Tumgik
lunarjingga · 3 days
Text
Perasaan lagi gak karuan tapi kalah kalo udah lihat keadaan Indonesia, apalagi palestina dominan keselnya! Masalahku tidak ada apa-apanya ternyata.
0 notes
lunarjingga · 20 days
Text
sepanjang aku jatuh cinta, yang paling menyedihkan adalah; jatuh cinta kepada seseorang yang tak bisa kutuliskan dalam cerita. sebab kisah kami tak ada, hanya sebatas kenal dan meninggalkan banyak ragu di dada.
—nonaabuabu
299 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Kata ummi;
"Yang paling harus kita hindari itu nak, ketika kita bertemu dengan seseorang yang tidak memiliki visi misi dakwah sama sekali.
Orientasi mimpinya hanya menemukan seseorang yang bisa dinikahi, lalu memiliki anak, bekerja penuh perjuangan bagaimana bertahan hidup.
Lalu, menyekolahkan anak dengan tujuan bagaimana pendidikannya bisa menjadi bekal ia bekerja. Sebatas itu.
Orang yang tidak pernah terlintas untuk mengarahkan hidupnya
bagaimana membentuk generasi seperti Muhammad Al-Fatih, atau Sholahhudin Al-Ayyubi.
Kaka harus berdoa, untuk dipertemukan dengan orang yang hidupnya penuh dengan visi misi pada dakwah ini.
88 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Tumblr media
Pada akhirnya kita hanya berteman dengan segala sepi dan sunyi kita sendiri, tidak ada teman atau kerabat yang bisa dijadikan tempat untuk pulang, karena ketenangan dan kedamaian hanya milik Nya, satu satunya tempat segala sandaran kita.
Walau kita punya 10 teman bahkan lebih, namun tidak ada satu pun dari mereka yang mengingat kan kepada Allah, itu tidak berarti sama sekali.
Jika saat ini diri kita merada sendirian dan memeluk sepi, yakinlah Allah tak pernah meninggalkan kita Allah maha mengetahui apa yang kita kerjakan. Itu tandanya Allah begitu perhatian dan pedulinya dengan kita, bukankah itu lebih dari cukup? Begitu cintanya Allah kepada hamba Nya, tapi kita lebih sering berteman dengan manusia, tapi lupa berlama lama dengan Rabb kita.
Dari pada banyak berinteraksi dengan manusia (melelahkan) lebih baik sering sering berinteraksi dengan Robbul 'alamin.
Allah tidak pernah meninggalkan kita, kita nya saja yang sering menjauh.
#catatan diri sendiri, di bawah langit kota Solo.
31 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Ya Allah saya pengen pulang😢
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
Temanku, dulu jilbabnya begitu labuh, kaus kaki selalu di pakai. Aurat terjaga. Namun saat ia telah menikah, jilbabnya memendek, celana cukup ketat, kaus kaki ? Entah hilang kemana.
Demi Allah, aku tidak ingin seperti itu. Aku ingin setelah menikah ketaatanku semakin bertambah. Bukan berubah.
Memang hati dan iman seseorang tidak bisa di sandingkan dengan busana yang dikenakan. Namun kesempurnaan tertutupnya aurat adalah bukti kepatuhan seorang pada Penciptanya.
Ya Robb... Jangan nikahkan aku, kecuali akan menambah ketaatanku pada-Mu.
Manusia sangat mudah sekali berubah. Apalagi di zaman fitnah seperti ini.
Ya Allah.. Engkau yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah ketaatan dan keimananku hanya pada-Mu
Padahal, bukankah seharusnya setelah menikah ketaatan itu semakin bertambah ? Bukankah menikah adalah ibadah ? Bukankah di dalam ibadah seharusnya tiada maksiyat ?
Aku tahu, ketika aku menulis ini, mungkin suatu saat aku akan juga di uji. Tapi semoga tulisan ini menjadi pengingat untukku.
Bantu aku untuk selalu taat pada-Mu ya Allah.. Apapun statusku saat ini dan nantinya.
162 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Tumblr media
temukan dirimu sendiri, sebelum kau berniat mencari belahan jiwamu.
agar nanti nya kau memiliki pijakan untuk bertahan, karena pada fakta nya akan ada masa dimana pasangan meninggalkan, entah itu karena kematian atau hanya karena sebuah rasa bosan.
tegak dan hidup lah, jiwa mu lebih berharga dari pada apapun di dunia.
tak usah goyah hanya karena suatu perasaan yang mengatasnamakan cinta.
karena kasih dari cinta tak melulu hanya tentang "dia". Kasih dari Cinta yang sebenernya berserakan dimana mana, kau hanya enggan untuk memungutnya.
222 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Jika kamu sudah merasa di ujung jalan, ambillah jalur langit, banyaklah meminta kepada Allah sebab di hadapan-Nya sungguh tak ada yang mustahil
227 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Desember lalu menjadi lembar pengalaman hidup yang sangat baru bagiku. Berproses dengan seseorang yang telah lama ku kenal namun kali ini lebih dalam.
Beberapa orang mungkin akan bertanya kereharanan. “Apa nggak ada yang lain?” Begitu kira-kira kalimatnya. Sejujurnya aku bingung ketika mendapat pertanyaan semacam itu. Karena aku menganggap tak ada hal yang salah di dalamnya, lantas mengapa harus dipertanyakan.
Proses yang singkat itu ternyata memang telah berakhir dengan begitu mudah. Awalnya aku tak merasa ada yang harus ditelisik dari hatiku. Karena saat itu aku merasa kami hanya baru berkenalan. Tapi lambat laun mengapa aku merasa begitu hampa. Sebuah perasaan yang mungkin bisa disebut sebagai kehilangan? Aku tidak tau harus menyebutnya apa.
Aku sangat jarang bisa membuka hati pada seseorang, bahkan tak jarang akan merasa risih jika ada seseorang yang mendekatiku. Pada proses itupun aku banyak berdoa agar hatiku tetap terjaga dari rasa yang tak perlu. Sebab ini hanya permulaan.
Yang membuat hatiku melunak adalah ketika ku tau bahwa kami memiliki visi misi yang sama, yang tak pernah kutemukan pada orang lain. Mungkin lebih tepatnya karena ini juga kali pertama bagiku. Tujuan yang sama, karakter yang kuingin, qawwam yang bisa membimbing dan memimpinku sejauh ini telah ada pada dirinya.
Namun sekali lagi proses itu akhirnya harus benar-benar berakhir. Yang keberakhirannya mungkin lebih banyak disebabkan olehku. Aku yang tak menjaga prosesnya dengan baik. Aku yang mungkin tak cukup baik baginya. Itulah yang kurasa. Alasan itulah juga mungkin yang menyebabkan ada keraguan pada orang tuanya.
Kurang lebih dua pekan kami tak pernah bertegur sapa. Rasanya begitu menyesakkan ketika kami mau tak mau harus bertemu. Aku lebih banyak menunduk jika dia berbicara sebab aku takut semakin merasa bersalah ketika melihatnya. Sadar bahwa ini memang salahku. Bahkan sampai saat ini sejujurnya aku masih merasa bersalah.
Walau dalam beberapa kesempatan, kami harus bertemu. Seakan semuanya telah kembali seperti semula. Namun jauh di lubuk hatiku, masih tersimpan penyesalan dan rasa bersalah. Aku ingin menghindar tapi juga ingin tetap tinggal. Ada perasaan bahagia sekaligus sedih ketika bertemu.
Aku ingin diriku yang dahulu kembali. Hatiku, biar ku rapikan sendiri. Meskipun telah terlepas tanpa perlu kulepaskan. Kali ini, dalam tulus dan penyesalanku, aku ingin melepasnya dengan ikhlas terdalam. Selamat berbahagia, kak.
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
Emang paling bener kalo lagi unmood gausah dengerin lagu-lagu mellow
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
🥀
Tumblr media
Aku tidak tahu kenapa aku harus menulis ini, saat aku tahu ia tidak akan pernah singgah di sini, mengenaliku lebih jauh meski kebanyakan yang kurangkai adalah rekayasa perasaan alias fiksi belaka. Mungkin sebab itu aku menulisnya di sini, entah siapapun yang membaca mereka akan mengira-ngira apakah aku sedang berkarya atau sedang bercerita tentang kenyataan.
Aku tak ingin menceritakannya dengan gamblang, dengan jelas layaknya prosa yang menarasikan karakter utama dalam paragrafnya. Aku pula tak ingin menuliskannya sebagai puisi, yang setiap kata mewakili ia dari berbagai lini dan dimensi. Maka aku akan menuliskannya sebagai kalimat yang kehilangan keindahan, yang tak memiliki struktur serta ejaan yang tak disempurnakan.
Aku menuliskannya sebagai sesuatu yang rancu dan kehilangan pesan dalam isinya.
Kami bertemu dalam riuh rendah dunia yang semakin bising, hadir dengan wajah masing-masing. Aku menjelma bijak yang pendiam, membunuh diriku yang skeptis dan pemarah. Ia datang bagai rupa lamaku, dalam bentuk yang lebih matang. Tentu aku abai untuk pertama kali, hingga satu-persatu kebetulan atau kesengajaan mengetuk pertanyaan di dadaku, dan rasa penasaran itu bertamu.
Jika tak membohongi hati, aku bisa katakan yang sepertinya berulang kali aku temukan, namun jika menelaahnya menjadi sebuah perasaan yang lebih lekat, aku sudah lupa kapan terakhir kali ingin tahu tentang seseorang, dalam konteks yang lebih jauh. Mungkin empat tahun lalu, dan aku tahu itu bukan perasaan yang baik.
Maka aku menjelma nama yang hadir dalam banyak eksistensinya, berkeliaran untuk memuaskan rasa penasaran, mencari celah untuk jadi pelajaran, namun sayangnya aku malah terjebak dengan ilusi yang membuatku kembali mempertanyakan diri sendiri.
Jika ada seseorang yang menanyakan perasaan apa yang paling kubenci saat ini, ia adalah rasa penasaran kepada seseorang. Aku dibuat belajar kembali untuk menahan segala gejolak, keinginan spontan yang terkadang harus diredam paksa agar tak mengakibatkan buruk pada pola diri dan pikir. Karena bagaimanapun kadang aku menguasai diri, ada perasaan-perasaan baru yang harus mati-matian baru mampu dikendalikan.
Sekarang aku ingin menutup buku yang menuliskan tentangnya, aku lelah bertanya, goyah dan menebak-nebak. Meski sebagian besar bisa aku tepis, namun bukankah lebih baik tak memikirkannya sama sekali. Di saat aku bisa melihat satu dua tanda bahwa apa yang kulakukan hanya berujung kepada kesia-siaan.
48 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
“Berangan-anganlah kalian,” kata Umar di waktu lain pada orang-orang di majelisnya.
Maka di antara mereka ada yang berangan-angan berjihad lalu mati syahid, lalu dihidupkan lagi, lalu berjihad lagi, lalu mati syahid, lalu berjihad, begitu seterusnya. Yang lain berangan-angan dikaruniai emas sebesar Gunung Uhud lalu dia menginfakkannya di jalan Allah.
“Adapun aku,” kata Umar, “Mengangankan dunia ini dipenuhi orang-orang seperti Abu Ubaidah ibn Al-Jarrah, Salin Maula Abi Hudzaifah, dan Mu’adz ibn Jabal, yang bersama mereka aku meninggikan kalimat Allah.”
📚Dalam Dekapan Ukhuwah - Ust. Salim A. Fillah
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
Tumblr media
Sudah tidak tertarik dengan pencapaian dunia. Mati rasa ketika teman persebayaan mencapai ini-itu. Pintaku hanya satu; yaAllah, berikanlah aku ketentraman hati dan kecintaan untuk melakukan ibadah wajib ataupun sunnah.
Karena kehilangan yang paling membuat rapuh adalah ketika nikmat ibadah telah tercabut.
735 notes · View notes
lunarjingga · 2 months
Text
Aku telah memilihnya ya Rabb, namun mungkin dia bukan pilihanMu, aku ikut mauMu dan aku berserah diri.
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
Kalo ada yang nanya kenapa setiap post foto selalu nutupin wajah, jawabannya adalah karena saya berniat menggunakan niqab. Tapi karena saat ini belum memungkinkan untuk itu, jadi sedang meminimalisir tersebarnya gambar wajah saja :')
Kemudian nanti pelan-pelan menghilang. Mengasingkan diri, jauh dari keramaian dunia. Cukup mengabdikan diri pada dia yang Allah takdirkan nanti. Atau menghilang karena sudah kembali PULANG.
Allahumma yassir walaa tu'assir🥀
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
Ramadhan udah pergi ya, berasa banget hampanya🥹
0 notes
lunarjingga · 2 months
Text
Sometimes the eldest sister also needs an elder sister🥀
0 notes