Tumgik
lilisetyowati · 10 months
Text
I am thankful for so many things in my life, but I am most thankful for God.
3 notes · View notes
lilisetyowati · 2 years
Text
If i go, will all the pain go away too?
21 notes · View notes
lilisetyowati · 3 years
Text
My mental state is: If you give me a long hug I might start crying.
30K notes · View notes
lilisetyowati · 3 years
Text
Tumblr media
„So be patient.“
3K notes · View notes
lilisetyowati · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
I know
#pascalcapion
7K notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Jujur Itu Paling Utama
Hasil penelitian dari: Thomas J. Stanley, Ph.D mungkin akan mengubah apa yang anda percayai.
Penelitian beliau menunjukkan bahwa dari _100 faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang,_ *IQ hanya diurutan ke-21, bersekolah di sekolah favourite diurutan ke-23, dan lulus dengan nilai terbaik/hampir terbaik cuma faktor sukses diurutan ke-30*.
_*Kaget ??*_
Ingin tahu 10 faktor pertama yang berpengaruh terhadap kesuksesan ?
Silahkan Anda renungkan kembali apa yang Anda percayai setelah membaca 10 urutan dibawah ini:
*1. Jujur* *2. Disiplin* *3. Gaul*. Good interpersonal Skill *4. Dukungan dari pasangan hidup* *5. Bekerja lebih keras dari yang lain.* *6. Mencintai apa yang dikerjakan* *7. Kepemimpinan Yang Baik dan Kuat*. (Good & Strong Leadership) *8. Semangat dan berkepribadian kompetitif* *9. Pengelolaan Kehidupan yang baik* (Good life management) *10. Kemampuan menjual gagasan dan produk* (Ability to sell idea or product)
_*Semoga bermanfaat khususnya utk anak2 kita*_🙏
5 notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Tumblr media
Di tag in temen di ige, jadi tambah cinta sama diri sendiri.
3 notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Salam penghabisan. Malam ini aku kembali mengetik rasa dan karsa dalam pencarian. Memeluk lukaku lalu membasuhnya seperti memelihara nestapa. Namun kali ini lukaku akan kumakan semua. Supaya besok aku tidak akan kelaparan menahan kejamnya dunia (linta tafa).
1 note · View note
lilisetyowati · 4 years
Text
“I am the daughter of myself. I am born of my own dream. My dreams sustain me.”
— The Selected Poems of Rosario Castellanos; Wailing Wall. Edited by Cecilia Vicuña (tr. Magda Bogin)
2K notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Photo
Tumblr media
550 notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Photo
Tumblr media
4K notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Perkenalkan, aku Konsistensi
Aku adalah kunci utama seseorang meraih keberhasilan. Namun, seringkali orang-orang melupakanku.
Aku adalah Konsistensi.
Manusia adalah makhluk yang selalu ingin tahu. Selalu ingin mencoba. Selalu ingin handal dalam semua bidang. Mereka selalu berkata, “aku ingin menjadi ini,”  “aku ingin bisa itu,” “aku ingin dapat ini dan itu”, tapi, sedikit dari mereka yang benar-benar fokus mewujudkannya. Aku di sini tidak akan membicarakan perkara Takdir, karena Takdir itu diluar kehendakku. Aku tidak terlalu berteman baik dengan Takdir, aku juga tidak tahu kenapa. Mungkin kamu bisa bertanya kepada Semesta. Jadi, tolong jangan berkomentar “itu kan takdir,” “yah, emang takdirnya gitu, mau gimana lagi?”.
Seperti yang kubilang tadi, manusia adalah makhluk yang ingin mengetahui banyak hal. Dari situ, mereka mulai mengkhayal jika seandainya mereka bisa menjadi seperti ini dan itu. Mereka kemudian mencoba untuk mewujudkan khayalannya. Mereka ingin mengubah kalimat pengandaian itu menjadi nyata. Mereka belajar dan belajar, mencoba fokus ke tujuan mereka, sampai mereka berada di titik di mana kefokusan mereka diuji. Ujiannya ada dalam berbagai bentuk. Ada yang diuji dengan kelelahan yang mereka rasakan, juga dengan kesenangan yang mereka dapatkan sekarang. Padahal, kelelahan itu akan terbayar lunas ketika mereka sudah mewujudkan tujuan tersebut. Dan, kesenangan yang mereka dapatkan sekarang tidak akan bertahan lama. Mereka biasanya berkata “Aku sudah tidak kuat lagi,“ “Sepertinya cukup sampai di sini saja, berjalan lebih lanjut terlalu melelahkan. Lagipula, sekarang aku juga sudah merasa senang.“ Di titik ini, mereka mulai melupakanku. Mereka mulai lupa tujuan awal mereka sebenarnya apa. Dan satu per satu pun akhirnya memilih untuk berhenti.
Setelah beberapa tahun berlalu, mereka mulai mengingat-ingat apa yang mereka lakukan semasa dulu. Mereka merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki sekarang. Yah, namanya juga manusia, tidak pernah merasa puas. Mereka lalu merasa bahwa kehidupan seperti inilah takdir mereka. Mereka tidak ditakdirkan untuk mewujudkan impiannya dahulu, mereka merasa mewujudkan kalimat pengandaian itu bukan takdir mereka. Mereka kemudian menyalahkan takdir. Menyalahkan semesta. Mengapa begitu? Mengapa mereka dengan gampangnya bilang itu takdir, padahal mereka tidak pernah menyelesaikan langkah mereka dulunya? Mengapa mereka menyalahkan takdir dan merasa tidak bersalah melakukan itu? Tidakkah mereka mengingat tentang diriku? Kira-kira apa ya yang membuat mereka tidak mengingatku? Hmm, mungkinkah karena mereka tidak mau menyalahkan diri mereka sendiri? Mungkin mereka terlalu malu untuk mengakui kesalahan atau keteledoran yang mereka lakukan selama di hidup mereka? Karena itu mereka mengatakan bahwa apa-apa yang mereka dapatkan dan terjadi di hidup mereka ya karena takdir. Hmm, cukup masuk akal, bukan? Mereka lupa (atau mungkin tidak tahu?) bahwa penyebab masa sekarang yang mereka miliki adalah akibat dari yang mereka lakukan di masa lalu. Dan apa yang mereka lakukan di masa sekarang adalah kurang lebih cerminan hidup mereka kelak di masa depan. Hmm, walaupun aku tidak terlalu berteman baik dengan Takdir, aku merasa kasihan ketika ia selalu disalahkan. Jadi, rencanaku adalah membuat manusia tidak melupakanku. Izinkan aku memperkenalkan diriku sekali lagi.
Aku adalah Konsistensi. Kunci utama seseorang meraih keberhasilan. Teruslah ingat aku, jangan membiarkan dirimu melupakanku. Bawa aku selalu di setiap langkahmu hingga kamu sampai pada tujuanmu.
Karena sekali lagi, aku adalah Konsistensi. Kunci utama kamu dalam meraih keberhasilan.
8 notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Conversation
S: Tulung mandan ditakoni sitik
L: emmoh, kayane malah rak mlirik
0 notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Realistis Aja
Dunia ga peduli apakah kamu seorang manager yang susah untuk constantly reading articles atau sering ikut meetup karena ngasuh anak di rumah. Atau apakah kamu seorang mahasiswa yang gabisa ke perpustakaan just for the sake of seeking knowledge karena menanggung kehidupan sekian orang adik. Atau apakah kamu seorang wanita karir yang cari nafkah sekaligus urusin rumah sementara suaminya gabut.
Yang dunia pedulikan itu hasil, output, sesuatu yang keliatan. Sorry this is harsh, but empathy-thingy itu kemewahan. You can’t expect the world to listen to your story and menye-menye.
You know what to do in this condition?
Firstly, communicate, talk, pray, to God, “Dear God, this is hard for me. Aku ingin mengeluh, tapi aku tau Engkau sedang melihat bagaimana aku melalui ini. Maka catatlah kesabaranku ini sebagai pahala yang banyak. Jadikan ini keistimewaanku dibanding makhluk-Mu yang lain.”
Secondly, stop caring about what people would think about you. Just do your best to tackle this and that, finish this and that, but shut your inner voices yang bilang, “Wah nanti aku dinilai ga perform”, “Wah nanti aku keliatan bodoh”, etc. Be a bodoamat person selama kamu udah lakuin yang terbaik yang kamu bisa. Biarkan hatimu bertawakkal–”I’ve done my very best, so whatever will be, will be.”
Thirdly, just keep moving forward, don’t look back, you can slow down but don’t stop, because hardship won’t last forever. At some point things will get easier. If not, then you haven’t pass through the storm, maybe you haven’t faced the center of the storm–brace yourself, but after that things will get better. Remember Dory’s song, “Just keep swimming.. Just keep swimming”
Good luck!
Butuh meluapkan kisahmu? Kirim ke https://yasirmukhtar.tumblr.com/submit.
2K notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Nggak Boleh Terserah!
Tumblr media
"Kita makan malem apa hari ini?..."
"...Eits, nggak boleh terserah. Hidupmu kamu yang tentuin."
"Hahaha. Kok nyebelin sih? Mmm, aku takut kamu nggak suka makanannya."
"Minimal aku tahu dulu apa yang kamu pengin, setelah itu kita bisa diskusiin secara diplomatis."
(Zaki dan Fana - Egosentris, hal. 220)
9 notes · View notes
lilisetyowati · 4 years
Text
Mahfudzot
*Semoga tidak sekedar hafalan didepan kelas dan musnah ditelan zaman,*
1. مَنْ جَدَّ وَجَدَ 2. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ 3. مَن صَبَرَ ظَفِرَ 4. مَنْ قَلَ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ 5. جَالِسْ أَهْلَ الصِدْقِ وَ الوَفَاءِ 6. مَوَدَّةُ الصَدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِيْقِ 7. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ 8. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ 9. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا 10. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ 11. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ 12. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ 13. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ 14. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ 15. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ 16. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الخَيْرِ 17. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ 18. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ 19. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ 20. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا 21. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ 22. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاحِ 23. لَا تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا 24. الشَرَفُ بِالأَدَبِ لَابِالنَسَبِ 25. سَلَامَةُ الإِنْسَانِ فِى حِفْظِ اللِّسَانِ 26. آدَبُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ 27. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِى 28. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ 29. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ 30. لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَىءٍ مَزِيَّةٌ 31. اَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ 32. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ 33. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ 34. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا 35. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ 36. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ 37. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ 38. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ 39. اُتْرُكِ الشَّرَّ يَتْرُكْكَ 40. خَيْرُ النَّاسِ اَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَاَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ 41. فِى التَّأَنِّى السَّلَامَةُ وَفِى العَجَلَةِ النَّدَامَةُ 42. ثَمْرَةُ التَفْرِيْطِ النَدَامَةُ وَثَمْرَةُ الحَزْمِ السَلاَمَةُ 43. الرِّفْقُ بِالضَّعِيْفِ مِنْ خُلُقِ الشَّرِيْفِ 44. فَجَزَاءُ سَيَّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا 45. تَرْكُ الجَوَابِ عَلَى الجَاهِلَ جَوَابٌ 46. مَنْ عَذُبَ لِسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ 47. إِذَا تَمَّ العَقْلُ قَلَّ الْكَاَةمُ 48. مَنْ طَلَبَ اَخًا بِلَا عَيْبٍ بَقِيَ بِلَا اَخٍ 49. قُلِ الحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرًّا 50. خَيْرُ مَالِكَ مَا نَفَعَكَ 51. خَيْرُ الأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا 52. لِكُلِّ مَقَامٍ مَقَالٌ وَلِكُلِّ مَقَالٍ مَقَامٌ 53. إِذَا لَمْ تَسْتَحِ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ 54. لَيْسَ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ فَقِيْرًا بَلْ العَيْبُ لِمَنْ كَانَ بَخِيْلًا 55. لَيْسَ اليَتِيْمُ الَّذِى قَدْ مَاتَ وَالِدُهُ بَلْ اليَتِيْمُ يَتِيْمُ العِلْمِ وَالأَدَبِ 56. لِكُلِّ عَمَلٍ ثَوَابٌ وَلِكُلِّ كَاَامٍ جَوَابٌ 57. وَعَامِلِ النَّاسَ كَمَا تُحِبُّ أَنْ يُعَامِلُوْكَ 58. هَلَكَ اِمْرُؤٌ لَمْ يَعْرِفْ قَدْرَهُ 59. رَأْسُ الذُّنُوْبِ الكَذِبُ 60. مَنْ ظَلَمَ ظُلِمَ 61. لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا إِنَّ الَجمَالَ جَمَالُ العِلْمِ وَالأَدَبِ 62. لَا تَكُنْ رَطْبًا فَتُعْصَرَ وَلَا يَابِسًا فَتُكَسَّرَ 63. مَنْ اَعَانَكَ عَلَى الشَّرِّ ظَلَمَكَ 64. العَمَلُ يَجْعَلُ الصَّعْبَ سَهْلًا 65. أَخِىْ لَنْ تَنَالُ العِلْمَ إِلَّا بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَاد�� وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَ طُوْلُ زَمَانٍ 66. مَنْ تَأَنَّى نَالَ مَا تَمَنَّى 67. اُطْلُبِ العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ 68. النَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ 69. إِذَا كَثُرَ الـمَطْلُوْبُ قَلَّ الـمُسَاعِدُ 70. لَا خَيْرَ فِى لَذَّةٍ تَعْقِبُ نَدَمًا 71. تَنْظِيْمُ العَمَلِ يُوَفِّرُ نِصْفَ الوَقْتِ 72. رُبَّ أَخٍ لَمْ تَلِدْهُ وَالِدَةٌ 73. دَاوُوا الغَضَبَ بِالصُّمْتِ 74. الكَاَِمُ يَنْفُذُ مَا لَا تَنْفُذُهُ الإِبَرُ 75. لَيْسَ كُلُّ مَا يَلْمَعُ ذَهَبًا 76. سِيْرَةُ الـمَرْءِ تُنْبِئُ عَنْ سَرِيْرَتِهِ 77. قِيْمَةُ الـمَرْءِ بِقَدْرِ مَا يُحْسِنُهُ 78. صَدِيْقُكَ مَنْ اَبْكَاكَ لَا مَنْ اَضْحَكَكَ 79. عَثْرَةُ القَدَمِ اَسْلَمُ مِنْ عَثْرَةِ اللِّسَانِ 80. خَيْرُ الكَاَُمِ مَا قَلَّ وَدَلَّ 81. كُلُّ شَيْءٍ إِذَا كَثُرَ رَخُصَ إِلَّا الاَدَبُ 82. أَوَّلُ الغَضَبِ جُنُوْنٌ وَآخِرُهُ نَدَمٌ 83. العَبْدُ يُضْرَبُ بِالعَصَا وَالحُرُّ يَكْفِيْهِ بِالإِشَارَةِ 84. اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ 85. الحَسُوْدُ لَا يَسُوْدُ 86. الأَعْمَالُ بِخَوَاتِمِهَا
1. Siapa bersungguh-sungguh dia berhasil. 2. Siapa berjalan pada relnya akan sampai. 3. Siapa bersabar berhasil. 4. Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya. 5. Bergaullah dengan orang jujur dan menepati janji. 6. Kasih sayang teman tampak pada waktu kesempitan. 7. Tak ada kenikmatan kecuali setelah susah payah. 8. Kesabaran membantu atas setiap pekerjaan. 9. Coba dan perhatikan, kau akan jadi tahu. 10. Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat. 11. Telur hari ini lebih baik dari ayam besok hari. 12. Waktu itu lebih berharga daripada emas. 13. Pikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat. 14. Sebaik-baik teman duduk sepanjang waktu adalah buku. 15. Siapa menanam dia akan memetik. 16. Sebaik-baik kawan adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan. 17. Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang. 18. Pengetahuan pada waktu kecil seperti lukisan di atas batu. 19. Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu. 20. Belajarlah pada waktku kecil dan amalkan dia saat kau besar. 21. Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon tanpa buah. 22. Persatuan adalah dasar keberhasilan. 23. Jangan menghina orang miskin dan jadilah penolong baginya. 24. Kemuliaan itu dengan adab bukan karena keturunan. 25. Keselamatan manusia ada pada menjaga pembicaraannya. 26. Perilaku (baik) seseorang lebih baik dari emasnya. 27. Kejelekan perilaku itu menular. 28. Bencana pengetahuan adalah lupa. 29. Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya. 30. Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu, karena setiap sesuatu memiliki kelebihan. 31. Perbaiki dirimu, maka akan baik kepadamu semua manusia. 32. Berpikirlah sebelum bertindak. 33. Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap-siap. 34. Siapa menggali lobang akan terposok ke dalamnya. 35. Musuh yang cerdas lebih baik dari kawan yang bodoh. 36. Siapa yang banyak kebaikannya maka banyak sahabatnya. 37. Bersungguh-sungguhlah dan jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan. 38. Jangan tunda pekerjaanmu hingga besok, apa yang dapat kau kerjakan hari ini. 39. Tinggalkannlah kejahatan itu, dia pasti meninggalkanmu. 40. Sebaik-baik manusia adalah yang terbaik akhlaknya dan paling bermanfaat bagi manusia. 41. Dalam kehati-hatian ada keselamatan dan dalam ketergesa-gesaan ada penyesalan. 42. Buah dari penyia-nyiaan adalah penyesalan dan buah dari keteguhan adalah keselamatan. 43. Kasih sayang pada yang lemah termasuk akhlak yang mulia. 44. Balasan dari kejelekan adalah kejelakan yang setimpal. 45. Meninggalkan jawaban untuk orang bodoh adalah jawabannya. 46. Barang siapa yang manis tutur katanya banyak sahabatnya. 47. Jika sempurna akal seseorang maka sedikit bicaranya. 48. Barang siapa yang mencari kawan tanpa aib maka dia tetap tidak memiliki kawan. 49. Katakanlah yang benar meskipun pahit. 50. Sebaik-baik hartamu adalah yang memberikan manfaat bagimu. 51. Sebaik-baik perkara adalah pertengahan. 52. Setiap tempat ada kata-katanya (yg cocok) dan setiap kata-kata ada tempatnya (yg cocok. 53. Jika kamu tidak malu maka berbuatlah sekehendakmu. 54. Bukannya aib bagi mereka yang miskin, tapi aib itu milik mereka yang pelit. 55. Bukannya yatim itu yang telah mati orang tuanya, tapi yatim itu adalah yang tidak memiliki ilmu dan sopan santun. 56. Setiap pekerjaan ada balasannya dan setiap perkataan ada jawabannya. 57. Dan perlakukanlah manusia sebagaimana kamu ingin diperlakukan. 58. Hancurlah seseorang yang tidak mengetahui kemampuannya. 59. Otak dari dosa adalah kebohongan. 60. Siapa yang menzalimi akan terzalimi. 61. Bukannya keindahan itu dengan pakaian yang menghiasi kita tapi keindahan itu adalah keindahan ilmu dan adab. 62. Jangan kamu lemah nanti kamu diperas dan jangan keras nanti kamu dipatahkan. 63. Barang siapa yang membantumu melakukakan kejelekan, dia menzalimimu. 64. Tindakan, membuat yang sulit menjadi mudah. 65. Saudaraku! Kamu tidak akan mendapat ilmu kecuali dengan enam perkara, akan ku berikan perincian dengan jelas : Kecerdasan, Harta Benda, Ketamakan, Mempergauli Ustadz Kesungguhan Waktu yang panjang. 66. Barang siapa yang berhati-hati maka dia akan mendapatkan apa yang dia impikan. 67. Tuntutlah ilmu itu walaupun ke negeri Cina. 68. Kebersihan adalah bagian dari iman. 69. Jika perminataan terlalu banyak, sediki yang membantu. 70. Tak ada kebaikan pada kenikmatan yang diiringi penyesalan. 71. Mengatur pekerjaan akan menghemat setengah waktu. 72. Banyak saudara yang tidak dilahirkan oleh seorang ibu. 73. Obatilah kemarahan itu dengan diam. 74. Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum. 75. Tidak setiap yang berkilap itu adalah emas. 76. Tindak tanduk seseorang menunjukkan kepribadiannya. 77. Nilai seseorang sesuai dengan kebaikan yang dilakukannya. 78. Sahabatmu adalah yang membuatmu menangis bukan yang membuatmu tertawa. 79. Terpelesetnya kaki lebih aman dari terpelesetnya lidah. 80. Sebaik-baik kata adalah yang ringkas dan mengena. 81. Segala sesuatu jika kebanyakan akan murah kecuali sopan santun. 82. Awal kemarahan adalah kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. 83. Budak itu dipukul dengan tongkat sedangkan orang yang merdeka itu cukup dengan isyarat. 84. Perhatikan apa yang dikatakan dan jangan perhatikan siapa yang mengatakan. 85. Pendengki tak akan bahagia. 86. Semua pekerjaan harus dituntaskan Jum'at barokah
5K notes · View notes
lilisetyowati · 5 years
Text
Tumblr media
THE AVENGER TEAM STM
Kafil Yamin
Kehadirannya tak terduga. Di luar sangkaan siapa pun. Aksi sedang deadlock karena penjagaan ketat dan keberingasan polisi, sudah banyak mahasiswa yang tumbang, tetiba mereka muncul dari satu arah, berseragam sekolah, hampir semuanya menggendong tas punggung sekolah.
Para mahasiwa heran: “Adik-adik mau kemana?” Dengan enteng salah seorang mereka bilang: “Sekarang kakak mundur dulu, kami yang maju. Kakak yang orasi. Kami yang eksekusi.” Cerita selanjutnya, sudah banyak diketahui warganet. Saya ingin mengabadikan kehadiran mereka melalui beberapa simpulan:
#Kekompakan#. Mereka bergerak teratur. Taktis. Luar biasanya, seperti tanpa komando. Tanpa pemimpin. Hanya saling teriak di antara mereka. Ini menunjukkan kerja tim yang luar biasa. Sampai sekarang, orang tak tau yang mana pemimpinnya, koordinatornya, sehingga polisi sulit menundukkan mereka. Beda dengan kakak-kakaknya, yang terlihat ada pemimpin, jurubicara, yang gampang diundang, dinego, diarahkan. Para anggota DPR yang mereka geruduk pun dulunya aktifis mahasiswa.
#Kepercayaan diri#. Mereka maju ke hadapan polisi bukan saja dengan berani, tapi dengan riang. Jauh dari panik. Dengan dengan peralatan unik berupa sapu lidi dan batangan kayu, mereka mengintimidasi polisi. Tak lama barisan polisi itu panik, tercerai berai, dan dengan ringan mereka membajak kendaraan polisi, menggiringnya ke barisan mahasiwa, lalu rame-rame berfoto dengannya.
#Taktis-strategis#. Entah darimana kebisaan mereka menanggkal serangan polisi. Tapi jelas mereka ‘know what they are doing’. Memancing polisi menembakkan gas air mata, dan dengan refleks melemparnya balik ke arah polisi. Semprotan air mereka sambut seperti pesta, “gua mau air! Gua mau air! Sini tambah!” teriak mereka kepada polisi. Setelah beberapa lama polisi kehabisan air dan amuinisi, giliran mereka menyerang. Polisi mundur dan terkurung di apartemen Semanggi. Komandannya berbicara di airphone minta damai.
#Norma dan etika#. Beberapa warganet bilang mereka barbar dan dan liar. Itu penilaian kurang ajar. Mereka punya norma dan prinsip yang kuat. Ketika menggiring kendaraan polisi, seorang dari mereka teriak: “Jangan rusuh woi! Jangan rusuh!” Semua taat. Lalu membiarkan kendaraan itu lepas. DI satu sudut ‘pertempuran’, adzan magrib terdengar, poilisi masih menembakkan gas air mata, seorang mereka teriak: “Tahan dulu Woi! Ga belajar ngaji lo?”
#Mengalir lepas#. Dengan pikiran lepas mereka melihat dunia tak banyak batasan untuk melakukan aksi. 'Against the odds'. Mereka menerobos berbagai ketidakmungkinan. Seorang mereka bilang bantuan akan datang sebentar lagi, “Pake apa? Motor?” tanya kakak mahasiswa. “Kakak liat aja,” jawab si adik. Dan, gila, mereka datang dengan Transformer, kendaraan pengangkut kendaraan, yang tentu saja bisa mengangkut orang sekampung!
Bagaimana mereka bisa mendapatkan kendaraan itu, tak mungkin menyewa. Kebanyakan mereka bahkan tak punya ongkos. Mereka membajaknya. Sang sopir pasti tau risikonya kalau menolak. Tapi ini untuk perjuangan.
Mereka bergerak efektif, taktis, dan mengagumkan tanpa sokongan dana dan fasilitas dari siapapun. Malam harinya, seorang ibu memergoki sekelompok mereka sedang makan di warteg. Beberapa di antaranya siswa kelas I SMP. “Kalian ada ongkos pulang?” Yang mereka jawab dengan enteng: “Nunggu truk aja Bu.”
Si Ibu pemurah itu lantas membayari makan mereka dan memberi ongkos pulang.
Kadang kita perlu belajar dari mereka yang kita tak anggap penting.
590 notes · View notes