Tumgik
ekskresikata-blog · 2 years
Text
Okeeeh.. kali ini gw yakin gw harus bisa !
0 notes
ekskresikata-blog · 3 years
Text
Ternyata tempat terbaikku untuk menuai isi hati, yang kusimpan rapat-rapat sendiri, dan.. aku jaga bertahun-tahun lamanya. Sekarang hanya lelucon bagi tangannya. Dia yang mengambil seenaknya, tanpa sadar tidak mengembalikan itu. Aku yakin, meski aku tak tau siapa dia. Tapi aku sungguh marah saat ini. Hilang sudah sebagian diriku sekejap mata. Hilang...
Lalu sekarang aku harus bagaimana ?
Namun, aku tetap berdoa sekali lagi. Semoga tuai isi hatiku bisa ia lupakan detik ini juga. Semoga dikehidupanku yang baru nanti, aku mejadi orang biasa kembali. Hidup yang biasa, hubungan yang biasa.. seperti mereka yang terbiasa di dunia ini
Terima kasih. Aku bersyukur kau bersedia ku rusak dengan isi hati yang sungguh berantakan. Tapi tidak lagi mulai sekarang. Maaf, jika aku harus mengakhiri ini semua tanpa tau siapa dia. Sekali lagi maaf
0 notes
ekskresikata-blog · 3 years
Text
Sebenarnya ada ga sih di dunia nyata, cewe jelek dan gendut ditakdirkan sama cowo yang sempurna. Punya cerita yang sebagus di drama atau di film. Bisa ga sih takdir cewe itu dateng di aku. Cewe biasa yang jokblo hampir 20tahun. Ga ngerti arti cinta, ga ngerti juga gimana dapet perhatian yg tulus dari orang lain.
0 notes
ekskresikata-blog · 3 years
Text
Kalo kamu bisa damai dan jujur sama diri kamu sendiri. Tuhan ga bakal diem aja kok. Dia bakal kasih kamu lebih dari yang kamu mau. Jangan penuhi hidup kamu pakai iri, dengki, perselisihan.
Sudah cukup
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Minggu 25 oktober 2020 [18.10]
Menjadi hari dimana aku ingin membuat garis start lagi dengan kata yang baru saja aku temukan
"Jika kamu tidak terlahir cantik, maka jadilah pintar"
Satu kalimat yang akan aku pegang untuk saat ini. Aku ingin berusaha. Sudah bertahun-tahun aku mereda. Sudah saatnya untuk mengisi lembar kertas kosong di buku baru :) fighting !
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Gadis ini memutuskan bahwa dirinyalah yang tidak pernah puas dengan aoa yang dia punya dan dapatkan. Mungkin keinginan untuk menjadi anak durhaka hari ini juga datang dari rasa itu. Tak mau berubah, tak mau mendengarkan oranglain, hanya berharap tanpa usaha.
Bukan membenarkan diri sendiri, tapi ini sungguh apa yang dia rasakan hari ini
Punya ayah seorang dokter di era pandemic itu ga enak. Terkutuk rasanya. Pengen ketemu temen-temen ga boleh, pengen pergi muncak sama temen-temen juga ga boleh. SEMUA ALESAN BCS OF PANDEMIC. Shittt. Pengen banget kabur dari rumah, pergi sendirian tanpa arah, tanpa ada kabar, tanpa mikir kuliah buat jadi dokter, pengen jadi anak durhaka yang bohong sama orang tua. :) bahkan sekarang gadis ini sudah durhaka! Memaki ayahnya sendiri.
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Muak.
Satu kata yang paling ku hindari muncul kembali
Aku cukup tidak peduli dengan yang dikatakan mereka nan jauh disana. Masih bisa kubawa canda demi melenyapkan rasa itu. Dan.. berharap setidaknya beberapa dari mereka yang sungguh dekat dan sedarah berbeda. Muak rasanya hidup dalam tubuh yang jauh sekali dari kata ideal, cantik, putih, dan idaman. Tiap kali aku mulai menyukai milikku sendiri, menerima apapun yang telah diberi, sepercik rasa bahagia mulai kurasa..
Lagi-lagi..
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Sepertinya aku sudah terlalu lama terlelap. Sampai lupa bagaimana rasanya di dunia nyata
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Aku bukan manusia munafik. Bukan bermaksud iri tapi memang terkadang aku ingin seperti mereka. Mereka yang miliki cerita tentang cinta yang epik. Mereka yang selalu punya tangan yang menggandeng. Mereka yang punya bahu untuk dipinjam tanpa harus meminta. Sedih kala melihat aku yang tidak pernah memiliki itu selama hidupku. Ya, benar 18 tahun sudah aku tetap saja sendiri. Entah aku yang terlalu pemilih, atau bahkan memang tidak ada yang mendekatiku. Seburuk itukah diriku ?
Mungkin pernah aku meminjam pundak seseorang. Mungkin juga aku pernah diperjuangkan oleh seseorang. Aku tau itu. Tapi aku juga lebih tau lagi bahwa aku tidak memiliki perasaan apapun. Sudah kucoba, kupaksa, sampai semua orang disekitarku mengira aku dan dia berpacaran. Tapi TIDAK. Aku tidak pernah bisa mengiyakan, dan untungnya aku tidak mengiyakan. Justru ragu dan berujung kecewa.
Kecewa yang selalu menjadi mimpi buruk hampir setiap hari. Kecewa pada diri sendiri yang terlalu percaya bahwa mungkin lewat aku mungkin seseorang bisa berubah, bisa tersadarkan, bisa...
Tapi itu semua salah. Terlalu gelap dunianya sampai nyalaku tak mampu menerangi sedikitpun jalan menuju keluar. Sampai-sampai apiku sempat hilang beberapa lamanya.
Dan untuk pertama kalinya air mata jatuh deras ke pipi. Bodohnya aku yang menangisi hal yang sudah berlalu dan seburuk itu. Aku tahu aku harus ikhlas tapi itu sulit bagiku. Bagaimana bisa aku melanggar janji pada diriku sendiri dan semudah itu bisa aku ikhlaskan. Mana mungkin. Hingga akhirnya
Tuhan, ingin sekali rasanya aku memintamu segera mempertemukan jodohku. Detik ini juga.
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Percuma.. pernah..
Jadi pemenang
Jadi kebanggaan
Jadi juara
Jadi yang dinomor satukan di sekolah
Jadi ketua osis
Jadi capt tim basket
Jadi anak emas
Nanti juga bakal ngerasain sendiri kok. Itu semua ga guna, ga penting sama sekali. Lu bakal ngerasain dimana lu tiba-tiba selalu yang jadi..
Paling bodoh
Paling cupu
Paling pecundang
Paling ga bisa ngapa-ngapain
Sampe lupa gimana caralu buat berjuang lagi. Buat bangkit dari zona busuk lu yang selalu bikin lu nyaman dan seneng seketika dan berakhir pada penyesalan yang berulang
Dasar manusia!
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Tumblr media
Ternyata teman terbaik adalah hujan. Paling mengerti suasana hati. Mendung.. suara gemercik air dari atap rumah pun paham betapa sunyinya hati. Sekosong itu hingga tetesan air di jendela ini berbisik di telinga. Apa kabar ? Apa kamu baik-baik saja ?
Embun juga mengerti, tanpa diminta mereka dengan cepat memnuhi kaca jendela untuk melihatku tersenyum.. atau bahkan melihatku tak berekspresi sedikitpun. Tidak seperti mereka yang seakan melihat ku orang tersantai sepanjang hari.
Jujur saja, berpura-pura itu lelah. Tapi sudah terbiasa, mau gimana lagi ?
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Berharap rumpun mimpi singgah lebih lama. Tenang rasanya jika selalu menutup mata, seolah tak ada masalah apapun. Lepas dari kenyataan yang tiap kali aku sesali dikala mata dan raga ini masuk ke dunia nyata
0 notes
ekskresikata-blog · 4 years
Text
Calon jas putih
Tiap kali lembar hasil penuh garis penentu semangatku mengejar mimpi muncul, sama dengan raguku kembali bertanya. Sebenarnya aku akan menjadi apa ? Apa benar memang jalanku untuk memakai jas putih dengan kalung abu yang dibawa kemana-mana sambil mendiagnosis kalian ? Tapi mengapa berat rasanya.. seperti tak mampu.. seolah-olah aku paling tak layak diantara mereka di jalan ini. Berteman tak mampu, berpikir tak mampu, apalagi bahagia.. Benar kata “orang” disana yang berkata bahagia itu diri sendiri yang menentukan. Aku tidak menyalahkan. Siapa yang tak mau bahagia, aku juga memilih untuk bahagia. Bagaimanacaranya ? Sudah setengah tahun tapi tetap saja berat melangkahkan kaki disini, bahagianya hanya seketika, lalu lenyap begitu saja.
Maaf, mungkin aku yang tidak berusaha
Maaf, mungkin aku pemalas
Maaf, mungkin aku pecundang
Maaf, mungkin aku selalu mengeluh
Maaf, aku tak mampu temukan lampu jalan. 
1 note · View note