Tumgik
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media
Covid19: Indonesia dan Resesi Ekonomi 2020
Hai Semua! Kali ini gue mau bahas yang erat banget kaitannya dengan kita semua. Yes, mari kita bahas impact dari Covid19 Pandemic ke kondisi perekonomian Indonesia. Mulai banyak yang memberitakan bahwa Indonesia bakal menyusul Korea Selatan maupun Singapura menuju Jurang Resesi. Apa sih Resesi? Apa sih efeknya ke kita? Yuk kita bahas!
Apa itu Resesi?
Menurut Forbes, Resesi adalah suatu penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan hingga bernilai negatif pada 2 kuartal berturut-turut atau lebih dari 1 tahun.
Yuk kita lihat untuk Indonesia sendiri, Bu Sri Mulyani menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita terkontraksi sebesar kurang lebih -5,32% pada kuartal II  2020 ini. Baru-baru ini pun, Bu Sri Mulyani menyatakan bahwa ada sedikit perbaikan pertumbuhan ekonomi di negara kita, namun masih menyentuh angka negative yaitu antara – 2,9% hingga - 1% pada kuartal III di tahun 2020. Terlihat ada pertumbuhan yang positif tapi tetap aja nih harus waspada karena masih di angka negative.
Mengapa Covid19 dapat menyebabkan krisis ekonomi yang berujung Resesi?
Beginilah efek domino dari persebaran pandemic Covid19 ke seluruh dunia, bukan hanya medical related issue aja ya guys, tapi ternyata efek pandemic ini bisa sampai menyebabkan krisis ekonomi. Dari segi ekonomi dan bisnis, adanya pandemic ini menyebabkan terhambatnya jalur perdagangan, maupun supply chain, terlebih pada saat negara melakukan lockdown. Wah ga bisa dibayangin aktivitas ekspor-impor setiap negara pasti terganggu banget.
Terhambatnya Sektor Pariwisata
Selain itu, Indonesia yang mempunyai devisa negara cukup signifikan dari sektor pariwisata tentu sangat terpukul dengan pandemic Covid19 ini. Dimana, dikutip dari laman Kementrian Keuangan (Kemenkeu), 2020, Indonesia menargetkan devisa pariwisata sebesar USD 19-21 miliar. Adanya travel banned dari negara-negara asing untuk datang ke Indonesia sudah pasti membuat Indonesia terancam kehilangan devisa.
PHK Besar-Besaran
Selama Covid19 pandemic ini, hampir setiap hari di televisi maupun portal berita lain yang mengabarkan banyaknya PHK Besar-besaran baik untuk skala perusahaan/pabrik yang besar, menengah hingga kecil. Hal ini diakibatkan oleh berhentinya kegiatan bisnis suatu perusahaan sehingga perusahaan mulai merumahkan pegawainya. Makanya, untuk kita semua yang masih punya pekerjaan hingga saat ini, kompensasinya lancar dan have no issue with our job. Bersyukurlah!! Yuk, kita bekerja dengan sebaik-baiknya. Mungkin, itu salah satu hal kecil tapi pasti yang bisa kita lakukan untuk menggerakan roda perekonomian negara kita.
Penurunan Pendapatan melalui sektor Perpajakan
Seperti yang kita ketahui salah satu pendapatan terbesar negara kita adalah melalui Pajak dan selama pandemic ini berlangsung pemerintah sudah cukup banyak memberikan insentif perpajakan. Apa aja sih insentifnya?
1. PP No. 30 Tahun 2020 - Penurunan Tarif PPh Badan
Pada April lalu, Pemerintah menurunkan rate pajak penghasilan untuk Perseroan Terbatas dari 25% menjadi 22% yang berlaku untuk tahun pajak 2020 dan 2021. Tarif pun akan kembali turun menjadi 20% dan mulai berlaku pada tahun pajak 2022.
Tujuan pemerintah menurunkan tariff salah satunya untuk meng-encourage para pengusaha untuk membayar PPh Badan perusahaan terkait tepat waktu sehingga dari sisi pengusaha dapat menikmati keringanan fasilitas tariff yang lebih rendah dan dari sisi pemerintah, Pemerintah dapat mempercepat pendapatan PPh Badan selama masa pemberian fasilitas tersebut.
2.  Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21
Insentif ini akan dinikmati oleh pegawai yang mempunyai penghasilan bruto dalam setahun dibawah/sama dengan 200 juta rupiah. Artinya wajib pajak yang berstatus sebagai pemberi kerja tetap menjalankan kewajibannya untuk melaporkan SPT PPh Pasal 21 dengan memberikan tambahan penghasilan kepada wajib pajak yang berstatus sebagai pegawai.
Insentif ini akan mempengaruhi penghasilan yang akan diterima oleh setiap pegawai selama 6 bulan ini. Jika sebelumnya pegawai dipotong pph pasal 21 atas penghasilan, selama April sampai dengan September 2020 nanti pegawai akan menerima kembali potongan PPh 21. Potongan itu diberikan bersamaan dengan penghasilan bulanan yang diterima pegawai. Statusnya yang sebelumnya pajak ditanggung oleh si penerima penghasilan menjadi ditanggung oleh pemerintah atau disebut Pajak Ditanggung Pemerintah (PDP).
Sebenernya, masih banyak insentif pajak lainnya guys yang diberikan pemerintah. Tapi, yang gue bahas dari segi insentif sebagai Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Pribadi in general aja yaa.  Gue tulis berdasarkan pengalaman gue sebagai konsultan pajak dan juga ada yang gue kutip dari www.pajak.go.id/id/artikel/mengenal-insentif-pajak-di-tengah-wabah-covid-19.
Apa yang bisa kita lakukan selama masa Resesi ini?
Nah ini yang penting guys! Perlu kita perhatikan apa yang sebaiknya kita lakukan selama masa resesi ini yes.  
1.  Prinsip Cash Keras
Selama pandemic masih belum kelihatan titik akhir, sangat disarankan untuk kita berjaga-jaga dari segi finansial untuk memegang asset yang likuid. Yang paling disarankan adalah meningkatkan tabungan dan dana cadangan selama masa ini guys. Yup karena, masa pandemic ini bener-bener ga ada kepastian kapan akan selesainya.
2. Utamakan Kebutuhan dan Tunda Keinginan
Huhu, ini nih susah menurut gue. Prinsipnya masih sama, karena semua masih abu-abu dan pandemic ini masih terus bergulir. Disarankan untuk mengutamakan penggunaan dana untuk hal-hal yang primer dan menunda pembelian yang kurang penting ya guys.
3. Lakukan Bisnis Kreatif
Selama pandemi ini pasti kita semua notice, kalau banyak banget yang mulai jualan di media social? Ya ga? Nah, menurut gue ini merupakan salah satu ide kreatif yang bisa kita lakukan di masa pandemic ini. Selain meningkatkan skill business kecil-kecilan, kegiatan ini dapat meningkatkan usaha UMKM masyarakat kita.
4. Think Local and Buy Local Stuff
Mulai yuk untuk lebih ACPI (Aku Cinta Produk Indonesia)! Mungkin kita bisa mulai mengalihkan pembelian yang biasanya dari Brand-brand luar ke brand merek Lokal. Dengan demikian, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat kita dan memberi nafas kepada usaha UMKM di Indonesia. Belakangan gue juga mulai sadar, kalau kualitas produk local ga kalah kok dengan brand luar. Dengan membeli produk lokal, sebenarnya kita turut membantu pengusaha lokal dalam menghidupkan kembali roda perekonomian untuk bisnis dalam negeri.
5. Melindungi Sumber Penghasilan
Ayo siapa yang lagi mau resign? Disarankan untuk tidak impulsive dan agresif untuk pindah pekerjaan pada masa ini sebelum ada kepastian bahwa pekerjaan yang baru lebih stabil. Sedangkan untuk kalian yang wiraswasta, disarankan untuk mempertimbangkan kembali rencana ekspansi usaha nya yaa.
Nah itulah guys pengertian resesi dan juga impactnya bagi kehidupan kita. Hope this information related to recession could be useful for all of you. I hope, you are all safe and sound during this Covid19 pandemic. Satu lagi, keep your mind mentally happy ya!! This too shall pass! God bless you! 
 Kutipan :
- personalfinance.kontan.co.id/news/indonesia-bersiap-resesi-ekonomi-2020-ini-5-hal-yang-harus-dilakukan
- pajak.go.id/id/artikel/mengenal-insentif-pajak-di-tengah-wabah-covid-19
-kompas.com/tren/read/2020/09/23/123000565/siap-siap-resesi-ekonomi-ini-dampak-dan-cara-mengatasinya-
0 notes
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media
Sebuah Cerita Tentang “The Art of Waiting”
Holla! It started few months ago when I had dinner with a friend dan singkat cerita dia curhat tentang sesuatu yang pernah gue alami beberapa tahun yang lalu. I think, all of us pasti pernah atau bahkan akan ada di posisi tersebut. Yup, deg degannya menunggu masa depan selepas graduation from uni. It triggers me to share with you my experience in the past and how to deal with post-graduation insecurity.
Tepatnya 5 tahun yang lalu, gue masihlah menjadi seorang Kirana yang idealis, penuh ambisi dan ga sabaran pake banget, pokoknya semua pengen cepet terwujud.
Jadi, setelah 3.5 tahun kuliah dan lulus, tentu gue mendambakan bisa segera kerja di company impian gue. Waktu itu, gue statusnya masih menjadi pegawai magang di salah satu KAP di Jakarta, tapi klien gue waktu itu ada di Bandung. Gelisah? Deg-degan? Banyak pikiran? IYA PASTI! Apalagi, teman-teman gue yang sudah lulus bareng gue sudah banyak yang mulai dipanggil kerja di Jakarta dan mereka berhasil masuk ke company/Big 4 impian mereka.
 “Ya Allah, kok rejeki hamba belum datang ya? Padahal udah apply sana-sini, doa nya udah kenceng banget... Minta doa orangtua, nenek kakek udah semua” Beginilah isi otak dan hati gue saat itu, karena menunggu tidak semudah yang dibayangkan.
Rasanya udah lebih ga enak dari jatuh cinta, sebelum tidur kepikiran, dan pas kerja magang juga check email terus, harap-harap cemas. Sampai akhirnya, sepulang dari magang gue berhenti untuk beli martabak manis yang lokasinya depan Masjid. Gue masih ingat, waktu itu sekitar maghrib dan gue ga menemukan di penjual martabak manis di gerobaknya melainkan hanya antrian orang-orang yang nungguin abang martabak. Cukup lama nunggu, dan abang martabak manis tidak kunjung muncul lantas orang-orang tadi satu persatu meninggalkan gerobak martabak tersebut. Sampai akhirnya, si abang muncul!! 
Sambil membuat pesanan martabak gue, gue ngobrolah dengan abang tadi. 
Kirana : “Mas, tadi banyak banget loh yang ngantri. Tapi karena mas lama ga  ada jadi pada pergi mas..Lumayan loh mas” 
Abang Martabak : “Neng, yang penting saya mah sudah menunaikan kewajiban saya dulu, saya tadi maghrib di masjid belakang, kan memang itu kewajiban saya. Saya yakin kalau saya sudah menjalankan kewajiban saya, rejeki mah ga kemana. Nah, eneng tetep nungguin kan. Berarti, Neng emang rejeki saya. Rejeki mah moal pahili Neng” *Sundanese : Rejeki mah ga akan kemana*
Entah mengapa, malam itu gue merasa mendapat kuliah umum tentang kehidupan dari si abang Martabak nan soleh tersebut. Sepertinya Tuhan, ingin menasehati gue melalui orang lain. Yang bisa gue ambil hikmah dari abang martabak adalah  gue ga perlu cermas berlebihan, yang penting kita udah ikhtiar, melakukan kewajiban kita dan tahap terakhir yang paling sulit yaitu tawakkal atau berserah diri. Karena kalau udah rejeki mau kemanapun larinya, IT WILL COME TO YOU FOR SURE.
Setelah hari itu, jujur gue lebih tenang dan percaya, jika usaha dan doa-doa gue akan Allah jawab karena semua butuh proses dan waktu. Karena semua itu sudah diatur, tidak ada yang namanya terlambat, atau terlalu cepat, karena semua itu tepat pada waktunya. 
Benar saja, tidak berapa lama berselang gue di contact dosen untuk membantu projectnya  menjadi konsultan untuk project kereta api cepat Jakarta- Bandung dan diterima di beberapa perusahaan, terlebih lagi salah satunya adalah perusahaan yang gue inginkan selama ini. Pada akhirnya, gue menyadari timing gue dan teman-teman gue itu beda, ga ada kata terlambat, tapi memang tepat sesuai kesiapan diri kita. 
Nah, untuk teman-teman yang tahun ini lulus kuliah dan struggling extra untuk mendapatkan pekerjaan impian. AYO SEMANGAT! You are not alone. Tetap rajin dan semangat untuk apply kerjaan, seek for many opportunities, learn new skill, dan jangan lupa berdoa. Karena, Tuhan punya caranya sendiri dalam mewujudkan mimpi-mimpi dan cita-cita kalian. Even in a way that you could never imagine. 
Selalu optimis dan berpikir yang positif, karena what happens in our life mostly is the reflection of our thoughts. 
I hope that my writing could be some kind of motivation that will inspire you to enjoy the process of waiting :)
Have a good rest and stay safe where ever you are!
Love,
Kirana 
0 notes
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media
FROM TRASH TO TREASURE
Ola! Hi guys, so as I promised on my previous post that I will share with you my another Stay at Home activities during this social distancing period, then here we go. 
I’m still actively working and fortunately, I have this chance to work from home. Doing things that I couldn’t do during my normal working days are really things that I treasured. So other than cooking and trying new recipes, I also try to do an exciting compost making activities at home.
Well, what trigger me and my sister to make our own compost is because of our lime tree in our backyard hasn’t been fruitful in more than a year. Then, we found out that the soil is completely infertile. So we decided to make our own compost for the lime tree.
Here is some steps to make your own compost :
1. Gather your household trash and put them in a bucket for approximately 1 night. When we put it overnight it undergoes chemical reaction of the microorganism in the waste that will make it easier to blend in with the soil. This household trash should be organic, such as lemon skin, chicken bones, or even fish bones.
2. Make sure the location of the hole to burry the piles of household trash under the tree or near the tree that we want its soil to be more fertile.
3. Dig a hole with diameter of 10 to 20 cm, depends on the amount of the organic household trash that you have. Dig in to reach the depth of approximately 30 cm. 
4. Once the hole has reach the desired depth, put all the piles of organic household trash within the hole. 
5 and 6) Gather all the wilted and the fallen leaves around your garden. Then put it on top of the organic households trash. Well, it use to fade the smell of the organic household trash, to avoid them from being taken later on by undesired small wild animals such as rats, or cats. 
7. Put back the soil to cover up all the organic household trash just like in the picture. 
It is as exciting as pictured in the photos above. Not only exciting, it is also an enviroment friendly act that we can do it by our self. By making our own compost, it is actually turning your trash into treasure. 
It’s a good domino effect, when your soil is more fertile, it stimulates your favorite trees to be more fruitful. To be honest, picking fruits from your own tree is one of healing activities and I bet it taste different than the one we buy in the grocery store. 
Looking forward to share with you guys my other fascinating Working From Home activities that is useful and also increasing your endorphins! 
Don’t forget to stay safe and healthy where ever you are at anytime!
God bless you :)
Sincerely,
Kirana 
0 notes
kiranasjournal · 4 years
Text
30 Hari Setelah 16 Agustus
Innalilahi wa inna ilaihi rojiun, ga pernah terbayang oleh gue memanjatkan doa ini secepat itu untuk sahabat gue sendiri. Jadi hari ini tepat 30 hari setelah kepergian sahabat gue dr Amalia Salim Widyani. Personally, we have been good friends since we were still in high school. Kesan gue ke Lia, semuanya positive, anaknya baik, santun, sholatnya rajin, orangnya persistence banget, ke orangtua benar-benar hormat & sayang banget dan bener-bener panutan. Menurut gue Lia definisi perempuan yang best of both worlds, dari segi akademis ga usah lagi diragukan lagi pinter, dari keseimbangan otak kanan, Lia jago dance dan nyanyi. Gue salut sama anak ini.
Okay, singkat cerita tentang dr Lia. Beliau adalah seorang dokter di RS rujukan Covid19 di daerah Jabodetabek. Awal saat Covid19 masuk ke Indonesia, Lia selalu update ke gue kalau profesi dokter lagi capek banget dengan jumlah suspect Covid19 yang membeludak. Terlebih lagi Covid19 adalah suatu penyakit baru yang baik pasiennya maupun tenaga medis yang berada di garis terdepan harus extra hati-hati dalam penangannya. Tapi gue selalu salut dengan perjuangan beliau, mau seberat apapun tugas dan tanggung jawab yang Lia emban dia ga pernah mengeluh. Di chat atau call, Lia hanya bercerita tentang keadaan Covid19 di Indonesia, curve nya, dan kondisi rumah sakit rujukan tempat Lia. Atau kadang Lia chat gue, bilang “Yu doain gue ya”. Selalu Li. Lia adalah salah satu sahabat gue yang ngingetin gue untuk pulang kantor cepat semasa covid dan kalau bisa WFH karena takut gue ketularan pada saat perjalanan menuju atau pulang dari kantor, selalu ingetin gue untuk menaruh masker dengan posisi yang benar, sampe dikirimin tutorial cara menaruh masker di ruang terbuka. 
Sampai pada akhirnya, gue sempet mengajak Lia untuk ketemuan pada saat gue cuti di pertengahan bulan Agustus kemarin. Tapi dengan tegas dia ga mau, dia bilang kalau dia takut jadi carrier walaupun udah di Swab kalau dia negatif. Sebenernya, dari conversation kami, gue bisa merasa kalau Lia sedang lelah sehingga yang terbaik bisa gue lakukan hanyalah memberi semangat, ngirimin chat-chat kocak, being her daily reminder untuk makan yang bener dan kirimin doa dari jauh semoga Covid cepat berlalu. 
16 Agustus 2020, I got wa message from a friend, “Yu Lia Meninggal ya?”. Berasa kayak kesamber geledek, langsung gue cari tahu kemana-mana sampe gue telpon rumah sakit tempat Lia praktek. Ternyata benar. Lia berpulang bukan karena Covid, melainkan didiagnosa Shock Anafilaktik atau kelelahan. Yang buat gue sedih banget, gue masih sempat contact dan ngobrol dengan Lia di 14 Agustus, sebelum tanggal 15 beliau pingsan saat jaga dan berpulang di tanggal 16. Semoga lelahmu menjadi lillah sahabatku. Gue langsung inget perjuangan Lia untuk menjadi dokter, ujian-ujian yang harus Lia lewati dan saat akhirnya Lia ngirimin undangan sumpah dokter 2 tahun lalu di Solo dan aku berhalangan untuk hadir.
Menurut gue, Covid become Vividly Real, disaat penyakit maupun efek dari penyakit itu sendiri yang menyebabkan orang terkasih di sekitar lu pergi and It happened to me. Kepergian sahabat gue mengingatkan gue akan 2 hal :
1. Covid19 is real, the disease it self or the effect it may cause. So better to take this seriously.
2. Untuk hidup sebaik-baiknya, karena umur di tangan Tuhan. Live the moment, live for today. Don’t worry to much about the future. Be good in the moment and the future shall be bright.
Teruntuk dokter beserta tenaga medis 
yang sampai saat ini masih berjuang di garis terdepan.. Terimakasih untuk semangatnya dan perjuangannya. Berjuang untuk tidak bisa berkumpul dulu bersama keluarga karena harus physical distancing setelah bertugas di rumah sakit, yang harus berjuang menahan makan dan minum karena sulit menggunakan APD. Sabar dan semangat! This too shall pass. Semoga selalu dalam lindungan Tuhan! 
KALIAN HEBAT! :) 
YES, untuk kita semua...Small action do can make big difference, jujur gue mulai take this seriously dengan lebih concern pada protokol kesehatan dan kalo bisa ga keluar rumah I will stay at home. Ayo kita mulai dari diri sendiri! Semakin disiplin diri kita menjalani protokol kesehatan, semoga pademic ini bisa segera berakhir dan kita semua bisa beraktivitas lagi seperti semula. Karena gue pengen hidup pada OLD NORMAL lagi.
Untuk Lia, you are missed and thank you for being one of my role model in becoming woman with brain, beauty and good heart. ♡♡♡
Love,
Kirana
0 notes
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tetap Aktif dan Kreatif Walaupun di Rumah Aja
Selamat Malam, 
So bisa kita ketahui most of year 2020 diisi dengan kegiatan “STAY AT HOME”. Banyak yang ga betah lama-lama di rumah setelah 2 bulan di rumah. Actually, so do I ! Tapi, kita harus selalu inget bahwa even small action that we do by staying at home,  can make a difference :)
Gue pun akhirnya melakukan banyak kegiatan di rumah yang selama gue di rantau ga bisa gue lakuin. Salah satunya adalaaah memasak. 
Ternyata memasak itu SUPER ASIK! Apalagi kalau yang makannya bilang enak dan nambah lagi. Rasa capek pas masaknya langsung hilang.
Jadi gue mau share beberapa masakan yang gue buat selama “STAY AT HOME”, siapa tau bisa jadi inspirasi kalian buat kegiatan weekend di rumah aja. Here’s what I cook/ bake from the top to the bottom :
1. Peachy Regal Pudding
2. Roti Prata
3. Zesty Cinnamon Overnight Oatmel (very good for breakkie!)
4. Bread Pudding with Banana and Brown Raisin
5. Classic Macaroni Schotel
6. Donat Ubi Kuning (Sok-sokan Inovasi Sendiri, I replace Potato with Ubi Kuning dan ternyata enak dan lembut!!) Karena udah manis jadi bisa less sugar
7. Martabak Kentang 
8. Classic Bitterballen 
For those who wants the recipe, I’m very open to share them. You can simply message me.
Anyway, gue berusaha mengambil sisi positive dari “Stay At Home”  ini dengan menambah skill baru or even doing my hobbies. Jadi walaupun di rumah aja, tetep tuh asik dan being able to keen our hobbies selain kerja atau belajar aja bagi yang masih kuliah/ sekolah.
Last but not Least, jumlah suspect positive Covid19 semakin bertambah bisa mencapai ribuan per harinya di Indonesia. So, we are being responsible not only for our selves but also for other people like our significant others. Therefore, Please be reminded (and it’s as a self reminder for me as well) to take extra care and safety for our precautions. If there’s no urgent things to do outside the house, it’s better be good to stay at home. Well, to be honest, it’s boring. But seems like this pandemic is getting worse so we need to take super duper extra care and take this seriously.  Semakin cepat kita disiplin dengan protokol kesehatan, menjaga imunitas tubuh, dan Di rumah aja, Insya Allah pandemic ini bisa segera berlalu ya. Aamiin. 
Always stay safe and healthy!
God bless us,
Sincerely,
Kirana
0 notes
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
THE ART OF DOING NOTHING
Gute Nacht!
So tonight I would like to talk about something that is interesting which is “Il Bel Far Niente” in Italian ; yes, it is “The Sweetness of Doing Nothing” in English.It's more familiar to me as in " The Art of Doing Nothing". 
Nowadays, productive age youngsters are very busy with their life, feels like all of us want to utilize our 24/7 to their limit.  Maximize our time to reach our dreams, hobbies, personal and social life all at once with that 24/7. That's why most of the millennial are more prone to stress. Social media could have great influence in gaining insecurity and anxiety to us. Looking at those feeds or stories, seeing friends with their achievements at their work? Having their dream-wedding? Travelling around the world, exploring beautiful places?  Yup, that’s right, they could be the starting point of our insecurities that  might trigger us to be more ambitious with our targets.
The Art of Doing Nothing in my Perspective
In my own perspective,  The Art of Doing Nothing  is not literally we left behind our obligations/dreams/targets and simply neglect them. It’s more into doing things based on their priorities one at a time. We don’t need to rush, but make sure to have the list to be ticked in timely manner. Here are some definition in my opinion :
 1. The Art of Doing Nothing is a Wait and See Gesture
Be smart, we don’t always need to keep the speed up in the things we do. Sometimes, we need to slow down so that we could see things clearer or even  stop for a while to wait and see for the next step to be taken and what kind of decisions need to take. 
2. The Art of Doing Nothing is giving Quality Time to Our Self
Hey, do you ever realize that you have changed a lot? The patient you has changed into a grumpy you? The cheerful you has turned into a Ms./Mr. complain you? or when you want to sleep at night, you realize that you are not YOU anymore. That happens! Maybe, you are too busy until you lost your self and so drowned into your routines. Then please, STOP. Give your self a quality time. Quality time have various definitions depend on the people, you could take your leaves and go explore new places to treasure new experiences, taking new classes during weekends to earn that new skills, or join new community of your interest, or enlarge your network by meeting new people outside your office/school/university, or even do some of your favorite physical exercises . It could be anything that would recharge your energy,  so once you get back to your routine, you are fully charged now and ready to seize the day!
3. The Art of Doing Nothing is making the Imbalance, Become Balanced
I believe that  “The time you enjoy doing nothing is not wasted time”. Personally, It makes the imbalance “scale” of my body, mind and soul become more balanced. If there’s so little time, even going out to eat lunch/dinner with some silly/hilarious friends that share the same jokes, go pray to Mosque/Church/Vihara or other spiritual places to increase the solemnity of the prayer it really might helps to balanced the Imbalance scale. :) 
Once the mind is clear, the soul is steady, and your body is fresh & energized, so happy to have everything within us is more balanced. Then ,we can actually get our stress managed  so we are set now to continue our day and get our lists ticked.
The key, is knowing when to go on with the plan, and when to stop for a while to have a break yet seeing the surroundings and follow its rhythm.
Hope my writings could give some insights to all of you!
Stay safe and healthy! God bless !
Love,
Kirana  ❤ ❤ ❤
0 notes
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
New Age, New Chapter
Hello there!
I’m being  grateful for the life given to me. Yup, for every single things. Tentunya di umur baru ini gue sangat bersyukur masih diberi umur oleh Tuhan. Jujur, di akhir 2019, gue personally mempunyai cukup banyak bucketlist to be ticked in 2020. However, after the pandemic strikes in 2020, di tahun ini mengajarkan gue untuk tidak selalu banyak “menuntut” Tuhan dan lebih banyak bersyukur dengan apa yang Tuhan sudah berikan ke gue.
Di tahun ini pun ada perasaan ”incomplete”, karena salah satu sahabat gue gugur dalam bertugas sebagai salah 1 dokter di rumah sakit rujukan Covid19. Seperti pertanda dari Tuhan, mengingatkan gue bahwa umur itu rahasia-Nya, sehingga gue harus selalu menjalani hidup sebaik-baiknya. 
so here I want to share my life experiences with you guys after living for 27 years, some are positives and some could be a lesson too :
1. Have a job that you enjoy being part of it!
Tentu di usia gue yang dibilang produktif, hidup gue ga jauh-jauh dari yang namanya "kerjaan". Tentu, selepas lulus kuliah kita pasti cukup idealis untuk mengejar mimpi kita, tapi ternyata pas kita udah jalanin bisa jadi ternyata kerjaan tersebut bukan hal yang kita cari. I have been there to be honest! As an accounting graduate, menjadi auditor merupakan hampir menjadi impian semua lulusan akuntansi, termasuk gue. Tapi setelah gue menjalani, gue merasa ini bukan yang gue cari, karena I don't feel belong here and enjoy the job. Tidak perlu takut, untuk explore apa yang kalian inginkan. Tentu, kerja itu kita harus bisa enjoy, supaya bisa give out the best out of us to have the best result. Jangan takut untuk mengulang lagi dari awal. Gue akhirnya, memilih profesi lain walaupun harus mulai lagi dari 0, yaitu menjadi konsultan pajak. Dari awal gue kuliah, tidak pernah terpikirkan gue menjadi konsultan. Tapi setelah gue jalani, ternyata gue bisa menikmati pekerjaan gue yang sekarang. Intinya, setiap kerjaan itu pasti ada risks nya, ada ups and downs nya. Namun, jika kita menikmati, kita akan melihat masalah menjadi sebuah tantangan, yang jika kita bisa menyelesaikannya maka akan ada self satisfaction, bukan menjadi suatu beban atau masalah yang membuat kita capek dan banyak mengeluh.
2. As we get older, our circle of friends is getting smaller
Then, what to do? semakin kita tua, tentu waktu kita untuk bergaul semakin terbatas, ada teman-teman yang sudah berkeluarga, atau mungkin continue their studies overseas, membuat circle of friends kita semakin mengecil. Always make sure that you may have least amount of fellow friends BUT have those friends who brings out the best of you and spread positivity. Note that, It is very important.
3. Work Life Balance ?
Since I graduated from uni, gue bekerja di Public Accounting Firm. Dimana, bagi banyak orang sangat susah untuk mencari yang namanya hidup yang seimbang di tempat tersebut. Itu juga yang gue rasakan saat awal bekerja. Gue selalu mengidam-idamkan hidup yang seimbang antara kerjaan dan juga kehidupan personal gue. Ternyata, work life balance is a “MINDSET” dan membutuhkan “time management” kita sendiri. Kita harus pandai-pandai mengatur waktu bekerja, istirahat, menyempatkan diri berolahraga, have that quality time bersama  keluarga/teman/pacar dan jangan pernah lupa untuk melakukan hobi kita. Hidup itu cuma sekali, sangat sayang kalau kita hanya terpaku pada kesibukan kita di suatu kerjaan. Go out, experience things you never did before like diving, hiking, baking, just anything that could enhance your mood and sanity. Sedikit ide dari gue for a balanced spiritual inner peace, go try to do yoga and meditation, cause they work for me. My recommendation for yoga, boleh dicoba penyogastar dan meditasi bisa dilihat podcast/ instagram peacesea. 
4. For anything that is meant for you, it will never surpass you
I admit, as we get older, pasti kita banyak dihantui anxiety and insecurity, terkait kerjaan? karir? keluarga? percintaan?  atau hal-hal lain. Yes, they are very normal! Terus harus gimana?  Jika udah usaha, udah doa, harus ke tahap terakhir yaitu Tawakkal. Nah, ini yang gue masih dalam tahap belajar. Gue pun meyakini, what ever that is meant for me, will never surpass me, yet, if they surpass me, they are simply not meant for me. Banyak pengalaman hidup gue, yang kalau emang udah jodohnya/rejekinya mau serumit apa jalannya, muter-muter eh selalu ada jalannya kok. Yakin deh :) 
5. Always being grateful
Di 2020, mengajarkan gue untuk lebih banyak bersyukur kepada Tuhan. Bisa berkumpul lengkap bersama keluarga, bernapas tanpa sesak, sehat walafiat, mempunyai pekerjaan, itu semua merupakan suatu nikmat dari Tuhan yang benar-benar harus disyukuri. Disaat, banyak pejuang Covid19 seperti dokter yang berada di garis terdepan, tidak bisa berkumpul bersama keluarganya, harus menggunakan APD seharian sehingga makan/minum pun sulit atau bahkan sampai gugur dalam tugas. Selain itu, pandemic ini berdampak juga pada kondisi sosial ekonomi yang menyebabkan banyaknya PHK. Maka, nikmat Tuhan mana yang kita dustakan?
Sekian sharing aku hari ini, semoga bermanfaat ♡
Anyway, I would like to thank my best peeps who I put their picture in my collage above. Thanks for being my support systems, my advisors, peeps who influence my life the most with positive vibes. Some taught me to become who I am now, learning from them to become the best version of me, how to become more confident, sharing life experiences. Although, we might not see each other very often, but when we are together we really do have great time. 
The most importantly they have great influence on me to become woman with beauty, brain and good heart.
Thanks! 26 was awesome, and looking forward to next chapter ahead.
Love,
Kirana
2 notes · View notes
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media
Selamat Malam,
Hidup itu bukan melulu soal siapa yang paling cepat sampai tujuan.
Karena hidup merupakan sebuah perjalanan, yang memang tidak selalu mulus tapi selalu ada pembelajaran.
Boleh hati tidak pernah puas, tapi sesekali melihat ke atas biar semangat mengejar cita, jangan lupa sesekali melihat ke bawah untuk bersyukur. Karena nikmat Allah mana yang engkau dustakan?
Boleh sibuk mengejar mimpi, tapi jangan pernah melupakan orangtua yang mengenalkan mimpi & membimbing kita untuk mengejarnya. Sedikit bercerita tentang hari ini? Bertukar kabar? Membawa pulang makanan favoritnya? Pasti mereka sudah senang :)
Boleh hari ini kamu mengalami hari yang buruk,but always remember “IT’S A BAD DAY. NOT A BAD LIFE”. Tidak ada yang abadi, bersedihkan secukupnya, bersenanglah secukupnya tapi harus selalu bersyukur.
Selamat beristirahat semua.
Esok hari pasti lebih baik.
God bless us all!
PS : Please read once again, but the bold part only.
Yours sincerely, ♡
Kirana 
1 note · View note
kiranasjournal · 4 years
Video
MY “EASY PEASY” SMOOTHIES
I would like to share one of my smoothie’s recipe as the idea to quench your thirst to the next level yet it is very healthy too. The ingredients are very simple as follow:
1.       A frozen banana
2.       A cup of cold but not frozen of red dragon fruit
3.       4 pcs of red grapes (make sure to peel of the seed before blending)
4.       A bottle of yakult
5.       Fresh milk or you can replace it with something more vegan such as by using almond milk.
Then put it all together in blender and VOILA! Your delicious smoothie is ready to be consumed!
PS : please consume the smoothie immediately after blending for more tastiness and freshness.
A little thought, during this pandemic please always keep your body fit and healthy by not only consuming healthy foods and drinks, but also always make sure that you have enough rest to energize your body. Last but not least, don’t forget to do some physical exercise as an effective way to boost up our mood and of course to keep our body fit.
Just copying a lit tagline from TV commercial, always make sure to keep our body “HEALTHY INSIDE, FRESH OUTSIDE”
Stay safe where ever you are.
Love,
Kirana  ❤
1 note · View note
kiranasjournal · 4 years
Photo
Tumblr media
Ms. Donald soon to be Mrs.
Banyak yang nyangka kalau gue dan Bunga adalah teman dekat dari SMA. Karena cocok abis! Tapi, to be honest kita itu ketemu pas ambil kelas di IAI dimana durasi kelas hanya 6 bulan tapi persahabatan kita berlanjut aja gitu karena emang cocok. Pas tau kita cuma ketemu dari suatu kursus pada ga percaya gitu nge, like “KOK BISA SEAKRAB INI”. Inilah namanya EXPECT the UNEXPECTED. Hanya berharap dapat ilmu taxation baru eh plus dapet sobi baru !
So, first impression gue tentang Bunga, dia anaknya ayu abis, kalem abis dan kayanya hampir ga pernah marah. Agak kebalikan dari gue hehe. Tapi secara style dia lebih casual dari gue yang feminine ini. Namanya kita tuh saling melengkapi. Dari sejak kita kenal, gue dan Bunga selalu ada bucketlist untuk explore tempat dan travelling bareng. Salah satu hal yang menyatukan kita adalah sama-sama suka foto dan jalan-jalan selain itu kita sama-sama berkeinginan menjadi vlogger tapi mungkin waktu, tempat dan kesempatan yang belum memungkinkan ya hehe. One of the thing that made her cute is her name, Samantha yang singkatannya merupakan doa orangtuanya “Semoga selalu menjadi anak yang Taqwa”. Om tante bener-bener kreatif! 
Let’s move on to 2020, jadi tahun ini Insya Allah Ms. Bunga akan menjadi Mrs! Jadi Bunga pernah cerita kalau temen deket dia ada 6, dimana all her besties saat kuliah bakal jadi bridesmaidnya Unge. Kemudian, gue yang bukan teman masa kecil ataupun temen sekolah/kuliah/kerja ini bakal menjadi buntut nya yang ke 7. I’m very honored Bunga to be there on your big day!  Jujur gue ikut bahagia Nge dan selalu mendoakan kelancaran dan kebahagian lu untuk menempuh hidup baru. Gue tau, all that hustle and bustle untuk wedding preparation pasti sangat stressful dan menyita energi Unge, tapi semua pasti akan paid off kok. Semangat terus Unge!!
Thank you for always being my support system ever since we met!  You know where I am when you need a helping hand okay?
Doakan aku segera menyusul yaa
See you on your big day!
God bless you always my dear friend!
Sincerely, 
Kirana
1 note · View note
kiranasjournal · 4 years
Text
Hujan di Musim Kemarau
Membahas foto di postingan sebelumnya, yaitu hujan di Jakarta.
Gue kemarin banget dari lantai 33 di sebuah gedung di Jakarta Pusat bisa dengan jelas melihat sebagian pemandangan yang mengarah ke Monas dimana langit terlihat abu-abu dan mendung tapi sepertinya bukan pertanda hujan. 
Terjadilah small talk antara gue dan teman yang duduk sebelah gue.
Kirana : “Ini tuh langit mendung mau hujan atau polusi ya sampe langit abu-abu gini?”
Teman : “Yah Ran, ini mah udah ga mungkin lah hujan, udah musim kemarau tau dari bulan Februari, dan lu harus tau di daerah sini udah ga pernah hujan malah dari Maret”
Bener sih, menurut pengalaman gue selama tinggal di Jakarta, kalau musim kemarau memang bener-bener kering dan ya begini cuacanya.
Di keesokan harinya, alias hari Sabtu 8 Agustus 2020. Voila! Hujann!
Terus gue menyadari sesuatu yang sederhana namun bisa menjadi pelajaran bagi gue.
Yaitu, jangan pernah berhenti berharap atau putus asa atas suatu hal yang mungkin bagi kita sulit atau tidak mungkin, karena things that may seem very unlikely to happen, it might happen toward us jika Tuhan berkehendak. Seperti Hujan yang langka terjadi di musim kemarau di Jakarta. Namun, jika Tuhan berkehendak maka bisa turunlah hujan yang menyejukkan pengapnya cuaca serta hiruk pikuknya kota ini.
Sekian cerita singkat malam ini ♡♡
Good night to you!
 Love,
Kirana              
1 note · View note
kiranasjournal · 4 years
Text
It’s Raining in Jakarta.
Tumblr media
1 note · View note
kiranasjournal · 4 years
Text
Hello 2020 .
Hello there! I’m feeling very excited to start writing again. Honestly, as we get older having some times to write and share our thoughts is way harder compared to when we were teens. That’s why start drafting during so little time is quite challenging thing to do.
Well, we have passed the first semester of 2020 and looking forward to big things coming up for the rest of 2020. Hoping all of us are in healthy and safe condition during this pandemic. Keep on the good habit by stick to the new normal protocols. I know, it is hard but it shall pass too.
Can’t wait to share with you, the world in my perspectives and some engaging thoughts that stay on my mind during my working time.
Stay Safe and God bless!
Love,
Kirana
2 notes · View notes