Tumgik
bunsyam · 3 years
Text
Bisa jadi apa yang aku perjuangkan dan apa yang kau perjuangkan berbeda
Aku hanya senang karena kita berdua berjuang. Meski pada akhirnya bisa saja kita berjalan tak beriringan bersama. Sekali lagi ku sampaikan, aku hanya senang karena kita berjuang. Setidaknya hidup kita lebih bermakna, toh kita tahu rencana terbaik adalah rencana-Nya
6 notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Tumblr media
Tumblr media
376 notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Yang Dibawa Mati
Pagi ini dapat kabar mengejutkan, kakak sepupu meninggal karena penyakit ginjal. Rasanya seperti mimpi. Belum seminggu yang lalu aku dan ibu menjenguk ke RS tempat almarhumah dirawat. Allah berkehendak waktu terhenti untuk almarhumah kakak sepupu di dunia ini. Ia cabut nyawanya, Ia pisahkan dengan keluarganya, anak-anaknya.
Alhamdulillah aku masih bisa bertakziyah, menyolatkan hingga turut mengantar hingga ke tempat persemian terakhir. Dzikrul maut begitu kuat kurasakan. Betapa manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah. Seberapapun harta yang dimiliki, tidak akan bisa membuat tanah diganti emas perak. Sebesar apapun cinta yang dimiliki untuk anak buah hati, tetap tak bisa dibawa ke liang lahat. Kita akan sendiri-sendiri.
Amal baiklah teman baik kita. Al Quran yang dibaca, sedekah kepada sesama, pertolongan bagi yang membutuhkanlah yang akan jadi lampu penerang kita di alam sana.
Ya Allah, matikanlah kami dalam keadaan husnul khatimah....
0 notes
bunsyam · 4 years
Text
Diet #Day1
"Udah kurus ngapain diet", "Diet tuh buat yang gendut", "Lebaaaaay". FYI, berat badanku terakhir ditimbang tuh 58 kg. Dan menurutku itu ga kurus. Dengan tinggi badan 154 cm keberadaan lemak tuh masih ada di mana-mana. Berat badan naik setelah pandemi menyerang. Jujur banget karena kurang gerak, karena kerjaan rebahan, dan kebanyakan ngedrama. Sungguh ku menyesalinya apalagi jaman-jaman Idul Adha itu makan daging kalap banget. Maklum jarang nemu daging kurban, kan.
Maka, kuputuskan untuk diet dengan tujuan utama SEHAT bukan kurus ya. Kurus mungkin secara tampilan lahiriah tapi lebih dari itu yang paling kuperhatikan adalah kesehatan tubuh.
Di hari #Day1 ini untuk sedikit laporan aku berhasil makan sedikit nasi meski masih ada goreng-gorengan. Ada gangguan berupa burger gratis yang dikasih sama Teh Ai. Mau ga mau daripada mubazir jadi dimakan aja. Huhu. Tapi dibanding hari-hari sebelumnya ada sedikit pengurangan makanan yang masuk ke perut.
Semangat untuk terus hidup sehat yuk.
#RiaDiet
1 note · View note
bunsyam · 4 years
Text
pola asuh orangtua donald trump, dan dampaknya pada jutaan manusia.
Donald Trump kena COVID-19. 
Beberapa cukup sopan untuk mengucap ucapan lekas sehat. Namun sebagian tertawa, menyumpahi. Hal ini dikarenakan Donald Trump dinilai tidak becus menangani COVID-19
Orang-orang menyoroti Trump, beserta kinerjanya beberapa tahun kebelakang yang meresahkan. Terlebih saat penanganan COVID-19.
Kemudian, beberapa waktu yang lalu, di salah satu post Instagram — muncul nama Mary L. Trump. Ia mengulas buku yang menjelaskan secara psikologi klinis (dan pengalaman pribadinya), mengapa Trump bisa seberbahaya itu. Mary adalah keponakan dari Donald Trump.
Tumblr media
Rupanya, ia banyak membahas bagaimana pola asuh orangtua Donald Trump yang baginya corrupted.
“Donald today is much as he was at three years old: incapable of growing, learning, or evolving, unable to regulate his emotions, moderate his responses, or take in and synthesize information.” ― Mary L. Trump, Too Much and Never Enough: How My Family Created the World’s Most Dangerous Man
Saya sendiri belum baca bukunya, tapi saya akan menyimpulkan beberapa paparan Mary via beberapa situs seperti nytimes, kutipan-kutipan di Goodreads, dan Mashables.
Keep reading
236 notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Apa yang kita rasa adalah yang terpenting
Tumblr media
KEDEWASAAN EMOSI
Salah satu topik yang agak jarang diangkat di Indonesia adalah kedewasaan emosi (emotionally mature).
Yang saya lihat, kebanyakan orang di Indonesia beranggapan bahwa kedewasaan emosi ini akan berjalan seiring dengan umur.
Padahal, berdasarkan pengalaman diri sendiri, kalau nggak sering-sering dikulik, kita jarang sadar bahwa secara emosi, kita kurang dewasa.
Tumblr media
Setidaknya, ada 20 tanda kedewasaan emosi seseorang, diantaranya adalah:
1. Sadar bahwa kebanyakan perilaku buruk dari orang lain itu akarnya adalah dari ketakutan dan kecemasan – bukan kejahatan atau kebodohan.
2. Sadar bahwa orang gak bisa baca pikiran kita sehingga akhirnya kita tau bahwa kita harus bisa mengartikulasikan intensi dan perasaan kita dengan menggunakan kata-kata yang jelas dan tenang. Dan, gak menyalahkan orang kalau mereka gak ngerti maksudnya kita apa.
3. Sadar bahwa kadang-kadang kita bisa salah – dan bisa minta maaf.
4. Belajar untuk lebih percaya diri, bukan karena menyadari bahwa kita hebat, tapi karena akhirnya kita tau kalau bahwa semua orang sebodoh, setakut, dan se-lost kita.
5. Akhirnya bisa memaafkan orang tua kita karena akhirnya kita sadar bahwa mereka gak bermaksud untuk membuat hidup kita sulit – tapi mereka juga bertarung dengan masalah pribadi mereka sendiri.
6. Sadar bahwa hal-hal kecil seperti jam tidur, gula darah, stress – berpengaruh besar pada mood kita. Jadi, kita bisa mengatur waktu untuk mendiskusikan hal-hal penting sama orang waktu orang tersebut sudah dalam kondisi nyaman, kenyang, gak buru-buru dan gak mabuk
7. Gak ngambek. Ketika orang menyakiti kita, kita akan (mencoba) menjelaskan kenapa kita marah, dan kita memaafkan orang tersebut.
8. Belajar bahwa gak ada yang sempurna. Gak ada pekerjaan yang sempurna, hidup yang sempurna, dan pasangan yang sempurna. Akhirnya, kita mengapresiasi apa yang 'good enough'.
9. Belajar untuk jadi sedikit lebih pesimis dalam mengharapkan sesuatu - sehingga kita bisa lebih kalem, sabar, dan pemaaf.
10. Sadar bahwa semua orang punya kelemahan di karakter mereka – yang sebenarnya terhubung dengan kelebihan mereka. Misalnya, ada yang berantakan, tapi sebenernya mereka visioner dan creative (jadi seimbang) – sehingga sebenernya, orang yang sempurna itu gak ada.
11. Lebih susah jatuh cinta (wadaw). Karena kalau pas kita muda, kita gampang naksir orang. Tapi sekarang, kita sadar bahwa seberapa kerennya orang itu, kalau dilihat dari dekat, ya sebenernya ngeselin juga 😂 sehingga akhirnya kita belajar untuk setia sama yang udah ada.
12. Akhirnya kita sadar bahwa sebenernya diri kita ini gak semenyenangkan dan semudah itu untuk hidup bareng
13. Kita belajar untuk memaafkan diri sendiri – untuk segala kesalahan dan kebodohan kita. Kita belajar untuk jadi teman baik untuk diri sendiri.
14. Kita belajar bahwa menjadi dewasa itu adalah dengan berdamai dengan sisi kita yang kekanak-kanakan dan keras kepala yang akan selalu ada.
15. Akhirnya bisa mengurangi ekspektasi berlebihan untuk menggapai kebahagiaan yang gak realistis – dan lebih bisa untuk merayakan hal-hal kecil. Jadi lebih ke arah: bahagia itu sederhana.
16. Gak sepeduli itu sama apa kata orang dan gak akan berusaha sekuat itu untuk menyenangkan semua orang. Ujung-ujungnya, bakal ada satu dua orang kok yang menerima kita seutuhnya. Kita akan melupakan ketenaran dan akhirnya bersandar pada cinta.
17. Bisa menerima masukan.
18. Bisa mendapatkan pandangan baru untuk menyelesaikan masalah diri sendiri, misalnya dengan jalan-jalan di taman.
19. Bisa menyadari bahwa masa lalu kita mempengaruhi respons kita terhadap masalah di masa sekarang, misalnya dari trauma masa kecil. Kalau bisa menyadari ini, kita bisa menahan diri untuk gak merespon dengan gegabah.
20. Sadar bahwa ketika kita memulai persahabatan, sebenernya orang lain gak begitu tertarik sama cerita bahagia kita – tapi malah kesulitan kita. Karena manusia itu pada intinya kesepian, dan ingin merasa ada teman di dunia yang sulit ini.
Written by @jill_bobby
Referensi: https://youtu.be/k-J9BVBjK3o
4K notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Pengen Belajar Produktif
Semalam salah seorang teman menyampaikan pesan lewat Whatsapp, intinya dia merasa hidupnya tidak produktif dan ingin "terbebas" dari perasaan rendah diri karena ke-tidakproduktifan-nya tersebut. Kubalas ia dengan sebuah pertanyaan, "tujuan dan cita cita yang ingin kamu raih apa?"
.
Lalu kusampaikan pula bahwa produktifitas bagiku artinya semangat. Semangat melakukan apapun, tanpa ada paksaan, tanpa ada keluh kesah di akhirnya. Apapun kegiatan atau aktifitas yang kulakukan bila itu diberi asupan semangat energi penuh bagiku itu sudah sebuah produktifitas.
.
Kusampaikan pula jangan bandingkan produktifitas kita dengan seseorang. Karena seringnya perbandingan itu tidak apple to apple. Melihat produktifitas seorang penulis atau influencer di media sosial misalnya. Tentu saja produktifitas kita berbeda dengan mereka. Ukur produktifitas dengan patokan diri sendiri. Bila kemarin hanya membaca satu halaman, maka besok usahakan 1,5 halaman. Itu sudah lebih produktif.
.
Pesan ini kusampaikan pada diriku juga. "Waktu berlalu begitu saja tak bisa dihentikan atau diulang kembali, lakukan saja apa yang kau sukai dan akan berguna untuk kehidupan dunia dan akhiratmu"
1 note · View note
bunsyam · 4 years
Text
Tumblr media
Akhir akhir ini aku digamangkan oleh keadaan. Di satu sisi aku ingin resign dari pekerjaan, sisi lain aku ingin mencoba berwirausaha meski ada kecemasan akan kegagalan. Tapi pula aku ingin sekali meraih impian yang selama ini bersembunyi hilang ga tau di mana. Mimpi itu tiba tiba muncul memberi semangat agar aku bergerak demi kebermanfaatan yang lebih luas lagi. Mimpiku aku tidak ingin hanya bahagia hanya untuk diriku, tapi aku ingin juga melihat orang orang di sekelilingku turut merasakannya.
Aku berencana selepas resign dari pekerjaanku untuk membuka usaha cemilan. Cemilan kecil-kecilan yang diproduksi oleh dua tanganku sendiri untuk kemudian keponakanku dan teman-temannya jual di sekolahnya. Sangat sederhana bukan? Sepertinya mudah sekali untuk mengerjakannya. Mungkin tanganku akan pegal-pegal karena banyak menggoreng? Hehe... Tak apa, yang penting aku mengerjakan sesuatu yang aku sukai; memasak.
Kita tak pernah tahu masa depan akan membawa kita ke mana. Aku hanya memiliki keyakinan jika kita bekerja keras hari ini, masa depan akan lebih "ramah" terhadap kita dan kita tinggal "memetik" buah kerja keras kita. Karena rumus kesuksesan itu sama dengan kerja keras ditambah perjuangan dibumbui pengorbanan tanpa meniadakan doa. Aku kini sedang pada posisi ingin sekali mendapatkan masa depan yang indah dengan hasil kerja kerasku. Aku ingin sekali mewariskan kebahagiaan kepada keluargaku, saudara-saudaraku, tetangga-tetanggaku, teman-temanku, dan masyarakat. Aku ingin sekali menjalani kehidupan yang berkah, yang sibuk, yang selalu dalam kebaikan, yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain.
Ada yang mengatakan bahwa 1 dari tiga hal yang tidak perlu diungkapkan ke orang lain adalah tentang rencana mimpi ke depan. Tapi aku justru ingin mengungkapkan keingingnanku itu agar menjadi pelecut semangat bagiku.
Baiklah, ku mulai dari kenapa aku mencoba untuk berwirausaha. Jujur saja di lingkunganku banyak orang yang terkena riba, termasuk keluargaku sendiri. Susaah sekali rasanya menghilangkan dosa yang seolah sudah membudaya itu. Urusan riba ini seolah tiada henti. Meski hutang sudah lunas, keinginan untuk berhutang lagi itu ada dan akibatnya gali loba tutup lobang. Memang, untuk masyarakat menengah ke bawah rentenir itu ibarat penolong. Ada saat mereka membutuhkan.
Kok jadi panjang ya. Well, sebenarnya lewat wirausaha ku nanti, aku ingin sekaligus memberdayakan anak-anak sekolah di kampungku untuk mulai belajar dagang. Kripik cemilanku nanti akan dijual oleh mereka di sekolah masing-masing. Pendapatan yangereka dapat nanti akan digunakan untuk membantu membayar SPP sekolah yang jujur saja untuk kalangan menengah ke bawah jumlahnya cukup tinggi. Oleh karena itulah aku ingin membantu orang tua mereka dengan memberdayakan anak-anak sekaligus menjadi sarana mereka belajar berwirausaha.
Ke depannya aku ingin melebarkan usahaku ke bentuk yang lebih besar lagi seperti membuka warung permanen/kedai/caffe aneka cemilan dengan tetap menggunakan pola pemberdayaan masyarakat. Mimpiku yang paling tinggi adalah punya cabang warung di 34 provinsi di Indonesia.
Kita lihat nanti, sejak tulisan ini dipublikasikan tanggal 28 Mei 2020 pada sore hari. Apakah yang akan terjadi padaku dalam 1, 2, 5, atau 10 tahun lagi?
Ya Rabb, kabulkanlah mimpi-mimpiku
Ria Bunsyam
Yang sedang bermimpi
3 notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Pada akhirnya semua musibah ini mengajarkan kita bahwa apalah kita ini tanpa perlindungan dari-Nya? Tak punya kuasa atas apa-apa tapi sombongnya luar biasa. Terlalu banyak bercanda hingga Dia murka. Selama ini mungkin kita terlalu banyak hidup dalam hal-hal yang sia-sia.
0 notes
bunsyam · 4 years
Text
Ada dua hal yang ku sembunyikan dari mu. Yang pertama meninggalkanmu aku tak mau dan yang ke dua aku akan tak baik-baik saja bila harus berpisah darimu. Meski kehadiranku mungkin hanya pelengkap kehidupanmu yang mengasyikan itu. Meski aku hanya kau anggap seorang biasa. Meski aku tak berarti apa-apa.
1 note · View note
bunsyam · 4 years
Text
Dunia Tak Harus Tahu
Rasanya tidak semua harus tahu kalau bahagia miliknya adalah dengan keliling dunia menaiki kapal pesiar
Hadirkan ribuan “suka” di media sosial.
Sementara bahagiaku cukup dengan menyiram bunga-bunga di taman belakang. Menunggu ia mekar perlahan.
 Rasanya tidak semua harus punya barang mewah edisi terbatas keluaran merek ternama untuk tampil percaya diri
Karena aku pribadi bahagia hanya dengan minum secangkir kopi panas
Membicarakan mimpi-mimpi sederhana berdua denganmu
1 note · View note
bunsyam · 4 years
Text
Banyak Berpura-Pura
Selama ini aku banyak berpura-pura. Orang melihatku sebagai sosok ekstrover sempurna padahal dalam hati aku kesepian juga. Mereka hanya tak tahu saja bahwa luka yang kupunya meski tak sebesar bumi, ianya tetap memberikan bekas luka di hati.
Tapi bukankah hidup memang tentang menjumpai masalah dan mengakrabi ujian? Kepura-puraan hanyalah alat untuk bertahan. Karena selain bergantung pada-Nya kita juga harus punya strategi pertahanan diri. Bolehlah orang lain menganggap diri tak berarti. Tapi setidaknya hati ini disayangi pemiliknya sendiri.
.
1 Maret '20
0 notes
bunsyam · 4 years
Text
Cerbung: Mbak Adele
Cerita gak berfaedah. Tentang cowok yang tinggal di kostan cewek. Dibaca kalau kalian lagi nggak ada kerjaan aja.
Monggo~
Chapter 1 - Someone Like You
Chapter 2 -  Love The Way You Lie
Chapter 3 - Chandelier
Chapter 4 - All Out of Love
Chapter 5 - Don’t Say A Word
Chapter 6 - Your Favorite Place
Chapter 7 - After The Fall
Chapter 8 - Accidentaly In Love
Chapter 9 - I’m Here For You
Chapter 10 - This is Why I Need You
Chapter 11 - Best I Ever Had
Chapter 12 - All I Ask
Cerita ini Fiksi. Tapi.. 60% nyata. Nggak ngerti? Sama gue juga. Silakan post yang ini di-like dulu, keburu nanti tenggelam sama quote dkk.
4K notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Mungkin aku hanya belum siap kehilangan
Usai Sebelum Dimulai
Setiap kali kau menyebut namanya, sialnya hatiku menjadi tak karuan. Mengetahui kau tak pernah menaruh rasa padaku saja, aku sudah berantakan. Lalu sekarang aku harus pura-pura menampilkan senyumku di tiap namanya muncul dan kau seperti bahagia menceritakannya.
Aku tau ini bukan salahnya jika ia menjadi pilihanmu. Pilihan orang yang aku pilih dari semua yang mencoba datang dan meminta hatiku. Mungkin kau menemukan bahagia yang selama ini kau cari yang tak kau temukan ketika bersamaku. Dan harus sehancur apa lagi aku untuk mau mengakui bahwa aku tak memiliki sesuatu yang bisa membuatmu merasa nyaman untuk memilihku.
Ini bukan salahnya, pun aku tak menyalahkannya. Karena biar bagaimanapun ini tetap kesalahanku. 
Kita, adalah sesuatu yang harus berakhir. Yang padahal belum pernah dimulai sama sekali.
1K notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Kebohonganku
Di setiap tempat-tempat ramai, aku selalu berpura-pura tidak mencarimu padahal nyatanya diam-diam aku selalu.
Di setiap kau terluka, aku selalu berpura-pura sudah tak peduli padahal nyatanya diam-diam aku berharap mampu untuk ada dan terus berdoa agar kau cepat kembali bahagia.
Di setiap namamu yang terlintas dari tiap tanya mereka, aku selalu berpura-pura sudah baik-baik saja padahal nyatanya diam-diam aku tersiksa.
Di setiap kepura-puraanku tentang kemampuanku untuk bisa jauh darimu, padahal nyatanya, diam-diam, aku masih tak bisa.
2K notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
“Meski jika pada akhirnya keadaan tetap tidak mengizinkan kita bersama, kau adalah segala sesuatu yang hampir yang tidak akan pernah aku sesali sama sekali.”
2K notes · View notes
bunsyam · 4 years
Text
Ya Gini Aja
Setiap orang pasti punya batas lelahnya masing-masing. Ada saja waktu di mana inginnya melupakan apa yang terjadi. Mencoba untuk ga mikirin apa-apa. Males ngapa-ngapain karena emang udah lelah banget. Bahkan untuk sekedar membalas jokes receh seorang sahabat misalnya. Iya, bisa sampe merasa lelah cuma gara-gara hal kayak gitu doang. 
.
0 notes