Tumgik
haneeasworld · 2 years
Text
Koneksi
Kalau kita merasa anak-anak (usia dini), lagi susah banget diaturnya, rewel nggak berkesudahan, nggak ngerti apa maunya... mungkin kita memang yang sedang kehilangan koneksi dengan mereka.
Orang tua dan anak saling bertaut. Kalau saja kita lebih tenang, fokus, dan 100% hadir saat itu juga (nggak kemana-mana jiwa dan raga), mereka dengan mudah bisa menemukan kita. Yang membuat mereka merasa nyaman dan aman.
Mereka 'berulah' mungkin karena panik, karena bingung, mencari koneksi. Dimana ayah dan mama? Raganya hadir, tapi bukan ayah dan mama yang biasanya.
Minta gendong, minta ini itu, minta waktu lebih banyak. Minta perhatian? Minta kita hadir utuh...
215 notes · View notes
haneeasworld · 3 years
Text
┈┉┅━━━•❖🌸🌿🌸❖•━━━┅┉┈
🌒 Nasehat Malam
TAK SESUAI HARAPAN
💔💔💔
Kisah seorang ikhwah..
Yang amat mencintai istrinya..
Namun istrinya tak mencintainya..
Ia mengharapkan lelaki lain..
Yang lebih darinya..
Wanita itu telah pandai bahasa arab..
Sementara suaminya..
Hanya memahami bahasa Indonesia..
Wanita itu telah lama mengaji..
Sementara suaminya..
Sibuk membanting tulang mencari nafkah..
Tuk membahagiakan kekasihnya..
Wanita itu telah banyak menghafal Al Qur'an..
Sementara suaminya tak banyak bisa menghafal..
Mungkin..
Kini suaminya sudah tak berharga di matanya..
Mungkin..
Kini cintanya telah pudar di hatinya..
Karena tak sesuai harapannya..
Demikianlah..
Kisah cinta yang bertepuk sebelah..
Karena istrinya tertipu oleh kepintarannya..
Ilmu tak membuatnya semakin sayang pada suaminya..
Ilmu tak membuatnya semakin berbakti kepada suaminya..
Ilmu membuatnya angkuh..
Tak ada lagi cinta dihatiku kilahnya..
Saudariku..
Engkau boleh lebih berilmu dari suamimu..
Tapi mungkin suamimu lebih takut kepada Allah darimu..
Engkau boleh punya banyak kelebihan di atas suamimu..
Tapi suamimu..
Mungkin lebih dicintai oleh Rabbmu karena ketawadlu'annya..
Al Hasan Al Bashri rahimahullah berkata..
Ilmu itu bukanlah dengan banyak menghafal riwayat..
Namun ilmu adalah yang menimbulkan rasa takut kepada Allah..
Dimanakah hadits yang telah engkau hafal, "Suamimu adalah Surgamu atau Nerakamu..
Ya Rabb..
Berilah kami ilmu yang bermanfaat..
_______________________
✍🏻 Ustadz Badrussalam hafidzahullah
♻️ Sumber: http://www.salamdakwah.com/artikel/672-tak-sesuai-harapan
🎁 Admin Muslimah As Sunnah
┈┉┅━━━•❖🌸🌿🌸❖•━━━┅┉┈
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
⬜️🟨 Haram Nikah Beda Agama?
Ustadz Ammi Nur Baits
Mengapa nikah beda agama dilarang? Agama kan hanya status seseorang, apa kaitannya dengan keberlangsungan rumah tangga?
🟩 Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Polemik nikah beda agama bukan polemik baru. Itu isu lama yang kembali mencuat.
Memang benar apa kata orang, sejarah akan mengulang kejadian sebelumnya. Karena itu, kehadiran beberapa orang yang kembali meneriakkan masalah ini, hanya membeo para moyangnya yang memiliki pemikiran yang sama.
Terkait pertanyaan yang anda sampaikan, ada beberapa catatan yang bisa kita perhatikan,
✅ Pertama, nikah beda agama tidak dilarang secara mutlak. Karena islam membolehkan seorang lelaki muslim menikah dengan wanita ahli kitab – yahudi atau nasrani – yang menjaga kehormatan dan bukan wanita nakal.
Allah berfirman,
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِي أَخْدَانٍ
Pada hari ini Dihalalkan bagimu yang baik-baik. makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka. (dan Dihalalkan mangawini) wanita yang menjaga kehormatan diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang yang diberi kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. (QS. Al-Maidah: 5)
Karena itu, mengatakan bahwa nikah beda agama dilarang dalam islam secara mutlak tanpa pengecualian, jelas kesalahan dan kedustaan atas nama syariat.
✅ Kedua, bahwa agama tidak hanya status semata. Namun status yang sekaligus menjadi ideologi seseorang.
Bagi sebagian orang yang kurang peduli dengan agama, menganggap bahwa agama hanya status. Tidak ada beda antara satu agama dengan lainnya. Karena semuanya agama.
Anda bisa katakan, ini prinsip orang ateis atau agnotis, yang tidak memahami hakekat agama. Jelas prinsip yang sangat tidak relevan dengan realita di lapangan.
Setiap manusia memiliki status. Agama, kewarganegaraan, suku, bahasa, daerah, hingga usia. Sebagian dicantumkan di KTP, seperti agama, daerah, dan usia.
Dan semua orang bisa membedakan antara status agama dengan status kewarganegaraan atau suku, bahasa, daerah atau usia. Semakin agung statusnya, semakin kuat usaha seseorang untuk membelanya.
Bagi orang yang menilai agama paling agung, pembelaan dia terhadap agama akan lebih besar dibandingkan pembelaan terhadap negara, suku, bahasa atau daerah.
Demikian pula, bagi orang yang menilai status kewarganegaraan lebih penting, maka upaya pembelaannya akan banyak tercurah ke sana, dan begitu seterusnya.
Anda akan lebih marah ketika suku anda dihina dari pada tanggal kelahiran anda dihina. Karena anda menganggap, suku lebih mulia dari pada tanggal lahir.
Padahal keduanya sama-sama status manusia. Namun status yang satu lebih mulia, dibanding status lainnya.
Sebagai bangsa bernegara, kita diarahkan agar tidak terlalu menonjolkan sentimen kesukuan. Karena ini bisa mengancam persatuan bangsa.
Sebagai manusia beragama, islam juga menyuruh kita untuk tidak menonjolkan sentimen kesukuan, kebangsaan. Karena bisa mengancam persaudaraan sesama muslim.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tindakan membangkan suku dengan seruan jahiliyah. Beliau bersabda,
لَيْسَ مِنَّا مَنْ ضَرَبَ الخُدُودَ، وَشَقَّ الجُيُوبَ، وَدَعَا بِدَعْوَى الجَاهِلِيَّةِ
Bukan termasuk golonganku, orang yang menampar pipi, atau merobek baju (ketika keluarganya meninggal), dan orang yang menghidupkan seruan jahiliyah. (HR. Bukhari 1298 dan Muslim 103)
Di sini kita hanya hendak menggaris bawahi, bahwa agama bukan semata status. Agama adalah ideologi.
Manusia rela melakukan apapun demi ideologinya. Hingga ada orang yang rela memakan kotoran tokoh agamanya, tidak lain karena dorongan ideologi agama. Karena itu, jangan remehkan status agama. Agama tidak hanya status, tapi ideologi.
✅ Ketiga, kita menyadari bahwa beragama bagian dari hak semua manusia. Bahkan ini diatur dalam undang-undang di tempat kita. Yang ini menunjukkan bahwa founding fathers bangsa kita menghormati entitas agama bagi masyarakatnya.
Bagi orang yang memahami hakekat agama, dia akan berusaha menjaga dan menghormatinya. Tidak menjadikannya bahan permainan apalagi ditukar dengan dunia atau dengan cinta.
Anda bisa menilai, orang yang begitu mudah pindah agama, hanya untuk bisa mendapatkan kepuasan perut, atau keluar dari islam hanya untuk mendapatkan kepuasan di bawah perut, itu karena dia tidak memahami hakekat agama. Tidak sejalan dengan prinsip yang dibangun para pewaris negeri ini.
Islam selalu mengajarkan kepada umatnya untuk memuliakan agamanya. Memotivasi mereka untuk berusaha menjaganya agar tidak lepas darinya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS. Ali Imran: 102)
✅ Keempat, karena alasan ini semua, islam memberikan penjagaan kepada umatnya, sehingga mereka tetap bisa mempertahankan agamanya. Atau mengajak orang lain untuk menjadi lebih teratur hidupnya dengan masuk islam.
Diantara aturan itu, islam melarang wanita muslimah menikah dengan lelaki non muslim. Karena pernikahan ini sangat mengancam keselamatan agamanya. Terlebih di negara yang masih kental dengan pluralisme. Sangat rentan kelompok minoritas menindas mayoritas.
Dan seperti ini realitas yang terjadi. Betapa banyak wanita muslimah yang menjadi korban pemaksaan lelaki kafir untuk pindah agama. Sementara negara tidak menjamin hal ini.
Suami bisa bebas mengintimidasi istri untuk keluar dan pindah agama. Terlebih umumnya wanita lemah mental. Dia bisa dengan mudah menyerah dengan keadaan.
Dan sekali lagi, agama adalah ideologi.
Bagian dari doktrin ideologi, pemiliknya akan berusaha menyeret orang lain untuk memiliki ideologi yang sama. Tidak mungkin suami yang kafir akan membiarkan istrinya muslimah untuk beribadah dan melakukan ketaatan sesuai ajaran islam.
Kecuali jika si suami termasuk orang yang tidak berideologi.
Allah menyebutkan, orang-orang kafir, akan mengajak orang lain untuk mengikuti kekafirannya,
وَلَا تَنْكِحُوا الْمُشْرِكَاتِ حَتَّى يُؤْمِنَّ وَلَأَمَةٌ مُؤْمِنَةٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكَةٍ وَلَوْ أَعْجَبَتْكُمْ وَلَا تُنْكِحُوا الْمُشْرِكِينَ حَتَّى يُؤْمِنُوا وَلَعَبْدٌ مُؤْمِنٌ خَيْرٌ مِنْ مُشْرِكٍ وَلَوْ أَعْجَبَكُمْ أُولَئِكَ يَدْعُونَ إِلَى النَّارِ وَاللَّهُ يَدْعُو إِلَى الْجَنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِإِذْنِهِ
Janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (QS. al-Baqarah: 221)
Memahami hal ini, mengajukan nikah beda agama tanpa batas, tidak berbeda dengan upaya merusak ideologi agama.
Bertentangan dengan tatanan para leluhur bangsa yang menjunjung tinggi agama. Meskipun kehadiran mereka adalah hal yang lumrah. Mengingat mereka bukan orang yang terdidik untuk menghormati agama.
Allahu a’lam.
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
Al-'Ankabūt ayat 58
وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ غُرَفًا تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ نِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَۖ (٥٨)
_Terjemah :_
Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat yang tinggi (di dalam surga), yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik balasan bagi orang yang berbuat kebajikan,
_Tafsir Kemenag :_
Ayat ini menerangkan ganjaran yang akan diperoleh orang-orang yang beriman kepada Allah, karena telah hijrah untuk kepentingan agama-Nya. Mereka melepaskan diri dari orang-orang yang menyekutukan Allah dan berani menanggung segala resiko akibat dari hijrah itu.
Janji Allah itu ialah memberi ganjaran orang-orang yang beriman dan beramal saleh surga yang penuh kenikmatan. Di dalamnya terdapat taman-taman yang indah dengan sungai-sungai yang mengalir di bawahnya. Mereka kekal di dalam surga itu selama-lamanya.
Mengenai gambaran surga itu, diterangkan oleh hadis Nabi saw, di mana beliau bersabda:
"Sesungguhnya penghuni surga saling melihat penghuni tempat yang tinggi di atas mereka, seperti kamu melihat bintang-bintang gemerlapan yang lewat di ufuk, baik dari timur maupun dari barat, karena perbedaan derajat yang ada pada mereka." Para sahabat berkata, "Ya Rasulullah, itu adalah tempat-tempat para nabi, manusia yang lain tidak akan sampai ke sana." Rasulullah menjawab, "Bisa saja, demi Allah yang jiwaku berada di tangan- Nya, itu adalah tempat-tempat yang beriman kepada Allah dan membenarkan para rasul." (Riwayat Muslim dari Sahl bin Sa'd)
Dalam hadis yang lain Nabi bersabda:
"Sesungguhnya di dalam surga ada tempat-tempat yang tinggi, di belakangnya dapat dilihat tembus dari hadapannya dan hadapannya dapat dilihat tembus dari belakangnya." Lalu seseorang Arab Badui berdiri dan bertanya, "Untuk siapa tempat-tempat itu, ya Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Tempat-tempat itu untuk orang-orang yang baik perkataannya, memberi makan (orang miskin), selalu berpuasa dan salat karena Allah di malam hari sedang orang lain tidur." (Riwayat at-Tirmidzi dari 'Ali bin Abi thalib)
Demikianlah surga yang dijanjikan Allah kepada orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, bersabar, dan bertawakal kepada-Nya.
Pada ayat ini diterangkan bahwa Allah berjanji akan memberikan ganjaran kepada orang-orang yang beriman. Janji Allah itu dikuatkan dengan kalimat sumpah. Hal ini adalah untuk menenteramkan hati kaum Muslimin, agar langkah mereka mantap dalam menempuh jalan yang lurus dan sulit, seperti hijrah dan sebagainya.
https://quran.kemenag.go.id/share/?q=3398
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
Hisnul Muslim
➡ Do'a perlindungan bagi anak
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U’iidzukuma bi kalimaatillaahit taammah min syarri kulli syaithaanin wa haammah, wa min kulli ‘ainin laammah.
Adalah Rasulullah berdo'a untuk perlindungan Hasan dan Husain, beliau berkata: "Aku berlindung kepada Allah untukmu berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setan, binatang yang berbisa dan 'ain yang menimpanya" . [HR. Al-Bukhari 4/119]
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
▬▭▭▬▭▭▬▬▭▭▬▭▭▬
"Jangan menganggap sholat sebagai beban.karena Allah justru menjadikan sholat bagi kita untuk meringankan beban."
Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 45-46,
واستعينوا بالصبر واصﻻة وانها لكبيرة إﻻ على الخاشعين
الذين يضنون أنهم مﻻقوربهم وأنهم إليه راجعون
Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang khusyu,'
Yaitu orang-orang yang meyakini,bahwa mereka akan menemui Tuhannya,dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya....
▬▭▭▬▭▭▬▬▭▭▬▭▭▬
2 notes · View notes
haneeasworld · 3 years
Text
🔘﷽ 🖊️
BILA ISTRI MEMINTA CERAI
👉 Para Suami, Renungkanlah..
💔 Ingat, ketahuilah bahwa orang tuanya telah menyerahkan dia sepenuhnya kepadamu.
Orang tuanya telah menyerahkan wanita ini sepenuhnya kepadamu tanpa ada paksaan.
Bahkan engkaulah yang datang meminang dan melamarnya dan dirimu telah menerima semua beban
yang diserahkan kepadamu tatkala pernikahan itu. Dan engkau menerimanya.
Tatkala ayahnya mengatakan
"aku nikahkan engkau, Aku kawinkan engkau dengan anakku fulan dengan mahar sekian. "
Jawaban kita pada waktu itu apa...? "Aku terima nikah dan kawinya dengan mahar yang disebutkan" Sejak saat itu, bayangkan dengan hanya perkataan itu, wanita itu jadi milik kita dan kita menerimanya tanpa paksaan dan menerima wanita itu dengan semua kekurangan dan kelebihannya, karena ingat,, dia
bukan malaikat...
Dan dengan kata-kata itu kita bawa pulang wanita ini padahal..
Ingat kita tidak pernah merasakan sakitnya mengandung wanita itu, ibundanya yang 9 bulan mengandung wanita itu, lemah diatas kelemahan, sabar tabah melahirkannya mempertaruhkan nyawa. Kita tidak pernah andil disitu.
Orang tuanya yang lelaki bekerja
ngasih makan dia. Kita juga tidak punya andil disitu..
Dan tatkala membesarkan
merawatnya menyekolahkan, kita juga tidak pernah punya andil.
Namun tatkala kita datang kepada orang tuanya datang ke bapaknya kita melamar kita meminta, ingat, momen itu bukan bukan momen yang indah buat Orang tua, momen yang paling Berat buat orang tua...
Bagai mana dia hendak melepasan putri yang dia cintai
kepada seorang lelaki yang dia
tak pernah tahu apakah putrinya
akan bahagia dengan lelaki itu.
Ingat amanah itu datang begitu
mudahnya kepada kita dan kita
menerimanya..
Tapi akhirnya sang Bapak menikahkan putrinya karena apa.? Bukan karena dia bosan membebaskan anaknya, bukan..
Bukan karena dia jenuh dengan putrinya dengan istri kita, tidak..
Tapi karena perintah Allah untuk menikahkan putri-putri, karena
Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam, padahal melepas seorang yang dicintai sangatlah berat sekali..
Dan saya mendapati orang-orang bagaimana tatkala putrinya ada yang melamar, dua tiga hari dia tidak bisa tidur. Memikirkan apakah putriku akan bahagia dengan lelaki ini..
Maka sekarang kenapa dia minta
cerai..? Kenapa..?
Kenapa yang bertahun-tahun hidup dengan kita sekarang wanita itu minta cerai..?
Satu pilihan yang tidak mudah bagi seorang wanita untuk bercerai untuk hidup sendiri, tidak mudah..
Pasti terjadi sesuatu. Maka koreksilah dirimu..
Ingatlah kau juga manusia yang tak luput dari salah dan dosa.
Bila istrimu berbuat dosa, kitapun pernah berbuat kesalahan, mungkin kita banyak salahnya, mungkin kau tidak lagi memperhatikan istrimu, mungkin
kau sudah lupa dengan amanat Allah itu, mungkin kau tidak ada lagi kata-kata cinta, mungkin rumah itu sudah kering dan tanaman Cinta-nya sudah layu, mungkin banyak kata-katamu yang menoreh luka dihatinya.
Dr. Ustadz Syafiq Basallamah LC.
#RePost
#Berbagi_ILmu
#TerusBelajar
#Muhasabah
Tumblr media
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
Sikap terburu-buru datangnya dari setan sedangkan sikap menyegerakan lahir dari keinginan untuk menjalankan sunah Rosul disertai kesiapan... Bismillah...
Tumblr media
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
بسم اﷲ
🍃 Ada kalanya di bawah, merasakan sempit dan tanpa pilihan. Sementara, ini bukanlah waktunya untuk cengeng, untuk menyalahkan. Namun, untuk mengamalkan ilmu tentang kesabaran.
🍂 Ujian hidup akan terus ada. Menguras pikiran dan tenaga. Tak mengapa jika memang harus demikian. Yakinlah, dengan takwa dan kesabaran, Allah pasti mendatangkan jalan keluar.
Tumblr media
0 notes
haneeasworld · 3 years
Text
http://t.me/kalamqolbu_
Ketika kita menyadari fitrah kita tercipta sebagai wanita, makhluk terindah di dunia ini, kemudian Allah mengkaruniakan hidayah pada kita, maka inilah hal yang paling indah dalam hidup wanita. Namun sayang, banyak sebagian dari kita—kaum wanita—yang tidak menyadari betapa berharganya dirinya. Sehingga banyak dari kaum wanita merendahkan dirinya dengan menanggalkan rasa malu, sementara Allah telah menjadikan rasa malu sebagai mahkota kemuliaannya..
0 notes
haneeasworld · 4 years
Text
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Salah satu senjata setan untuk membinasakan manusia adalah marah. Dengan cara ini, setan bisa dengan sangat mudah mengendalikan manusia. Karena marah, orang bisa dengan mudah mengucapkan kalimat kekafiran, menggugat takdir, ngomong jorok, mencaci habis, bahkan sampai kalimat carai yang membubarkan rumah tangganya.
Karena marah pula, manusia bisa merusak semua yang ada di sekitarnya. Dia bisa banting piring, lempar gelas, pukul kanan-pukul kiri, bahkan sampai tindak pembunuhan. Di saat itulah, misi setan untuk merusak menusia tercapai.
Tentu saja, permsalahannya tidak selesai sampai di sini. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dimarahi. Anda bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena marah.
Menyadari hal ini, islam sangat menekankan kepada umat manusia untuk berhati-hati ketika emosi. Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Diantaranya, beliau menjanjikan sabdanya yang sangat ringkas,
لا تغضب ولك الجنة
“Jangan marah, bagimu surga.” (HR. Thabrani dan dinyatakan shahih dalam kitab shahih At-Targhib no. 2749)
Allahu akbar, jaminan yang luar biasa. Surga..dihiasi dengan berbagai kenikmatan, bagi mereka yang mampu menahan amarah. Semoga ini bisa memotivasi kita untuk tidak mudah terpancing emosi.
cara mengendalikan emosi
Dapatkan Buku 22 Kiat Mengatasi Stres, Syaikh M. Shalih Al-Munajjid, Harga Rp.16.000
Lebih lanjut KLIK GAMBAR
Bagaimana Cara Mengendalikan Diri Ketika Sedang Emosi?
Agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa yang lebih besar, ada beberapa cara mengendalikan emosi yang diajarkan dalam Al-Quran dan Sunah. Semoga bisa menjadi obat mujarab bagi kita ketika sedang marah.
Pertama, segera memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan, dengan membaca ta’awudz:
أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ
A-‘UDZU BILLAHI MINAS SYAITHANIR RAJIIM
Karena sumber marah adalah setan, sehingga godaannya bisa diredam dengan memohon perlindungan kepada Allah.
Dari sahabat Sulaiman bin Surd radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
Suatu hari saya duduk bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada dua orang yang saling memaki. Salah satunya telah merah wajahnya dan urat lehernya memuncak. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ
Sungguh saya mengetahui ada satu kalimat, jika dibaca oleh orang ini, marahnya akan hilang. Jika dia membaca ta’awudz: A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, marahnya akan hilang. (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang marah, kemudian membaca: A-‘udzu billah (saya berlindung kepada Allah) maka marahnya akan reda.” (Hadis shahih – silsilah As-Shahihah, no. 1376)
Kedua, DIAM dan jaga lisan
Bawaan orang marah adalah berbicara tanpa aturan. Sehingga bisa jadi dia bicara sesuatu yang mengundang murka Allah. Karena itulah, diam merupakan cara mujarab untuk menghindari timbulnya dosa yang lebih besar.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
“Jika kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad dan Syuaib Al-Arnauth menilai Hasan lighairih).
Ucapan kekafiran, celaan berlebihan, mengumpat takdir, dst., bisa saja dicatat oleh Allah sebagai tabungan dosa bagi ini. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,
إِنَّ العَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالكَلِمَةِ، مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا، يَزِلُّ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ المَشْرِقِ
Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat, yang dia tidak terlalu memikirkan dampaknya, namun menggelincirkannya ke neraka yang dalamnya sejauh timur dan barat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Di saat kesadaran kita berkurang, di saat nurani kita tertutup nafsu, jaga lisan baik-baik, jangan sampai lidah tak bertulang ini, menjerumuskan anda ke dasar neraka.
Ketiga, mengambil posisi lebih rendah
Kecenderungan orang marah adalah ingin selalu lebih tinggi.. dan lebih tinggi. Semakin dituruti, dia semakin ingin lebih tinggi. Dengan posisi lebih tinggi, dia bisa melampiaskan amarahnya sepuasnya.
Karena itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan saran sebaliknya. Agar marah ini diredam dengan mengambil posisi yang lebih rendah dan lebih rendah. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan,
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ
Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur. (HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).
Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, sahabat yang meriwayatkan hadis ini, melindungi dirinya ketika marah dengan mengubah posisi lebih rendah. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya, dari Abul Aswad Ad-Duali, beliau menceritakan kejadian yang dialami Abu Dzar,
“Suatu hari Abu Dzar mengisi ember beliau. Tiba-tiba datang beberapa orang yang ingin mengerjai Abu Dzar. ‘Siapa diantara kalian yang berani mendatangi Abu Dzar dan mengambil beberapa helai rambutnya?’ tanya salah seorang diantara mereka. “Saya.” Jawab kawannya.
Majulah orang ini, mendekati Abu Dzar yang ketika itu berada di dekat embernya, dan menjitak kepala Abu Dzar untuk mendapatkan rambutnya. Ketika itu Abu Dzar sedang berdiri. Beliaupun langsung duduk kemudian tidur.
Melihat itu, orang banyak keheranan. ‘Wahai Abu Dzar, mengapa kamu duduk, kemudian tidur?’ tanya mereka keheranan.
Abu Dzar kemudian menyampaikan hadis di atas. Subhanallah.., demikianlah semangat sahabat dalam mempraktekkan ajaran nabi mereka.
Mengapa duduk dan tidur?
Al-Khithabi menjelaskan,
القائم متهيئ للحركة والبطش، والقاعد دونه في هذا المعنى، والمضطجع ممنوع منهما، فيشبه أن يكون النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إنما أمره بالقعود لئلا تبدر منه في حال قيامه وقعوده بادرة يندم عليها فيما بعدُ
Orang yang berdiri, mudah untuk bergerak dan memukul, orang yang duduk, lebih sulit untuk bergerak dan memukul, sementara orang yang tidur, tidak mungkin akan memukul. Seperti ini apa yang disampaikan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Perintah beliau untuk duduk, agar orang yang sedang dalam posisi berdiri atau duduk tidak segera melakukan tindakan pelampiasan marahnya, yang bisa jadi menyebabkan dia menyesali perbuatannya setelah itu. (Ma’alim As-Sunan, 4/108)
Keempat, Ingatlah hadis ini ketika marah
Dari Muadz bin Anas Al-Juhani radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَظَمَ غَيْظاً وَهُوَ قادرٌ على أنْ يُنفذهُ دعاهُ اللَّهُ سبحانهُ وتعالى على رءوس الخَلائِقِ يَوْمَ القيامةِ حتَّى يُخيرهُ مِنَ الحورِ العين ما شاءَ
“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil di hadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki. (HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)
Subhanallah.., siapa yang tidak bangga ketika dia dipanggil oleh Allah di hadapan semua makhluk pada hari kiamat, untuk menerima balasan yang besar? Semua manusia dan jin menyaksikan orang ini, maju di hadapan mereka untuk menerima pahala yang besar dari Allah ta’ala. Tahukah anda, pahala ini Allah berikan kepada orang yang hanya sebatas menahan emosi dan tidak melampiaskan marahnya. Bisa kita bayangkan, betapa besar pahalanya, ketika yang dia lakukan tidak hanya menahan emosi, tapi juga memaafkan kesalahan orang tersebut dan bahwa membalasnya dengan kebaikan.
Mula Ali Qori mengatakan,
وَهَذَا الثَّنَاءُ الْجَمِيلُ وَالْجَزَاءُ الْجَزِيلُ إِذَا تَرَتَّبَ عَلَى مُجَرَّدِ كَظْمِ الْغَيْظِ فَكَيْفَ إِذَا انْضَمَّ الْعَفْوُ إِلَيْهِ أَوْ زَادَ بِالْإِحْسَانِ عَلَيْهِ
Pujian yang indah dan balasan yang besar ini diberikan karena sebatas menahan emosi. Bagaimana lagi jika ditambahkan dengan sikap memaafkan atau bahkan membalasnya dengan kebaikan. (Tuhfatul Ahwadzi Syarh Sunan Turmudzi, 6/140).
Satu lagi, yang bisa anda ingat ketika marah, agar bisa meredakan emosi anda:
Hadis dari Ibnu Umar,
من كف غضبه ستر الله عورته ومن كظم غيظه ولو شاء أن يمضيه أمضاه ملأ الله قلبه يوم القيامة رضا
Siapa yang menahan emosinya maka Allah akan tutupi kekurangannya. Siapa yang menahan marah, padahal jika dia mau, dia mampu melampiaskannya, maka Allah akan penuhi hatinya dengan keridhaan pada hari kiamat. (Diriwayatkan Ibnu Abi Dunya dalam Qadha Al-Hawaij, dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Ya, tapi yang sulit bukan hanya itu. Ada satu keadaan yang jauh lebih sulit untuk disuasanakan sebelum itu, yaitu mengkondisikan diri kita ketika marah untuk mengingat balasan besar dalam hadis di atas. Umumnya orang yang emosi lupa segalanya. Sehingga kecil peluang untuk bisa mengingat balasan yang Allah berikan bagi orang yang bisa menahan emosi.
Siapakah kita dibandingkan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu. Sekalipun demikian, beliau terkadang lupa dengan ayat dan anjuran syariat, ketika sudah terbawa emosi.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan bahwa ada seseorang yang minta izin kepada Khalifah Umar untuk bicara. Umarpun mengizinkannya. Ternyata orang ini membabi buta dan mengkritik habis sang Khalifah.
‘Wahai Ibnul Khattab, demi Allah, kamu tidak memberikan pemberian yang banyak kepada kami, dan tidak bersikap adil kepada kami.”
Mendengar ini, Umarpun marah, dan hendak memukul orang ini. Sampai akhirnya Al-Hur bin Qais (salah satu teman Umar) mengingatkan,
‘Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah berfirman kepada nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya): ‘Berikanlah maaf, perintahkan yang baik, dan jangan hiraukan orang bodoh.’ dan orang ini termasuk orang bodoh.’
Demi Allah, Umar tidak jadi melampiaskan emosinya ketika mendengar ayat ini dibacakan. Dan dia adalah manusia yang paling tunduk terhadap kitab Allah. (HR. Bukhari 4642).
Yang penting, anda jangan berputus asa, karena semua bisa dilatih. Belajarlah untuk mengingat peringatan Allah, dan ikuti serta laksanakan. Bisa juga anda minta bantuan orang di sekitar anda, suami, istri, anak anda, pegawai, dan orang di sekitar anda, agar mereka segera mengingatkan anda dengan janji-janji di atas, ketika anda sedang marah.
Pada kasus sebaliknya, ada orang yang marah di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliaupun meminta salah satu sahabat untuk mengingatkannya, agar membaca ta’awudz, A-‘udzu billahi minas syaithanir rajim..
وَقَالَ: له أحد الصحابة «تَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ» فَقَالَ: أَتُرَى بِي بَأْسٌ، أَمَجْنُونٌ أَنَا، اذْهَب
“Salah satu temannya mengingatkan orang yang sedang marah ini: ‘Mintalah perlindungan kepada Allah dari godaan setan!’ Dia malah berkomentar: ‘Apakah kalian sangka saya sedang sakit? Apa saya sudah gila? Pergi sana!’ (HR. Bukhari 6048).
Kelima, Segera berwudhu atau mandi
Marah dari setan dan setan terbuat dari api. Padamkan dengan air yang dingin.
Terdapat hadis dari Urwah As-Sa’di radhiyallahu ‘anhu, yang mengatakan,
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu. (HR. Ahmad 17985 dan Abu Daud 4784)
Dalam riwayat lain, dari Abu Muslim Al-Khoulani, beliau menceritakan,
Bahwa Amirul Mukminin Mu’awiyah radhiyallahu ‘anhu pernah berkhutbah di hadapan masyarakat. Dan ketika itu, gaji pegawai belum diserahkan selama dua atau tiga bulan. Abu Muslim-pun berkata kepada beliau,
‘Hai Muawiyah, sesungguhnya harta itu bukan milikmu, bukan milik bapakmu, bukan pula milik ibumu.’
Mendengar ini, Muawiyah meminta hadirin untuk diam di tempat. Beliau turun dari mimbar, pulang dan mandi, kemudian kembali dan melanjutkan khutbahnya,
‘Wahai manusia, sesungguhnya Abu Muslim menyebutkan bahwa harta ini bukanlah milikku, bukan milik bapakku, bukan pula milik ibuku. Dan Abu Muslim benar. kemudian beliau menyebutkan hadis,
الغضب من الشيطان ، والشيطان من النار ، والماء يطفئ النار ، فإذا غضب أحدكم فليغتسل
Marah itu dari setan, setan dari api, dan air bisa memadamkan api. Apabila kalian marah, mandilah.
Lalu Muawiyah memerintahkan untuk menyerahkan gaji mereka.
(HR. Abu Nuaim dalam Hilyah 2/130, dan Ibnu Asakir 16/365).
Dua hadis ini dinilai lemah oleh para ulama. Hadis pertama dinilai lemah oleh An-Nawawi sebagaimana keterangan beliau dalam Al-Khulashah (1/122). Syuaib Al-Arnauth dalam ta’liq Musnad Ahmad menyebutkan sanadnya lemah. Demikian pula Al-Albani menilai sanadnya lemah dalam Silsilah Ad-Dhaifah no. 581.
Hadis kedua juga statusnya tidak jauh beda. Ulama pakar hadis menilainya lemah. Karena ada perowi yang bernama Abdul Majid bin Abdul Aziz, yang disebut Ibnu Hibban sebagai perawi Matruk (ditinggalkan).
Ada juga ulama yang belum memastikan kelemahan hadis ini. Diantaranya adalah Ibnul Mundzir. Beliau mengatakan,
إن ثبت هذا الحديث فإنما الأمر به ندبا ليسكن الغضب ، ولا أعلم أحدا من أهل العلم يوجب الوضوء منه
Jika hadis ini shahih, perintah yang ada di dalamnya adalah perintah anjuran untuk meredam marah dan saya tidak mengetahui ada ulamayang mewajibkan wudhu ketika marah. (Al-Ausath, 1/189).
Karena itulah, beberapa pakar tetap menganjurkan untuk berwudhu, tanpa diniatkan sebagai sunah. Terapi ini dilakukan hanya dalam rangka meredam panasnya emosi dan marah. Dr. Muhammad Najati mengatakan,
يشير هذا الحديث إلى حقيقة طبية معروفة ، فالماء البارد يهدئ من فورة الدم الناشئة عن الانفعال ، كما يساعد على تخفيف حالة التوتر العضلي والعصبي ، ولذلك كان الاستحمام يستخدم في الماضي في العلاج النفسي
Hadis ini mengisyaratkan rahasia dalam ilmu kedokteran. Air yang dingin, bisa menurunkan darah bergejolak yang muncul ketika emosi. Sebagaimana ini bisa digunakan untuk menurunkan tensi darah tinggi. Karena itulah, di masa silam, terapi mandi digunakan untuk terapi psikologi.
(Hadis Nabawi wa Ilmu An-Nafs, hlm. 122. dinukil dari Fatwa islam, no. 133861)
اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الحَقِّ فِي الرِضَا وَالغَضَبِ
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kalimat haq ketika ridha (sedang) dan marah
[Doa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam shalatnya – shahih Jami’ As-Shaghir no. 3039]
Ditulis oleh ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina
Read more https://konsultasisyariah.com/18243-cara-mengendalikan-emosi-dalam-islam.html
2 notes · View notes
haneeasworld · 4 years
Text
*Assalammu'allaikum warohmatullahi wabarokatuh*,,,,,,
*Allohumma inni as'aluka Husnal Khotimah,,,,,,*
*Yaa Alloh yaa Robbi aku minta di wafafkan dalam keadaan Husnal Khotimah,,,,,,*
*Allohummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut*,,,,,,
*Yaa Alloh yaa Robbi berilah aku rezeki taubat nasuha yang sebenarnya taubat sebelum aku wafat*,,,,,,
*Allohumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi'alla diinika*,,,,,,
*Yaa Alloh yaa Robbi aku minta agar hati ini di tetapkan di atas agamaMu*,,,,,,
0 notes
haneeasworld · 4 years
Text
Doa Birrul Walidain
Amalan para salaf tiap malam sehabis Tarowih. Minimal tiap malam jumat diluar romadhon.
DOA BIRRUL WAALIDAIN BESERTA TERJEMAHANNYA
أَلْحَـمْــدُ لِلّٰهِ الَّـــذِيْ أَمَـرَنَــا بِــشُــــكْــرِ الْــوَالِــدَيْـــنِ وَالْإِحْسَانِ إِلَيْهِمَا، وَحَثَّناَ عَلَى اغْتِنَامِ بِرِّ هِمَا وَاصْطِنَاعِ الْمَعْرُوْفِ لَدَيْهِمَا، وَنَدَبْـنَآ إِلىٰ خَفْضِ الْجَنَاحِ مِنَ الرَّحْمَةِ لَهُمَا إِعْظَامًا وَّإِكْبَارًا، وَوَصَّانَا بِالتَّـــرَحُّمِ عَلَيْهِمَا كَمَا رَبَّـيَـانَا صِغَارًا
Artinya :
Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memerintahkan kami untuk bersyukur dan berbuat baik kepada kedua orang tua, yang telah mendorong kami untuk meraih kemuliaan berbakti dan berbuat baik di hadapan mereka, yang telah menganjurkan kami untuk merendahkan diri kepada mereka dengan penuh kasih sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan, serta mewasiatkan kami untuk memohonkan kasih sayang Allah bagi mereka sebagaimana mereka mendidik dan membimbing kami sewaktu kecil
اَللّٰهُمَّ فَارْحَمْ وَالِدِيْـــنَا، اَللّٰهُمَّ فَارْحَمْ وَالِدِيْــنَا، اَللّٰهُمَّ فَارْحَمْ وَالِدِيْــنَا، وَاغْفِرْ لَهُمْ، وَارْضَ عَنْهُمْ رِضًا تُحِلُّ بِهِ عَلَيْهِمْ جَوَامِعَ رِضْوَانِكَ، وَتُحِلُّهُمْ بِــهِ دَارَ كَــرَامَـتِــكَ وَأَمَـــانِــكَ، وَمَــــوَاطِـنَ عَــفْــوِكَ وَغُــفْــرَانِـــكَ، وَاَدِرَّ بِهِ عَــلَــيْـــهِــمْ لَطَـآئِــفَ بِــرِّكَ وَإِحْسَانِكَ
Artinya :
Ya Allah, sayangilah kedua orang tua kami. Ya Allah, sayangilah kedua orang tua kami. Ya Allah, sayangilah kedua orang tua kami. Ampuni, rahmati, dan ridhoilah mereka dengan keridhoan yang mengantarkan mereka pada semua jenis keridhaan-Mu, membawa mereka ke tempat-tempat yang mendatangkan maaf dan ampunan-Mu, serta meletakan mereka di negeri yang mulia dan aman (surga), kemudian hidangkanlah kepada mereka berbagai kebaikan dan kedermawaan-Mu
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ مَغْـفِرَةً جَامِعَةً تَمْحُوْ بِهَا سَالِفَ أَوْزَارِهِمْ، وَسَيِّءَ إِصْرَارِهِمْ، وَارْحَمْهُمْ رَحْمَةً تُـنِـيْــرُ لَهُمْ بِهَا الْمَضْجَعَ فِيْ قُــبُــوْرِهِمْ، وَتُــؤَمِّـنُـهُمْ بِـهَا يَـوْمَ الْفَزَعِ عِنْدَ نُشُوْرِهِمْ
Artinya :
Ya Allah, ampunilah mereka dengan pengampuan menyeluruh yang menghapus dosa-dosa mereka terdahulu dan keburukan yang selalu mereka lakukan, dan rahmatilah mereka dengan rahmat yang mampu menerangi pembaringan mereka di dalam kubur, serta menyelamatkan mereka pada saat kebangkitan di hari yang menakutkan.
اَللّٰهُمَّ تَحَنَّنْ عَلىٰ ضَعْفِهِمْ كَمَا كَانُـوْا عَلىٰ ضَعْفِنَا مُتَحَنِّنِيْنَ، وَارْحَمِ انْـقِطَاعَهُمْ إِلَيْكَ كَمَا كَانُـوْا لَنَا فِيْ حَالِ انْقِطَاعِنَا إِلَيْهِمْ رَاحِمِيْنَ، وَتَـعَطَّفْ عَلَيْهِمْ كَمَا كَانُـوْا عَلَـيْــنَا فِيْ حَالِ صِغَرِنَا مُتَعَطِّفِيْنَ، اَللّٰهُمَّ احْفَظْ لَهُمْ ذٰلِكَ الْوُدَّ الَّذِيْ أَشْرَبْـتَهُ قُـلُوْبَـهُمْ، وَالْحَنَانَةَ الَّتِيْ مَلَأْتَ بِهَا صُــدُوْرَهُـــمْ، وَالـلُّــطْــفَ الَّـــذِيْ شَـــــغَــلْتَ بِـــهِ جَوَارِحَهُمْ، وَاشْكُرْ لَهُمْ ذٰلِكَ الْجِهَادَ الَّذِيْ كَانُـوْا بِهِ فِـيْـنَا مُجَاهِدِيْنَ، وَلَا تُضَـيِّــعْ لَهُمْ ذٰلِكَ الْاِجْتِهَادَ الَّـذِيْ كَانُــوْا بِـــهِ فِـــيْــنَــا مُـجْـتَـهِدِيْـنَ، وَجَازِهِمْ عَلىٰ ذٰلِكَ السَّــعْيِ الَّذِيْ كَانُـوْا بِهِ فِيْـنَا سَاعِيْنَ، وَالـرَّعْــيَ الَّذِيْ كَانُـــوْا بِـــهِ لَـنَا رَاعِيْنَ، أَفْضَلَ مَاجٰزَيْتَ بِهِ السُّعَاةَ الْمُصْلِحِيْنَ، وَالرُّعَاةَ النَّاصِحِيْنَ
Artinya :
Ya Allah, sayangilah (maklumilah) kelemahan mereka sebagaimana mereka dahulu menyayangi (memaklumi) kelemahan kami, dan hargailah usaha mereka untuk beribadah kepada-Mu sepanjang waktu sebagaimana mereka dahulu juga menghargai usaha kami untuk berbakti kepada mereka sepanjang masa, dan kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihi kami sewaktu kami kecil. Ya Allah, peliharalah rasa cinta yang Engkau letakan dalam hati mereka kasih sayang yang Engkau penuhi dada mereka dengannya, dan kelembutan yang Engkau sibukkan anggota tubuh mereka dengannya. Karuniailah mereka dengan pahala atas perjuangan mereka dahulu dalam mendidik kami, jangan sia-siakan perjuangan mereka tersebut. Balaslah usaha mereka untuk menghidupi dan memelihara kami dengan sebaik-baik
balasan yang Engkau berikan kepada mereka yang suka berbuat baik dan memberi nasihat.
اَللّٰهُمَّ بِـرَّ هُمْ
أَضْعَافَ مَا كَانُــوْا يَــبُــرُّوْنَــنَا، وَانْظُرْ إِلَيْهِمْ بِـعَيْنِ الرَّحْمَةِ كَمَا كَانُــوْا يَــنْـظُرُوْنَــنَا
Artinya :
Ya Allah, berbuat baiklah kepada mereka dengan kebaikan yang jauh lebih banyak dari semua kebaikan mereka kepada kami, dan pandanglah mereka dengan pandangan kasih sebagaimana dahulu mereka memandang kami.
اَللّٰهُمَّ هَبْ لَهُمْ مَا ضَـيَّــعُوْامِنْ حَقِّ رُبُـوْبِـيَّـتِكَ بِمَا اشْتَـغَلُوْا بِهِ مِنْ حَقِّ تَـرْبِـيَّـتِـنَا، وَتَجَاوَزْ عَـنْـهُمْ مَا قَصَّرُوْا فِـيْهِ مِنْ حَقِّ خِدْمَتِكَ بِمَا آثَـرُوْنَا بِهِ فِيْ حَقِّ خِدْمَتِنَا، وَاعْفُ عَنْـهُمْ مَا ارْتَكَبُـوْا مِنَ الشُّـبُـهَاتِ مِنْ أَجْلِ مَا اكْتَسَبُـوْا مِنْ أَجْلِنَا، وَلَاتُـؤَاخِذْهُمْ بِمَا دَعَتْـهُمْ إِلَيْهِ الْحَمِيَّةُ مِنَ الْهَوٰى لِمَا غَلَبَ عَلىٰ قُـلُـوْبِـهِمْ مِنْ مَحَبَّـتِـنَـا، اَللّٰهُمَّ وَتَحَمَّلْ عَنْـهُمُ الظُّـلُمَاتِ الَّتِي ارْتَكَــبُـوْهَا فِيْمَا اجْـتَـرَحُوْا لَنَا وَسَعَوْا عَلَيْـنَا، وَالْطُفْ بِهِمْ فِيْ مَضَاجِعِ الْبِلىٰ لُطْفًا يَّزِيْدُ عَلىٰ لُطْفِهِمْ فِيْ أَيَّامِ حَيَاتِهِمْ بِنَا
Artinya :
Ya Allah, berilah mereka pahala beribadah kepada-Mu yang tidak sempat mereka lakukan karena sibuk mendidik kami, dan maafkanlah segala kekurangan mereka dalam mengabdi kepada-Mu karena sibuk melayani kami, dan ampunilah mereka atas hal-hal syubhat yang mereka lakukan demi menghidupi kami, dan jangan siksa mereka karena rasa cinta mereka kepada kami yang menggelora, dan selesaikanlah permasalahan-permasalahan mereka dengan sesama manusia yang mereka lakukan demi menghidupi kami, dan bersikap lembutlah kepada mereka dipembaringan kubur dengan kelembutan yang melebihi sikap lembut mereka kepada kami di masa hidup mereka dahulu.
اَللّٰهُمَّ وَمَا هَدَيْـتَـنَا لَهُ مِنَ الطَّاعَاتِ، وَيَسَّرْتَهُ لَنَا مِــنَ الْحَــسَــنَـاتِ، وَوَفَّـــقْـتَــنَالَــهُ مِــنَ الْـقُــرُبَاتِ، فَـنَسْـأَلُـكَ اللّٰهُمَّ أَنْ تَجْعَلَ لَهُمْ مِنْـهَا حَظًّا وَّنَــصِـــــيْـبًا، وَمَـــا اقْـــتَــــرَفْـنَـاهُ مِــنَ السَّــــــيِّــئَاتِ، وَاكْـتَسَبْــنَـاهُ مِنَ الْخَــطِـيْـــئَاتِ، وَتَحَمَّـلْنَـاهُ مِنَ التَّبِعَاتِ، فَلَا تُــلْحِقْ بِهِمْ مِنَّا بِذٰلِكَ حَوْبًا، وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْهِمْ مِنْ ذُنُــوْ بِـنَا ذُنُـوْبًا
Artinya :
Ya Allah, atas setiap ketaatan yang Engkau hidayahkan kepada kami, kebaikan yang Engkau mudahkan kami untuk melakukannya, dan amal saleh yang Engkau beri kami taufik untuk mengerjakannya, kami mohon Engkau beri mereka pahala pula, dan jika ada keburukan yang kami lakukan, kesalahan yang kami perbuat, dan permasalahan dengan sesama manusia yang harus kami pertanggung jawabkan, jangan Engkau bebani mereka dengannya dan jangan tambahkan dosa kami ke dalam catatan dosa mereka.
(3x) اَللّٰهُمَّ وَكَمَا سَرَرْتَــهُمْ بِنَا فِي الْحَيَاةِ، فَسُرَّهُمْ بِنَا بَعْدَ الْوَفَاةِ
Artinya :
Ya Allah, sebagaimana Engkau senangkan mereka dengan kami semasa hidup, maka senangkan pula mereka dengan kami setelah mati. (Dibaca 3 Kali)
اَللّٰهُمَّ وَلَا تُــبْـلِغْهُمْ مِنْ أَخْبَارِنَا مَا يَسُوْءُهُمْ، وَلَا تُحَمِّلْهُمْ مِنْ أَوْزَارِنَا مَايَــنُـوْءُهُمْ، وَلَا تُخْزِهِمْ بِـنَا فِــيْ عَسْــكَرِالْأَمْوَاتِ بِمَانُحْدِثُ مِنَ الْمُخْزِيَاتِ وَنَـأْتِيْ مِنَ الْمُنْكَرَاتِ، وَسُرَّ أَرْوَاحَهُمْ بِأَعْمَالِنَا فِيْ مُلْـتَــقَى الْأَرْوَاحِ، إِذَا سُـــرَّ أَهْلُ الصَّلَاحِ بِأَبْــنَآءِ الصَّلَاحِ، وَلَا تُقِفْهُمْ بِسَبَبِنَا عَلىٰ مَوْقِفِ افْتِضَاحٍ بِمَا نَجْتَرِحُ مِنْ سُوْءِ الْاِجْتِرَاحِ
Artinya :
Ya Allah, jangan sampaikan berita-berita tentang diri kami yang akan membuat mereka kecewa, dan jangan bebankan kesalahan kami kepada mereka, dan jangan hinakan mereka di hadapan orang-orang yang sudah meninggal dunia dengan perbuatan-perbuatan hina dan mungkar yang kami lakukan, dan senangkanlah ruh mereka dengan amal-amal baik kami di tempat pertemuan para arwah, ketika orang-orang yang saleh bergembira dengan putra-putra mereka, dan jangan jadikan mereka ternoda oleh perbuatan-perbuatan buruk yang kami lakukan.
اَللّٰهُمَّ وَمَا تَلَوْنَا مِنْ تِلَاوَةٍ
فَـزَ كَّيْتَهَا، وَمَا صَلَّيْـنَا مِنْ صَلَاةٍ فَـتَـقَــبَّـلْتَهَا، وَمَا تَصَدَّقْـنَا مِنْ صَدَقَةٍ فَـن
َمَّـــيْـــتَـهَا، وَمَــا عَمِلْــنَـا مِنْ أَعْمَالٍ صَالِحَةٍ فَـرَضِيْـتَـهَا، فَـنَسْأَلُكَ اللّٰهُمَّ أَنْ تَجْعَلَ حَظَّهُمْ مِنْـهَآ أَكْبَـرَ مِنْ حُظُوْظِنَا ، وَقِسْمَهُمْ مِنْـهَآ أَجْزَلَ مِنْ أَقْسَامِنَا، وَسَهْمَهُمْ مِــنْ ثَـــوَابِــهَآ أَوْفَـــرَ مِـــنْ سِهَامِنَا، فَإِنَّكَ وَصَّيْتَنَا بِـبِـرِّهِمْ، وَنَدَبْــتَــنَآ إِلىٰ شُكْرِهِمْ، وَأَنْتَ أَوْلىٰ بِالْبِرِّ مِنَ الْـبَآرِّيْنَ، وَأَحَقُّ بِالْوَصْلِ مِنَ الْمَأْمُوْرِيْنَ
Artinya :
Ya Allah, bagi setiap ayat suci yang kami baca, shalat kami yang Engkau terima, amal saleh kami yang Engkau ridhai, serta sedekah kami yang Engkau lipat gandakan pahalanya, tolong ya Allah, berilah mereka bagian yang lebih banyak dari bagian kami, dan pahala yang jauh lebih besar dari pahala kami sebab Engkaulah yang mewasiatkan agar kami berbakti dan berbuat baik kepada mereka. Sesungguhnya, Engkaulah yang lebih pantas untuk berbuat baik kepada mereka dari semua yang berbakti kepada orang tuanya, dan Engkaulah yang lebih berhak untuk melakukan kebajikan tersebut daripada mereka yang Engkau perintahkan.
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا لَهُمْ قُـرَّةَ أَعْيُنٍ يَّـوْمَ يَـقُوْمُ الْأَشْهَادِ، وَأَسْمِعْهُمْ مِنَّـآ أَطْـيَبَ النِّدَآءِ يَــوْمَ الـتَّــنَادِ، وَاجْـعَلْهُمْ بِنَا مِنْ أَغْبَطِ الْآبَآءِ بِالْأَوْلَادِ
Artinya :
Ya Allah, jadikanlah kami penyejuk hati mereka di hari para saksi berdiri sebagai saksi, dan perdengarkanlah kepada mereka sebaik-baik seruan ketika sang penyeru berseru, dan jadikanlah mereka sebagai ayah yang merasa paling senang dengan anak-anaknya, (Dibaca 3 Kali)
حَـتَّى تَجْـمَـعَـنَا وَإِيَّـاهُـمْ وَالْمُسْـلِـمِيْنَ جَمِيْـعًـا فِيْ دَارِ كَــرَامَـــتِـــكَ، وَمُــسْـــتَــقَـرِّ رَحْـــمَــتِــكَ، وَمَـــحَــلِّ أَوْلِيَآئِكَ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْــعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّـبِـيِّـيْنَ وَالصِّدِّيْـقِيْنَ وَالشُّــهَدَآءِ وَالصَّــالِـحِيْنَ، وَحَـــسُنَ أُولَـٰئِـكَ رَفِـيْــقًا، ذٰلِـكَ الْفَــضْلُ مِنَ اللهِ وَكَــفٰى بِاللهِ عَلِيْمًا
Artinya :
Kemudian pertemukanlah kami dengan mereka dan seluruh kaum muslimin di negeri yang mulia, di tempat curahan rahmat-Mu, dan kediaman para wali-Mu bersama orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, yaitu para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan sholihin. Merekalah sebaik-baik teman. Itulah karunia Allah dan cukuplah Allah sebagai Dzat Yang Maha Mengetahui.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّايَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَــلَى الْـمُرْسَـــلِـيْنَ، وَالْحَــمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَـالَمِـيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
Artinya :
Maha Suci Allah, Tuhan Yang Perkasa, Mulia dan Agung dari segala tuduhan-tuduhan yang tidak layak dan patut bagi-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Semoga shalawat dan salam Allah selalu tercurah kepada Sayyidina Muhammad beserta keluarga dan para sahabat beliau.
Itulah lafadz doa birrul walidain yang patut kita baca setiap hari dan/atau setelah sholat fardhu 5 waktu minimal setiap malam Jum'at setelah sholat isya. Mudah-mudahan kita semua tergolong menjadi anak yang sholeh dan sholehah yang selalu mendoakan kedua orang tua kita baik semasa mereka masih hidup maupun ketika mereka sudah meninggal dunia. Dan kita akan dibalas dengan dianugrahkan anak anak yang sholeh sholehah yang kelak selalu mendoakan kita diwaktu hidup dan setelah meninggal dunia.
Barang siapa berbakti dengan orang tuanya maka anak anaknya akan kembali bakti kepadanya.
Dan sebaliknya.
0 notes
haneeasworld · 4 years
Text
*بـــــسم اللّـــــه الرّحمن الرّحيـــــــم*
*"HISNUL MUSLIMIN"*
DOA
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لَا إِلَـهَ إِلَّا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ، الْمَنَّانُ، يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ يَا ذَا الْجَلَالِ وَاْلإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
"Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu. Sesungguhnya bagi-Mu segala pujian, tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu, Maha Pemberi nikmat, Pencipta langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya. Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Pemurah, wahai Tuhan Yang Hidup, wahai Tuhan yang mengurusi segala sesuatu, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar dimasukkan ke Surga dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka."
Empat kitab sunan: HR. Abu Daud No. 1495, HR. Tirmidzi No. 3544, HR. Ibnu Majah No. 3858, dan HR. An Nasai No. 1299. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/329.
💦➖➖➖🕋➖➖➖💦
0 notes
haneeasworld · 5 years
Text
dear viewers, coba deh liat videonya. ngga lama kok, kurang lebih dua menit doang heu.
emang bener si kata ust abdul somad. kalau musibah terbesar dalam hidup itu bukan kematian. musibah terbesar itu adalah saat rasa takut pada Allah sudah mati, sedangkan kita masih hidup :“(
#bukanOneDayOneGoodness
26 notes · View notes
haneeasworld · 5 years
Text
Pernikahanmu, Semoga Selalu Indah Walaupun Tak Selamanya Mudah
Tumblr media
Alhamdulillah, kali ini dua orang teman saya ternyata berjodoh. Saya mengenal mereka berdua ketika mengikuti pelatihan Forum Indonesia Muda angkatan 16 tahun 2014.
Kala itu, Sabtu, 18 Maret 2017 di Mesjid Al-Khabii, Kopo. Rintik hujan yang lembut penuh berkah menemani suasana khidmat pengikraran janji suci itu. Semua berjalan lancar sehingga jarak yang sangat jauh diantara mereka hilang seketika, saat kata “sah” menggema di mesjid itu.
Selamat Menempuh hidup baru, @yulialatifah dan Dwi Bremani, Semoga pernikahan kalian bersemi sampai surga-Nya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan cinta-Nya pada keluarga kalian berdua.
Berikut ini adalah catatan singkat khutbah nikah mereka yang saya rangkum dengan bantuan seorang teman, Aji Nur Affifah. Yuk kita resapi bersama! Semoga bisa menjadi pembelajaran baharga untuk kita kedepannya ya.
Adakah yang galau nikah? Hehe….
Galau nikah boleh banget, asalkan dibarengi dengan semangat menuntut ilmu, terus memperbaiki diri, dan yang gak kalah penting adalah terus menjaga diri. Agar sesuatu yang fitrah ini menjadi berkah. Semangat dan selamat berjuang ya!
Begini isi khutbah nikah mereka :
Jika diambil tema besarnya, nasehat yang disampaikan kala itu mengandung sebuah tanda tanya “Bagaimana memaknai pernikahan agar cinta tak lekang oleh waktu dan terus bersemi hingga ke Surganya?”
aahh yaa, setiap hati yang bertaut karena Allah tentu saja mendamba cinta hingga surga. Namun, untuk mencapai hal itu, ada beberapa makna yang harus ditanamkan pada mitsaqon ghaliza ini. Sebelum ia bertumbuh lebih tinggi, maka fondasinya harus diperkuat terlebih dahulu, agar ketika angin menerpa lebih kuat, maka ia tak mudah rapuh dan tak gampang rubuh.
Ialah perjanjian yang kuat, perjanjian yang agung, dan perjanjian yang disaksikan langsung oleh Allah SWT, yang apabila sepenggal kalimat itu di ucapkan maka para malaikatpun akan memenuhi seisi ruangan seraya mengaminkan doa-doa yang bertebaran disana.
Jadi, apakah yang harus ditanamkan, ditumbuhkan dirawat hingga ia bersemi sepanjang waktu?
Tolong tanamkanlah beberapa makna ini didalam hatimu, ya!
Pernikahan adalah rahmat Allah, pasangan kamu adalah yg terbaik dunia akhirat. Terimalah ia dengan segala rasa penuh kesyukuran. Terimalah ia, baik kebaikannya maupun apa-apa yang tidak ada padanya. Sadarkah jika, di antara miliyaran manusia di bumi ini, tapi Allah telah memilihkan dia untuk melengkapi agamamu. Maka, janganlah biarkan dia pudar. Karena pernikahan itu amanah bagimu, hanya ia yang dititipkan Allah pada kamu. Muliakakan ia dengan sebaik-baiknya cara. Lalu berlomba-lombahlah menjadi seseorang yang mulia dengan cara memuliakan pasangan kamu.
Pernikahan adalah jembatan untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka setiap waktu yang kamu habiskan bersamanya akan bernilai ibadah. Luruskan setiap niat yang mengawali setiap harimu, setiap langkahmu hanya untuk Allah. Menata setiap satuan tangga surga bersama dan senantiasa menanti ridha-ridha Allah.
Pernikahan adalah dakwah. Dakwah adalah merangkul dan dirangkul. Menjadikan diri sendiri sebagai teladan untuk pasangan. Kamu tak harus memberikan khutbah didepan banyak orang, karena dengan memberikan teladan yang baik dalam rumah tangga maka akan menjadi jalan dakwah bagimu. Hadirkanlah perbuatan, perkataan dan sikap yang baik, yang penuh cinta dan kasih sayang. Kemudian,berpegang teguhlah pada alqur'an dan sunnah, maka tidak akan ada perpecahan keluarga dan tidak ada perceraian diantara kalian. Dengan mengajarkan one day one ayat, one day one hadist maka rumah tangga itu akan dipenuhi cahaya dan hati akan ditumbuhi iman yang berlipat-lipat pula.
Pernikahan adalah sebuah kepercayaan dari Allah. Allah akan meminta pertanggungjawaban nanti. Untuk apa waktu yang kamu habiskan bersama, kemana tujuan kamu menempuh perjalanan berdua dan kontribusi apa yang dibangun saat bersama. Karena pernikahan adalah jalan menuju surga bersama-sama. Jadi, pastikan apa-apa kepercayaan ini dijaga dengan sebaik-baiknya.
Pernikahan adalah taklim. Ia merupakan awal dari pembelajaran. Perbedaan yang ada dalam pernikahan adalah pelajaran berharga. Setiap kejadian yg terjadi dalam pernikahan adalah bagian untuk kita menjadi manusia yg lebih baik. Sikapi perbedaan itu dengan penuh rasa cinta.
Begitulah beberapa makna tentang pernikahan yang bisa dijadikan fondasi untuk menjadi keluarga yang dirindukan surga. Pernikahan adalah rahmat, ibadah, dakwah, amanah, dan taklim.
Semangat berbenah, dan semoga diberi kesempatan untuk mengamalkannya ya!
Bandung, 22 Maret 2017
318 notes · View notes
haneeasworld · 5 years
Photo
Tumblr media
[ TERUNTUK WANITA MUSLIMAH ]
Wanita adalah makhluk terindah yang diciptakan Allah, keindahannya mengalahkan semua pernak-pernik dunia yang indah
Dari begitu indahnya, sampai-sampai diibaratkan dengan segala sesuatu yang terindah didunia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda Dunia adalah perhiasan, dan sebaik baik perhiasan adalah wanita shalihah
HR. Muslim no 1467
Wanita diibaratkan dengan bunga mawar, karena mawar adalah ratu dari segala bunga. Ia mempunyai benteng pertahanan yang sangat kuat, duri-duri yang mrlindungi keindahannya membuat orang yang ingin menyentuh ataupun mengambilnya harus berhati-hati
Begitu pula dengan wanita, ia harus menjadi sosok yang tegas dalam menjaga diri, agar keindahan yang ia miliki tetap terjaga sempurna
Wanita juga diibaratkan dengan sebuah mutiara yang ada didalam cangkang kerang. Karena keindahan mutiara tersembunyi didalam cangkang kerang yang keras, dan untuk mendapatkannya orang-orang harus berjuang dengan menyelam kedasar laut
Ia pun harusnya demikian, agar keindahan yang ia miliki tetap terjaga dengan baik dan anggun, ia harus tegas pada prinsip sebagai wanita muslimah
Jadilah seorang muslimah yang keindahannya susah didapatkan, namun membawa keberuntungan bagi seorang laki-laki yang memilikinya
Dan untuk menjadi sosok tangguh seperti itu, tentunya ia harus tegas pada diri sendiri dan tegas pada aturan yang telah Allah tetapkan kepada kita sebagai wanita muslimah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khaththab radhiallahu ‘anhu
Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya
HR. Abu Dawud no. 1417
Jazakumullahu khayran Artikel https://ift.tt/2IP46dX . @yezerkiarfatihzarlis . . Follow @cintadakwahid Follow @cintadakwahid . . https://ift.tt/2IT2rUI https://ift.tt/2f12zSN
3 notes · View notes