Tumgik
itsnaasshofa · 8 months
Text
Hi, saya rindu menuliskan banyak hal terkecuali menuliskan tentang kamu.
2 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Photo
Kamu harus baik dalam memilih🫶🏻
Tumblr media
Menikah itu sebuah pilihan dan dalam pernikahan pun masih terdapat pilihan. Kalau di dalam sebuah pernikahan, kita tidak lagi memiliki pilihan dalam hidup, maka perlu kita pertanyaan. Apakah pernikahan kita ini memang benar pilihan kita secara sadar atau bukan, seperti tuntutan sosial, masyarakat, keluarga, sesuatu yang berasal dari luar diri kita.
Bahkan dalam kondisi paling ekstrem dalam pernikahan pun, disediakan pilihan untuk mengakhiri pernikahan sebagai solusi paripurna. Kalau dalam kondisi yang ekstrem kita tidak punya pilihan itu, sebenarnya pernikahan tersebut milik siapa? Dalam kondisi kita masih sendiri pun, saat usia kita sudah menjelang kepala tiga bahkan lebih. Apakah masuk ke dalam fase pernikahan itu keharusan, atau pilihan? Jika keharusan, sebenarnya siapa yang nantinya akan menjalani pernikahanmu dengan segala risikonya, bukankah kamu?  Pernikahan ini jalan mendaki dan menurun, mendaki kita perlu tenaga, menurun kita perlu rem yang kuat agar kita tidak terperosok. Pastikan kendaraan yang kamu pilih adalah kendaraan yang terbaik yang bisa kamu usahakan. Jangan memilih seadanya, apalagi dipilihkan seadanya. Karena risikonya, kamu yang menjalani.  Bukankah sebenarnya masuk ke dalam pernikahan itu sendiri seperti memilih masalah dan risiko yang sanggup kita hadapi. Kalau tahu kita tidak sanggup, beranilah memilih untuk tidak mengambilnya, mengambil waktu untuk membekali diri hingga cukup.  Jangan sampai, kamu tidak bisa memilih.
985 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
untuk adik-adikku yang mau menikah:
cinta itu diperjuangkan berdua. perjuangannya tidak berhenti saat ijab kabul, justru baru dimulai saat itu. jangan mau menjadi satu-satunya pihak yang berjuang. mungkin awalnya kamu akan bilang tidak apa-apa, tak masalah. kamu akan bilang kamu senang menjadi yang mencintai, yang mengasihi.
pada satu titik kamu akan lelah dek. sebab mencintai itu membahagiakan, mengasihi itu menyenangkan. tapi menunggu itu tidak. sementara, menunggu itu bagian yang besar dari perjuangan cinta.
menunggu seseorangmu mencintaimu dan mengasihimu dengan cara yang sama. menunggu seseorangmu menceritakan cerita kesehariannya kepadamu. menunggu seseorangmu melibatkanmu dalam seluruh bagian hidupnya. atau, sekadar menunggunya memberi kabar. kalau kamu berjuang sendirian, kamu akan terus-terusan menunggu.
ciri-ciri cinta yang diperjuangkan berdua adalah kamu dan seseorangmu sama-sama tidak ingin membiarkan yang lainnya menunggu. kalaupun terpaksa, kamu dan seseorangmu akan sama-sama memberi kabar untuk saling melegakan.
jika kamu sudah terlalu lama terus menunggu tanpa kabar, saranku, coba renungkan ulang. jangan mau menjadi pihak yang berjuang sendirian.
1K notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
Marhaban, Wahai Pemurni Jiwa dari Dosa*
*(Kata-kata Umar bin Khattab ketika menyambut Ramadhan)
Saatnya merayakan apa yang memang patut dirayakan. Bagi orang beriman, menyambut Ramadhan itu seperti menemukan harta berharganya yang sudah hilang sejak waktu lama. Kebahagiaannya tergambar dengan kegembiraannya menyiapkan diri dengan ayat, hadits dan nasihat-nasihat Ulama.
Hanya orang yang benar-benar paham, yang tahu kedudukan Ramadhan yang agung itu paling layak diisi setiap detiknya dengan tilawah dan tadabbur Al Qur'an.
Maka kamu akan takjub barangkali, dengan cara Ulama pendahulu kita ketika Ramadhan datang menyapa.
Imam Malik yang legendaris namanya sebagai guru besar Kota Madinah, beliau tak pernah lepas mengkaji ilmu bersama murid-muridnya di tengah Nabawu. Namun ketika Ramadhan datang, semua majelis ilmu itu beliau liburkan demi bisa sepenuhnya berinteraksi dengan Al Qur'an.
Imam Sufyan Ats Tsauri, menyiapkan waktu terbaiknya untuk mendalami Al Qur'an; membacanya, berlama-lama dengannya. Begitupula Imam Al Bukhari, beliau bisa khatam Al Qur'an setiap siang. Said bin Jubair mengkhatamkan Al Qur'an 2 malam sekali. Imam Asy Syafi'i khatam 60 kali selama Ramadhan.
"Bukannya mengkhatamkan Al Qur'an kurang dari 3 hari tidak dibolehkan?"
Ibnu Rajab akan menjawab, "adapun ketika waktu-waktu utama seperti Ramadhan dan tempat-tempat utama seperti Makkah, maka disunnahkan memperbanyak tilawah sebagai bentuk memanfaatkan peluang keberkahan waktu dan tempat tersebut." (Kitab Latha'iful Ma'arif)
Ambil momentummu, karena Ramadhan begitu mahal. Tidak ada time stone Dr Strange untuk mengulanginya lagi. Tidak ada yang menjamin ia akan kita dapatkan lagi tahun depan.
"Jika kamu susah shalat di malam hari, dan tak bisa berpuasa di siang hari selama Ramadhan; ketahuilah kamu telah diharamkan dari kebaikan! Artinya kamu telah penuh dengan dosa-dosa", tegas Hasan Al Bashri.
‏إذا دعوت الله أن يبلغك ‎رمضان فلا تنس أن تدعوه أن يبارك لك فيه، فليس الشأن في بلوغه، وإنما الشأن في ماذا ستعمل فيه.
Jika kamu berdoa pada Allah agar disampaikan ke Bulan Ramadhan, maka jangan lupa juga untuk berdoa agar Allah memberkahimu di bulan itu. Karena yang kau cari bukan hanya sekadar sampai, melainkan apa yang kamu lakukan ketika bulan itu tiba
—Ibnu Sa'di رحمه الله
276 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
*DUA AMALAN
Amal dakwah tidak berbeda jauh dengan 'amal ta'lim atau tadris, kecuali dakwah lebih luas pengamalannya dibanding tadris dan ta'lim.
Tadris dalam pengamalannya adalah menyampaikan agama, hanya saja objek dakwahnya adalah mereka yang sudah memiliki ghirah terhadap ilmu.
Kedua amal tersebut dikerjakan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.
Adapun dakwah objeknya bisa yang punya ghirah dan yang tidak punya ghirah sama sekali
Hendaknya parah mudaris,guru,atau da'i, mubaligh hari ini bisa memperhatikan dimana posisi amal juga terus menyiapkan bekal ilmu untuk perannya.
Ketika kita kerjakan persis dengan apa yang Nabi contohkan baik secara dhohir dan bathin,maka hasilnya pun insyaallah akan sama seperti hasil yang Allah berikan kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam.
✍🏻Kakak ipar @Aulia rusyda 😀
1 note · View note
itsnaasshofa · 2 years
Text
“Bagian terbaik dari mencintaimu adalah; aku tahu, aku mencintai orang baik, dan tidak pernah salah mencintai orang baik. itu tandanya aku masih bisa membedakan kebaikan dan keburukan. aku masih bisa memilih dan memilah. dan aku tahu mata hatiku masih bisa mengenali orang baik.”
Sekalipun belum tentu cinta itu berbalas, setidaknya aku tidak pernah menyesal karena mencintai orang baik.
Kurniawan Gunadi
3K notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
Menjadi orang yang orang lainnya anggap mampu dalam banyak hal itu menyedihkan ya,
Ketidakmampuan diri tidak pernah dianggap ada.
Kalau saja orang lain tahu, untuk tetap terlihat baik-baik saja ada banyak hal yang harus dilalui.
Berpura-pura kuat itu ga mudah ya,
Mau tidak, kamu meluangkan waktumu sedikit saja untuk mendengarkan keluh kesah, untuk sekedar mengatakan,
"aku akan selalu mendukungmu di setiap keadaan, membersamai tumbuhmu, memberikan pundakku untuk menghilangkan lelahmu."
Aku ingin ada seseorang yang menghentikan keinginanku yang terlalu berlebihan dengan mengatakan,
"istirahat dulu,besok kita lanjutkan kembali impianmu untuk menjadikannya impian bersama"
Boleh tidak aku membeli waktumu ??
2 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
Perfeksionis dan idealis itu tidak tertuju dengan berbagai keinginan, tujuan, target yang muluk.
Tapi target yang sederhana dan bisa tertata rapih dengan melihat keadaan itu perfeksionis yang proporsional versi saya. Sedikit demi sedikit..step by step.
Jangan maunya perfeksionis tapi ga proposional donk😊
Sama seperti memaksa mengisi air penuh di ember yang bocor.
Waktu dan kerja keras seseorang itu sangat amat berharga untuk dihabiskan pada hal-hal yang tidak menghasilkan apa-apa✨
✍️ Itsna As-shofa
15 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
2021
beberapa tahun terakhir, pergantian tahun bagi saya berlalu begitu saja. sejak terbiasa membuat target hidup per tiga bulan, pergantian tahun rasanya sama dengan pergantian kuartal. tidak ada yang benar-benar istimewa.
tapi tahun baru ini akan istimewa. saya bersyukur sekali kesehatan ibu membaik. terima kasih teman-teman yang sudah mendoakan. semoga teman-teman sehat terus juga. beberapa hari lagi, insyaAllah ibu sudah bisa pulang ke rumah.
lalu, kalau saya lihat ke belakang, rasanya ada banyak sekali yang perlu saya syukuri dari tahun ini. meskipun yah, awal tahun ini penuh dengan kedukaan. saya kehilangan eyang, tante, om, dua orang bude, tetangga dekat, dan beberapa kerabat--sebagian besar karena covid-19. masing-masing kepergian meninggalkan lubang yang membuat perasaan menjadi "bolong".
terlepas dari rasa sedih karena kehilangan, Allah jawab banyak sekali doa kami.
mas yunus yang telah 5.5 tahun menjalani residensi akhirnya lulus dan bisa bekerja di rs impiannya. kami nggak harus LDM bogor surabaya lagi meskipun sekarang menjadi bogor jakarta. mas yunus mulai bisa menikmati buah dari pendidikan kedokteran selama belasan tahun yang ditekuninya. alhamdulillah.
karena pede bahwa keadaan keuangan sudah lebih baik, saya akhirnya daftar kuliah S2. ini pesan alm. ayah sebelum saya menikah, bahwa saya harus kuliah lagi. dengan segala keterbatasan ruang yang ada bagi saya, saya bersyukur bisa berkuliah di almamater ayah, IPB. setiap mendengar hymne IPB, saya pasti menangis mengingat ayah. dulu ayah pembina agriaswara (paduan suara IPB). saya selalu diajak ayah menonton konsernya yang tentu membawakan hymne IPB.
dan ternyata kekhawatiran soal biaya pendidikan dihapus sama Allah karena saya dapat beasiswa. awalnya, saya nggak merasa cukup worthy untuk dapat bantuan pendidikan dari pemerintah. sekarang, beasiswa ini jadi motivasi untuk berbuat lebih banyak lagi bagi bangsa.
surprise selanjutnya, pada ulang tahun saya di tahun 2021 ini, saya menolak jika ditanya ingin kado apa oleh keluarga. saat itu saya pada titik benar-benar tidak menginginkan apa pun. rasanya tidak ada yang kurang, tidak ada hal "duniawi" yang ingin saya kejar. semua pemberian Allah sudah sangat cukup.
dua hari kemudian, saya muntah-muntah dan mendapati bahwa saya hamil anak kedua. sewaktu mengetahui fakta ini, saya lemas rasanya. saya kan sedang kuliah(?). ngomong-ngomong, saya sudah nggak ngoyo hamil lagi sejak 2 tahun terakhir. mungkin rezeki kami hanya 1 anak saja, pikir saya dulu. tapi kehendak Allah lain. kami malah dititipi ketika kami sudah pasrah dan tidak lagi memaksa Allah.
tahun 2021 ini saya belajar untuk terus bergerak sampai garis akhir. berjuang sampai selesai. kadang, berjuang itu juga dalam bentuk sabar atas ketetapan Allah. Allah sudah punya semua rencana terbaiknya. tinggal kita yang mau ikhlas menerimanya atau tidak. mau mensyukurinya atau tidak.
ada kalanya kita merasa jalan yang kita lalui seperti tak ada ujungnya. percayalah, ujung itu ada. akhir yang indah itu ada. kita hanya perlu terus berjalan.
238 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
Hari ini aku belajar bagaimana menjaga dan memandang segala sesuatu dengan objektif. Memilah dan memilih, kepada siapa sekedar bercerita dan kepada siapa meminta solusi.
Terimakasih ayah, atas kerjasama yang baik♡♡
12 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
TerISNPIRASI
Kalau lihat kisah Fahmi-Zahra (penulis buku MENGUKIR PERADABAN) jadi inspirasi tersendiri. Seorang hafidz yang bergelar dokter lulusan UGM yang beristrikan dengan seorang dokter gigi,hafidzah pula. Rasanya hidupnya sudah sepaket lengkap dunia akhirat.
Yang menginspirasi adalah mereka lebih memilih hidup sederhana,banding hidup mewah. Mereka memilih tinggal dikontrakan kamar sebuah rumah tahfidz dekat masjid daerah Jogja, biar bisa mengajarkan anak-anak ngaji dan menghafal Al-Qur'an. Salah satu alasannya adalah untuk menjaga hafalan mereka.
Im so excited,
Rezeki itu tidak melulunya soal finansial,tapi dibersamakan dengan seseorang yang sevisi-misi itu rezeki gada tandingannya. Keberkahan senantiasa hadir ditengah-tengah keluarga. Dihadirkan anak-anak yg sholih sholihah itu rezeki yang ga ternilai harganya.
Dan yang menginspirasi lagi, mereka membuat skala hidup mereka didunia dengan istilah twenty interval. Patokan utamanya Ibadah dan ummat itu selalunya nomor satu.
Lihat diri sendiri kok jauh sekali kehidupan seperti mereka,gitu cita2nya pengen punya keluarga yang bisa mengukir peradaban Islam.
Sejauh ini apa kontribusi yang sudah dan akan kita berikan ketika berkeluarga nanti??♡♡
Ini baru melihat dari kisah manusia hari ini, belum membaca dan menelaah lebih dalam kisah kehidupan keluarga Rasulullah. Pastinya jauh lebih menginspirasi✨
9 notes · View notes
itsnaasshofa · 2 years
Text
Jangan memilih sesuatu yang tak ingin kamu miliki seumur hidup
Kalau kamu sudah sadar bahwa kamu tidak yakin, jangan diambil. Kalau kamu sadar bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan untuk bisa diterima, jangan diterima. Kalau kamu sadar bahwa ada hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang kamu pegang, apalagi itu, tolak! Jangan terlalu mudah berkompromi pada dirimu sendiri, pada hal-hal yang memang ingin kamu genggam seumur hidupmu. Jangan terlalu berbaik hati, memilih karena kasihan. Jangan terlalu polos, menyangka bahwa segala sesuatu itu nanti bisa berubah. Tapi, kamu tak bisa mengendalikan sama sekali berubahnya ke arah mana, semakin baik, atau semakin rusak. Kalau kamu sadar bahwa sesuatu yang ingin kamu sertakan dalam hidupmu adalah sesuatu yang bernilai, jangan pernah kamu menurunkan nilainya. Kalau kamu sadar bahwa kamu seberharga itu, jangan pernah merendahkan harga dirimu.  Jangan memilih karena kamu tidak punya pilihan. Buatlah pilihan itu. ©kurniawangunadi
1K notes · View notes
itsnaasshofa · 3 years
Text
AMANAH
Setiap kali bertemu walisantri lebih banyak sharing soal perkembangan anak selama dipondok dan ketika dirumah.Makin kesini hal tersebut jadi sesuatu yang cukup menyenangkan. Karena aku pribadi orang yang suka ngobrol dan bercerita,jadi bakalan betah kalau diajak ngobrol ataupun diskusi.
Seorang ibu datang kemudian curhat dan mengeluhkan perihal anaknya, menceritakan bahwa mendidik itu adalah hal yang begitu sulit dan berat. Sampai akhirnya terlontar pertanyaan "Boleh ga sih ustdzh saya ga mau urus dia lagi,biar dia hidup sama neneknya aja.."
Aku menanggapi pertanyaan beliau sambil tersenyum,
"Ibu.. anak itu amanah dari Allah. Investasi akhirat yang harus dijaga. Kelak surga dan neraka bisa jadi ditentukan dari anak yang Allah titipkan dikeluarga. Tugas orang tua adalah memberikan pendidikan dengan sebaik-baik pendidikan, Orang tua harus memberikan peran terbaik bagi anak-anaknya. Karena nanti orang tua akan diminta pertanggungjawaban diakhirat perihal pengasuhan anak-anaknya"
Beliau terdiam kemudian menanggapi ucapanku dan dilanjut ngobrol banyak hal lainnya,obrolan kami berakhir karena hari sudah semakin sore.
Beliau pamit dan minta didoakan semoga dimudahkan dalam mendidik sang putri semata wayangnya.
Qodarullah,beberapa waktu kemudian bertemu dengan beliau diforum lain (luar pesantren) dan kebetulan putrinya sudah tidak mondok dipesantren.
Dari obrolan ringan ngalor ngidul sampai akhirnya beliau menceritakan kembali perihal putri semata wayangnya.Sambil menahan air mata beliau menyampaikan,
"Ustdzh, saya kadang merasa sudah melakukan banyak hal buat anak saya,tapi ga ada perubahan. Saya setiap kali mau menyerah ngurusin dia selalu Inget perkataan ustdzh,kalau anak itu investasi akhirat orang tua yang harus dijaga yang akan diminta pertanggungjawaban kelak diakhirat. Saya selalu termotivasi untuk terus mendidik dan menjaga putri saya".
Aku terharu mendengar cerita si ibu. Pengalamanku dalam mendidik santri belum ada bertahun-tahun,baru masuk perjalanan tahun kedua,Itu saja aku sudah mengeluhkannya banyak hal, nangis juga pernah.Cuma nyengir setiap ada walisantri yang bilang kalau aku terlihat sudah berpengalaman ngurusin santri.Semoga pengalaman mendidik santri menjadi sedikit bekal ketika kelak menjadi orang tua.Anak itu amanah yang Allah berikan kepada orang tua,dan hanya boleh dididik sebagaimana Sang Pemberi Amanah.
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
''[Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholih]”🤲🏻❤️
(Tulisan ini menjadi pengingat diri pribadi untuk terus belajar.Bahwa kelak kehidupan setelah menikah dan menjadi madrasatul ula bagi anak-anak bukan suatu hal yang mudah.Maka mempersiapkannya pun ga mudah.Wawasannya diluaskan lagi,baca bukunya dibanyakin lagi, semangat belajar dan cari pengalamannya lebih semangat lagi♡♡)
📝 Itsna As-shofa
8 notes · View notes
itsnaasshofa · 3 years
Text
Pasangan Baik Untukmu
Kalau besok kamu mendapatkan pasangan yang baik, bersyukurlah, jagalah ia, perhatikan hak-haknya, pahamilah apa yang ia suka dan tidak, juga sayangilah ia sepenuh hati. Bangunlah komunikasi yang baik, supaya keduanya mendapat hak masing-masing.
Bersabarlah, ketika hari ini kamu merasakan banyak luka. Jagalah hak Allah, dan jangan durhaka pada-Nya. Tinggalkan semua hal semu untuk Allah dan demi Allah.
Jemput dan berjuanglah dengan cara yang baik, bukan dengan cara yang membuat Ia murka. Sebab, keberkahan Allah itu ada dari bagaimana manusia memulainya.
Bertaubatlah, ketika kamu punya masa lalu yang kurang baik. Kamu yang mungkin lalai, berharap lebih pada manusia hingga membuat hidupmu dipenuhi euforia fana. Jangan memancing kemarahan Allah dengan cara-cara terselubung. Manusia mungkin tidak tahu, tapi Allah selalu tahu niat hamba-Nya.
Menepilah, dan fokuskan hatimu hanya untuk meraih ridha Allah. Niatkan semua karena Allah, bukan manusia.
Pahamilah nanti, tidak ada pasangan yang sempurna, termasuk diri sendiri. Kalau kamu mau menjadi pasangan yang baik, temani ia untuk berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berilah ruang lebih untuk ia bertumbuh. Jangan banyak menuntut. Jangan banyak melarang, berilah banyak pengertian dan alasan mengapa kamu melarang beberapa hal tertentu.
Kini, berdoalah, jangan pernah bosan meminta pada-Nya. Teruslah berikhtiar, meminta petunjuk mana yang baik atau tidak untuk hidupmu.
Sungguh, jikalau kita meninggalkan sesuatu karena Allah, akan Ia ganti dengan yang lebih baik. Allah akan hadirkan sesuai dengan kebutuhan kita, bukan yang kita inginkan.
Maka, banyak-banyaklah mengenal diri sendiri. Apa kebutuhanmu, hal-hal seperti apa yang kamu prioritaskan.
Tidak ada yang benar-benar siap ketika dihadapkan dengan pernikahan. Fokus saja belajar dan menyiapkan apa-apa yang perlu disiapkan. Allah lebih tahu kapan kamu siap, dan saat itu juga kamu akan dihadapkan dengan pernikahan.
Selamat berjuang menjemput jodoh! Kamu tidak harus menunggu. Kamu bisa memulainya terlebih dulu kalau kamu sudah siap dan yakin dialah orangnya :)
Buntok, 25 Agustus 2021 | Pena Imaji
384 notes · View notes
itsnaasshofa · 3 years
Text
teruntuk kamu :)
Jangan percaya pada siapapun pada mereka yang suka memberi harapan, 
Jadikan keluarga dan sahabat tempat berpulang segala resah.
Hati kamu terlalu cantik untuk disakiti atas setiap bualan janji lelaki.
Pribadi kamu terlalu santun untuk sosok lelaki yang hobinya tebar pesona.
Maka, ada hati yang harus dijaga tidak boleh dijatuhkan di titik yang salah.
Kamu harus jadi wanita mandiri dan bijak dalam mengambil langkah agar tidak mudah disepelekan lelaki tak punya hati. Tetaplah menjadi sholihah sayang,, dengan kamu menjaga segala sesuatunya :)
teruntuk kamu,
Hati perempuan bukan layang2 yang bisa ditarik ulur begitu saja.
Hanya lelaki santun dan berilmu yang tahu bagaimana memposisikan wanitanya dengan baik, ia bukan sosok yang mudah membuat janji dengan harapan2 menakjubkan. Ia bukan pula sosok yang menjadikan paras tampannya untuk membual dibanyak wanita.
Ia lelaki baik, yang bersahaja menjaga kesholihan dengan ketaatan. Ia lelaki bijak, yang paham akan posisinya kapan dia berani mengambil komitmen terbesar dalam hidupnya
________________________
teruntuk kamu dan kamu, iya ini juga nasihat teruntuk kita semua
13 notes · View notes
itsnaasshofa · 3 years
Text
Kalau pada akhirnya dihadapkan pada banyaknya pilihan yang datang menghampiri. Kamu hanya boleh menjatuhkan kepada satu pilihan. Kamu hanya boleh menjatuhkan pada pilihan yang tepat. Pesanku, jatuhkan pada satu pilihan yang dengan pilihan tersebut kamu yakin dan percaya bahwa semuanya akan selalu baik-baik saja. Ada banyak kebaikan dan keberkahan perlahan datang menghampiri.
Maka kamu harus baik dalam memilih :)
@itsnaasshofa
22 notes · View notes
itsnaasshofa · 3 years
Text
Puasa Hari 10
Barangkali yang membebani langkah kita selama ini bukanlah masalah-masalah yang sedang kita hadapi. Melainkan ketikdamampuan kita untuk melepaskan dan mengikhlaskan hal-hal yang kita anggap penting padahal tidak.
Saya pernah mendapatkan nasihat. Kalau ada sesuatu hari ini yang menurutmu begitu berharga tapi itu tidak ada dalam rencanamu ke depan. Tidak perlu dibawa, tinggalkan saja.
Banyak sekali hal-hal yang kita bawa, sampai-sampai pikiran kita penuh. Sampai-sampai tangan kita pun tak mampu memegang semuanya kemudian lepas satu demi satu, dan kita menangis tersedu karena merasa kehilangan sesuatu. Padahal, itu semua tak ada dalam rencana masa depan kita nanti. 
Kita perlu belajar untuk memilah dan memilih apa-apa yang ada dalam diri kita, pikiran kita, dan hati kita. Mana hal-hal yang penting dan tidak penting. Mana yang ada dalam rencana kita dan mana yang tidak. 
Coba lihat sekelilingmu. Barangkali, ada banyak hal yang seolah menghambat perjalananmu, padahal seharusnya kamu bisa dengan mudah memutuskan untuk meninggalkannya. Tapi, perasaanmu yang menumpulkan logika dan rasionalitas itulah yang membuatmu sulit beranjak. 
Pada hal-hal yang sudah terang benderang jalannya pun kamu tak bisa memilih. Pada keputusan-keputusan yang jelas pun kamu tak bisa menentukan. Dan kamulah penyebab dirimu hari ini yang tidak pernah ke mana mana, jalan ditempat. Berkutat pada masalah yang sama dan berulang.  22 April 2021
515 notes · View notes