Mereka mungkin saja lupa bahwa yang namanya luka tetap saja luka meski mengering lalu sembuh. Namun nyatanya luka itu tetap ada meski kurung waktu lama. Tapi aku takkan membenci karena itu tak ada guna. Ku coba selesaikan dengan caraku, dengan cara hormat namun pahit.

Hari ini aku kembali tertampar oleh nasehat yang sangat berbekas hingga relung ini terasa sesak dan air mata ingin menitik. Hari ini aku kembali bangun dan teringat hakikat kehidupan fana ini. Hari ini seperti biasa aku mengikuti kajian wajib d kampus "tazkiyatunnafs" yang dibawakan oleh ustdzh Munirah Munawwirah, S.Pd, S.H hafidzhahullah ta'ala. Hari ini beliau bercerita tentang "Kuraih Kemuliaan Diri dengan Ilmu dan Dakwah". Beliau memulai dengan ILMU. "Hakikatnya ilmu itu adalah yang DIAMALKAN. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dengannya bukan sekedar pengetahuan yang bertambah tapi juga pengamalan dengannya. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang dengannya semakin menambah ketakutan kita kepada Rabb kita. Ilmu yang bermanfaat adalah dengannya mengangkat kejahilan diri ini dan kejahilan orang lain. Maka jadilah orang berilmu dan tebarkanlah ilmu itu.. Jangan terlalu lama untuk "tertidur". Ilmu = Dakwah. Jika kalian telah memiliki ilmu maka tebarkanlah. Mungkin kita akan mengatakan belum pantas, belum mengetahui apa-apa. Tapi mari menilisik saat keislaman seorang Abu Bakar As-Shiddiq seketika itu juga ia mengajak para sahabat lain untuk memelum agama kesalamatan yang sama dengannya bahkan beliau belum belajar tentang hal saat itu, beliau menebar apa yang beliau tahu dan fahami. Kita tak pernah dituntut untuk menebar apa yang tidak kita ketahui tapi kita diperintahkan menebar apa yang kita pahami dan kita ketahui "بلغوا عني ولو أية" itu kata NabiNya "Sampaikanlah walau satu ayat". Jadilah penuntut ilmu,penebar dakwah yang berada diatas jalan kebenaran dengan kefahaman agama yang benar pula. #jum'at mubarak

Dan teruntuk kawan yang kini terpaut jarak… Tak ad kata bahasa kalimat yang jauh lebih baik selain semoga Allah menjadikan pasangan kalian yang dengan bersamanya syurga terasa dekat .. Tak ada lagi rasa selain haru bahagia dan lekukan senyuman untuk mu.. Sampai lah kau pada titik kehidupan baru, terbentang kebahagiaan dan juga api perjuangan baru untukmu kawan. Jadilah air saat asap mulai membumbung, jadilah permata baginya, jadilah tongkat untuknya dan jadilah penyejuk d kemelut kehidupan fana ini dan jadilah pasangan sehidup seSyurga. Jangan khawatir teriring doa terbaik dari jarak ribuan kilometer ini.. بارك الله لك وبارك عليك وجمع بينكما في خير

Merah putihku

Esok usia mu telah bertambah menua namun tak kulihat sehelai pun rambut putih tumbuh didaratan hijaumu. (Dahulu) acap kali aku malu mengatakan bahwa kau adalah tempatku lahir dan dibesarkan oleh malaikatku. Maafkan sikap kelabilan fase remaja ini yang sok menahu segala hal padahal sama sekali tidak tahu. Sejarahmu adalah tanda bahwa merah putihku lahir atas dasar tauhid yang bertemankan para ulama yang dipenuhi keringat, air mata bahkan darah, lantas alasan apa lagi kami yang mengaku pemuda pemilik jiwa kokoh dan juga intelek ini tak menjagamu dikala usia kian menua? Senja dinegeriku adalah senja yang membuat ribuan mata jatuh cinta berkali-kali dan aku masih ingin merasakan dikala tua nanti Semoga hidayah dan rahmat dari sang Maha Cinta mengantarkan merah putihku pada gerbang keMERDEKAan yang hakiki

#72

Aku hanya heran, aku seolah mengenal dekat dengannya segala hal tentangnya membuat air mata ini mengucur. Yang ku tau aku hanya iri, jasad terbujur kaku it d antarkan ribuan manusia. Sedih dan terpukul itu rasa aneh namun nyata seolah aku merasa kehilangan orang terdekat.. اللهم اغفرله

Adakah diantara kita yang tahu perihal panjang dan pendeknya umur? Kemudian dengan kelancangan apa kita berani berbuat sesuka hati sedang kita tau kain putih itu sedang dirajut dan urutan maut tinggal menunggu.. Acap kali hawa nafsu menggerogoti tentang dunia, dan seolah akhirat bak dunia dongeng.. Adakah kita d barisan pejuang Allah? Atau justru masih kelabu, esok pejuang takwa esoknya lagi pejuang munkar, na'udzubillah.. Saat kau hadir untuk ummat, maka saat pergi ummatpun akan mengantarkanmu, melangitkan doa-doa berstatus milikmu, memohon ampunanNya.. Kepergianmu adalah pelajaran bahwa yang berdiri untuk ummat akan tetap milik ummat.. Adalah kami merasa iri pada akhir cerita hidup mu, padat merayap jalan memenuhi sudut kota kecil, mengangkat tangan ribuan manusia untuk mensholatimu.. اللهم اغفرله رحمة واسعة

Ikhlas itu begini. Kamu rawat semua kepompong hingga menjadi kupu kupu. Meski kamu tahu bahwa semua yang bersayap akan terbang dan berujung pada kehilangan

Dan pada langit kokoh itu kulempar kekecewaanku dengan berderai air mata berharap pintu langit masih bersedia melihatku merana seperti saat in? Biar seperti in mengukir senyum dalam derai, kau tahu apa? Jika kau memiliki hak untuk menyapa aku lebih memiliki hak serta kewajiban untuk tidak membalas setiap sapaanmu terlebih aku hanya menganggap debu dan aku alopati debu.

Dan ada rindu yang tertawan dalam jangka yang tak dikenali