Tumgik
iqbalnabil · 2 years
Text
Beberapa Hal Penting Demi Menyambut Pergantian Tahun Hijriah
Tumblr media
Disebutkan dalam kitab Sahih al-Imam al-Bukhari, bahwa "Sesungguhnya amalan-amalan (seorang hamba) itu tergantung pada amalan-amalan penutupnya.”
Satu tahun telah berlalu dengan segudang aktifitas kehidupan yang bermacam, baik dan buruknya, gairah dalam bekerja dan rasa malas, bahagia dan derita, suka dan duka, menyenangkan orang lain dan lain-lainnya. Namun, ada satu pertanyaan penting yang seyogianya diperhatikan oleh seorang Muslim:
“Bagaimana Anda memperbaiki masa lalu, dan bagaimana memperbaiki kesalahan di masa yang akan datang?”
Pada awalnya, mungkin hal terbaik untuk mengucapkan selamat tinggal untuk tahun ini adalah dengan mengerjakan dua rakaat salat sunah taubat, dilanjut dengan memohon ampun atas segala kekhilafan yang kita perbuat selama setahun terakhir.
Barangkali, ditambah dengan penyesalan yang tulus, dan air mata yang bergulir demi menangisi semua kealpaan di masa yang telah lalu. Sambil tidak luput untuk membenahi diri kita di tahun berikutnya, dan menyiapkan tekad demi menyongsong lembaran baru.
Tumblr media
Berikut beberapa hal penting yang saya peroleh mengenai persiapan kita selama memasuki Tahun Baru Hijriah. Alangkah senangnya jika dapat berbagi dengan saudara-saudari sekalian untuk kemudian kita jadikan sebagai bahan intropeksi dan motivasi di kemudian hari:
Milikilah tekad yang jujur untuk berbuat baik, dan jauhilah segala perbuatan buruk, terutama yang bersangkutan dengan orang lain: mengambil haknya, menggunjing dan merendahkannya, membuatnya sakit hati dll. Meskipun berbuat baik itu tidak mudah, maka sesungguhnya "niat umpamanya sebuah tumpangan", berapa banyak orang yang baru memasang satu niat saja mampu melampaui (ganjaran) orang yang telah mengerjakan suatu amal. Maka perbanyaklah niat yang baik lagi mulia di pembukaan tahun ini.
Bukalah lembaran Tahun Baru ini dengan memperbanyak berdoa, terutama yang pernah disebutkan oleh orang-orang saleh. Bacalah dengan khusyu dan hati yang senantiasa hadir.
Buatlah jadwal harian yang kita perlukan. Baik itu tatanan yang menyangkut urusan agama, gaya hidup, kesehatan diri atau pun sekadar relaksasi biasa. Berusahalah untuk berkomitmen dengan apa yang kita buat, hingga kita terbiasa dengan serius mengurusi diri sendiri—sebetulnya penyakit jiwa adalah terbiasa menyepelekan tekad yang sudah ada, maka berusahalah sebaik mungkin.
Buatlah planning untuk meringankan penggunaan situs jejaring sosial, yang menyebabkan banyak masalah agama, psikologis, kesehatan, dan keluarga, dan mitigasi (tindakan mengurangi) secara bertahap melalui rencana yang jelas. Hal ini akan membantu kita untuk hidup bersosialisasi dengan baik, yang kerap hilang seiring berkembangnya teknologi yang sedemikian tidak keruan arahnya di masa kini.
Jika Anda sekalian hobi membaca, maka mulailah menertibkan buku-buku untuk dibaca dalam setahun, dan memperhitungkan: waktu, portabilitas dan ukuran sebuah buku, sehingga lebih mudah untuk dibaca kapan dan di mana saja; mencoba untuk mendiversifikasi isi buku agar tidak bosan dengan tema yang itu-itu saja—tanyakan pada spesialisnya, yang terbiasa membaca dan minta bantu carikan judul sebuah buku yang tepat untuk dibaca.
Berfokuslah pada suatu perbuatan yang sangat ingin kita jauhi. Tidak ada satu pun manusia—selain para nabi dan ahli warisnya—kecuali mereka juga mengeluhkan keresahan dalam hati, dan ingin terlepas dari perilaku buruk tersebut.
Sebuah cara terbukti berhasil dan mampu merubah mindset kita di kehidupan sehari-hari:
Jika Anda seorang pemarah, pemalas dan pesimis, coba tuliskan dengan jelas kata yang berlawanan dengan perilaku yang ingin sekali kita hindari, "jadilah pemaaf, giatlah bekerja, dan optimislah". Letakkan di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh jangkauan mata. Semakin sering kita lihat dan resapi kata-kata tersebut, lambat-laun akan semakin terkikis tabiat buruk kita di kemudian hari. Metode ini, secara keseluruhan sebagaimana yang dianjurkan oleh Syaikul Islam as-Subki.
Selain itu, demi mengurangi perilaku buruk tersebut, bacalah kitab-kitab mengenai Tazkiyah an-Nafs yang berkenaan dengan hal ini, seperti kitab Ihya 'Ulumuddin karangan al-Imam al-Ghazali. Selami muatan-muatan yang terkandung di dalamnya. Jika tidak mampu memahami harap tanyakan pada yang lebih mengerti, yaitu para ahlil 'ilm.
Luangkan barang sejenak—di tengah rutinitas kehidupan yang padat—waktu khusus yang kita pergunakan untuk bermunajat pada Allah Swt. Luangkan barang seperempat jam atau lebih, berkhalwat di atas bentangan sajadah. Seraya menundukkan kepala, bertafakkur, mengatur hati dan mulai berdzikir. Orang-orang soleh terdahulu telah mewanti-wanti, barangsiapa tidak memiliki waktu bersama Allah Swt ditakutkan akan mati dalam keadaan suulkhatimah. Naudzubillah!
Biasakanlah bangun tengah malam dan menghidupkannya dengan ibadah. Minimal dua rakaat sebelum Salat Fajr (Subuh). Terutama pada zaman sekarang ini, betapa butuhnya kita akan Qiamullail, untuk membentengi kita dari fitnah dan kerusakan zaman ini. Seorang 'Aarifbillah al-Imam Abdul Qadir as-segaf berkata, "paling banyaknya musibah yang menimpa kaum muslimin disebabkan kurangnya orang yang menangis di sepertiga malam." Andai kita turut andil dengan menitikkan setetes airmata kita, maka akan terhapuslah kesengsaraan kaum muslimin—atas izin Allah Swt.
Kita meminta kepada Allah, semoga Allah Swt menjadikan penghujung tahun ini sebagai penutup yang baik dan diberkahi. Juga penutup atas segala keresahan, kesumpekan, kesedihan, persoalan-persoalan, perpecahan, perbedaan dan pertikaian kaum muslimin. Dan menjadikan permulaan tahun baru ini sebagai pembuka pintu-pintu kebaikan, keberkahan, kedamaian, kemenangan, kesuksesan, kemuliaan, keselamatan, keamanan, keimanan dan rasa cinta kaum muslimin. Dan menjadi penyejuk mata Baginda Nabi Muhammad Saw pada umatnya. Aamiin.
Tumblr media
Akhir kata, izinkan saya mengucapkan:
“Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram - 1444 H. Semoga kita semua dapat Hijrah menuju kehidupan dan amal yang lebih baik.”
Dialihbahasakan dari catatan Syekh Mukhtar Jamil.
4 notes · View notes