Tumgik
kholidatussaadah · 4 years
Video
di Paciran, Jawa Timur, Indonesia https://www.instagram.com/p/CBQRUX-Au35/?igshid=32c2s6dv625e
3 notes · View notes
kholidatussaadah · 4 years
Text
Maaf tadi hanya melihatmu ketika mengangkat galon air minum
Aku tercekat
Entah kenapa aku tak rela tubuhmu semakin ringkih
Aku tak rela rambutmu semakin memutih
Aku tak rela jemarimu bergetar saat makan
Aku sungguh takut, kau meninggalkanku
Aku sungguh belum cukup berbakti kepadamu
Apa aku terlalu egois jika aku berdoa
Panjang umurlah, sehatlah
Teruslah menemaniku
Maaf belum bisa membahagiakanmu
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Text
Tak tau bagaimana aku memutuskan
Tak tau bagaimana aku harus melakukan
Goncang,
aku dan kau terluka
Karena salah faham
Salah arti
Inginnya menjaga
Namun melukai
Maafkan
Dear mama
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Photo
Tumblr media
Tiba tiba kangen banget sama jajanan piscok di pasar panjang, biasanya kita beli pas lagi maen ke panjang Tapi karena masih dalam masa #dirumahnya baiklah bikin sendiri aja, sayangnya stok coklat lagi kosong, jadi diganti sama gulpas aja sama keju Melt . . 🌼Bahan Dough - Terigu serbaguna - minta sayur - Tapioka - Air . . . 🌼isian - Pisang - gulpas - Keju potong . . 🌼hasil : kulit krispi bgt bahkan sampai 4 jam setelah goreng, jam selanjutnya nggak tau ya, karena uda abis. Rasa enak, manis gula dan banana, asin gurih kejunya https://www.instagram.com/p/CALNc6jpWA1/?igshid=lx3edawoj3lt
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Text
Sarayu Luka
Suatu hari kita bertemu
Dibalik temaram pijar kota, derap langkahmu membersamai langkahku
Suatu pagi kau merayu, merancau kata meyakinkan jika debarmu hanya untukku
Hingga suatu pagi kau tak lagi datang menjadi peredam lara
Aku pun tak lagi menjadi alasan kau bahagia
Kau tau, sungguh ku tak butuh luka lagi untuk mencipta hati yang patah
Mengingat rasa dan lakumu padaku, adalah luka yang selalu basah
Di bawah pendar kota kita pernah melaju
Pun di bawah pendar malam kita tlah merapuh
Meninggalkan bahagia yang mengebas, kagum yang memudar, rindu yang menghilang
Ku pikir, aku adalah orang yang mendambamu hingga akhir,
Terimakasih mencipta asa ku, untuk tak kembali kepada mu
Ku pikir aku adalah orang yang akan tetap bertahan meski meluka penuh bara
Namun Logika ku memungkir
Pilau romansa kita terlalu pilu
Kau pernah mematah remuk rasa dan percayaku
Jika kau mencari sosok yang mendambamu meski penuh luka oleh ulahmu
Itu tak lagi aku
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Photo
Tumblr media
In frame : sebelum mateng bahan Dough -minta sayur -terigu protein tinggi -gula -garam -fermipan -baksod -margarin (sebenernya nggak pakai, tapi ini khilaf😂) -kuning telur (bisa skip: saya bikin 2 type adonan dg telur dan tanpa telur, larena penasaran) Topping -ebi -kentang goreng -pentol -keju -cabe hijau Sauce -Tomat -garlic -gulgar -tapioka Tips Biarkan adonan mengembang, baru di bentuk di teflon, tusuk2 adonan dengan garpu. biarkan mengembang lagi, baru masak dengan api yg sangat kecil, masak sekitar 15-20 menit Hasil - Bawah Roti terasa krispi (untuk adonan non telur) 😂😂😂, dan nggak molor macam PHD, kalo yang suka krispi mungkin cocok pake ini, saya lebih suka yg ini - adonan dough dg kuning telur, hasil lebih basah (baca : lembab) tekstur lebih empuk - Rasa nya enak - Saos tomatnya enak bgt - Selanjutnya mungkin mau pake keju yang quick melt bukan yg cheddar biar lebih melting😍 #kuikuiku https://www.instagram.com/p/B_pXp68pnHIqtNrlOOZVBOdT9KDbAbxknbPWsg0/?igshid=ubem0x7ntvng
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Photo
Tumblr media
di Lalang, Riau, Indonesia https://www.instagram.com/p/B_NlEfYpdaWM3Uhz-d1NRU8DDAja4yJRLY9yVQ0/?igshid=1fs72kjh9s0zy
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Text
Pernah lihat jalan ini saudara?
Ini adalah satu sudut jogja yang paling ku suka, Jalan prawirotaman. 30 menit dari area sini nih kita pernah nyasar.
Kunjungan ke Yogya pada awalnya karena ada acara training beberapa hari, karena kebetulan Do'i lagi libur, Doi ikut nganterin sambil liburan sebelum acara training dimulai.
Awal turun dari Bus di bundaran Tugu kira - kira jam 2.15 dini hari, kita menikmati ngemper lah ya ala anak-anak gah'wul,,,
Btw kita berdua hanya nongkrong poto-poto selpi nggak jelas di situ, sambil neguk sisa air mineral jatah perjalanan di bus yang tinggal setengah botol, sama makan kacang sukro termahal yang aku beli di Terminal Purabaya.
Termahal Gessss. bayangin seumur umur harga sukro biasanya cuma 6000an ini harga sampai 35 rebo. Jiwa miss Queen ku memberontak ingin mengembalikan ke rak jajan, tapi jiwa pura-pura kaya ku menggelegar. Akhirnya tetep ku beli😶😶
Pukul 3 pagi kami baru sadar, kita belum pesan penginapan. Akhirnya setelah searching stalking harga dan penginapan yang pas. Kita menemukan seiris penginapan, kenapa seiris? Karena kisah setelah ini miris Gaiss
Singkat cerita dengan ojol mobil akhirnya kita sampai di depan plang sebuah homestay yang berpagar kayu lebih tinggi dari tubuh anggunku, tinggi pagar sekitar 2 meter. Homestay ini terletak di kompleks perumahan. Dari luar, pagar homestay terlihat etnik, ada ukiran-ukiran indah menghiasi pagar dan tiang. Cocoklah buat foto bersama sinar mentari pagi
Setelah gudbai sama pak sopir, kami pun mulai ketuk pager, 5 menit g ada jawaban
15 menit hampa gais, kami mulai feeling nggak enak, sepertinya ada aroma - aroma ngemper
30 menit kaki mulai kram berdiri, kita mulai berdiskusi, memastikan kita nggak salah alamat, juga memastikan bahwa homestay ini nyata dan benar adanya
40 menit ransel mulai jadi bantal, aku bener - bener baring di depan pager, karena jarak pager dan aspal jalan cuman 30 cm, alias pagernya uda pepet jalan. Jadilah aku baring pinggir jalan, sedang Do'i duduk sandaran koper sambil ketok - ketok pintu pager, untung masih gelap gulita dan sepi jadi nggak ada yang curiga sama kita.
60 menit penantian,
Kami mendengar adzan subuh dari Gawai,,,
Astagfirullah, Bener-bener gak ada suara langkah kaki untuk membuka. Jangan bilang kita nggak menghubungi penginapan via telpon. Kami berdua uda gantian pencet pencet tombol panggilan, tapi nggak ada yang jawab.
Penasaran dengan apa yang ada di balik pagar, kami pun berinisiatif untuk mengintip, kali aja ada yang bisa diteriakin minta tolong. Mulanya aku berniat untuk minta angkat di pundak Doi ala ala sinetron, supaya bisa menjangkau atas pagar, tapi urung, karena aku tak ingin keanggunan Rok ku pudar. Lebih jujurnya sih saat aku mengutarakan niatku, sorot mata Doi seakan mengatakan :"Non, kamu gak gendut, juga nggak berat, tapi tapi tapi..."
Finally, demi menjaga stabilitas energi dan perasaan, koper jadi sasaran kami. Koper dan ransel kami tumpuk sedemikian rupa menjadi alas injak buat ngintip kondisi dalam pagar. Ternyata gaiiis halamannya lumayan buat main badminton, sekitar 20 meter dari jarak pagar.
5 menit pasca adzan, kami memutuskan untuk mencari musholla terdekat untuk beribadah dan melepas penat. Sayang sekali sodara-sodara setelah 20 menit berjalan muterin kompleks kami nggak nemu tempat beribadah, usut punya usut ternyata memang wilayah situ nonmuslim. Pantesan nggak ada musholla. Awalnya kami berencana untuk Subuhan nggelar sajadah di depan penginapan, tapi urung saat kami melihat penduduk sekitar mulai berlalu lalang jogging pagi sama si gukguk masing masing, dari gukguk yang ukuran mini imut kayak berbi, sampai seukuran domba kurban.
Dengan berat hati dan berat kaki, juga berat ransel di pundak. Akhirnya kami reservasi ulang di hotel yang berbeda, Astagfirullah aku benar benar merasa kaya, bayangkan kami ditolak sama 7 hotel dan penginapan karena kamar pada penuh, Yah mungkin karena lagi weekend juga, jadi selain harga pada naik, pengunjung juga meningkat. Akhirmya kami memberanikan diri telpon hotel bintang 5 yang harganya tak ramah di kantong kami. Alhamdulillah penuh juga, Duit aman deh.
Singkat cerita, kami nemuin hotel yang nerima kami apa adanya di jalan prawirotaman ini, dengan aplikasi di ponsel yang presentasi tenaga batrainya tinggal satu digit, kami panggil Ojol lagi, Qodarullah ketemu lagi sama bapak Ojol yang nganter kita tadi.
Setelah masuk Avanza yang menjemput, kami berdua langsung tayamum dan menyelesaikan ibadah diujung fajar, sedang Pak supir terlihat kebingungan dengan apa yang kami lakukan. Entah apa yang dipikirkan. Kami terlalu lelah untuk mengahayati perasaannya.
Astagfirullah
Jadi gess hikmahnya disini adalah, kalo mau bepergian pastikan makan makanan bergizi, bukan makan micin-micinan melulu. Pastikan juga kamu sudah pesen penginapan ya gess
Btw, sore hari saat kami sedang beristirahat di hotel. Doi mendapat SMS pemberitahuan dari homestay, bahwa mereka sedang menunggu kedatangan kami. Pesan itu hanya diabaikan Doi. Selang 1 jam kemudian, ada panggilan telpon dari homestay, Doi pun menjelaskan adegan penantian dari dini hari sampai menjelang matahari terbit.
You know saudarahhh, informasi apa yabg diberikan saat tilpunan tadi? Bahwa, jam operasiona buka untuk homestay etnik itu adalah jam 8 pagi.
"Kalau buka jam 8 kenapa nerima reservasi kita Maemunah? kenapa nggak ditulis keterangannya di website dan aplikasi?"
Untung yang nerima panggilan adalah Doi yang plegmatis, jadi tetep saja berakhir damai.
Sungguh kami menyesal, seharusnya saat turun dari bus, kami bukannya nongkrong selpi- selpi, kami harusnya segera ngojol menuju masjid terlebih dahulu. Lebih bagus lagi tahajudan dulu harusnya kan cocok di sepertiga malam gitu yah.
😣😥
Demikian tulisan hasil kemagabutan hari ini.
Stayhome, jaga jarak, jaga hati, pakai masker, pakai jilbab buat muslimah. Buat Abdul, sultan udin... Nggak usah kalian pake jilbab
Jangan lupa doain petugas medis, paramedis, petugas Pom bensin, PLN dan semua person yang masih harus terpaksa bekerja di luar rumah. Semoga selalu dalam perlindungan Allah, selalu sehat dan dilapangkan rizkinya.
Salam anget kuku
Helena Lem biru
Tumblr media
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Text
Hai Ikal
Hai ikal aku ingin bercerita kepadamu
Dibalik dinding ini, ku dengar selalu suara dentum
Dibalik pintu ini Ku dengar selalu tangis meraung
Apa kau pernah menerka bagaimana rasaku mendengar semuanya?
Hai Ikal, aku ingin berkisah tentang luka ku
Betapa hati ini rasanya berdarah saat kau camkan kata yang tak pernah indah
betapa hati ini begitu remuk saat ku lihat sembab di wajahnya
Hai ikal, tak adakah belas di hatimu
Tak adakah rasa hancur yang sama
Bukan kah kau dan aku satu rahim
Hai ikal, tidak kah kau merasa hancur yang sama
Saat pemilik rahim tempat kita pernah bernaung meneteskan Luka?
Karena ulahmu
Hai ikal, tidak kah kau lelah tuk melukai?
Lamongan, 14 April 2020 01:11 PM
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Photo
Tumblr media
Rasanya kangen banget sama Stasiun, sama Terminal, sama Bandara, sama Pelabuhan . . . . . . . sama kamu 🙄🙄 https://www.instagram.com/p/B-t80LGJBh_tVpNdm5EHbDr1E9JaO_rdptwGX40/?igshid=1xgmz8rshaq9h
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Text
2 harii ini kita sama2 menghilang, tak ingin menyapa
Bukan karena kita marah
Bukan
Bukan karena kita tak rindu
Bukan
Tapi kita sedang sama2 rapuh
Kita sedang sama2 berfikir
Kita sedang sama2 mencerna
Apa yang Tuhan inginkan sampaikan kepada kita
Hingga rasanya hati begitu terluka
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Photo
Tumblr media
Cinta, yang dulu timbulkan luka. kini purna berganti cahaya💬 https://www.instagram.com/p/B7oQBn-Je9S/?igshid=nifg8idpc7w3
0 notes
kholidatussaadah · 4 years
Video
"Dia baik banget sama saya, bahkan ketika saya jatuh terpuruk. Jadi bagaimana mungkin saya meninggalkannya ketika saya tengah bahagia" https://www.instagram.com/p/B4mrAFaJt5PAkmwVgKWBPwzq2sLClf1DASkuzw0/?igshid=1xvtgbyzjhsqp
1 note · View note
kholidatussaadah · 5 years
Photo
Tumblr media
"Sang Bumi Ruwa Jurai" https://www.instagram.com/p/B2Y779mJyMLhnFBy_Gf77IREdLXvFahf2T0Kn40/?igshid=e7t1obtmn88r
0 notes
kholidatussaadah · 5 years
Text
Terimakasih... Setidaknya kalimatmu menguatkanku
Aku menyaksikan banyak luka hari ini. Namun, di sisi lain aku juga mendapati kebahagiaan menyelimuti banyak jiwa.
Bagi hati yang sedang dirundung duka, tabahlah, semoga Tuhan menguatkan hatimu, meneguhkan lagi semangatmu, dan memberikanmu kebahagiaan setelah ini.
Bagi hati yang sedang dipeluk bahagia, bersyukurlah, semoga Tuhan mencukupkan syukurmu, merendahkan hatimu, dan menambah kebahagiaan untukmu setelah ini.
Entah bahagia atau duka yang sedang kau sesap hari ini, semuanya tiada lain anugerah dari Tuhan. Cara Tuhan menyayangimu. Teruslah berprasangka baik dan terpuji pada-Nya. Tuhan tidak pernah ingkar janji untuk selalu memberi yang lebih dari sekadar baik.
48 notes · View notes
kholidatussaadah · 5 years
Text
Dinner
Aku : mas aku beli tahu telur aja yagh
Doi: iyah, tapi gak usa pake kacang yah, ntar diare
Aku: tapi kan besok gak ada agenda kemana2 jd ya boleh makan kacang
Doi: bang tahu telurnya dua ya, satunya nggak pake kacang
Aku: kok satunya nggak pake kacang, aku pake iiih
Doi : gak usa bang,,
Abang jual: ini gimana sih .. Mana ada beli g pake kacang
Doi: iya bang, alergi kacang dianya
Abang: alergi kok alergi kacang, petis tuh yg bikin alergi
(Liat2an lah kita, diam diam kita duduk. Serem pula dengerin si abang galak nian)
Aku: abang aku pake kacang
Doi : nggak, ntar diare
Aku : yauda aku nggak jadi makan kalo nggak pake kacang
Doi :lho kok jd begitu
Aku: nggak aku uda g pengen makan
Doi: iya iya pake kacang
Abang jual: gimana ini mas, jadi beli apa?.
Doi : yauda bang tahu telor dua pake kacang
(Bebrapa menit kemudian, tersajilah 2 piring tahu telor lengkap dengan krupuk)
Aku : mas mas , kok pedes yahh... Mas makan aja deh,,, aku nggak jadi
🤣🤣🤣
0 notes
kholidatussaadah · 5 years
Text
Kisah hayati Lelah
Hayati lelah. Paijo datang dan pergi sesuka hati tanpa pamit. Pun kalau di depan mata paijo lebih banyak peduli dengan Hape nya. Dengan cek cek anime tutup game dan segala yg bisa diperbuat telpon pintarnya
Hayati lelah. Mau ngomong pun percuma karena kalo nggak di abaikan pun hanya di diemin ... Notog di turuti 2-3 hari, setelah itu hayati balik meketek saingan dengan Hape
Salah hayati pula, kenapa tak seasik game,Tak semenarik tokoh anime, tak bikin adiksi macam trade2, aplikasi dan situs web yang tiap jam pasti di pantau. Geser kanan geser kiri. Entah apa yang perlu di pantau hingga dari buka mata sampai tutup mata layar itu yg selalu di monotoring macam layar ECG
Harusnya hayati tak perlu protes
Haruskah hayati ikutan alur saja, nyari kesibukan dalam ponsel seperti paijo?
Biarkan pekerjaan rumah terbengkalai. Siapa peduli, Toh segala kebutuhan Paijo bisa dipenuhi sendiri oleh paijo dg uang2nya
Haruskah Hayati balik lagi ke masa silam, ngobrol2 dengan teman2nya sekedar berhaha hihi
Paijo lebih peduli Hapenya di banding dengerin cerita2nya
Paijo menganggap cerita Hayati hanya keluhan , Hayati tukang keluh tak pernah bersyukur. Sejak itu hayati enggan cerita. Bagi hayati perkataan paijo menyakitkan
Paijo mana paham wanita butuh minimal 2000 kosa kata untuk di lontarkan. Hayati sebenarnya hanya ingin Paijo yang memdengarkan semuanya, yang menjadi sandaran hatinya macam di film film. Supaya hati Hayati hanya terpaut pada paijo, bukan yang lain. Supaya hayati hanya mengungkapkan perjalanan hidupnya ke paijo, bukan bercerita ke yang lain. Tapi sepertinya hayati salah. Paijo lebih suka hayati tak mengganggunya dengan cerita cerita sampah yang bagi paijo isinya cuma iri dengki dan tak pernah syukur
Demikian, pagi Hayati
0 notes