Tumgik
Text
Yampun nyess bgt si ini kutipan 😭
Already Gone
Aku mencoba. Aku mencoba terus untuk bisa menjadi seseorang yang lebih baik dari masa lalumu. Tapi sebanyak apa pun aku mencoba, tampaknya untukmu aku tidak akan pernah menyentuh kata cukup. Atau mungkin, aku telah lebih; tapi tetap tak kau pilih hanya karena aku ini bukan dia.
Begitu?
Maaf, tapi lain kali ketika kamu datang lagi, Aku mungkin sudah tidak akan ada di sini.
878 notes · View notes
Text
Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.
Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.
Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.
Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.
“Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya,” keluh pria itu.
Jawab Tuhan kepadanya:
“Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.
KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak.
KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman.
KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia.
KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah.
KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi.
KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian.
KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian.
KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia.
KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan.
Tapi jika suatu saat ia menangis.
Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan.”
Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. “Aku akan membantumu menghapus luka batin itu…”
Jadi, jangan pernah menyakiti wanita.
Like & share 💜💛
3 notes · View notes
Text
Perjuangan yang Tak Kita Ceritakan
Tanpa kita ketahui, setiap orang yang kita temui setiap hari sedang mengupayakan perjuangan-perjuangan pribadi. Mereka yang terlihat santai saat berinteraksi dengan kita atau yang terkesan selalu bahagia saat kita intip media sosialnya, sejatinya sedang memperjuangkan sesuatu meski gaungnya tak sampai di telinga kita.
Perjuangan itu bisa berbentuk apa saja: menyelesaikan konflik-konflik dengan diri sendiri, urusan akademik dan pendidikan yang hampir membuatnya putus asa, amanah keluarga yang terasa memberatkan pundaknya, berdamai dengan kesalahan dan masa lalu yang tak mudah untuk dihapusnya begitu saja, kesulitan ekonomi, permasalahan perasaan, atau apa saja. Hmm, kita semua ada diantara salah satunya, bukan? Hanya saja, kita memang tak sembarang menceritakan perjuangan itu, kecuali pada sahabat-sahabat seperjalanan.
Seperti gunung es, setiap kita hanya menunjukkan puncaknya. Tak pernah cukup waktu dan ruang untuk menunjukkan dan menceritakan seluruh yang ada di bawahnya. Sayangnya, hal ini luput untuk kita sendiri sehingga yang sering terjadi adalah kita terlena untuk mulai membanding-bandingkan hidup kita dengan hidup orang lain dan bertanya-tanya mengapa kita tak seberuntung mereka.
Kita memang tak perlu tahu tentang setiap perjuangan orang lain. Kita hanya perlu saling memahami bahwa setiap orang tengah berjuang dengan perjuangannya masing-masing. Tak perlu merasa lebih baik, tak perlu juga merasa lebih menderita. Sebab, setiap perjuangan itu sejatinya layak untuk diperjuangkan hingga akhirnya kita menyadari bahwa setiap detailnya telah menumbuhkan kita, sedemikian rupa.
Selamat berjuang, insyaAllah sebentar lagi perjuangan itu akan sampai!
644 notes · View notes
Text
Jika saja tau ajalku hari ini, pasti aku tak beranjak sujud sedari pagi. Tapi bagaimanalah aku yang terlena oleh nanti. Yang hanya karena nanti, ajal menjadi perkara kesekian setelah dunia dan kesenangannya.
Dear Allah, ampuni hamba…
— Taufik Aulia
1K notes · View notes
Text
Aku dan kamu tau, buah mangga yang sudah matang bagian dari kenikmatan, dan di dalamnya ada keberkahan. Namun, jika diambil dengan cara mencuri akan hilang keberkahan di dalamnya. Meski memakannya dengan mengucap bismillah, duduk dan dengan tangan kanan, tetap saja tiada keberkahan di dalamnya.
Aku dan kamu pun harusnya tau, jika menjemput hati manusia yang kamu menginginkannya, ada tata krama dan cara memintanya dengan baik. Bukan diawali tanpa izin dariNya, atau bukan dengan cara yang tidak baik. Karena semua itu akan mengurangi atau bahkan menghilangkan keberkahannya, meski di tengah nanti kamu memanjatkan doa bersama dengannya.
Karena setiap hati yang ada adalah milikNya, maka minta dan jemputlah dengan cara yang baik, apapun itu. Semua hajat dan kebutuhanmu. Bukan untuk kebahagiaanmu saja, tapi untuk kebahagiaannya, kebermanfaatannya disekelilingmu, juga untuk keberkahan yang kekal hingga surgaNya.
@jndmmsyhd
219 notes · View notes
Text
Gerimis di Malam Natal
“Kamu serius kan sama aku?”
“Menurutmu bagaimana dengan aku yang sudah sampai sejauh ini?”
“Iya kamu serius.”
“Nah itu tau, diomongin ntar lagi aja yah, lagi ujan nih.”
-
-
-
Percakapan dua manusia di atas sepeda motor yang menyusur perlahan melintasi flyover di dekat PRPP Semarang.
Aku ingin ceritakan tentang bagaimana percakapan itu bisa terjadi. Hari itu aku duduk seorang diri, di kamar kontrakan, sambil istirahat sembari memainkan handphone untuk berbalas pesan.
“Kamu weekend ini pulang?”
“Pulang kayaknya, gimana? Nonton yuk?”
“Nggak tau deh, lihat entar.”
Sabtu siang itu akhirnya kita berdua dan manusia-manusia lainnya sudah berada di depan loket antrian. Aku yang akhirnya pulang dari provinsi sebelah dengan harapan semoga ada waktu dengannya dan dengan motor, ku pacu ratusan kilometer itu.
Hari itu aku heran dengan sikapnya yang tiba-tiba manis dan sangat welcome itu. Dari yang biasanya jutek dan ala kadarnya tiba-tiba jadi seperti ini. Dia yang jutek, moody, sudah terbiasa dan aku menyukai nya, tapi dia yang seperti ini? Aku juga menyukainya. Kalian boleh percaya atau tidak, aku menyukainya dari sisi manapun aku melihatnya, bahkan ketika aku tak mampu melihatnya. Jika kalian pikir ini adalah bentuk lebay, itu terserah kalian, tapi aku ingin bertanya, kenapa ada satu nama khusus yang aku doakan di tiap solatku? Walau pun dia ada di urutan ke empat sih, tapi kan yang penting rutin. Ku kasih bocoran tentang doaku, kalian bisa menirunya atau jika tidak juga gakpapa tapi tolong bantu doa juga ya. Kalau dia ada di urutan keempat, lalu siapa yang ada di urutan pertama sampai ketiga? Kalian bisa tebak, Yap, Nabiku, beserta keluarga dan sahabatnya, kemudian ada orangtuaku, lalu saudara seiman, selanjutnya dia, dan yang terakhir kedua orangtuanya, lima urutan yang selalu aku semogakan dalam kebaikan. Sudah itu saja, selebihnya rahasia aku dan Tuhanku. Kembali lagi yang tadi, kan aku jadi penasaran kenapa dia tiba-tiba berubah seperti ini.
“Kamu kenapa sih? Kayak ada yang beda, tumben banget seneng gini pas sama aku”
“Nggak papa. Aku udah ceritain tentang kamu ke Ibu, dan masak dia belum ketemu kamu, udah setuju aja kalau aku sama kamu,?”
“Eh masak, kamu promosiin aku gimana emang?”
“Siapa juga yang promosiin kamu. Waktu itu aku cerita tentang siapa siapa saja yang deketin aku. Nah Ibuku langsung suka aja gitu sama kamu. Eh, aku belum suka kamu loh.”
“Iya iya, nggak usah ditegesin gitu. Itu filmnya udah mau mulai, yuk!”
Waktu itu kita emang nonton film yang ringan banget sih, lagi males mikir, pengen have fun aja, jadi deh kita nonton Hangout nya Raditya Dika.
Selesai nonton, dia bilang kalau ada festival air mancur yang menari nari gitu di PRPP,
“Mau nonton?”
“Nggak tahu, kalau nonton itu bisanya malem, kamu tahu kan?”
Iya, dia nggak boleh pulang malem, dia pernah cerita waktu diajak ponakannya main sampai pulang jam tujuhan malem, dimarahin sama Ibunya. Pas banget lagi ngomongin ini Ibunya telpon, tanya lagi dimana sama siapa. Emang waktu itu udah sore sih
“Sini, aku mintain ijin ke Mamak”
Akhirnya aku bicara pertama kali dengan orang tuanya di momen ini untuk minta ijin kalau bakal pulang agak malem. Btw, kita tadi berangkat nya sendiri sendiri, tapi sampai di TKP boncengan gitu. Jadi aku gak minta ijin orangtuanya waktu itu. Dan saat ketemu pun tak pernah di rumahnya.
“Dibolehin sama Mamak”
Akhirnya kita pergi kesana. Aku tau, kamu sangat senang sekali menyaksikan pertunjukan ini, dan aku juga begitu karena melihatmu sesenang itu.
“Udah yuk pulang, udah lihat kan? ”
“Yaudah yuk.”
Kita pulang, dan gerimis mulai mengundang kemudian seseorang di jok belakang mulai membuka percakapan. Percakapan yang tidak akan pernah ku lupakan. Aku masih ingat mimik wajahmu, matamu, dan hidung kembang kempis mu. Kamu pasti tidak menyadarinya. Diam-diam, sering aku posisikan spion kiri motorku untuk bisa memantulkan wajahmu ke dalam cermin yang ada di spion itu.
“Kamu serius kan sama aku?”
“Menurutmu bagaimana dengan aku yang sudah sampai sejauh ini?”
“Iya kamu serius.”
“Nah itu tau, diomongin ntar lagi aja yah, lagi ujan nih.”
Dan setelah mampir makan kemudian mengantarkan mu pulang, dan pamit sekaligus berkenalan dengan orangtuamu, kita tak melanjutkan percakapan itu. Tapi kemudian ada pesan di jejaring media sosial ku saat aku telah sampai di rumah. Aku waktu itu sungguh capek dan langsung tidur setelah tak lupa untuk isyaan. Handphone diisi baterai nya sehingga aku tak menyadari nya. Ku buka pesan itu
“Udah sampai?”
“Kamu udah aku kenalin ke orang tuaku, awas aja kalau kamu main-main.”
“Kok nggak bales?”
“Langsung tidur nih mesti, awas aja yah. Aku ngambek.”
Aku membuka di esok harinya setelah Solat Subuh. Sambil senyam-senyum, ku balas pesan itu
“Aku serius kok. Ih jangan ngambek dong… ”
-
-
-
Kalau kamu membacanya, semoga ada senyuman yang lahir di bibirmu.
Aku serius, aku juga sudah pasrah kan kepada Tuhan bagaimana ini bekerja, aku tak ingin kamu tahu bagaimana keadaan ku sekarang. Aku berdoa semoga kamu selalu dalam kebaikan. Dan kemudian adalah rindu.
7 notes · View notes
Text
selaper-lapernya gue ga suka makan temen sendiri kok👌
1 note · View note
Text
.
Apa yang kita cari dalam hidup ini ?
Kita hidup di gunung merindukan pantai,
Kita hidup di pantai merindukan gunung,
Kalau kemarau, kita tanya "kapan hujan?"
Di musim hujan, kita tanya "kapan musim kemarau?"
Diam dirumah, pengennya pergi.
Setelah pergi, pengennya pulang ke rumah.
Waktu tenang cari keramaian.
Waktu ramai cari ketenangan.
Ketika masih single, bertanya "kapan nikah?".
Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak. Setelah punya anak, mengeluh biaya kehidupan dan biaya pendidikan.
Jadilah pribadi yang selalu bersyukur dengan rahmat yang sudah kita miliki.
Mungkinkah selembar daun kecil dapat menutupi bumi yg luas ini ?
Menutupi telapak tangan sudah sulit, tapi kalau daun kecil ini nempel di mata kita maka tertutuplah bumi dengan daun.
Begitupun bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apapun, maka kita akan melihat keburukan dimana mana, bumi inipun akan tampak buruk
Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil.
Jangan menutup hati kita, dengan sebuah pikiran buruk walau cuma seujung kuku
Syukuri apa yang sudah dimiliki, sebagai modal untuk memuliakan-Nya.
Karena hidup adalah waktu yang dipinjamkan dan harta adalah amanah yang dipercayakan.
Bersyukurlah atas napas yang kita miliki, bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki, bersyukurlah atas pekerjaan yang kita miliki, bersyukur dan selalu bersyukur dalam segala hal dan berlombalah dalam kebaikan dimulai dari sekarang.
Kontribusi oleh: @poeppys #duniajilbab
3 notes · View notes
Text
Siapapun cintamu setelah ini,
Ketahuilah; aku gemar berbohong pada sebuah kalimat.
“Aku bahagia saja, asal bahagia juga kau dapati darinya.”
-ruangdanpena
159 notes · View notes
Video
He walks away, The sun goes down, He takes the day but I’m grown, And in this grey, in this blue shade My tears dry on their own, #mytearsdryontheirown , #mood ,
0 notes
Text
Yang berat itu bukan menerima kenyataan dia telah bersama dengan orang lain,tapi yang paling dasyat ialah menerima kenyataan bahwa dia lebih bahagia bersama orang itu
17 notes · View notes
Text
Aku bahagia melihat kau di bahagiakan oleh perempuan lain,meski bukan aku…
15 notes · View notes
Text
begitu.
“Kira-kira apa yang membuatnya mengerti bahwa kamu mencintainya?”
“Saya merawatnya, itu cukup.“ 
Tanpa membebani, tanpa menggores, tanpa timbal balik, tanpa kata-kata bahkan tanpa tanda-tanda.
“Saya memanusiakan jiwanya.”
Dengan sederhana, tanpa debar letupan, hanya penerimaan dan terus menerus memberi. Tidak ada harapan untuk dilakukan sama seperti.
Hujan Mimpi
449 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Seorang pendengar yang baik mencoba memahami sepenuhnya apa yang dikatakan orang lain. Pada akhirnya mungkin saja ia sangat tidak setuju, tetapi sebelum ia tidak setuju, ia ingin tahu dulu dengan tepat apa yang tidak disetujuinya. . (Kenneth A. Wells)
1 note · View note
Photo
Twrnyataa mbak @kotak-nasi orang pwk jugaaaa😄😄 . Memangbener dunia ini sempitt 😁
Sekali2 adain meet and griiiiiiiid yahh mbakk 😃😃😃
Tumblr media
— Jadi, siang tadi, entah gimana, pengeeennn bangett makan mie ayam gerobakan, ditawarin nasi kotak berasa makan sendiri ya kann (?), mau nyari mie ayam aja. Terus, jalan kaki panas-panas kurang lebih 600-700meter, dipikir lagi mah haro geuning. — Jalan jauh ternyata gak nemu. Terus akhirnya, ngalahin mau pulang lagi aja, ntr makan senemunya. Di jalan pulang, tibatiba pengen nengok ke arah sebrang jalan, eh ada gerobak mie ayam. Gk mikir lama, terus nyebrang. Dan ketemu sama bapak penjualnya. — Bapaknya seperti yang di foto. Saya gak tanya nama bapaknya, saya cuma bilang bapak hebat masih kuat jualan. Bapaknya bilang iya sambil senyum lebar. Saya tanya anaknya kerja atau gak, katanya kerja tani. — Bapaknya, jualan di sekitar SDIT Cendikia Purwakarta. Di Jalan Veteran seberang Jalan Flamboyan ada gang masuk dikit. Harga seporsinya 7rb, rasanya enak. Seporsinya kenyang banget. — Saya jadi benar-benar mengiyakan, bahwa setiap pertemuan pasti sudah direncanakan. Allah tahu saya butuh melihat yang seperti ini, selain lihat kerja kerasnya kedua orangtua. Siang tadi, perut saya kenyang, saya pulang sambil narik napas panjang. (at Kpu Purwakarta)
134 notes · View notes
Text
Bukan knal'pot juga ya mbak 😁 @novarinanova
Ketika chattingan melalui pesan di salah satu sosial media.
👨: bla bla bla …
👩: bla bla bla …
👨: punya id line?
👩: punya, di add ya.
👨: okay.
Akhirnya lanjut chattingan di Line.
# Saat ini
👨: bla bla bla …
👩: bla bla bla …
# Esoknya
Udah ilang nggak tahu ke mana wkwk
——
Udah biasa kok, nggak kaget 🤗
65 notes · View notes
Photo
Kekuranganku? Menginginkanmu berlebih
Kelebihanku? Bahwa kaupun menginginkanku..
Tumblr media
Kekuranganku? Terlalu mencintaimu.
Kelebihanku? Percaya bahwa kau juga merasakan itu.
996 notes · View notes