Tumgik
lembayungsenja · 29 days
Text
pagi ini dapat nasihat:
Kamu itu hidup di dalam lingkup salah satu doamu yang terkabul, sadari itu.
sadar hey!
3 notes · View notes
lembayungsenja · 2 months
Text
Tapi, menyukai langit itu tak harus menyentuhnya atau bahkan merengkuhnya, karena sepertinya tidak akan pernah sampai. Nikmati saja pandangi dari kejauhan.
Begitu pula menyukai laut itu tidak harus masuk ke dalamnya. Barang kali lebih baik cukup duduk di tepian, nikmati suara ombak, angin, dan nikmati mataharinya.
Tumblr media
Katanya, kalau suka langit ya harus suka badainya, angin ributnya, awan gelapnya, juga pelanginya yang mungkin hanya datang sewaktu-waktu.
Begitu juga kalau suka laut, harus terima kalau ada ombaknya, pasang surutnya, dan segala macam yang ada di dalamnya.
Itu, tentang langit dan laut.
Lombok, 7 Desember 2023
40 notes · View notes
lembayungsenja · 2 months
Text
Temuilah Allah di waktu kapanpun dan mintalah kepadaNya apapun yang kamu suka. Lamakanlah waktumu bersamaNya, karena tidak akan ada yang bilang 'waktunya selesai'.
8 notes · View notes
lembayungsenja · 3 months
Text
Tetiba inget seseorang yang bilang,
Percaya diri boleh, percaya Allah jauh lebih baik
7 notes · View notes
lembayungsenja · 4 months
Text
kalau melihat foto-foto yang aku share di feed instagram (my 1st acc), terlalu cepat jika menyimpulkan bahwa aku adalah orang yang suka jalan-jalan, hanya karena banyak foto pemandangan, pantai, laut, dsb.
iya, aku memang suka laut, tapi foto itu diambil bukan yang dengan niat dari tempat tinggal lalu mengalokasikan waktu untuk menyambangi pantai. itu semua karena aku sempatkan ketika misalnya pergi ke suatu tempat (mungkin luar kota) karena suatu urusan, lalu aku cek di gmaps, oh dekat pantai, jika urusanku sudah selesai dan jika masih ada waktu, mau bersama teman atau pun sendiri, maka aku akan pergi ke pantai terdekat situ.
lain lagi, jika menemui fotoku yang pergi ke suatu tempat yang memang tempat rekreasi yang mungkin cukup terkenal sebagai tempat wisata, percayalah, itu semua direncanakan 2-3 bulan sebelumnya karena aku perlu menabung dulu untuk bisa pergi ke tempat tersebut hehe, juga karena memang sama teman jadi lebih enak jika direncanakan jauh-jauh hari.
perencanaan jauh-jauh hari ini juga ada minusnya, misalnya ketika aku pergi jalan-jalan ke ciwidey bulan juni lalu. agenda yang harusnya menjadi waktu untuk aku bersenang-senang akhirnya seniat itu untuk pergi jalan-jalan sehari, berubah menjadi sebaliknya, jalan-jalan kala itu semakin membuat aku gloomy.
pun saat ke bromo, iya sih senang, tapi kalau mengingat pada apa yang sudah terlewati, maka rencana 'healing' itu tidak mengubah apa-apa.
aku jadi berpikir, pada saat mengalami hal yang tidak sesuai harapan, barang kali responnya adalah bukan mencari kesenangan yang lain untuk menghibur diri misalnya dengan jalan-jalan, melainkan cukup menerima itu semua.
0 notes
lembayungsenja · 4 months
Text
"Otakku masih berpikir 'gimana ya kalo ternyata semua plot twist ini ber-plot twist lagi?'" Katanya.
"Dengan orang yang sama?" Tanyaku lagi.
"Iya", jawabnya.
Aku tak menjawabnya secara langsung. Sepahamku dalam syariat kita dilarang untuk berandai-andai, andai begini, andai begitu, harusnya kemarin begini dan tak begitu, dsb.
Aku hanya teringat ini,
Allah tidak akan memisahkan dua orang yang memiliki niat yang sama. Tapi Allah selalu menguji seberapa kuat niat mereka untuk terus bersama.
5 notes · View notes
lembayungsenja · 4 months
Text
#30haribercerita kali ini aku mau sedikit sharing hasil aku mengikuti sebuah kelas yang bertajuk Marriage Reflections: A Journey to Deeper Understanding. Kelasnya udah lama, dari tanggal 18 November 2023 lalu, kelas online dari Career Class dengan narasumber dr. Elvine. Berikut beberapa poin pembahasannya..
Pernikahan itu membutuhkan investasi sepanjang hayat. Bukan hanya proses saya jatuh cinta dan punya itikad baik sama kamu dan sebaliknya, lalu kita menikah, dan sudah. Jika sebelum menjadi satu saja perlu banyak effort, maka setelah menjadi satupun masih memerlukan effort, bahkan mungkin lebih besar, effort untuk menjaganya.
Beberapa orang berpikir bahwa pasangan yang baik akan selalu mendahulukan kebutuhan pasangannya. Namun, ternyata, dalam sebuah proses relasi itu sebaiknya tidak ada yang dituntut untuk berkorban, yang ada adalah tuntutan untuk beradaptasi. Tidak perlu berkorban, namun satu sama lain perlu untuk menyampaikan apa yang dibutuhkan. Begitu juga soal ekspektasi, dalam proses pernikahan, berekspektasi boleh, namun harus disampaikan.
Kemudian kembali ke soal effort tadi, pernikahan yang baik membutuhkan banyak effort. Mau bertemu jodoh sebaik apapun, sesuai kriteria kah, pernikahan tetap membutuhkan effort yang besar. Jika belum selesai dengan diri sendiri, jangan pernah mengambil keputusan untuk menikah, karena pasangan bukanlah dokter yang akan menyembuhkan. Pernikahan yang sehat membutuhkan 2 orang dewasa yang sehat juga. Menikah dengan pasangan yang tepat pun akan selalu ada ujiannya.
Beberapa faktor yang perlu dicek terlebih dahulu antara lain, self awareness, self management, dan social awareness, yang kombinasi ketiganya akan menjadi social skill sebagai bekal untuk menjalani kehidupan berumah tangga.
Pernikahan yang baik setidaknya memenuhi unsur GREAT: Good communication, Real Partnership (kerjasama yang baik sebagai partner), Effort (mengeluarkan effort untuk saling mengerti dan memahami), Adaptability (bisa menjadi teman dan pemecah masalah yang baik), dan Total Commitment (mau jalan dan berproses bersama untuk terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik).
Sekian, semoga bermanfaat..
11 notes · View notes
lembayungsenja · 4 months
Text
Aku menuliskan cerita ini karena teringat ketika seseorang menasihatiku. Aku teringat nasihat ini setelah membaca tulisan #30hbc2403 judulnya KALAU BOLEH AKU BERPENDAPAT. (bisa dicari sendiri ya di feed-nya @30haribercerita)
Ketika sebuah proses dalam rangka menjalin hubungan dengan seseorang itu berakhir atau tidak berlanjut, a.k.a kandas, sebagian orang akan berpendapat bahwa, "dia bukan yang terbaik buat kamu" atau "kamu layak mendapatkan yang terbaik dibanding dia".
Tapi aku justru berpikiran sebaliknya. Di tengah gempuran "you deserve better" atau "seumur hidup terlalu lama jika dihabiskan dengan orang yang tidak tepat", aku malah berpikir bahwa bagaimana kalau ternyata memang akunya yang salah disini? Bagaimana kalau memang aku yang tidak layak juga tidak tepat untuknya? Dia dengan segudang kelebihannya, sementara aku ini apa? Butiran debu, barang kali.
Aku pernah menyampaikan hal demikian yang kemudian alih-alih ditenangkan dengan apa kata orang pada umumnya (you deserve better, etc.), malah direspon dengan sebuah nasihat,
"Ohya betul kalau kamu merasa diri kamu yang tidak tepat untuknya, merasa kamu yang kurang disini. Lebih baik merasa diri sendiri tidak lebih baik dari orang lain, supaya selalu ada perbaikan dan penjagaan. Daripada sebaliknya." Jleb.
Merebes mili aku dpt nasihat itu. Semoga bisa senantiasa mendorong untuk terus memperbaiki diri yang banyak kurangnya ini.
6 notes · View notes
lembayungsenja · 4 months
Text
Libur nataru kali ini vibesnya udah kayak libur lebaran idul fitri, banyak yang mudik. Masyaa Allah
Fii amanillah yang safar, banyak2 berdoa yg baik2 di waktu terbaik:")
1 note · View note
lembayungsenja · 5 months
Text
Untuk beberapa hal tertentu, jangan hanya karena orang lain melakukan sesuatu caranya tidak seperti sebagaimana kamu mengerjakan, lantas berarti ia/mereka itu salah.
7 notes · View notes
lembayungsenja · 5 months
Text
Butuh atau ingin
Dalam aspek keuangan, ada yang namanya kebutuhan dan keinginan. Dan kita hafal betul belilah sesuatu atau prioritaskan yang memang menjadi kebutuhan. Keinginan bukanlah hal yang utama. Dalam hal ini maka kata "butuh" menempati posisi yang lebih tinggi daripada "ingin".
Dalam lain hal, aku baru saja belajar dari seorang teman bahwa "ingin" itu bisa lebih tinggi levelnya daripada sebuah kata "butuh". Kata "ingin" bisa sekaligus mengandung kata "butuh" di dalamnya. Tidak perlu jauh-jauh soal pasangan, dalam hubungan pertemanan misalnya, sesederhana:
"Mba, aku cerita sama kamu, aku nyamperin kamu buat diskusi kerjaan atau ngajak makan bareng misalnya, itu bukan cuma aku merasa aku butuh kamu supaya ada temen makan, curhat atau diskusi. Lebih dari itu. Aku ingin. Yang ketika aku beneran nyamperin kamu, aku jadi bisa dekat sama kamu, bonusnya adalah apa yang menjadi kebutuhanku misalnya diskusi, jadi terjadi".
Katanya lagi,
People make time for who they want to make time for. People text and reply to people they want to talk to. Never believe anyone who says they have been too busy if they wanted to be around you, "they would".
Some people talk to you in "their free time", and some people "free their time" to talk to you. Make sure you know "the difference".
Jadi beda ya, butuh dan ingin.
.
.
9 Desember
3 notes · View notes
lembayungsenja · 5 months
Text
Tumblr media
Katanya, kalau suka langit ya harus suka badainya, angin ributnya, awan gelapnya, juga pelanginya yang mungkin hanya datang sewaktu-waktu.
Begitu juga kalau suka laut, harus terima kalau ada ombaknya, pasang surutnya, dan segala macam yang ada di dalamnya.
Itu, tentang langit dan laut.
Lombok, 7 Desember 2023
40 notes · View notes
lembayungsenja · 5 months
Text
instagram
Caption di postingan ini luar biasa
0 notes
lembayungsenja · 6 months
Text
Setiap orang memiliki kepribadian yang unik. Keunikan itulah yang mereka bawa saat berinteraksi sebagai makhluk sosial. Keunikan yang menegaskan bahwa setiap pribadi itu berbeda. Manusia satu dengan yang lainnya tidak mungkin sama, sekalipun mereka seseorang yang kembar identik.
Dikutip dari buku Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang
10 notes · View notes
lembayungsenja · 6 months
Text
Beberapa orang barang kali kurang pandai menyusun kalimat dengan baik sehingga sering kali maksud dari ucapannya menjadi kurang jelas. Sementara itu, yang lain, sering ditemui orang-orang yang tidak dapat menerima kalimat yang berputar-putar, tak langsung pada intinya, sehingga sering kali terpotong pembicaraannya meski belum sampai pada intinya. Ketika keduanya dipertemukan, maka menjadi sulit untuk menghasilkan titik temu sebuah kesepakatan, meskipun sejak awal keduanya barang kali menuju satu tujuan yang sama.
30 Okt 2023
6 notes · View notes
lembayungsenja · 7 months
Text
Hari ini diingatkan lagi soal bersyukur. Jumat ini tumben lembur kerjanya. Alhasil jam 7 malam masih di perjalanan. Sebelum sampai kosan, aku memutuskan untuk mampir ke tempat makan kedai mie. Aku duduk membelakangi jalan depan. Tidak terlalu ramai pengunjung, hanya 4 meja terisi termasuk mejaku.
Di tengah aku menyantap mie, terdengar ada pengamen. Suaranya enak didengar tidak jauh dengan mas2 jalanan yang mohon maaf biasanya tampangnya agak preman. Aku tidak menoleh sedikitpun melihat pengamen itu. Tapi aku cukup menikmati lagunya
Denganmu aku bahagia
Denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku
Karena kamu cuma satu, untukku
Tapi bukan tentang lagunya. Lanjut, selesai menyanyikan sebuah lagu, layaknya pengamen biasa keliling menengadahkan sebuah wadah plastik. Ia mendekat ke arahku, dari arah samping, dan tidak lama aku menyampaikan maaf seraya meragakan tangan namaste, sebagai ungkapan maaf tidak memberikan sejumlah uang untuknya.
Dia beralih ke 2 meja sebelahku. Baru aku menoleh dengan betul. Ternyata seorang anak remaja berpakaian osis. Anak sekolah. Segera kubuka dompet dan kupanggil dia sebelum pergi meninggalkan kedai. Dan kutanya, baru pulang sekolah? Dijawab, iya. Mau tanya lebih lanjut aku gak kuat, karena mata ini udah mendung (air mata ngembeng) #dasarcengeng
Aku tak peduli kalau misalnya ada yang berpendapat, halah itu mah bisa aja akal2an dia/mereka. Pake seragam sekolah biar menambah belas kasihan orang. Entah mau betulan dia anak sekolah atau bukan, yang jelas aku melihat dari sorot matanya, yaa memang butuh yang namanya materi.
Wahai diri... everybody has their own struggless. Ingat itu. Mungkin kita pernah merasa susah, ingat hey, itu ada masanya, dan coba lihat, ada yang jauh lebih susah. Bersyukurlah wahai diri..
Dari sudut meja di Kedai Mie Yamien Cijantung
7 notes · View notes
lembayungsenja · 7 months
Text
Tumblr media
Aku lebih suka di rumah, jarang sekali ke tempat rekreasi untuk sekadar haha hihi atau lainnya, kalaupun pergi hanya sesekali, itu pun direncanakan jauh-jauh hari, bisa dari 1 - 2 bulan sebelumnya.
Tapi lain cerita kalau tugas kerjaan luar kota, kalau dekat pantai maka aku sempat-sempatkan ke pantainya. Seperti kali ini, Pantai Kuta 4 Oktober 2023, belum ada seminggu habis kecelakaan dan H-1 presentasi di acaranya instansi tetangga.
Terakhir ke pantai ini bulan Januari lalu, saat semuanya masih aman tidak banyak hal yang dipikirkan. Kini aku kesini lagi agak lain rasanya, setelah berbagai hal terjadi.
Pantai tidak pernah gagal membuatku melamun dan merenung, apalagi sunset menjelang maghrib gini...
4 notes · View notes