Tumgik
msanistuti · 4 years
Text
Warisan Paragon untuk Indonesia
Bukan kita mengejar pertumbuhan untuk memberikan manfaat. Justru, karena kita ingin selalu memberikan manfaat. Itu yang membuat kita tumbuh. 
-Harman Subakat- 
Kalimat di atas sering diperdengarkan kepada Paragonian (termasuk saya) ketika acara-acara gathering atau sharing yang diberikan langsung oleh Bapak Harman Subakat. Namun setiap kali pula diperdengarkan, kalimat tersebut seperti menyihir dan memberikan kilasan - kilasan peristiwa yang membuat saya setuju bahwa Paragon tuh ya memang seperti itu. Lalu muncul perasaan hangat, bahagia yang membuncah bahwa saya ada di dalam Paragon yang mana artinya saya juga harus selalu memberikan manfaat jika ingin terus bertumbuh.
Paragon tidak tumbuh besar dengan tiba-tiba dalam semalam seperti legenda pembuatan Candi Prambanan. Meskipun baru tujuh tahun bekerja di Paragon (dari 35 tahun usia Paragon), saya pribadi merasakan transformasi yang cukup pesat di Paragon. Dari fisik bangunan yang awalnya satu plant sekarang sudah ada tujuh plant. Dari orang sedikit yang masih bisa saling mengenal wajah dan nama, kemudian datang orang-orang baru yang hitungannya bukan hanya puluhan tapi ratusan hingga ribuan. Tata kelola perusahaan pun semakin baik. Wajar dan sangat cocok perusahaan ini dinamai PT. Paragon Technology & Innovation. Karena perusahaan ini terus meningkatkan kemampuan dengan memperkaya teknologi dan inovasi.
Hal yang membahagiakan di Paragon, khususnya bagi saya yang menyukai hal-hal filosofi adalah prinsip-prinsip yang menjadi landasan gerak Paragon. “Innamal A’malu Binniyat”, kata-kata Pak Harman tentang prinsip bertumbuhnya Paragon adalah niat tulus yang akan membawa keberkahan bagi orang-orang yang bekerja di Paragon. Niat inilah yang kemudian diejawantahkan dalam value Paragon yang dilantangkan setiap hari Senin oleh Paragonian pabrik.
Kami Paragonian diajarkan prinsip ber Ketuhanan. Prinsip ini dikerjakan dengan cara-cara yang mudah, misalnya selalu berdoa sebelum dan setelah beraktivitas. Doa sebelum briefing pagi atau sebelum meeting adalah hal wajib yang selalu dikerjakan setiap hari. Di pabrik terpampang spanduk, poster, kata-kata pengingat tentang doa dari area masuk, area makan, istirahat, bekerja, bahkan tempat parkir.  Tentunya budaya ini lahir tidak jauh dari pribadi pendiri PT Paragon Technology & Innovation, yaitu Ibu Nurhayati Subakat. Ibu Nurhayati seringkali menyampaikan formula 4P disetiap kesempatan yaitu product, pricing, positioning, dan promotion, juga ada 1P lainnya, yaitu pertolongan dari Allah SWT. 
Prinsip selanjutnya yang wajib dimiliki Paragonian adalah keteladanan. Bapak Subakat Hadi pernah menyampaikan dalam suatu training kepemimpinan, seorang leader haruslah memberikan keteladanan. Teladan dalam segala hal yang baik untuk diwariskan. Jika setiap Paragonian berlomba-lomba menerapkan prinsip keteladanan dalam dirinya, maka visi Paragon untuk berkembang terus menerus dengan menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin bukanlah hal yang sulit diwujudkan. Untuk mewujudkan keteladanan, Paragon menyiapkan agent of chage yang bertugas menyebarluaskan value-value Paragon. 
Paragon menanamkan prinsip kekeluargaan dalam lingkungan pekerjaan. Setiap karyawan diperlakukan sebagai keluarga. Dalam keluarga Paragon, kami bekerja dengan saling menghargai, menghormati, menjaga, dan gotong royong untuk mewujudkan cita-cita mulia Paragon. Di Paragon, akan sangat mudah menemukan orang-orang yang memberikan senyum dengan tulus, siap membantu, dan bekerja sama.
Meskipun Paragon menerapkan prinsip kekeluargaan, tata kelola perusahaan yang baik sangat dijunjung tinggi. Oleh karenanya, hal yang lumrah jika setiap pekerjaan yang dimandatkan akan diminta pertanggung jawabannya. Hal ini salah satu hal yang membuat suasana bekerja menjadi kondusif, meskipun suasana kerja nyaman profesionalitas tetap nomor satu.
Jika ingin mengetahui bagaimana Paragon memuaskan pelanggan, perlu diketahui definisi pelanggan menurut Paragon. Pelanggan bagi Paragon, bukan hanya orang yang menikmati produk di pasar. Pelanggan adalah orang yang menerima manfaat di setiap proses pembuatan produk dari hulu hingga hilir. Jika setiap proses fokus untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya, maka dapat dipastikan produk yang dihasilkan Paragon adalah produk yang memiliki kualitas baik dan memberikan kepuasan.
Namun kepuasan pelanggan terus berubah seiring waktu. Apa yang dianggap memuaskan hari ini, belum tentu terjadi pada periode waktu ke depan. Perubahan sangat cepat terjadi mengikuti keinginan konsumen. Misalnya saja bedak padat yang beberapa waktu ke belakang menjadi primadona, sekarang sudah tergeser dengan cushion yang lebih mudah dalam aplikasinya. Oleh karena itu, inovasi merupakan satu hal yang sangat dikedepankan dan ditanamkan kepada jiwa Paragonian di setiap proses, dimulai dengan dilahirkannya calon produk hingga penjualan produk di konsumen melalui beberapa kegiatan yang terus dilaksanakan dari waktu ke waktu. 
Betapa membanggakan jika Paragon tetap ada hingga berabad-abad lamanya dengan warisan nilai dan prinsip yang ditanamkan kepada jiwa-jiwa Paragonian. Tidak hanya Paragon, nilai-nilai tersebut juga akan terbawa dalam keluarga individu-individu Paragonian, bangsa dan negara. Semoga.
Saya Paragonian, Bangga
#ParagonPenggerakKebaikan
#ParagonBermakna
Tangerang, 5 Oktober 2020
-Anistuti-
0 notes
msanistuti · 4 years
Text
Pengembaraan di Paragon Itu Tiada Henti
Saya tertegun mendengar kata-kata Pak Dahlan Iskan di acara Paragon Corporate Gathering 2019. Dalam hati mengucap syukur yang sangat dalam, mengangguk berkali-kali meresapi perkataan Bapak mantan Mentri BUMN tersebut. Kata-kata beliau sungguh lugas dan mengena. Beliau sampaikan bahwa tempat terbaik untuk belajar bagi orang yang bekerja ada dua, satu adalah tempat yang sudah jadi sistemnya dimana pekerja bisa banyak menyalin ilmu dengan mudah dan yang kedua adalah tempat yang memiliki nilai-nilai baik dimana pekerja bisa mengembangkan kapasitas diri maupun tempat kerjanya menjadi semakin baik. Sungguh saya merasa sudah di tempat yang tepat saat ini di Paragon. Paragon memiliki nilai-nilai yang dengan senantiasa sedikit demi sedikit dipupuk menuju kesempurnaan dengan tetap menjunjung tinggi nilai yang ada. Hal itupun diaminkan oleh Pak Dahlan Iskan sendiri.
Sebuah nilai pasti terwujud tak jauh dari pribadi-pribadi yang mewujudkannya. Begitulah saya melihat pendiri Paragon, Bapak Subakat dan Ibu Nurhayati beserta keluarganya. Pribadi yang ulet, cerdas, bersahaja, memikirkan banyak orang, dan masih banyak ungkapan kata-kata lain yang pasti tidak bisa dituliskan semuanya. Cerita tentang pasang-surut Paragon yang sudah berulang kali pun saya dengar, selalu menambah semangat yang tak pernah padam. Begitupun kalimat sakti dari ibu Nurhayati, bahwa Paragon ada dengan pertolongan Allah. Sungguh sejuk kalimat tersebut di sanubari, menambah ketentraman hati.
Selama tujuh tahun di Paragon, wajah-wajah silih berganti. Jumlah orang pun telah berubah berkali-kali lipat. Ah tidak habis diceritakan. Perubahan begitu cepat dan dinamis dalam tata kelola perusahaan, tentunya menuju lebih baik. Namun nilai-nilai Paragon tidak berubah, bahkan semakin jelas mengejawantah dalam value, visi, dan misi Paragon.
Paragon dengan nilai-nilai dan kalimat sakti Ibu Nurhayati, akan bisa melewati segala badai, ombak, gurun, gunung, dan medan-medan sulit lainnya. Perubahan itu menantang dan terkadang tidak melulu menyenangkan. Ada barisan-barisan yang ikut berjuang, ada pula barisan-barisan yang enggan. Begitulah seninya berjalan berkelompok bukan?
Pengembaraan Paragon tidak berhenti, semakin berjalan jauh, tak terasa sudah banyak tangga yang dinaiki. Pun saat pandemi melanda, Paragon tetap bergerak maju, semakin lincah dan kukuh memperkuat diri. Impian untuk menjadi perusahaan yang hidup berabad-abad bukan hal yang tidak mungkin karena Paragon adalah tempat tinggal jiwa-jiwa baik yang memiliki mimpi-mimpi untuk selalu lebih baik dan selalu menebar manfaat.
Saya Paragonian, Bangga
#ParagonPenggerakKebaikan
#ParagonBermakna
Tumblr media
0 notes
msanistuti · 4 years
Text
JODOH
Pembicaraan grup whatsapp pertemanan yang sudah lebih dari sewindu ini selalu seru dan mengundang tawa. Saat satu per satu melepas masa lajang, pembicaraan pun kemudian lebih bervarisi. Namun tetap setiap orang membawa karakter masing – masing.
Putri yang termuda tapi dewasa dan lebih dulu menikah seringnya membawa-bawa suasana serius.
Nurul yang polos lugu dengan pertanyaan yang kadang awkward.
Sari yang malu-malu kadang jayus.
Dira yang selalu bisa meramaikan suasana dan memantik pembicaraan.
Dini yang selalu bikin pecah tawa kami semua.
Uut yang sering nggak nyambung karena jarang pantau grupchat dan baru muncul setelah badai tawa lewat.
Tiba-tiba mucul satu pop up foto Sari di grup chat yang di capture Dira dari story IG nya si Sari.
Heboh sudah suasana, sahut menyahut layaknya suporter lomba 17-an. Sari yang diam, pemalu dan agak tomboy itu akhirnya foto dengan seorang laki-laki.
Nurul
“Sekarang si Sari udah mau SAH nih, tinggal kamu Ra (-red Dira)”, Nurul mulai pembahasan sensitif ini lagi.
“Emang husband material kamu yang kaya apa siiiih? Gemesss”, lanjut Nurul lagi.
Putri
“Udah nggak usah dikomporin lagi si Dira. Udah terlalu banyak yang ngomongin dia. Masa kita mau gitu juga”, Putri menyela diantara pikiran-pikiran kami.
Dira
“Issh, sumpah jadi pengen cerita di sini”, Dira mulai menulis dan yang lain stop typing…
”Intinya, atasanku wanti-wanti tentang karirku yang bisa bikin cowok jiper?” Dira mengirim teks itu.
“Salahku gitu kalau cowok jiper karena aku mandiri, cantik, cekatan, punya karir bagus? Nyombong wkwkwk. Hmm, padahal sumpah nggak pernah dalam pikiranku hal semacam meremehkan laki-laki karena secara finansial mereka nggak sama kaya aku. Dan menurutku masalah finansial itu bukan yang prioritas. Iya nggak sih”, Dira mengeluarkan uneg-unegnya.
Sari
“Eh tapi sepupuku si Yohang juga nggak jadi lanjut karena alasan serupa Dir. Dan aku dah tanya-tanya beberapa temen cowok, at least 75% dari yang kutanya sepakat masalah finansial itu matter”, Sari memotong.
Dini
“Nggak ada yang salah sama apapun dari kamu Dira. At least dari pemantauan indraku selama berteman sama kamu ya, walaupun emang kamu susah banget dicomblangin entah mengapa. Dan nggak salah juga cowok-cowok itu kalau punya pemikiran harus lebih superior dari perempuannya. Emang struktur otak laki tuh begitu. Nah kalau ada cowok yang jiper sama kamu, artinya dia bukan jodoh kamu”, psikolog Dini mulai komentar.
Dira
“Trus aku kudu piye?” Dira menulis lagi
Dini is typing…….
Dini is typing…….
Dini is typing…….
Nurul
“Lama amat sih Din?” Nurul nggak sabar.
Dini
“Jodoh kan emang misteri. Aku belum nemu rumusnya, ya meskipun aku dah nikah ya”, tulis Dini. “Mau udah di depan mata pun, nggak akan kelihatan kalau belum waktunya. Kita tetep temenan sama kamu kok, meskipun jomblo. Wkwkwk”, lanjut Dini.
Dira
“Asem Din, aseeeem”, Dira komentar.
Dini
“Yang ketemu duluan nggak mesti yang paling bahagia, yang penting kamunya happy, kamunya bermanfaat, dan tetep usaha sayangggg” Dini menenangkan. “Ingat ceritaku tentang mbak Inge yang dapat jodoh customernya gara-gara suara serak abis nangis pas ditelpon? Trus cerita lain si Dian yang dilamar gara-gara foto facebook di timeline Mira?” Dini melanjutkan “You will find your very special one darling”.
Putri
“Nyiiiik Dira, udah tenang aja. Malaikat udah mendengar keluh kesahmu. Minta nya dikencengin, pasrah. InsyaAllah our very high quality jomblo ini bakal segera mendapatkan pria serius yang memenuhi husband materialnya” Putri menambahkan.
Uut
“Eh btw btw aku ketinggalan cerita nih”, Uut menyela.
Dini
“Uuut kapan sih kamu nggak telat??? Ngeselin deh Uut, sok sibuk amat” Dini berkomentar.
Uut
“Eh mon maaf aku telat tapi selalu solutif.” tulis Uut “Suami aku ada calon yang ehm bakal cucok banget sama kamu deh Dir. Gue kasih nih harga temen, bulan depan harga naik”, tulis Uut lagi.
Dan pembicaraan mereka berlanjut sampai satu-persatu izin.
Di dalam hati, selalu ada doa meski diam-diam. Semoga doa ini berbalas. Aaamin.
Jodoh itu…...
#yang digadang-gadang tak memberi kepastian
#yang maunya temenan mintanya jadi gandengan
#yang katanya gampang dicari tapi bak mencari jarum dalam jerami
#dan seterusnya silakan karang sendiri
Jodoh, hanya Tuhan yang memberi keyakinan di hati.
2 notes · View notes