Last Seen Blogs
luarlex
Pagina Solta 馃敾
dr4gon3ss
馃枻馃└馃挆RAWR馃挆馃└馃枻
glitterkeecher
Sorry, We Can't Find The Blog You're Looking For
littlecottonpup
Padded Eevee 馃嵓馃
labyrinthineclockwork
Carry on my wayward vagabond
Text
Serius nanya deh.
Kenapa ya orang bisa melakukan tindak kekerasan? Seringkali juga terjadi antar orang dengan relasi kuasa yang cenderung timpang?
Kenapa mereka merasa berhak ya atas hidup dan diri orang lain? Kenapa harus dengan menindas manusia lain hanya karena merasa punya power yang toh sifatnya sementara bahkan bisa dibilang semu, atau hanya ilusi di pikirannya sendiri mungkin? Apa karena Khilaf? Masa khilaf sampe berkali-kali dan banyak korbannya.
Habis nonton mata najwa dua minggu ini topiknya menarik tentang kekerasan seksual di kampus dan kekerasan pada napi di penjara. Kok bisa ya ada atasan melecehkan bawahan? Kan kalo bawahan resign dia sendiri yang akan riweuh. Kok bisa ya ada dosen bertindak kelewatan seperti manusia tak terdidik pada mahasiswanya sendiri? Apa mereka tidak merasa tergelitik atas disintegritas dari kelakukan mereka sendiri dan apa yang mereka ajarkan?
Kok bisa ya para sipir penjara merasa berhak menindas napi pengguna narkoba (Pengguna mah, apa ada dampak kerugiannya buat orang lain?). Apa mereka pikir hanya karena mereka sipir penjara, mereka merasa diri mereka jauh lebih baik dari para narapidana? Sedangkan pada napi koruptor nampak begitu beda perlakuannya, terbukti dengan banyaknya privilledge yang diberikan bahkan saat sudah di dalam penjara.
Namanya lembaga permasyarakatan, tempat untuk membatasi kebebasan seseorang karena orang tersebut sudah melanggar ruang kebebasan orang lain. Berada dalam penjara saja harusnya sudah hukuman kan, karena mereka sudah tidak punya kebebasan yang sama dengan saat sebelum dipenjara. Apakah justru penjara adalah tempat perampasan hak hidup dan harga diri orang?
Apa ya yang ada di pikiran para pelaku? Apa yang ingin mereka buktikan dari kesewenangan yang mereka lakukan itu? Apakah merusak hidup orang lain memberi mereka keuntungan? Katanya ada yang mendapat kesenangan dan kepuasan. Bukankah itu semua hanya sesaat yang tanpa disadari, sebetulnya sedikit demi sedikit hal itu justru mulai menggerogoti nurani dan jiwa dalam diri mereka sendiri.
Sesimpel dengan berpikir bahwa jika hal itu terjadi pada mereka, mereka juga akan merasa ketidaknyamanan atau ketakutan yang sama kan? Emang mereka mau digituin balik? Engga kan? Jadi kenapa?
20 Nov 2021
3 notes
路
View notes
Text
Binatang.
Sebagai bagian dari kelompok chordata mamalia, manusia juga punya instinct kehewanan mereka. Instinct ini membuat mereka cenderung mengutamakan kepentingan dasar seperti mencari makan, kondisi kawanan, dan urusan birahinya.
Katanya yang membedakan manusia dan binatang adalah akalnya. Akal yang bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas hidupnya, menjaga keamanan keluarganya, dan menata lingkungan populasinya. Tapi saya rasa akal itu tak banyak digunakan spesies sapiens yang ada di negeri lintas khatulistiwa ini.
Pandemi yang disebabkan virus ini tak ubahnya seperti kondisi alam. Alam yang tak kenal jera, yang tak pandang bulu, dan yang tak bisa seorang pun sanggup mengontrol dampaknya. Karena sekali kamu kena, gabisa kamu deteksi dimana awal kamu mendapatkannya, dan gabisa pula kamu tahan 100% untuk tidak tersebar luas ke orang-orang tercinta. Bahkan udara yang kita serap bersama, yang tidak memiliki warna dan rupa ini bisa jadi medianya.
Sapiens di negeri ini layaknya spesies lain yang mengikuti instinct kehewanannya, tak peduli marabahaya yang penting bisa kenyang. Tak peduli akan berimbas ke spesies lain yang penting terpuaskan ego dirinya.
Tanggal merah tetap pergi liburan. Ketemu jodoh gabisa birahi ditahan tetep juga bikin kawinan, padahal sudah kuat puluhan tahun menelan cercaan karena kemandiriannya. Dapet undangan tetap datang kondangan. Bosan sedikit terabas bebas tanpa protokol keamanan. Terlepas dari apapun bentuk alasannya.
Apalagi pemimpinnya. Sungguh tidak tau malu, menyebut diri penguasa tapi tak betul-betul bisa menguasai situasi kawanan dibawahnya. Memanipulasi data barangkali adalah langkah termudah dan termurah. Toh, yang penting angka-angka yang dipublikasikan memperlihatkan adanya penurunan kan.
Spesies yang sudah terinfeksi pun tetap terlena pada ego dalam dirinya. Ia kena kemudian ia simpan sendiri dalam diam, tak peduli pada orang tersayang yang tidak dia infokan. Sengaja katanya, sampai ada orang tersayang yang kontak langsung dengan dirinya baru ia berani ceritakan. Katanya takut akan dijauhi. Takut disuruh isolasi mandiri. Takut seperti akan dikucilkan. Takut menimbulkan kehebohan dari omongan tetangga atau sanak saudara. Ketakukan fana yang berorientasi pada kepentingan citra dirinya saja.
Akal sering hanya digunakan untuk mencari pembenaran. Akalnya hanya digunakan untuk melintasi celah-celah aturan. Akal hanya digunakan untuk melahap habis semua kesempatan, bahkan ditengah himpitan seperti sekarang.
Bukankah jika mereka memang mengaku sebagai makhluk berakal maka mereka bisa betul-betul mematuhi protokol keselamatan sehingga berakibat pada terjaganya kelestarian kualitas keturunannya?
Mungkin dirinya sendiri memang tak takut mati, tapi sungguh tega kah nurani tak berakalnya itu? Bagaimana jika ia sampai menularkan pada yang lain?
Tidak kah cukup yang jatuh bergelimpangan dan bertumpuk terkubur memberikan makna dan peringatan?
Atau kah memang dirinya dan kita hanya lah binatang-binatang yang tegak berjalan tak peduli mati, sehingga berani menerjang badai untuk kekenyangan secara berlebih?
***
Tulisan ini bukan merujuk pada sosial masyarakat pada level tertentu, ini hanya bentuk refleksi diri secara umum tentang makna jadi manusia di era sekarang dan kelelahan menghadapi kelakuan orang-orang disekitar.
Disparitas masyarakat kita ternyata memang sejauh itu. Bahkan untuk orang-orang terdekat kita yang kita pikir sudah jauh tercerahkan. Bahkan untuk orang yang memang terjun di lapangan mengemban amanah garda terdepan tak juga membuat kesadaran meningkat tajam.
Kata orang, naik gunung yang adalah bagian dari cara berhadapan langsung dengan alam, bisa menunjukan sifat asli tiap-tiap karakter orang.
Sama seperti pandemi ini, merupakan tantangan alam yang bisa juga mengelupas habis watak perangai manusia. Sibuknya kita kini hanya sebatas membandingkan tingkat kesetanan kita satu sama lain. Pembenaran singkat atas perilaku tak berperikemanusiaan. Mencari-cari hikmah atau hal positif menjadi rancu karena sebenarnya bermaksud riya untuk membanggakan diri.
0 notes
Text
MEMILIH (TAKUT) SENDIRI ?? .
Bagi sebagian orang, kesendirian adalah momen quality time. Bagiku tidak.
.
Bagi sebagian orang kesunyian adalah anugerah dari Sang Penguasa Waktu. Bagi ku ia adalah paket jebakan dan ujian hidup.
.
Bagi sebagian orang kesepian adalah penyakit sedangkan kesendirian adalah pilihan. Bagiku sama saja keduanya, seolah mereka sengaja memilih punya penyakit.
.
Tapi baru ku pahami. Bahwa sendiri itu bentuk kebutuhan juga. Setiap dari manusia butuh sendiri dan butuh orang lain. Ada kala nya untuk masing-masing kondisi ini.
.
Rasanya baru terpikir sekarang, ternyata selama ini aku takut sendiri. Padahal ada yang bilang dengan kita menyendiri sebetulnya kita bisa jadi mengenal diri kita sendiri.
.
Supaya kita bisa yakin atas apa-apa yang kita pilih untuk kehidupan kita ini. Supaya kita tidak perlu bergantung pada orang lain atas proses pendefinisian diri ini sendiri.
.
Lama lama di pikir aku pusing dan panik sendiri. Aku tanya saja kamu. Ya kamu., "Menurut mu kenapa aku takut sendiri?"
.
Dia melihat ku, dengan ekspresi muka antara bingung, kasihan, kesal atau sayang. Kemudian ia menjawab, "Karena kamu memilih untuk takut, ya kan?".
.
.
Jadi aku memilih untuk takut sendiri?? Hah?! .
0 notes
Text
People Come And Go For A Reason. .
Manusia itu banyak dan beda-beda. Tapi pada dasarnya memiliki beberapa kecenderungan yang sama. Cenderung suka untuk menetap pada kenyamanan dengan mereka yang telah terbiasa bersama. .
Pun, dibenarkannya lah pula sendiri, bahwa sudah menjadi naluri manusia untuk berkeinginan memiliki segalanya. Entah itu waktu, sumber daya, atau bahkan terhadap manusia lainnya.
.
Sungguh perasaan ini sudah terlalu sering memberikan kebanyakan dari dirinya pada semua hal fana di dunia ini. Hingga semakin sulitlah ikatan-ikatan semu ini untuk terlepas. Ikatan orang tua dan anak, ikatan suami dan istri, ikatan adik kakak, ikatan pertemanan dan sebagainya.
.
. "O mankind, indeed We have created you from male and female and made you peoples and tribes that you may know one another." (Qs.49:13)
.
Manusia tidak pernah memiliki kuasa untuk menguasai manusia lain. Masing-masing dari kita ada di dunia ini memang hanya untuk saling mengenal satu sama lain. Kenal karakternya, personality-nya, prinsip hidupnya, pemikirannya, serta latar belakang budaya dan kehidupannya. Sehingga tercerahkanlah diri kita akan setiap cerita yang ada.
.
Orang tua juga sering mengatakan bahwa masing-masing dari kita ada di dunia karena alasan. Bisa jadi untuk menjadi ujian bagi yang lainnya, atau untuk menjadi manfaat bagi sebagian darinya.
.
Untuk itu, pada setiap kesempatan datang, ingatlah akan adanya kesempatan saling memberi kebaikan ini. Sehingga ketika akhirnya ada yang pergi, aku bisa memetik aroma harum manfaat yang kau tebarkan pada diri ini.
0 notes
Text
Merasa asing itu baiiikkk~馃幖馃帳
.
Agak jijik telinga saya, mendengar sosok di depan saya bernyanyi mengikuti nada iklan deterjen itu. Bukan karena liriknya yang sudah ia ganti, tapi lebih karena suara cempreng dan tingkahnya yang kebocahan itu.
.
Apa pula itu maksudnya dengan 'merasa asing itu baik'? Heran saya dibuatnya. Saya pandangi sosok itu, semakin gemas saya melihatnya karena selepas bernyanyi, ia kini ikut bingung memandang ku. .
Pernah kah ga sih kalian merasa asing?? Sama lingkungan kita yang baru kita temui, atau bahkan sama lingkungan yang sudah menjadi bagian dari identitas kita? Sama saat ketika menatap cermin, kadang juga menimbulkan rasa 'asing' itu mucul.
.
Merasa asing sama tubuh sendiri, karena tiba-tiba muncul perasaan aneh. Seolah-olah ruh ini tidak mengenal jasad dan raga yang disinggahinya. Coba deh sesekali pandangi tangan mu baik-baik dalam beberapa menit. Jika kamu merasa seolah terlepas dari apa yang kamu pandangi, ya seperti itulah merasa asing di badan sendiri. .
Lalu sosok di depan ku tersenyum. Dia memandangku dengan tatapan bijak dan mengusik. Berbicaralah ia, "Itu tanda kamu menyadari kalo sesungguhnya raga mu bukan lah milik mu. Lingkungan mu bukan lah milik mu. Semua ini semu."
.
.
. "Merasa asing lah, maka dengan itu kamu tau bahwa suatu hari, kamu harus mengembalikan semua yang telah kamu pinjam ini pada-Nya." Dia tersenyum.
.
Sontak aku terkejut. Ga salah nih saya, liat dan denger bayangan sendiri bicara??!! .
Lari ku menjauhi cermin, kemudian belok ke kasur, tutupi seluruh badan dengan selimut.
0 notes
Text
Mereka pun pernah di tegur. Jadi betul lah jika dikatakan nabi itu juga manusia.
.
.
Sesungguhnya saya suka banget sama kisah nya Nabi Yunus as. Tau kan? Beliau sempat kena teguran Tuhannya karena sempat menyerah pada umatnya sendiri. .
Wajar banget deh sesungguhnya sebagai manusia jika merasakan lelah, penat, dan habis kesabaran. Apalagi jika harus memimpin umat yang bebalnya minta ampun, dzalim terus antar sesama, dan ngeyel mulu deh kalo dikasih tauu. Mau maksain masyarakat macam ini pun kan ga etis yaa, lhaa wong mereka ini belum tau kok. .
Kalau saya boleh mengandaikan diri sebagai orang di masa itu., mungkin saya akan bertanya pada para nabi-nabi ini, "Kenapa sih kita diciptakan beda-beda, kenapa ga disatukan aja kita dalam satu golongan yang sama?? Agama yang sama. Bangsa yang sama. Suku yang sama. Biar ga repot gitu loh." .
Maka taraaaaa~ dijawab-Nya lah pertanyaan saya ini dalam Qs.10 : 99-100. Kurang lebih isinya, "Pikir ajaaaa Ndiri !" *bahasa saya ya ini, lebih lanjutnya silahkan langsung ditengok ke ayat tsb. .
Untung aja ya emang para nabi-nabi ini iman nya mantap mantap dan pribadi nya termasuk yang unggul nan pilihan. Ga kayak sayaa, apalah hanya remah-remah micin dalam chiki. Perkara hidup belum seberapa aja, ngeluh lelah nya udah melebihi 86.400 detik dalam sehari.
Panutanq bgt laah emang mereka ini~ eaak
NB : Perkara macam ini sebenernya panjang ceritanya, tapi saya hanya ambil sepenggal kisah tentang wajarnya manusia untuk merasa lelah pada dunia. Saya juga masih belajar dan sering lelah :')
0 notes
Text
Ritual Kamar Mandi. .
Saya selalu bingung sama org-org yg betah banget berlama-lama di kamar mandi. Rata-rata memang cewek sih yg suka lama di kamar mandi, tapi ada juga loh cowok yg betah di kamar mandi lama-lama.
.
Katanya, "mereka lagi ritual". .
Ada lagi yg bilang, "momen lahirnya inspirasi, jadi harus di hayati". .
Terus juga ada yg berpendapat, "itu tuh me-time tauuuk, mengasah bakat terpendam diam-diam".
.
Heran aja saya, karena saya gabisa gitu. Semua orang yg pernah nginep bareng atau hidup dalam rentang waktu yg cukup lama akan sepakat. Semua bilang, "Cepet banget sih lu kalo lagi di kamar mandi, ga mandi, ga pup, selalu cepet. Bersih ga tuh?"
.
Akhirnya saya melakukan penelitian kecil-kecilan pd diri saya & beberapa kenalan saya. Berikut hasilnya :
1. Mandi (tanpa luluran tanpa pup) - kebanyakan orang : 20-30 menit / saya : ga lebih dari 15 menit. .
2. Mandi plus plus (usaha maksimal bgt ngerokin kulit ampe luntur perdakiannya seluruh badan) - kebanyakan orang : 45-60 menit bahkan lebih / saya : 30-45 menitan lah. Bahkan saya sering treatment" kulit badan, tuh di luar kamar mandi. .
3. Pup DOANG (ini yg paling saya heran) - kebanyakan orang : 15-30 menit BAHKAN LEBIH, kalo mereka sambil baca komik, majalah, ngerokok, atau bahkan ada yg sambil bikin tulisan / saya : SUPER FOKUS. Paling abis waktu cuma 5 menit. Biasanya proses mules"nya yg lama, tapi itu pun di luar kamar mandi. Biasanya saya trigger dgn jongkok dimanapun berada atau ya nongkrong di depan kipas angin.
.
Kalo saya boleh membela diri, berikut ini bisa jadi alasan. Pertama, emg pada dasarnya saya ga suka kamar mandi. Karena saya termasuk orang yang sensitif sama bau-bauan, jadi ya ga betah aja lama lama di kamar mandi. Bawaannya mau muntah aja, hanya gara-gara bau, apapun itu. Ngeliat toilet kosong aja suka tiba-tiba eneg. Wkwk.
.
Alasan kedua adalah takut. Selalu parno sama kaca di toilet. Mau sebagus apapun, even ada bath up nya kalo bukan karena saya ketiduran saat berendam ga bakalan saya lama" berendam gitu. Tau-tau ada yg muncul kan serem boook! .
.
Alasan ke-3. Saya ternyata ga normal. Phobia-WC .
0 notes
Text
Have you ever heard that as couple people get older, they loose their ability to hear each other?
.
No.
.
Well, supposedly the man will loose the ability to hear the higher pitch sound and the woman eventually loose hearing of the lower. I guess they sort of like nullify each other or something.
.
I guess. Nature way to allowing couple to grow old together without killing each other.
.
___
.
Loving someone and being loved means so much to me. I always make a fun of it and stuff. But isn't it everything we do in life which be loved a little more?
.
Yeah. I don't know. Sometimes I dream about being a good husband and good father, and I feel it very close. But then on the other times, it seems silly. Like it would ruin my whole life. And it's not just the fear of commitment or that I'm not capable on caring or loving because, I can. It's just that if I'm totally honest with myself, I think I rather die knowing that I was really good at something than I had to be excellent in so many way.
.
I've met this old man and he told me that he spent whole his life thinking about his career and his work. He was 52 and it was really neutracking that he had not really giving anything to himself. His life is for no one and nothing. He was almost crying when said that.
.
Long Silence.
.
.
You know, I believe if there's any kind of God, it would be any one of us. Not you or me. But just this little space in between (us). If there's any kind of magic in this world, it must be in their attempt to understanding someone, sharing something. I know, it almost impossible to succeed, but who cares really? The answer must be in the attempt.
.
____
.
I think that I have always this strange feeling that I'm an old lady lying in bed about to die. You know that my life is just a memory or something.
.
It's so wild. I'm always thinking that I'm still 13 years old boy, doesn't really know how to be an adult, just pretending to take my life and taking notes everyday.
.
It's funny. Then, up there in the ferris wheel was like this, very old woman kissing this very young boy, right??
0 notes
Text
I'm glad that I met you.
.
.
Actually, people are never sure for what they've done in life. Certainty is only a pack of bullshit. Faith is another thing in the opposite.
.
We all are just a ten years old girls and boys who pretend to be an adult. We've been playing all over the place in this world in such amount of our life time. We never really know what we're really doing, right?
.
If we just jump ahead from now, like ten or twenty years later. And being married. Then, we see that the feeling and the passion of ours didn't like the way it used to. Your life become boring and so that you blame your partner rather than look up to yourself.
.
And then you start to remember all the people that you've ever met in your past. And considering that maybe one of them would change you life today, you know just for adding more laugh or smile.
.
I guess that is what we've been exactly doing these days and trying not to think about it all that way further. Attempt to be optimistic in life.
.
Grab all the opportunity to know someone deeper, catch all the meeting to the new person, and seize all the moment everyday. Just to make a lot of precious mistakes that we'll be grateful for, in the end.
.
So I said to the station, "Thank you for being the place that allows our meeting happened.".
.
Now I finally sure for what my life gonna be and what is it all about.
.
I'm not turn away, seeing you put a ring to her finger and say the vow.
.
Therefore, I won't considering you again for myself in the future. .
0 notes
Text
Lucu-Lucu Penegak Hukum di Negeriku.
.
.
Sudah jadi pengetahuan umum bagi masyarakat ibukota ttg bagaimana tindak tanduk polisi saat menilang pelanggar lalu lintas. Seberapa sabarnya beliau" tsb, nungguin kita ngeluarin seratus ribu dari dompet. Bahkan dari seberapa ngototnya mereka, nganggep kita nerobos lampu merah padahal jelas-jelas udah ijo.
.
Tapi saya pernah ketemu satu polisi unik, di suatu hari saat saya sedang terburu-buru. Waktu itu memang ada razia. Karena saya yakin akan kelengkapan surat-surat dan tidak sedang melakukan pelanggaran apapun, saya dengan percaya diri hendak melewati gerombolan polisi yang sedang sibuk pada masing-masing mangsa mereka.
.
Tiba-tiba jok motor saya di ketok bapak-bapak polisi. Sontak mendadak saya memperlambat laju dan minggir. Saya berhenti, karena melihat effort si bapak yang terus megangin sampe rada keseret gtu. -
馃槑 : Selamat siang mbak, boleh saya cek surat-suratnya? -
馃樂 : Duh, saya lengkap kok pak. Kesian bapak nih nanti ga dapet apa-apa dari saya. (Karena lagi buru-buru, saya jadi agak kesal dan nyindir si bapaknya). -
馃槑 : Hehehe. Di cek aja dulu mbak. .
Saya menyerahkan surat-surat saya kepada si bapak, beliau memeriksa sekilas. Kemudian hendak mengembalikan ke saya. Sayangnya beliau pake kacamata saat itu, jadi saya gatau apakah dia kecewa karena saya lengkap atau bagaimana wkwk. -
馃槑 : Lengkap ya mbak. Ini saya kembalikan. .... Sebelumnya mbak tau ga kalo Panduan 4 sehat 5 sempurna sekarang udah ganti jadi Gizi Seimbang?? -
馃樂 : Hah? (Bingung asli saya disini, kenapa tiba-tiba beliau nanya begitu?) ... Tau pak. Kebetulan saya orang kesehatan. -
馃槑 : Ohhh begitu, ya kalo blm tau tadinya saya mau kasih tau. Silahkan dilanjutkan mbak. -
馃樂 : (Masih speechless setelah masukin stnk dan sim ke dompet) He eh.. Mari pak. -
馃槑 : Mbak nya cantik nih, keliatan dari matanya bagus. Hati-hati di jalan mbak.
.
WADAAAW !! Terpana saya setelah itu, sambil mikir seru juga kayaknya kalo ada intervensi kesehatan dari pak polisi kayak gtu.
.
.
Tapi yaaa gausah ditambahin gombalan cuntil gtu lah pak. Ngeri saya. Kan jadi kegok nih bawa motornya.
0 notes
Text
Reflection 馃檲馃檳馃檴
.
.
Ada banyak hal yang gabisa dijelaskan. Ada banyak hal yang gabisa serta merta selesai untuk direncanakan. Ada banyak hal yang gabisa dipikirkan. Tapi selalu ada banyak hal yang bisa dirasakan.
.
Mata kita punya dua. Barangkali memang banyak hal yang harus kita lihat dan cermati dengan jeli. Namun, walau sudah punya dua pun kadang kita masih suka hilang fokus.
.
Telinga kita punya dua. Barangkali pun memang banyak hal yang harus kita dengar dan perhatikan. Namun, punya dua pun hanya digunakan untuk mendengar apa yang ingin kita dengar
.
Lalu Tuhan hanya beri kita satu mulut. Diameter lubangnya paling besar. Paling berpotensi menimbulkan bahaya. Harus betul-betul dijaga. Karena bisa jadi petaka saat terlontar kata demi kata yang berujung curiga. Kita semua cukup sepakat bukan dengan ini?
.
Penting perlu diingat adalah Tuhan ciptakan pula rasa, pikiran, serta sepasang tangan dan kaki untuk bisa lebih banyak bertindak.
.
Beraksi. Bukan bersaksi.
Kesaksian menimbulkan lebih banyak interpretasi. Tetapi aksi cukup bisa membuat kita berefleksi. Kembali. Lagi dan lagi.
0 notes
Text
How everyone are staying the same forever, for whoever they truly are.
Apapun momen spektakuler yg pernah terjadi sama orang, sometimes memang akan memberikan pengaruh yang signifikan bagi orang tersebut. Namun, hanya dalam beberapa waktu tertentu. Setelahnya, mereka akan mulai terbiasa pada kondisi baru yang mereka hadapi setelah momen spektakuler itu terjadi. Mereka pada dasarnya akan kembali pada ciri pribadi mereka.
.
Seperti contoh; 2 orang berbeda, sebutlah si Happy dan si Grumpy. Mereka mendapat twisted situation dalam hidup mereka. Si Happy mengalami kecelakaan dan harus merelakan kakinya diamputasi. Sedangkan si Grumpy tiba-tiba menang doorprize 1 juta milyar dollar. At the first time, it is obvious lah mereka akan mengalami keterkejutan yang berbeda; si Happy shock dan depresi, si Grumpy seneng dan antusias.
.
However, it only took a couple of month for them to be finally settled to their new condition and become themselves again. Si Happy akan tetap Happy walaupun harus pake kursi roda kemana-mana. On the other hand, si Grumpy akan tetap banyak ngedumel dan ngomel walau punya rumah dan kehidupan bagus di Beverly Hills LA, misalnya.
.
We all, tend to be the same through the time further. Karena kita punya core, karakter, atau kepribadian yang ga akan berubah gimana pun juga. Walau ada berbagai dorongan dari eksternal dan dari internal diri kita sendiri.
.
Entah rasanya dunia juga melakukan hal yang sama. Semua memiliki polanya masing-masing. Sama seperti bagaimana kita berhubungan sama orang lain juga. Seperti siklus yang otomatis terjadi setiap kali kita bertemu & mulai membangun hubungan dgn orang lain.
.
Seringkali pun kita dihadapkan pada problem-problem yg sama atau pun yg mirip. Seolah kita belum bisa lulus dari hal-hal spesifik pada ujian masalah tersebut. In the end, semua berujung pada perasaan yg sama & kondisi yg familiar.
.
.
Yaudahlah..... selalu berhasil jadi istilah untuk meng-highlight kondisi-kondisi macam ini.
.
Jadi, , , ,
.
Yaudahlaaah gitu aja yaaa. Wkwkwk. Liat tuh komuk ga ada bedanya. Dekil dan lemaknya awet. 10 tahun masih sama masalahnya.
.
#10YearsChallenge
0 notes
Text
[ BERCERITA & MENULIS ]
.
Buatku bercerita dan menulis itu rangkaian proses merekam perjalanan.
.
Perjalanan nyata.
Layaknya kamera yang mengabadikan lokasi-lokasi unik yang kita singgahi. Bercerita lewat tulisan juga mampu merekam deskripsi indahnya alam semesta. Menulis dapat membantu mencipta dan mengembangkan ragam peradaban.
.
Perjalanan emosi.
Layaknya otak yang menyimpan sejuta memori dari milyaran rasa yang ditangkap oleh hati. Bercerita mampu membantu mengartikan rasa-rasa abstrak kita pada dunia. Menulis pun turut menjaga kewarasan dan mempertahankan kemanusiaan kita dikala kita lupa.
.
Perjalanan hidup.
Layaknya tubuh yang terus berkembang dan jiwa yang terus mendewasakan. Bercerita membuat kita merasa kaya akan semua pengalaman hidup tanpa pernah harus benar-benar menjalaninya. Menulis adalah aktivitas mengenal diri sendiri secara aktif, melihat ke dalam, dan memilih untuk bisa berdaulat dalam raga yang fana ini.
.
Mari kita Bercerita. Mari kita Menulis. Mari kita memulai Perjalanan. Lagi.
.
Salam kenal kembali, Hai diri ini.
0 notes
Text
Bapak yang ku punya.
.
Seorang pejuang ibukota yang harus menghidupi tiga orang anaknya. Penjual nasi goreng keliling dengan gerobak. Aku anak bungsu, paling sering ikut bapak berjualan.
.
Bapak itu orang baik tapi banyak orang tidak tau. Bapak selalu memberikan makan pada sepuluh orang pertama yang kami temui. Bukan makanan sisa. Bapak selalu menyisihkan di awal sebelum mulai berjualan tiap harinya.
.
Bapak pernah membelikan alat sekolah dan seragam untuk kawanku. Padahal kenal juga tidak. Bapak tidak punya hobi, tapi kalau ku perhatikan mungkin hobi bapak adalah beli tissue dari anak jalanan yang suka kami temui. Saking banyaknya tissue yang di beli, bapak suka bagikan kepada pelanggan nasi gorengnya. Bapak jadi terkenal dengan tagline "Beli Nasi, Gratis Tissue" dan ia sendiri tak pernah tau siapa yang mulai memberikan label tersebut.
.
Bapak juga pernah mengaku sodara pada pengamen yang sedang di palak preman di kampung kami. Akhirnya bapak jua lah yang harus menanggung beban pengamen itu tiap bulan hingga sekarang. Pengamen itu entah kemana kini, hilang begitu saja. .
.
Dulu bapak punya adik perempuan. Adiknya mati gila. Bapaknya bapak (kakekku) dan bapak tidak pernah akur. Aku tidak pernah tau mengapa dan tidak pula pernah bertemu dengan kakek ku. Ibu bapakku lama pergi meninggalkan bapak dan bapaknya. Entah karena apa. .
Sampai kemudian aku dengar ada orang datang, marah-marah ke rumah. Mereka mau ambil rumah bapak. Kata mereka kakek ku telah meninggal dunia. Mereka mengaku sebagai anak kakek ku (berarti paman ku ya?).
.
Dari mereka aku tau, kalau adik perempuan bapak jadi gila karena selama hidupnya ia menjadi korban hasrat bejat kakekku. Ketika itu bapak sedang kuliah jauh di luar kota. Saat akhirnya bapak tau, adiknya sudah memiliki dua anak. Bapak tinggalkan kuliahnya dan pulang menemui adiknya. Tapi ternyata, yang bapak temukan adalah dua anak kecil menangis dan jasad adiknya yang memeluk bayi merah.
.
Anak bungsunya.
.
.
Sekarang kalian tau kenapa tidak ada ibu di ceritaku. Karena yang ku punya hanya bapak.
#BukanTokohSebenarnya
0 notes
Text
[O N D E L - O N D E L] .
Namanya Ara. Gadis kecil berusia 10 tahun itu sangat lincah dan periang. Ia ramah pada siapapun, bahkan yang baru dikenalnya. Dunia menjadi tempat bermainnya, setiap sudutnya mampu menarik perhatiannya dengan mudah. Apapun dia coba, dia raba, dia rasa, hingga di telannya. .
Suatu ketika ada bunyi bising penuh rima. Ara bersama dengan teman-teman sebayanya berlomba berlari menuju arah suara. Lapangan terbuka berubah menjadi area penuh warna. Ditengahnya dua sosok makhluk berlenggak lenggok tak seimbang, tampak berusaha mengikuti irama. Satu sosok berwajah putih ngeri dan salah lainnya berwajah merah galak. Ara berhenti. Hal asing ini tampak berbahaya. .
Ara belok ke arah pojok panganan, disana dia lihat ibunya melihat-lihat jajanan. Ara merajuk dan mengatakan takut pada sosok asing yang baru saja dilihatnya. Ibunya mencoba menenangkan. .
Itu namanya ondel-ondel. Tak perlu takut, karena isinya tuh tumpeng. Kamu tau tumpeng kan? Kegemaranmu. (ibunya berkata)
.
Tak tau bahwa ibunya hanya sekilas menatapnya yang sesungguhnya lebih berfokus kepada tawar menawar belanja. Tak sadar ibunya, mata Ara kini membulat penuh gairah. Ara tau tumpeng. Nasi kuning berundak-undak tinggi yang lezatnya bukan main, bersama dengan aneka lauk pauk yang menggiurkan. .
Ara berlari menuju sosok yang disebut ondel-ondel itu. Menyeruak lincah diantara orang-orang yang berlalu. Dengan cepat kemudian berhasil masuk menyelinap lewat celah di bawah kaki si ondel-ondel. .
Tebak apa yang Ara dapatkan?
.
Obat bius paling kuat yang pernah ia rasa. Hingga tak sadar Ara dibuatnya. .
Semerbak aroma ketek dan tembakau dari mulut abang-abang tak terduga. .
.
.
Satu kampung panik mencari Ara kemana-mana. Itulah pengalaman penculikan pertamanya. Ia diketemukan di sebuah stasiun lama oleh seorang paman yang ternyata tetangganya. .
Sejak itu Ara benci tumpeng berjalan.
0 notes
Text
Aku percaya Tuhan ku Maha Baik.
.
Maha Penyayang.
Maha Pengasih.
Maha Pemurah.
Maha Pengampun.
Maha Adil.
.
Bukannya pemarah, yang mudah meninggalkan saat dibutuhkan.
Bukannya pendendam, yang tidak ada ampun bagi siapapun yang tersungkur.
Bukannya menyeramkan, yang suka tebarkan ancaman.
Bukannya pelit perhitungan, yang sangat royal dosa dan kikir atas pahala.
Seperti yang bapak topi putih sering katakan di berbagai media. .
Tidak percaya? Tidak apa-apa. Ini aku beri satu cerita. .
Ada seorang ahli ibadah yang sepanjang hidupnya mengabdikan dirinya untuk jalan Tuhan. Bersujud sepanjang malam dan berzikir selama siang. Berkening hitam dan berjenggot panjang. .
Ada seorang ahli maksiat yang selama hidupnya mengabdikan dirinya untuk birahi para pembayar. Bersujud diantara tulang femur sepanjang malam dan pulas kelelahan selama siang. Berbibir merah dan berdada tebal. .
Kita semua tau, akhir cerita mereka pada semestinya seperti apa. .
Namun, .
Walaupun ikhlas beribadah siang malam, si ahli ibadah tidak pernah sekalipun bertegur sapa apalagi menolong sesama manusia lainnya. Sedang si ahli maksiat yang terpaksa menjalani hidupnya, dengan ikhlas memberikan air pada anjing yang kehausan padahal ia pun merasakan yang sama. .
Tak terkira. Tuhan beri sang ahli maksiat status baru menjadi ahli surga, sedangkan si ahli ibadah harus terjun bebas ke dalamnya neraka. .
Sungguh semua kembali pada keputusan Sang Maha Penguasa. .
Karena Matematika-Nya tidak pernah bisa kita pahami rumusnya. Aljabar-Nya tidak akan sesuai dengan variabel yang familiar untuk kita. Dan Algoritma-Nya dapat menembus benak dan kewarasan dunia. .
Lakukan saja yang terbaik setiap harinya, semua hal, sesuai dengan perintah-Nya. .
Bukankah hal terbaik dari menjadi manusia adalah berusaha?
0 notes