Tumgik
Apa hubungan kamu dengan masinis?
gadak, sering naek kereta aja
2 notes · View notes
Tumblr media
Amanah dalam Nama
Nama ialah doa. Terwujud atau tidaknya doa, itu menjadi wewenang Sang Kuasa. Hehe.
Bersyukur sekali orang-orang yang mempunyai nama dengan arti yang baik didalam namanya. Jika nama adalah amanah, berarti itu sebuah kewajiban ? Heuuumm. Apakah jika tida dilakukan berarti sama dengan pengkhianatan terhadap orang yang memberi kita nama? Heuheu. Persepsi orang memang berbeda-beda.
Betapa indahnya dunia ini kalau sekitar 7,53 miliar penduduknya memiliki nama yang berarti baik dan semuaaaaa penduduk bumi menunaikan amanah dalam nama itu ❤
'Reva' berarti wanita kuat
'Syarshina' berarti penuh kasih sayang
'Miftah' berarti kunci
Kunci Wanita Kuat dan Penuh Kasih Sayang, semoga panjang umur, sehat selalu dan diberikan kekuatan untuk menyayangi ! 🎉❤
Jadi, apa amanah dalam nama mu ? 😄
________________________________________
📸 Momen : Ulang Taun ke 18 ! 😆, as always , harapannya, be a better person dari tahun dengan umur2 sebelumnya ! Hihiw😚. Ucapan terimakasih diberikan untuk orang yang memfoto krn telah menemani hari ulangtaun ku yang literally sendirian di kosan ini 😂.
0 notes
Cerita di Taman Bunga
#RefleksiAwalTahun
Di bulan Januari, aku sedang berjalan-jalan di pusat kota. Ditengah-tengah perjalanan, ada sebuah taman bunga yang dari kejauhan sudah terlihat cantik warna-warninya. Kuning, merah, hijau daunnya, ah, pokoknya seperti warna warna pelangi deh !
Jarang juga bukan di pusat kota terdapat taman bunga? Boro-boro taman bunga, tumbuhan di tepi jalan aja kadang enggak ada ! Singkat cerita, diri ini memutuskan, "mampir ah ke taman bunga, siapa tau nemu bunga yang cantik, wangi, bisa dibawa kemana-mana sampek akhir hari memutari kota"
Memasuki gerbangnya saja sudah mulai tercium harum wangi bunganya. Semerbak. Menyenangkan hati. Padahal belum masuk lho. Baru di gerbang. Hihi. Tapi, saat di gerbang, aku belum tau bunga apa yang ingin ku petik. Hhhmmm
Taman bungaa itu terbagi menjadi 3 bagian. Aku memasuki bagian yang pertama. Pertama kali mata memandang, aha ! Langsung terlihat bunga Anggrek. Siapa yang enggak tau bunga Anggrek? Bunga ungu cantik mungil, cocok banget buat hiasan di pohon. Hihihi. Saat mendekati bunga anggrek, kok, rasa-rasanya bunga anggrek kurang harum ya? Petik nggak yaa, petik nggak yaaa. Enggak deh. Namanya bunga kan biasanya harus harum. Cari lagi ah.
Saat menyusuri jalan, aku melihat mawar di pojok kanan bagian kedua. Mawarnya warna-warni lagi. "Kayanya kalau nanam mawar warna-warni di halaman rumah bagus ni!". Eits, tapi tapi, mawar kan berduri. Untuk orang yang takut darah sepertiku, bisa saja saat tidak sengaja memegang mawar, tanganku kena duri bukan? Gajadi deh.
Sembari berjalan, aku melirik ke arah sepatuku. Sepatu sepatu, aha, bunga sepatu ! Wait, bunga sepatu cantik, merah merona, cocok untuk dibuat hiasan layu, jadi pedoman lukisan juga bisa. Tapi, bunga sepatu tidak harum. Ketika kita mendengar istilah bunga, yang terlintas di pikiran cantik dan harum bukan? Hihiw.
Sepatu, sepatu. Sepatu ku ini beli di Matahari. Bunga matahari? Boleh juga. Cantik, warna kuningnya itulo 🌻. Cocok ditanam di halaman rumah, jarang juga liat buibu tetangga nanam bunga matahari. Aih, bunga matahari tida harum. Cuman diliat doang mah buat apa.
Apalagi sih bunga yang berwarna kuning? Ooo, Kamboja ! Kamboja kan wangi, walaupun model bunganya ga nyentrik, setidaknya bunga kamboja cantiknya simpel kalau diliat. Batangnya juga tidak berduri. Fix, nanam itu aja di halaman rumah! Saat memetik bunga kamboja lalu meletakkannya di telinga, foto cekrek! Tiba-tiba ada anak kecil di sebelah, "Mama,mama, ini bunga yang biasanya di kuburan kan?" Mamanya pun menjawab "iya nak". Hah. Iya juga ya, kamboja kan buat pengharum rang orang yang udah mati di kuburan. Aisshh, kalau nanti aku bawa bunga kamboja ke rumah terus nasibku sial gimana? Mending cari bunga yang lain lagi aja deh.
Ditaman bunga itu pun aku terus mencari, pokoknya yang harum, cantik, ga nyusahin tangan kalo dipegang, ga aneh-aneh bunganya! Tapi, selama mencari, ya gitu deh, kalo harum ga cantik, kalo cantik ga harum, kalo udah harum sama cantik, eh bunganya pasti nyusahin kalo dipegang. Susah sekali sih nyari bunga doang.
Aku pun terus berjalan. Hingga tak terasa, mata ini sedikit demi sedikit melihat gerbang belakang taman, artinya, pintu keluar dari taman. Hah, cepat sekali? Aku bahkan belum menemukan bunga yang harus kupetik ! Buat sampel yang akan di tanam di halaman rumah ! Tapi, bis yang mengarah ke tempat tinggalku datang sebentar lagi. Mau tidak mau ... Aku memang harus keluar.
_______________________________________
Begitulah, hingga akhirnya aku sadar, sampai keluar dari pintu gerbang taman, aku tidak membawa bunga apapun dari taman itu. Susah sekali menemukan bunga dengan kriteria yang ku inginkan ! Yang mendekati sempurna mungkin, atau jangan-jangan aku mencari yang sempurna tadi? Aih, tidak mungkin ketemu. Sejatinya, kesempurnaan memang hanya milik Tuhan.
Sebagai manusia, aku hanya perlu cukup. Bunga yang cukup. Mencukupi.
0 notes
Problematika Wanita : ini darah haid, istihadhah, atau nifas ?
Bagi Kalangan wanita utamanya yang sudah baligh, tentu persoalan haid, istihadhah, dan nifas merupakan salah satu hal yang harus dipahami. Bagaimana tidak? K etiga darah tersebut keluar melalui jalur yang sama. Namun, pada setiap wanita keadaannya tidak selalu sama, dan berbeda pula hukum serta penanganannya. Selain itu, hal terseebut juga sangat berpengaruh terhadap boleh dan tidak bolehnya, atau sah dan tidak sahnya wanita dalam melaksanakan kewajibannya dalam hal amalan wajib seperti sholat dan puasa. Pemahaman mengenai haid, istihadhah dan nifas wajib hukumnya diketahui oleh wanita. Adapun untuk laki-laki yang sudah menikah, dianjurkan untuk memahami karena hal tersebut mungkin akan dialami oleh istrinya kelak.. Sebenarnya apa haid, istihadhah, dan nifas itu?
___________________________________________
Secara Bahasa, haid adalah mengalirnya sesuatu. Pengertian haid secara syar’I, haid adalah darah yang keluar sewaktu-waktu tertentu dari organ khusus wanita secara alami tanpa adanya sebab, bukan karena sakit, luka, keguguran atau selesai melahirkan (KBBI). Kapan darah tersebut bisa dikatakan sebagai darah haid? Apabila wanita telah memiliki usia minimal sempurna 9 tahun perkiraan. Bagaimana jika wanita melihat darah keluar sebelum ia genap berumur 9 tahun? Apabila kurang dari 16 hari, maka itu adalah darah haid. Dan apabila lebih dari 16 hari maka darah tersebut tidak digolongkan sebagai darah haid. Menggunakan patokan waktu 16 hari karena waktu tersebut adalah waktu untuk satu kali suci dan satu kali haid. Apakah mungkin wanita mengalami haid hingga ia mati? Ooo, sangat mungkin. Karen tidak ada Batasan usia maksimal wanita dapat mengalami haid. Bagaimana Batasan-batasan waktu haid? Minimal waktu haid adalah sehari semalam, maksimalnya 15 hari. Minimal waktu masa suci haid adalah 15 hari, tidak ada maksimal berapa hari masa suci untuk haid. Hari disini harus dipastikan 1 hari penuh, yakni dalam hitungan tepat 24 jam. Warna darah haid keseringan merah, tetapi warna kuning dan keruh juga termasuk dalam darah haid.
_____________________________________________
Salah satu permasalahan yang sering disinggung adalah, “bagaimana jika darah tersebut kurang dari sehari semalam, atau lebih dari 15 hari?”. Darah yang keluar pada waktu tersebut dinamakan darah istihadhah. Para dokter menamai darah istihadhah dengan istilah darah penyakit. Bagi wanita yang istihadhah, wajib untuk membasuh kemaluannya, menyumbatnya, lalu membalutnya, dan kemudian berwudhu. Bagi wanita yang pada awalnya melihat darah keluar, dan ternyata darah tersebut kurang dari sehari semalam, makai a wajib untuk mengqada` shalatnya, karena darah tersebut adalah darah istihadhah. Wanita yang mengalami istihadhah dianjurkan untuk segera bersuci dan langsung melakukan amalan wajib yang ia harus kerjakan pada waktu itu, seperti sholat. Jika wanita tersebut menunda, makai a wajib untuk bersuci lagi.
____________________________________________
Sedangkan untuk darah nifas, definisi nifas adalah darah yang keluar dari Rahim disebabkan melahirkan atau setelah melahirkan. Waktu minimal untuk masa nifas hanya sesaat, umumnya 40 hari, dan maksimalnya adalah 60 hari. Jika darah keluar lebih dari 60 hari setelah melahirkan, maka darah tersebut dinamakan dengan darah istihadhah.
______________________________________________
Lalu, apa saja hal-hal yang dilarang ketika wanita mengalami haid, istihadhah, atau nifas ? Saat wanita mengalami haid dan nifas, diharamkan semua hal sama dengan yang diharamkan dengan sebab jinabat, serta amalan wajib seperti puasa dan sholat. Wajib bagi wanita untuk mengqada’ puasanya setelah masa haid selesai, tetapi tidak dengan sholat. Sholat tidak wajb diqadha’ setelah wanita selesai masa haidnya. Haram juga bagi wanita untuk melewati masjid, hanya melewati saja pun tidak boleh. Sebab, takut darah tersebut mengotori masjid. Haram bagi wanita untu cerai dan bersuci menghilangkan hadast saat haid dan nifas berlangsung. Apabila darah haid dan darah nifas sudah berhenti keluar, maka hilang keharaman-keharaman yang disebutkan diatas.
_____________________________________________
Tulisan ini dirangkum dari kitab Umdatussalik wa Uddatun Nasik karya Ibnu An-Naqib. Sebenernya ini pr dari madrasah diniyah wustho disuruh ngeresume gitu, tapi kubuat tulisan santai aja yey ! Semoga bermamfaat !😆
1 note · View note
If you want to do more ;Do it, do it again, and do it again.
4 notes · View notes
Kekayaan Hati 🌼
RefleksiAkhirTahun#1
___________________________________________
Malam ini aku, Ibu, dan Iyas memasuki sebuah mall di Surabaya. Karna di Surabaya adanya itu, yasuda.
Aku memakai pakaian sederhana (menurutku). Kerudung' 'selobokan' dan bukan ala ukhti2 yang lagi ngetrend (katanya), yah terkadang aku memakainya, namanya juga manusia. Tidak berniat apa apa, hanya malas saja.
Di sekitar, aku melihat banyak orang menunjukkan eksistensi melalui pakaian yang mereka kenakan. Kalau jaman now si sebutannya OOTD (Outfit Of The Day), ciya. Tas mahal, make up tebal, dan yang lainnya. Kadang saya mikir si "aku ini cewek, tapi kok enggak suka make up an ya" mentok2 paling pake sunblock sama lipstick. Mungkin belum waktunya kali ya.
Sampai di lantai paling dasar. Ada toko make up, ramai sekali. Lalu aku merenungi.
Kini, orang-orang sedang memperbaiki kekayaan fisik; pakaian, make-up, perhiasan. Aku juga begitu. Hmm siapa juga yang ingin di pandang remeh? Sifat dasar alamiah manusia, apalagi orang awam kayak saya. Tidak ada juga yang suka di judge sembarangan bukan?
Setelah kurenungi kembali.
Apa kabar ya dengan kekayaan saya yang sebenarnya? Kekayaan Hati. Lapangnya dada, luasnya sabar, selalu merasa cukup.
Seandainya hati ini bisa terlihat cantik jeleknya, mungkin semua orang akan berlomba-lomba memperbanyak, memperluas kekayaan hati.
Berlomba-lomba berprasangka baik kepada orang lain ; berlomba-lomba saling mencintai sesama manusia ; berlomba-lomba menutupi aib teman dan saudara disekitarnya; berlomba-lomba menghentikan sifat kebencian yang ada pada sesama.
Ah, itu hanya seandainya. Nyatanya, hati ini tida bisa dilihat dengan mata. Aku lupa bahwa ini hanyalah dunia yang fana.
_____________________________________________
Tapi yang lebih penting kali ini adalah penilaian-Nya bukan?
Yah, terkadang aku mikir, penilaian manusia juga perlu. Kita hidup tidak sendiri juga.
_____________________________________________
Tak terasa aku sudah mendapati diri di pintu keluar. Malam ini surabaya hujan.
Hujan sedang deras-derasnya, aku berdoa. Semoga ribuan malaikat sedang meng-amin-i. Semoga Tuhan mengizinkanku-kita untuk memiliki hati yang kaya. Hati yang cantik. Hati yang lebih besar kadarnya daripada ukuran kekayaan materi. Tidak peduli penilaian orang berkata lain.
Semoga.
1 note · View note
“Aku bersahabat karib dengan sepi, kadang bertengkar dengannya hingga berapi - api . bersamanya aku mempunyai samuderaku sendiri, tubuhku telentang tanpa tenggelam ditengah sunyi. Bagiku mereka orang yang kucintai adalah kembaran dari sepi yang menjelma dari seseorang yang kumiliki .”
— Serdadu Perindu
443 notes · View notes
ikhlasnya cinta 🌸
Kalau ada yang bilang bahwa puncak dari cinta adalah doa, maka aku rasa batas akhir dari cinta adalah kerelaan.
Karena aku kadang tidak sepakat bahwa cinta itu tidak harus memiliki.
Bagi kalian yang telah merelakan ketidakbersamaan, maka aku rasa kalian pun sedang meleburkan rasa yang kalian sebut itu cinta. Ketika fase rela telah kalian capai, maka cinta sudah usai. Memupuk keikhlasan sedikit demi sedikit meski terkadang sakitnya masih terus berbisik-bisik.
Pada akhirnya kalian ikhlas, karena sadar telah memahamkan bahwa usaha kalian tak terbalas. Bukan gagal, kalian berhasil dilain hal. Bukan keberduaan yang membahagiakan kau dapatkan, tetapi kesendirian yang mendewasakan.
Jikalau ternyata hati masih bersi keras untuk tetap mencinta, maka hasrat memilikimu masihlah ada. Diantara ketidakmungkinan dan kemungkinan itu, kalian masih mencoba dan menunggu. Berharap ada kabar cinta yang hambur lalu kamu bisa datang untuk menggantikan yang telah kabur.
Jikalau masih saja hati bersi keras mencinta, berarti jiwa masih menganggap dialah satu-satunya. Berasumsi tiada lagi selainnya, sehingga tak membiarkan selainnya masuk membuka. Seakan seperti rumah yang telah dipesan via layanan suara tetapi sang penyewa tak masuk-masuk jua. Seakan telah ada yang tinggal tetapi sepi adanya. Jangan salah, mungkin ketertahanan cinta itu adalah cara Tuhan untuk membuatmu tetap sementara ada pada satu cinta. Mungkin bahkan dalam waktu yang lama agar kamu tidak kembali pada perjuangan yang salah. Diajarkan secara matang tentang penantian yang sia-sia agar pada akhirnya ketika dipertemukan dengan yang sejatinya maka akan menjaga secara sebenarnya. Bukan lagi bermain dalam lindungan kata cinta, tetapi dewasa dalam mahligai hakikat makhluk yang dicipta berpasang-pasangan. Atau memang, Tuhan sedang mengajarkanmu tentang seni menunggu sembari sedikit tersakiti. Memang dia yang kamu cinta yang akan kau dapati, tapi proses menunggu itu harus kau penuhi. Tenang, kesendirian itu selalu sementara. Karena kebersamaan pun tak akan pernah selamanya.
Kesendirian hanyalah kata-kata di kehidupan lahiriah dunia. Secara batiniah seharusnya kau tak pernah benar-benar sendirian.
1 note · View note
Many people hide their burden, forcing to smile.
Someone must stand out there, to wipe their tears.
Someone must stand out there, to pray for them.
Someone must stand up there, to raise them up to be move than they can be.
Someone must stand out there, to strengthen their heart.
Someone must stand out there, To Love People.
Lady Diana
1 note · View note
Tumblr media
Yesterday was a #wonderfulday
Tapi fotografer nya gahandal, kzl. Jadinya istana cantik nya gak keliatan kan 💔.
Mungkin bagi fotografer nya cukup wajah cantiknya aja yang keliatan 🌸
____________________________________________
Wajah cantik kelincinya maksutnya. Hehe
1 note · View note
One Amazing Thing I've done.
i consider everything i've done so far is amazing 😂🤣,
Or else hmm how could we enjoy our life?
___________________________________________
1 note · View note
The Struggle of being emotionless
"Jangan marah, nabimu saja ndak pernah mengajari marah, berwasiat buat ndak marah" - seseorang, tapi saya lupa siapa serius. Wkwkwk
______________________________________________
1 note · View note
Antara Integritas dan Toleransi
_________________________________________
"Kampus ini menggembor-gemborkan integritas tanpa adanya toleransi" -Mahasiswa
_________________________________________
Kalo uda ngomongin integritas vs toleransi uda tau la ya lagi ngomongin kampus mana.
Berbicara tentang integritas, apasi integritas itu (؟) Kasarannya, integritas adalah kualitas kejujuran dan aspek yang berhubungan dengan prinsip moral. Yhaaa tentunya prinsip moral yang baeq.
Heum, antara integritas dan toleransi. Kamu pilih mana ?
_____________________________________________
Sejujurnya, pertanyaan saya, apakah penegakan toleransi seharusnya memiliki suatu batasan ? Kalau integritas, nggausa ditanya la ya 😂, sejatinya semua insan di dunia ini seharusnya berintegritas, seharusnya, dengan catatan, kalo dia mau jadi orang baik 😗. Kalo endak yaaa, ndak usa wgwgwgwg.
Loh kalo gitu harusnya, antara toleransi dan peraturan dong. Kalau sudah ada peraturan, apakah toleransi masih berlaku ?
NAHH IYAA ITU PERTANYAAN YANG TEPAT. Hehew. Ah, tapi gak relevan sama judulnya. Yauda nggapapa.
____________________________________________
Kalau sudah ada peraturan, apakah toleransi masih berlaku?
Kalau orang idealis, jawabannya, hmm enggak. Peraturan ya peraturan, nggabisa di ganggu gugat.
Kalau orang realistis, mungkin ada jawaban "masih, asalkan ada suatu keadaan yang memang harus di beri toleransi disitu"
Pengen ngomongin yang lebih spesifik lagi, tapii ups takoet diciduk sama yang berwenang 🙊
_____________________________________________
Jadi netizen, kamu pilih jadi orang yang idealis atau realistis kalo masalah integritas vs toleransi tentang nilai ? 🙊 e keceplosan.
1 note · View note
Relawan Inspiratif
"The best way to find yourself is to lose yourself in the service of other people" -Mahatma Gandhi
_____________________________________________
Cerita ini memuat seuprit kisah tentang Bambu Pelangi, tempat dimana rasa kemanusiaan saya bisa dikatakan, tumbuh, eh tidak, muncul.
_____________________________________________
Waktu dulu masih jadi anak ppsdm, saya asal berangkat aja, ngajar, ketemu rang orang, ketemu adek2, selesai, pulang, proker pun yauda dee kerjain aja. Yang penting aktif di Bambu Pelangi, yang penting bikin adek2 seneng. Cukup.
Hingga saat naik tingkat, pernah berpikir untuk "apa tingkat 2 enggak usah ikut apa2 ya? Bagusin nilai, biar penempatan ga jauh2 dari keluarga" Ah, nyatanya itu bullshit wkwk.
Untung Tuhan baik padaku, entah ada apaa, eh dicalonin jadi ketua, tapi ibuk ndak setuju, yauda saya mundur. Mikir lagi "uda si enak jadi staff biasa aja. Biar bisa ngurus yang lain. Ehe". Eh ternyata, mala diangkat di pendidikan. Sebenernya agak kzl si awalnya, hehe. Karna ndak tau, taun kemaren tu ngapaen aja pendidikan ??? Hufty.
Kukira gampang. Bikin kurikulum, mraktekin ngajar, bikin role play gimana ngajar, nata jadwal, kesana tiap sabtu minggu, merhatiin perkembangan ade2, daan seterusnya.
Ternyata, oh gini to.
Ohhh gini tooo, justru semua pertanyaan malah keluar.
"Jadi gimana kurikulum yang baik buat anak yang ndak sekolah?"
"Jadi apa output yang real bisa kita liat ketika kita suda menerapkan kurikulumnya"
"Jadi sebenernya gimana siiiii cara ato metode ngajar mereka2 yang ndak pernah duduk di bangku sekolah"
Jangankan bangku sekolah, wong tempat aja kita ndak punya. Lapak habis digusur.
2017. Lapak digusur.
Yang paling penting sebenernya,
*"Jadi gimana caranya, biar mereka ada keinginan buat belajar, ndak peduli walau cuman semenit"*
___________________________________________
Dan pertanyaan seperti itu akan muncul setiap saat, ndak peduli siapa pengurusnya.
___________________________________________
"Kakak, kalo misal aku belajar, aku bisa sekolah, aku pintar, apa hasrat keinginan ku belajar masih bakalan sama kayak sekarang? Apa aku gak akan sombong?"
Kurang lebih seperti itu, pertanyaan dari anak yang harusnya, kelas 3 sma.
____________________________________________
Yah, reminder buat kita2 yang lemah, yang kurang bersyukur, yang masih menomor sekiankan hakikat mencari ilmu itu untuk apa.
Kita? Aku kali. Hehe
Tumblr media
1 note · View note
Jangan sampai kebencianmu menutup kebenaran di depan matamu
Ngendikane guru ngaji saya
_____________________________________________
Bener si, nggakperlu penjelasan panjang lebar atau teriak keras-keras, orang cerdas suda cukup paham hanya dengan satu kalimat tanpa penjelasan berkali kali
______________________________________________
Tapi kalo saya, bukan orang cerdas, jadi gimana dong ? 😂😂😭
1 note · View note
[ Pendidikan ]
Seorang Ibu pernah berkata kepada anaknya, bahwa kebahagiaan terbesarnya adalah ketika semakin banyak orang peduli pada pendidikan di tempat anaknya tumbuh.
Semakin banyaknya orang yang peduli pada pendidikan adalah jaminan terciptanya lingkungan yang tidak hanya aman dan nyaman untuk ditinggali, tapi juga menyenangkan karna mendukung pengalaman belajar sepanjang hayat, tidak hanya bagi anak-anak, tapi jjuga seluruh anggota masyarakat
Menurut saya, guru lahir dari keinginan memberikan anak-anak hak yang sama atas pendidikan yang berkualitas .
Karna saya percaya, pendidikan yang baik mampu membuka pandangan anak-anak untuk benar-benar memahami apa yang ingin dilakukan di masa yang akan datang. Hehehe
Pendidikan yang baik juga mampu mengarahkan anak-anak kepada cita–cita yang mulia, yaitu berguna bagi orang lain,
Lalu? mari bantu guru belajar untuk pendidikan yang lebih baik lagi :)
Selamat hari guru Nasional !
Terimakasih atas semua pengorbanan waktu , tenaga , pikiran dan perasaan mu!
25.11.2017
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
Tumblr media Tumblr media
RA. Kartini, Tafsir Al Qur'an dan KH. Saleh Darat
Sumber : NU online
Dalam suratnya kepada Stella Zihandelaar bertanggal 6 November 1899, RA Kartini menulis;
“Mengenai agamaku, Islam, aku harus menceritakan apa? Islam melarang umatnya mendiskusikan ajaran agamanya dengan umat lain. Lagi pula, aku beragama Islam karena nenek moyangku Islam. Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, jika aku tidak mengerti dan tidak boleh memahaminya?”
“Alquran terlalu suci; tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa apa pun, agar bisa dipahami setiap Muslim. Di sini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab. Di sini, orang belajar Alquran tapi tidak memahami apa yang dibaca”.
“Aku pikir, adalah gila orang diajar membaca tapi tidak diajar makna yang dibaca. Itu sama halnya engkau menyuruh aku menghafal Bahasa Inggris, tapi tidak memberi artinya”.
“Aku pikir, tidak jadi orang soleh pun tidak apa-apa asalkan jadi orang baik hati. Bukankah begitu Stella?”
RA Kartini melanjutkan curhat-nya, tapi kali ini dalam surat bertanggal 15 Agustus 1902 yang dikirim ke Ny Abendanon.
“Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya. Aku tidak mau lagi membaca Alquran, belajar menghafal perumpamaan-perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak aku mengerti artinya”.
“Jangan-jangan, guruku pun tidak mengerti artinya. Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja. Aku berdosa. Kitab ini teralu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya”.
Nyonya Fadhila Sholeh, cucu Kyai Sholeh Darat, menceritakan pertemuan RA. Kartini dengan Kyai Sholeh bin Umar dari Darat, Semarang — lebih dikenal dengan sebutan Kyai Sholeh Darat dan menuliskan kisah tsb sbb:
Takdir, menurut Ny Fadihila Sholeh, mempertemukan Kartini dengan Kyai Sholel Darat. Pertemuan terjadi dalam acara pengajian di rumah Bupati Demak Pangeran Ario Hadiningrat, yang juga pamannya.
Kyai Sholeh Darat memberikan ceramah tentang tafsir Al-Fatihah. Kartini tertegun. Sepanjang pengajian, Kartini seakan tak sempat memalingkan mata dari sosok Kyai Sholeh Darat, dan telinganya menangkap kata demi kata yang disampaikan sang penceramah.
Ini bisa dipahami karena selama ini Kartini hanya tahu membaca Al Fatihah, tanpa pernah tahu makna ayat-ayat itu.
Setelah pengajian, Kartini mendesak pamannya untuk menemaninya menemui Kyai Sholeh Darat. Sang paman tak bisa mengelak, karena Kartini merengek-rengek seperti anak kecil. Berikut dialog Kartini-Kyai Sholeh.
“Kyai, perkenankan saya bertanya bagaimana hukumnya apabila seorang berilmu menyembunyikan ilmunya?” Kartini membuka dialog.
Kyai Sholeh tertegun, tapi tak lama. “Mengapa Raden Ajeng bertanya demikian?” Kyai Sholeh balik bertanya.
“Kyai, selama hidupku baru kali ini aku berkesempatan memahami makna surat Al Fatihah, surat pertama dan induk Alquran. Isinya begitu indah, menggetarkan sanubariku,” ujar Kartini.
Kyai Sholeh tertegun. Sang guru seolah tak punya kata untuk menyela. Kartini melanjutkan; “Bukan buatan rasa syukur hati ini kepada Allah. Namun, aku heran mengapa selama ini para ulama melarang keras penerjemahan dan penafsiran Al Quran ke dalam Bahasa Jawa. Bukankah Al Quran adalah bimbingan hidup bahagia dan sejahtera bagi manusia?”
Dialog berhenti sampai di situ. Ny Fadhila menulis Kyai Sholeh tak bisa berkata apa-apa kecuali subhanallah. Kartini telah menggugah kesadaran Kyai Sholeh untuk melakukan pekerjaan besar; menerjemahkan Alquran ke dalam Bahasa Jawa.
Setelah pertemuan itu, Kyai Sholeh menerjemahkan ayat demi ayat, juz demi juz. Sebanyak 13 juz terjemahan diberikan sebagai hadiah perkawinan Kartini. Kartini menyebutnya sebagai kado pernikahan yang tidak bisa dinilai manusia.
Surat yang diterjemahkan Kyai Sholeh adalah Al Fatihah sampai Surat Ibrahim. Kartini mempelajarinya secara serius, hampir di setiap waktu luangnya. Sayangnya, Kartini tidak pernah mendapat terjemahan ayat-ayat berikut, karena Kyai Sholeh meninggal dunia.
Kyai Sholeh membawa Kartini ke perjalanan transformasi spiritual. Pandangan Kartini tentang Barat (baca: Eropa) berubah. Perhatikan surat Kartini bertanggal 27 Oktober 1902 kepada Ny Abendanon.
“Sudah lewat masanya, semula kami mengira masyarakat Eropa itu benar-benar yang terbaik, tiada tara. Maafkan kami. Apakah ibu menganggap masyarakat Eropa itu sempurna? Dapatkah ibu menyangkal bahwa di balik yang indah dalam masyarakat ibu terdapat banyak hal yang sama sekali tidak patut disebut peradaban”.
“Tidak sekali-kali kami hendak menjadikan murid-murid kami sebagai orang setengah Eropa, atau orang Jawa kebarat-baratan”.
Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; “Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disun dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis; “Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah SWT.
RA Kartini pernah punya pengalaman tidak menyenangkan saat mempelajari Islam. Guru ngajinya memarahinya karena dia bertanya tentang arti sebuah ayat Al-Qur’an. Ketika mengikuti pengajian Kiai Soleh Darat di pendopo Kabupaten Demak yang bupatinya adalah pamannya sendiri, RA Kartini sangat tertarik dengan Kiai Soleh Darat. Saat itu beliau sedang mengajarkan tafsir Surat Al-Fatihah.
RA Kartini lantas meminta romo gurunya itu agar Al-Qur'an diterjemahkan. Karena menurutnya tidak ada gunanya membaca kitab suci yang tidak diketahui artinya. Pada waktu itu penjajah Belanda secara resmi melarang orang menerjemahkan Al-Qur’an. Dan para ulama waktu juga mengharamkannya. Mbah Shaleh Darat menentang larangan ini. Karena permintaan Kartini itu, dan panggilan untuk berdakwah, beliau menerjemahkan Qur’an dengan ditulis dalam huruf Arab pegon sehingga tak dicurigai penjajah.
Kitab tafsir dan terjemahan Al-Qur’an itu diberi nama Faidh al-Rahman fi Tafsir Al-Qur’an. Tafsir pertama di Nusantara dalam bahasa Jawa dengan aksara Arab. Jilid pertama yang terdiri dari 13 juz. Mulai dari surat Al-Fatihah sampai surat Ibrahim.
Kitab itu dihadiahkannya kepada RA Kartini sebagai kado pernikahannya dengan RM Joyodiningrat, Bupati Rembang. Mulailah Kartini mempelajari Islam dalam arti yang sesungguhnya.
Kartini amat menyukai hadiah itu dan mengatakan: “Selama ini al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini ia menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab Romo Kyai telah menerangkannya dalam bahasa Jawa yang saya pahami.”
Melalui kitab itu pula Kartini menemukan ayat yang amat menyentuh nuraninya. Yaitu Surat Al-Baqarah ayat 257 yang mencantumkan, bahwa Allah-lah yang telah membimbing orang-orang beriman dari gelap kepada cahaya (Minadh-Dhulumaati ilan Nuur).
Kartini terkesan dengan kalimat Minadh-Dhulumaati ilan Nuur yang berarti dari gelap kepada cahaya karena ia merasakan sendiri proses perubahan dirinya.
Kisah ini sahih, dinukil dari Prof KH Musa al-Mahfudz Yogyakarta, dari Kiai Muhammad Demak, menantu sekaligus staf ahli Kiai Soleh Darat.
Dalam surat-suratnya kepada sahabat Belanda-nya, JH Abendanon, Kartini banyak sekali mengulang-ulang kalimat “Dari Gelap Kepada Cahaya” ini. Sayangnya, istilah “Dari Gelap Kepada Cahaya” yang dalam Bahasa Belanda “Door Duisternis Tot Licht” menjadi kehilangan maknanya setelah diterjemahkan Armijn Pane dengan kalimat “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Mr. Abendanon yang mengumpulkan surat-surat Kartini menjadikan kata-kata tersebut sebagai judul dari kumpulan surat Kartini. Tentu saja ia tidak menyadari bahwa kata-kata tersebut sebenarnya dipetik dari Al-Qur’an. Kata “Minazh-Zhulumaati ilan-Nuur“ dalam bahasa Arab tersebut, tidak lain, merupakan inti dari dakwah Islam yang artinya: membawa manusia dari kegelapan (jahiliyyah atau kebodohan) ke tempat yang terang benderang (petunjuk, hidayah atau kebenaran).
"Selamat Hari Kartini” Semoga ibuku dan ibumu besanan. Hehe. Ehe ✌
2 notes · View notes