Tumgik
dominusetdomina · 3 years
Text
Aku Tidak Tahu Tapi, Aku Tahu
Seringkali aku terkadang merasa takut untuk menghadapi hal yang akan terjadi di kehidupanku selanjutnya. Aku sering berpikir untuk tidak menjalani hal yang menakutkan dihidupku. Tapi, apa manusia bisa memilih seperti itu  ? 
Aku tahu, setiap masalah yang aku hadapi adalah usaha naik tingkat diriku. Entah itu akan menjadi kekuatan diri, kehati-hatian, dan pelajaran-pelajaran lainnya. Aku tahu,setiap manusia akan di uji. Maka aku pun begitu. Tapi, rasanya rasa takut tetap saja selalu datang. Aku bahkan bisa menyalahkan diriku, keadaan, dan orang lain. Bagiku, butuh waktu pula untukku mencerna segala hal yang terjadi ini sampai akhirnya aku bisa berkata, “Jalani saja!”, Kata yang akhirnya bisa sedikit meringankan beban. 
Tapi terkadang aku juga bertanya seperti banyaknya yang lain pertanyakan padaku. Di usiaku ini, di statusku ini, dan di keadaanku ini, pertanyaan yang aku pertanyakan juga adalah
 Apakah aku akan mempunyai anak ?
atau,
Kapan aku akan mempunyai anak ?
Aku tak bisa menjawab. Jika aku ditanya, apakah aku ingin mempunyai anak ? aku akan menjawab, ya aku juga ingin mempunyai anak. 
Tapi, aku tak punya kuasa untuk itu. Aku tak tahu takdirku, jalan hidupku, yang aku tahu aku harus menjalani takdir dan jalan hidup sesuai dengan ketentuan-Nya. Walaupun aku sering pula berkata pada diriku sendiri, bisakah aku mempunyai anak dengan keadaanku seperti ini, dengan masalah-masalahku yang seperti ini. 
Tapi,sekali lagi. Aku tidak tahu. 
Tapi, aku tahu. Segala hal yang terjadi adalah Kehendak dan Ketetapan Nya. Aku tahu.sebagai makhluk-Nya aku hanya bisa menjalani dan mengambil hikmah dari segalanya. Aku Tahu jika ia sudah berkata Kun Fayaku,maka terjadilah. Wallahualam Bissawab
6 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Quote
Mari kita bahas tentang Indonesia Hari ini (6 Oktober 2020).
Pagi ini, ketika baru sampai di kantor saya dapat kabar dari rekan-rekan tentang “demo-demo”. Tapi, saya tidak paham “demo” apa yang sedang di perbincangkan dan ternyata setelah saya search google, “oh hmm... :( Ok saya tertarik meringkas apa yg terjadi.”
0 notes
dominusetdomina · 4 years
Text
MALAS
Aku sedang duduk di meja kerjaku dan mengetik di keyboard komputer kantorku. Pukul 08.19 malam, masih dengan mata sayup-sayup, merasakan kejenuhan yang dari beberapa hari tak pernah hilang. Inginnya diam saja, berbaring berbalut selimut, tanpa harus memikirkan apa-apa. 
Tapi, realita begitu sibuk. aku harus tetap bangun. Membereskan wadah-wadah dan lantai-lantai kotor, setelah beberapa jam berjiabku dengan segala rutinitasku pula sebagai seorang istri. Lalu, dengan sekuat tenaga mengumpulkan sisa-sisa tenaga untuk pergi ke rutinitasku yang lainnya, pekerja swasta. 
Pekerjaan ini tak berat, hanya saja kenapa aku  sebegitu lesunya ? 
Hari-hari begitu membosankan, mencari kesibukkan diri, tapi begitu malas untuk menjadi produktif juga. 
0 notes
dominusetdomina · 4 years
Quote
Sejauh-jauhnya kita berjalan, setinggi-tingginya capaian, kita akan tetap butuh Allah. Sampai nanti dan nanti entah kapan. Sebab itu sudah merupakan sunnatullah-Nya
Mushonnifun Faiz S (via mfaizs)
303 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
Lalu, apa pernah menyesal menikah? Pernahlah menyesal, gak bohong.
Kompromi
Punya anak membuat gw flashback kembali di awal pernikahan sih. Menikah, dimana berbagi kehidupan dan menjadikan kehidupan kita sebagai bagian dari orang lain, butuh banyak toleransi dan kompromi. Gak aneh ketika seorang sahabat pernah bilang, 
“jangan ngajari gw soal toleransi kalo lo belum nikah, karena ketika kita nikah, kita harus punya toleransi tingkat tinggi.”
Cita-cita profesi yang gw tetapkan untuk diri sendiri, berbeda jauh dengan profesi istri yang diinginkan suami gw. Gw ingin menjadi seseorang yang sibuk dan aktif di tempat strategis, dia ingin punya istri yang meskipun bekerja ya jangan sampai terlalu sibuk atau terlalu ambil peran karena pasti akan mengorbankan waktu untuk keluarga. Dia tipe family man, gw (dulunya) tipe yang sok sibuk di luar, senang dengan pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi. Dia tipe yang mencari uang secukupnya (cukup buat makan enak tiap hari, cukup buat beli mobil, cukup buat bangun rumah mewah, wkwkwk), gw tipe yang kalo ada kesempatan dan duitnya kenapa gak.
Gak cocok? Ya gak juga. Cocok itu dibentuk, bukan begitu saja ditemukan. Ya itu tadi, berupaya kompromi. Gw sendiri masih berat meninggalkan bayangan diri gw di masa depan : profesional, wanita karir, mobilitas tinggi, mengambil peran, ya gitu lah. Gw masih sering bercerita tentang masa lalu di tempat kerja, karena dengan begitu gw bisa mengingat bahwa dulu gw punya pekerjaan yang gw inginkan dan berarti buat gw.
Berat kompromi itu, karena harus meletakkan bayangan kehidupan di masa depan yang membuat kita selama ini terus hidup dengan semangat. Apalagi ada anak, ada keluarga yang ini dan itu, satu persatu keinginan kadang perlu ditanggalkan.
Gw sering menangis diam-diam menahan perasaan, menangis terang-terangan lebih sering lagi. 
Lalu apa menyesal menikah? Pernahlah menyesal, gak bohong. Tapi lebih banyak syukur dan bahagianya. Kalau ditawarin ditukar suami atau karir bagus, ya tetap milih suami.
Kalau berat berkompromi gitu, apa berarti pernikahannya gak bahagia? Ya gak juga. Justru bahagia dan sakinah dalam pernikahan itu mahal harganya, makanya pada beberapa pasangan ditukarnya pakai hal yang ‘terlihat’ berharga banget.
Menikah memang berat ya, konsekuensinya adalah seluruh kehidupanmu. Makanya, semoga kita gak salah milih partner untuk menata ulang kehidupan ini. Gak cuma modal cinta.
382 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
Yang indah, hilang.
Yang hilang, diganti.
Yang mengganti, menetap.
Seutuhnya, sepenuhnya, dan semoga
39 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Quote
Hari demi hari semakin suntuk, membuat aku mengantuk
2 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Photo
Tumblr media
Doa pagi ini. Amin ya Allah. 🤲🏻 #elsajidaShares #elsajidaQuotes #goodMorning #tazkirah (at Malaysia) https://www.instagram.com/p/CEQQe98Bgof/?igshid=12o107zhzdyx0
7 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
K a m u k u a t .
Tumblr media
1K notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
Gelisah
Ada orang yang gelisah karena terlewat tahajjud. Di dapatinya ia terbangun tepat saat adzan subuh berkumandang. Sesak sekali rasa di dadanya. Tak rela ia lewatkan kesempatan bermersa dengan Rabb-Nya.
Ada orang yang gelisah karena tak sempat tunaikan Dhuha. Sedih baginya harus melalui hari tanpa tubuh yang bersedekah melalui rakaat demi rakaat Dhuha. Ada sesuatu yang kurang darinya dalam satu hari itu. Yang membuatnya merasa bersalah bahkan sampai siang telah berlalu.
Ada orang yang gelisah karena waktunya habis untuk dunia. Hingga tak satu ayat Al-Qur'an pun sempat terbaca. Jiwanya memberontak. Hatinya berteriak. Meski hanya sehari, rindunya terhadap Kalam ilahi sudah tak terbendung lagi.
Pertanyaannya, dari semua kegelisahan itu. Apakah itu juga kegelisahanmu? Atau bagimu itu biasa?
Palembang, 06 Agustus 2020 || 14.52
-sf
165 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
Sayangnya, manusia tak pernah mengambil pelajaran dari rasa sakit itu. 
Satu hari, satu bulan, satu tahun,atau waktu-waktu lainnya rasa sakit akan menghilang. 
Tapi,cinta tak pernah benar-benar akan menghilang, mungkin dengan orang yang sama atau dengan orang yang berbeda. 
Lalu, untuk selamat lagi dari patah hati ? 
Tidak pernah ada yang tahu. 
"Pemilik akun ini sedang patah hati malam ini.sesakit itu ya patah hati"
#mingguke2agustus
16 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
Tidak ada yang ingin mengetahui,
mengapa kamu menangis ? 
mengapa kamu bersedih ?
mengapa kamu gelisah ? 
dan mengapa-mengapa lainnya. 
Setiap orang sudah datang dengan masalahnya masing-masing. 
Lalu, kamu yang didatangi berharap untuk ditolong dalam segala masalah-masalahmu? 
Jangan bermimpi. 
Setiap orang tak punya waktu luang untuk menyelesaikan masalah lainnya, termasuk masalahmu. 
Jika ingin menangis, bersedih, atapun dirimu gelisah, rayakan sendiri. 
Merenungi sendiri dalam pojokan ruangan atau dibalik selimutmu. 
Percayalah, kamu dengan-Nya saja, sudah cukup. 
1 note · View note
dominusetdomina · 4 years
Text
Tumblr media
Suatu yang sering luput dari kesyukuran; dibersamai orang-orang baik. Sebab Allah ingin menjadikanmu bagian dari mereka.
38 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
bersama
ada yang tidak lagi sama semenjak kamu memilih untuk tidak lagi bersama.
kamu lebih memilih untuk menjadi orang asing yang tidak mengenalku daripada mencoba berdamai dengan semua.
matamu yang memandangku dengan daya magis kini terselubung kabut yang tak bisa kutembus sekalipun dengan sinar surya.
tanganmu seingatku hangat waktu itu, tetapi kini ia dingin bagai angin penghujan yang tak pernah berembus damai.
kamu tidak lagi orang yang aku kenal; yang selalu aku damba. kamu menjelma menjadi orang yang aku sesal, yang sayangnya masih tetap kusayangi.
51 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Text
Tumblr media
Akhir-akhir ini, relasi kita macam dua jenis garis yang kerap kau temui di buku matematika saat sekolah menengah pertama.
Sebut mereka garis paralel dan garis berpotongan.
Garis paralel. Bersifat sejajar dan sama, persis dengan kita. Tahunan bersama, melewati berbagi cerita. Saat satu berduka atau gembira, maka yang lain turut merasa. Namun, kita sekadar jalan bergandeng, tanpa bisa menyatu sekalipun.
Garis berpotongan. Bertemu di satu titik dan berpisah setelahnya, yang tengah terjadi pada kita. Tahunan bersama, jenuh kerap kaurasa. Jauh-jauh kau berkelana, aku dilupa. Aku hanya takut menjadi titik pertemuan takdir yang kau lintas dan kau lepas.
Namun, satu yang pasti. Apapun kita, aminkan bahwa apa yang kita cari terbaik. Untukmu, untukku; Untuk kita.
878 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Quote
Sometimes it feels like I am trapped in my own expectation. I just can’t move on to new places, to new people. You always be my favorite person.
(via eminusdoleo)
menyedihkan
11 notes · View notes
dominusetdomina · 4 years
Quote
Kekhawatiran kita kadang melebihi takdir, kita sudah ketakutan pada hal-hal yang belum terjadi. Padahal, harusnya kita lebih takut pada hal-hal yang sudah terjadi karena kita akan diganjar atas apa-apa yang sudah kita perbuat, bukan apa yang belum kita lakukan.
©kurniawangunadi (via kurniawangunadi)
3K notes · View notes