"Apalagi yang lebih menyiksa selain merindukan seseorang yang tak pantas dirindukan?"
1 note
·
View note
"Bukan dirimu yang tidak perhatian, hanya aku yang terlalu kesepian"
5 notes
·
View notes
Hujan menyapamu di malam minggu
Tatkala dinding kamar menjadi saksi bisu
Dari dirimu yang tengah tersedu-sedu
Memikirkannya yang tak lagi mengingatmu
Ingat, kasih sayangnya ialah semu, rindunya itu menipu, dan janjinya hanyalah kebenaran yang tabu
Bangkitlah wahai Sayangku
Mimpi-mimpimu masih menunggu
0 notes
"Tenanglah, Aku tak akan lagi segila kemarin. Mari asing tuk selamanya"
2 notes
·
View notes
Darah mengalir melalui sela-sela jemarimu
Kedua kakimu menggantung bergerak tak tentu arah mencari pijakan
Ranting penuh duri kau genggam erat seakan dialah satu-satunya penopang hidup
Sedang aku, tak lelah mengulurkan tangan menunggu untuk kau genggam
Namun kepalamu seolah menolak tuk menengadah
3 notes
·
View notes
“Jangan sebut tulisanku sok puitis Kaulah yang ajariku bahasa melankolis”
—
6 notes
·
View notes
Ku melirikmu yang mengintip di sudut ruang
Ku tengah jatuh, berdarah, dan menangis
Kau terdiam membisu menungguku bangkit menghampiri
Senyum pahit terukir di bibir,
"Sudah tau namun pura-pura tidak tau"
Adakah yang lebih pecundang di banding itu?
4 notes
·
View notes
"I miss your sweetness you gave me before"
1 note
·
View note