurnal atau buku-buku serius, atau novel, atau malah belajar opening catur, dan hey, ingat nggak kalau kamu juga pengin bikin podcast? Atau menulis di media online lain selain Mojok. Wow banyak juga yang bisa dilakukan ya!
3. Tidak ada yang harus dipertahankan di Mojok. Memang sudah saatnya kamu pergi mempraktekan pelajaran kehidupan yang selama ini kamu lakukan.
Well, kamu sudah stuck juga meskipun memaksakan diri tetap di sana. Kamu tidak suka pekerjaanmu di terminal. Terlalu membosankan. Yang kamu inginkan hanya main seven bersama teman-teman. 
Lagipula Ngaglik terlalu sepi, kan? Sudah saatnya kamu pergi. Ke tempat lain (meskipun belum tahu mau ke mana wqwq). Jakarta nanti akan jadi pertaruhan dan pertarungan yang sangat keras, bung. Setidaknya buatlah persiapan sebelum pergi ke sana. Dan hey, kapan lagi kamu bisa bikin persiapan kalau bukan sekarang? Ketika kamu mau tidak mau harus melangkahkan kakimu dari Jogja yang berhati nyaman ini? Hem??
4. Ibumu akan senang kamu ada di dekatnya.
Waini, apalagi yang kamu cari? Sudah waktunya berbakti! Terlalu lama kamu pergi sampai akhirnya lupa bahwa ibu sudah tua. Sudah saatnya kamu setiap hari melayaninya.
5. Kamu harus ingat kalau mimpimu bukan di sana :)
Aku tahu kamu sedih karena ini bukan perpisahan yang kamu inginkan. Mendadak kamu merasa terbuang dan dijadikan pilihan kedua ketika kamu sudah mati-matian membuktikan bahwa kamu penting dan berguna di sana.
Tapi hey, kamu sedang menuju mimpimu yang sebenarnya. Kamu akan jadi seorang ahli teroris, dan itu tidak ada sangkut pautnya lagi dengan menulis atau melakukan apa pun di Mojok :)
Kamu bisa jadi akan bersyukur diperlakukan seperti ini di masa depan. Karena dengannya kamu bisa melihat lebih jelas apa yang sebenarnya sangat kamu inginkan :)
Nial sayang, kalau bukan karena Cik Prim tidak menyukaimu sebagai redaktur Mojok.co baru, kamu mungkin tidak akan impulsif mendaftar LDPD keesokan harinya, lalu UI di beberapa bulan setelahnya. Itu adalah berkah, dan tentu saja anugerah yang membawamu semakin dekat dengan dirimu yang sesungguhnya. (Wow, thankyou, cik!)
Mojok hanya zona nyaman. Dan seperti zona nyaman-zona nyaman lainnya, akan sulit ditinggalkan. Apalagi, motto hidupmu kan jangan keluar dari zona nyaman (tapi memperluasnya dari zona nyaman itu sendiri). Tapi kamu harus sadar, sayang. Yang bikin nyaman belum tentu bisa membawa kebaikan dan kebahagiaan (tentu saja ini belajar dari kasus mas Azka dan mb. Lia).
Nial sayang, kamu akan baik-baik saja. Percaya, ya!
0 notes
nialavv · 4 years
Text
Yok Mulai Lagi Yok
Bingung sekali harus menulis apa di postingan pertamaku di sini. Juga bingung harus memulainya dari mana sampai-sampai harus berpikir dulu agak lama. Tapi kalau tidak memulai menulis eh mengetik, sampai kapan pun blog ini ya akan kosong dan banyak sarang laba-labanya wakakaka.
Well, wajar. Ini mungkin pertama kalinya lagi aku menulis sesuatu tentang diriku setelah terakhir kali melakukannya di bulan Juni. Yap, 6 bulan jadi waktu yang cukup lama untuk membuat aku lupa bagaimana rasanya lega menuliskan apa-apa saja yang ada di pikiran wqwq.
Jadi... Selamat datang mungkin? Selamat datang di belantara...
...belantara apa ya? Wkwk. Gak tahu belantara apa yang penting pakai kata belantara aja dulu hahaha. Aku pingin pakai kata belantara soalnya terdengar bagus karena itu kata yang digunakan Seno Aji Gumira. 
Oke serius. 
Selamat datang di blog-mbuh-apa-isinya-nanti-ini. Semoga blog ini betulan bisa jadi memori kedua yang menyimpan cerita-cerita senang dan bahagia---bukan galau-galau AAMIIN---yang bisa aku akses kapan saja. 
Seperti kata Pidi Baiq, “Karena manusia sering lupa, menulis akan membantumu untuk mengingatnya.” 
Yok mulai nulis lagi, yok,
1 note · View note