Tumgik
ichinws · 4 years
Text
Tumblr media
(3/4/20) Perihal Mimpi
Siang tadi, bapak membuka percakapan tentang keluarga yg melanjutkan S2 di PTN bergengsi di indonesia bagian tengah. Lantas kuberanikan jg diriku mengeluarkan unek-unek yg selama ini terpendam. Bukan. Bukannya saya mau mengikuti jejak dia, keluargaku. Tapi ingin lebih darinya.
Belajar di tanah rantau, merasakan kerasnya dunia. Pikirku, kelak bumi akan semakin menjadi-jadi. Siapa yang tidak akan melangkah maju, maka ia akan tertinggal. Siapa yg diam di tempat, maka ia tak tahu betapa kejamnya persaingan dunia luar. Dunia yg akan menindas kita dengan berbagai bentuk. Lantas caranya harus gmna? Semua akan terjawab jika kita memiliki ilmu yang mumpuni. Makanya, kuberanikan untuk speak up di depan bapak walau tadi suaraku terasa ragu. Bapak memang tak ingin anak perempuannya belajar di tempat yg jauh. Bukan karena ia tidak rela melepaskan, tapi karena ia tak mampu menahan dahsyatnya rasa rindu.
Tapi, selama percakapan berlangsung, kuyakinkan bapak kalau semua akan baik-baik saja. Saya selalu percaya dengan niat kita saat melakukan sesuatu. Jikalau niat kita baik insyaallah prosesnya pun demikian adanya. Bagitu juga sebaliknya.
Keinginan belajar di tanah rantau sudah lama kuimpikan. Bahkan sebelum melepas seragam putih abu. Namun bapak adalah orang yg paling ngotot melarang. Bahkan sampai detik inipun, impian itu masih terekam di memori. Bagi saya pribadi, di tanah rantau tak hanya memiliki atmosfer belajarnya yg menarik. Namun banyak hal yg tak dapat kutemui di tanah kelahiran. Seperti bisa diajar oleh pakar dalam bidang ilmu yg kuinginkan, bertemu dengan para generasi pemikir kritis di berbagai wilayah indonesia, link yg sangat luas, serta tantangan yg tak lelah menantang diri.
Sekolah pascasarjana yg kuinginkan memang sangat terkenal di Indonesia. Terkenal dengan prestasinya yg gemilang, alumninya selalu mencetak karya, biaya perkuliahannya selangit, dan pengajarnya yg handal. Bahkan di tengah pandemi ini, pakar-pakar yg bermunculan di berbagai media berasal dari almamater yg kudambakan. Namun, apakah bisa saya menjadi bagian dari mereka kelak? Kuharap semoga bisa dan ada jalannya😇
0 notes
ichinws · 4 years
Text
Tumblr media
(30/4/20) Ternyata kuat juga-
Kala itu, saya mewakili bidang saya di komunitas untuk melakukan mediasi di salah satu desa pelosok. Dekat dengan kabupaten yg ku tinggali. Saya dan 7 teman lainnya berangkat menggunakan motor. Tiap motor terisi dua orng (read:yaiyalah bambang) wkwk
Sampai di lokasi, kami langsung singgah di kediaman kepsek. Disambut dengan hangat, disuguhkan makanan, bahkan berbaring sejenak memanjakan otot dan sendi saking capek dan puyengnya menemukan lokasi ini. Mediasipun berjalan lancar, kepsek tak segan berbagi cerita selama ia mengajar, sekalian menjadi kepsek di sekolah pelosok. Perlu diketahui bahwa rumah kepsek ada dua. Di luar desa pelosok dan di dalam desa pelosok, tepat beberapa rumah dari sekolah tempat ia mengemban amanah. Nah kami mengunjungi beliau di rumah luarnya yang terletak jauh dari desa pelosok.
Tak ada angin tak ada hujan, tiba-tiba rekan tertua diantara kita mengajak untuk ke sekolahnya langsung "Ayo deh ke sekolahnya, percuma kalau kedatanganta sampai di siniji, mumpung sekarang bisa. Belum tentu nanti ada waktu lowongta untuk kesana" katanya.
Deg .. Saya memutar otak untuk menolak. Belum lagi sakit perut sehabis makan. Mungkin karena magku kambuh atau perutku kagetan? Ahh ada-ada aja penghalangnya. Menurut laporan dari teman yang sudah ceklok, waktu tempuh ke sekolah kisaran 1,5 jam. Itupun kalau jalannya kesana tidak banyak istirahat.
Oiya, untuk sampai ke sana, kita harus mendaki, melewati jalanan bebatuan besar nan licin kalau musim hujan, jalan pendakian yang terjal, melewati banyak pohon besar dan tak ada satupun pemukiman warga yg terlihat. Jadi, memang harus siap semua-muanya. Baik bekal, fisik, maupun mental. Bukan hanya itu, kendaraan yang ditumpangi tak mampu melewati jalanan semengerikan itu. Kalau pun ngotot, kita harus siap menjamin kendaraan gak akan baik-baik saja. Lah terus, kendaraannya dikemanakan? Santuy, kendaraan di simpan di rumah kepsek atau ke tetangga kepsek. Mereka selalu siap menampung :)
Selang beberapa menit, mengeluarkan berbagai alasan penolakan, tak ada satupun dari mereka meng-iyakan. Harus solid katanya. Merekapun siap mengulurkan tangan jika terkapat dan menyiapkan obat-obatan manjur saat perjalan, seperti minyak kayu putih, balsem bahkan hot cream untuk menghilanhkan rasa pegal. Ya sudah, tanpa berfikir panjang lagi, saya join.
Di perjalanan, semua lancar-lancar saja. Beberapa kali mereka mengecek apakah saya dalam keadaan baik atau malah sebaliknya. Tentu saja saya menjawab baik. Tak mampu rasanya merepotkan. Rasa sakit perut terus kutahan. Meringis dalam keheningan, tak ada satupun yang mendengar. Namun ajaibnya, makin lama memang makin baik-baik saja, tidak merasakan sakit ataupun mengeluh. Justru mereka kebanyakan istirahat, mengundur-undur waktu.
Selama di perjalanan, memori hp terasa full seketika. Sedikit-sedikit jepret sana jepret sini. Mumpung berada di atas gunung, mata dimanjakan pemandangan langkah, Alangkah baiknya memanfaatkan momen lalu di upload di laman sosial media sembari membubuhinya dengan aneka caption biar lebih ciamik. Begitulah perlakuan milenial saat ini. Lagi pula, mana ada pemandangan apik seperti ini di kota-kota besar.
Saling tunggu, saling support dan saling melempar lelucon menemani selama perjalanan. Sejam berlalu, mengantarkan kami untuk tiba di lokasi tujuan. SDN 036 Bonti, salah satu sekolah dasar pelosok yang tidak terekam manis di memori masyarakat maupun di awak media manapun. Senang rasanya menginjakkan kaki di tempat ini. Khas desa masih ditemui. Seperti rumah warga yang bisa dihitung tangan, hamparan rumah panggung dan semi permanen tertata saling berhadapan, udara yang sejuk tanpa polusi sedikitpun, dan binatang-binatang khas desa sebagai penjaga rumah dan kebun/ladang warga. Jika masuk ke desa ini, layaknya berjalan di sebuah lorong kecil. Keadaan sekolah yang prihatin, ditambah jumlah siswa yang sedikit. Tak hanya itu, fungsi posyandu tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kami menemui Pak Dusun perihal mediasi dan kedatangan kami di beberapa bulan kedepan. Sekaligus menyampaikan kalau kami akan melaksanakan milad komunitas sebelum menjalankan proker lain yang menunggu. Bapak meng-iyakan, tak keberatan. Saya melihat ekspresi wajah yang tulus tanpa beban. Rasa syukur begitu nampak karena ada komunitas yang bersedia mengulurkan tangan membantu kegiatan warga Bonti, khususnya kegiatan belajar-mengajar. Karena memang, komunitas kami fokus bergerak di bidang pendidikan, walaupun ada kegiatan yang melibatkan warga seperti narasi desa dan kreatif warga.
Setelah itu, tak lupa kami meminta air minumnya untuk bekal perjalanan pulang. Lalu memgundurkan diri untuk pamit sebelum matahari terbenan di ufuk barat. Selama perjalanan pulang, harus kuakui bahwa sayapun bisa mendaki. Ternyata saya kuat, tak seperti kubayangkan. "Memang sih sebelum menjudge apapun yang tidak-tidak, baiknya kita mengeksekusikan lebih dulu sebelum mengambil kesimpulan". Bisikku dalam hati.
Hufft, banyak kata terimakasih ku ucapkan untuk teman-teman team mediasi desa binaan Bonti. Akhirnya kembali bisa nanjak, terakhir di saat saya duduk di bangku menengah awal. Tepatnya kelas X. Jika dipikir-pikir interval waktunya sangat panjang. Memang, sudah sangat lama:)
0 notes
ichinws · 4 years
Text
Tumblr media
"Bapak #dirumahaja ya.." kataku✨
Dini hari merupakan akhir dari masa karantina bapak. Senang rasanya sudah lepas dari status 'harus di karantina' versiku hehe ..
Awal mulanya di tanggal baru Bulan April, bapak kena hujan. Tapi hanya hujan rintik, gak deras-deras amat. Kenanya pun gak lama cuman hitungan menit saja. Namun bapak tipikal orang yang memiliki fisik yang terbilang lemah. Malamnya setelah itu, beliau rada flu sedikit namun tidak demam. Beberapa hari dengan keadaan seperti itu namun lucunya beliau tidak demam, heran. Padahal biasanya ketika bapak kena hujan pasti akan flu dan demam. Tapi ini agak beda. Makanya saya berinisiatif untuk meng-istirahatkan bapak di rumah selama 14 hari. Namun tetap ngeyel, beliau tetap beraktivitas normal. Saya tetap kekeuh lalu bilang "Sekarang masa pandemi Pak, kalau tetap keluar rumah dan orang luar melihat sedang flu sedikit, tidak sedikit dari mereka berfikiran bapak punya gejala Covid-19" candaku. Bukan hanya lelah mengingatkan tapi juga sangat khawatir kalau tetap saja keluar rumah. Sholat berjamaah di masjid lah, restok barang antar kabupatenlah, dan aktivitas lainnya.
Beberapa hari setelah itu, keadaanya mulai lumayan parah. Tidak hanya cuma flu, tiba-tiba nafsu makannya berkurang, tidak seperti dulu. Orang rumah tentu panik, namun saya tetap harus bisa mengolah pikiran jangan sampai saya ikutan panik. Berhubung karena latar belakang pendidikan saya di bidang kesehatan, lebih tepatnya kesehatan non-medis yg notabenenenya melakukan promotif dan preventif, tentu otak saya berputar. Memikirkan bagaimana caranya agar bapak bisa diam di rumah.
Dan hari itu, di pagi hari. Saya menyuruh bapak ke Puskesmas terdekat untuk check-up. Alhasil? Bapak tidak mau. Saya terus membujuk, mengajak orang rumah agar bisa mengajak bapak ke pkm, sampai mengedukasinya dengan sabar. Memang tak dipungkiri, mengedukasi keluarga itu sangat susah dibanding mengedukasi orang lain atau orang terdekat.
Selang beberap hari akhirnya bapak mau juga, dia dikasih obat biasa dan tidak disarankan untuk tes Covid. Mendengar itu, lega dong rasanya. Namun beberapa hari setelahnya tidak ada perubahan, nafsu makannya malah makin parah. Jadi, saya menyarankan untuk ke klinik terdekat. Oke di-iyain. Dan hasil diagnosanya beda dong, obat yang diberikanpun beda:)
Selain ke PKM, bapak juga ke Klinik. Tetap tidak ada perubahan yang signifikan. Jadi saya mengambil keputusan untuk mengkarantina bapak selama 14 hari. Toh obat dari klinik habis tapi keadaannya tetap sama. Bapak mau-mau saja, bagaimana tidak mau, keadaanya juga tidak memungkinkan untuk banyak beraktivitas diluar. Kebayangkan kan kalau dalam beberap hari makanan yang masuk ke tubuh hanya beberap sendok? Jangankan berbicara, jalan saja sangat lemas:)
Selama #dirumahaja, bapak benar-benar tidak keluar. Beliau cuma makan, tidur, jalan, nonton, mandi dan sholat di rumah. Sesekali beliau mengeluh saking bosannya #dirumahaja. Namun saya aktif mengajaknya bicara. Entah hanya menanyakan kabar, mengajaknya nonton, mengecek suhu tubuh, menanyakan apakah ada gejala lain dirasakan, memantau minum obat dan makannya. Semua normal. Mengeluhnya hanya karena capek, kebanyakan duduk dan tidur:) nafsu makannya bagaimana? Tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Kemudian mama semakin panik dan saya pun selalu berusaha menenangkan. Tidak hanya itu, mama juga aktif berbagi cerita ke tetangga tentang riwayat penyakitnya bapak. Dan ada satu tetangga menyarankan untuk mengkonsumsi obat herbal sampai ke budaya air mineral yang dibaca-baca oleh orang yang dianggap 'pintar' lalu air tersebut diminum. Kata tetangga, penyakit seperti itu jikalau dibawa ke medis, tidak menemukan obat yang pas. Ya sudah saya pro-pro saja. Lagian air yg diminum pun hanya dibacakan shalawat dan ayat-ayat islam katanya. Entahlah, saya juga tidak menyaksikannya langsung wkwk
Kau tau hasilnya? Makin hari makin membaik cuy, makannya sudah mulai normal. Orang rumah lega, Alhamdulillah. Setelah itu, saya kepikiran kalau kita tidak bisa mengelak mentah-mentah dengan obat dari 'orang pintar'. Karena terkadang, ada orang yang memang sangat cocok.
Makin kesini bapak makin kuat makan, kuat jalan, terkadang sifat aslinya kembali. Suka marah-marah denga hal sepele:) namun itulah bapakku dengan ciri khasnya. Bukan karena faktor age tapi memang dari sononya seperti itu.
Tepat 28 April bapak resmi telah menyelesaikan masa karantinanya. Selama 14 hari dimulai pada tanggal 15 April lalu. Sebelum tanggal 28pun bapak selalu bilang ke saya "Bisa mka kah keluar rumah ini?" kalau dalam bahasa Indonesia formalnya "Apakah saya sudah bisa keluar rumah?" lalu apa yang terjadi? Saya tetap menahannya untuk #dirumahaja. Bukan apa-apanya atau apa adanya, selain mengantisipasi jika tiba-tiba ada keluhan lain, toh 2 hari lagi kan masuk Bulan Mei. Jadi saya selalu bilang "Sekalian keluar rumahnya tanggal 1 Mei saja Pak" Alhamdulillahnya beliau tetap nurut.
Walaupun saya bukan tenaga medis, tapi saya berusaha menjadi orang (beneran) preventif. Menjunjung tinggi 'mencegah lebih baik daripada mengobati'.
Panjang umur dan sehat selalu bapak, saya selalu sayang bapak. Kapanpun❤
Nb : sebenarnya masa karantina bapak 28April kemarin, namun ceritanya saya bikin tanggal 29April 2020 dini hari :)
0 notes
ichinws · 4 years
Text
Tumblr media
Hallo Januari 2020 (16/01/20)
Hi, awal bulan .. Saya teringat mimpi di beberapa bulan terakhir yang kusemogakan bisa terwujud :) saya pun masih teringat betapa semangatnya saya mengurus berkas sana-sini. Saya juga masih ingat deadline pendaftaran dan pengumumannya. Saya masih ingat itu semua. Terasa masih sangat 'baru' di memori kepalaku:)
Tapi kau tau awal bulan? Hasilnya masih selalu sama:" masih diberikan kegagalan lagi, dan lagi. Terkadang terasa ngiluu bangeettt, sudah berapa banyak kegagalan yg saya alami selama hidup. Tapi apakah saya harus membantah? Mengeluh? Menangis? Hehe.. Kupikir itu semua hanya sia-sia, toh tidak ada yang bisa merubah keadaan. Merubah keadaan tak segampang membalikkan telapak tangan. Hmm kau tahu tidak? Saking selalunya merasakan kegagalan, perasaan kian campur aduk. Ingin berteriak tapi tidak bisa bahkan ingin menagis tapi air mata susah jatuh. Kau tahu mengapa demikian? Ataukah emang ini yang dinamakan sedih tingkat tinggi? Yang tidak bisa lagi mengungkapkan kata-kata ataupun meluapkan emosi? Rasanya 'flat' pake banget:", serasa tak sanggup mengekspresikan kesedihan itu lagi. Hmm ataukah ini yang dinamakan sudah kebal? Tapi rasanya diriku sangatlah kasiaaannn. Jalan hidupnya terasa tak menentu, tak tau arah bahkan meraba pun terasa sulit. Saya selalu berfikir kedepannya akan seperti apa ya? Ending akan bahagia atau malah sebaliknya? Terkadang, saya memilih A, tidak tercapai:) begitupun ketika memilih B. Tapi disaat saya tidak terlalu menginginkan C tapi tetap kucoba, lantas mengapa malah C yang diberikan? Hahaa .. Hidup memang misterius, sangat sulit untuk ditebak. Ataukah saya yg tak pandai menebak sehingga hasilnya selalu diluar ekspektasi?:(
Dear awal bulannn .. Kau harus tahu, biarkan saya mengulang memori, biar kesedihannya semakin lengkap:" akhir tahun ada 2 pendaftaran yg kudaftari, kala itu kuradakan semangat 45 saat proses pengurusan. Merasa sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi adaaaaaa sajaa kendalanya, batinku seolah berbisik "Knp bisa seperti ini?" Namun, tidak mungkin juga saya menyalahkan ketetapan Allah. Ataukah ini adalah kesalahan saya yg murni? Ahh tau ah.. Jalan tengah yg saya ambil dari pada menyalahkan ketetapan Allah dan diri sendiri adalah mencoba ber-huznudzon, apapun ketetapannya yang telah dihariskan:" tapi kadang susaaahh banget menerima kalau hasilnya tidak sesuai harapan. Tapi ya mau bagaimana lagi? Rumus ketetapan takdir toh memang harusnya seperti itu bukan?:")
Saat itu, saya mendaftar semacam program magang di luar sulsel dan dalam sulsel. Selama pengurusan berkas, semangatnya menggebu-gebu sekali. Feelingnya pun bekata 100% pasti lulus. Dan selang menunggu beberapa hari kemudian, yg saya daftari diluar sulsel ternyata lulus proses admnya. Tapi sialnya,infonya telat saya dapatkan:( padahal saya selalu memantau isi email buat panggilan ke tahap berikutnya, tapi nyatanya info pengumumannya di lampirkan di website instansi, perasaan pas itu? Ambyar bangettt:" salah sendiri sih pihak instansi tidak memberitahukan sebelumnya kalau info hasil seleksi adm bakal dipantau di website instansi:" but okelah, pikirku masih ada satu yg saya daftari yakni program yg sama tapi beda instansi dan di dalam sulsel. Saya megusahakan untuk tetap berpikir pothink, kali ini saya kembali pede bakal bisa lulus, tapinyaa lagi infonya pengumumannya diundur kurleb seminggu, nah dalam masa penantian itu, saya berdoa terus berpositif thingking terus, namun tepat sekitar jam 22.00 dini hari,kubuka website dan kudownload pengumumannya, masyaallah sekali hasilnya tetap kegagalan:" nama saya tidak ada tercantum, rasanya mauu marah dan menangis tapi apa harus? Dalam hatiku berbisik demikian, seolah-olah memang hidupku diciptakan untuk terus merasakan kegagalan tiap kegagalan. Sampai detik ini tak ada satupun kebahagiaan yg saya dapat:" sampai oertengahan awal bulan januari 2020 ini. Jalan hidup saya kayakk miriss banget, kadang iri dengan jalan hidup orang yg kurang kegagalan dalam hidupnya, tidak seperti yang saya alami:" tapi kulihat-lihat program inu masih ada batch 2nya, tapi kualifikasi dari formasi yg saya ingin daftari beda dengan yg ada di file pdfnya dan websitenya. Lah, piye toh? Apa aku harus mengikuti kualifikasi websitenya saja? Karena memang formasi yang kuainginkan cuma itu-.- dan hasil pengumuman yang menembak formasi yang kuinginkan pun yg lolos masih sedikit. Apa aku harus coba itu? Coba lagi? Bagaimana jika gagal lagi? Duuhh.. Saking seringnya merasakan kegagalan, belum mencoba malah takut merasakan hal yang sama-.- pengecut banget kan? Lemah banget kan? Ahh gak tau ahh, saya merasakan hal demikian semenjak kegagalan terus menggerogoti jalan hidupku:" was-was mencoba apalagi bermimpi tinggi:( dasarr saya memang payah:" doakan semoga bisa bangkit, dan melawan rasa pesimis dalam diri ini. Bismillah .. Ayo kembali bangkit !!! Kalau kayak gini, saya penasaran beberapa tahun kemudian saya bakal seperti apa? Apakah hidupku akan baik-baik saja? Akan semakin sukses setelah melewati kegagalan demi kegagalan ataukah hanya begini" saja? Ahh tauu aah, biarkan semesta mengolah. Tugas kita hanya terus mencoba~
0 notes
ichinws · 4 years
Text
Tumblr media
04/01/2020 Hallo 2020✨
Tahun kemarin, tepatnya 30 Desember 2019 kumulai catatan resolusiku untuk tahun 2020. Mencatat di memo hp bukan alasan tidak punya buku, tapi karena buku yang sudah kubeli untuk catatan khusus entah mengapa sampai detik ini belum kutemukan posisinya dimana. 2020 merupakan Tahun dimana ada resolusi thn kemarin yg belum sempat tereksekusi, pun mencoba untuk membuat resolusi baru. Ada banyak rentetan yg kutulis, berharap sampai berakhirnya tahun bisa terceklis semua. Lihatlah urutan ke 13, bisa dibilang itu adalah resolusi yg paling paling paling ingin tereksekusi dengan cepat. Siapa yang ingin lama nganggur setelah wisuda? Ada? Pasti big no. Semua org pasti menginginkan cepat dapat kerja, dan punya banyak cuan. Begitupun dgn pribadiku. Sempat mempunyai target maksimal 3bln setelah wisudah sdh mendapatkan kerja, walaupun gajinya cuma kecil setidaknya bisa kerja. Tapi realitanya tidak semudah ekspektasi, ngeplly sana-sini, pantauin loker tiap hari, nanya ke teman langsung dll. Tapi hasilnya masih big no. Capek? Iya, lelah? Sudah pasti. Tapi ternyata Tuhan masih ingin melihatku berjuang, masih ingin dipastikan bahwa ikhtiarku sudah maksimal atau tidak, niatku pun apakah sudah benar tidak. Dst. Tapi jujur sejujur-jujurnya, saya beneran ingin kerja dengan niat yang baik dan sangaaaatt sederhana. Cuma ingin merasakan hasil kerja keras sendiri dan hal masyaallah apa yg bisa saya lakukan dari hasil kerja kerasku. Saya cuma ingin hasil kerjaku bukan saya sendiri yg merasakan, tapi ingun sekali merasakan memberi ortu uang saku tiap bulannya walau tak seberapa, bgtupun dgn uang saku adekku yg masih sementara kuliah. Serta ingin sekali merasakan infaq sendiri atau memberi bantuan kpd org yg membutuhkan dari hasil kerja keras sendiri. Cuma itu! Sederhana bukan? Tapi lagi-lagi saya selalu diingatkan untuk tidak suudzon di setiap kegagalan yg terjadi. Bagaimanapun Allah adalah sebaik-baik perencana.
Melihat point ke-20 adalah resolusi yg sebenarnya hampir tiap tahun ada. Tapi rasa malas dan mager selalu berhasil menguasai diri. Tak sanggup saya melawan, kadang. Tapi akan kucoba di tahun ini, semoga bisa konsistem walaupun cuma sekali seminggu. Jika di telaah kembali, hal itu tidaklah susah untuk diajalankan namun saya juga heran kenapa tidak bisa berhasip juga. Niatku ternyata harus lebih di kokohkan lagi. Saya akan menulis bukan untuk di post lalu dengan bangga mengatakan dalam hati "liat nih, tulisanku gimana?" ataukah "saya menulis menandakan saya produktif tiap harikan?" haha bukan itu. Dalam hati kecil terdalam, saya memberanikan diri menulis walaupun tidak dibeberkan ke dunia luar, sebenarnya hanya untuk mengabadikan moment berkesan yg saya dapat, dan disaat membaca ulang akan refleks teringat kembali. Sederhana sih, tapi menyenangkan. Memang, sumber senangku hanya hal-hal sekitar yg kadang menurut orang lain tidak terfikirkan. Begitupun dengan mengabadikan moment, tiap orang berbeda-beda. Ada yg suka merekamnya dengan foto, dibuatkan inspirasi film, inspirasi lirik lagu atau yang lainnya :)
Happy new year✨ masih dalan suasana new year kan? Blm seminggu juga sih wkwk
0 notes
ichinws · 5 years
Text
Tumblr media
12/10/19 Wudhu yang ribet. Tapi harus !!
Kala itu, di sore hari kutekadkan diri melangkah kaki ke festival F8 Makassar. Baru dua kali kudgr acara festival ini. Tahun ini dan tahun lalu, namun entah alasan apa tahun lalu yang membuatku tak kunjung kemari. Katanya, kegiatan tersebut diadakan setiap tahun bukan? Ahh entahlah, saya cuma mendengar 2 tahun belakangan ini. 'Pokoknya saya lebih excited ke tempat" festival dibanding ke mall' kata temanku Nisa, kerabat yg mengiyakan mauku ke F8. And i found a half of myself at her❤
Festival, mengenalkan ku banyak sisi lain dari kehidupan manusia, mulai dari menjamurnya kelompok komunitas, kuliner, dan an some unique art of makassar like music, vocal group, fashion show etc. Dengan rangkaian acara demikian, membuat sabtu malam ku lebih beda dari malam sebelumnya. Registrasinya pun beda, hanya memilih ticketing dengan membawa botol bekas atau mendownload aps tertentu yang disediakan panitia. Kemudian diberikan barkot yang berlaku selama 3 hari kegiatan. Dengan modal seperti itu, auto bisa menikmati hal apapun yang disediakan dalam Festival F8 + senja sore khas center of point pantai losari yang menjadi titik lokasi Festival.
Namun ada hal yang membuatku menjadikannya titik fokus, yakni tempat sholatnya. Susasanya outdoor dekat dengan bibir pantai. Panitia cuma menyediakan panggung yang lumayan kecil beralaskan karpet sajadah. Tempat wudhunya? ya tetap outdoor dengan beberapa bak penampungan air. Refleks otakku mencari akal agar wudhuku tidak dalam keadaan aurat tidak terlihat oleh yang bukan mahram. Terus kupantau setiap sisi lokasi kegiatan, mataku jeli mencari tempat yang tertutup sedikit. Namun hasilnya nihil. Tak ada satupun tempat yang sesuai keinginan. Jelang beberapa menit menikmati senja, mobil open cup memaksaku berfikir kreatif. Dan ohh, i have an idea. Tubuhku langsung berlari ke samping mobil, tepat berada paling ujung bibir pantai. Kondisi di sekitarnya tidak begitu ramai, langit kian lebih pekat yang mengakibatkan senja makin surut. Kutarik tangan temanku, lalu meminta bantuannya untuk menemaniku wudhu menggunakan air minum yang kubawa dari rumah. Alhasil, lumayan lancar. Bangga sama diri bisa wudhu dengan mempertahankan syariah. Dan sholatpun kulakukan dengan meminjam mukenah orang lain. Nyatanya kejadian tersebut menamparku perlahan. Bagaimanapun kondisinya, haruslah tetap membawa mukenal kecil jika berada di luar rumah. Perlu kuakui, belakangan ini entah kenapa mukenah kecil sangat sulit kubawa ke mana-mana:(
Festival F8 di hari kedua ini, hanya kuhabiskan sampai jam setengah 10 malam, karena mengharuskanku kembali ke rumah sebelum larut malam. Hanya keluar jam segitu, macet jalanan sekitar lokasi tak ada ampun. Bagaimana jika keluarnya lebih larut? Tak bisa kubayangkan kondisi kendaraan yang semakin banyak, rapat, bahkan geraknyapun terbatas . Bukan main, semakin malam pengunjung semakin ramai berdatangan. Namun perlu kuapreasi, masyarakat Makassar masih banyak yang melek terhadap Seni, mulai yang tradisional sampai modern. Karena memang, sebuah seni akan awet dan terjaga oleh kita, generasi penerus bangsa pemegang estafet warisan para lelulur. Inilah salah satu tujuan Menpar mengadakan Festival F8. Memperlihatkan berbagai macam karya seni anak bangsa. Jadi, apakah kedepannya kita akan menjadi penerus atau bahkan perusak? Namun paling mentok adalah menjadi seseorang yang bisa merawat karya seni bangsa. Bukankah hal demikian adalah sebuah apresiasi kecil-kecilan? :)
0 notes
ichinws · 5 years
Text
Tumblr media
8/10/19 Perihal cita-cita yang semu (?)
Ada orang yangg punya bakat tapi tidak di geluti. Ada orang yang punya bakat tapi tidak mendapat dukungan. Tapi yang paling sakit dari keduanya adalah mempunyai bakat tapi malah dijatuhkan. Saya pernah bertemu dengan orang seperti mereka semua:)
Terkadang alasan-alasan seperti itulah yang membuat seseorang menganggap dunia tidak berpihak padanya bahkan tidak adil.
Orang yang punya bakat tapi tidak digeluti, menurutku adalah orang yang sia-sia dan tidak bersyukur. Punya bakat suatu hal yang perlu di jaga, di geluti bahkan dikembangkan. Karena tidak semua org yang benar-benar bisa menemukan bakat dalam dirinya. Namun jika di dalami, seseorang bisa hidup dengan bakatnya. Seperti mengisi waktu kosong, menjadikan sebuah cita-cita bahkan dijadikan modal utama sebagai bahan ajar untuk orang lain.
Orang yang mempunyai bakat tapi tidak mendapat support, menurutku adalah orang yang kurang beruntung. Terkadang support system sangat dibutuhkan sebagai penyemangat dengan apa yang akan kita lakukan kelak. Support sangat dibutuhkan sebagai modal untuk kita berkembang, dapat menjaga rasa semangat, bahkan dengan sebuah support, kita bisa terjaga dari hal-hal yang membuat kita down atau ingin dijatuhkan.
Tapi orang yang mempunyai bakat namun dijatuhkan adalah orang yang paling tersakiti. Coba kita bayangkan? Ada orang yang sudah nyaman dengan bakatnya, bersusah payah untuk mengembangkan bahkan cita-citanya berangkat dari bakat yang ia punya. Orang itu sudah berada di tengah jalan, mengikuti berbagai lomba dan mampu menjuarai. Hebat bukan? Namun seketika ada orang yang dengan santainya mengeluarkan perkataan yang sangat menyakitkan dan menjatuhkan. What dou you feel? Sakit? Sudah pasti, tak perlu ditanyakan lagi. Perlu kita ingat, betapa bahayanya perkataan dapat menghancurkan masa depan seseorang. Perkataan memang hanyalah hal sepele, tapi tidak semua orang bisa menyepelekan perkataan! Berkelakuanlah dengan kadar batas normal, lihatlah situasi kondisi, Janganlah bertingkah semena-mena. Sungguh sangat tidak lucu, dudee !!!
Dan ..
Jika sampai detik ini kita tidak punya bakat. Teruslah mencari sampai dapat. Jangan malas! Jika kita mempunyai bakat tanpa dukungan, cobalah cari dukungan dari orang lain yang kita anggap sangat berpengaruh dalam hidup. Ataukah bisa juga dijadikan hobby semata asalkan bakat yang kita punya tidak hilang begitu saja. Namun jika kita kenal ada orang yg punya bakat dan ia bersemangat akan hal demikian, berusahalah untuk mendukung, mengapresiasi. Jangan sebarkan ujaran kebencian, jangan menjatuhkan. Karena kita tidak tahu sekeras apa usahanya dalam merawat bakat yang ia punya. Bisa jadi ia memiliki luka dibaliknya, atau bahkan menjadikannya sebuah alasan untuk tetap hidup? Siapa yang tahu? Yang beneran tahu keadaannya ya cuma dia.
Terkadang hidup memang unik, apa yang diinginkan tidak kejadian. Apa yang didambakan tidak kesampaian. Karena kita hidup di dunia tidak lepas dari skenario yang Allah SWT tulis. Allah itu Maha Tahu, Maha Peka, Maha segala hal. Allah lebih tahu apa yang Hambanya butuhkan. Lantas buat apa suatu hal yang telah terjadi ingin disesali? Buat apa? Ingat, semua hal yang telah terjadi akan ada hikmahnya. Maka, mari mengeja di setiap takdir yg Diberikan:)
#akunulis #akubaca #akuamati #judultidaksesuaidenganisi?sudahbiasa😅 #semogakonsistennulis #walautidakjagonulis #yangjelasnulis😅
0 notes
ichinws · 5 years
Text
Tumblr media
22/9/19 B A S I ~
Bertemu dengan seseorang beberapa bulan lalu, mengingatkan akan kejadian malam itu saat kau mulai mengungkapkan perasaan yang sejujurnya. Bukannya dia tak percaya, tapi menurutnya sungguh ironis jika pertemuan yg tak cukup seminggu namun kau telah jatuh hati dengan perempuan yang melebihi usiamu. Hingga kini, kau tetap berusaha memastikan bahwa apa yang kau utarakan memang benar adanya. Kau intens menghubunginya, bertanya kabar, meladeni segala chatnya sampai ia pun izin duluan lalu kau menghentikan sebuah chattingan.
Berharap kau tak muncul di esok harinya, tapi nyatanya nihil. Lagi-lagi tak bosan kau mengulang chattingan semalam dengan formasi yg seperti sedia kala. Chatnya beraneka respon, mulai dari jutek, datar, risih, dingin bahkan sesekali meladeninya dgn sedikit lelucun. Jika ada yg aneh versimu, tak sungkan kau bertanya "apakah moodmu bagus?" sungguh dia akui kau sangat tak keberatan bahkan tak jua bosan. Aneh rasanya, sungguh aneh bertemu sosok yang memang aneh tapi unik. Hingga suatu saat tutur katamu melebihi dari apa yg kau utarakan sebelumnya, berlebihan menurutnya. Sangatlah melebih-lebihkan. Tapi kau selalu membantah bahwa itu hal normal, murni dari apa yang kau rasakan. Namun sampai detik ini, jika kau terus mengulang hal demikian, hatinya masih ragu bahkan tak percaya. Apakah mungkin bertemu seseorang yg bisa dikatakan hanya 'sekejap' akan mempunyai rasa yg diluar ekspektasi orang normal?
Oh kau pernah bilang, ingin mengenalnya lebih dekat dan akan mendampinginya. Dia sempat ragu, tapi beberapa hari terakhir kau bahkan mulai kerja, dan selalu berkata 'tunggulah aku'. Namun selalu ada hal yg membuatnya risih jikalau perkataannya terlalu berlebihan. Tak segan ia memblock akun wa miliknya. Bukan karena ia marah, tpi karena risih dan ingin tenang sejenak menjalankan hari-hari biasanya tanpa seseorang yg nomornya tak pernah absen muncul di setiap notifikasi malamnya. Pernah suatu hari dia melakukan hal demikian, dan kembali membuka blokirannya krn dia berjanji tidak mengulangi. Namun hari ini, kembali diulang, dengan beberapa peringatan yang dilontarkan sebelumnya. Akan tetapi ia dengan kukuh menghiraukan, tak peduli bahkan mungkin tak percaya jika akan diblokir yg kedua kalinya. Tapi lihatlah sekarang? Lagi-lagi kau diingatkan. Tak ada asap tanpa api. Kau yg kembali memulai berarti kau kembali merasakan akibatnya. Entahlah sampai kapan kau ttp diperlakukan seperti ini. Baginya yang kau katakan dengan santuy 'promise me' agar tak mengulangi kelakuan yg sama hanyalah perkataan semu. Basi, sangatlah basi. Batinnya sempat berbisik "apakah semua laki" itu sama"? Ahh diapun rasanya tak begitu paham, belum handal dengan masalah seperti ini. Baginya dia masih berpengang teguh dengan prinsip "Basi. Semua laki" itu sama, mudah berjanji mudah pula melanggar" tapi apakah mitos atau fakta jika dua insan bertemu dalam waktu yg singkat dan salah satu diantaranya sangat menyukainya bahkan ingin mendampinginya sampai ajal memisahkan? Ahh jika kamu bertanya padanya. Dia masih menjawab 'tidak mungkin' tapi akan 'mungkin' menurut orang lain. Memang, tiap orang memiliki perbedaan dari sudut pandang ataupun perspektif dalam hal menyikapi suatu masalah.
#edisigabut #nulislagi #semogakomitmen
0 notes
ichinws · 6 years
Photo
Tumblr media
31/12/17 lingkaran kecil penuh makna
Awalnya sya tak kenal mereka. Bgtupun mereka! Tpi entah mengapa kami bisa seakrab ini. Saling terbuka, tdk mengenal kata ‘jaim’, saling mengingatkan, saling menguatkan, dan saling respect satu sama lain. Yahh.. Yg sya tau ini adalah salah satu rentetan cerita kehidupanku yg Allah tulis di lauhul mahfudz sebelum saya menghirup udara di bumiNya. Ini karena takdir, Takdir kehidupan. lagilagi sya ingatkan kalau takdir kehidupan pasti memiliki hikmah dibaliknya. Bukankah begitu? Mereka adalah orang2 beruntung yg Allah pilih untuk ttp berada di jalanNya. Mereka adalah org2 berhasil, berhasil melalui godaan demi godaan untuk sampai ke titik ke-istiqamahan di jalanNya. Mereka adalah satu dari sekian guru terbaik yg saya temui. Mereka adalah org2 penuh gelisah ketika sepekan mentoring tidak jalan. Mereka adalah org2 yg memiliki beban dakwah di pundaknya, org2 terpilih krn ketuguhan hatinya sehingga diberi amanah untuk meneruskan estafet dakwah Rasulullah. Dan dari merekalah sya bisa lebih memperbaiki diri melalui perantaraNya. Alhamdulillah wa syukurillah, saya merasa beruntung sama detik ini memiliki lingkungan yg baik nan mendukung :“) Entah mengapa, klo mentoring jalannya kandas, serasa ada yg kurang:’) sekali tidak mentoring kadar iman mulai menciut sedikit demi sedikit. Apalagi kalau smpe dua smpe tiga hari perpekan tidak jalan-.- sungguh, itu ketakutan tersendiri versikku. Memang benar, lingkungan sangat sangat mendukung dgn pembentukan karakter kita sehari-hari. Maka dari itu perbanyaklah berteman dgn org2 yg senantiasa mengajakmu untuk terus berbuat kebaikan dan sangat malu jika melakukan kejahatan. Karena mereka percaya, bahwa ada yg memantau gerik gerik kita selama numpang menjalanka hidup di bumi Allah SWT. Ingatlah nasihat dari Imam Hasan al-Bashri "perbanyaklah berteman dgn org2 yg beriman. Karena mereka bisa memberi syafaat (pertolongan) di hari kiamat”.
#EdisiGabut #SelesaiFinal #AkhirSemester5
0 notes
ichinws · 6 years
Photo
Tumblr media
6/1/18 Bercanda tak gitu jugaa
Kemarin malam, sempat di hebohkan dgn pertanyaan di slh satu group line yg berbunyi “gimana hukumnya jika sholat berjamaah, imamnya pke kopiah hitam dan makmumnya pke kopiah putih? Apakah itu sah? Atau tidak? Krn sebagian org blg sah. Sebagiannya lagi bilang tidak sah.” melihat pertanyaan itu apa yg Anda pikirkan? Saya pribadi, saking fakir ilmunya langsung menanyakan ke guru dan teman2 mentoringku saat itu. Bukan main rasa ingin tahu ku sangat tinggi, apalagi klo menyangkut perihal agama. Bukankah masalah2 agama perlu ditanyakan ke ahlinya langsung? Kita tdk boleh menyerap bgtu saja tanpa filter yg baik. Ditambah skrng memang musimnya berita hoax. Kurang lebih 10menit sya menunggu jawaban dari org yg saya tanyakan, alhamdulillah mereka menjawab dgn serius, menyangkut masalah islam, syariat islam dan mengatakan bahwa “hal itu tak masalah, asalkan seorang imam bersih dari najis. Netizen indonesia mmng banyak nyinyirnya, hal sepelepun dipermasalahkan. Klo menyangkut sah tidaknya tntng ‘kopiah’, bagaimana dgn fatih seorang hafidz jika imam beliau tdk mengenakan kopiah?” adapun yg merespon “menurutku, nda berpengaruhji. Tpi tnggu kutanya **ku”. Tuh kan, jwbn dari mereka saking seriusnya. Bukan! Bukan apanya, terlihat sepintas pertanyaan dari group sebelah sangat serius. Toh jwbnnyapun harus serius pula. Namun kau tahu apa yg terjadi? Ternyata itu hanyalah joke. J O K E. Eh hello gurlzz.. Bercanda gk gitu juga. Ini menyangkut perihal agama loh, kita sbg ummat muslim gk boleh menyebarkan joke yg terbungkus cantik dgn akun2 dakwah sprti itu. Tihati! Banyak yg terkecoh di luar sana. Termasuk sya jg-.- apalagi skrng kalau masalah agama, org selalu ingin dibuktikan dgn penjelasan jls berupa hadist, ayat alquran, dll. Bercanda boleh2 saja, tpi perhatikan kadar dan sikonnya. Bercanda mmng dibutuhkan untuk menghibur org tpi ada batasnya.
Fyi aja, jwbn dari pertanyaan itu mengatakan bahwa "jelas, sholatnya tdk sah. Percuma! Karena imamnya hanya kopiah hitam, tidak ada orgnya". Jleb, wdyt? Zaman skrng semua hal bisa dibercandaain yak(?) tpi sya cuma ngingetin hati-hati klo candaannya menyangkut tntg 'agama'😊
*SalamHangatSalamDamai✌
0 notes
ichinws · 7 years
Photo
Tumblr media
31/8/17 : E-book dilan dan milea Karena ingin kekikinian mau membaca novelnya dilan (walaupun yg di dpt hanyalah e-book, but its noprob) aku mulai menyimak dari 3 e-book tsb dgn total halaman lebih dari 300 per buku dan habis digarap dlm 3 hari, wdyt? Wkwk asli gabut bukan? But. Its real of me. Kalau lagi membaca pasti lupa waktu dan lupa kerjaan rumah, ternyata sdh banyak yg menumpuk *eh wkwk.. Awalnya, dgr cerita dilan dan si lia dari tmn2 kampus, awalnya gk tertarik banget, 'katanyaa' kisah cinta mereka romantis. "Seromantis apa kisah cinta mereka?" Pikirku dalam hati. "Yaelah, kalau novel romance sayanya gk tertarik, lebih tertarik klo romance yg ada unsur islaminya" batinku berkata. Tapikan sama" romance jg, ohiya ya hahhaha... Kala itu, masih libur ngampus. Kerjaannya lebih banyak nganggur di rumah. Pengen nyari aktivitas tpi gk tau mau buat apa (maklum klo libur ngampus serasa pengangguran-_-) sayanya iseng buka ig, pas liat story tmn kampus tbtb refleks langsung dm A : Dimanaki mau baca novelnya dilan? Di wattpad di'? Apa nama wattpadnya kebetulan ada jg wattpadku tpi blm kupke iyya. B : Ada disya e-booknya dilan, sdh semua ko download, e-booknya jg milea ada. A : Kebetulan, bisa kirim ke emailku? B : Boleh. Dan terjadilah transaksi kirim e-book dari email ke email haha.. Ps : percakapannya artikan sendiri ke bhs 'jabodetabek' krn itu bahasa asli maros dan sekitarnya haha.. Pas hari kedua setelah dikirimkan, sya langsung membaca, hmm.. Ceritanya lumayan bagus, melangkah ke e-book selanjutnya dan selanjutnya, eh kudapati rasa interest dalam diri. Ceritanya unik, lucu. Bahasanya lugas dan mudah dimengerti. Benar kata teman kampus cerita dilan dan milea romantis. Saya sendiri suka karakter dilan. Selera humornya tinggi dgn menggunakan kata2 sederhana dan setiap percakapannya ke lia dibumbuhi kalimat2 romantis. Its unique i think! Belum lagi sosok dilan ternyata jago buat puisi, jago ngegambar, selalu ranking di kls walaupun nakal (anak geng motor) tapi memiliki keluarga yg baik, bundanya baik, ayahnya tegas, adiknya disa dan kakaknya bang banar. Hampir semua anggota keluarganya memiliki darah humor. Pantesan saja dilan jg humoris. Bukankah buah yg jatuh tak jauh dari pohonnya?😁 Belum lagi lia, milea adnan hussain. Sosok remaja yg cantik dan sulit didapatkan hatinya (anak pindahan dari jkt ke bdg krn ayahnya dipindahkan tugas ke bdg) oiya ayahnya seorang tentara kyk ayahnya dilan juga. Lia mempunyai ibu yg baik dan lembut, mempunyai airin sbg adiknya dan bi diah sbg pembantu yg setia di rmhnya. Selama pacaran dgn dilan, mereka mampu membuat suasana sederhana menjadi romantis salah satunya melalui percakapan (it seems like tulisan yg ada di gambar yg sya pap😌) namun seiring berjalannya waktu hubungan mereka kandas. Karena lia ingin dilan berhenti menjadi anak geng motor, tpi dilan tidak bisa karena ia menemukan separuh hidupnya disana. Seiring berjalannya waktu, di e-book ketiga judulnya 'milea', dilan mengungkapkan semua isi hatinya, dan yg membuatku kaget mereka mempunyai kehidupan masing2. Lia bersama mas hendri (senior sekampus) dan dilan bersama cika, junior 2 tahun di bawahnya. Kau tahu? Disaat saya membacanya hingga akhir. Saya berharap ada satu kisah mereka balikan dan hidup selamanya. Namun,nyatanya nihil. Mereka ttp dgn kehidupan masing2 walaupun dilan dan lia ttp berhubungan dengan baik sprti sedia kala (teman bukan org spesial 'pacar'). Yang mau sya tekanin disini : kita tidak boleh menutup diri dgn hal" kekinian, kita juga bisa berbaur dan ikut arus (slh satunya membaca novel dilan,kan itu keinian😂). Tapi kita jgnlah berlebihan dlm bertindak. Maksudnya gini, iya saya tahu kalau 'kamu' berhijrah. Sama! Saya juga. Tpi bukan berarti kita harus mengikuti semua apa yg kita dapatkan, salah satunya jika kita membaca novel romance. Hayuu kita selektif, yg baik2nya kita ambil yg buruknya kita abaikan. Saya percaya disetiap bacaan yg kita baca tidak semua membahas tntng hal negatif. Coba baca novelnya dilan. Ada banyak jg sisi positifnya mulai dari kata yg bijak entah dari bunda dilan, ibunya lia, ayahnya dilan dan dari dilan sendiri. Yah seengaknya, klo ngumpul sama teman2 lagi membahas novelnya dilan, kita jg bisa nimbrung, kan tahu jln ceritanya haha.. Walaupun kisahnya tidak kita aplikasikan. Karena sejatinya dalam islam, kita dilarang untuk berpacaran! Benar gk? 😊 #AsalNulis #AsliGabut #Maafkeun #MalamIdulAdha
0 notes
ichinws · 7 years
Photo
Tumblr media
21/07/17 Rumah yg cukup unik menurutku. Di setiap sudutnya memanjakan mata dgn perabotan kekinian dan terdapat sentuhan alam di dekat ruang tv. Di rmh itulah, aku dan 2 tmn karibku sejak smp bernostalgia tentang memorable yg telah terukir pada masa putih biru kami. Tak hanya bercerita tntng kenangan smp, tetapi kamipun saling berbagi cerita mengenai kesibukan kami di kampus. Rutinitas mitap kami memang selalu begitu. Aku di umi, fira di unhas dan rara di ui. Jarak yg memisahkan dan kmpus yg berbeda membuat kami tak bisa menuntun untuk terus bertemu. Yahh.. hanya setahun sekali. Momen yg sangat langka bukan? Aku belajar dari pengalaman mereka selama di kampus. Fira. Temanku yg satu ini sering sekali mengeluh tentang tumpukan tugas, lab dan dosen 'katanya' killer yg ia hadapi. Tapi menurutku itu adalah hal yg menantang, agar kedepannya kita menjadi pribadi yg mapan dalam dunia yg mengharuskan kita untuk menghasilkan pundi2 rupiah demi sesuap nasi. Rara, tipikal anak yg memiliki semangat belajar tinggi. Dengan bekal sprti itulah, dia berhasil menuntut ilmu di salah satu universitas terbaik di indonesia. Di tengah ceritanya, sempat aku kutip apa yg ia katakan "selamaku di UI, satu hal yg kupelajari. Senakal-nakal apapun org, semalas-malas apapun org ke kampus. Tapi semangat belajarnya tinggi sekali". Spontan aku menjawab, "nassami. Ka berpikir-pikir tonji itu org kalau mau lanjut di UI. Besar tantangannya" Dari ceritanya itu, aku mengambil kesimpulan bagaimanapun caranya dan apapun keadaanya kita harus belajar terus-menerus. Karena belajar tak kenal siapa kita dan dari mana kita. Setiap orang mempunyai hak untuk belajar, dimanapun dan kapanpun. Namun yahhh.. Kita kembalikan lagi pada masing-masing individunya:))) Bukankah setiap orang adalah guru? Orang baik, orang jahat, dan orang malas sekalipun adalah guru kehidupan. Salah satunya kita bisa belajar dari karakter yg mereka miliki.
0 notes
ichinws · 7 years
Photo
Tumblr media
18/07/17 (mungkin) ini yg ku katakan moment mitap yg lama di damba-dambakan melalui koaran kami di group. Beberapa bulan yg lalu telah di planningkan tapi baru kali ini bisa dieksekusikan. Itulah resiko punya sahabat berstatus 'mahasiswa'. Kesibukan mereka beraneka ragam, mulai dari masalah internel sampai ke masalah eksternal. Namun yang ku pahami di balik kesibukan adalah bagaimana kita bisa memanage waktu dgn bijak agar semua pekerjaan bisa terselesaikan. Sibuk sih sibuk tapi ngumpul bareng sahabat dan orang2 terkasih lainnya itu perlu. Kenapa? Karena sejatinya kita ini makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan orang lain. Termasuk dalam hal 'kesibukan'. Emang situ mau penat sendiri? Tidak kan? Makanya kita butuh rehat sejenak untuk mencurahkan apa yg kita pikirkan dan kita lakukan. Fyi nih, dunia kita jgn berputar di sekiling kesibukan saja, terkadang kita harus menikmati 'holiday yg hqq' (likes in those pict😂) untuk menyeimbangkan isi kepala kita. Hehee.. Nb : yg masih punya libur kuliah, ayo holiday sebelum ngampus~
0 notes