Exhuma

Such a thrilled scary movie!

Bapak.. (part 2)

Sepanjang perjalanan dengan Ambulanz, aku dan mama cuma terdiam. Mungkin masih mencerna apa yang baru saja terjadi. Pikiranku masih berkecamuk dengan penyesalan, kenapa begini, andai saja, dan lainnya.

Sampai di rumah sudah ramai dengan tetangga. Bapak memang terkenal ramah dan akrab dengan para tetangga. Hebatnya semua membantu mulai dari persiapan persemayaman, pemakaman, dll. Seakan mengaminkan keinginan kami para keluarga untuk diam dan tenggelam dalam duka. Semalaman itu aku menemani di samping Bapak, rasanya masih tak ingin beliau pergi.

Kini 14 tahun setelah kepergian Bapak, aku masih mengenangnya. Dulu aku takut sekali akan melupakan Bapak, wajahnya, suaranya, kasih sayangnya..

Aku masih ingat betul, kalau aku sedang mudik beliau yang waktu itu sudah sakit tetap bersusah payah membelikan cendol kesukaanku.

Mungkin kalau bahasa anak sekarang, beliau termasuk “act of service”, ga perlu banyak berkata-kata dan langsung bertindak.

Atau kalau dihitung lebih mundur lagi, beliau membelikan komputer yang waktu itu masih berbentuk tabung untuk aku yang suka menulis cerita dengan mesin ketik.

Bapak, patah hati terbesarku adalah saat kehilanganmu. Dada rasanya sesak, setiap mengingatmu hanya air mata yang mendesak..

Tapi ketahuilah Pak, sekarang kaka insyaAllah sudah jauh lebih ikhlas. Kaka sayang Bapak selalu.

Alfatihah…

Bapak.. (part 1)

Tut..tut..tut..tut..

Aku : “halo..”

Bapak : “halo..Assalamualaikum. Lagi ngapain Kak?”

Aku: “walaikumsalam, lagi ga ngapa-ngapain di kos aja Pak.”

Bapak: “ ohh.. udah makan belom?”

Aku: “udah tadi”

Bapak: “ohh.. ya udah. Dah ya, Assalamualaikum”

Aku: “walaikumsalam”

Seperti itulah biasa Bapak menanyakan kabar. Tidak pernah banyak kata terucap. Aku yang tidak biasa menerima telepon, juga menanggapi dengan lugas, tidak bisa bermanis menanyakan kabar kembali.

Bukan.. bukan karena kami bermusuhan, bukan juga karena aku tidak sayang. Aku sayang Bapak sebagaimana aku sayang Mama. Hanya saja kami tidak akrab selayaknya anak dan Bapak, entah sejak kapan. Melihat foto-foto kami dengan Bapak rasanya juga akrab saja. Aku sering digendong di pundaknya. Mungkin aku yang lupa atau seiring usia merentang jarak. Atau mungkin karena orangtua kami bekerja, interaksi kami terbatas di malam hari dan hari libur saja. Apalagi Bapak juga termasuk tipe orang yang pendiam di keluarga, jarang sekali berbicara. Tapi sekalinya marah, aku masih ingat betapa seramnya.

Mungkin ini juga yang membuat aku tidak tahu, kalau Bapak sakit parah. Waktu aku wisuda, Badan Bapak semakin kurus dan perutnya membuncit. Entah mengapa Bapak waktu itu memilih untuk pergi ke pengobatan herbal. Setelah beberapa lama, aku pun diterima PNS di Palembang. Jarak yang lumayan jauh dan pekerjaan membuatku seperti abai dengan keadaan Bapak. Aku pikir Bapak akan baik-baik saja, tapi bapak tak kunjung sembuh.

Sekitar awal 2010, Bapak drop dan Mama pun membawa Bapak ke dokter di sebuah RSU Tangerang dan setelah pemeriksaan Bapak didiagnosis menderita sirosis. Untuk itu bapak dirawat cukup lama untuk disedot cairannya perlahan-lahan. Aku pun sesekali pulang dari Palembang untuk menunggui Bapak dirawat. Tapi kondisi Bapak tidak kunjung membaik, bapak pun dirujuk ke RS kanker Dharmais. Setelah dilakukan pemeriksaan ulang, Bapak didiagnosa menderita kanker usus. Saat itu kondisi Bapak sudah semakin kurus dan hanya bisa terbaring. Kami memutuskan untuk operasi, namun setelah beberapa hari Bapak jatuh koma. Dokter bilang, kondisi Bapak menyebabkan luka tidak kunjung sembuh dan malah menyebabkan infeksi.

Waktu itu aku tidak disana, kebetulan aku harus mengikuti sebuah diklat di pekanbaru. Malam itu aku menerima telpon dari suaminya adikku yang menyuruhku untuk segera pulang. Well, siapa yang ga shock? Aku langsung menangis saat itu, teman-teman langsung membantuku menenangkan dan meminta ijin ke panitia diklat. Alhamdulillah aku dibolehkan pulang besok paginya. Sesampainya di jakarta, aku langsung ke rumah sakit. Waktu itu Bapak masih bertahan, sampai akhirnya aku kembali lagi ke Palembang. Baru sehari di Palembang, setelah upacara hari rimbawan, aku ditelepon lagi untuk pulang. Ternyata Bapak drop lagi, untungnya waktu itu masih ada pesawat dan aku segera bergegas ke Bandara. Masih teringat suasana di kamar itu, keluarga sudah berkumpul, dokter sudah memberhentikan alat bantu, aku menghampiri Bapak yang sudah tidak sadar dan membisikkan kata maaf dan terimakasih, seraya mempersilahkan beliau untuk pergi. Tidak lama setelahnya, Bapak pergi. Aku mencari mama, memeluknya dan tangisan kami pun pecah. Pertama kali dalam hidup, aku melihat mama menangis.

Loneliness

Aku pernah membaca quote di linimasa bahwa “setiap orang ada masanya”

Kemudian membaca quote dari buku “loneliness” karya Alvi Syahri, sedikit membantuku menyimpulkan bahwa..

Tak perlu bersedih saat kamu merasa sendiri..

Sesungguhnya mereka tidak pernah hilang, mereka tetap ada dan menjadi bagian dari perjalanan hidupmu..

Tak perlu bersedih saat kamu merasa kehilangan..

Sepatutnya kamu bersenang hati karena sesungguhnya mereka sedang menuju jalan kebahagiannya masing-masing, walaupun tak bersamamu..

They were once loved, you were once loved..

-teruntuk teman-teman terbaikku-

2024

Hai you!

Yes, you!

Its been a while..

Someone reminds me of you!

So, How are you?

I hope you fine and we are all gonna be fine!

Thanks to you!

#lastautumn🍁 https://www.instagram.com/p/CVFzq9wMwgNZUv7NUr8I-4jz_kJngxTpVU9apk0/?utm_medium=tumblr

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah.. Bersyukur masih bisa membersamai keluarga kecilku di usiaku yang bertambah.. Semoga selalu diberi kesehatan dan kesabaran.. Bersyukur masih diberi kesempatan untuk menjelajahi dunia dan menikmati setiap keindahan ciptaanNya.. Bersyukur dikelilingi oleh teman-teman yang baik hati dan tidak sombong. Terasa sekali semakin berumur semakin sempit circle pertemanan. Semoga Allah masih memberi kesempatan untuk bersahabat dengan kalian..😘 #appreciationpost #yaumulmilad35 #musimgugurterakhir (at Göttingen) https://www.instagram.com/p/CVFznnXMTRAfU61-HhnlEgpqXItPrwXjOaJoDg0/?utm_medium=tumblr

Hari ini kami bersepeda ditengah turun Salju menuju Nord Campus Uni Goettingen. Niatnya mau bikin video kenang2an sekaligus footage kalau kantor bundanya kerja ada di ujung bukit utara. Ternyata banyak banget spot menarik sampe si Kakak kesal beberapa kali harus naik turun sepeda berpose menuruti ayah bundanya. Lalu kami jelaskan kalau nanti sudah pulang ke Indonesia, akan sulit ketemu salju lagi disana. Akhirnya kakak pun setuju walaupun tetep anak2 lebih tertarik main di spielplatz. Maka kami mampirkan mereka bermain sebentar sebelum pulang kerumah. Inilah beberapa foto yg sempat kami ambil buat kenang2an kalian besok kalau sudah besar nanti ya Zyo, Zia dan Zayn. Jangan lupa cek videonya juga di Youtube keluarga kami ya..! #berlimafamily #winterwonderland #goettingen (at Nord Uni Goettingen GZG) https://www.instagram.com/p/CKbiDEJLIVY6f1O4jnv0nlzx_yVRK5dMM678M00/?igshid=o1okoslueo0

at Speicherstadt https://www.instagram.com/p/B3HPMMbIcbJWR4e5TucQ2YiRDVeHJyIPI2odwc0/?igshid=1804bf60odi2x

#OKTOBER Bulan kelahiran, ga apa-apa kayanya post foto sebagai tanda rasa syukur sekaligus pengingat umur. Dari sendiri lalu berdua kemudian bertiga, berempat sampai sekarang berlima. Sengaja ambil poto ditempat yang sama sebagai memori nanti jikala anak-anak sudah besar. Kita pernah bersama di kota Hamburg, menembus hujan demi paspor si bungsu. Rewardnya untuk kaka2 yang sudah ikhlas menemani, tentu saja kunjungan ke Miniatur Wonderland. Perjalanan satu hari yang penuh cerita sampai salah naik kereta😅. Maafkan bundamu yang kadang alpa dan khilaf ini ya sayang2ku, i love you 😘.. #miniaturwonderland #speicherstadthamburg #visithamburg (at Hamburg, Germany) https://www.instagram.com/p/B3HPDw3ICoHAwFElJYPht85u_7v1ojCP5jHPmk0/?igshid=u3ka38mox0zs

Birth of Katreya

28.08.2019

Tepat seminggu yang lalu pukul 11.12 siang waktu Jerman, lahirlah ke dunia buah hati kami yang ketiga “Katreya Schatzayn”. Baby Zayn lahir di week 39 hari kelima. Di tengah kecemasanku kuarena setelah banyak jalan, HB, makan nanas, olahrga yoga dan gymball, dia tak kunjung menampakkan gelombang cintanya. Akhirnya di selasa malam, mulai datang kontraksi ringan, suami masih sempat indurance massage supaya cepat melahirkan. Lalu masih bisa tertidur sampai jam tiga pagi. Kontraksinya membangunkan tidurku, sempet berasa beberapa kali mau pup, dan ada yang mendorong kebawah dibagian vagina. Rasanya inilah tanda-tanda yang kunanti, setelah melihat adanya flek di celana. Suami yang kubangunkan malah tidur lagi, akupun berusaha tidur kembali, namun rasanya susah. Di aplikasi kontraksi tercatat sudah 5-10 menit sekali berdurasi lebih dari 1 menit. Hmmhh, anak-anak masih tertidur dengan lenyap. Sekitar jam 5 Kumerasa sudah tidak tahan lagi dan takut brojol dirumah. Akhirnya memutuskan pergi ke rumit Mariahilfe dengan naik taksi. Sebelumnya anak-anak sudah dipindahtidurkan ke rumah tetangga indonesia juga. 

Sesampainya di rumkit, mulai diperiksa CTG, VT dan USG. Semua masih dalam kondisi baik, dan surprisingly pembukaan sudah 6-7. Bidan sampai heran karena ku terlihat santai dan rileks. Memang aku rasanya tidak sesakit waktu melahirkan zya dulu. Masih bisa senyum, jalan, gymball, makan bahkan ke toilet. Bidan pun menunggu dengan sabar, memperhatikan dan menanyakan jika ada yang dibutuhkan. sesekali kontraksi itu datang namun rasanya hilang timbul, kadang masih bisa tertahan kadang sakit sekali. Sekitar jam 10, ternyata pembukaan sudah lengkap, dan saat di VT ternyata ketubanku ikut pecah. Sejam setelahnya kontraksi makin terasa kuat. aku pun berusaha squat gymball, karena kepala adek belum turun ke panggul. Sekitar jam 11 rasa mengejan itupun datang, dan ku tidak tahan. Sekitar tga kali mengejan dalam posisi setengah duduk akhirnya zayn lahir kedunia disampaing kakiku dan ditangkap oleh bidan. Posisi suami kupeluk sambil duduk, itulah sebabnya sudah dokumentasinya. hahaha.. sebenarnya sempat disuruh pindah posisi namun rasanya susah. After it, melahirkan plasenta dan dijahit sedikit. rasanya juga tidak sesakit zya dulu. Alhamdulillah tabarakallah...sehat terus yaa dek..

Katreya Schatzayn, 3.280 kg, 53 cm, 

Kehamilan ketiga

Goettingen,20.08.2019

Saat ini kandunganku sudah memasuki 38weeks dan sedang menanti hari kelahiran si baby boy number three. 

Setelah sebelumnya menolak punya anak tiga, akhirnya november kemarin kebobolan juga. Efek winter di Jerman mungkin yaa..

Awalnya masih merasa belum ikhlas, karena rasanya ingin fokus belajar dan membesarkan zia zyo, namun lambat laun mulai belajar menerima bahwa setiap anak adalah rejeki. Kebetulan yang ketiga ini akan berkelamin pria, sama seperti kaka Zyo.

HPLnya adalah 30 Agustus 2019. Pengalaman operasi caesar dan melahirkan normal sebelumnya, memang memberikan rasa tenang dan percaya diri. At least, sudah tau rasanya terutama sakitnya. Kehamilan ketiga ini pun tidak terasa berat, hanya saja saat ini aku terkena batuk dan pilek (why oh why..). Ternyata saat ku baca cerita waktu melahirkan Kanaira juga aku sedang batuk dan pilek. Ini agak horor sebenarnya, mengingat dulu aku pernah terkena TB paru, setelah lama terserang batuk dan pilek saat hamil Zyo. Aku berharap kehamilan dan persalinanku berjalan lancar dan sehat selalu. 

Sampai detik ini aku baru merasa kontraksi palsu saja kadang kalo malam, belum merasa baby sudah turun panggul, tidur kadang pegel karna harus berbaring ke kiri terus, dan agak berkeringat karna gerah. Ingin rasanya bayi ini cepat keluar seperti kehamilan sebelumnya, tapi belum ada tanda2. Sampai saat ini aku sudah melakukan yoga hamil, gymball, jalan kaki, minum jus kurma dan nanas tapi belum ada pertanda baby mau keluar.

Nama..iya namanya belum ketemu, mungkin itu sebabnya dia belum mau keluar yaa.. tapi rasanya sudah ada clue tentang nama ini. heheh

Supervisor keduaku belum tau aku hamil karna posisinya dia di hannover. sedangkan seluruh teman dan profesor di kantor sudah tau karna mau ga mau aku harus ngantor. hihi...semoga penelitianku tetap berjalan lancar, karna desember niatnya mau pulang untuk ambil data penelitian di TNGHS dan BBKSDA Jabar.

September ini aku juga ada conference untungnya di Kassel, kota sebelah jadi deket dengan Goettingen. tapi mudah-mudahan baby keluar pada waktunya ya, dengan sehat selamat sentausa..amiiin.

oiya mungkin cerita kehamilan dan melahirkan ini aku kan bawa di youtube yaa, biar ada pembeljaran untuk yang lain, termasuk soal dokter, hebamme, dan pemeriksaan apa saja yang didapat di Jerman. So stay tunee...

GRANADA, Kota di selatan Andalusia, tepatnya dibawah pegunungan Sierra Nevada sehingga kontur kota ini berbukit2. Terkenal dengan arsitektur medieval lamanya, menjadikan tiap sudut kota ini memiliki keindahan sendiri apalagi di pusat kota. Di Hari ketiga kami berpindah ke Granada, sengaja kami menginap dua hari karena seharian penuh akan kami habiskan di Alhambra. Dulunya adalah kompleks kerajaan yang terdiri dari Nasrid Palaces (foto1-5), Alcazaba (benteng), dan General life (taman dan tempat tinggal raja). Tempat ini tidak ramah stroller ya jadi ada tempat penitipan baru kita bisa mengelilingi dengan berjalan kaki. Tiket masuknya seharga 17€/dewasa untuk paket lengkap, sedangkan anak2 gratis. Alhambra ini cerita sejarahnya bagus sekali jadi silahkan google ya untuk tahu lebih lengkapnya. #andalusiatrip #granadaspain #alhambra #nasridpalaces #alcazaba #generallife #spanien #familytravelstory https://www.instagram.com/p/Bv5zSM-F2w3TzIqvHfksoGyg8odt-UCC2K6m6Q0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1v0cz8q1011e8

CORDOBA, Hari kedua kami berpindah ke Cordoba yang ternyata cantik sekali. Hampir di setiap gang di old townnya dihiasi bunga seperti Foto 3. Tujuan utama kami adalah mengunjungi Mezquita de Cordoba atau Masjid Cordoba yang sekarang berubah menjadi gereja. Masih ada beberapa tulisan Arab dan lafaz Allah di pilar-pilar seperti di belakang kami (Foto 1). Ketika kemarin kami berkunjung kesana kondisinya ramai sekali sampai untuk membeli tiket masuk pun antriannya mengular panjang. Tiket masuknya seharga 10€/dewasa sedangkan anak gratis. Cordoba ini tidak terlalu besar kotanya, semua bisa dijangkau dengan berjalan kaki untuk ketempat2 wisata. Foto 3 berlatar belakang Roman Bridge dan Mezquita de Cordoba dari kejauhan. Ada cerita dibalik foto ini, dimana setelahnya tidak berapa lama dompetku kecopetan saat beli eskrim di salah satu toko depan Mezquita. Memang Allah Maha Kuasa sehati-hati apapun saya menjaga namun ada lalainya juga. Syukurnya masih ada paspor dan uang yang sengaja memang dipisahkan. Selebihnya kartu ID jerman, kartu bank, KTP sampe kartu BPJS pun lenyap sudah. Saat itu saya memang sudah pasrah dan berusaha berpikir apa yg harus dilakukan terlebih dahulu. Pertama, langsung kekantor polisi terdekat buat laporan. Kedua, block kartu bank. Ketiga, menyisir lokasi siapa tau dompetnya dibuang tapi ternyata tidak. Keempat, karena uang yang kami pegang tidak akan mencukupi untuk lima hari kedepan di Spanyol maka kami meminta bantuan pinjaman dari teman melalui Western Union. Kelima, hubungi kedutaan atau flight company untuk memastikan dokumen apa yg harus dibuat agar bisa kembali ke Jerman. Kebetulan kejadian pas hari Jumat sehingga jeda weekend membuat kami baru dapat informasi di hari Senin. Pihak Auslandebehorde lokal mengatakan cukup dengan paspor dan surat polisi saja cukup nanti visa baru akan dibuat dikota asal. Namun untuk lebih tenang kami memutuskan membuat Bescheinigung di Konsulat Jerman Barcelona seharga 25€. Alhamdulillah Sesungguhnya setelah Kesulitan ada Kemudahan. #cordobaspain #pickpocketspain #lostresidencepermit #familytravelstory #andalusiatrip #cordobaturismo https://www.instagram.com/p/Bv5xO0JFeExa_7asWeJ3C5EnhvKdliKUtBxDkQ0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=cxnq9c69jiae

SEVILLA, Kota terbesar di Andalusia Spanyol yang dulunya dikuasai oleh Islam. Ternyata memang tak cukup sehari untuk mengelilingi Sevilla karena banyak sekali spot yang layak dikunjungi. Untuk mengelilingi Royal Alcazar de Sevilla aja butuh hampir seharian (foto 1), tidak lagi sempat dan kuat untuk mengunjungi Plaza de Espana atau Gothic Catedral. Di perjalanan ini kami membawa dua stroller supaya anak tidak capek berjalan dan masing-masing backpack supaya ringkas (daripada koper). Las Setas de Sevilla kebetulan dekat dengan Hostel kami jadi bisa dikunjungi sebelum berpindah esoknya ke Cordoba (Foto 2). #andalusiatrip #sevilla #lassetasdesevilla #alcazharsevilla #familytravelstories #spanien https://www.instagram.com/p/Bv5up2OFfk-Zs1Ll03BMFwcVjNIGdqlf18nY3o0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=k8tr3fyxa43x

#sunset #sundowner #sonnenuntergegangen #matahariterbenam https://www.instagram.com/p/BpdyLzplHKygmz5To2bW05HjPYudofittjUGsY0/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1vapryvb3spky