Tumgik
mesinketik-blog 10 years
Link
Kita tak perlu merasa memiliki tanggung jawab atas cerita orang lain dan segala cara mereka dalam menyikapi hidupnya. Ada ironi yang harus dipahami dari kehidupan kita sendiri, ialah sebuah fokus yang akan kabur dengan sendirinya ketika kita menyatakan ikut serta dalam menanggapi kisah atau cerita...
1 note View note
mesinketik-blog 10 years
Photo
Tumblr media
3K notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Photo
Tumblr media
6K notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Ternyata Bukan Akhir
Tumblr media
Hai lagi.
Aku bisa membayangkan kalau kau membaca ini. Kau akan mengernyitkan dahi yang menyatukan kedua alis tebalmu. Menatap kata perkata dengan aneh, seolah kau jijik dengan hobi anehku ini. Aku tahu kau tak berniat membacanya tapi kau penasaran apa isinya. Dan dalam hati kau akan bertanya-tanya kenapa aku lagi-lagi menulis tentangmu. Lalu kau akan mengingat-ingat.
Kapan aku menulis tentangmu terakhir kali?
Oh, benar, kau tak mengenal tulisanku. Ini hobi lamaku yang menjadi baru setelah kepergianmu. Aku menulis lagi untuk mengisi kekosongan hari. Aku tidak sepi. Sebaliknya, pikiranku terlalu ramai olehmu. Setiap hari, setiap malam dan pagi, otakku banyak diisi oleh ujung percakapan yang biasa kudengar darimu.
Anggap saja aku semakin bodoh. Dimanapun dan kapanpun aku bisa saja menangis secara tiba-tiba jika teringat hari terakhir kita bertemu. Entah apa, bahkan setelah berbulan-bulan berlalu aku tetap tak bisa menolak kehadiranmu. Sosokmu masih menjadi penyebab tangisku.
Apa artinya aku merindukanmu?
Aku sangat merindukanmu. Aku merekam semua tentangmu dalam memoriku. Mimik wajahmu, rona matamu, tawamu, marahmu dan pelukmu. Pelukmu adalah bagian yang paling sulit kutinggalkan. Karena pada kedua lengan itu, aku pernah merasa hangat dan terlindungi. Ialah aku yang pertama kali kau peluk. Juga pada dada yang lapang itu, aku pernah merasa rapuh. Ialah aku yang terakhir kali kau peluk. Pada peluk itulah kudengar cinta berdenyut seirama dengan nadi, nafas dan darah seolah beriringan seharmoni. Dan rindu itu sendiri masih mengalir berputar-putar dalam darahku.
Aku tidak tahu bagaimana denganmu. Aku tak berani menanyakannya. Bahkan kalau nantinya Tuhan dan alam semesta berkehendak kita dipertemukan kembali, aku tidak tahu harus berkata apa. Karena setelah terakhir kali, aku mulai takut menatapmu akan meruntuhkan segala tembok pelindungku. Namun, sejujurnya, aku mulai meragukan konsep konspirasi. Karena bagaimanapun aku menjalani hari setelah lepas darimu, aku tidak menemukan jawaban akan masa depan.
Kapankah akhirnya aku berhenti menulis tentangmu?
[Tulisan ini diikutsertakan untuk lomba #suratuntukruth novel Bernard Batubara]
1 note View note
mesinketik-blog 10 years
Photo
Tumblr media
9K notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Photo
Tumblr media
6K notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Audio
Lirik diambil dari novel Cinta. (baca: cinta dengan titik) karya Bernard Batubara Endru : My favorite part is the dew While yours is the sunrise Days left us only a few It's not forever but still nice Nessa : My favorite part is the leaf While yours is the flower I never want to leave But it's also hard to get us together
2 notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Sampai Jumpa
Teruntuk Ytc. Bosse @poscinta
Bosseeee, Terimakasih sudah mengadakan proyek #30HariMenulisSuratCinta ini. Terimakasih sudah membiarkan aku yang daftarnya mepet-mepet ditutup tetap boleh menulis. Tapi sudah dibaiki seperti itupun aku masih saja molor ngepost, kelewat jam posting lah, bolong-bolong lah, kalaupun ngepost, postnya nggak karuan amburadul. Maaf ya bosse, maaf juga tukang posku tertampan @misteeerius.
Maklum masih newbie, baik dalam hal tulis-menulis dan blogging. Masalah jam posting pun cukup membuat keteteran karena waktu banyak tersita jam sekolah dari pagi sampai sore. Alhasil cuma bisa ngepost mepet jam kirim surat tutup via hp. Itu juga kadang error, udah ketik panjang-panjang eh taunya gagal. Duh, maaf ya bosse jadi curhat.
Yah, intinya surat ini aku buat sebagai tanda terimakasih karena telah mendorong kami menebarkan cinta dan bersyukur selama 30 hari penuh. Dan juga surat ini secara pribadi aku tulis sebagai tanda cintaku ke bosse dan para tukang pos yang sudah setia dan mau sibuk baca surat cinta dari laman ke laman, dari satu link ke link lain. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Salam sayang, Peserta baru yang berencana ikut lagi tahun depan.
0 notes
mesinketik-blog 10 years
Photo
Tumblr media
480K notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Hai Pecinta Aksara
My dear, Faya
Kangen aku? Haha sudah tiga-empat tahunan kali ya dari waktu pertama dan terakhir kita ketemu. Yap, di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) lalu. Tepatnya pertama kali aku liat kamu itu di ruangan lomba cipta cerpen diadakan. Kamu tepat di sebelahku, nomor 14? Aku sendiri kalau tidak salah ingat nomor 15, nomor keberuntunganmu. Yah, seharusnya kita tukeran karena nomor favoritku sebenarnya 14 bukan 15. Tapi berkat nomor keberuntunganmu itu aku berhasil lolos ke sepuluh besar. Big thanks. Dan maaf kamu sedikit kurang beruntung untuk bertarung sekali lagi bersamaku.
Jujur setelah mengenalmu kupikir kamu rival yang sulit - aku sudah beberapa kali men-stalk blog, note facebook dan termasuk tweet-tweetmu. Dalam bernarasi, kita hampir mirip. Tapi dalam memuitiskan kata-kata kupikir kamu lebih di atasku. Di samping itu kurasa kamu satu-satunya kenalan yang masih sering kontak denganku melalui dunia maya sampai saat ini. Yang lain sudah menghilang setelah beberapa bulan. Aku suka sekali bagian kita balas-balasan sajak random -atau apalah itu disebutnya- lewat mention twitter. Akan menyenangkan bila suatu saat kita bisa berduet dalam suatu karya sastra. Berminat?
Tapi mungkin itu masih terlalu jauh. Mungkin kau bertanya-tanya mengapa aku mengirim surat semacam ini tiba-tiba. Ini adalah salah satu suratku untuk proyek #30HariMenulisSuratCinta yang ramai di twitter. Sebenarnya selain berkomitmen menulis surat selama 30 hari, ada proyek lain yang disebut #DuaHati tadinya aku ingin mengajakmu - yangkemudian kuurungkan. Tapi bagaimana kalau tahun depan, kalau kau bersedia, maukah kau menulis bersamaku? Berduet berbalasan surat seperti dua sahabat? Kuharap kamu mau. Kalau begitu sampai jumpa tahun depan. Dan semoga kamu lebih sering meracau menyajakkan galau dalam twitter yang bisa kuselingi gurau manis. Amin.
Salam, Rival dan pengagum rahasia, Peserta nomor 15 yang duduk sebelah kirimu, belakangnya nomor 9 yang dulu kau taksir
0 notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Jejak-Jejak Kaki
Hidup itu terus bejalan Sebab kaki-kakinya terus meninggalkan kenangan.
Tanpa tertinggal, aku ikut pergi dari sisi ke sisi. Begitulah aku, kita, terus berlari. Meninggalkan jejak-jejak kaki sebelum akhirnya kita tahu kita akan mati.
Di antara pasir-pasir suci kemarin aku berlarian, melompat dan menantang ombak. Memang hal biasa, tapi tidak untuk pulau secantik Bali yang akhirnya kutemui. Di sana kutinggalkan jejak kaki yang kini entah masih utuh atau hilang terbawa buih, atau mungkin pula tertindih kaki orang lain.Tapi setidaknya aku membwa seribu kenangan dan pengalaman. Dan aku bisa bercerita lebih dari satu kata pada orang-orang yang menungguku pulang.
Terimakasih Bali, untuk kesempatan bersua denganmu untuk kesempatan merenung di hadapan pantaimu
Semoga hidup akan terus berjalan lalu mempertemukan kita lagi
Tumblr media
0 notes
mesinketik-blog 10 years
Quote
Siapa yang gila? Aku yang kehilangan akal lalu membiarkanmu bertingkah semaumu. Atau kamu yang kehilangan hati lalu menyakitiku semaumu
2 notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Pada Sebuah Perjalanan
Pada hujan Boleh aku ikut menangis bersamamu? Dunia terlalu kejam untuk anak gadis sepertiku Pada jalanan basah Terimakasih sudah menggelincirkan roda-roda perjalanan sampai berputar Pada pohon-pohon rindang di sisi jalan Boleh berteduh sebentar? Aku ingin sejenak saja menghela nafas Pada hamparan sawah sejauh mata memandang Boleh isitirahat sebentar? Aku ingin terlelap sebentar diantaramu lalu membiarkan sayup-sayup angin membawaku pergi
2 notes View notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Akhirnya
Hai.
Akhirnya aku menulis surat tentangmu. Ini bukan surat yang mewakilkan maafku atau bahkan rinduku. Bukan pula untuk menanyakan kabarmu.
Bukan karena aku tidak peduli.
Aku peduli. Hanya saja sudah tahu diri siapa aku kini.
Apa kau merisaukan hal-hal kecil mengenaiku? Seperti bertanya-tanya apa aku merindukanmu? Apa pernah sedikit saja kamu hadir dalam pikiranku? Apa pernah aku menyesali diri karena mencampakkanmu? Apakah kau perlu jawabannya?
Aku telah berulang-ulang mengatakan bahwa aku membencimu. Tapi aku terus saja merindukan sosokmu.
Jika kau masih seperti dulu, kau akan bertanya mengapa aku merindukan orang yang kubenci habis-habisan.
Sebab bagian dalam diriku yang dulu memujamu habis-habisan tidak ingin membencimu. Sebab aku yang dulu terpikat rayuanmu tidak ingin kau menghilang.
Namun sayangnya, aku telah memutuskan untuk meninggalkan semua bagian diriku mengenai dirimu dalam lubang yang gelap - yang akan cepat kulupakan setelah lelap mimpi habis tangis semalam.
Begitulah caraku menjalani setiap harinya tanpamu. Begitu caraku mengikis ingatan akan dosa terbesar yang aku perbuat. Dan ku harap kamu kini menjalani harimu dengan baik. Dengan sebaik-baiknya kamu menjalani hidupmu, maka kamu telah sedikit meringankan beban di pundakku. Jangan mengasihani aku. Jangan berbalik. Jangan lagi merangkulku meski tangisku pecah seperti kicau burung-burung di dahan patah. Tapi jangan pula meminta maafku sebab aku tidak bisa memberinya. Aku akan tetap baik-baik saja selama kau tetap jauh dari jangkauanku.
Lalu saat-saat aku merindukanmu seperti ini. Di masa-masa rapuhku. Aku bersyukur aku orang yang pelupa. Aku telah berjanji tidak akan berlama-lama menangis padamu. Dan kupastikan aku menepati janjiku.
Salam, Bagian dari masa lalumu yang tak perlu kau pusingkan lagi.
0 notes
mesinketik-blog 10 years
Link
Aku menyatakan bahwa aku memang tak sanggup bicara didepan kamu, meski kau hanya mengizinkan aku bicara pada ujung sepatumu, aku merasa tak pantas, disamping kau telah menganggapku tak lebih jernih dari air yang berada ditepian trotoar jalan kota, kau juga menganggapku laksana sebuah meriam tua,...
1 note View note
mesinketik-blog 10 years
Text
Tertarik Piknik #NaikAgya?
Hai, Kak Ika, vokalis The Vuje, pemilik suara yang menarik rindu untuk memekik.
Berkali-kali lagu "Mendung" dalam playlist mencabik hatiku yang dirundung pelik. Berkat suara kakak, lagu dalam petik-petik gitar itu membawaku hanyut disampai menangis tersedu-sedu.
Tentunya ada ribuan kekaguman yang aku simpan selain suara Kak Ika yang merdu-merdu sendu. Aku nyaris terpikat oleh kecantikan, kelembutan, kedewasaan, dan pula kecakapan Kak Ika menulis barisan kata baik di twitter ataupun blog pribadi. Tapi aku hanya sebatas pembaca karakter. Hanya sebatas pengagum tanpa ingin diketahui.
Tapi aku beruntung memutuskan untuk mengikuti proyek #30HariMenulisSuratCinta. Selasa ini surat ditemakan bosse #NaikAgya bersama tukang pos. Aku seorang perempuan, Kak Ika juga seorang perempuan jadi memang tidak bisa dikatakan sebagai kencan. Tapi, maukah kakak pergi piknik? Sekedar sharing sesama perempuan. Melakukan hal-hal manis seperti kakak dan adik. Ya, seperti itulah.聽 Apalagi naik Agya, kita bisa nyaman berbincang dan tertawa sepanjang perjalanan.聽 Atau bersediakah kakak menyenandungkan aku sebuah lagu? Haha belum-belum aku sudah membayangkan banyak hal yang ingin kulakukan bersama kakak. Tapi entah itu akan terjadi atau tidak, aku akan senang kalau kakak akan membacanya. Terimakasih.
Salam, Pengagummu
0 notes
mesinketik-blog 10 years
Text
Perihal Kehilangan
Kepada seseorang yang sedang kehilangan.
Maaf, aku tak bisa menghadiri pemakaman ayahmu. Tapi semoga doaku turut bersamanya. Dan janganlah kamu menyepi sendiri. Sebab Allah tak menciptakan manusia sendirian maka jangan kamu merasa kesepian.
Orang kadang terjatuh. Mungkin kehilangan akan membuat orang sehebat apapun akan berlutut. Tapi tak apa kamu rindu untuk bersendu, sebab tak ada yang harus kau tutupi dari saudara yang menyayangimu.
Ia yang pula menyayangimu hanya pergi. Lebih seperti panggilan semesta. Seperti daun yang gugur sepanjang musim kemarau. Dan seperti yang kau tahu, mereka yang pergi dengan cara selembut itu adalah mereka yang pergi untuk diingat. Maka sambutlah ia dalam memori termanismu. Sisipkan ia dalam doamu. Hadirkan ia dalam tiap momen kehidupanmu. Lalu jadilah kamu yang terkuat karena tidak meninggalkan lemahmu.
Salam, Pengagum kuatmu.
Tumblr media
0 notes