Tumgik
krishnameera · 8 years
Video
re edit 2014 krishnameera video.
#2yearsanniversary #krishnameera
0 notes
krishnameera · 8 years
Photo
Tumblr media
Alhamdullilah.. Our 2 years Anniversary!
27.09.16
1 note · View note
krishnameera · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Our short trip to Jogja, May 2016.
Location : Wedi Ombo beach, greenhost hotel.
0 notes
krishnameera · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Sebelumnya seperti yang saya tulis, losing a child make you different from other people, well.. kalau boleh saya share sedikit apa saja yang saya lakukan untuk mengenangnya selain menulis kisahnya;
1. Pohon Jiwa
Sewaktu dedek Jiwa lahir ke dunia, Panji meminta Papanya untuk menanamkan pohon di kebunnya di Karangasem Bali, lalu dipilihlah pohon manggis, dalam mitologi Jepang pohon ini merupakan pohon Nirwana. Dengan pohon ini kami berharap ketika ia sudah besar ia bisa melihat bahwa pohon ini tumbuh bersama dengan umurnya, sayangnya dedek Jiwa tidak berumur panjang, tetapi dengan adanya pohon ini paling tidak kami bisa merawatnya, Semoga pohon Jiwa ini tumbuh abadi memberi kehidupan.
2. Bantal Jiwa
Beautiful sketch ini dibuat oleh adik ipar saya bernama @pandumahardika awalnya saya memang meminta dibuatkan karena saya tidak mau mengupload foto dedek Jiwa dengan penuh kabel kabel, apalagi untuk di social media. Lalu saya mengprintnya menjadi bantal, casing hp, poster di www.printerous.com bantal dedek menjadi penyemangat saya dan membantu kerinduan kami kepada dedek Jiwa. Bantal dedek Jiwa juga saya selalu bawa ketika traveling.
3. Inisial Nama “Sabda Jiwa Nirwana”
Sahabat saya memberikan sebuah kalung bernamakan “Jiwa” dengan tambahan “sayap” she’s really know me very well.. I love it. Dan Panji juga memakai gelang kulit bernamakan nama dedek Jiwa.
4. Jiwa’s Stuff
Panji dan saya memang sangat menghargai semua details kenangan kenangan yang ada, mungkin sebagian orang menganggap tidak penting, well for us hal kecil itu menjadi penting, dari kumpulan kumpulan foto, video proses kehamilan saya, gelang sewaktu saya melahirkan, pokoknya everything about the process.. we collect and we keep it, untuk cerita masa tua kami kelak. InshaAllah diberikan umur yang panjang.
5. Nirwana
Saat ini, saya sedang membuat project dengan menggunakan nama “Nirwana” yang artinya tempat yang paling indah/surga, Saya belum bisa cerita itu apa karena semuanya masih dalam proses, tunggu aja ya. Bismillahirohmanirohim..
Inilah sebagian beberapa cara kami untuk mengenangnya, bukan berarti kami tidak move on, tetapi beberapa hal ini membuat saya dan Panji menjadi lebih mudah untuk menerima kepergiannya. Untuk ibu & Ayah yang mempunyai pengalaman yang sama, boleh loh melakukan hal yang sama dengan berkarya... Let’s do this together!
*Karena banyak juga yang nanya sama saya what’s really happened? tentang penyakit dedek? tentang kesehatan Ibu hamil? tentang ASI yang masih keluar.. I promise i will share more and more..
I am open to chat about anything. Please drop me a msg at my Instagram account -> my ID : @ miraelamir
#Sabdajiwa #littleangel #hearthero #grievingmom #krishnameera
0 notes
krishnameera · 8 years
Video
Happy 3 months my cutie little angel.. Mama tau ade Jiwa sekarang pasti lagi senyum joget joget punya banyak mainan, dijagain sama nabi Ibrahim, disayang Allah, disusui oleh bidadari.. Dipeluk peluk sama adik mama, Oom Fahmi.. Mama janji jadi orang yang lebih baik supaya mama bisa ketemu adek kelak di surga ya. Tunggu mama ya... Mama papa rindu nyanyian Jiwa dari surga.. ❤️
0 notes
krishnameera · 9 years
Video
It is openly said that a parent will lay down their life for their child, but it is not until you have your own that you truly understand these fierce emotions. Parenting is wearing your heart on the outside of your body. Whatever you imagine it might be like to have your child die, multiply that by about a trillion and you’re probably not even close..
When you lose a child…. I. I get up every day with the same sadness Yang membedakan adalah setiap hari saya menjadi lebih pandai untuk mengalihkan pikiran saya untuk tidak berlarut larut bersedih, i'm much more used to the agony of my broken heart. 2. It's a lifetime grieving They say time will heal but i don't think so. It is forever. Don't rush them, don’t trivialise their sadness, don’t make them feel guilty for being sad and when they talk to you, open your ears and listen, really listen to what they’re telling you. It’s possible you’ll learn something :) 3. You are young, you will have more Iya, mungkin benar saya masih muda dan bisa mempunyai anak lagi, tapi bukan kata kata ini yang saya ingin dengar, seorang anak yang sudah meninggal tidak mungkin bisa tergantikan, anywhere he is, he's still my son. No matter how much suffering you went through, you never wanted to let go of those memories. 4. Anak adalah titipan tuhan Mungkin kata kata ini adalah hal yang sangat personal, tergantung dari kepercayaan masing masing dan keimanan seseorang, Bagi saya hal ini adalah yang paling masuk akal, saya percaya semua manusia juga akan kembali kepada NYA. Orang tua, suami, adik adik, teman yang saya sayangi, siap tidak siap tidak ada yang tahu kapan tuhan menginginkan kita kembali kepada NYA, termasuk diri saya sendiri. 5. You wondering where's your baby right now Semua memang rahasia tuhan, tetapi manusia diberikan pikiran, akal sehat untuk mencari tahu, belajar, memahami, dan merasakan.. Sabda Rasullulah SAW yang bermaksud : “Ketika aku mikraj ke langit, tiba-tiba aku mendengar suara kanak-kanak. Aku bertanya : “Wahai Jibril, siapakah mereka itu?” Jibril menjawab: “Mereka adalah anak cucu orang Islam yang meninggal dunia sebelum baligh. Mereka itu diasuh oleh Nabi Ibrahim AS sampai orang tuanya datang.” (HR. Abu Daud) Dengan mencoba memahami, akan lebih mudah untuk menerima ketidakhadirannya di samping saya, he's in better place, heaven. 6. I am nothing, We are nothing When you lose a child, you are not afraid of losing anything more... Your money is become nothing. 7. How can i help myself? Yes, jawabannya cuman saya yang bisa membantu diri saya untuk move on, Move on bukan berarti melupakan, although it feels like raining in your heart, matahari masih terbit dan terbenam. - Start your day with new activity, It's hard to start all over again, kehilangan anak sama artinya seperti kehilangan harapan dan masa depan, surprisingly your plan is have to changes now, tuhan berkhendak lain. Take the positive side, tuhan mengijinkan saya untuk mengexplore hal lain dulu. - Keeping a journal, write down all my feeling and thinking juga membuat saya lebih baik - Talk about my baby, jadi maklum kan saja kalau saya masih suka ngepost atau share tentang anak saya. Buat saya he's still around. In my heart. One of my greatest joys is talking about him. We still count birthdays and fantasize what our child would be like if he were still living. Then there's the anniversary of the date our child became an angel. We want the world to remember our child, no matter how young or old our child was. 
- Join a support group, Beberapa hari ini saya baru saja bergabung dengan komunitas little heart community, bersukur melihat betapa ramah dan kuatnya orang tua di komunitas ini, sekedar say hi di message facebook dan bertukar cerita juga membuat saya merasa tidak sendirian. So you don't need to be a drama queen. - You care You share, Dengan berbagi semua menjadi lebih baik, mendonorkan ASI, menyumbangkan sedikit barang barang bayi. Diluar sana masih banyak yang sangat membutuhkan, anggap saja dengan berbagi saya merasa mempunyai banyak anak. Well, Losing a child make you different from other people. Part of the 'hope' I had was gone but InsyaALLAH with Doa, May ALLAH be with me at every step i take, May ALLAH guide me in each decision i make, May ALLAH help me when life gets rough, May ALLAH bless me with more than enough, May ALLAH protect me when i fall, May ALLAH hear me when i call, May ALLAH sooth my heart when i don't understand. Amien. “If you are reading this and have lost a child, the first thing you should know is how truly sorry I am for you. The second thing you should know is that you are not alone, be easy on yourself, there's no rush and no one should put a timetable to your grief.”
Happy 2 months my lil’ angel. #sabdajiwa
#grievingmom #krishnameera
0 notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
No one will ever know
Quite how I feel inside,
I miss you my baby, my soul, my everything
I always miss you... everyday, every time, every second...
I know you are in heaven,
Where there is no pain or tears
You'll never get hurt or sick,
In heaven there are no fears
And though I'm sad you're not here right now
For us to hold today
I know we'll hold you in our arms
When we're in heaven with you someday..
Beautiful sketch dedek Jiwa by Panji’s brother Pandu Mahardika.
0 notes
krishnameera · 9 years
Text
M : Thank you Bunda Irma, God bless you. :’)
I’m thankful for the sleepless nights. I’m thankful for the bleeding nipples. I’m thankful for the exhaustion. I’m thankful for the endless cries. I’m thankful for stressful feeding time. I’m thankful because I get to take care of you, my baby. I’m ok as long as I have you. I’m ok.
A thought after reading the beautiful story of Sabda Jiwa Nirwana. May he rest in peace. 
7 notes · View notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
Jiwaku di 7 Hari Terindah
Yang saya ingat tanggal 28 Agustus sekitar jam setengah 2 pagi perut saya sudah mulai kontraksi setiap setengah jam sekali, awalnya saya pikir itu cuman braxton hicks atau kontraksi palsu tapi kok diitung itung sakitnya mulai teratur sampai jam 5 pagi membuat saya susah tidur, saya bilang ke Panji kalau nanti ketika bangun tidur masih sakit mungkin sudah waktunya kita ke Rumah Sakit.
Jam 8 Pagi saya bangun dan rasa sakitnya makin menguat, saya penasaran membangunkan Panji dan mengajaknya untuk berhitung bersama, kontraksinya sudah mulai 3 menit sekali… saya diamkan sebentar, ragu mau ke Rumah Sakit karena takut malu kalau ternyata belum ada pembukaan.. tapi setelah sekitar jam 10 sakitnya udah mulai ga tertahankan lagi, jadi deh menelfon suster menanyakan apakah itu tanda2 mau melahirkan dan suster pun menyuruh lebih baik datang langsung untuk cek pembukaan.
Jam 11 Siang sampai di rumah Sakit Grha Kedoya, langsung naik ke ruang persalinan untuk cek pembukaan, setelah di cek kata susternya baru pembukaan 1 sempit dan kemungkinan masih lama, wuow… baru 1 aja sudah sakit seperti ini… dan kami tidak diijinkan pulang karena kontraksi saya sudah teratur disarankan untuk buka kamar.
Sekitar jam 2 Siang di cek lagi katanya sudah pembukaan 3, wah berarti cepat juga pikir saya, seharusnya tidak lama lagi lahiran mungkin bisa sore atau malam ini. Panji setia menemani saya yang kesakitan, Sekitar jam setengah 8 malam Mama dan adik2 mulai datang, lalu jam 10 malam suster datang untuk mengecek pembukaan lagi dan ternyata masih di pembukaan 3, uuugh mau nangis rasanya karena sakitnya makin menguat, sampai jam 1 pagipun di cek masih di pembukaan 3…  Sakit paling sakit yang pernah saya rasakan sampai2 saya memeluk suster meminta tolong… Suster menyarankan menggunakan Epidural pereda nyeri, karena saya tidak bisa tidur dan tidak mau makan, akhirnya dipasanglah epidural disuntikan ke  tulang punggung saya, memang jauh lebih enak.. saya paksa kan untuk makan dan tidur.. tapi tetap saja tidak bisa tidur, rasa nyeri pun kembali makin menguat sekitar jam 6 pagi, pembukaan saya sudah masuk ke pembukaan 6 tapi saya tidak mau dipasangkan Epidural lagi sampai akhirnya makin menggila rasa sakitnya dipasangkanlah Induksi supaya cepat dan akhirnya sudah boleh untuk bersiap siap untuk mengedan
Dengan penuh konsentrasi melawan kontraksi yang luar biasa sakitnya sambil fokus mengedan tanpa suara tidak lama sekitar 15 menit keluar lah anak kami… tepat jam 10.26 tgl 29 Agustus 2015 disitulah saya akhirnya mulai bersuara menangis bahagia lalu mengucapkan "Alhamdulillah ya Allah…" lalu saya mendengarnya menangis, tangisan bayi yang sangat kencang… saya belum sempat memegangnya dan langsung dibawa oleh dokter anak dan suster untuk dibersihkan dan di cek, saya hanya bisa melihatnya dan tersenyum bahagia, rasa sakitnya pun hilang seketika… padahal waktu itu posisi saya masih dijahit oleh dokter.
Anak kami langsung dibawa ke ruang anak, dan saya pun masih berbaring di tempat tidur bersiap untuk dipindahkan ke ruangan kamar, perasaan paling bahagia yang saya pernah rasakan, kebahagian campur haru bisa melahirkan normal, Allah menggabulkan permintaan saya.
Jam 1 siang, posisi saya masih di tempat tidur tapi sudah di kamar bersama keluarga.. disitu ada Papa, adik2, mama mertua.. gak Sabar memeluk bayi kecil, walau sempat dibilang dedek bayi belum stabil jadi dimasukan ke Inkubator…
Jam 3 sore saya melihat mama, mama mertua, dan Panji bolak balik masuk kamar, dan melihat muka mereka mencurigakan seperti menyimpan sesuatu dari saya… karena belum diijinkan untuk turun dari tempat tidur jadi saya stuck tidak bisa kemana mana.
Panji datang memberitahu saya kalau nanti saya boleh ke ruang Bayi untuk melihat anak Kami..
Jam 5 Sore saya ke ruang Bayi dengan Panji, melihat dedek Jiwa di Inkubator.. lalu suster datang menghampiri dan bilang "Pak nanti jam 8 kami bawa ke RS Harapan Kita ya dengan Ambulance" Lalu saya kaget, "Loh, kenapa?" Lalu disitulah Panji baru menjelaskan bahwa Anak kami di diagnosa ada Kelainan Jantung atau Jantung bawaan lahir jadi harus di bawa ke RS Jantung anak Harapan Kita untuk dilakukan pemeriksaan lebih detil, ternyata kecurigaan saya benar ada sesuatu yg tidak beres.. Balik ke kamar, perasaan saya campur aduk, yang saya ingat adalah Adik saya bernama Fahmi kembaran Ical mempunyai kelainan Jantung juga dan hanya bertahan 20 bulan.
Lalu saya tanya ke Panji siapa nama anak kami.. Dia bilang namanya Sabda Jiwa Nirwana yang artinya "Nyanyian Jiwa dari tempat yang paling indah" Panji menamakan anak kami setelah dokter menjelaskan kondisi bayi kami.
Dokter menjelaskan bahwa Dedek Jiwa mempunyai penyakit Jantung bawaan lahir yang disebut Pulmonary Atresia, secara medis pun tidak jelas asal penyebabnya. Karena ini penyakit yang sangat kompleks yang dapat mengancam Jiwanya, dedek harus dirawat untuk dipantau kadar oksigennya dan harus segera diberikan obat, obatnya pun tidak kira2 harganya 1 ampul sekitar hampir 10 juta. Sebelum lahir, hal ini tidak mengancam jiwanya karena plasenta yang menyediakan oksigen untuk bayi, bukan paru-paru, jadi selama di dalam perut tidak dapat terdeteksi. Dan Malam itu sekitar jam 8 Panji dan Kute (Kaka sepupu saya) pergi ke RS jantung Harapan Kita untuk menemani Dedek Jiwa.. dan saya pun masih di RS Grha Kedoya, jam 11 malam saya di telf Kute untuk datang ke RS Harapan Kita, lalu keluarga saya meminta ijin ke pihak RS Grha supaya saya boleh keluar dari RS, lalu diijinkan lah saya yang posisinya baru beberapa jam yg lalu melahirkan dengan syarat harus membawa suster dari Grha kedoya dan memakai kursi roda… saya paksakan badan saya walaupun saya tau saya dalam masa pemulihan dan belum sempat tidur selama 2 hari.. Yang saya pikirkan adalah kapan lagi saya bisa melihat Dedek Jiwa, saya tidak tau berapa lama dedek Jiwa akan bertahan.
Sesampainya di RS Harapan Kita jam 00.00 Saya melihat dedek Jiwa sudah dipasangkan kabel2… Gak kuat melihatnya, saya hanya bisa berdoa dan memandangnya dari kaca Inkubator.. Anak yang seharusnya sudah ada di pelukan saya, kulitnya yang ingin sekali saya sentuh seperti saya mengelus2 di setiap gerakan2 lucunya di perut saya selama 38 minggu, kini hadir di depan saya tapi tidak bisa saya sentuh….
Begitu sempurna penampakannya, begitu lucunya anak kami Doa yang selalu saya panjatkan ketika hamil, hidung yang mancung, mata yang sipit & tajam, bibir yg tipis, kulit yang bersih, alis yang tebal seperti Panji sepertinya dikabulkan, kecuali kesehatannya..
Hari Kedua Dedek Jiwa
Saya masih belum bisa tidur, yang saya ingat saya bangun jam 4 pagi karena mendengar suara telf, saya takut saya belum siap mendegar jikalau ada yang terjadi dengan dedek Jiwa. Pagi itu saya menangis sekencang kencangnya, sampai2 membangunkan mama, mama mertua, dan kute.
Setelah visit Dokter, saya diijinkan untuk pulang. Dengan badan yg sebenarnya belum pulih saya memaksakan diri untuk bergerak dan berjalan menjenguk Dedek Jiwa di RS Harapan Kita. Jam kunjung yang sangat terbatas, hanya ada di siang hari jam 11 sampai jam 12 siang, lalu sore hari jam 5 sore sampai jam setengah 7 malam Siang itu, saya melihat dedek dibawa ke ruangan untuk diperiksa, saya dan Panji hanya bisa berharap kalau dugaan dokter salah, kami masih berharap ada mukjizat untuk kesehatannya dedek Jiwa.
Hari Ketiga Dedek Jiwa
Saya sudah pulang ke Apartment saya dengan mama mertua, Panji masih harus stand by di RS Harapan Kita. Saya mencoba untuk tidur, tetapi kekhawatiran mengalahkan rasa kantuk saya, saya seperti tidur di awang awang, seperti hidup di dua alam, kepala saya pusing sekali, setiap ada telf dari Panji, yang saya tanyakan adalah ada apa dengan dedek? Rasanya seperti hidup dengan bom waktu.
Siang itu Sebelum menjenguk dedek, Panji bilang ke saya bagaimana kalau kita bawa pulang saja Dedek Jiwa, Panji takut kalau dedek Jiwa lewat begitu saja sebelum saya bisa memeluk dan memberikan ASI langsung kepadanya, dan berniat mencarikan suster khusus yang mengerti kondisi dedek Jiwa supaya paling tidak dedek dekat dengan kami.
Ketika di Rumah Sakit kami mencari Dokter penjaga untuk menyampaikan niat kami tersebut. Tapi sesampainya di Rumah Sakit malah disuruh beli tambahan obat2an karena kondisinya semakin menurun. Alhasil tidak berani kami pun membawa ia pulang.
Ada energi yang sangat kuat ketika saya melihatnya, dan disitu lah saya sadar saya harus mengontrol pikiran saya, tidak boleh ada tangisan di depannya, saya harus memberikan kekuatan kepadanya supaya dedek Jiwa juga kuat. Satu2nya yang harus saya berikan adalah ASI saya.
Jujur sangat susah mengeluarkan ASIP yang belum pernah dihisap langsung, sempat putus asa karena saya masih susah makan, dan pikiran tak menentu.
Mama mertua saya yang sengaja datang dari Bali untuk melihat cucu pertamanya juga membantu mengurus saya waktu itu dan menginap di Apartment kami. Mama membantu untuk mengeluarkan Asi saya, dengan terus memaksa mempompa mompa sampai puting saya bengkak dan berdarah, juga menyiapkan makanan2 perangsang ASI seperti sayur katuk, kacang2an dan vitamin.
Akhirnya sedikit demi sedikit pun di hari ketiganya dedek Jiwa mulai minum ASIP saya… walau harus lewat saluran infusnya.
Hari Keempat Dedek Jiwa
Siang itu Saya dan Panji bertemu dengan Profesor Ganesha Prof. Ganesha yang dari awal memeriksa dedek Jiwa ketika di RS Grha Kedoya dan menyuruh untuk dirujuk ke RS Harapan Kita, banyak yang bilang dia adalah salah satu dokter Jantung anak terbaik. Jadi kami percayakan semua keputusannya.
Pertemuan yang sangat singkat, dia hanya membahas Dedek Jiwa harus segera di Operasi kalau tidak minggu ini atau minggu depan. Dan di CT scan terlebih dahulu. Itu saja yang ia sampaikan.
Walaupun Miris hati ini, Panji dan saya terpaksa harus mengiyakan, tak tega membayangkan anak sekecil itu harus di Operasi namun apadaya, kami akan lakukan apa yang terbaik untuk dedek Jiwa jika memang itu yang harus dilakukan.
Hari Kelima Dedek Jiwa
Apartment kami yang berada di Kebon jeruk seharusnya tidak terlalu jauh ke RS Harapan Kita tapi karena macet sekali di pagi ini kami jadi terlambat 15 menit, perasaan bersalah yang saya rasakan kalau telat datang melihatnya, saya gamau dia kesepian, jam jenguk sangat terbatas, sedetik pun sangat berarti buat saya untuk melihat dedek Jiwa, Setibanya saya tidak melihat dia di ruangannya, suster bilang dedek dibawa ke gedung sebelah untuk dilakukan CT Scan, saya langsung berjalan menuju gedung sebelah, sebenarnya tidak begitu jauh namun dengan badan saya yang masih belum pulih berjalan cepat sangat susah, tapi saya tetap berjalan cepat gak sabar melihatnya. Sampai di ruangan CT scan saya datang menghampirinya. Entah ekspresinya selalu sama ketika saya datang, seperti mau menangis manja, mugkin ia mau mengadu kalau ia sakit atau tidak nyaman.. Ekspresi wajahnya yang akan saya ingat seumur hidup saya.
Saya berjalan mengiringnya menuju keruangannya dan menutup matanya yang terkena matahari, pertama kalinya dedek Jiwa keluar ruangan hanya dengan tempat tidur dorong tanpa inkubator, dan dia terlihat sangat lapar dan capek, melihat mulutnya terbuka tanda ia ingin minum susu.. Sedih rasanya, ingin sekali menyodorkan ASI langsung kepadanya, tapi tidak mungkin karena badannya penuh infus dan kabel
Masuk ke ruangan dedek Jiwa langsung dikasih ASI lewat infusnya sebanyak 40 mili, lalu ia tertidur… yang saya lihat kadar Oksigennya trus menurun.. lalu suster membangunkannya, "Dek bangun jangan tidur terlalu larut.." Sedihnya hati ini melihat anak sendiri tidak boleh tidur terlalu dalam… karena itu membahayakan dirinya.
Saya hanya bisa diam setiap kali melihat dedek Jiwa dibangunkan oleh suster ketika kondisinya menurun…  seperti dipaksa untuk hidup kembali. Tidak bergerak, digerakan.. lalu menangis.
Hari Keenam Dedek Jiwa
Kami terbangun di jam 2 pagi karena Panji ditelf oleh pihak rumah sakit untuk datang ke Rumah Sakit segera, Setiap ada telf dari RS rasanya hati ini gak tenang. Panji pergi ditemani oleh Papanya dan saya menunggu di Apartment bersama mama mertua saya, tidur saya masih mengawang awang, sempat saya tertidur dan bermimpi saya melihat semua orang memakai baju putih dan mengatakan kepada saya kalau dedek sudah tidak ada, begitu marahnya saya.. sampai2 memukul kaca yang begitu besar dan memukul semua barang2 yang saya lihat.. dan akhirnya saya terbangun, ternyata itu cuman mimpi….. Jam stgh 4 pagi saya menelfon Panji kenapa RS menelfon, ternyata kondisi dedek sempat drop saat itu pihak RS meminta ijin untuk menambahkan alat bantu pernafasan jika nanti dibutuhkan pada dedek Jiwa. tapi setelah itu Panji bilang kondisi dedek so far masih baik2 saja. Lalu jam 5 pagi Panji pulang lagi ke Apartment.
Jam 8 kami ditelf kembali untuk segera ke Rumah Sakit, lalu Panji berangkat duluan… Entah apa lagi yang terjadi, yang saya tahu hidup saya berubah sekarang setiap jam hanya menunggu pihak RS menelfon kami, sesampainya Panji menelfon saya mengatakan saya harus cepat2 menyusul ke Rumah Sakit, karena akan dilakukan Operasi siang itu setelah shalat Jumat.
Saya tiba sekitar jam setengah 11 lalu segera menghampiri dedek Jiwa.. Saya sempat meminta waktu berdua dengannya, untuk membacakannya doa doa dan menyemangatinya, yang saya ingat saya selalu bilang..
Assalamualaikum anak Mama.. Adek kuat anak mama… Anak sehat anak shaleh... Anak ganteng, Jiwa sehat.. Jiwa berani ya nak.. Jiwa dijaga Malaikat dan Allah
Hanya sebentar diijinkan karena ia harus masuk ruang NICU terlebih dahulu sebelum di Operasi dan tidak boleh minum ASI lagi karena ia harus berpuasa terlebih dahulu, sebelum masuk ruang NICU saya meminta suster untuk diperbolehkan mencium nya..
Pertama kalinya saya mencium pipi dan jidatnya yang begitu halus, lembut.. rasanya menyenangkan sekali, Indah sekali……
Lalu dedek mulai masuk ke ruangan NICU dan sudah tidak boleh dijenguk.
Setelah shalat jumat keluarga saya pun mulai berdatangan, Sebelum masuk ke ruangan operasi saya dan Panji mengantarnya, dan dipersilahkan untuk berbicara kepadanya, lagi lagi ekspresi yang sama dari dedek Jiwa, mukanya seperti ingin menangis manja… Saya hanya bisa bilang, "Jangan takut ya nak, mama selalu disamping adek, Adek sehat, dijaga Allah dan Malaikat."
Lalu menunggu lah kami, Kata dokter sekitar kurang lebih 5 jam Operasi akan berlangsung.
Hari paling menakutkan dalam hidup saya, saya terus melihat jam, menghitung waktu… saya hanya bisa beristighfar, berdoa, jantung ini berdegup makin kencang, meminta mukjikzatNYA.
Teman2 dan keluarga makin banyak yang datang, semakin gugup rasanya. Saya hanya bisa mengumpat di mobil badan saya rasanya seperti patah patah, sakit, pegal, keringat dingin semuanya jadi satu.
Hasil Operasi adalah penentuan buat Hidup kami, Hidup anak kami.
Sekitar jam 8 kami dipanggil,  "Bayi Nyonya Ibu Mira…" Saya dan Panji berpegangan tangan menuju ke Lantai 8 tanda kami saling menguatkan apapun yang terjadi. Inilah yang kami pinta, Sebuah Jawaban, Penentuan.
Dokter datang memakai setelan baju operasi, dia mengatakan bahwa operasi sudah selesai tapi kondisi dedek Jiwa masih belum stabil Bedahan badan dedek sekarang hanya ditutup oleh plastik, belum di tutup kembali karena masih harus dilakukan tindakan, jika diperlukan. Posisi dedek sekarang ada di ruangan NICU.
Saya memasuki ruangan NICU bersama Panji, melihat dedek matanya ditutup oleh kapas tak sadarkan diri dan saya sempat melihat sekilas kulit badannya masih terbuka, Sedih luar biasa rasanya, betapa sakit rasanya, saya berusaha kuat bertahan untuk menatapnya.
Setelah saya dan Panji menjelaskan kondisi dedek kepada semua keluarga yang menunggu di Lobi, saya pulang ke apartment dan Panji masih stand by menunggu di RS. Saya mengajak Adik saya Aya untuk menginap di Apartment karena saya tidak mau tidur sendirian at least ada adik dan mama mertua saya yang menemani.
Hari Ketujuh dedek Jiwa
Tanggal 5 September 2015 Jam 4 pagi saya terbangun, saya memegang badan adik saya Aya, suhu badannya panas dan segera saya bangunkan dan memberinya obat. Setelah itu saya tidak bisa tidur, melihat hp tapi tidak ada kabar dari Panji jadi kondisinya masih aman2 saja pikir saya.
Pagi itu, Saya berdoa meminta ampun kepada Allah dan berpasrah semua yang terbaik untuk dedek, saya tidak kuat melihat kondisi dedek Jiwa setelah operasi kemarin apalagi dokter mengatakan akan ada banyak operasi yang dilakukan setelah ini, operasi bertahap. Jika saya bisa menggantikannya atau memberikan jantung mungkin itu yang akan saya lakukan.
"Saya ikhlas ya Allah, bawalah kembali anakku jika engkau menghendaki ya Allah, jangan biarkan ia sakit terus menerus ya Allah.." Hanya itu yang bisa saya ucapkan berkali kali….
Jam 9 pagi kami bersiap siap untuk menuju ke RS seperti biasa saya masih memompa ASI, sekitar jam 10 siang pihak RS menelefon ke Hp saya, Suster menanyakan siapa yang stand by di RS, saya bilang ada suami saya, lalu saya telf Panji untuk segera menemui dokter.
Perasaan saya mulai tidak enak, lalu saya segera berangkat naik taksi dengan adik saya dan mama mertua menuju ke RS.
Di perjalanan, saya penasaran ada kabar apa dari RS, lalu saya menelfon Panji. hanya ada suara isak tangis..
“Innalillahi wainnailahi rojiun” dedek Jiwa sudah tiada, firasat saya ternyata benar.
Saya sempat diam sebentar, mencoba mencerna yang saya rasakan, ada perasaan lega mendengar anak saya tidak sakit lagi. Saya pun tidak bisa menangis.. perasaan yang aneh, inikah rasa Ikhlas yang sebenarnya? beban saya menghilang seketika, ada perasaan haru, saya hanya bisa tersenyum kecil,
Inilah kehendakMU ya ALLAH, Kau hadirkan kami Malaikat kecil yang begitu sempurna hanya untuk menjadi penolong kami Kelak, begitu indah caraNYA menciptakan semuanya, takjub hati ini kalau mengigat kembali dari masa kehamilan sampai detik ini. Semua sudah rencanaNYA, Begitu perhatiannyakah Kau kepada kami ya ALLAH, Pantas kah kami diberikan ujian berupa anugerah ini. Hanya Kau yang Maha Tahu dan Maha Segalanya ya ALLAH... Terima kasih untuk pengalaman terindah dalam hidupku.
Sesampainya di RS saya menuju ke ruang tunggu melihat Panji sudah disana, lalu suster bilang jenasah dedek Jiwa sedang dirapihkan sisa jahitan operasinya
Setelah menunggu sekitar 1 Jam, Jenasah dedek Jiwa dibungkus dengan kain putih diberikan ke saya. Lalu saya menggendongnya menuju ke kamar jenasah untuk dimandikan. Senang akhirnya punya kesempatan bisa menggendongnya walaupun dedek sudah tidak bernyawa.
Panji dan saya ikut memandikannya, badannya dingin dan kaku namun wajahnya masih lucu sekali. Saya ikut di mobil ambulance menuju ke rumah untuk di Shalatkan di Mesjid dekat rumah orang tua saya, lalu dikuburkan di Tanah Kusir.
Terharu melihat Panji sendiri yang mengadzankan dan menguburkannya, mengingat seminggu yang lalu pertama kali Panji mengadzankannya ketika dedek Jiwa tiba di dunia. Antara percaya dan tidak percaya tuhan menitipkannya begitu cepat 7 hari 30 menit, InsyaAllah apa yang kami lakukan adalah yang terbaik untuk mu Sabda Jiwa Nirwana. Kesayangan Mama & Papa.
Doa adalah kekuatan kami. Menuju hari hari yang lebih indah.
Amin.
note : Di satu sisi, saya bersyukur dengan pengalaman ini, bisa merasakan hamil, melahirkan dan merasakan rasa cinta menjadi seorang Ibu, terharu melihat suami saya menjadi seorang Ayah, Ayah yang sebenarnya. Kami berjuang bersama untuk saling menguatkan. Terima kasih untuk support dan doa dari semua keluarga dan teman teman.
Saya menulis ini selain untuk mengabadikan kenangan dan juga karena terinspirasi dari mereka orang tua hebat yang saya temui di rumah sakit Jantung Harapan Kita. Begitu banyaknya bayi bayi mungil yang sedang berjuang disana untuk dapat hidup normal, untuk bisa kembali ke pelukan Bunda & Ayah. Kisah kami tidak sebanding dengan perjuangan Bunda & Ayah diluar sana. You guys are so tough, teruslah berjuang karena Allah Maha tahu.                  
And by the way... selamat hari jantung sedunia!
29/08/15 - 05/09/15    
6 notes · View notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Taken by Gala Indiga @Gala Indiga photo Studio
9 months tummy.
#maternity #pregnancy
will upload the video soon.
2 notes · View notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Baby bump family pix. our 10 months + anniv.
Taken by Gala Indiga @ Gala Indiga Photo Studio
August, 2015
1 note · View note
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Our first picture together
Jimbaran, Bali. Sprites!
#throwback 2003 :*
0 notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media
Our simple engagement’s day
#krishnameera
0 notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
My girls organizing my bridal party, it was a big suprise and i thank you all for being there, love all the details that u guys arranged plus the cookies as well!
Location : Potato head Garage
#bridalshower #krishnameera
1 note · View note
krishnameera · 9 years
Video
Prewedding video yang niat niat gak niat dibuatnya hehe.. saya dan Panji sebenarnya ga menyiapkan konsep akan seperti apa prewed kami, saya cukup berpatokan dengan undangan yg ingin kami buat with white n black costume yg sengaja saya design sendiri supaya lebih puas hasilnya, untuk pemotretan dan shootingnya pun dikerjakan oleh teman2 sendiri.. malah cukup simple untuk fotonya saja kami hanya pakai pocket dan camera film, karena emang pada dasarnya kita suka “ahh gampang deh nanti bisa di edit” hehehe... ya paling gak kami cukup puas dengan hasilnya, yang pasti disini kliatan banget kan yang cukup aktif di kamera dan yg ngga yg mana.. ;p 
0 notes
krishnameera · 9 years
Video
Pengajian dan malam bainai ternyata gak segampang yang saya kira,
Karena semua saya serahkan kepada si mama untuk arranged all the details, jadinya cukup kasihan sih karena pada hari H keliatan sekali repot dan capeknya, walaupun ngerasa ada beberapa kekurangan persiapan.. tapi ya alhamdullilah semuanya lancar, apalagi ternyata yg tadinya saya pikir malam bainai itu bisa joget2 ala2 arab night ternyata inti acara adalah meminta maaf berpamitan kepada kedua orang tua dan keluarga lainnya karena sebentar lagi putri sulungnya akan dibawa oleh lelaki bernama Panji heheheheh :))
1 pesan yg saya selalu ingat dari Mom :
Kalau seburuk buruknya nanti kamu ngambek atau marah kepada suami mu jangan pernah pergi dari rumah, jadi perempuan itu harus sabar. :)
Yes mom, You are super right. love u.
Malam Bainai #krishnameera 25 September 2004
0 notes
krishnameera · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
My Malam Bainai, 25 Sept 2014
0 notes