Tumgik
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Menjadi Biasa Seperti Tanpa Luka
Dalam setiap simpul ada masanya seseorang lelah merangkul. sebab, beban yang dipikul bukan lagi makanan punggung, saat kekasihmu ingin rampung tawarlah egoismu sedikit, pertahankan apa yang semestinya tidak patut untuk menjadi kenang.
Ingat! Dia yang terlebih-lebih melawan egoisnya demi tetap satu denganmu, dia yang sudah bersedia merendahkan dirinya sedasar-dasarnya, saat dia sudah lelah kamu perlu merasakan bagaimana dibuat payah.
Menjadi biasa seperti tanpa luka bukanlah hal biasa, sebab sakit hati yang meradang itu perlu dipendam, pola pikir harus terprogram sedemikian. Kamu harus balik menerima dia yang datang sebagai orang yang membuat keadaan hatimu tidak dalam kondisi mujur, saat dia datang merebah, kamu dengan besar hati membangunkannya agar tidak ternilai murah.
Biasakan apa yang tidak kita dapati dari seseorang, jangan dibiarkan hingga nanti hari hilang dan tenggelam, karena sesal adalah bayangan hitam yang selalu mengikuti, jika sudah pergi dan tidak menampakan diri ada hati yang akan berlaku sepi, sebab kosekuensi mengenal cinta bukan hanya mencintai saja.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Yang Terjadi, Simpanlah Dalam Peti.
Di kolong langit ini, kita akan dipertemukan dengan dua kepala yang lain pemikiran, dengan begitu tidak sedikit manusia yang saling beradu pendapat, sebagian darinya ada yang mengambil jalan sehat dan tidak bisa di pungkiri ada saja orang yang sengaja menjerat orang lain dengan memenangkan meja debat.
Yang telah terjadi biarlah menjadi catatan sesal yang patut disimpan di dalam peti.
Dan, kepada kamulah aku memberi kaki agar bisa menjalani segalanya yang sudah kita tali, kita perlu menjaga dan berjaga-jaga bahwa setiap perjalanan memiliki duri yang sama-sama melukai, sebab dengan begitu mulailah saling melindungi, karena itu aku menjadi payung dalam runtuhnya hujan kebumi, dilain kesempatan kamu bisa berbentuk arloji yang mengingatkan diri.
Yang sudah terjadi tidak semestinya kita balik menyakiti, baiknya kita merendah diri, kita tidak boleh saling makan satu sama lain, sebab ada perihal yang lebih jauh penting diurus dari pada memuaskan amarah yang tidak becus; jangan lagi berbuat angkara selama kita satu sama.
~Candra Haryadi
10 notes · View notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Hilangkan apa yang kamu tidak inginkan. sebab, hati pun mempunyai hak untuk hidup tenang, dengan itu bunuhlah rasa kehilangan--rasa itu penyebab kamu lupa kepulangan.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Yang Hilang, Buang.
Aku tidak pernah tidak menerima kamu dalam bentuk apapun, keyakinan mesti kutanamkan sesubur-suburnya, bahwa apa yang kamu katakan akan terwujud, ketika kita tidak lagi memeluk kaca yang nantinya akan menghancurkan segala-gala.
Suatu saat, kita akan bernobatkan dua orang yang paling senang dan jauh dari halang yang menyerang, ketika kamu tidak menganggap aku sebagai anak bawang--kamu menjadi bentuk dewasa yang tentu aku suka.
Kamu perlu menyudahi perseteruan dengan rasa kehilangan, sebab berdamai dengan masa silam adalah salah satu cara agar harapan berjalan dengan sesuai, karena lagi-lagi menyalahkan akan sebuah keputusan yang tidak lain adalah perihal yang membuat hati tidak menerima, maka hal itu yang akan memburu diri kita juga, kamu tidak akan pernah biasa menjadikannya tak ada jika rasa masih belum juga mereda.
Coba saja kamu ahli dalam melupa, mungkin aku mencinta dengan tidak perlu banyak tenaga. Denganmu aku mengerti bahwa apa yang dimiliki harus diperjuangkan dengan sekuat hati--dengan mencintai aku mengenal akan rasa patah di hati.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Sebagai Seseorang Yang Aku Harapkan
Kadang, kita perlu berbakat dalam memaafkan kesalahan. Manusia di bumi ini tidak pernah terlepas dari kata 'butuh'. Manusia yang mudah memaafkan sadar tidak sadar dia adalah orang yang percaya bahwa manusia tidak ada yang sempurna, bahwa setiap orang pernah berlaku salah juga.
Satu hari, di bumi tidak biasa-biasa saja, kamu menjadi sosok lain yang berbeda. Kamu rela merendah demi aku yang kemarin kamu anggap bawah, kamu meminta maaf bahwasannya kamu telah mengakui perlakuanmu yang menyebabkan hati tidak dalam kondisi baik.
Dan, kadang ada hal besar yang menghampiri kita di luar batas bayangan, ketika semuanya telah di depan mata, kita hanya menganggap itu hanya sebuah siaran yang sedang diputar, dengannya kita tidak percaya bahwa hal besar itu nyata, sebab yang menjadi harapan sudah terlalu lama tidak terkabulkan, dan dilain waktu kita disuguhkan kenyataan yang menembus batas keangan-anganan.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Suatu saat, kita akan berdampingan, ketika kamu tidak lagi hilang akal; berdua saja aku ingin kekal.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Berilah Aku Mahkota
Adakalanya, aku akan mendomplangkan dia dari ingatanmu, merebut kuasanya agar aku menduduki tahta yang tinggi di hatimu, tidak dengan keadaan sekarang ini yang yang sudah kuutarakan sebelumnya.
Percayalah! Sekeras batu apapun itu jika sudah terlalu dipecahkan maka dia pun akan berlaku demikian. Begitu pun perasaan, bayangkan.
Bayangkan, jika hari demi harinya hanya mendapat luka, mendapat senjata yang membuat hati tidak baik-baik saja. Maka, kamu pun tahu apa yang akan terjadi kedepan, semoga sebelum ada air mata yang tidak lagi kuat menahan, juga lambai tangan yang mengisyaratkan ketidak-kuatan, nanti sebelum semua itu terjadi kamu sadar dari jauh-jauh hari.
Aku ingin bermahkota layaknya dia.
Aku ingin menjadi pendampingmu di istana.
Aku ingin memiliki serdadu untuk melindungimu.
Aku ingin dicintaimu dengan rasa yang penuh, tidak ada paksa atau sekedar menjadikanku pelampiasan semata.
Baiklah, aku hanya perlu duduk dipangkuan ketahudirian. Aku semestinya tahu diri sebab kesalahanku mencintai tuan puteri, sebab mencintai apa yang seharusnya tidak mesti. Aku perlu bercermin pada sebuah kenyataan bahwa diriku bukanlah tuan di kerajaan, dengan itu lepaslah rasa yang memang tidak seharusnya tumbuh, sebab perasaan yang ku asa-asakan ini bisa dikatakan pembunuh.
Begitu pun kamu, seharusnya kamu tahu diri setelah menerima hati seseorang kamu malah dengan teganya mempermainkan, menganggap semuanya hanya sekedar ketika aku sudah memberi cinta yang sangat besar.
Kamu selalu begitu, menganggap aku selalu di kedudukan tidak pantas, segala yang aku punya pada akhirnya tidak dibutuhkan juga. Kamu lebih memilih dia yang sudah menghapusmu tak ada, meski begitu kamu tetap berharap sebuah bahagia yang menyapa. Baiknya kamu dinasehati tetua; wanita mencintai tidak dengan menjatuhkan diri juga.
Kamu hanya ingin menggenggam cakrawala, sementara tanganmu tidak sepanjang menara.
Kamu sedang menangkap bintang yang kabur dalam genggaman, sementara di waktu sama kamu menghadirkan orang dengan tujuan yang ambang.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Laki-Laki Pun Ingin Diperlakukan Semestinya
Suatu saat, setelah perjalanan yang cukup jauh ini menemukan titik penutupan, pernah ada rentetan harap yang kuterbangkan kepada yang Maha Akbar. Semoga lelahku ini menjadi sebuah kebahagiaan dilain waktu, meski di waktu lalu aku hadir hanya sebagai debu, meski di waktu lalu aku hanyalah penyapu sedu.
Laki-Laki memang tidak diperuntukan menangis, akan tetapi bukan berarti membuatnya tidak boleh bersedih, sebab laki-laki adalah perisai yang sukar dihancurkan, meski begitu laki-laki pun pemilik perasaan. adapun hatinya yang sedalam lautan, meski ada hal-hal yang membuatnya tidak cukup baik itu harus disimpan, walaupun hatinya sudah tidak mampu menguatkan--laki-laki harus berpenampilan paripurna di hadapan banyak orang.
Jadilah perempuan yang tidak selalu merasa diratukan, jangan selalu menganggap bahwa kamu yang paling nomor satu yang segala-galanya harus terkabulkan. Jika mencintai seseorang kamu pun perlu menyamaratakan, jangan sesekali kamu merasa ada di kedudukan nirwana, sementara kekasihmu kau duduki di dasar kasta terhina.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Aku Ingin Menjadi Dia
Aku sempat ingin menjelma menjadi dia, menjadi diri yang lain yang tentu kamu sukai.
Kamu dengan tega berbagi pada orang yang tidak sudi menerimanya lagi. Semestinya, kamu sadar ada perasaan yang harus kau bagi makan, sebab itu, jika tidak ada rasa kecintaan, janganlah jadikan dia peliharaan, biarlah dia liar mencari tempat pulang yang nyaman; sebab berdiam diri di hatimu tidak sedikit membuatku terserang.
Barangkali, jika diperbolehkan aku ingin saja meminjam apa yang dia punya, aku pun ingin merasakan bagaimana rasanya diperlakukan layaknya dewa, setelah peluh ini membasai sebujur tubuh yang tak ada nilai apa-apa.
Misal, suatu saat aku berhasil menjadi duplikatnya, apa kamu akan memperlakukanku selayaknya?
Beginilah cara manusia mencintai dengan buas, paling buas, perihal halangan hanyalah ranting-ranting yang mesti ditebas, orang yang tidak lain menganggap mencapai puncak hatimu lebih penting dari merawat luka-luka yang belum kering.
Perlu kuingatkan kembali! Segeralah menyudahi apa yang saat ini kau gapai sendiri, di belakangmu ada manusia yang lebih pantas kamu rawat sekedar dari memperjuangkan cerita yang telah tamat.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Penghapus Kenang
Barangkali, kita dihadirkan hanya sebagai penghapus kenang, kita ada karena ada yang hilang, dan pada rindu-rindu yang berguguran, kenangan-kenangan yang berserakan, maka kita hadir berwujud sapu tangan, rela basah demi menghapus air yang berlinang.
Dan, izinkanlah aku pulang jika rasa sudah tidak mendapat wewenang karena aku sudah tidak dapat menahan perasaan jika diberlakukan sewenang-wenang.
Sebab itu, kamu pilih aku pergi atau belajar melepaskan dia lagi?
Aku pikir jatuh hati satu ini akam sebagaimana mestinya; dua cucu manusia yang jatuh bersama-sama, terjermbap berdua pada kubangan juga bantalan. Namun, aku hanya jatuh sendirian, aku hanya menenggelamkan diriku teramat dalam, sementara kamu menjadi ilalang-ilalang di pekarangan, bergoyang senang saat aku kepayahan memperjuangkan. Lalu, di mana titik aku kurang? Jika semua yang kulakukan adalah bentuk pertaruhan.
Lantas, bagaimana bisa hubungan ini akan tetap panjang kedepan, kalau mencintai aku saja kamu tidak sadar? Apalah arti sebuah hujan jika dirimu ingin kering sendirian?
Ada banyak hal yang perlu kamu tahu, perasaan pun butuh mengeluh. Ada kalanya seseorang yang menjadikanmu segalanya akan berhenti langkah, bukan dia tidak setia, namun tubuhnya sudah tidak banyak tenaga, sebab dia lelah mengejar demi sejajar, dan di saat bersamaan kamu malah ingin lain banjar.
~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Kamu pilih aku pergi atau belajar melepaskan dia lagi?
-Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
TIPU
Kamu telah berbuat tipu, hingga akhirnya aku tahu; mawar pun benalu.
Lalu, untuk apa kamu berkata mencintai aku? Setelah ku tahu ada nama yang berisik kamu sebut selain aku, ada seseorang yang masih kamu simpan dalam selip pikiranmu, seseorang yang menjadikan matamu hujan lebat, dia yang membuat hari-harimu pernah hebat.
Mungkin, kamu tidak terima atas sebuah pelepasan, kamu memang benar-benar tidak rela diputuskan, sedangkan dia (seseorang yang hadir jauh sebelum aku) sudah jauh-jauh hari meniadakan kau.
Tapi...
Kamu tetap menjadikannya apapun yang kamu suka, tetap bagaimana pun dia yang kamu puja.
Lalu, untuk apa aku dihadirkan sebagai orang baru yang mengisi hati? Sedangkan di dalam aku tidak merasakan sebuah kesan-kesan, malah aku menemui nama lain yang masih kamu harapkan.
Namun...
Kesalahan tidak hanya pada dirimu, adalah aku yang mencintaimu dengan terlalu, aku yang berharap lebih sebagai lakon penting yang dipasangkan, disama-jajarkan denganmu. Tapi, duniaku terlalu dongeng, kita adalah buah imajinatif yang konsekutif, benar-benar dicintai olehmu adalah kemustahilan yang aku ciptakan, perhatian darimu adalah sebuah fabel yang dibacakan.~Candra Haryadi
0 notes
candraharyadi-blog · 6 years
Text
Kebohongan adalah caramu menyembunyikan rasa, bahwasanya ada nama yang berisik kau sebut selain aku.
-Candra Haryadi.
0 notes