Tumgik
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
NAPAS. Orang percaya bisa melihat "sesuatu" YANG TAK TERLIHAT siapapun yang tidak percaya Fides et Ratio Memenangkan Togel, lotre, mendapat jackpot, diskon hingga hadiah, THR tentu momen yang sangat menyenangkan. Sebab cowok, apapun itu, tidak penting, kata meme, terpenting, kepribadian Rekening pribadi, mobil pribadi, pesawat, apartment hingga langit pribadi dan itu sangat menjelaskan seberapa besar waktu dan tanggungjawab yg telah dilakukan untuk mencapainya. Harta, tahta dan wanita, adalah halal, saat pada tempatnya. Bila ada yg mengharamkan, ada urusan hukumnya, minimal kita tidak lagi berkeras untuk tau, background, pendidikan, keluarga hingga riwayat kesehatan mentalnya Sekilas saja, kita sudah bisa melihat, dari yg tampak itu Tapi NAPAS, apalagi ILAHI, tentu beda dimensi dan konteks yg justru bila mulai terbuka, terkesan naif dan kekanakan, dongeng bagi mereka yg masih doyan susu. Siapa bisa melihat warnanya angin dg mata telanjang, tentu orang yg istimewa Seperti HAL KEMENANGAN, tidak menuntut hal yg sama, TENTANG ENAK, bisa dari berbagai sumber yg tak terduga. CONTOH bagi anak kecil, pribadi yg miskin itu, lebih mudah percaya sehingga memperoleh pertumbuhan dasar kebahagiaan yg TELAH BAKA. Tiada yg lebih menantang tapi ramah daripada kebenaran bapaknya Misal bapak itu berkata, Nak, itu gambar ular bergerak, akhirnya, bagaimanapun hubungan warna dan suaranya, ya mereka percaya saja dg gembira. Gajah, kelinci hingga barongsai, Tanpa agenda yg agresif, komplain, dsb, seolah sebagai kemenangan dini, relasi sekelas itu, tentu sumber aliran kehidupan Wajar, orang besar, dg mendapatkan BANYAK MACAM KEPRIBADIAN, akan memuaskan jiwanya, bahkan langit sekiranya terbuka agar bisa merebut sorga hingga lahir lagi pilihan selanjutnya. Dan begitulah napas itu, tak terputus hingga kini Yg dahulu dihembuskan bila telah kembali dg adil, kini telah dihembuskan lagi, hingga kembali lagi yg telah baru. Meski tidak berwarna, tapi segalanya, menjadi mungkin untuk tampak jauh LEBIH mulia oleh YANG TAK TERLIHAT *MENDEKATI* Semua yg ada, dijadikan dari tiada, tanpa napas itu, sudah tiada semua yg akan dan pernah ada. Selalu baru dan sama. Terpujilah NAPAS YESUS Amin! https://www.instagram.com/p/CrGpOpShDZL/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Nostalgia, CINTA MULA-MULA. Ke gunung? Aku ikut, ke gurun aku turut, gunung-gunung kita raih puncaknya bersama, ladang-ladang kita bajak bersama. Nyawaku 3 pun, hatiku, masa depan, pokoknya, hanya ... [pikir keri]. Sepiring berdua, setikar bersama, mencuci sendok bersama, satu demi satu, mengangkat segelas kopi berdua. Aku ke utara, kamu ikut, ke utara ... sampai kapan. [Pikir keri, Red: urusan nanti]. Ibarat kembang yang sedang mekar bersemi, mekrok, masih segar yang belum layu, dan pasti; masih ada IKAN ASIN? Lewat! Nostalgia, benih yang sedang bersemi, yang terlupakan, bukan lagi pada bentuknya, ataupun sifatnya yang seolah harus atau perlu menuntut. Begitulah kasih setia, kelimpahan dari balik keabadian, yang selalu memerdekakan Belajar kembali, mengulang lagi, bahkan setelah lulus, adalah TELADAN YANG menghidupkan. Membangkitkan mereka yang melumpuh. Selain dari pekerjaan yang untuk sekadar "bertahan hidup" kasih-Nya juga melimpahkan karunia-Nya yang abadi Yoh 10-10b Dari sinilah pentingnya nostalgia, bahkan Yesus Sangat romantis, bagi para murid-Nya. Sehingga, BABAK BARU, revolusioner, semakin tampak lebih mampu untuk dibuka. Meski bisa diartikan lain, tapi "Yang TELAH kamu salibkan." Kis 5:28-29 katanya: "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama itu. Namun ternyata, kamu telah MEMENUHI YERUSALEM DENGAN AJARANMU dan kamu hendak menanggungkan darah Orang itu kepada kami." Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia." Kej 1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; PENUHILAH BUMI dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Kej 9:1 Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta PENUHILAH BUMI Mar 16:15, 20 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya* https://www.instagram.com/p/CrAd9uyhUeR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Semakin dewasa semakin mudah berpura-pura, panggung sandiwara. Tapi mereka akan marah bila ini disinggung. Merasa dilecehkan atau seolah difitnah tidak murni dan tulus, bersenyum. Identik dengan suatu kematangan. Bila tidak ... Lagipula hanyalah keindahan dan tekstur warna dari beragam bentuk yang [pernah] dirasa artistik, yang sanggup mematangkan. Misalnya suatu keputusan, entah pendorong atau panggilan, bukan kon-sekuensi. Tapi BAGAIMANA MUNGKIN mereka yang tampak jelas matang justru [berpotensi] marah, atau meski diam mereka hanya jiwa yang lelah dan bertahan entah demi apa. Sebab tanpa logika, hidup itu tidak nyata, ... Meski lelah tetap mennyajikan tarian khas, meski marah tapi tidak melampiaskan itu untuk membenci. Solusi sejati yang hanya dapat ditemukan dari makna telur Paskah. Tergodog? Terlalu vulgar, tidak, Paskah, pun, memberkati telor-telor dengan keindahan warna, tidak berhenti di situ. Bunga itu, telor itu, tidak bisa bergerak apalagi untuk terbang, sepasang sayap yang seolah hendak merangkul angkasa. Tapi diberi kesempatan istimewa, sebelum ditelan ketiadaan. Kehidupan lain dalam keindahan. Bukan sekadar seperti roti, yang dimakan untuk dilupakan, mereka meninggalkan corak dari suatu keabadian, bagi generasi selanjutnya yang menerimanya. Sebagai amanat. Tergodog, jatuh ke dalam rebusan? Lagipula iman dan nalar, itulah, sepasang sayap tempat jiwa manusia naik ke kontemplasi kebenaran. Beruntung, selain telor dalam tradisi Paskah, gereja katolik juga punya seorang guru besar yang menemukan penyelesaian dari "bug" tersebut dalam khasanah pendekaran spiritual terkait "inner drama." Paus Benediktus XVI. Jadi, keabadian, dan sekitarnya, kedewasaan, ada, bukan lagi bernada mitos apalagi sekelas dongeng isapan jempol. Lebih parahnya lagi, tidak perlu untuk "mendekat dan mendengar untuk mengenal" cukup baca teksnya, pecah telornya dan telan. Selesai. Kedewasaan, telor paskah dan inner drama. Fides et Rasio. Semakin nyata. Tetaplah nyata. https://www.instagram.com/p/Cq1piZdhRaJ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
hendrikanggoro3 · 1 year
Video
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Video
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Yesus perkasa. Cinta sejati tidak mengandung materi paradoksal, kontra-diksi hingga agenda perpecahan. Syukur kepada Allah, Perawan Maria, hanya punya anak tunggal. Konsekuensi dari rancangan itu ada "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu." Yesus bukan saja tau tentang apa yg akan menimpa diri-Nya, salibNya, bahkan sudah diberikan tanda kepada para murid-Nya. Meski tau, tetap berjalan bahkan terbuka bagi segala kemungkinan dan dengan rendah hati berdoa Seperti anak demikian ibu. Mereka tidak memilih tanpa "sebagai pilihan." Menentukan hasil. Aku ini hamba Tuhan, sekiranya cawan ini berlalu kecuali Aku meminumnya, terjadilah, menurut [bukan pilihan] perkataanMu Tapi lebih daripada itu semua, dalam cinta sejati, tampak keperkasaan itu, dari kelembutan kepada pengkhianat dan ketaatan kepada rancangan dan lebih indahnya lagi, pengenalan dasar akan para murid-Nya "Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya." Segala sesuatu yang harus terjadi, yang pasti terjadi, entah harus terbang kemanapun, dijual berapapun, tanpa apapun, ditinggalkan bagaimanapun, bahkan bagi orang yg bersaksi rela menyerahkan nyawa, sendiri dalam kurungan Dunia memberi kuasa memilih, sangar, memang BEGITULAH PERMAINANNYA sejak hawa dan ular tua berkomunikasi, sehingga patriarki antar manusia dan Allah, menjadi rancu [Samuel marah]. Matriarki hidup! Salibkan! Enyahkan! Alhasil, ketika komunikasi itu hendak dijalin lagi, pengkhianatan SERUPA, ASAL BUAH DIPETIK, kamu mendapat pilihan hati syurgamu. Mana pilihanmu, coblos saja, kita, tanggung bersama. Demokrasi terbentuk Satu yg pasti, Yesus tidak tertangkap, menyerahkan pada sistem sebagai puncak ketaatan pada rancangan penebusan, tiada lagi jalan lain, meski masih terbuka bagi segala kemungkinan, seperti ibuNya. Cawan yg terbuka, hati yg tertusuk, jiwa yg tertembus suatu pedang Denyut dari hukum baru, KEPERKASAAN DALAM MENDENGARKAN, "Aku akan menyertai kamu hingga akhir jaman." Perkasa, tak tertahankan, begitulah KATANYA cinta, ANUGERAH TERINDAH yang menembusi, segala dasar dan bentuk jaman Semoga ya* https://www.instagram.com/p/CqoupJQBYGe/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Sebab hanya ada satu bintang, sehingga semua yang ada, tampak tidak ada. DARI KOSONG KEMBALI KE KOSONG. Sampai menemukan, terbit sesuatu yang baru, seperti dari yang tenggelam. Dan ... * Kemilauan dari suara ombaknya saja, sudah seindah itu. Dari balik dunia keabadian. Apalagi ... * Berisi adalah kosong, dan kosong adalah berisi, mengosongkan diri, mengisikan diri, persembahan diri yang sejati, menurut teladan yang terjanji. .... * https://www.instagram.com/p/Cqn8oZdBSXx/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Darah lebih kental daripada air, lebih hangat dan lebih intim. Beberapa kebetulan, bisa menggelitik, entah melalui perbedaan hasil dari proses pengkajian yang selalu di luar dugaan atau kesadaran yang terlalu lamban. Bagi anak-anak, gelitik dari tantenya bukan sesuatu yang jahat dan juga diterima tanpa perlawanan berarti. Hanya tertawa dan pasrah, tidak lebih, sekadar berusaha menghindar, mungkin itulah yang membuat mereka dapat menghibur kita tanpa khawatir menyakiti perasaan mereka, yang membuat sangat imut, di samping tubuhnya yang mungil itu, kita percaya, dia tidak akan melampaui batas kekuatan kita. Kita. Dari gerak wajah, bahkan gestur tubuh hingga warna kulit, hal-hal yang jarang kita sadari, hingga tulang rahang bahkan ketegapan tulang belakang. Warna mata ataupun keritingnya rambut bahkan logat bahasa yang mereka miliki. Tidak perlu terkejut hingga terlalu bermakna, seolah kita menjumpai seperti sebuah kemenangan "lotre." Tes DNA, kadang terlalu vulgar untuk sekadar saling memahami hak dan kewajiban yang perlu untuk sebuah rasa keadilan. Untuk sebuah kegembiraan hidup yang menggelitik, asal kedua pihak saling melengkapi dan akhirnya tidak ada yang merasa "tidak beruntung." Itu hak azasi manusia Anak adalah anugerah, keberuntungan, buah dari cinta, bukan seolah seperti sebuah hasil dari menang lotre. Darah sangat tidak berperan, tidak. Secara administratif, orang yang sudah dewasa, wajar bisa berubah dalam segi apapun, tapi tetap saja anak-anak kecil itu, yang di dalam darahnya telah mengalir cinta orang tuanya. Tidak mudah untuk berbeda, terlalu jauh, karena kita, tetaplah manusia biasa, bukan batu yang tidak bisa berubah dan tumbuh berkembang Penerimaan, seperti anak kecil yang siap tergelitik tanpa perlawanan yang berarti, jauh lebih menjadi simbol kedewasaan rohani yang matang dari pribadi yang melihat fenomena baru sebagai suatu kebetulan yang bisa menawarkan sekilas celah kegembiraan. Berkat keterbukaan yang artistik, tidak ada yang mustahil, ya, bagi Allah. Akhirnya, darah lebih kental daripada air. Anggun tersimpan dan semoga selangkah lebih maju, dalam menggelitik. Sehingga, tak perlu ada rusuh bangsa-bangsa, ketika undian lotre bergulir. https://www.instagram.com/p/CqNtOH6hV4r/?igshid=NGJjMDIxMWI=
4 notes · View notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Kebinasaan, Apakah itu? Tentu lebih mudah mendekati hal yang kita pertanyakan dengan menyertakan hal sebaliknya juga meski kita juga tidak kenal, namanya juga pendekatan. Kalau merasa sudah menangkapnya sungguh, ya silakan skip mit Pernahkah Anda berjalan di tepi pantai, biar lebih puitis, lagunya caffein, dari titik A ke B, jaraknya sudah terukur, pasti ada jejak tertinggal, apalagi secara ngesot, bahkan dalam dunia kriminal terkenal istilah sidik jari hingga cctv Tapi ombak bisa menyapu, barang bukti bisa dilenyapkan, raga bisa mati Inilah yang menjadi pedang bermata dua, tentang pemahaman itu, bagi beberapa orang, padahal ada lift, tangga berjalan, toh, beragam kendaraan untuk sampai ke titik B, lebih cepat dari estimasi. Mati dan binasa, memiliki arti sesuai dengan subjek terkait, tubuh atau jiwanya. Secara biologis pun, juga terkandung filosofinya, semakin dingin, kaku, tiada gejolak gembira cinta Berbeda, jiwa, abadi, tapi dikatakan binasa, bila tidak memiliki asupan cinta, dingin, karena manusia dilahirkan dari cinta dan jiwa hidup untuk dicintai. Akhirnya cinta, hanya itulah yang mampu menorehkan jejak-jejak, progres kehidupan. Sebab sejauh apapun jarak, bahkan dengan ngesot, maka JAUH LEBIH BAIK daripada secepat apapun ke titik B, tanpa meninggalkan garis ke B. SeSLOW apapun, asal semakin dekat, hangat, lagipula Dia setia & adil Yang menjadi poin paling krusial dalam hal hidup abadi atau binasa, adalah JALAN, sebab pantai hanya ilustrasi Surub, petang bahasa jawa, tanda jam bermain sudah habis, bila belum mandi dan siap belajar kelompok, beruntung bila jeweran ibu, tapi bila sudah pentungan bapak, bisa gawat. Begitupun durasi manusia di dunia, tapi syukur kepada Allah, perjuangan iman kita dalam Gereja Katolik, masih ada kesempatan saling mengasihi bagi mereka yang telah terlambat masuk rumah tapi sudah mandi Bila ada satu teman lemah lembut rendah hati. KASIH merubah segalanya asal gantian mengantar Jejak akhirnya, gara-gara layangan, bermain tinggi-tingian yang namun enggan melepaskan, dan dipegangi gitu benangnya, dan cengengas-cengenges, mengusapi ingus, noleh Hidup sejati yang di sorga, kita pasti mau. *Biar lambat; asal ada JEJAK DI JALAN https://www.instagram.com/p/CqNVidnBfE_/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Babel dan Tunas. Jauh sebelum TONGKAT Imam Harun bertunas, ADA BABEL dengan bahasanya yang jaya. Begitu pula jauh sebelum Tunas Daud tampil di muka publik, kerajaan Daud apalagi setelah dipimpin anaknya yang bijaksana, Raja Salomo, telah terdapat kerajaan yang mulia dan tersohor hingga seluruh bumi Begitulah EKSISTENSI TUNAS, hanyalah pohon yang tertunda dan menunggu wujudnya Jadi kapan, dalam kitab Wahyu 18, jatuhnya Babel. Akankah tunas lain, yang sehingga Allah berkata, "Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Kejadian 11 Memang dalam sejarah, Nebukadnesar, raja babel itu, dengan segala pasukan dan kekayaan persenjataan, singkatnya dianugerahi BINATANG BUAS, sehingga boleh menang atas umat-Nya, telah adakah tunas babel di bangsa itu, surat Yeremia dibakar Bukan sekadar turun untuk HEALING, tapi MENGACAUBALAUKAN BAHASA MEREKA Jadi, apakah marah-marah adalah bentuk kerendahan hati? Ya, bila sekadar karena kurang micin, bisa, toh micin, siapa tidak pernah, tau rasanya Lagipula, dalam posisi yang strategis, diam itu emas, ditambah lagi operasi sistem yang hampir mustahil ditembus, bahkan Allah sendiri yang bersaksi, bahwa mulai sekarang apapun yang mereka lakukan, tidak ada yang tidak akan berhasil, mutlak dan absolut, nukliriah. Bahkan tertulis, "Kota yang BERSAMBUNG RAPAT, tempat di taruh kursi-kursi, KELUARGA DAUD." Hanya boleh bersyukur, ngeyel? mati. Secara adat rajam, secara undang-undang romawi disalib, hidup adalah pilihan. Mereka Romantis SEMOGA kerapatan sejati[Titus] Begitulah bahasa yang hanya Allah YANG BISA MENEMBUS, kita tau konsekuensinya. Pengadilan yang KRUSIAL, Kurban yang mempersatukan Sebaik apapun suatu kerajaan, YANG TUMBUH DARI BUMI, adalah milik bumi, lagipula, Allah berkata, Mazmur "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya. Imam-imamnya ... Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya." TUNAS DARI KEPALA Kitapun bermegah* https://www.instagram.com/p/CqMoSYIhf8q/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Babel dan Tunas. Jauh sebelum TONGKAT Imam Harun berunas, ADA BABEL dengan bahasanya yang jaya. Begitu pula jauh sebelum Tunas Daud tampil di muka publik, kerajaan Daud apalagi setelah dipimpin anaknya yang bijaksana, Raja Salomo, telah terdapat kerajaan yang mulia dan tersohor hingga seluruh bumi Begitulah EKSISTENSI TUNAS, hanyalah pohon yang tertunda dan menunggu wujudnya Jadi kapan, dalam kitab Wahyu 18, jatuhnya Babel. Akankah tunas lain, yang sehingga Allah berkata, "Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Kejadian 11 Memang dalam sejarah, Nebukadnesar, raja babel itu, dengan segala pasukan dan kekayaan persenjataan, singkatnya dianugerahi BINATANG BUAS, sehingga boleh menang atas umat-Nya, telah adakah tunas babel di bangsa itu, surat Yeremia dibakar Bahkan sekadar turun untuk HEALING, tapi MENGACAUBALAUKAN BAHASA MEREKA Jadi, apakah marah-marah adalah bentuk kerendahan hati? Ya, bila sekadar karena kurang micin, bisa, toh micin, siapa tidak pernah, tau rasanya Lagipula, dalam posisi yang strategis, diam itu emas, ditambah lagi operasi sistem yang hampir mustahil ditembus, bahkan Allah sendiri yang bersaksi, bahwa mulai sekarang apapun yang mereka lakukan, tidak ada yang tidak akan berhasil, mutlak dan absolut, nukliriah. Bahkan tertulis, "Kota yang BERSAMBUNG RAPAT, tempat di taruh kursi-kursi, KELUARGA DAUD." Hanya boleh bersyukur, ngeyel? mati. Secara adat rajam, secara undang-undang romawi disalib, hidup adalah pilihan. Mereka Romantis SEMOGA kerapatan sejati[Titus] Begitulah bahasa yang hanya Allah YANG BISA MENEMBUS, kita tau konsekuensinya. Pengadilan yang KRUSIAL, Kurban yang mempersatukan Sebaik apapun suatu kerajaan, YANG TUMBUH DARI BUMI, adalah milik bumi, lagipula, Allah berkata, Mazmur "Inilah tempat perhentian-Ku selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya. Imam-imamnya ... Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, Aku akan menyediakan sebuah pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kukenakan pakaian penuh malu, tetapi di atas kepalanya akan bersemarak mahkotanya." TUNAS DARI KEPALA Kitapun bermegah* https://www.instagram.com/p/CqMnFn7BB5F/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Seni, modus pendekatan menuju suatu keserupaan, tentang sesuatu, baik seperti hakikat semula ataupun menuju sesuatu yang sekilas tidak jelas namun lebih mudah diterima pada akhirnya. Sebab pada dasarnya percampuran antara terang dan bayangan, adalah seni itu sendiri. Seluruh cerita yang ada, kombinasi demgan kearifan dan ukuran. Tapi bagian tak terpisahkan itu, tampak tak tercampurkan sedikitpun bagi beberapa mata yang tidak menyerahkan kemuliaannya untuk lebih lama melebar. Shortcut. Pencipta dan ciptaan, yang sekilas serupa dan menemukan batasnya, hanyalah dengan setarikan napas. Ciptaan yang meniru itu, hanya takkan bisa untuk serupa, dengan puncak ciptaannya. Sehebat apapun itu, hanyalah dengan setarikan napas, yang mustahil terberikan dan mengalir seumur hidup. Tapi ada, yang tak tercampurkan sekaligus tak terpisahkan dan satu-satunya di seluruh kolong langit sepanjang segala abad dan bukan fiksi. Tentu begitulah harapan semua pecinta seni dan menunggu momen itu hingga bukan lagi sebuah ilusi, adalah sudah sebuah kesempatan dan keberuntungan. Semakin serupa dengan bayangan maka gambaran itu semakin terang dan begitulah warna-warninya bukan sekadar menempel pada kanvas atau yang terburuk, hanya mengotori putihnya yang telah bersinar. Salut. Pelukis Kuba Yoel Diaz Galves. https://www.instagram.com/p/CqA2pRhhEX7/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Pre-destinasi, IDEOLOGI SESAT bagi katolik. [Pola pikir] Sebab memang kambing sampai mati tetap kambing hanya sesekali kesempatan menjadi "cempe" atau "agnus." Apalagi domba, ya seumur hidup hingga keturunan yang ketujuh pun, bila beruntung ya walaupun disemir rambutnya ya tetap begitulah pada akhirnya. Bahwa sorga neraka sudah ditentukan penghuninya Kapan, Anda terakhir kali melakukan hal yg paling indah, DENGAN segenap kekuatan, SEGENAP JIWA, akal budi hingga segenap hati DAN MENCAPAINYA, bagaimana perasaan Anda? Yesus, guru yang tidak ece-ece, kelas teri, tau kepada siapa yang Dia ajar. Jadi dalam perumpamaan PEMISAHAN kambing dan domba, bukan tentang Tuhan yg arogan dan kejamnya takdir. Sebab dg mendekati konteks yg dimaksud, atau minimal mencoba mengenali Hati-Nya yg mahaindah, ada yg rasa ganjil Yesus tentu tidak mendukung adat dan budaya sekelas ini, ah keturunan malas, ya malas, dasar goblok ya goblok, mental kere lain hal, dasar kotor atau "koproh" makan tanpa cuci tangan lebih dulu, dsb. Singkatnya, seolah ada HANYA DUA PILIHAN dan bisalah benar tapi bila dimasukkan pendekatan lain, perspektif kita dalam menyikapi kebuntuan dilematis aka teologis menjadi lebih menarik Approachable Yakub, pernah menjadi gembala domba kambing Laban yang mana bekerja padanya menghasilkan dua istri dari anaknya. Karena anak lelakinya muncul ibarat pahlawan kesiangan, POSISI Yakub, sebagai anak ADOPSI menjadi TERSUDUT Kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri Maka Laban yg semula percaya penuh, WAJAR lebih menjaga formalitas namun namanya Yakub, dalam PEMISAHAN GOLONGAN kambing dan domba, memilih bagian yg unik juga dg teknik yg memahami realita keuntungan dari passion, eros, berahi para kawanan itu. Dalam prosesnya, beberapa RACIKAN, juga bergulir, cerdik seperti ular, namun tulus menghormati kebutuhan mereka untuk berkembang biak. Untung PARA ISTRI membawa Terafim ayahnya, LEBIH CINTA YAKUB, lelaki beruntung "Seperti memisahkan kambing dan domba," sudah mulai terbuka cakrawala baru. Masih mengandung misteri panggilan. Pun bila Yesus, menemukan milikNya yg hilang, dari Sorga, mau Anda, melambung pujian itu? Tentu bukan lagu yg biasa saja Lagu YANG BARU; bagi TUHAN https://www.instagram.com/p/Cp435SrBJ1E/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Doa, YANG SALAH? Tentu ilustrasi yang mudah dipahami ADALAH DARI FILM, Spiderman 3, yang original. Reporter itu, posisi di dalam gedung gereja, dengan tanda salib agaknya, lupa, sebab Reporter satunya lagi, si superhero yang mulai benci dengan kebenarannya sendiri, juga berdoa dengan gayanya yang khas, PERGULATAN. Hingga menemukan kemerdekaan rohani, dan bebas dari cairan semacam tinta yang menguasai, di atas bersama lonceng. Istilah metanoia sangat tepat untuk pengalaman sekelas itu Kembali ke Reporter pertama, dia hanya ingin Spiderman mati, dan betul saja, setiap doa mendapatkan perhatian yang sama, hanya saja bila itu benar terjadi, apakah konsekuensi itu sepadan? Begitu pula yang terbaru, Warrior Nun 2, selain menyajikan ruang panggilan terbuka, terkait salah satu LGBT, di balik marak pro kontranya. Ternyata eksistensi doa, dewasa ini, juga diisyaratkan bisa dimaknai dengan mudah sebagai POTENSI YANG FUNGSIONAL Misal negara A menjajah B, sambil menodongkan agenda damai, dengan segala hukumnya dan NAIFNYA, orang awam hanya tau bahwa DAMAI ITU INDAH. Dan menyebarkan PESAN CINTA itu ke segala penjuru terkait perang tersebut, melalui media sosial, yang sudah diduga oleh karakter antagonis. Malaikat aneh itu, yang dengan agendanya, melalui SMS menemukan dan berkomunikasi dengan tuhan, wow. Tanpa tau narasi dan skenario yang sedang terjadi, doa bisa menjadi pedang bermata dua. Dimensi sosial Di gereja atau media sosial, di luar liturgi, bila doa adalah dipahami sebagai proses komunikasi yang memerdekakan hubungan antara manusia dengan Tuhan, dan berpusat pada Kristus sebagai Raja damai, yang bermahkota duri, selicik apapun hati, apalagi dusta iblis hingga propaganda dan urusan dunia yang sementara itu, hanyalah instrumen bahwa kita tidak sendiri di alam semesta ini Kembali seperti semula atau seperti yang seharusnya atau yang sesuai dengan hakikat rancangan pada mulanya dan kita memahaminya dan kita mensyukuri apa yang semula kita tidak mampu bahkan untuk terbuka bagi hal itu dan seterusnya kebanggaan tersendiri yang tidak seorangpun bisa mengambil dari kita PERTANYAAN semacam itu, bukankah memerlukan jawaban dari YANG BUKAN MANUSIA Bila bisa, buat apa? https://www.instagram.com/p/CpxaZkJhyUh/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Sampai mencekik, LIAR, dan bentuk bahasa perlakuan kasar lainnya, buah-buah dari TIDAK-MAMPU mengampuni POTENSI manusia paling mendasar, nalurinya, insting bertahan hidup, untuk memiliki, menguasai dan ... sebab tidak ada batasnya, keinginan untuk hidup, sejauh HIDUP yang terbayang dicapai, masih BELUM DITEMUKAN. Oleh tekanan, ego itulah ...! Sudah diberi sedikit, mulai dari perhatian, kurang kebersamaan, tambah lagi dan seterusnya minta yg lainnya dan semakin tak terkendali Apalagi bila kawannya juga melihat itu sebagai refleksi batin dan dg perasaan pribadinya, pertimbangan manusiawi, mengumandangkan doa. Ibarat segala sungai. [Sebab] bila cinta meraja, dunia agaknya bukan lagi penjara, ruang sempit itupun, hanyalah bagian dari langit yg siap bertabur bintang berkedipan Tanpa guncangan yg berarti Berbeda bila "tanur-api" itu SUDAH BERMAKNA, bisa berlalu tanpa perlu tercekik. Ditambah, tak perlu lagi "kurban pabrikan" demi meredakan murka sehingga belaskasihan bisa dinikmati Lahirlah keajaiban yg TANPA APAPUN LAGI Mengampuni, bukankah proses menggembirakan, PEKERJAAN YANG MULIA, membangkitkan jiwa sejati yg mulai BERGUNCANGAN lututnya dan pinggul yg mudah mengeluh Memang pada jaman sekolah, melirik saja bisa bermakna melotot, nantang? apa lihat-lihat, darah muda bisa, tapi kedipan yg bisa mematikan TV, teknologi yg PASTI jauh lebih imajiner. Fungsi, Potensi, LEBIH MENDEKATI, daripada sekadar puisi, indahnya kisah harapan tentang masa depan Penjara tentu lebih sesak meski selain dihuni para kriminal, tak berhak keindahan dunia, tak keluar tembok dan meraih makanan yg oportunis lebih nikmat untuk dimiliki di tepi perjalanan hidup, panas-panas, es jeruk Doa orang terjepit TAPI yg tau miskin itupun mengabarkan keadilanNya Anda, KAPAN TERAKHIR KALI mengusahakan sesuatu yg DENGAN SEGENAP HATI dan mencapainya, bagaimana perasaan Anda? Rugi? Tapi jika gagal terkait estimasi dsb, MAAF, menjadi kata yg LEBIH MENDEKATI NILAI PADA POSISINYA Lelah, mencekik, tidak melunaskan hutang, segera keluar duitnya. Api itu, bukan yg berlalu, kuasaNya ajaib membimbing keluar. Bersatu dg penyelenggaraan ILAHINYA bagi keselamatan jiwa Bebaskanlah kami dari YANG JAHAT. Amin https://www.instagram.com/p/Cpwfi5OhSum/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Kesehatan, bukanlah SEBUAH KEMEWAHAN, kata Paus [pernah]. Sebab ibarat sakit cinta [pernah] Anda? Ke gunung kan kudaki, samudera malam gelap kubelah, kuseberangi, gunung-gunung kupindah TANPA BERGONCANGAN. Waras, bukan lagi soal level Tapi bisa saja ada yg menganggap sebagai suatu kesombongan, pilih-pilih dokter, kalau tak yang sesuai kriteria, maaf, atau semacam humor bahwa demi mendapatkan hal kecil yg telah kita miliki tanpa perlu begitu banyak waktu daya dan upaya yg dikorbankan, masih saja kurang. Tidak kapok-kapok. Di sini gagal, ganti sana, berfoya-foya, hingga ke luar negeri hanya demi tak sekadar disebut, bertitel "waras" tapi sungguh mendambakan kesembuhan. Berfungsi sewajarnya, SEORANG ANAK Begitulah Naaman, informasi sekecil apapun, asal relevan dg kebutuhannya, yg notabene panglima yg berlimpah mau mendengar suara babu. Apakah ini tergolong kemuliaan hati? Sehingga dia tak perlu upah lagi [Paulus]. Agaknya konspirasi, frekuensi radio khusus, antar bangsa tertindas atau begitulah permainannya suatu bangsa yang Terberkati dengan kebenaran Faktanya ada banyak kasus autisme hingga yg terkait kesalahan mental atau oleh suatu benturan di kepala menjadi ahli dalam hal-hal yg tak terduga. Pandai bermain piano, berbagai bahasa, skill, mungkin jatuh cinta justru banyak anaknya; keputus-asaan, perasaan ditinggalkan yg justru berdampak sebaliknya, sangat baik Hanya oleh respon, feedback, yang jauh dari visi pun makna 'IM-POTENSI, DIS-FUNGSI" Yesus dalam pengajaran-Nya, tidak mempersalahkan suatu kenabian, karena Dia terbukti pasti bisa, tapi juga tidak mengajarkan bagaimana membenturkan batu dari tebing. Dia hanya dari jauh menubuatkan, seandainya kebenaran menunjukkan diri yang sejati. BAGAIMANAPUN, orang samaria, roma, niniwe, pemungut cukai hingga pesundal, justru jauh lebih pantas menerima Rahmat kesembuhan itu Lagipula, demi mengharumkan sejarahkah, YESUS MENGUNGKIT MASA LALU, Memegahkan diri? Tapi waspadalah, tentu bukan sekadar MENCARI GARA-GARA atau kursus MELEMPAR BATU Kini, Cobalah BERPALING Langit takkan berwarna Aku takkan merasa semua takkan berubah Semua takkan berubah? [Ada harga] [Ariel, Noah] Ini Taman MIMPIKU ! Ini, ...Taman LANGITKU ! https://www.instagram.com/p/CptjSVBBXQZ/?igshid=NGJjMDIxMWI=
1 note · View note
hendrikanggoro3 · 1 year
Photo
Tumblr media
Bapak, baik? Tentu tidak memberi batu jika anaknya minta roti. TAPI JUSTRU SEBAB itulah ada panggilan istimewa menjadi layak diemban, mereka yang terbuka untuk mendengar dan diberi rahmat yang cukup untuk melakukan sesuatu seperlunya. Demikianlah justru para imam katolik, diberi kuasa untuk membagikan Tubuh-Nya. Godaan pertama. Dusta mencoba, memutar balik jiwa kebenaran. Harganya yang pantas, batu tetaplah batu, tidak boleh dimakan, tapi silakan gigi ganti gigi, mata ganti mata, menjadi berlaku, siklus karma yang bisa terkalahkan, wadah itu, toh bisa digantikan Kedua, kecenderungan untuk memuja, bahkan ada istilah "pemuja rahasia" yang bahkan gratis, dengan berbagai bahasa, di dalam budaya hingga ragamnya ritual. PASTI, ABSOLUT DAN MUTLAK ada pribadi yg entah secara sadar atau tidak, telah dicintai lebih istimewa, di samping apapun yang tampaknya telah dikenakan. Makhluk pemuja. Gereja, memang menyediakan sakramen-sakramen, yang oleh-Nya dijadikan sarana oleh pelaksanaan apostolik, kerasulan yang suci-Nya, hingga pengajaran yang resmi. Tapi semua itu tidak menjanjikan kita lepas dari tanggung-jawab pribadi dan secara otomatis bebas tugas dari segala yang sewajarnya dibebankan oleh kemerdekaan yang telah kita terima. Bukan sebaliknya, atas nama cinta, tunduklah pada hierarki. Anak-anak Allah, umat pilihan, bisa [sungguh] tunduk hanya oleh satu sebab MENGENAL bagaimana cinta itu SAMPAI mereka terima TANPA DUSTA, sejak purbakala Terakhir, fenomena akrobatik, tampak sih agung, yaitu cukup SPEKULATIF dari sebuah tradisi suci yg telah dipertahankan hingga begitu banyak nyawa dikorbankan. Diterjemahkan sebaliknya, sebagai panggung sarana rancang ASAL BANGUN suatu kerajaan yg arahnya aneh, yg bahkan tak mengandung sedikitpun definisi dari GEREJA yang adalah TUBUH TUHAN yg satu, yang pernah DIANUGERAHKAN SENDIRI OLEH-NYA. Mencobai Fil 2:6-11 Tidak makan batu, Imam Tidak memuja batu, Umat Tidak melempar batu, Hukum Bapak mana yang "Makanlah batu nak, empuk lho!" Atau, tapi Batu "Inilah yang bisa melancarkan jodoh, rejeki dan maut!" Lagi "Kau tak perlu takut mati, kau lempar saja, biar mereka saja" Bangsa imamat yang Rajani, kita PUN anakNya, berjuang bersama MEREKA☆ https://www.instagram.com/p/CprLdGrh0l1/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes