Tumgik
ditenggak · 5 years
Text
menyesal dan (tidak) memaafkan diri sendiri
baru dua hari yang lalu aku mendapat kabar bahwa aku kehilangan salah satu kesempatanku untuk exchange, bukan karena tidak diterima, namun karena aku kehabisan tempat akibat tidak segera mengunggah berkas-berkas yang dibutuhkan sebagai prerequisite exchange tersebut. sekilas mengenai exchangenya, ketika kita diterima beberapa bulan yang lalu, kami sudah pasti akan mendapatkan kesempatan untuk exchange, namun sesudah itu kami masih harus berlomba-lomba untuk mendapatkan periode waktu yang kami inginkan. satu-satunya kesempatanku untuk pergi exchange sebelum memasuki koas adalah bulan juli besok ini, tetapi si bodoh tukang menunda-nunda ini tidak buru-buru menulis motivation letter sehingga tidak dapat secure herself a spot untuk exchange bulan juli.
pertama dikabarkan, saya cuma tertawa, still in disbelief. saya screenshot kabar yang disampaikan oleh adik tingkat saya, ia jembatan saya dengan pihak luar, dan saya kirimkan ke pacar--ia yang pertama kali saya kabarkan--serta teman-teman saya. tidak butuh waktu lama untuk saya akhirnya bercucuran air mata karena kecewa dengan diri sendiri.
saya marah dengan diri sendiri
saya bahkan bilang ke pacar saya: this is another thing to add to my why-i-hate-myself list; in which he replied with: why was there a list in the first place. ah dia memang hatinya baik sekali meski saya yakin dia tahu betul kalau saya memiliki masalah dalam mencintai diri sendiri.
saya bingung gimana harus menyampaikannya ke ibu bapak, belum lagi semua anggota keluarga yang sudah saya beritahu, seperti bude, sepupu, om, tante.
note to self: jangan sebarkan kabar yang belum pasti lain kali
saya berusaha menahan tangis ketika pacar saya telepon, meski sesekali kebobolan dan sesenggukan juga. tapi saat salah satu sahabat saya telepon beberapa menit sesudahnya, saya bahkan tidak bisa mengeluarkan satu patah kata pun, saya menangis sejadi-jadinya.
lagi lagi, saya benci diri saya, saya benci diri saya yang cengeng
sesudah sedikit lebih tenang, saya kirim screenshot kabar tersebut ke ibu. saya kira ibu bakal langsung marah-marah wondering kenapa sistem mereka sangat tidak adil. ternyata ibu cuma mempertanyakan hal itu sebentar lalu legowo dan menenangkanku throughout the rest of the talk.
ibu bilang semua ada jalannya. ibu bilang ia mengerti pasti mengesalkan sekali rasanya tapi aku harus berhenti berlarut-larut dalam penyesalan.
iya aku tahu berlarut-larut dalam penyesalan sangat buruk untuk mentalku dan, dalam hal produktivitas, tentu akan menghambatku untuk maju.
tapi gimana caranya memaafkan diri sendiri? i literally just lost a golden opportunity. kapan lagi saya bisa keluar negeri sambil belajar, terpapar dengan setting nyata di rumah sakit saat saya masih dalam studi preklinik. selain itu, exchange ini juga terkenal dengan aktivitas sosial budayanya yang cukup kental, kenal teman-teman dari seluruh dunia. seru sekali. bahkan rencananya saya akan pergi euro tour dengan teman-teman sefakultas sesudah menyelesaikan exchange. mana kebayang saya beberapa tahun yang lalu kalau di umur 20 tahun saya ada kesempatan untuk dibolehkan keliling eropa.
rasa tidak enak ini bertambah karena belum lama sebelum saya mendapat kabar, saya iseng minta ke bapak ibu untuk pergi jalan-jalan ke Singapore sendirian, yang saya juga kaget kenapa saya diizinkan untuk lagi-lagi menghamburkan uang untuk hal yang nggak esensial.
saya merasa gagal. saya merasa kok ya aku ra tau membanggakan orangtuaku ya. saya merasa saya itu financial burden buat orangtua saya.
apa saya terlalu keras pada diri sendiri? sudah tiga hari ini belum bisa berhenti melontarkan kata kasar pada saya--maafkan tulisan yang self-centered ini ya.
setelah aku pikir-pikir, kayaknya aku gampang sekali memaafkan kesalahan orang lain atau setidaknya mengabaikan dan menganggap kesalahan tersebut tidak pernah terjadi. tapi when it comes to myself, saya tidak bisa memaafkan semudah itu.
pacar saya sempat bilang: kamu kan sibuk dua minggu belakangan ini. saya ikut kursus yang diadakan kampus dan jadwalnya cukup intensif tapi saya sebenarnya masih punya waktu. teman saya bilang: its not completely your fault, kamu bahkan nggak dikasih warning kalau slot sudah hampir penuh, tapi itu bisa diantisipasi dengan saya tidak menunda untuk mengunggah dokumen-dokumen saya. saya berusaha tidak menyalahkan siapapun, not even the circumstance i was in.
kalau memaafkan orang lain mudah, coba maafkan diri sendiri ta. iya malu iya kecewa iya menyesal tapi mau gimana lagi?
gimana ya caranya tidak menganggap failure sebagai hal yang jika terakumulasi maka akan mengurangi self-worth. gimana caranya tidak kebanyakan menghitung-hitung lalu membandinkan worth diri sendiri dengan orang lain. sulit sekali yaampun.
entah berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk belajar memaafkan diri sendiri, mau menerima kritik, belajar dari kesalahan, dan lanjut berjalan. tapi semoga tidak lama-lama ya, karena melelahkan sekali.
0 notes
ditenggak · 6 years
Text
karma
what bad deeds would a person should have done to deserve my pathetic being as a partner, as a friend, basically as anyone who has to witness my presence, be it in a certain circumstance or just randomly passing by
0 notes
ditenggak · 7 years
Text
nari-nari di rumah via to earth wind fire dan lagu2 guruh nonton erk joget sampe keringetan dan ngetawain empatduapuluh ketemu anak kecil lucu yang pegang2 tangan q aku langsung luluh lantak
[bahagyaa]
karena akhir akhir ini rasanya mau nangis dan breakdown terus menerus, aku mau list hal-hal yang bikin aku senang
1 note · View note
ditenggak · 7 years
Text
[bahagyaa]
karena akhir akhir ini rasanya mau nangis dan breakdown terus menerus, aku mau list hal-hal yang bikin aku senang
1 note · View note
ditenggak · 7 years
Audio
kampret!!!!!!!!!! lagu ini bener-bener mendeskripsikan perasaanku saat menulis tulisanku yang judulnya “wajah”, terus tadi aku ketemu orangnya tapi aku nggak menyapa ya karena dia juga nggak lihat aku sih lel hhh asu tenan tyler for writing this song
0 notes
ditenggak · 7 years
Text
hari ini aku kangen lagi sama ibu nggak tau kenapa, semakin aku sering ngobrol sama ibu lewat whatsapp atau telepon semakin aku sadar kalau aku kangen ibu ibu minta tolong dicariin bahan untuk belajar tes toefl, terus aku cariin, terus aku jadi inget dulu pas SD kalau ada tugas yg menuntut searching di internet, aku bakal telepon ibu untuk dicariin apa pun yg berhubungan dengan topik itu pakai inernet kantor, terus nanti disave artikelnya baru aku baca juga pilah di rumah karena dulu belum bisa pakai internet di rumah
aku masih kepikiran hasil osce ku gimana nilai A6 ku gimana
aku banyak kepikiran ini itu rasanya kalau aku punya pilihan aku mau mengasingkan diri sampai nilaiku keluar atau aku mau pulang ke jakarta, nangis-nangis, peluk ibu, terus tidur
0 notes
ditenggak · 7 years
Text
loser loser double loser
kayaknya aku orang yang paling insecure yang aku pernah temui deh jujur aku sering sekali merasa worthless dan bisa ya, hari ini aku merasa bangga dengan diriku sendiri besoknya, rasanya jiwaku kalau bisa ingin cepat-cepat keluar dari tubuh yang aku tumpangi ini
aku ini dangkal, melihat orang lain bersenang-senang dengan temannya, sedangkan aku mendekam berdiam diri di kamar berusaha menghibur bahwa sendirian itu tidak apa-apa saja akan dilanjutkan dengan a series of self-deprecating thoughts seperti: “kenapa kamu menyedihkan sekali sih?”
aku senang sendirian tapi lama-lama aku kesal juga kalau kesepian. teman-temanku baik tapi aku akhir-akhir ini sering merasa left out dan tidak tahu apa-apa. sepertinya kesalahannya ada di aku, kok aku begini, aku sering membuat orang lain tidak nyaman dengan kesoktahuanku ini dan ingin terlihat pintar karena aku insecure. padahal jika aku menelanjangi diriku sendiri dan menunjukkan seperti apa aku di kenyataan, aku akan terlihat seperti pecundang yang selama ini tidak tahu apa-apa.
aku capek menghukum dan dihukum diriku sendiri aku capek kalau satu saat aku senang sesaat kemudian aku bobrok, anjlok
aku senang mendapat validasi dari orang lain, karena mendapatkannya sangat mudah bahkan jika itu hanya omong kosong, tinggal cari perhatian saja lalu datanglah validasi itu melayang menyuapi egoku
tapi being able validate yourself, for me, it requires one hell of a work
1 note · View note
ditenggak · 7 years
Text
waktu
kenapa terburu-buru kopimu masih panas kue overprice yang kamu pesan belum sampai setengah kamu makan rokokmu masih menyemburkan asap baunya masih nyegrak menusuk hidungku
0 notes
ditenggak · 8 years
Photo
Tumblr media
purple elevator
Imazato Station, Osaka
0 notes