Tumgik
mamaind · 3 years
Text
Lelah, olwh harapan2 tinggi yang kutulis sendiri.
Lelah, menjalani rutinitas tanpa henti naun tanpa hasil...
Lelah, melawan ego untuk lari
Lelah, mepeetahankan kestabilan emosi
Lelah, berjuang melawan ketakutan
Ketakutanku besar,,
Takut gagal
Takut salah
Takut ini, itu,,,
Akhirnya, tidur...
Tidur adalah caraku melampiaskan stress,,,,
Saat aku ingin melupakan seluruh masalah dan tkanan dalan diri, aku tidur,,,
Tidur seeeeelama mungkin,
Bangun, tidur lagi, bangun lagi, tidur lagi,,,
Dari petang ke petang,,,
Dari pagi ke pagi,,,
Sampai lelah,,,,
Lalu aku kembali lari karena merasa bersalah dan sia2,,
Tapi lagi2 aku stress,,, bahkan baru berapa langkah,,,,
Lalu aku lari lagi,,,,
Tidur...
Lingkaran setan ini tidak ada habisnya,,,
Entah kapan bisa kwluar dari situ,,,
Ingin rasanya memotong jalan, keluar jalur, tapi lagi2,, selalu kembali ke lingkaran itu lagi,,,,
Hahhhhh....
Tidak adakah harapun untukku,,,,
Apa aku memang nihil skill disini??
...
Ottokkeeeeeee
0 notes
mamaind · 4 years
Text
Tanganku bukan tangan ajaib yang bisa meramu bumbu sedemikian rupa hingga menciptakan maha karya makanan yang menggoda indra. Bahkan, aku masih belum mempunyai modal untuk membeli bahan-bahannya, mengenali nama dan fungsi-fungsinya saja tidak. Apalah daya jemari ini mengetuk huruf demi huruf yang tertera dilayar handphoneku. Kalimat yang tertoreh belum bisa benar2 menyayat-nyayat hati.
Keinsecuranku adalah buah dari yang kutanamkan sejak dini oleh diriku sendiri. Ya, tanpa sadar hatiku selalu berkata "kau mustahil melakukannya sista".
Apalah daya diriku yang dirundung aku. Yang pertama kali menolak dan tidak memercayai diriku adalah aku sendiri. Aku mencela aku jauh sebelum mereka mencela aku.
1 note · View note