Tumgik
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
Nanti malam kita diskusi soal menulis bareng teman-teman @ppipm. Yang mau ikutan, silakan bergabung menuju tautan yang disediakan. Atau DM ke IPM. Gratis. Bahkan bisa sambil berinfaq ke @lazismupusat.
#WriteLikeFahd
14 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
Semalam seorang kolega menghubungi saya. Ia merupakan salah satu pajabat eksekutif tertinggi di tempatnya. Ia menelepon untuk mengajak saya bertemu orang penting lain di komplek rumah dinas menteri. Urusan pekerjaan. Apakah saya bisa?
Dalam kesempatan biasa, sulit bagi saya untuk menolak. Etos dan etika profesional adalah dua hal yang saya junjung tinggi. Kapanpun saya dibutuhkan untuk pekerjaan saya, jawaban utamanya adalah 'siap'. Itu 'attitude' yang saya pilih di dunia kerja, 'technicalities' menjadi urusa berikutnya setelah itu. Saya tak pernah mengatakan banyak 'tapi', berusaha tak membuat banyak 'excuse'.
Masalahnya, di saat bersamaan saya memegang prinsip lain yang sama penting, bahkan saya posisikan lebih tinggi: Family is always my priority. Jika dunia kerja dan keluarga terpaksa bertabrakan, saya akan selesaikan soal keluarga dulu. Kita tak bisa keluar rumah dengan tenang dalam keadaan rumah dalam bahaya seperti banjir atau kebakaran, bukan?
Semalam saya menghadapi dilema itu. Antara bergegas untuk urusan kerja atau bertahan di rumah untuk menjadi ayah sepenuhnya pada sabtu dan minggu, dua hari yang sebisa mungkin tidak ingin saya ganggu. Meski sangat sulit, memang.
Setelah menimbang, akhirnya jawaban ini yang saya pilih. "Kayaknya nggak bisa ikut malam ini. Saya lagi ngasuh." Jawab saya.
Ngasuh bagi sebagian orang mungkin tampak sepele, tetapi tidak bagi saya. Ini tugas masa depan. Kerja peradaban. Investasi besar untuk menanam karakter pada diri anak-anak saya. Agar mereka mengerti bahwa mereka dicintai dan selalu menjadi prioritas bagi saya.
Kalky dan Kemi, yang sudah mengerti bahwa saya lebih memilih mereka dibanding sebuah pekerjaan yang mereka tahu itu penting, merasa senang atas pilihan saya. Mereka merasa lebih berharga dan akan belajar bahwa keluarga adalah prioritas utama dalam hidup mereka.
Sambil tertawa Kemi terdengar sangat bahagia, "Om, Papinya nggak bisa pergi, kakinya Kemi pegangin." Katanya.
Apakah saya gagal menjadi profesional karena pilihan ini?
73 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
Meski berada di departemen politik dan hubungan Internasional, Monash University, suatu ketika saya bosan belajar politik. Saat Benjamin McQueen menanyai saya soal rencana riset, saya iseng mengobrol mengenai perkembangan Internet dan media sosial. Waktu itu sedang terjadi Arab Spring, Twitter disebut-sebut sebagai 'political battleground' yang membuat Tunisia dan Mesir bergejolak.
Saya bilang, bagaimana kalau saya membaca politik Indonesia dengan kacamata yang sama? Ben menyetujui rencana ini. Riset saya pun bergerak ke soal demokrasi dan media sosial. Kebetulan waktu itu di Indonesia sedang Pemilihan Presiden 2014.
Namun, pilihan ini membuat saya harus mengambil 'course' di departemen lain. Maka satu kaki saya pindahkan ke departemen komunikasi. Di sana saya belajar soal komunikasi politik dan bisnis media.
Siapa sangka pilihan-pilihan kecil dan perjalanan sederhana itulah yang membentuk diri dan karir saya sekarang? Pulang dari Australia saya mendirikan Digitroops Indonesia, konsultan komunikasi politik yang fokus ke dunia digital dan media sosial. Saya pun mulai menangani banyak project besar, mulai dari kepala daerah, calon presiden, partai politik, kementerian hingga NGO Internasional.
Saya diundang ke berbagai seminar di dalam dan luar negeri, dianggap sebagai pakar di bidang ini. Ditambah latar belakang saya sebagai penulis, pengalaman saya di dunia kreatif dan minat besar saya pada politik, semua itu kini menjadikan diri saya yang sekarang. Dengan segala dimensinya. Meski saya masih belajar, sesuai tagline almamater saya: Ancora imparo, I'm still learning.
Ini pengalaman Australia Awards saya. Apa pengalamanmu?
#AustraliaAwards #AlumniStory
31 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
Gabung jadi tim saya, yuk!? Kirim CV dan portfolio kamu ke: [email protected] paling lambat minggu depan (Rabu, 17/06/2020). Belajar dan tumbuh bersama.
22 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
2008 aku mengajakmu menikah, saat itu usiamu 22. 2009 menikahimu. 2010 punya anak pertama. 2014 punya anak kedua. 2019 lahir anak ketiga. 2020 usiamu 33. Kapan kamu berhenti menjadi tua?
Happy 33, my love @rizqapahdepie. You will never age for me, nor fade, nor die. You are always loved. May be its true that age does not protect you from love, but love to some extent protect you from age. Happy birthday! Always shining!
43 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
KEPITING KESUKAAN ISTRI
Saya ingat dulu ketika awal-awal menikah mengajak @rizqapahdepie ke sebuah kedai seafood di dekat Polres Serpong. Tanpa basa basi saya memesan ikan bakar, kemudian bertanya istri saya mau pesan apa?
"Kepiting?" Katanya dengan nada bertanya. Memastikan boleh atau tidak? Saya tahu itu makanan kesukaannya. Tetapi nada bertanyanya cukup beralasan, memang. Waktu itu saya hanya pegawai kecil. Memesan menu kepiting tentu agak nekad dan berlebihan. Istri saya sebenarnya coba-coba saja.
Namun, saya tak sampai hati menolak permintaannya. Rizqa terlihat ingin sekali makan kepiting. Meski agak berat, saya mengiyakan. Mudah-mudahan tidak terlalu mahal, pikir saya. Lagi pula, saya baru gajian minggu itu. Amanlah.
Rizqa makan lahap sekali waktu itu. Saya bahagia melihatnya. Meski hati deg-degan juga. Berapa kira-kira harga kepiting ini nanti? Mudah-mudahan uang di dompet cukup.
Setelah selesai makan, kami ke meja kasir. Betapa terkejutnya saya ketika mendengar total harga yang harus dibayarkan. Rp355.000. Hampir seperempat gaji bulanan saya waktu itu. Setelah potongan-potongan, tentu saja.
Dengan berat hati saya mengeluarkan uang dari dompet. Menyisakan 50.000 lagi di sana dan uang lecek 1 USD. Di kepala berputar-putar angka, uang yang baru saya bayarkan untuk satu porsi kepiting dan bawal bakar barusan cukup untuk makan sekitar satu minggu di rumah!
Atas semua yang terjadi, Rizqa tampak merasa bersalah. "Aduh gimana, dong? Maafin aku ya. Tadi aku juga ragu. Takut mahal." Katanya. Sedih.
Saya menggelengkan kepala. "Nggak apa-apa," jawab saya, "Besok kita puasa." Nyengir.
Hari ini, sekitar sepuluh tahun kemudian, kepiting masih menjadi makanan favorit istri saya. Sama sekali tidak berubah. Yang berubah adalah kemampuan saya membelikan istri saya kepiting itu. Setelah aneka perjuangan, naik dan turun, kini saya tak perlu deg-degan lagi membelikan kepiting macam apapun buat Rizqa. Saos apapun!
Tetapi rupanya ada yang juga tak berubah: Sejak sepuluh tahun lalu, setiap kali makan di warung seafood, Rizqa selalu bertanya penuh ragu, "Kepiting nggak apa-apa? Boleh?" Ia selalu mengonformasi. Seperti malam ini. Seolah segalanya seperti sepuluh tahun lalu, ketika gaji saya hanya 1,5 juta setelah potongan-potongan.
Saya tersenyum. "Tentu tidak apa-apa." Jawab saya. Dalam hati: Sekarang bahkan saya bisa membelikan seluruh isi warungnya kalau Rizqa mau. Atau saya akuisisi restorannya? Hehehe.
Ya begitulah, yang membahagiakan adalah kenangan. Ternyata saya menikahi pribadi yang istimewa: Yang mau berjuang bersama dari nol. Yang masih khawatir tentang harga kepiting meski kami sudah tidak nol lagi.
Ternyata benar kata orangtua, membahagiakan istri adalah kunci berlimpahnya rezeki.
Tabik.
FAHD PAHDEPIE
76 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Photo
Tumblr media
Selalu membahagiakan bertemu dengan kawan-kawan muda yang berfikir tentang masa depan bangsa. Menguji visi dan gagasan kita masing-masing untuk dirumuskan bagaimana agar semua itu punya kaki yang berpijak di bumi, bisa diajak berlari. Di ruang diskusi semacam ini kita duduk semeja, setara, tanpa pretensi untuk saling mengalahkan apalagi meniadakan. Kita mengoreksi satu sama lain. Tetapi yang lebih penting adalah menginspirasi satu sama lain. Dari sanalah kerja kolaborasi bisa mulai digerakkan. Kolaborasi membayangkan satu kondisi yang menghargai peran masing-masing. Ada yang bertugas di dapur, di panggung, atau bahkan di ruang yang tak terlihat. Ada yang menjadi pemikir. Ada yang jadi penggerak. Ada juga yang memastikan bahwa semua berjalan tanpa kekurangan sesuatu apapun. Maka dari sinilah blok kesejarahan akan tercipta. Indonesia yang kita imajinasikan bersama di masa depan. Indonesia yang selalu layak kita perjuangkan bersama. Hari ini, mulai kita susun langkah-langkah dan rencana panjang itu. Mulai kita narasikan. Kita bangunkan mimpi-mimpi besar dari tidur panjangnya. #AnakMudaBergerak #AI (at Gdg. Graha Semesta Insani Jak - Pus)
21 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Link
Perubahan adalah sebuah keniscayaan. Berubah adalah cara alamiah kita untuk bisa bertahan hidup, bahkan menjadi lebih kuat. Di video ini saya bicara tentang apa dan bagaimana kita memulai perubahan itu? Dalam rangka menjadi diri yang lebih baik. Kali ini saya mendatangkan tamu spesial juga: Nita Taufik. Seseorang yang berhasil mengubah hidupnya dengan cara menurunkan berat badannya dan lebih bahagia. Karena takut mati dan demi anaknya, Mbak Nita berusaha keluar dari belenggu obesitas dan sampai saat ini sudah berhasil menurunkan 52,5 kg berat badannya. Yuk simak inspirasinya.
8 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Sebagai penulis, saya sudah berkarya kurang lebih 17 tahun. Sudah lebih dari 25 judul buku saya terbitkan.
Di titik ini, bahkan sejak lama sekali, saya sudah memahami bahwa yang terpenting dari semua yang saya lakukan bukan mendapati buku saya terpajang di rak toko buku, menjadi terkenal, mendapatkan penghargaan atau pujian. Sama sekali bukan.
Kadang, tugas kita sebagai penulis hanyalah menulis. Menyapa dunia luar dari ruang pikir dan ruang rasa kita. Yang siapa tahu jika ada perjumpaan dengan pikiran dan perasaan yang tepat dengan pembaca, karya itu bisa memberi makna, membukakan jalan, menjadi inspirasi bagi mereka.
Maka momen paling menakjubkan bagi seorang penulis bukanlah saat melihat buku terpajang di rak best-seller, atau membaca laporan royalti, atau menerima penghargaan dari lembaga bergengsi.
Saat-saat yang paling menakjubkan adalah ketika menerima atau mendengarkan kesaksian pembaca semacam ini.
Kalimat-kalimat melegakan dan menghangatkan hati, yang memberi tahu bahwa kita telah melakukan hal yang benar. Bahwa pikiran dan perasaan kita sampai pada mereka yang membutuhkannya... bahwa apa yang datang dari hati akan sampai ke hati.
Terima kasih untuk para pembaca. Terima kasih karena justru kalianlah yang telah memberi kami makna.
Tabik!
FAHD PAHDEPIE
57 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
Saat semua orang di media sosial bicara soal Pancasila, semacam ada kewajiban tak tertulis bahwa kita juga harus berkomentar sesuatu tenrangnya. Tapi itu tidak apa, nasionalisme pertama-tama terbentuk karena kita melihat orang lain dan ingin menirunya, berbagi nilai yang sama dengan orang tersebut. Selamat Hari Pancasila. Jangan lelah mencintai Indonesia. Karena siapa tahu dari caramu mencintai bangsa ini, ada orang yang ingin mengikutinya.
FAHD PAHDEPIE
#HariPancasila #Indonesia
13 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Photo
Tumblr media
Di kelas kesembilan, saya ditemani Mbak Nita @healthyjourney.by.nita. seorang pejuang perubahan yang luar biasa. Dari kisahnya kita bisa belajar betapa perubahan itu bukan soal fisik, tetapi mental. Mindset. Selama kita gagal mengubah mindset kita, semua rencana perubahan akan gagal dan jadi khayalan belaka. Di kelas ini juga saya bercerita tentang perubahan yang saya lakukan. Perubahan yang dimulai dari mengubah nama, memindahkan belahan rambut, dan menulis sebuah surat! Yuk simak video lengkapnya di channel Youtube saya: youtube.com/fahdisme Jangan lupa like and subscribe, Gaes. 😅😜😆 https://www.instagram.com/p/CA4AgcZADtV/?igshid=w9rcu7ehhrbn
5 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Photo
Tumblr media
27 tahun kemudian, aku masih anak laki-laki yang sama, yang menunggumu di muka pintu, sambil melihat jam dinding. Sementara kamu berlari menembus gerimis, menutup kepalamu dengan tas, menuju kelas. Kamu terlambat hari itu. Tetapi cintaku tidak. https://www.instagram.com/p/CA399J2gM7F/?igshid=1188t9kcpxqwr
7 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Photo
Tumblr media
Akhirnya saya dan @rizqapahdepie juga memutuskan untuk mengunggah talk kami yang ini. Jodoh, Sebuah Perjalanan Rasa. Semoga bermanfaat ya. Silakan meluncur ke channel Youtube saya untuk menontonnya. 😊🙏 https://www.instagram.com/p/CA2gchGgpJJ/?igshid=1ksgfruxt8ngj
21 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Photo
Tumblr media
Yang mau nonton versi youtube dari kelas #MeiMenginspirasi Publish Your Ideas, silakan merapat ke Youtube saya ya. Youtube.com/fahdisme Ada presentasi menarik dari @azharnurunala juga soal menjadi APE alias Author-Publisher-Entrepreneur. Sementara saya benyak bercerita tentang teknik-teknik mencuri. Hehehe. Karena good author copy, great author steal. 😄✌ https://www.instagram.com/p/CA2gBT9g5fw/?igshid=18gln8skilsg0
17 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Photo
Tumblr media
@rizqapahdepie Saat dunia memujimu, izinkan aku membanggakannya. Jika mereka melihatmu tersenyum. Aku yang menemani saat kamu menangis. Jika orang-orang memuji penampilan atau parasmu. Aku yang memilihkan warna kain bajumu, memunguti kembali bubuk bedak yang tak sengaja terjatuh, mengetahui batang lipstikmu yang hampir tandas, atau menyerut pensil alismu yang sudah pendek. Kalau orang-orang menghinamu. Aku yang sakit hati. Karena aku tahu betapa panjang perjuanganmu menegakkan diri di hadapan dunia. Betapa tidak sederhana. Kalau kau sedih. Aku berusaha menghiburmu. Meski itu kadang tidak mudah. Maka dengan semua yang pernah aku lakukan di belakang layar dirimu, seperti semua belamu di setiap sisi gelap dan remang diriku, aku merasa memang cukup layak: Saat dunia memujiku, kau selalu berhak membanggakannya. FAHD PAHDEPIE https://www.instagram.com/p/CAz7iQGAY3-/?igshid=183bnfm9kq6eq
23 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
EDIT YOUR STORY
Ini foto 10 tahun yang lalu. Waktu itu kami masih pengantin baru. Tinggal di sebuah kontrakan tipe 29 yang hanya bisa kami bayar per 6 bulan, sisanya mencicil. Harta benda kami hanya kasur busa, kipas angin, TV tabung, magic com, lalu belakangan kulkas kecil 2 pintu.
Waktu itu saya hanya pekerja kecil dengan penghasilan pas-pasan. Istri saya ibu-penuh-waktu. Tetangga menganggap kami pengantin remaja yang terlalu banyak bermimpi. Tidak hidup pada kenyataan. Tidak menerima bahwa kami akan tinggal di sana untuk waktu yang lama. Kami selalu punya impian-impian yang barangkali terdengar terlalu muluk buat banyak orang.
Masalahnya memang saya tidak pernah berfikir tinggal di sana untuk waktu yang lama. Mantalitas saya ada di tempat lain. Jadi meskipun saya tinggal di sana dengan kondisi seadanya, saya tidak memenjarakan diri saya di sana. Saya sedang bergerak dan bertumbuh. Semua tempat selalu terlalu kecil untuk mereka yang selalu bertumbuh, bukan?
Saya percaya bahwa kita semua adalah narator untuk hidup kita masing-masing. Hidup ini tergantung bagaimana cara kita menceritakannya, bagian mana yang ingin kita dramatisir, bagian mana yang ingin kita buat heroik, dan bagian mana yang tidak ingin kita berlama-lama menceritakannya. Sementara kita selalu punya peluang untuk menjadi protagonis atau antagonis bagi kisah kita sendiri. Menjadi pahlawan atau pecundang.
Pernahkah berfikir bahwa sebenarnya kita sedang menulis cerita? Bahwa kita bisa menyunting atau mengedit bahkan menuliskan ulang kisah kita kapan saja? Menjadi lebih baik dan lebih memikat. Menempatkan diri kita jadi jagoan meski hanya dalam cerita versi kita sendiri, hidup kita. Dan cerita kita terus bertumbuh, terus bergerak. Endingnya kita sendiri yang menentukan nanti.
Saya sering mendengar orang mengeluh tentang hidupnya saat ini: Tentang kesulitan yang dihadapinya, tentang pasangan, tentang keluarga, masalah ekonomi, karir dan seterusnya. Seolah mereka terpenjara. Seolah dunia akan berakhir besok sementara mereka terjebak. Mereka menjadi penulis atau narator yang buruk untuk kisah hidup mereka sendiri.
It's time to edit your story, your life. Change your mentality. Grow!
FAHD PAHDEPIE
Penulis. Entrepreneur
80 notes · View notes
fahdpahdepie · 4 years
Text
Tumblr media
Masa Pandemi ini ternyata membukakan ruang-ruang eksplorasi baru buat saya. Setelah pesantren kilat #MeiMenginspirasi selesai, perjalanan sebagai Kiai Zoom sepertinya berlanjut. Hehehe 😁
Hari Ahad besok saya diundang talk alias pengajian al-Zoomiyah oleh kawan-kawan di @gerakanmilenialjatim bersama @atrasmfz dari @gerakanmilenialindonesia.
Acara diskusi ini tertutup untuk GMI, tapi kalau teman-teman berminat, ada kesempatan untuk 30 orang peserta umum. Silakan mendaftar di sini: bit.ly/OptimisNewNormal
Sampai jumpa besok jam 15.30 di ruang virtual. 😊🙏
#TheNewNormal
1 note · View note