Tumgik
fatimahnadza · 2 years
Text
Saat merapal banyak harap, lalu menutup dengan _Aamiin,_
Yang ternyata makna Aamiin tidak sesederhana : Ya Allah perkenankan do'a kami, tersebab pula serumpun dengan makna aman, dapat dipercaya, meminta pertolongan dsb.
Bukankah harusnya setelah mengucap _Aamiin_ kau semakin yakin bahwa yang _maha dipercaya_ takan membuatmu kecewa, bahwa setiap permohonan yang dititipkan akan 'dikembalikan' dengan baik atau bahkan lebih, selamat (kembali) menanam percaya wahai jiwa jiwa yang acap dihantui keraguan.
Mantranya:
{..وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا} [مريم : 4]
Dalam suatu kajian Gurunda Ustadz Abdul Aziz Abdur Rouf pernah merekomendasikan untuk tidak hanya membaca surah Al Kahfi saja pada hari Jum'at, tapi ditambah dua surah setelahnya, Maryam dan Thoha.
Pernah dikatakan pula bahwa _sa'atul ijabah_ pada hari Jum'at tidak hanya pada waktu ashar, yang dikuatkan dengan riwayat tentang kebiasaan siti Aisyah, tapi di sepanjang harinya (jum'at),
Jadi sudah merapal apa saja hari ini?
#CMIIW 🙏🏻
4 notes · View notes
fatimahnadza · 2 years
Text
Bukan bebannya yang minta dikurangin
Tapi,
Hatinya minta dimudahkan untuk ikhlas
Dadanya dimudahkan untuk lapang
Pundaknya lebih dimampukan untuk kuat
Jiwa raganya selalu disehatkan.
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Jangan cuma jadi sebab Rezeki orang lain, tapi harus jadi sebab Hidayah juga.
Oleh oleh MQ Pagi 22 September 2021
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Seringkali kita memaklumi bahwa orang lain tidak bisa menjadi sosok yang sempurna. Tetapi memaksa diri sendiri untuk sebaliknya.
Diriku, ternyata belajar mencintaimu tak semudah yang kukira...
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
"Aku menginginkan pasangan yang kelak bisa menggandeng tanganku ke syurga, serta mampu memberikan keturunan dan mendidiknya menjadi kesatria yang kelak akan merebut kembali baitul maqdis"_ Impian luar biasa seorang pemuda yang rela membujang menanti yang diharapkan, cemoohan sudah sering dilontarkan kepadanya,
Hingga suatu hari, ketika sedang bercengkrama dengan seorang syaikh, seorang wanita menghadap syaikh dan mengadukan bahwa ia telah menolak pinangan seorang pemuda, sang syaikh bertanya kenapa, lalu ia menjawab dengan jawaban yang sama persis dengan yang diungkapkannya
Mendengar itu sang pemuda terkaget Mimpi yang sama dengan yang diharapkannya, tiada kebetulan di dunia semua sudah dalam RencanaNya, pemuda tersebut adalah *Nazmuddin Ayyub* yang kelak buah cinta luar biasanya menjadi penakluk Baitul Maqdis dialah *Shalahuddin Al Ayyubi.*
(Rabu, 30/09/20)
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
🥀🥀🥀🥀🥀🥀
150 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Tidak ada hal yang lebih sering aku minta kepada Allah sesering aku meminta kebersihan hati. Karena entah kenapa, segala sesuatu yang aku rasakan akan banyak berpengaruh pada bagaimana aku memandang sesuatu
Iya, kan.
Memang seterbolak-balik itu perasaan manusia. Makannya butuh iman yang senantiasa memagari. Mengembalikan semua ukuran sesuai dengan sudut pandang yang benar. Butuh ilmu, biar faham mana perasaan yang perlu ditumbuhkan dan mana yang hanya perlu didamaikan
Dan makin kesini justru makin takjub dengan pengaturan Allah.
Kenapa Allah jadikan laki-laki dan perempuan punya fitrohnya sendiri. Dan it's true. Ngga bisa dipaksakan juga. Seperti aku, yang meski sudah merasa sebijak apapun dalam mengambil keputusan, tak dipungkiri bahwa perasaanku mengambil andil lebih besar. Dan ngga masalah. Tandanya aku masih dan akan selalu butuh nasihat, butuh petunjuk, dan butuh banyak belajar
74 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Semua akan indah pada saatnya) oh, tidak. Jangan melemparkan semuanya, Pada waktu.
Waktu takkan mengubah apa pun tanpa berjalannya langkahkaki.
Hampirilah rahasia Tuhan dengan Keberserahan diri, bukan 'terserah nanti'
- Teh Kartini F.A.
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Hal paling mahal dan berharga dari semakin bertambahnya usia (semestinya) adalah bertambahnya sudut pandang dalam melihat fenomena. Mungkin karena semakin banyak pengalaman yang dialami sendiri dan diamati sebagai hasil pertemuan dengan orang lain. Rasanya, atau idealnya, manusia akan makin arif menentukan baik/buruk, benar/salah suatu hal. Mereka juga mungkin makin yakin: hal yang baik/buruk untuk dirinya, tak selalu berlaku sama pada orang lain. Apalagi, jika hal tersebut, semata urusan preferensi personal atau urusan yang multidimensional.
Tapi mungkin asumsi tsb tak berlaku bila:
Manusia-manusia ini kurang piknik (ngariung/ngumpul bersama): baik raganya maupun pikirannya, kurang banyak beradu argumen secara sehat, kurang banyak bertukar pikiran dengan ide yang berbeda, kurang sering meminjam kacamata orang lain.
Hingga akhirnya, semakin bertambah usia, manusia tersebut hanya mengumpulkan waktu, bukan perspektif yang beragam.
Hingga akhirnya, lebih suka membuktikan asumsi dengan analisis yang minim variabel.
Hingga akhirnya, hanya membantah argumen yang berbeda dengan menyodorkan teks tanpa jabaran multidimensi.
255 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Jika kamu tidak menemukan namamu dalam panjangnya tulisan dan catatanku, tidak perlu bertanya dan menerka. Ketahui saja bahwa kamu terlalu istimewa untuk diceritakan dengan kalimat yang sederhana, sebab doaku untukmu lebih panjang dan tenang daripada kata.
Jalan sebuah cerita terkadang tidak kamu dapatkan dari tumpukan buku dan tulisan, seringnya ia sampai padamu dari lisan seseorang yang menceritakan, lalu menyebar dan bahkan akan ada orang yang kemudian menuliskannya.
Cintanya padamu tidaklah terumbar dalam banyaknya kalimat, namun doanya untukmu selalu terucap sampai langit. Lebih cepat daripada lisan, dan tercetak dalam bukti pengabdian dan pengorbanan. Sebab romantisnya ia itu pada apa yang diutarakan dan disampaikan pada-Nya, melalui bait-bait doa yang tulus ikhlas tanpa kamu minta.
Ada banyak orang di dunia ini yang lebih suka mencintai dalam diam dan doa, ia tidak ingin orang lain tahu soal kebaikan dan perjuangannya, sebab ia ingin menikmatinya tanpa harus memikirkan cara agar orang lain mengetahuinya.
Setiap pengagum memiliki caranya masing-masing untuk mengungkapkan, dan sebaik-baik cara untuk menyampaikan kebaikan itu adalah dengan doa. Mungkin kamu tidak mendengarkannya, tapi kamu merasakannya.
Tulisan ini teruntuk mereka yang sedang mengagumi dan enggan untuk bicara, sebab takut merusak atau mungkin memang belum waktunya. Ia memilih bercerita pada-Nya soal bagaimana mengagumi dan mendoakan, pada akhir doa pun ia tutup dengan "Semoga Allah berikan ketetapan takdir yang baik, untukmu dan untukku, entah bersama atau tidak, takdirnya akan selalu baik".
Agustus dan musim yang berganti :')
@jndmmsyhd
630 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Darimana Pendidikan Kita Dimulai?
“Perpustakaan adalah Jantung Peradaban”, ungkapan ini bukanlah imajinasi yang keluar dari hamba-hamba pengagum sejarah. Kenyataannya, banyak menganggap ungkapan ini sebagai ilusi, dimana hari-hari dari kemajuan Negara hanya dilihat dari kehebatan politiknya. Ketika Dunia mengagungkan demokrasi, ia pun menjadi pak turut mengikuti, yang lebih anehnya ia kehilangan pijakan sebagai seorang muslim. Ada pula yang mencerca dan tak ingin mengambil hikmah dari system yang berlaku, menganggapnya harus diruntuhkan sama sekali, kembali lagi dari nol kehidupan Islam.
Ketika dunia mengagungkan Liberal, Sekular, Feminism ia mengangkat-angkat Islam, mengorek, membredeli, memotong-motong, memberi label agar sesuai. Ketika dunia menyatakan bahwa golongan yang berbeda dari system mereka adalah Teroris, maka ia pun ikut-ikutan sikut kiri kanan saudara seiman. Fenomena ini, tidak baru dirasakan umat Islam. Bijaknya seorang manusia, jika dapat melihat bagaimana muncul, berkembang, jatuh bangun nya peradaban manusia.
Kita harus banyak belajar dari Daulah Umayyah, bahwa perebutan kekuasaan, ketimpangan sosial ekonomi, lemahnya umat Islam adalah satu dari sekian banyak akibat dari ditinggalkannya kecintaan akan ilmu dan amal. Kita belajar dari Abbasiyah bahwa kedatangan pasukan Mongolia Tartar yang menghancurkan kota-kota dan perpustakaan terbesar Bait Al-Hikmah adalah hasil dari ditinggalkannya kecintaan akan ilmu, menjadikan kekuasaan sebagai tujuan, kedengkian dari sekte Ismailiyah Bathiniyah, Ibn Alaqami salah satu penganut Bathiniyah dan juga menteri dari Khalifah Abbasiyah sendiri yang menggerogoti kekuatan umat islam dari dalam dan turut mengundang kedatangan pasukan Tartar untuk menggulingkan Khalifah dan mengendalikan Abbasiyah di tangannya.
Kita belajar dari Daulah Umayyah di Andalusia, bahwa dalam perbedaan bangsa, kebudayaan, agama yang hidup di dalamnya, ia berhasil menciptakan kemajuan dan keadilan dengan pemimpin-pemimpin yang cinta akan ilmu dan amal terlihat dari perpustakaan terbesar di dunia kala itu Al-Umawiyah di Cordoba dan Az-zahra, hingga setiap pemimpinnya memiliki koleksi buku-buku pribadi sebanyak 100.000 koleksi. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Abdurrahman An-Nashir, hakam dan Muhammad. Para pemimpin umat ini mendatangkan dan bekerjasama dengan para tokoh ulama, ilmuan, cendikiawan, ahli fikih serta mendengarkan nasihat dari mereka.
Jika ada yang menganggap cita-cita Peradaban dan kemajuan Negara sejatinya lahir melalui kecintaan Ilmu dan Amal hanyalah khayalan, mari kita ajak mereka melihat kembali, bagaimana sosok-sosok hebat membangun satu karya dalam ilmu dan amal. Fathimah Al-Fihri peletak landasan universitas yang memiliki lisensi pertama di dunia, di masa kecilnya dididik dengan ilmu, islam dan amal. Hingga mewakafkan hartanya untuk pendirian Universitas Qarawiyyin di Fes padahal masa itu terjadi ketegangan politik yang menyebabkannya terusir, darinya barat membangun system pertama untuk Oxford university. Ibn Haytham menemukan teori lensa ketika ia dipenjara dalam situasi politik yang kejam, Ibn Taimiyah tetap konsisten melahirkan karya dan memberi fatwa dari dalam penjara saat situasi fitnah yang besar. Dari karya dan peninggalan kumpulan tokoh inilah, dunia barat belajar hingga dapat berdiri gagah, sementara umat ini terperangah, mencontoh membabi buta tanpa mengetahui darimana barat berangkat.
Lalu darimana umat mendapatkan informasi tentang peradaban umat-umat terdahulu, jika tidak merujuk pada buku? Umat ini tidak membaca dunia, bahkan tidak membaca apa sebab ia dicipta. Seiring surutnya tradisi pengkajian ilmu pengetahuan dan lemahnya politik umat. Maka tak heran, jika banyak naskah-naskah Islam yang diangkut ke barat dan dikaji oleh para akademisi eropa. Manuskrip Islam lebih gencar dipelajari di perpustakaan Eropa seperti Universitas Strasbourg pemilik satu-satunya manuskrip Al-Ard Al-Khawarizmi, Biblioteca Nacional De Espana di Madrid, Bodleian Library Oxford, manuskrip Islam di British Library yang menyimpan 15 ribu karya manuskrip umat Islam. Dan pada kenyataannya manusjrip-manuskrip itu lebih terjaga di tangan mereka daripada di tengah umat muslim sendiri. Usia koleksi tersebut merentang dari abad ke-8 hingga abad ke-19.
Umat Islam sibuk mengedepankan asas-asas yang akan diterapkan dari atas, daripada mulai menerapkan pendidikan umat yang masih terbelakang dari dasarnya sendiri. Akibatnya, adanya lahan kosong di bagian akar rumput masyarakat muslim yang terbentuk dari keterbelakangan pendidikan Islam, kelemahan ekonomi, sikap acuh dari para cendikiawan muslim akan memancing datangnya penggarap lahan lain dari ideology kapitalis, komunis, ekstrem kanan dan kiri. Yang mana lambat laun ideology tersebut dapat menghimpun kekuatan dari kebodohan umat Islam.
Disana masih ada kekuatan yang belum terbangun, di kumpulan penggembala kecil tanpa buku, di barisan pemuda yang hanya duduk lalai mendengar demi ijazah, di kumpulan pendidik yang mengajar sekedar gaji bulanan. Di lautan pemuda organisasi yang tak mengerti dimana bagian organisasinya untuk Islam dan kemajuan. Semuanya membutuhkan panggilan bersatu dari manusia yang sadar dan bersabar dalam mencontohkan kecintaan akan Ilmu dan Amal.
Wallahu Aalam Bish Showab.
Penulis : Dina Masyithah
Tumblr media
267 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Tutorial Jatuh Cinta
Jatuh cintalah pada seseorang yang perasaan cintanya lebih besar darimu. Karena ia akan membuatmu menjadi sangat berharga. Bersedia untuk melakukan hal-hal kecil untukmu, menggendong anakmu saat kelelahan, membiarkanmu tetidur dan ia membereskan rumah, membelamu jika ada orang lain yang menyerangmu, menyediakan makanan-makanan kecil saat kamu malas memasak, dan tidak marah-marah saat kamu menghabiskan uang yang digunakan untuk kebutuhan kalian berdua. Jatuh cintalah pada seseorang yang memiliki cara berpikir yang baik, yang luas, yang terbuka. Karena di dalam pikirannya nanti kamu akan tinggal. Karena cara berpikirnya itulah yang akan kamu hadapi selama kalian bersama. Tentu merepotkan tinggal bersama orang yang ternyata cara berpikirnya mudah menerima hoax, tidak bisa mencerna informasi dengan baik, tidak bisa mengambil keputusan dengan bijak, tidak ada keinginan untuk berkembang, tidak punya pendirian yang kuat. Lelah sekali tinggal di pikiran yang seperti itu, bukan? Jatuh cintalah pada seseorang yang mudah diajak berbicara. Kamu tak perlu merasa takut untuk mengutarakan segala isi hatimu, mengutarakan segala penatmu, mengajaknya berdiskusi untuk keluargamu. Tentu tidak enak jika selama bersama, kalian tidak bisa membicarakan hal-hal penting untuk keluargamu. Bahkan, untuk sekedar mengatakan bahwa kamu lelah dan memintanya untuk mengasuh anak sebentar saja, kamu takut. Tak leluasa untuk berbicara. Padahal, memiliki teman bicara seumur hidup yang nyaman itu benar-benar anugrah yang tak ternilai.
Kalau kamu ingin jatuh cinta, tutup sejenak matamu dari hal-hal yang kamu lihat darinya. Rasakan dari hatimu, berpikirkan sejauh mungkin. Seberapa bisa kamu hidup dengan sosok sepertinya. Karena apa yang kamu lihat dari matamu, seperti kecantikan/ketampanan itu akan usang dimakan usia, harta bisa hilang, jabatan bisa lepas.  Kalau nanti kamu jatuh cinta, kamu tak lagi takut jatuh ditempat yang menyakitkan karena kamu bisa memilih di tempat seperti apa cintamu jatuh. Hati-hatilah memilihnya. Kalaupun harus menempuh jalan yang panjang dan berliku, tidak apa-apa. Kalau harus menempuh waktu yang lama, tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
©kurniawangunadi
3K notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَعْلَمُ مِنِّى بِنَفْسِى وَأَنَا أَعْلَمُ بِنَفْسِى مِنْهُمْ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى خَيْرًا مِمَّا يَظُنُّوْنَ وَاغْفِرْ لِى مَا لاَ يَعْلَمُوْنَ وَلاَ تُؤَاخِذْنِى بِمَا يَقُوْلُوْنَ
[Ya Allah, Engkau lebih mengetahui keadaan diriku daripada diriku sendiri dan aku lebih mengetahui keadaan diriku daripada mereka yang memujiku. Ya Allah, jadikanlah diriku lebih baik dari yang mereka sangkakan, ampunilah aku terhadap apa yang mereka tidak ketahui dariku, dan janganlah menyiksaku dengan perkataan mereka] ( Diriwayatkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 4: 228, no.4876. Lihat Jaami’ul Ahadits, Jalaluddin As Suyuthi, 25: 145, Asy Syamilah)
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Hari ini aku ingin kembali,
Pada masa saat luka tak sampai menyayat hati,
Pada masa saat tawa memenuhi hari,
Sekali lagi aku ingin kembali,
Pada masa saat kepala tak serumit ini
Saat nyali tak seciut kini
Tapi aku lebih ingin kembali
Kembali menyadari
Bahwa sebenar benarnya kembali adalah nanti,
sebab disini kita bukan penduduk asli,
hanya sedang mengais bekal untuk pulang nanti.
Semoga saat tiba waktunya kembali, tak banyak yang kita sesali.
Majalengka, 06 July 2021
0 notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Beruntunglah mereka yang mampu menahan segala gemuruh rasa. Ia memilih melepaskan disaat ia mampu untuk mengurung dan mengikat, sebab ia tahu bahwa tidak ada kebaikan dan keberkahan dari memiliki apa yang sebenarnya bukan miliknya.
Bertahan itu tidaklah mudah, ada banyak keraguan yang harus ia lawan, ada ribuan bisikan yang harus ia tutup dan tidak ia dengarkan. Kamu akhirnya tahu bahwa bertahan itu membutuhkan kesabaran, ia perlu ikhlas dan melepaskan, ia perlu ketenangan untuk meyakinkan pilihan.
Sudah benar langkah dan keputusanmu untuk tidak ceroboh menentukan pilihan, sesuatu yang belum waktunya jangan sampai terburu-buru untuk mendapatkannya. Sebab ketergesaan itu menunjukkan ketidaksiapanmu saat nanti memilikinya.
Sabarlah, tundukkan dan latihlah nafsumu dari ketergesaan. Tidak banyak manusia yang mampu bertahan dari menjaga hati dan diri, tidak banyak pula manusia yang sabar menanti dengan kebaikan untuk mencari keberkahan.
Sebab tujuan yang baik haruslah dijalani dengan cara yang baik pula, sedari awal hingga akhir. Berkah itu pada caramu mendapatkan dan merawatnya setelah memiliki. Jika belum tiba masanya, bersabarlah. Ia akan datang, sabar.
@jndmmsyhd
595 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
#Mengkhianati Perjuangan Sendiri
Ada yang pura-pura lupa punya hafalan, sampai-sampai, nggak tahu lagi kapan terakhir murojaah.
Ada yang pura-pura lupa jumlah hafalan, sampai-sampai, murajaahnya hanya berputar di juz yang itu-itu lagi.
Ada yang pura-pura lupa dengan hafalan, sampai-sampai, hafalannya bener-bener lupa karena nggak pernah diingat-ingat lagi.
Aku cuma mau bilang: Ingat, dulu, kau pernah mengorbankan segalanya demi mendapatkan hafalan Al-Quran. Sekarang, begitu kau mendapatkannya, mengapa tiba-tiba kau melupakan perjuangannya?!
Bukankah dahulu, kau pernah rela kehilangan waktu-waktu bermainmu, kau menolak setiap ajakan teman-teman ketika itu. Semuanya, demi mendapatkan moment berduaan bersama Al-Quran.
Bukankah dahulu, kau pernah mempertaruhkan segala hobimu, menahan setiap keinginan yang terus menarikmu dari perjuangan, sebab bagimu, berhasil setoran satu ayat sudah lebih membahagiakan dari apapun yang pernah ada dalam hidupmu.
Bukankah dahulu, kau pernah menangis pada malam yang sunyi, saat semesta diam mendengarkan bisik-bisik doamu yang mengulang-ulang permintaan sama setiap hari: “Ya Allah, jadikan aku hafizh Al-Quran.”
Bukankah dahulu, kau siap meski harus melangkah tertatih mengejar target yang kau miliki, mati-matian bangkit setiap kali badai perjuangan menjatuhkan diri, berpura-pura kuat ketika ragamu sendiri memintamu berhenti. Kau telah berkorban begitu hebat.
Lantas, mengapa hari ini, kau memilih berhenti?
Kau tahu, jika kau berhenti hari ini, berarti, kau telah mengkhianati perjuangan sendiri!
__
Ust. Ahmad Khoirul Anam
206 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Pada suatu hari nanti,
Aku ingin menjadi bagian yang paling kamu syukuri,
Meski sebelumnya tidak pernah kamu minta
Ciamis, 5 Juni 2021
0 notes