Tumgik
belongstoshofwa · 2 months
Text
Fase denial ini akan kapan bertemu selesai
0 notes
belongstoshofwa · 3 months
Text
Tidak ada yang lebih membuatku merasa terus dikejar dan harus terburu-buru, selain kematian dan juga umur kedua orang tuaku.
Aku tak peduli dengan apa yang kini telah dimiliki dalam hidup orang lain. Karena satu-satunya yang kupedulikan kini, bagaimana pulang dalam keadaan dimaafkan dan membuat orang tuaku tak lagi menderita di usia senjanya.
@milaalkhansah
228 notes · View notes
belongstoshofwa · 3 months
Text
Terlalu riuh di dalam
Tidak berdengung namun berisik
Tiada yang menganggu namun terasa mengusik
Riuh.
Terlalu rumit hubungan
Tidak mengikat namun sesak
Tiada yang menuntut namun berikan kebingungan
Rumit.
Terlalu kusut tanpa muncul pengurai
Tidak mencekik namun tercekat
Tiada yang diurus namun perlu selesai
Kusut.
0 notes
belongstoshofwa · 4 months
Text
Seorang
Seorang berpasrah saja saat aku jujur padanya tentang gelisahku, tentang gusarku. Lantas aku merasa bersalah, sangat. Kejujuranku muncul di tengah amukan badai yang sedang ia coba atasi. Menambah daftar hal-hal yang perlu dihadapi.
Aku butuh saran. Kujangkau orang yang sedang ada di dekatku. Bercerita secara anonim. Di pertengahan kisah, suaraku tercekat, nafasku tersendat. Sembari berbisik dalam hati. Kata mana yang salah ku ucap? Langkah apa yang keliru ku ambil?
------
Seorang kecewa padaku. Aku tidak mendukungnya, ujarnya mengaku. Aku diam, tawarkan apa yang dia ingin? Sebuah penjelasan? Ataukah tidak butuh dijelaskan?. Terserah, jawabnya. Aku pun tetap diam. Terserah bukanlah permintaan.
-----
Seorang ingin bertapa dalam goa. Kesadaran akan kata-kata yang ia keluarkan ternyata mengandung bisa berbahaya. Ia tidak sempurna. Racun yang terkandung dalam kata-kata telah membawanya ke jurang kesalahan.
-----
Bertumbuh. Meski tanpa aku.
Bergerak. Meski telah usai.
0 notes
belongstoshofwa · 4 months
Text
"2023 still was a bliss."
Mengenal beragam manusia dengan latar berbeda, manusia lama yang tetap sama, manusia masa lalu yang muncul dan sempat menggoyahkan rasa.
0 notes
belongstoshofwa · 1 year
Text
Masalah Botol Minum
"botolku mana?" menjelang magrib hari sabtu 28 Januari 2023, aku kehilangan botol minum hadiah ulang tahun dari seseorang.
semenjak punya botol minum baru, konsumsi air mineralku mengalami peningkatan, aku jadi sering minum ketika senggang.
setelah usaha mencari ke tempat-tempat yang 'mungkin botolnya ketinggalan di suatu tempat,' dan dugaan 'jangan-jangan botolnya diambil orang karena tergantung di motor dan aku lupa ngambil?', aku cerita ke ibunda kalau botol minumku beneran ilang T.T
"gak usah sedih, mungkin takdirnya emang sampe situ."
TAPI KAN TAPI KAN, BELUM NYAMPE SEBULAN BOTOL ITU BERSAMAKU
aku langsung bete mendengar respon ibunda wkwkwk
responnya benar, aku tau, namun bukan berarti aku bisa begitu saja "oh, baiklah, aku rela kehilangan botol~"
bisa tidak, sebelum memintaku bersikap rela, mohon merespon dulu kesedihan saya yang sudah menyalahkan diri sendiri karena teledor dan nggak amanah menjaga barang pemberian orang?
langsung diminta ikhlas:( sambil ngomongin takdir:( andai hidup hanya untuk pasrah, barangkali aku tak perlu gundah:(
Tumblr media
kenapa, ya? udah memikirkan hal-hal besar, ternyata dapat ujian dengan hal 'kecil.'
seringkali berpikir bagaimana kalau aku kehilangan teman? kehilangan orang terdekat? kehilangan kesempatan? sering membuat skenario di pikiran tentang 'kehilangan.'
tapi gak pernah kepikiran untuk membuat skenario kehilangan kecil, contohnya kehilangan botol.
ternyata, ujian keikhlasan bukan tentang seberapa mahal namun tentang seberapa sayang kita pada sesuatu.
aku sayang botolku yang warnanya cakep dan membuatku jadi rajin minum, lantas aku kehilangan botolku.
dan rasanya berat untuk menerima, karena: 1) pemberian orang, 2) botol minum satu-satunya, 3) usianya belum sampe satu bulan
satu pekan setelah kehilangan botol dan beralih dengan nge-refill botol mineral kemasan untuk konsumsi sehari-hari...
BOTOL MINUMKU KETEMU! DI TEMPAT YANG TIDAK AKU DUGA!
Terima kasih Allah, sudah mengingatkan hamba agar tidak terikat pada harta benda dunia, sekecil apapun itu.
i learnt.
9 notes · View notes
belongstoshofwa · 1 year
Text
Cita-cita yang selalu berubah seiring perjalanan usia, kini telah menemukan muara: aku ingin jadi ibu rumah tangga.
0 notes
belongstoshofwa · 1 year
Text
"2022 was a bliss."
untuk kegagalan yang belum pernah aku terima sebelumnya, untuk penerimaan "jika tidak gagal, niscaya aku hanya akan menjadi sosok jumawa," untuk kesempatan yang datang tiba-tiba, untuk orang-orang yang masih tetap sama.
0 notes
belongstoshofwa · 2 years
Text
Amazed
Ketika masih berstatus siswi SMP, nilai UTS tafsirku 15 dari skala 100 (iye, jelek banget, aku aja syok kala itu), tapi materi tafsir adalah yang paling aku ingat di antara mapel diniyah lainnya (nahwu? shorof? muthola'ah? fiqih? khot? bye bye kabeh).
Dan tahun ini sepertinya merupakan tahun yang membuatku sering mengulik-ngulik tafsir ayat-ayat Al-Qur'an. Makin mengulik, makin jatuh cinta. Makin diulik, makin menimbulkan kekaguman.
Kalau aku nggak kuliah di jurusan Psikologi dan malah berjalan di jalur pendidikan agama(?) sepertinya prodi yang aku ambil adalah Tafsir Al-Qur'an! Aduduh.
Jujur beberapa tahun lalu tuh kalau denger orang ceramah yang pake ngutip ayat + baca terjemahannya, aku ngerasa bosan. Nggak menarik. Semacam masuk ke telinga kanan, keluar dari telinga kiri.
Sekarang juga masih kaya gitu, sih, ehe. Tapi udah ada beberapa ayat 'tertentu' yang menarik minatku. Dan kadang-kadang ngerasa 'nyessss' di hati. Ngena banget ampe terharu:')
Dan aku pun bingung mau nulis apaan lagi wkwk, pokoknya amazed. Seperti sedang melakukan perjalanan spiritual(?) lewat ayat-ayat yang bikin aku merasa lebih deket sama Tuhan.
Bahagia masih diberi kesempatan untuk tetap menjadi muslim yang bisa makin baik lagi dari sebelumnya, yaa muqollibal qulub, tsabit qalbi 'alaa diinik! (<- doa yang bikin merinding pas aku tau makna sesungguhnya)
0 notes
belongstoshofwa · 2 years
Text
more and more
makin lama hidup di dunia, makin melihat banyak peristiwa
beberapa meninggalkan cerita yang bermakna
beberapa lagi menimbulkan "oh, ternyata begini rasanya"
contohnya seperti penyesalan
baru-baru ini aku memiliki penyesalan
namun jika pun aku bisa memutar waktu dengan sebuah kesempatan
aku tetap tidak akan mengubah pilihan
makin lama hidup di dunia, makin mengalami aneka peristiwa
yang bisa digunakan sebagai argumen pamungkas
"aku emang gak sepintar kamu tapi aku punya lebih banyak pengalaman daripada kamu. Jangan kurang ajar sama orang tua."
bukan please educated youself
tapi please respect the olders
jiakh.
0 notes
belongstoshofwa · 2 years
Text
Dibalas Kontan
Baru tiba di rumah setelah dua pekan ke luar kota untuk mengejar dokter yang tidak berada di Bacan, baru banget naruh tas dan kresek isi jajanan pasar hasil dari mampir di perjalanan pulang dari pelabuhan. Ummi ngasih aku amplop, isinya uang. Serta merta aku mengernyitkan dahi karena nggak ada pekerjaan yang kulakukan baru-baru ini sampe bisa menghasilkan uang.
Aku: Hah? Kenapa aku dikasih ini?
U: Nggak tau, pekan lalu ada yang nitip buat mbak shofwa.
A: Padahal aku udah lama nggak sede...
...terdiam mendadak, urung menyelesaikan kalimat begitu mengingat satu momen yang baru saja terjadi kemarin.
Percaya nggak bahwa memberi dapat memperlancar rezeki? Aku percaya bangeeeeet akan hal itu. Kepercayaan yang membuatku berusaha merutinkan sedekah shubuh. Pagi hari adalah waktu yang dianjurkan untuk besedekah karena ada malaikat yang turun dan mendoakan orang-orang yang sedekah shubuh~
Kemarin saat mengantarkan adikku ke bandara, kami sempat mampir ke Indomaret dan aku nitip beliin yogurt sebiji untuk sarapan pagi. Waktu mau gantiin uang, qadarullah di dompetku cuma ada 50rebu dan uang kecil dia juga cuma 22rebu hasil kembalian dari Indomaret. Barter aja, lah. Aku kasih dia 50 rebu, dia kasih aku 22 rebu padahal harga yogurtnya cuma 10 rebu.
Gapapa. Adek sendiri. Dia udah ngerantau lagi. Itung-itung nambahin uang jajan dia meski hanya 18 rebu wkwk. Lagian aku udah dua pekan nggak sedekah, berasa ada yang kurang euy. Karena aku diajari bahwa uang harus mengalir. Mengelola keuangan adalah tentang menahan dan melepaskan. Menahan untuk diri kita secukupnya (kebutuhan primer + nabung) dan melepaskan (infak/sedekah/kurban).
Lalu... pagi ini aku malah dapat rezeki berupa uang dengan jumlah yang cukup bikin terkejut:') padahal kemarin 'hanya' sedekah 18 ribu.
Qodarullah wa maa-syaa-a fa'ala. Ini adalah takdir Allah, dan apa yang Dia kehendaki, Dia Perbuat.
0 notes
belongstoshofwa · 3 years
Text
Kerudung
"ingatkan dalam kebenaran, lalu dalam kesabaran."
Begitulah kira-kira makna dua ayat terakhir surat al-asr. Pernah menjadikan surat tersebut sebagai doa pulang sekolah, justru aku baru tau maknanya di tahun 2021. Sedikit miris, haha.
Sore ini aku mengisi mentoring yang isinya anak-anak SMP, masuk waktu Asar aku menyuruh mereka untuk salat.
"Nanti aja waktu pulang." Ujar seorang mentee.
"Heh, kalau lima menit lagi mati gimana? Kalau nyampe rumah udah magrib trus ketinggalan salat Asar gimana? Salat sekarang."
Hanya dua orang yang salat karena yang lain sedang haid. Aku tidak terlalu memperhatikan ketika mereka mulai salat, ntah udah sampe rakaat berapa, aku baru melihat ada satu orang yang rambutnya keliatan karena balapan dengan panjang kerudung (konteks: salat pake bawahan mukena aja, atasannya kerudung).
Ok. Pura-pura nggak lihat.
Setelah itu kami melanjutkan mentoring, ada satu momen sepintas saat rambut mentee yang sama terlihat lagi (emang rambut dan kerudungnya suka balapan gitu). Serta merta kualihkan pandanganku ke arah lain.
Ok. Pura-pura nggak lihat (2).
Begitu saja. Aku tetap melanjutkan mentoring hingga selesai kemudian pulang.
Dan malam ini aku menulis di tumblr karena sedang merasa benci sama diri sendiri sekaligus merasa gagal sebagai mentor.
0 notes
belongstoshofwa · 3 years
Text
Renovasi Rumah
Hari ini suasana rumah berisik oleh suara tukang memaku ntah apa dan mencopot seng. Air tidak mengalir sejak pagi, membuat tumpukan piring semakin menumpuk, membuat orang rumah tidak bisa masak, dan yang paling penting membuat aku gagal mandi padahal udah diniatkan dari sebelum tidur. Selalu berada di rumah dengan hujan yang sering mengguyur deras bikin aku sering lupa mandi--
Hari ini dua orang laki-laki tidak kukenal datang ke rumah menghabiskan dua cangkir kopi dan satu termos air minum. Mereka ngobrol sebentar dengan ummi sambil mengadon semen dan menyusun batako. Sayup-sayup kudengar percakapan yang isinya seputar pertanyaan asal daerah.
Hari ini suasana rumah tidak sepi sampai aku berpikir apakah Nadia terganggu oleh suara-suara yang ada saat sedang menghadiri kelas perkuliahan daring. Aku tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh tukang yang menciptakan suara dari bagian depan rumah. Ummi bilang ada yang perlu di renovasi.
Hari ini dua gawai yang kumiliki silih berganti membuka marketplace, 12.12 sebentar lagi tiba, aku harus melakukan survei harga dan promo jika tak ingin rugi. Sibuk melihat ratusan produk, masukkan keranjang-hapus-masukkan-hapus, tau-tau tiga jam sudah berlalu. Demi kewarasan otak serta menghindari pembelian impulsif, kutaruh gawai di meja, nggak boleh megang gawai dulu kalau nggak mau saldo rekening berkurang. Aku bergerak ke arah depan rumah karena mendengar saudariku sedang ngobrol sama abi. Begitu menyibak tirai antara ruang tengah dan ruang tamu, refleks berkata "WAWWW TERANG."
Hari ini suasana rumah di sore hari sudah berubah, bagian teras dijebol, beberapa seng dicabut yang membuka akses bagi cahaya matahari untuk masuk. Tak kusangka mencabut satu-dua seng bisa memberi efek terang yang signifikan, yah mungkin sebelumnya emang bagian teras terlalu gelap aja, sih, kekurangan asupan mentari--
Hari ini dua perubahan terjadi di rumah ini. Satu, bagian depan rumah yang sedang dalam proses dipugar. Dua, bagian dalam kepalaku yang sedang berpikir, 'teras rumah terang seperti masa depanku~'
p.s: air menyala lepas magrib
0 notes
belongstoshofwa · 3 years
Text
A & A
Kemarin, Abi dapat amanah baru.
Amanah bukan sesuatu yang patut dibanggakan, apalagi ketika di mataku terlihat seperti menerima amanah karena sami'na wa atho'na.
Sejujurnya terdapat perasaan khawatir karena -menurutku- Abi terjun ke pusaran masalah.
Semoga Allah selalu bantu. Allah memang selalu membantu hambaNya, namun untuk hal ini, semoga mendapat bantuan ekstra.
0 notes
belongstoshofwa · 3 years
Text
Kapan aku bisa membantu orang banyak dan mengimplementasikan ilmuku secara maksimal?(:
0 notes
belongstoshofwa · 3 years
Text
Bingung
Aku bingung gimana cara membuka tulisan ini tapi aku memikirkan hutan-hutan hijau yang dibakar untuk diubah menjadi perkebunan sawit.
Why?
Apakah para petinggi perusahaan tidak mempergunakan otaknya? Hutan hijau berkurang -> kepunahan keanekaragaman hayati -> global warming -> why you do that?
"Kan kalau makin banyak lahan, makin banyak tenaga kerja yang terserap, mengurangi pengangguran."
but... why?
Demi keuntungan? profit?
Pernah denger di salah satu video kalau some indonesian children yang kuliah di luar negeri, yang saat bersekolah di Indonesia masuknya ke sekolah internasional, mereka nggak tau bahwa uang yang mereka belanjakan itu jumlahnya besar.
Misal dikirim sekian ratus juta untuk biaya kuliah, ada yang 'ok, aku mau ambil 70 juta deh buat jajan' tanpa tahu bahwa 70 juta itu jumlah yang besar di Indonesia.
Oh, so i got like, "anak-anak ini mungkin suatu hari akan memimpin suatu perusahaan kemudian melakukan ekspansi dengan tidak mempertimbangkan kondisi bumi?"
Karena mereka nggak ngerti, mereka nggak tau. Mereka hanya belajar tentang bisnis.
Memimpin perusahaan tambang, gali terus kekayaan dalam bumi.
Memimpin perusahaan sawit, babat terus hutan.
Orang-orang yang -mungkin saja- tidak pernah memiliki pengalaman tinggal dengan alam sehingga tidak memiliki rasa empati terhadap alam.
0 notes
belongstoshofwa · 3 years
Photo
Tumblr media
Dikirimin foto ini dari seorang teman yang mendadak bertanya, “kita dah berapa tahun kenal, sih?”
Sepanjang di rumah aja, beberapakali merenungkan tentang pertemanan, beberapakali membuat tweet bertema teman dan pertemanan (panjang deh bahasannya), pelan-pelan memisahkan antara kenalan-teman-teman yang bisa dianggap dekat- teman yang saling mengganggap dekat.
Ketika masih merantau kan interaksi pertemanan biasanya hanya ala kadarnya saja saat liburan, pas masuk asrama lagi, balik ke tanah rantau lagi, yaa temenan lagi. Tapi sekarang beda, sekarang udah long distance friendship sama orang-orang yang kuanggap teman. Jadi aku mulai lebih memberi perhatian, lah, mau dibawa kemana hubungan kita?
Terkait foto di atas. Semoga bisa menjadi kenyataan~
0 notes