Tumgik
hamasahdoster · 2 years
Text
Perihal Penantian..
Hal yang paling menguji iman dikala kita sedang di fase menunggu. Apapun itu. Entah menunggu beasiswa untuk melanjutkan mimpi kita, jodoh, ataupun anak..:"))
Aku pernah merasakan semuanya. Pernah ditahap merelakan mimpi, dan menata apa-apa yang telah terlepas. Pernah ditahap dimana pasrah dengan apapun pilihan Allaah untukku nantinya. Di kala menunggu jodoh, dan ditengah puncaknya pasrah menunggunya. Allaah hadirkan seseorang yang sebelumnya tiada pernah terpikirkan olehku. Dikala banyak gempuran pertanyaan yang setiap tahun, bukan lagi setiap tahun bahkan setiap bulan, entah dari keluarga, teman, ataupun tetangga.
Berkali-kali gagal ta'aruf membuatku sedikit terguncang, takut jika proses ini akan gagal lagi. Setiap kali gagal ta'aruf selalu muncul pertanyaan "seperti apa yang sedang kau cari?" Mengapa tak menurunkan standartmu itu dan pertanyaan yang lebih dari itu. Alih-alih terguncang, aku lebih memilih untuk diam. Biarlah, biarkan aku meminta kepada Dzat yang tidak pernah tidur. Lalu aku meminta, agar dimudahkan jalanku untuk menjadi seorang istri untuk seseorang yang Sholih.
Allaah mudahkan. Entah bagaimana proses itu berjalan mudah dan terjadi sebuah akad. Tanpa berbelit, tanpa ada banyak drama seperti proses-proses sebelumnya. Lalu, Allaah uji kami dengan sebuah penantian kembali, menanti hadirnya buah hati ditengah keluarga kami, seorang anak-anak yang Sholih dan Sholihah. Allaah uji keyakinan kami. Allaah uji ikhtiar kami, Allaah uji harapan kami.
Kini kala diuji dengan sebuah penantian , hatiku lebih lapang. Sebab aku tahu dan yakin Allaah pasti akan mengabulkan. Sekalipun sering kali aku menangis atas beberapa peristiwa yang menghujam batinku. Aku manusia, banyak sekali lemah dan tak berdayanya. Namun berkali-kali pula Allaah memberikan kekuatan untuk tidak berhenti berdoa meminta kepadaNya. Demikianlah janjiNya, ini hanya butuh waktu yang entah kapan itu akan terjadi.
Untuk siapapun yang sedang di fase menanti. Semangat dear, dirimu tak sendiri. Menanti memang melelahkan namun ada jauh yang lebih melelahkan yaitu hilangnya harapan kita kepadaNya..
Its okay to take a break from whatever you're doing. Its okay to feel down or sad. You're tired, I know that. But to give up, never. You're half way there and you can do it! InshaAllaah.
Allaah, izinkan septemberku tahun depan menjadi lebih berwarna dan membahagiakan ya. 28 September 2022
184 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Hari ini hujan. Mungkin bagi sebagian hati ada yang membenci hujan dikarenakan turunnya bertepatan dengan ujian keyakinan sebuah doanya.
Mengapa ada kesedihan, mengapa Tuhan tak mengabulkan, mengapa aku tak diterima snmptn, mengapa lamaran kerja ku ditolak, mengapa begini, mengapa begitu. Mengapa hujan seolah-olah mendukung kepahitan ini.
Di sisi lain, bagi hati yang berbahagia merasa bahwa hujan adalah salah satu rintik yang menghantarkan pada sebuah kebahagiaan. Sebab hujan adalah rahmatNya.
Maka disini aku ingin menuliskan. Setiap kita telah ditetapkan takdirnya. Tidak ada kekhilafan dalam sebuah takdir. Tuhan tidak pernah bercanda dalam menciptakan kita. Maka hidup kita bukanlah sebuah gurauan.
Pada sedih dan bahagia adalah satu waktu manusia pasti akan merasakannya. Maka bila jatuh jangan terpuruk, bila sedang naik jangan merasa tinggi.
Bukankah sedih dan bahagia itu satu paket? Bukankah setelah kesulitan akan ada kemudahan? Bukankah setelah malam akan ada pagi? Dan bukankah hujan pun akan reda nantinya?
Kalau sedang jatuh, bangkitlah kembali. Kalau sedang naik, tetaplah membumi. Sekadarnya saja. Semangatlah kembali jiwa-jiwa yang rindu kebaikan Tuhannya.
161 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Quote
tua memang tidak menjamin kedewasaan, sering kali Allah datangkan ujian sebagai sarana untuk mengupgrade tingkat kedewasaan kita
HD
0 notes
hamasahdoster · 2 years
Quote
Setelah badai datang sebagai ujian, kini terbitlah matahari cerah yang menghangatkan hari
HD
0 notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Kita tidak akan pernah mengerti bagaimana rasanya menjadi ranting yang ditinggalkan oleh daun yang gugur dan jatuh, tapi setidaknya jangan sampai kita mematahkan ranting itu, siapa tahu ia sedang menunggu tunas daun yang baru sembari mengusap air mata kesedihan dan berdamai dengan yang dulu pergi.
Sama halnya jangan sampai kita mematahkan harapan orang lain, ia mungkin sudah kehilangan seseorang atau sesuatu yang sempat ia perjuangkan, tapi tidak dengan harapan, impian dan cita-citanya.
Sebab setiap orang memiliki waktu tersendiri kapan Allah akan menggantikan daun yang pergi dengan tunas yang baru.
Tetap optimis, usahakan yang terbaik dan berdoalah dengan bahasa yang baik. Untuk hasil, serahkan pada pemberi keputusan terbaik.
@jndmmsyhd
459 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Kebahagiaan itu satu paket dengan kesedihan, tidak bisa kita hanya memilih bahagia tanpa mengambil jatah kesedihan. Sebab dari keduanya akan mengajarkanmu soal syukur dan sabar, iya kan? Itulah mengapa dunia ini serba berputar, hari ini senang dan esok bisa jadi serba kurang.
Yang perlu kamu lakukan hanya menerima dan menjalani saja, tahan dulu mengeluh dan mencercanya, biarkan semua berjalan dan nanti Allah akan memberikan apa hikmahnya. Sabar.
Andai tidak ada sakit, kamu tidak akan tahu bagaimana caranya mengobati, bukan? Mata air di pegunungan itu adalah sumber kehidupan, sedangkan air mata yang kamu tumpahkan itu adalah sumber hidupnya hatimu.
@jndmmsyhd
444 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Sebelum matamu terpejam menutup hari ini, cobalah merenung soal sudah selelah apa kamu dengan dunia ini? Andai terasa begitu melelahkan, sadari bahwa semua orang lelah dengan hari-harinya masing-masing. Bedanya, kamu punya Allah di saat beberapa orang tidak memilikinya. Kamu memiliki syukur di saat orang lain memilih kufur.
Jika lelah, istirahatlah sejenak. Turunkan beban agar pundak bisa merasakan apa itu ringan, jernihkan pikiran agar ia bisa merasakan tenang. Tapi, jangan lama-lama, segera angkat dan teruskan perjalanan. Sampai kapan? Sampai ada satu dari langkah kita yang memasuki surga.
Benar, dunia dan hari-hari ini akan begitu melelahkan. Bedanya kamu punya Allah yang Maha Meringankan di saat ada orang yang tidak memilikinya.
@jndmmsyhd
421 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
“Tidak perlu menyesal dengan keputusan yang kamu ambil, jalani saja apa yang sudah menjadi pilihanmu. Kamu tahu? Jika seseorang sudah yakin dengan pilihannya, ia tidak akan menyesal meski berkali-kali menengok masa lalunya”
Mungkin kamu kehilangan kebahagiaan yang dulu sempat ada, entah pertemanan, separuh hati, bahkan mungkin seseorang yang sangat kamu sayangi. Tapi, untuk apa meratapi pilihan yang sudah harus dijalani?
Jadikan saja pelajaran dan peringatan, agar jika kesempatan untuk memilih, kamu akan lebih baik lagi mengambil keputusan. Pilihlah mana yang lebuh banyak kebaikannya dan sedikit keburukannya, yang lebih bisa rela kamu menjalaninya daripada terpaksa yang berujung penyesalan.
Selamat memilih dan bertanggung jawab :’)
@jndmmsyhd  
651 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Jangan berusaha menghentikan hujan yang turun, sebab kamu tidak akan bisa mengendalikannya, ingat saja bahwa sederas apapun hujannya, ia pasti akan reda. Sama seperti masalahmu, sebesar dan sederas apapun ia, pasti ada akhirnya. Kamu hanya perlu menghadapi dan menunggu waktu berakhirnya.
— @jndmmsyhd
557 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Suatu hari nanti kamu akan menyadari bahwa kamu hanya terlalu khawatir pada masa depan, padahal Allah sudah mengatur segalanya untukmu lebih baik dari yang kamu inginkan.
Jangan terlalu khawatir, kerjakan saja kebaikan apa yang sekarang ada di depanmu. Sebab dari situ Allah akan mempertemukanmu dengan apa yang ditakdirkan untukmu.
Kerjakan dan lakukan kebaikan yang sekarang bisa dilakukan.
— jndmmsyhd
899 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
“Untukmu yang hari ini patah raga dan hatinya, yang pincang angan dan citanya, dunia boleh bertingkah semaunya, tapi jangan lupakan bahwa Tuhan menjanjikan obat untuk semua luka dan sakit dari patahnya hari ini. Sabar, semuanya akan usai sebentar lagi, sabarlah sedikit lagi.”
Kamu boleh menangis oleh dunia yang menghimpitmu, tapi jangan terlalu lama dan justru mengurung diri. Sebab, sesiap kamu bangun dan kembali melanjutkan hidup, maka secepat itu pula pertolongan dan bantuan akan datang. Sabar, ya :’)
@jndmmsyhd 
884 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
““Kamu tahu, ada pula seseorang yang hanya berani mendoakanmu tanpa ia menemuimu, sebab ada banyak hal yang harus ia selesaikan terlebih dahulu. Ia tidak mengapa jika harus kehilanganmu, sebab ia sudah berteman akrab dengan kesendirian dan kehilangan. Benar, ia paham bahwa tidak semua yang dikagumi dan disukai itu harus dimiliki. Setidaknya ia sudah mendoakanmu, untuk mewakili rasa tanpa harus bertemunya raga””
— @jndmmsyhd 
974 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Tumblr media
Pernahkah kamu berada di titik derita, saat berbagai masalah seperti bola salju yang terus bergelinding memburumu?
Rasanya ingin lari ... sembunyi ... tapi kamu sadar bahwa itu juga melelahkan.
Saat itu, barangkali kamu berpikir hidupmu akan hancur selama-lamanya.
Namun, lihatlah, ternyata detik ini kamu masih ada dan baik-baik saja.
Memang begitulah hidup.
Terkadang malam terasa panjang karena bingung dan cemas, tetapi ketika pagi datang, matahari terbit bersama aneka kesempatan.
Gelap mungkin menyelimutimu dengan ratusan pertanyaan, tetapi terang selalu hadir dengan ribuan jawaban.
Barangkali senja membawa hidupmu ke ujung-ujung jalan buntu, tetapi fajar akan datang menawarkan pilihan-pilihan baru.
Hidup adalah perjalanan dari titik ke titik. Perpindahan dari fase ke fase. Dari berbagai proses itu, kita dapatkan pengalaman. Dan di dalam pengalaman selalu terkandung pelajaran yang membawa pencerahan.
Akan selalu ada jalan.
Akan selalu datang kesempatan.
Akan kamu temukan jawaban.
Selama kamu terus bergerak. Selagi kamu terus mencari. Jika kamu terus percaya.
Bersama dengan segala upaya itu, ingatlah bahwa ada banyak pertanyaan dalam hidup yang cuma bisa dijawab oleh waktu.
Bersabarlah ...
583 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Silent Treatment
Silent treatment adalah perilaku dimana kondisi seseorang menolak untuk berkomunikasi secara verbal dengan seseorang atau segolongan orang, nama kerennya adalah puasa ngomong. Hal ini terjadi padaku ketika menghadapi kondisi emosi yang sudah diluar batas pengendealian, dalam artian ketika emosi sudah benar-benar mencapai puncaknya. 
Ini adalah salah satu cara yang ku gunakan untuk menghadapi suatu lonjakan emosi marah, kesal, depresi dan frustasi. Bisa dibilang egois, iya. Tapi ada alasan kenapa aku memilih metode silent treatment ini, salah satunya adalah menghidari dampak dari ledakan emosi yang bisa lebih menyakitkan. 
Ada orang yang marah dengan mengeluarkan kalimat-kalimat dengan nada tinggi dan pemilihan diksi yang tidak mengenakan hati. Bahkan terkadang dengan pemilihan diksi yang baik namun menggunakan nada yang salah dapat tetap menyakitkan. kata-kata bisa 1000x kali lebih menyakitkan dari pada menyakiti fisik. Dan aku adalah salah satu dari tipikal orang yang seperti itu, Ketika marah banyak sekali kata-kata buruk yang bisa ku keluarkan untuk menyakiti orang lain. Kadang banyak sekali kalimat-kalimat jelek yang sudah berseliweran di dalam kepala, namun aku selalu mengingat nasihat Nabi Muhammad SAW bahwa bicara yang baik atau diam, dan aku pasti saja lebih memilih diam. Nggak perlu menjelaskan apapaun pada orang lain. Salah paham silakan, mau berpendapat apa silakan, mau marah juga silakan. Yang terpenting adalah menjaga hati dan fikiranku tetap waras pada tempatnya.
 Uncountrol condition, bisa menjadi pemicu aku menyakiti hati orang lain dengan sangat dalam. Karena itu dibandingkan mencaci maki atau berteriak aku lebih memilih mode bertahan dengan diam dan mengabaikan. Menyakitkan juga memang jika di diamkan, namun akan jauh menyakitkan jika aku membalas dengan argumen dan fakta yang sangat sangat menyakitkan.
Hal yang paling ku hindari adalah mengungkapakan atau menjelaskan isi hati yang sesungguhnya, sedang orang lain hanya pura-pura penduli dan tetap memaksakan pendapatnya masing-masing. Percuma ngomong panjang kali lebar jika akhirnya tetap tidak direspon dengan benar atau bahkan tidak dihargai sama sekali. Terlalu banyak orang yang menuntut pengertian ingin dimengerti sedangkan mereka bahkan tidak pernah sedikitpun berusaha memberi sedikit saja rasa peduli. Budaya berbicara dibelakang adalah budaya setan yang membuat muak.
Semakin lama semakin mengerti bahwa orang-orang ingin hidup untuk kebahagian dan kenyamanannya masing-masing bahkan dengan mengorbankan perasaan orang lain.
Sampai di titik ini, trust issue sudah melekat dalam benakku. Percaya pada orang lain adalah hal yang sia-sia. Bahkan kalau psikolog bilang kita harus berbagi keluh kesah dengan orang lain untuk mengehindari setres, maka itu semua adalah kebohongan. Nyatanya samua orang sama saja.... dan satu-satunya tempat kembali adalah Allah. 
Selamat untuk semua orang yang terhindar dari kata-kataku yang menyakitkan. 
6 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Menyimpan Sakit
Ada orang-orang yang raganya tenang, tapi pikiran dan hatinya sedang berkecamuk dan penuh dengan gemuruh, ia pandai menyembunyikan rasa dengan senyum dan tawa. Namun siapa yang tahu, saat malam datang ia menggelar sajadahnya hanya untuk bertemu dengan Tuhannya, menceritakan pilunya hari-hari yang ia jalani.
Benar, ia menyimpan semua sakit itu dengan begitu rapih, soal apa saja yang sudah ia perjuangkan dan perihal apa saja yang sudah ia korbankan. Ia tahu bahwa pikirannya boleh kalut, hati dan rasanya boleh remuk, tapi bukan berarti ia berhenti dan meratapi hidupnya.
Kamu tahu, selama ini ia hanya mengandalkan doa sebagai penenang dan penetral hatinya, ia menjadikan setiap tangisan yang keluar dari doa yang dilantunkan sebagai obat penyembuh luka hati. Luas dan lebar sekali dadanya, ia menerima semuanya jauh sebelum takdir itu jatuh padanya.
Sebab yang ia yakini bahwa sakit akan ada masanya sembuh, bagian yang terluka akan ada masanya ia kering dan kembali sempurna. Ia begitu dewasa dengan semua ujian yang berhasil diselesaikan. 
Andai hari ini orang itu adalah kamu, maka berbahagialah. Karena Tuhan melihat semuanya dan pasti akan memberikan hadiah terindah untukmu di penghujung jalan kehidupan ini. Sabar, semua pasti akan terlewati.
Ambillah napas yang panjang, kemudian keluarkan bersamaan dengan masalah yang menyesakkan dadamu. Kamu hebat!
@jndmmsyhd 
620 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Quote
Apa yang kamu ikhlaskan pasti akan diganti, dan apa yang kamu pasrahkan pada-Nya pasti akan berakhir dengan baik. Kadang, kamu saja yang tidak mau mengikhlaskan dan menyerahkan urusan pada-Nya, merasa bahwa dunia ini milik manusia dan secuil hartanya
Ingatlah kembali siapa pemilik ketentuan dunia dan hati manusia, Dia yang mampu mengubah sesuatu yang mustahil kamu ubah. Melatih prasangka baik pada-Nya.
@jndmmsyhd 
(via jndmmsyhd)
716 notes · View notes
hamasahdoster · 2 years
Text
Tumblr media
Beban yang Melelahkan
Tidak ada yang lebih memberatkan langkah kaki kecuali beban hati, ia tidak terlihat, namun sanggup membuat seseorang menyerah dalam waktu singkat. Mungkin bebanmu hari ini bukan pada apa yang nampak oleh mata, bukan pula dari keringat yang di mulai dari terbit matahari hingga senja. Benar, barangkali bebanmu saat ini ada pada rasa di hatimu.
Seberat-beratnya beban di pundak, masih bisa kamu kurangi atau meminta pertolongan orang lain untuk membantu. Tapi beban hati? Bahkan untuk menceritakannya saja ragu dan malu, ada rasa takut juga kalau ternyata saat bercerita malah bukan bantuan yang di dapat. Beban hati itu melelahkan, sungguh.
Jika terlalu berat beban di hatimu, duduklah sejenak dan berikan waktu untuk hati istirahat, dan terkadang menangis adalah cara terbaik untuk mengurangi beban hati. Tidak apa-apa, karena pada akhirnya beban ini tidak selamanya akan dipikul, ia akan berkurang seiring dengan bertambah kuatnya hati dalam menerima dan menjalani.
Kamu hanya butuh untuk membiasakan, menerima, melapangkan dada dan berdoa untuk meminta kekuatan dan petunjuk dari-Nya. Beginilah rasanya dewasa, bukan?
@jndmmsyhd
Pra pemesanan buku kedua saya bisa dengan klik link berikut:
304 notes · View notes