Tumgik
lembayungbiruuu · 8 months
Text
konsisten, persisten, setiap hari 30menit.
apt, 18 sept 23 16:11
0 notes
lembayungbiruuu · 10 months
Text
lucu yaaaa.. kita ada kemalangan saja banyak yang tidak mengerti.
2 notes · View notes
lembayungbiruuu · 1 year
Text
masih sama, terimakasih telah hadir.
5 notes · View notes
lembayungbiruuu · 1 year
Text
Rumahku yang ini, wujudnya manusia.
Tumblr media
Hatiku tertinggal di sana. Di rumah yang dindingnya tak lebih dari satu jengkal. Presensinya tak tersusun atas bata merah, semen atau debu-debu. Hanya ada daging, nurani serta jiwa yang menjaganya tetap berbentuk.
Rumahku yang ini mengusahakan semuanya biar aku bisa bangun dengan hati senang. Rumahku ini, wujudnya manusia.
Terkadang buram jendela matanya akibat babak belur dihantami hidup, namun ia bangkit lagi untuk kesekian kali. Aku tahu ia tangguh dari sana. Dindingnya penuh dengan retak dan rembesan air hujan, tapi ia tumbuhkan bunga dan tanaman rambat di antara pecahan lapisan cat.
Ditambalnya seluruh kurang supaya tidurku tetap nyenyak.
Dan, saat datang hari yang ribut penuh tangis, maka ia akan menyambutku hangat. Menciumku lewat ubin teras dingin. Mengecup bahuku yang ringkih dan berbisik bahwa semuanya akan kembali baik di esok hari. Lalu, aku percaya.
Itu malam yang bengis, tapi setidaknya kamu masih bisa kupeluk sampai fajar menjemput semilir angin malam.
Jelas, aku tidak akan mati kalau tidak kembali. Aku dapat berkelana, menyambangi ujung-ujung dunia dan menjamah udara baru di ruang tamu rumah lainnya.
Aku memutuskan untuk tetap pulang dan tinggal, karena cuma rumah ini yang aku tahu. Hatiku tertinggal di sana. Sengaja kutanggalkan di sana. Pada kanyaahku, Saloka.
5 notes · View notes
lembayungbiruuu · 1 year
Text
Doa yang tak terlihat tepinya.
Kala ada banyak pertanyaan dalam hidupmu. Bukan berarti jika pertanyaan itu tak terjawab maka tak memiliki jawabannya. Tidak demikian. Bahwasanya semua pertanyaanmu pasti ada jawabannya. Namun tidak semua pertanyaan yang ada membutuhkan sebuah jawaban.
Jadi kala kamu merasa hidup ini tidak adil bagimu. Maka bukan ranahmu bertanya kepada Allaah mengapa Allah menghadirkan kepahitan itu dalam hidupmu. Sebab takdir Allaah akan berjalan sebagaimana ketetapanNya. Dan tidak ada ketetapan yang dzalim. Jika kamu merasa takdirNya tidak adik dalam hidupmu, itu bukan berarti Allahu berlaku dzalim kepadamu. Barangkali ilmu tidak sampai untuk memahami itu semua. Keterbatasan manusia membuat tidak semua ilmuNya harus melahirkan hikmah yang harus kau pahami maksud dan tujuan tersebut.
Amarah yang membuatmu ingin berteriak Dan melakukan tindakan yang memyakiti. Bukanlah jawaban atas legawanya hatimu. Bahwasanya melampiaskan amarah bahkan kepada seseorang juga bukan solusi atas sesaknya perasaaanmu.
Hikmah hanya bisa didapat dengan ilmu. Dan ilmu tersebut hanya bisa ditempuh dengan belajar Dan bersabar. Jangan pernah bertanya tentang mengapa takdir tak adil kepadamu. Melainkan mintalah untuk ditolong untuk dikuatkan melalui setiap takdir dariNya sekalipun pahit, sekalipun kau enggan. Sebab bukan ranahmu untuk bertanya. kamu hanya seorang hamba.
Jawaban dari semua tanya adalah menunggu dengan sabar. Begitupun dengan jawaban atas doa yang kau panjatkan kepada Allaah adalah dengan kesabaran yang baik. Tidak ada doa yang tidak didengar, dan tidak ada doa yang tidak Allaah kabulkan. Bukankah jni hanya soal waktu saja? Iya, ini hanya soal waktu. Bersabarlah..
Maka jangan biarkan putus asa menggerogotimu, sehingga kau memyerah tanpa berjuang lebih dahulu. Tidak ada manusia yang melewati hidupnya dengan baik-baik saja. Tak ada satupun yang demikian. Jadi, bukan lari dari kepahitan yang harus kau pilih. Yang harus kau pilih adalah dengan terus menghidupkan harap, Dan doa yang tak pernah memiliki tepi.
🌸..قد يؤخر الله الجميل ليجعله أجمل..
"Terkadang, Allah menunda sesuatu yang indah, untuk menjadikannya lebih indah lagi.."
Surabaya sedang turun hujan || 15.29
155 notes · View notes
lembayungbiruuu · 2 years
Text
Entah apa maksud dari semua ini, sesuai kata hati. Rindu!!
0 notes
lembayungbiruuu · 3 years
Text
Aku rindu. Entah kenapa akhir ini aku selalu memikirkan mu. Apa kamu sehat? Apa kamu bahagia?
Maaf aku pergi terlalu jauh tanpa pamit, tapi percayalah aku selalu menanti kabar baikmu.
Sembuh luka ku oleh mu, luka itu kembali tertoreh karna kita. Jujur ku rindu mulai dari segala hal termasuk seruputan kopi kita di kedai itu.
Sehat" ya. Semoga bahagia selalu.
2 notes · View notes
lembayungbiruuu · 5 years
Text
Sifat Gak-enak-kan
Menjadi seseorang yg gak-enak-kan itu gak enak ya. Kadang karena sifat ini orang jadi seenaknya minta tolong sama kita. Gapapa sih kalau minta bantuannya masih tau diri, tapi yang bikin sebal kadang kok kayak sengaja nyuruh-nyuruh kita, ngasih kerjaan ke kita padahal dianya juga gak sibuk-sibuk amat dan mampu kok menyelesaikannya.
Karena sifat ini, kadang ada orang yang menjadi bergantungan pada kita. Apa-apa minta tolong kita, padahal kalau emang niat dia juga bisa kok melakukannya sendiri. Istilahnya, jadi manja!
Padahal sadar kok kalau memang kita tidak bisa menyenangkan hati semua orang tapi tetap aja masih susah bilang tidak pada permintaan tolong orang lain.
Tapi gpp, pelan-pelan belajar menolak segala bentuk permintaan tolong yang tampak agak tidak masuk akal atau berlebihan. Toh itu hak kita untuk menolak. Kalaupun dianya marah, yaudah biarin. Emang begitu kok sifat manusia, 1000 kebaikan langsung tak diingat hanya karena 1 penolakan :)
Semangat ya, wahai kamu yang punya sifat ini.
Dunia tanpa warna
60 notes · View notes
lembayungbiruuu · 5 years
Text
Apapun keadaannya seorang mukmin tetaplah tenang hatinya. Karna ia paham segala sesuatu yang menimpanya adalah suatu ketetapan yang pasti. Ketika ditimpa musibah, ia mungkin bersedih. Tetapi kesedihan itu hanya sebentar saja, setelahnya ia akan memutuskan melapangkan sabarnya lebih luas lagi.
Ketika diberi nikmat, ia berbahagia. Tetapi kebahagiaannya ia jaga dalam bentuk syukur yang melangit.
Keadaan seorang mukmin adalah keadaan yang kuat. Hati-hati mereka telah di beri ketenangan oleh Allaah Azza Wa Jalla. Sehingga kesedihan, kecemasan, kekhawatiran, tidak akan menahan langkahnya untuk berhenti mengutuk takdir.
Sungguh, keadaan seorang mukmin itu menenangkan. Pada hati-hati mereka telah diberikan banyak kebaikan oleh Allaah Ta'ala.
Tidak kah kau menginginkan keadaan seperti itu wahai diri? Maka melembutlah, agar kau mengerti.
Pada penghujung senja kali ini, mintalah kepadaNya, di waktu-waktu mustajabnya sebuah do'a.
222 notes · View notes
lembayungbiruuu · 5 years
Text
Hebatnya Skenario Allah
@edgarhamas
Kamu tahu? Sebelum Musa menjadi pembela keadilan yang kokoh membawa obor perubahan, ia dididik langsung di bawah jemari Firaun, disuapi langsung oleh raja diktator itu, dan hidup di bawah bayang-bayang istana Mesir yang megah.
Kamu tahu? Sebelum namanya jadi Madinah Al Munawwarah, kota itu bernama Yatsrib, sebuah daerah kelam penuh peperangan dan tanah dimana Yahudi mengepakkan sayap keangkuhannya. Kini, Madinah jadi primadona yang dirindukan milyaran muslim untuk menziarahinya.
Kamu tahu, Muzhafar Quthuz yang berhasil melumatkan 20 ribu pasukan berkuda Mongol di Ain Jalut, ia ternyata adalah orang keturunan bangsa Mongol. Bahkan, namanya, “Quthuz” juga dinamai oleh orang-orang Mongol pula.
Allah Mahakuasa, Dia dengan mudahnya dapat memenangkan semua pertempuran dan menolong hamba-hamba-Nya melawan musuh mereka. Namun, Allah sebagai pembuat skenario terbaik, menginginkan yang lebih dari hanya sekadar menang.
Allah sengaja memberi kita panggung sejarah; bahwa musuh yang berusaha meluluhlantakkan kita, malah merencanakan kekalahannya sendiri dengan perbuatannya.
Semua itu agar jadi pengingat bagi siapapun yang mentadabburi kisah-kisah Kaum Muslimin; bahwa para pendengki dan pembenci bisa saja merencanakan makar terkuat, tapi justru ketika mereka merasa di atas angin, sebenarnya Allah sudah meliputi mereka dengan genggaman-Nya, “padahal Allah mengepung dari belakang mereka.” (Al Buruj : 20)
Dalam Al Qur'an, skenario Mahaagung itu terbentang megah dalam kisah Yusuf. Semua makar dilakukan oleh saudara-saudaranya; berbohong, berkhianat, berkonspirasi atas kejahatan mereka pada Yusuf.
Namun di akhir kisah, justru Allah malah berfirman dengan gagahnya, “Kadzalika kidna li Yuusuf”, Demikianlah Kami mengatur rencana untuk Yusuf (Yusuf : 76)
Ibnu Qayyim Al Jauziyyah mentadabburi ayat ini dalam kitabnya I'lam Al Muwaqqi'in,
“ada sinyal untuk orang beriman yang bertawakal pada Allah lewat ayat ini. Jika orang-orang berbuat makar padanya, sungguh Allah sudah menyiapkan makar untuk membalas mereka. Dan Allah akan memenangkan orang mukmin itu, bahkan tanpa harus mengeluarkan daya dan kekuatan.”
1K notes · View notes
lembayungbiruuu · 5 years
Text
Praduga Tentangmu
Tumblr media
Aku tidak perlu bertanya seperti apa rupaku di kepalamu. Mencari tahu ialah tugasku, mengingat ialah tugasmu. Di antara hujan-hujan yang ingin kulupakan, ada sederas hujan lain yang jatuh untuk kali pertama di atas lapang dadaku.
Di sana, kau tiba tanpa permisi. Berjalan menyeruak rerumputan seakan sudah mengetahui segala seluk-beluknya. Di sana, segala yang gersang mendadak rimbun kembali. Hadirmu, memberikan nyawa untuk perasaan yang (pernah) menemui kematiannya sendiri.
Aku tahu, kamu tidak membicarakanku. Tetapi, membaca apa yang kamu hidupkan di dalam katakata itu, membuatku berpikir apakah begini rasanya dicintai orang lain?
Setidaknya, biar semua ini jadi asumsi semu untuk sementara.
Sekian lama, aku (pernah) menunggu; sekian lama, aku berusaha belajar untuk memaknai perasaan yang memang takpernah tertuju padaku. Perasaan ini hanya bergerak satu arah—kepala ini selalu percaya bahwa apa yang dijalani berjalan dua arah.
Aku salah. Aku (akhirnya) menyerah.
Di penghujung hari, aku berdoa, barangkali aku akan menemukan—kamu. Tetapi, bisa saja aku terlalu berpraduga, atau kamu yang memang tak memberitahuku apaapa. Namun, bila semua itu benar, aku tidak tahu apakah harus melangkah menujumu saat ini atau bahkan di waktu yang lain—yang jelas, aku mencintaimu.
Jatuh cinta memang milikmu; menunggu kamu menyadari keberadaanku, itu milikku seorang.
Pada suatu hari di November 2018
427 notes · View notes
lembayungbiruuu · 6 years
Text
Gantungkan seluruh harapanmu pada-Nya. Percayalah.
Ketika kita telah menggantungkan segalanya pada Allaah. Maka hidup kita akan baik-baik saja. Bahkan ketika kita merasa dititik terpuruk kita. Allaah akan menolong kita.
Allaah hanya ingin melihat kesungguhan kita, upaya kita mendekat kepada-Nya meski tertatih-tatih tidak akan pernah disia-siakanNya.
Allaah Maha Mendengar, Allaah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Maka mengapa kita harus berhenti hanya karena kita merasakan lelah? Dititik inilah harusnya kita memasrahkan semua kelelahan kita. Agar Allaah menolong kita, agar Allaah melihat kita bahwasanya kita sedang tak berdaya.
Mengibahlah… Melembutlah… Menangisah tanpa kepura-puraan.
Dan bahkan saat kita terhimpit, kita merasa pertolongan Allaah jauh. Percayalah, pertolongannya itu nyata. Sungguh, pertolongan Allaah itu dekat.
Jangan percaya pada manusia, bahkan dengan orang yang kita cintai sekalipun. Percayalah padaNya saja. Doa kita tidak akan pernah Allaah khianati.
Layaknya doa Nabi Yusuf alaihisalam selama ia diuji dengan berbagai ujian. Layaknya doa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasalam yang tetap berbaik sangka atas kepahitan dalam hidupnya.
Jangan tanya berapa banyak bulir airmata yang jatuh dari keduamata para Nabi. Tapi bertanyalah kesabaran seperti apa yang Allaah berikan kepada mereka sehingga mereka bisa sedemikian tabah dalam mengarungi kehidupan yang berliku.
Menggantungkan segala asa terkadang mudah, yang sulit adalah percayah atas apa yang telah kita gantungkan seluruhnya pada-Nya.
(Dan aku tidak akan pernah berhenti untuk percaya padaMu, Allaah. Apa-apa yang telah kudoakan akan berbuah manis pada akhirnya nanti)
- Perempuan dalam dekapan Tuhannya
315 notes · View notes
lembayungbiruuu · 6 years
Text
Jikalau.
“Aku penasaran, jika suatu hari kamu menemukan tulisanku, akankah kamu mengetahui tulisan itu semuanya tentang kamu?”
— A.W. (via surat-pendek)
5K notes · View notes
lembayungbiruuu · 6 years
Text
Yahhh begitulah. Lagi dan lagi. Kecewa
Waktu itu aku sedang tak ingin dekat dengan siapa-siapa. Sedang menikmati hari-hari sendiri. Tiba-tiba kau datang, mengusik sunyi. Lalu memberi sedikit warna. Aku awalnya biasa saja. Memang tak banyak yang menarik dari dirimu. Namun, kau terlihat keras kepala –kau terlihat sungguh. Aku pelan-pelan mulai luluh juga. Kupikir, mungkin sudah saatnya kembali berdua. Kau menjadi teman dalam banyak hal. Kau menjadi pemecah kebekuan. Hingga, waktu berlalu kau mulai asing kembali. Awalnya, diam-diam dan abaikan diri. Lama-lama hilang kabar, lalu tak pernah kembali.
–boycandra
628 notes · View notes
lembayungbiruuu · 6 years
Text
“Meskipun pemandangan langit selalu berubah setiap hari tetapi ia akan tetap ada. Seperti itulah aku mencintaimu. Mungkin; terkadang aku marah, terkadang aku sayang, terkadang aku benci, ataupun, terkadang aku rindu. Ketahuilah, rasa cinta itu tetap ada di hatiku. Meskipun, cara aku menunjukkannya selalu berubah-ubah.”
— A.W. // @rumpunaksara (via surat-pendek)
1K notes · View notes
lembayungbiruuu · 6 years
Text
Tak Lagi Aku
Sudah berapa banyak hati yang kusinggahi setelahmu? Banyak. Tapi tak ada satu pun yang membuatku benar-benar merasakan dekap sehangat lenganmu. Tak ada tatap paling meneduhkan selain milikmu.
Kenapa dulu kita berpisah? Kau pasti akan menjawab tak tahu. Akupun akan menjawab demikian. Betapa rumitnya waktu itu. Kan? Semuanya saling berkelindan di dalam kepala. Segala yang putih dan hitam tampak abu-abu. Menyebalkan memang menjadi kita, menjadi orang dewasa.
Jika sekali lagi kita dipertemukan, aku ingin kita menjadi anak kecil saja. Berbagi senyum, pula tawa. Bukan luka. Berlarian ke sana dan ke mari di tengah hiruk pikuk pasar malam. Tangan kita menenteng balon dan kembang gula. Berbagi rasa manis. Bukan pahit.
Bagaimana kau di tempatmu sekarang? Kudengar London sering hujan. Kau pasti betah tinggal di sana, karena hal yang kau suka hampir setiap hari menyapamu.
Kau, kapanpun, akan tetap menyukai hujan. Tapi tak lagi aku.
|| Ruang, 24 Februari 2018, 13.59 ||
82 notes · View notes
lembayungbiruuu · 6 years
Text
Aku diam agar kau tetap merasa nyaman; berbagi keceriaan, mimpi, cerita masa kecil, keseharian, hingga rasa kesal dan guyonan “garing” yang biasa kau lakukan untuk menghibur diri. Namun berbeda saat kau berhenti karena tak ingin membiarkanku merasa sedikit nyaman. Kau hanya berlalu, kemudian tak sekalipun menyapaku. Sampai pada akhirnya, aku mulai tak lagi menunggu. Aku mulai untuk berhenti untukmu. Aku mulai bertekad tak lagi mendekati bayangku di dekatmu. Sepertinya, cukup kau biarkan aku tercengang dengan abaimu.
Satu waktu, aku benar-benar merasakan kenyamanan menikmati diri tanpa terlintas sapaanmu. Serasa hanya sepersekian detik, kau datang dengan celetuk yang terlintas di beranda sosialku. Apa maksud sapaanmu? Apa sebenarnya tujuanmu? Apa yang kau rencakan?
- hazelnab
101 notes · View notes