Tumgik
cecilmanurung · 1 year
Text
Currently watching Love To Hate You, I don't know that I need this kind of genre these days.
Terakhir nonton yang bener2 ringan itu Business Proposal. Yang bikin feeling seneng. Tapi, Love To Hate You ini another level. Romance yang mature emang beda sih (karena umur juga kali yaa hahaha).
Ceritanya klasik, tentang fake dating aktor terkenal, Nam Kang Ho (Yoo Teo) dan pengacara cantik, Yeo Mi Ran (Kim Ok Vin) untuk menghindari rumor gay Nam Kang Ho karena ngga pernah ada isu dating dan dia ada trauma sama cewek karena ibunya dan mantannya yang aktris juga bikin dia benci sama perempuan.
Ya, udah taulah yaa alurnya jalan kemana.. Ceritanya ringan dan asik. Kita juga jadi tau sedikit industri hiburan Korea yang keras sama aktor/aktrisnya. Kadang kasihan juga liat mereka ga bebas milih pasangan dan kaya diatur-atur sama netizen.
Chemistry couple utama disini ngga disangka asik banget diliatnya. Tek-tokannya enak. Bucinnya bikin cengar-cengir. Second couple nya, Do Won Jun (Kim Ji Hoon), manager Nam Kang Ho dan Shin Na Eun (Go Won Hee), temen sekamarnya Mi Ran, juga lucu. Suka pas Na Eun, disini dia kadang udah siap membela temennya, tapi pas Do Won Jun nya muncul, dia oleng juga XD
Favorite scene : "Breakfast.." duuuhh bikin oleng :") sama pas Yeo Mi Ran dianter ke mobil selesai shooting sweet parah sih ahahaha..
Kalau mau cerita ringan dan ga banyak mikir, cuss langsung nonton Love To Hate You. Sepuluh episode ada di Netflix.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Yoo Teo and Kim Okvin for Love to Hate you shoot
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Love to Hate you stills
29 notes · View notes
cecilmanurung · 2 years
Photo
JUVENILE JUSTICE (2022)
Salah satu drama awal tahun terbaik dari Netflix. Ceritanya tentang peradilan anak, dimana pelaku kejahatannya adalah anak dibawah umur.
Tokoh utamanya ada 2, Hakim Sim Eun Sook dan Hakim Cha Tae Ju, dimana mereka ini punya karakter yang bertolak belakang dalam menghadapi pelaku anak, Hakim Sim yang lebih bodo amat dan terkesan judes, sementara Hakim Cha lebih soft ke anak-anak tersebut, dan akan dijelaskan di series ini mengapa mereka menjadi seperti itu.
Setelah tamat 10 episode, saya bener-bener belajar pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak. Apalagi zaman sekarang, susah sekali ditengah gempuran teknologi dan persaingan dalam pekerjaan, sekolah, dan lingkungan. Semua kepribadian anak dibangun dari rumah, sementara sekolah, guru, dan lingkungan-yang juga ada andil besar-menjadi pelengkap pembentukan karakter anak. Ada 1 dialog di dalam series ini, dimana anak itu cuma minta diperhatikan dan didengarkan, saat mereka ngga dapet itu, mereka akan terluka, dan rasa terluka ini dilampiaskan dengan perbuatan yang mereka pikir akan membuat keluarga pun terluka, supaya ngerasain apa yang mereka rasakan.
Banyak scene yang menguras air mata juga, kirain ngga bakal ada XD ternyata banyak kaya anak-anak yang mengalami penganiayaan atas nama "didisiplinkan", orang tua yang ngebuang anaknya atau ngga dianggep lagi, atau pengaruh lingkungan yang membuat anak jadi korban dan dampak ke orang tua atau korban lain.
Untuk akting ga usah diragukan lagi. Semua cast okeee punyaa.. dari hakim, petugas pengadilan, korban, bahkan pelaku yang sukses bikin gedeg pengen nampol hahahaha... Hakim Sim Eun Sook a.k.a Tante Kim Hye Soo udahlah kaga usah ditanya lagi. Dia powerful sekali sebagai hakim yang bener-bener pengen jatuhin hukuman maksimal ke semua pelaku yang dia tangani, sampai dijuluki "Judge Max" di dalam series karena pasti dia akan menjatuhkan hukuman maksimal ke anak tersebut. Ekspresi dingin, benci, dan terlukanya dia dapet bangeett.. suka sama kostumnya juga bagus banget, sesuai aja gitu sama pekerjaannya sebagai hakim. Hakim Cha Tae Ju juga bagus sebagai hakim pendampingnya Hakim Sim, dia bisa mengimbangi akting tante Kim yang ampun dingin bener mukanya. Hakim Cha lebih lembut dan lebih banyak ngomong. Berat banget kerja hakim anak ini, karena kasus yang overload tapi hakimnya sedikit.
Kasus-kasus yang ada di series ini juga bener-bener jadi warning untuk saya yang nanti mau jadi calon Ibu, bahwa kita harus bener-bener menjaga dan mendidik anak kita dan harus bener-bener tau pola asuh yang terbaik untuk mereka. Kita ga bisa terlalu protektif, tapi juga ngasih kebebasan yang leluasa banget karena bisa salah jalan. Ah pokonya keren banget deh drama ini. Juvenile Justice bisa ditonton di Netflix.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Promotional stills from Juvenile Justice 소년 심판 (2022) dir. Hong Jong Chan — February 25 on Netflix
51 notes · View notes
cecilmanurung · 2 years
Photo
Saat pertama keluar, liat trailer nya aja udah berlinang dan memutuskan untuk tidak nonton karena pasti nangis karena ngga kuat dan review orang-orang juga yang ngga pernah nangis jadi nangis.
Akhirnya, saya 2 hari nonton Move to Heaven karena ingin mencari tontonan baru, dan bener aja sesuai judul di atas bahwa Move to Heaven ini bener-bener biggest tear-jerker. Kalo ngga berkaca-kaca, sesengukan banget sampai hidung mampet XD udah nonton banyak drakor tapi Move to Heaven ini salah satu drama yang paling banyak menguras air mata.
Ceritanya tentang profesi "trauma cleaner", yaitu membersihkan kamar orang yang telah meninggal. Han Jeong U dan Han Geu Ru, ayah anak yang mengerjakan pekerjaan ini dan kita diperlihatkan kisah-kisah dari kamar yang mereka berikan. Han Geu Ru merupakan pengidap Asperger syndrome, dimana dia ngga bisa mengungkapkan emosi dan menangkap suatu kalimat secara harfiah, jadi inget Rizvan Khan di My Name Is Khan. Dan, Han Geu Ru ini pinter banget, hapal urutan dan kalimat. Suatu ketika, ayahnya meninggal karena serangan jantung. Ga kebayang saat dia ditinggal ayahnya apakah dia bisa bertahan hidup. Ternyata, ada paman tirinya, Cho Sang Gu, yang baru bebas dari penjara dan akhirnya ditunjuk jadi walinya selama 3 bulan dan dipantau apakah Cho Sang Gu layak jadi walinya atau tidak.
Awal-awal pamannya dateng, suer pengen ngegaplok hahaha.. Han Geu Ru yang terbiasa teratur, rapi, dan tertata harus berurusan sama pamannya yang ugal-ugalan, jorok, sampai ga boleh nginep di kamar ayahnya, jadi dibuatin tenda sama Han Geu Ru :D
Selama episode berjalan, cerita-cerita yang disajikan bagus-bagus. Nantinya, akan terkuak juga masa lalu Cho Sang Gu dan sepatu Nike (asliiiii episode ini sesengukan parah), juga ujian terbesar Han Geu Ru, mengikhlaskan kepergian ayahnya.
Sinematografinya bagus banget, warna dramanya enak dilihat, rumahnya Han Geu Ru idaman banget. Simple dan rapi bersih banget. Akting gausah ditanya yaa.. Tang Jun Sang sebagai Han Geu Ru suksesss menguras air mata walaupun dia ga ada ekspresi apa-apa. Han Jeong U yang diperankan Ji Jin Hee juga saya sebagai yang nonton ikut kehilangan banget waktu dia pergi :'( inget Bapak saya soalnya wahahaha.. mukanya muka orang baik banget, ga bisa jadi penjahat ini orang XD liat dia begitu sayangnya sama Geu Ru ya Allah bikin nangis hahahaha.. Sayangku Lee Je Hoon sebagai Cho Sang Gu aktingnya juga buset bikin gedeg. Tapi, setelah episode berjalan, kita jadi tau bahwa begitu berat hidup dia setelah ditinggal orang tua dan Han Jeong U (kakak tirinya). Rasa sayang sama temen yang dia selamatin begitu besar sampai mau berkorban apapun. Akting nangis dia juga bikin sedih banget dan nyesek.
Move to Heaven ini bener-bener mengajarkan arti hidup bahwa kita harus menjalani hidup kita dengan baik, sayangi orang yang ada di sekeliling kita selama mereka masih ada karena once mereka pergi, ga ada yang bisa dilakukan selain mengenang mereka. Baik sama orang juga penting. Mungkin buat kita perbuatan baik kita dilakukan karena ya sudah seharusnya, tapi buat yang mendapat kebaikan kita, bisa menjadi arti yang besar. Selain itu, terdapat beberapa kritik sosial seperti penanganan pada lansia miskin, keamanan pekerja, "export bayi" yang begitu lazim di Korea Selatan, dan penerimaan orientasi sexual yang berbeda, dikemas dengan baik sekali di drama ini. Drama yang sangat sayang kalau dilewatkan.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
POTW: BIGGEST TEAR-JERKER (as voted by our members and followers)
Move to Heaven (2021) dir. Kim Sung Ho
2K notes · View notes
cecilmanurung · 2 years
Text
The Red Sleeve is one of the best drama on 2021 that I've ever watched.
Dua episode terakhir bikin air mata ngga berhenti keluar. Nangis seneng, sedih, haru, campur aduk jadi satu. Episode 16 dibikin senang-senang dengan love celebration dari Yi San dan Deok Im setelah sekian episode ditolak mulu XD akhirnya Yi San dan Deok Im bisa bersatu. Gaspooolll jeonhaaaa hahahahaha.. ga nyangka kita disuguhin scene-scene romantis dalam 1 episode, pokonya dibawa terbang deh para dayang-dayang online dengan keuwuan mereka. Yi San bener-bener di the happiest time nya dia. Senyum mulu, mood nya oke terus pokonya. Saya pun yang nonton ikutan seneng liat momen mukanya kaya yang "akhirnyaaa..." dan keliatan dia sayang banget banget sama Deok Im.
Pas episode 17, siapkan tisu Anda para pemirsa. Nangis ngga berhenti-berhenti, kaga ada momen seneng-senengnya, sedih semua :'( apalagi pas Yi San buka kotak milik Deok Im setelah Deok Im meninggal, dimana ada letter of apology nya Deok Im waktu masih jadi dayang sama baju dayangnya dan jeonha nangis-nangis mulu. Kita bisa liat kesepian dan kosongnya hati Yi San setelah ditinggal Deok Im. Keren banget setting tempat dan warna-warna yang ngedukung sunyinya hati jeonha.
Saluuutt banget sama semua staf, aktor, sutradara, penulis, penata musik, make up, setting tempat semua keren banget ngga ada yang gagal di mata saya. Udah lama ngga nonton drakor dengan perasaan campur aduk dalam 1 scene. Apalagi scene terakhir pas Yi San mau buka pintu karena disuruh balik ke istana sama Deok Im. Langsung tau kalo itu scene untuk nyuruh dia balik ke real life, tapi Yi San berbalik ke Deok Im, itu asliiii air mata ngga berhenti keluar. Itu semua emosi seneng, sedih, haru, lega nyampur semua.
Kudos buat semua aktor. Semua aktingnya ngga ada gagal. Lee Jun Ho sebagai Yi San, putra mahkota yang kemudian jadi raja, aktingnya gilaaaa keren banget. Kita bisa merasakan perbedaan aura 2 role yang diperankan sama dia. Saat jadi Putra Mahkota, arogan dan isengnya juga dapet, dan kita bisa ngerasain jiwa mudanya. Sedangkan saat jadi raja, kita juga bisa ngerasain Yi San yang udah memegang tanggung jawab sebagai pemimpin negara. Dia udah jarang senyum :( dan dia menanggung beban sebagai penguasa. Lee Jun Ho ampun-ampun dah akting nangisnya kacau dah keren banget. Ikutan nyesek liat dia tuh :'( Lee Jun Ho menurut saya udah jadi standard dalam menyaksikan drama sejarah. Akan susah buat saya pas nonton drama sejarah lain yang berperan jadi pangeran atau raja, tanpa membandingkan dengan Jun Ho. Mantep banget dari cara bicara, gerak-gerik, wibawa, terpancar banget dan dia sukses banget sebagai Yi San.
Sedangkan Lee Se Young sebagai Sung Deok Im ini buat saya pakar micro-expression, dia itu sebenernya banyak diemnya, mungkin karena jaman itu sebagai dayang dia ga bisa speak up, tapi kita bisa lihat semua emosi dia dari raut mukanya. Dari dayang muda yang ceria, lincah, dan banyak senyum, makin tambah umur dia raut mukanya makin sendu karena bebannya makin banyak, apalagi pas Yi San jadi raja. Interaksi mereka ngga intens seperti waktu Yi San jadi pangeran dan konflik makin kompleks. Akting dia apalagi di 2 episode terakhir bikin sedih karena Deok Im loss more than gain more. Dia melepaskan kebebasan dan kebersamaannya sama temen-temennya karena cintanya sama Yi San. Ikutan stres liat dia kehilangan anak tapi disaat bersamaan dia lagi hamil juga :( banyakan sedihnya daripada senengnya pas jadi selir. Tapi Se Young cantiiikk bangeeett pas jadi selir. Aura ayu dan anggunnya memancar bangeeett... Seneng liat baju-bajunya cantik banget warnanya.
Dari drama ini pun, saya mempelajari raja-raja Korea ya walaupun ngga mendalam, baca secara general aja. Jadi tau kenapa kakeknya Yi San, Raja Yeongjo begitu keras sama Yi San, apa yang terjadi sama ayahnya Yi San, ibunya Yi San, ratunya kenapa masih muda banget, dan posisi ratu dan selir di kerajaan. Salut juga sama industri hiburan Korea yang memperkenalkan sejarah mereka lewat jalur yang menurut saya gampang dipelajari, nonton drama. Bahkan cerita tentang kakek buyutnya Yi San aja ada dramanya. Semoga Indonesia bisa melakukan hal ini karena sejarah kita pun pasti ngga kalah rame dan banyak intrik sama seperti Korea sana.
Thank you, The Red Sleeve. Saya jadi banyak belajar sejarah Korea gara-gara drama ini dan selalu masuk dalam salah satu drama Korea terbaik yang pernah saya tonton.
Tumblr media Tumblr media
23 notes · View notes
cecilmanurung · 2 years
Photo
Episode 11-12 "The Red Sleeve" adalah episode yang kompleks banget. Kita bisa lihat character development Yisan dan Deok Im, dan bisa ngerasain bahwa waktu berjalan terus, dari pembawaan dan cara bicara diantara mereka berdua. Apalagi saat Yi San naik tahta. Mereka berdua ga sebebas dan sedekat dulu dan keliatan banget adanya jarak. Dua episode banjir buat saya. Akting semua pemain bagus-bagusssss bangeeettt.. Ga ada yang gagal, dari cast utama sampai pemeran pendukung, semua menunjukkan performa yang keren banget dan patut diapresiasi. Lee Jun Ho gileeee sampai sesengukan liat dia nangis pas kakeknya meninggal dan saat nahan besi panas.
Salut juga sama team make up mereka karena kita bisa lihat wajah bertambahnya umur mereka di setting drama ini. Liat muka capenya Yi San dan Deok Im yang ngga seceria biasanya sejak Yi San jadi raja. Pas scene lamaran Yi San ke Deok Im, entah kenapa itu scene yang sedih buat saya, bukan seneng. Bukan ngga seneng karena Yi San akhirnya ngomong setelah dia menyelesaikan tugas-tugas awal sebagai Raja, tapi lebih ke beban yang Deok Im hadapi. Ekspresi Mbak Se Young asliii keren banget. Datar pol tapi kita bisa lihat beban berat dan dilema di wajahnya. Pokonya The Red Sleeve ini salah satu drama terbaik di tahun 2021 yang saya tonton. Setelah Hometown Cha Cha Cha, baru ini ngikutin series sampai gamau buka sosmed karena ga mau liat spoiler XD ntar kurang greget..
Semoga Lee Jun Ho dan Lee Se Young dapat award. Mereka berhasil banget bawain karakter Yi San dan Deok Im dengan sangat sangat baik. Dari awal episode pas mereka berantem lucu sampai berkembang ke episode berikutnya jadi cinta tapi malu-malu sampai periode episode-episode dimana konflik makin kompleks dan itu semua bisa dilihat kita sebagai penonton. Ga heran rating-nya tinggi banget di Korea.
Sukses pokoknya The Red Sleeve sampai rating-nya tembus 15% dan lihat Lee Jun Ho sama Lee Se Young nyanyi.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
I want to keep you by my side. Not as a court maid, but as a woman. What I am saying right now… is that I want you to be my consort.
387 notes · View notes
cecilmanurung · 2 years
Photo
Udah lama ga nonton drama Korea genre sejarah. Setelah The King's Affection, The Red Sleeve Cuff jadi salah satu drama yang saya tunggu-tunggu setiap minggu.
Awalnya iseng nonton karena pernah nonton dramanya Lee Jun Ho yang dia jadi manager jahat di Good Manager dan akting dia bagus sekali. Pas nonton The Red Sleeve ini, asleeeee auranya tumpah-tumpah jadi Putra Mahkota. GANTENG BANGET!
Peran dia sebagai Yi San, pewaris tahta yang juga cucu raja, cocok banget buat Jun Ho. Cara bicara, kharisma, sama attitude nya cocok banget jadi pangeran yang cerdas.
Ga lupa juga pemeran Sung Deok Im (Lee Se Young) main bagus sekali disini. Cantiiiikkk bangeet, ayu-ayu Korea gitu. Sudah separuh jalan dramanya (8 dari 16 episode) dan episode berikutnya akan disuguhkan the real kingdom conflict, yang mungkin scene uwu-uwu gemes dan lawak udah di episode-episode awal.
Para pemeran pendukung juga aktingnya bagus-bagus semua. Sungkem buat casting directornya. Semua pemain cocok sama peran-perannya. Kostum dan setting kerajaannya juga bagus banget, pengambilan gambarnya juga bagus banget. Semoga alurnya konsisten dan tetap bagus sampai akhir.
Interaksi Yi San dan Deok Im salah satu yang bikin drama ini jadi bagus. Chemistry mereka berdua oke banget, baik di scene serius maupun lawak. Tek-tokannya enak banget diliat dan sukses membuat baper.
Scene favorit pas di perpustakaan dimana Deok Im ngedumel tentang "jerk" which is si Pangeran, eh dia ada di belakangnya Deok Im. Sama pas Deok Im kira pangerannya udah pergi dari perpustakaan dan ngedumel lagi, eh ternyata Pangeran masih ada disitu. Lawak banget.
Setelah Hometown Cha Cha Cha, The Red Sleeve Cuff salah satu drama yang bikin senyum-senyum, gemes, dan sedih sendiri XD
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Despite how the world remembers him, he was once a kind man. Why do you look surprised? It is your first time talking about the late Crown Prince. I wanted to tell you. 
139 notes · View notes
cecilmanurung · 3 years
Photo
HOSPITAL PLAYLIST (2 SEASONS)
One of the best K-Drama I've ever watched.
Dramanya ngga ada konflik berarti, ga ada goals utama, cuma keseharian dokter, pasien, dan keluarganya. Tapi, menurut saya, disitulah letak seru dramanya. Why? Karena pas nonton drama ini, kita ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Kaya keputusan-keputusan dokter-dokter yang harus diambil demi keselamatan pasiennya, keluarga pasien yang harus menerima kenyataan bahwa salah satu anggota keluarganya ada yang sakit, dan perasaan pasien sendiri yang bikin sedih dan bagaimana mereka menghadapi penyakit yang diderita. Pasti ada scene yang bikin nangis, baik yang udah sembuh maupun harus menyerah dipanggil Tuhan.
Saya breakdown 5 karakter utama menurut saya pribadi sesuai gambar :
1. Ahn Jeong Won
Namanya dokter anak pasti ramah. Berharap saat saya punya anak dan anak saya mungkin kurang well kondisinya, saya berharap dapat dokter kaya dia. Bucin banget hahaha... tapi, dia sayang banget sama mamanya.
2. Yang Seok Hyeong
Oh God, I wish I have my obgyn like him. Pas hamil pengeeeen banget dapat dokter sebaik, seramah, sekalem Seok Hyeong. Penjelasannya bagus, rinci, seneng banget kalo udah scene dia praktek. Dia sangat sayang mamanya karena pasti ngerti perjuangan seorang ibu melahirkan anak ke dunia. Dia punya luka masa lalu yang buat kita penonton mengerti kenapa dia susah banget deket sama cewek.
Dia makin episode akhir makin charming dan makin ganteng. Sempet oleng dikit as Team Ik Jun hahaha.. tapi, soo happy he finally find his love from Chu-Chu.
3. Chae Song Hwa
Only girl in the gang. Dia adalah pilar emosi buat 4 anaknya hahaha.. suka banget pas scene pesen burger, sampai diulang-ulang nontonnya seru abis. Suara dia pas nyanyi juga bikin lagu yang bikin haru jadi ngakak. Tapi, seneng juga akhirnya dia memperoleh cintanya setelah 22 tahun. Bayangin, 22 tahun memendam cinta dimana Ik Jun sudah di fase nikah dan punya U Ju. Ga kebayang perasaan dia saat Ik Jun akan nikah. Bagian dia-tanpa mengesampingkan bagian lain 4 dokter lainnya-, neurosurgeon, pasti berat sekali karena ngga bisa dipungkiri, kepala adalah nakhoda tubuh kita. Dan, dia juga pekerja keras dan banyak membantu dokter-dokter muda.
4. Kim Jun Wan
Yang saya lihat, Jun Wan ini dingin tapi hangat. Kalo pertama nonton pasti mengira dia karakter yang jutek dan dingin. Tapi, pas udah dramanya jalan, dia ini sebenernya baik banget sama pasiennya. Sedih kalo pasiennya anak-anak karena masih kecil udah pasang alat ini-itu buat bertahan hidup. Bucinnya Jun Wan juga another level. Seneng banget akhirnya dia rujuk sama Bidulgi kesayangannya. Seneng juga liat persahabatannya sama asprinya, Do Jae Hak, si ceria yang ternyata kisahnya juga bikin air mata bleberan XD
5. Lee Ik Jun
My ultimate favorite, Lee Ik Jun. Alasan pertama nonton Hospital Playlist ini karena ada Jo Jung Suk. Pas dramanya mulai, karakter dia adalah favorit saya. Bener-bener penghidup suasana, orangnya seru, penyayang, ramah (dia hapal nama semua pasien dan ngobrol sama hampir semua pegawai rumah sakit), tapi dia juga bisa tegas ke pasien yang rese. Ingat waktu scene ada bapak yang harus transplantasi hati lagi karena dia doyan minum sampai hatinya rusak lagi dan transplantasi lagi dari anaknya dia yang lain, Lee Ik Jun marah banget karena bapak ini take it for granted ke anak-anaknya.
Selain itu, U Ju anaknya juga lucu banget. Dia pinter dan dewasa karena di umur dia yang 7 tahun, dia udah ngerti bapaknya harus stand-by ngerawat pasien. Haru pas di season 1 dia bilang bapaknya adalah orang yang dia suka se-universe, saya juga mau nangis pas nontonnya. Sesayang itu U Ju sama Lee Ik Jun.
Ik Jun juga kalo udah bucin, tatapannya masha Allah, bikin senyum-senyum sendiri. Dan, dia ngertiin banget Song Hwa. Idaman banget pokonya karakter Ik Jun ini.
That's all for the lacking five. Akan kangen sekali nonton dengan tema slice of life dengan cerita seoke ini. Kalo buat saya, lagu terbaik sejauh ini di episode 6, yang "Superstar". Asli, pas baca liriknya, tiba-tiba nangis dan ngerasa dipuk-puk sama drakor XD
Kalo scene terbaik ga ada karena semua scene banyak mengandung makna dan heartwarming sekali tiap episode nya.
Kamsahamnida, Hospital Playlist! Thank you for such a beautiful drama. Thank you for the producer, director, all casts and crews. You guys rock!!
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
#full time surgeons, part time rockstars
1K notes · View notes
cecilmanurung · 3 years
Text
Tumblr media
It's been a year since I broke up with my ex-bf, this date exactly.
Apa yang saya rasain sekarang? Campur-campur. Sedih karena ternyata ga sesuai yang diharapkan dan umur berjalan terus, while I still feel left behind. Saya terus meyakinkan diri berkali-kali bahwa flowers not compete with others to bloom, that everyone has their own time. Tapi, lihat temen-temen kaya udah maju aja gitu, dan saya masih ngerasa gini-gini aja. Tapi, saya selalu yakin Tuhan punya jalan dan rencana terbaik buat saya.
Lega, karena Tuhan ngasih lihat bahwa bukan dia orangnya. Mungkin kalau saya lanjut terus, saya bukannya happy malah jadi pikiran.
Jujur, pasti ada momen-momen yang bikin kangen, not to the person, but the activities kaya jalan-jalan, makan, atau tempat-tempat yang pasti ngingetin adanya kegiatan bareng, terutama kalo lagi main ke Jakarta.
Ga dipungkiri 2 tahun itu ga sebentar walaupun ga lama-lama banget, tapi karena hampir bareng tiap hari, jadi pasti kebiasaan-kebiasaan ada yang diinget. Dia pun begitu, masih suka memperhatikan kaya pakaian atau gaya rambut, saya anggap saran aja as a friend.
Sekarang, kita berteman aja, rasa sedih dan sakit hati pasti masih ada. But, life must go on. He is with another girl and I try to find another man.
This moment is one of the chapter of life. I totally close it and open for a new one..
0 notes
cecilmanurung · 3 years
Photo
Monthly Magazine Home. Catch up drama ini hampir 2 minggu (pas pertama nonton udah 12 episode), dan nonton tamatnya tadi pagi.
Relate banget dengan saya yang lagi cari rumah sesuai dengan budget yang dipunya. Banyak quote-quote nya yang bikin contemplating seperti post di atas. Kadang pulang ke rumah / kost, ya sekedar pulang aja. Tanpa kita sadari, perjalanan kita dalam sehari dimulai di rumah dan berakhir di rumah. Tempat kita mengisi energi lagi, tempat kita jadi diri kita sendiri.
Mbak Na Young Won ini adalah representatif anak-anak muda jaman sekarang yang pengen punya rumah tapi harga rumah udah makin ga masuk akal harganya. Quote quote di akhir drama juga bagus-bagus. Apakah kita mencari house atau home, apakah kita sudah nyaman dengan rumah yang ditempati sekarang, dan rumah seperti apa yang kita cari.
Sosok Yoo Ja Sung, si daepyo-nim pacar Na Young Won, yang judes tapi sebenernya baik dan hangat juga kocak banget. "Staaph", kata-kata andalan dia a.k.a stop tapi cara ngomongnya lucu. Dari survey dia, kita bisa tau harga-harga tanah dan bangunan di Korea. Sama kaya di Indonesia, makin di pusat kota makin mahal. Dan, dia juga punya tips-tips dalam mencari rumah.
Dramanya ringan dan ngga pake mikir, ngalir aja gitu. Kantor Monthly Magazine juga dekornya bagus, bikin betah ngantor. Rekan-rekan kerjanya juga seru dengan permasalahan masing-masing. Recommended buat yang lagi pengen cari drama yang ringan-ringan.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
5K notes · View notes
cecilmanurung · 3 years
Photo
When my father was gone, this scene always courage me to live my life to the fullest. I am still crying when watch this scene because I remembered when my dad alive, he didn’t like see me cried. I want my Dad happy up there and do like Aman said “Being happy and smile” :”)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
668 notes · View notes
cecilmanurung · 3 years
Photo
Tumblr media
Di YouTube tiba-tiba nongol video Carita de Angel pakai subtitle bahasa Indonesia. Dan nonton lagi episode-episode yang rame.
Waktu kecil nonton ya nonton aja karena Bapake Luciano ganteng pol pada masanya, sebelum babang-babang Korea datang hahaha dan nama suster utamanya kaya namaku hahahaha, sampai di sekolah dipanggil Ceci. Cantique banget kaya Barbie apalagi pas udah dipermak.
Nonton lagi dimana udah kerja dan udah lebih banyak yang dijalani, cerita telenovela ini bagus banget. 
Setelah istrinya wafat, Om Larios kaya ngegilir cewek-cewek cakep. Padahal, dia kesepian banget. Mungkin di Om Larios udah oke, tapi selalu kebentur anaknya yang ga mau karena maunya sama Suster Ceci. Om Larios walaupun sebenernya ada ketertarikan sama Ceci, tapi gengsinya gede karena di mata dia, Ceci ga lebih dari guru anaknya dan mantan biarawati, Om Larios juga masih nganggep rasa dia ke Ceci itu simpati dan thankful karena Ceci sayang sama anaknya. Walaupun mereka nanti nikah juga. Ada quote yang bikin merenung juga pas Luciano cerita ke temennya kenapa ga jadi ngelamar Veronica (sekretarisnya) : Veronica akan jadi istri yang luar biasa, tapi Cecilia yang terbaik buat saya.
Mungkin di sekitar kita liat, kok mau sih sama itu, kok ngga sama ini, kan lebih oke, atau lebih mending sama ini. Quote di atas itu bener banget. Mungkin yang kita lihat belum tentu sama apa yang dipikiran orang.
Tante Rambut Palsu. Dia hampir ga ada masalah, tapi sekalinya kena, wuih nontonnya bikin stres sendiri, apalagi pas anaknya Noe yang umur 15 tahun dateng. Sumpah ga tega liat Tante baik ini disakiti terus-terusan. Dan, Tante ini tipe cewek tangguh dan modern pada masanya. Dari gaya, pola pikir, dan attitude.
Selain itu, di telenovela ini juga mengajarkan cara menghadapi anak, memperlakukan orang lain, dan juga how to handle marriage. Keluarga Larios baik banget sama orang susah dan memperlakukan Silvestre, pelayan mereka, udah kaya keluarga sendiri. Cara mendidik anak yang baik kaya diajak berpikir bagaimana ngomong sama anak, mengajak mereka memikirkan sebab-akibat dari perbuatan yang diambil, reward and punishment, dan tindakan apa yang harus dilakukan kalo anak udah diluar batas. Dari Om Larios-Ceci dan Tante Rambut Palsu-Noe, saya belajar komitmen mereka dalam rumah tangga. Om Noe mungkin lebih santai karena Tante Estefania lebih loose dibanding Ceci yang langsung “serang” kalo ada kabar Luciano didatengin cewek cakep. It’s not easy for both of them karena karakter yang bertolak belakang. Om Larios yang udah experienced banget menghadapi cewek-cewek (yah namanya laki, ada yang bening di depannya lembek juga hahaha) dibanding sama Ceci, yang ketakutan banget Om Larios berpaling, secara saat dia jadi biarawati, dia udah liat Om Larios melanglang buana sama cewek-cewek, makanya insecure nya gila-gilaan. Tapi, Ceci jago banget meng-cooling down-kan Om Larios kalo Om Larios lagi kumat ngamuk-ngamuknya dan menenangkan Om Larios kalo ada apa-apa sama Dulce Maria. Om Larios dan Noe sama-sama lelaki penyayang istri, gentle banget, apalagi pas gendong bayi-bayinya waduuhh kegantengan meningkaaatttt XD . Sayang banyak banyak sama kedua Om ini.
Semoga ke depan ada serial-serial bagus lagi kaya gini. Ga hanya menghibur, tapi memberikan pesan moral yang baik sekali untuk masyarakat.
0 notes
cecilmanurung · 3 years
Photo
My most favorite scene and I think one of the best from all episodes in Start Up. Ga tahan liat Ji Pyeong nahan nangisnya biar ga kedengeran halmeoni. Liat ulang aja masih berkaca-kaca. Sedih banget banget :’’’’’(
Ji Pyeong cuma nangis ke halmeoni doang. Walaupun dia ikhlasin Dal Mi dan itu pahit banget (aku juga nangis huhu), tapi dia ga sehancur waktu sama halmeoni. The real good boy ‘til the end.
Chemistry mereka berdua ngalahin pasangan lovey dovey K-Drama. Mereka harus main bareng lagi.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
START UP EP16 #02
Don’t become any lonelier, ji-pyeong.
257 notes · View notes
cecilmanurung · 7 years
Photo
Love this scene :”>
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
310 notes · View notes
cecilmanurung · 7 years
Photo
Great drama. Misaeng bercerita tentang kehidupan perkantoran dengan segala intriknya. Kalo buat saya yang kerja di kantoran emang kurang lebih mewakili banget apa yang terjadi di kantor. Dari cara kita menghadapi senior yang jauh sekali pengalamannya dan kontribusinya dibanding kita. Satu tokoh yang paling saya highlight di drama ini adalah Manager Oh Sang Shik. Bapak ini sungguh menginspirasi bagaimana jadi pemimpin dan betapa dia berjuang buat anak buahnya dan keluarganya. aktingnya sumpah bikin baper dan waktu di episode akhir (spoiler) sampai nangis mewek lihat Manager Oh. Juga ada Jang Geu Rae, salah satu karyawan kontrak yang cuma punya ijazah SMA untuk level Korea. Kerja keras dia dan sikap mau belajarnya jadi contoh buat kita anak-anak baru nasuk kantor. Politik di kantor yang bikin satu kerjaan gabisa dikerjain, sikap senior, tempat melepas penat, real banget ditampilkan di drama ini. Ga ada romance-romance nya, dan pure serius banget. Ada juga dilemma sebagai seorang wanita karier di satu sisi harus urus rumah tapi kerjaan di kantor juga sehingga harus milih skala prioritas. Ada upside down dimana waktu jadi anak magang begitu shine bright like a diamond, tapi pas masuk ke kantor malah jadi tukang pesan makanan sama ngetik-ngetik doang di Excel, bener-bener menggambarkan kalo calon karyawan yang kita lihat berpotensi malah bisa dapet tempat yang bener-bener ngga explore kemampuan mereka karena ketakutan senior kalo anak baru bakal menggusur mereka dan menganggap anak baru itu ga tau apa-apa. Dramanya menghibur dan bagus sekali buat inspirasi juga.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Even if you think you won’t make it, fight to the end. In life, there are many things you start even if you know the predetermined end.”
364 notes · View notes
cecilmanurung · 7 years
Photo
Drinking Solo salah satu drama yang saya suka. Ceritanya ga berat (setelah nonton Signal dan The K2, Drinking Solo ini ngerubah mood yang tadinya tegang berat jadi loose dan bikin ketawa2) Dramanya sih alurnya sederhana. Tentang guru dan murid2 bimbel yang mau jadi PNS di Korea. Adalah Jin Jung Suk (akting Mas ini sumpah ngeselin tapi charming sama keliatan pinternya banget hahaha) mentor nomer 1 nya akademi sama Park Ha Na, mentor baru dari pinggir kota Seoul. Yaudah bisa ditebaklah yaa ceritanya kemana. Cuma drama Korea itu banyak scene2 yang bikin berkesan. Salah satunya waktu Jin Jung Suk nolong Park Ha Na online teaching. Terus denial nya Jin Jung Suk kalo dia care sama Ha Na dengan modus 'it is for the sake of my joint class' karena mereka ada kelas gabungan bareng. Kocak banget si cool jerky yang satu ini. Scene galau-galau nya ada juga. Drama ini juga menunjukkan budaya minum orang Korea sebagai pelepas stress dan juga kadang buat melepas penat. Kalo butuh hiburan, drama ini recommended buat saya.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
69 notes · View notes
cecilmanurung · 7 years
Photo
One of my favorite scene from The K2.
Suka banget sama non-physical interaction mereka. Je Ha yang cuma ngomong di layar ini bikin terharu banget dan baper parah gara2 Anna ngga jadi bikin ramen. Dia kaya semangat banget kasih petunjuk walaupun Anna ngga akan denger juga :”>
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“How is that she can’t find the gas valve? And just because of that, she can’t eat the ramen? Come on! All you need to do is turn the valve! Seriously! Ugh! How frustrating. How is it that a girl doesn’t know how to make ramen of all things? Ugh! How frustrating….. Should I make ramen for her?”
238 notes · View notes
cecilmanurung · 7 years
Photo
Lihat mereka berdua pegangan tangan aja bisa bikin baper yaa :D
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
SRKajol + Holding hands.
“Holding hands may seem like an innocent gesture, but they show more than a simple interlocking of fingers. Your hands are one of the most essential parts of your body: you build with them, feed with them, hold with them, touch with them, fight with them; they are the tools of the human body. To take a hold of another’s hand is to break from living individually. It is to link yourself to another being, to momentarily entwine your life with another’s, to promise, for a moment, that you need not face the world alone. More simple, more aesthetically naive than other forms of affection, i.e kissing, hugging, sexing.., the act of holding hands is often trivialized in its true implications.” (x)
202 notes · View notes