Baik. Sepertinya dan untuk kesekian kalinya saya harus mengikhlaskannya.

Helen Keller, 1880-1968

World Braille Day - 4th January

Image provided by Unsplash

“Entahlah. Meskipun tahun sudah berganti, aku masih saja merindukan laki-laki yang sama.”

—

Kamu, apa kabar? // A.W.

Jakarta, 1 Januari 2018.

(via surat-pendek)

Sikap

Semakin bertambahnya usia, maka akan semakin berbeda pula problem yang kita hadapi. Kita tak menyangka, bahwa permasalahan yang biasanya dihadapi oleh orang-orang dewasa, nyatanya kita juga akan terlibat di dalamnya. Menyadari, bahwa kita bukan lagi seorang remaja yang seringkali labil dalam mengambil sikap, juga wasting time dengan hal-hal yang bukan tujuan kita.

Percaya atau tidak, ketika kita dihadapkan dengan hal-hal diluar dugaan, Allah ingin melihat sejauh mana niat dan kesungguhan kita dalam menjalaninya? Sudahkah semua yang kita jalani berdasar ibadah dan ikhlas karenaNya?

Bukankah sudah menjadi konsekuensi setiap pilihan, saat terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan? Kita harus bersikap tegas terhadap diri maupun orang lain dalam menghadapi apapun. Kita harus belajar untuk tidak mencampur-adukkan urusan pribadi dengan birokrasi.

Tua itu keniscayaan, sedangkan dewasa adalah pilihan.

Sidoarjo, 9 Desember 2019 | Pena Imaji

UJIAN

Mungkin tidak semua orang mampu menjalani apapun yang kamu hadapi bertahun-tahun lamanya hingga hari ini. Begitu pula sebaliknya, belum tentu kamu mampu menghadapi ujian yang dihadapkan orang lain dalam hidupnya. Percayalah bahwa Allah telah memberi 'porsi' tersendiri, untuk menguji seberapa kuat kamu? Sejauh mana kesungguhanmu? Seberapa besar daya imanmu?

Yakinlah bahwa kesabaran akan mendewasakan, membuatmu semakin bersyukur suatu hari nanti. Tegar dan tabah dalam setiap cobaan memang tak mudah, tapi berjanjilah untuk tidak pernah menyerah atas apa-apa yang dihadapkan kepadamu.

Jatuh boleh, menyerah jangan!

Sidoarjo, 16 Desember 2019 | Pena Imaji

Entah apa yang merasukimu😁

Kegiatan Apel Pagi Sebelum Perang Ujian Akademik.

Di rumah baru kebeneran sinyal indosat hidup segan mati tak mau. Saat buka instagram akibat keleletan koneksi tidak ada tanda story akun lain. Dalam hati sejenak berseru "yeay ga perlu sengaja ataupun engga ngintip hidup orang lain!" 😂

Alizeti, Jakarta

Dari aku yang bermedsos cuma ingin berbagi manfaat aja. Soalnya ga semua orang bijak dalam membagi hidupnya. Jadi aku lebih milih ga rajin ngintip ngintip. :)

Jangan suka membanding-bandingkan sesuatu yang sekarang kamu miliki dengan sesuatu yang sekarang dimiliki orang lain. Tugasmu hanya bersyukur saja, karena jodoh, rezeki, dan mati sudah dari zaman dahulu diatur, ketika kamu masih berada didalam kandungan ibumu.

Jadi gini ceritanya, tanggal 5 februari 2019 ada janjian maen sama sizola. Kami janjian maen hari selasa, karena hari minggu dan senin nggak bisa. Kebetulan pas hari itu aku libur kerja, dia juga pas libur kuliah. Awal mulanya dari jauh-jauh hari aku sudah menanyakan free timenya sizola kapan, "nanti ya kak aku liat kalender akademik dulu (jawabnya) || oke (jawabku). Eh pas aku mudik ke jogja, lupa mau bilang kezola kalau hari ini aku pulang. Tiba-tiba aja sizola ngechat aku. Dia bilang, kak jadi pulang jogja nggak? || waktu itu aku bales chatnya sangat telat, sizola chat pagi, tapi baru bisa aku balesnya siang. Karena memang saat itu aku lagi sibuk ngurus surat pernyataan yang salah. Aku diminta untuk membuat ulang surat pernyataan tersebut kemudian mengirimkannya. Ketika itu sizola bilang, dimana kak sekarang? || udah dijogja, tadi malem baru sampek rumah ||. Entah kenapa, pas dapet chat dari sizola aku sempat berfikir. Sizola inget juga ya, kapan aku mau ngajakin dia jalan keluar. Padahal sih biasanya kalau ada janjian keluar sama temen, yang ngingetin pertama kalinya aku. Tapi saat itu aku seneng sih bahagia jugak💚

Zakat Mensucikan Pemberinya

Ialah zakat fitrah, salah satu jenis zakat yang waktunya hanya ada di bulan Ramadhan. Kewajiban kita yang jangan sampai kita lupakan sebelum Idul Fitri menjelang. Inilah zakat, salah satu rukun Islam yang wajib kita amalkan. 

Banyak hikmah yang terkandung dalam zakat fitrah. Salah satunya adalah mensucikan pemberinya. Agar terhindar dari kikir dan sifat-sifat tercela lainnya. Agar terbiasa dengan sifat mulia, yaitu dermawan kepada sesama.

Mari bagi yang belum menunaikan zakat, segera lakukan di masjid-masjid terdekat. Semoga dengan berzakat, menjadi tabungan kita kelak di akhirat. Semoga dengan zakat kita, ada orang-orang yang terbantu dan menjadi lapang hidupnya.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS At. Taubah : 103)

Bisa Jadi

Bisa jadi, ikhtiarmu memang belum maksimal.

Bisa jadi, doamu belum mampu mengetuk pintu langitnya.

Bisa jadi, dosamu masih menggunung sehingga menutup pintumu.

Dan bisa jadi, memang waktumu saja yang belum tiba.

Bersabarlah, tapi teruslah berjuang.

Tetap berprasangka baik pada-Nya.

And you should believe that it will give you a happy ending! Don’t giving up!

seseorang yang menyayangimu

kalau seseorang yang kamu sayangi melakukan sesuatu yang tidak menyenangkanmu atau tidak melakukan sesuatu yang menyenangkanmu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. mungkin, caranya menyayangimu memang begitu.

kalau seseorang yang kamu sayangi tidak bisa menikmati karya-karyamu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. mungkin, karyamu memang bukan seleranya, tetapi dia tetap menyayangimu apa adanya.

kalau seseorang yang kamu sayangi mendahulukan membalas pesan tentang urusan-urusannya yang lain, alih-alih membalas pesanmu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. seseorang itu percaya bahwa kamu pasti mengerti. dan kamu tetap yang utama.

kalau seseorang yang kamu sayangi menyampaikan hal-hal tentangmu yang membuatnya tak nyaman, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu. seseorang itu sedang merawat kamu dan dirinya.

kalau seseorang yang kamu sayangi seakan memintamu untuk menjadi ini itu, berbuat ini itu, tidak berarti seseorang itu tidak menyayangimu apa adanya. seseorang itu, mungkin ingin bertumbuh bersamamu.

ada banyak sekali cara menyayangi. ada banyak sekali pula cara menerima rasa sayang itu. merasalah disayang, sebab bagaimana kita menerima sebuah perasaan seringkali menjadi bagaimana perasaan itu sejatinya diberikan.

Penduduk IG dan FB baru ngerasain ngakses pake VPN. Penduduk tumblr sudah dari kapan tahu :D

menjadi dewasa

berani ngobrol seperti orang dewasa, yaitu ngobrolin hal-hal yang seringkali nggak enak untuk diomongin tetapi enak setelahnya.

menyadari bahwa selalu ada cara yang lebih bijak untuk menyelesaikan konflik atau masalah, alias memilih nggak marah.

senantiasa merasa bahwa pada satu titik yang lalu, dirinya belum selesai dengan diri sendiri–sehingga memaklumi bahwa memang tidak ada yang benar-benar selesai dengan diri sendiri, termasuk orang lain.

santai-santai saja menerima kritik dan saran. malahan senang karena artinya diperhatikan dan disayang.

ketika memberi pujian kepada orang lain, tulus tanpa rasa iri. begitu pula ketika meminta maaf, tulus dan penuh penyesalan.

berhati-hati sekali dalam berbicara karena memikirkan perasaan orang lain. apalagi berbicara di dunia maya.

melakukan segala hal bukan karena butuh, melainkan karena bersyukur.

mau mendidik, mengajari, memberi contoh atau petunjuk kepada orang lain–terutama adik-adik dan junior–dengan harapan mereka akan menjadi lebih baik dari dirinya.

memilih makanan sehat, tontonan sehat, following sehat, bacaan sehat, gaya hidup sehat. ini karena menyadari penuh bahwa kesehatan, baik badan maupun jiwa, adalah kekayaan yang paling berharga.

semakin ingin hidup sederhana karena baginya yang penting adalah menjadi makna bukan menjadi kaya.

memaklumi bahwa apa pun yang dilakukan pasti ada saja yang menilai sesuatu itu jelek. maka, ia tetap berdiri tegak di atas mimpinya.

berkata tidak pada yang perlu dikatakan tidak. alias, bisa menyusun prioritas dari sumber daya yang terbatas.

merdeka dan berdaya secara finansial. bisa mengelola keuangan dengan baik sehingga tidak kekurangan–dan bisa memberi berbagi.

memberi maaf tanpa diminta. terutama, memaafkan dan menerima diri sendiri.

“Mungkin baginya, lebih mudah untuk meninggalkanku daripada mencari solusi atas permasalahan yang kita berdua hadapi.”

—

Coward. // A.W.

Bandung, 27 April 2018.

(via surat-pendek)