Dear kamu, perkara hidup yang rumit itu hanya perlu satu hal: HADAPI! Percayalah, bahwa segala kerumitan dan kekhawatiran itu tidak benar-benar nyata dan hanya ada di kepalamu. Maka, datanglah kepada kehidupan tanpa beban dan dengan dada yang lapang. Yakinlah saja, bahwa setiap badai ada masanya berlalu. Dan setiap pendakian tak selamanya terjal.
Berbagi ceritalah kepada mereka yang kamu percaya.
Bukan berarti kamu lemah.
Hanya saja sesekali kamu butuh sudut pandang dari orang lain, bukan pula semata-mata karena posisi dudukmu saat ini salah.
Siapa tahu sudah benar, namun butuh dikuatkan.
Sekalipun ternyata salah, siapa tahu bisa dibenarkan.
“Perempuan cerdas biasanya menjaga
dirinya teramat baik,
sehingga tidak ada yang bisa
“bermain-main” dengannya.”
●
Jangan jatuh cinta padaku. Aku ini perempuan yang banyak mau. Inginku seringkali tak sederhana. Barangkali kau akan pusing karenanya.
Jangan jatuh cinta padaku. Aku ini perempuan pencemburu. Aku tak melarangmu berkawan dengan perempuan lain. Namun, saat kau berkawan dengan mereka, kau harus tahu diri, atau aku akan mudah hilang kendali.
Jangan jatuh cinta padaku. Aku ini perempuan manja. Yang selalu saja ingin dipuja. Aku tak yakin, kau akan tahan hidup bersamaku berlama-lama.
Jangan jatuh cinta padaku. Aku ini perempuan penuntut, yang selalu ingin lelakinya menjadi lelaki hebat dan kuat,
dan bukan lelaki penakut.
Jangan jatuh cinta padaku. Aku ini perempuan pembosan, yang tak ingin lama-lama berpacaran.
Jangan jatuh cinta padaku. Kecuali kau tahu, jenis perempuan seperti apa, yang akan memenuhi seisi hatimu, juga kelak sisa hidupmu.
Maka, kukatakan sekali lagi. Jangan jatuh cinta padaku.
Kecuali kau lelaki serius yang pemberani, yang siap
menemui kedua orangtuaku nanti.
●
Narasi buku : PEREMPUAN PENGGENGGAM RINDU
Penulis : Tia Setiawati
Suara : Tia Setiawati
Sepertinya aku salah terka. Nyatanya, pelangi memang selalu datang dan tinggal hanya sementara. Lalu pergi begitu saja tanpa jejak. Dan aku harus kembali menjumpai hujan.
Mengapa harus ada sakit saat membaca goresan tinta. Mengapa ada setitik luka saat membaca sikap. Mengapa rumit sekali membaca maksud. Apakah aku masuk dalam perangkap. Tidak. Aku hanya tidak paham. Tolong jelaskan.
Ibarat pensil yg punya penghapusnya sendiri untuk menghapus tulisan yg salah.
Apakah dalam kehidupan juga punya penghapusnya sendiri untuk menghapus ingatan/kejadian yg telah lalu?
Ar-Rohilah Sejenis unta pembawa beban yang sangat kuat, dan bisa menempuh perjalanan yang lebih panjang, penampilannya lebih indah dibandingkan dengan unta lainnya, serta memiliki bentuk yang menakjubkan. Ar-Rohilah Sangat jarang dan jumlahnya sedikit. Ia kuat yang memimpin kawanannya, dia selalu ada didepan dan diikuti yang lain. . "Manusia seperti unta sebanyak seratus, hampir hampir tidaklah engkau dapatkan diantara unta unta tersebut, seekorpun yang layak untuk ditunggangi." Analogi keadaan manusia. Jumlah manusia itu banyak. Tetapi mereka yang kuat memikul amanah, memiliki potensi ataupun akhlaq yang baik,memotivasi, yang dapat lebih menyenangkan yang lainnya sangatlah sedikit. Setiap manusia memiliki banyak kekurangan. Tetapi orang yang sempurna atau mendekati sempurna itu jumlahnya sedikit. Untuk itu, jadilah kamu seperti ar-rohilah. Jadilah kuat. Meski jalan itu terjal bergelombang. Pastikan, itulah takdir kedua kaki kita yang dengannya kita mampu menghadapinya.
0 notes
Statistics
We looked inside some of the posts by
megamendung11
and here's what we found interesting.
Average Info
Notes Per Post
3K
Likes Per Post
3K
Reblog Per Post
750
Reply Per Post
8
Time Between Posts
13 days
Number of Posts By Type
Quote
14
Text
2
Video
1
Explore Tagged Posts
Fun Fact
Mobile US users spent an average of 115.8 minutes on Tumblr app monthly.