Tumgik
azwar-marbun · 2 months
Text
Sudah lebaran ke 3 tanpa Ibu, suasana lebaran masih kian terasa berbeda. Kebahagian dalam setiap momennya seketika hampa, hening sejenak kala teringat suasana saat bersama.
Selamat berlebaran. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat berkumpul bersama orang-orang tercinta. Semoga kita bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan.
11 notes · View notes
azwar-marbun · 5 months
Text
Pada akhirnya kita sendirilah yang menentukan ke mana melangkah dan kita sendiri pula yg merasakan segala akibatnya kelak. Pada tempat yang abadi kelak pun kita sendirilah yg mempertanggungjawabkan segala perbuatan. Untuk itu, mulailah melepas segala ketergantungan dan pengharapan kepada manusia, sebab Ia tak bertanggungjawab pada akhir hidup kita.
22 notes · View notes
azwar-marbun · 1 year
Text
Ada nasehat dari Buya Hamka, apa yang kau rasa baik untuk dirimu begitulah kau perlakukan temanmu, apa yang kau rasa buruk untuk dirimu janganlah kau perlakukan temanmu seperti itu. Sikap dasar yang mesti dimiliki jika hendak disenangi dalam pertemanan. Janganlah menjadi manusia bermuka dua, senang diperlakukan baik tetapi tidak berlaku baik kepada orang. Tidak suka diperlakukan buruk, malah bersikap buruk pada orang. Percayalah, seistimewa apapun kita dalam pertemanan jika kita suka berperilaku bermuka dua, lama kelamaan orang akan menjauh dan menghindar. Jika sudah demikian sulitlah bagi kita menemukan pertemanan sejati.
12 notes · View notes
azwar-marbun · 1 year
Text
Doa itu bukan hanya tentang pengabulannya, tetapi tentang hati yang tenang setelahnya. Sebab dalam doa tersimpul suatu kepasrahan dan keyakinan akan segala kuasaNya di setiap takdir dalam kehidupan. Bila doa-doa belum jua terkabul setidaknya ada hati yang tenang. Rasa cemas dan khawatir tidak akan berganti menjadi putus asa bila hati mendapati ketenangan. Hati yang tenang membuat keadaan tampak rumit berakhir menjadi baik-baik saja.
21 notes · View notes
azwar-marbun · 1 year
Text
KAMU adalah paras yg selalau hadir dalam lamunanku, pula kusebut namamu dan membayangkan dalam doa. Perasaan ini entah mengapa tertuju padamu. Maaf, bila aku masih malu-malu berterus terang, aku masih terjebak pada diriku sendiri. Tenang saja aku sudah menyiapkan ruang kerelaan bila ternyata KAMU bukan takdir Tuhan untukku.
0 notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Pada akhirnya segala persoalan hidup ini hanya kita sendirilah yg mengerti, biarkan orang lain menterjemahkan sebebasnya, sebab menjelaskan hanya akan menambah persoalan baru. Dan, pada akhirnya menyelsaikannya adalah tujuan, kan.
#menjadiSadar
1 note · View note
azwar-marbun · 2 years
Text
Masih dengan hujan yg sama, hujan kemarin yg belum usai. Begitu pula dengan rindu padamau tak akan usai di hari kemarin, hari ini pun masih sama, tetap merindumu.
3 notes · View notes
azwar-marbun · 2 years
Text
"Demi malam, apabila dia sudah sunyi senyap" (Ad-duha :2)
Siang yang dipenuhi berbagai macam persoalan dan kerumitan kehidupan, menguras fisik sekaligus kejiwaan. Disediakan malam sebagai waktu untuk mengistirahatkan diri, tak akan dibiarkan hambaNya terus menerus melelalahkan dirinya, menguras energi fisik dan jiwanya, begitulah Tuhan memberikan keadilannya. Malam tidak hanya sekadar disediakan sebagai waktu beristirahat, namun disediakan tempat untuk mengambil energi baru, ada waktu-waktu sunyi bagi seseorang untuk bersimpuh sujud, mengadahkan tangan sembari berpasarah agar diberi kekuatan dan keteguhan. Dijauhkan dari cemas dan khawatir hingga siang harinya menjalani segala hiruk pikuk kehidupan mendapat ketenangan. Ya, ketenangan adalah sumber energi terbesar menjalani hari.
1.)
2 notes · View notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Kepergian sang penerang akhir zaman
Sore itu, saat langit senja mulai gelap pertanda waktu maghrib segera tiba. Sembari menunggu masuknya azan maghrib saya membuka sosial media sesekali menyimak lantunan suara ngaji dari kubah masjid. Terbacalah sebuah berita yang rasanya tdak ingin tahu apa isiinya, sebab setelah tahu tubuh rasanya lemas membaca berita kepergian sosok ulama yang menjadi rujukan ummat di zaman ini, ya, Syeikh Dr Yusuf Qardawi, wafat di usianya 96 tahun. Ulama 'alim itu telah pergi untuk selamanya. Syeikh Qardawi, saya mengenalnya sebagai ulama yang tegas dalam berpendapat, berterus terang dalam berfatwa, tak ada khawatirnya bila fatwa-fatwanya tidak disukai sebagian kelompok umat Islam . Tidak ada keraguaannya dalam berfatwa selagi itu sesuai dengan agama dan realitas zaman. Syeikh Qardawi dikenal sebagai ulama yang Washityah (moderat, pertengahan) beliau tidak menyukai kekauan dalam beragama, juga tidak menyukai terlalu melonggarkan-melonggarkan perkara agama, sikap wasahatiyah itulah Ia diterima mayoritas umat islam dunia. Hal yang paling menarik adalah Syeikh Qardawi tidak hanya dikenal ulama Fiqh tapi juga dikenal sebagai ulama pergerakan, Ia terlibat dalam aksi-aksi politik. Ia membangunkan umat Islam dari tidur panjangnya, Ia ulama yang menggerakakn umat islam seluruh dunia untuk bangkit melawan dari segala penindasan yang dialami umat Islam. Fatwa-fatwanya membuat gentar musuh-musuh Islam, tak heran jika Ia dipenjara akibat sikapnya yang tak mau lunak ke pada penguasa zalim dari masa ke masa, akibat sikap tegasnya itu keluar masuk penjara adalah hal yang sering Ia rasakan, bahkan saat masih berusia 23 tahun penjara telah menjadi salah satu tempatnya bermalam sunyi bersama Rabb-Nya. Ketika di negerinya sendiri sudah tidak bisa menjadi tempat yang aman baginya, harus merelakan meninggalkan tanah kelahirannya sendiri, Mesir, Qatarpun menjadi tempatnya melanjutkan proyek-proyek kebangkitannya hingga akhir hayatnya.
Tentu, hal yang tak bisa lekang dari Syeikh Qardawi adalah kegigihan dan kesungguhan dalam ilmu. Ia dikenal bukan hanya sikap-sikap politiknya yang tegas, tapi karena karya-karyanya yang agung yang tersebar ke seluruh penjuru bumi. Melalui karya-karyanya umat Islampun tercerahkan dari suramnya kegelapan akhir zaman, keluar dari kekauan, serta terhindar dari kejumudan beragama. Melalui karya-karyanya Ia sampaikan maksudnya yang maha agung yaitu persaudaraan umat Islam (ukhuwah Islamiyah), bukunya yang berjudul fiqih ikhitlaf (fiqih perbedaan) hendak Ia sampaikan kalau perbedaan adalah hal biasa terjadi, perbedaan baginya adalah bagian khazanah keilmuan dalam islam, tak perlu ada saling bertikai, memaki, bahkan membenci lantaran perbedaan satu dua hal dalam fiqh khusunya. Hal yang paling terlihat dari kegigihannya dalam ilmu adalah di usianya mendekati senja hampir 1 abad membuka lembaran-lembaran kitab, mengkaji dari satu bab ke bab lain, dari satu kitab ke kitab yang lain tetap menjadi rutinitasnya, padahal pasca terkena Covid19 tahun 2021 lalu hampir sulit Ia untuk beraktifitas, tapi sekali lagi kegigihannya akan ilmu tak menyurutkannya, tidak hanya mengkaji utk dirinya masih sempatnya menyebarkan ilmunya lewat sisial medianya, youtube hingga TV yg ditontonton jutaan ummat. Buah dari ilmunya ia rasakan saat Allah yang maha pengasih penyayang memanggilnya kembali, umat islam seluruh dunia tak henti-henti memanjatkan doa-doa kebaikan untuknya. Pun, diriku tak lupa mendoakannya di penghujung malam "Semoga Allah mengangkat derajatnya disisiNya lantaran ilmunya yg agung, dikumpulkan bersama para solihin, siddiqin dan para nabi-nabi Allah, amiin ya rabbal alamin, aamin ya Rabbal alamain." Jasad dan ruhnya memang telah kembali kepada Rabbnya tapi ilmu bersama dengan karya-karya tetaplah menjadi penerang umat di zaman akhir ini. Meski, kita harus menghadapi kegelapan akhir zaman tanpa sang penerang umat di zaman ini. Kalau kita ingin melihat orang yang usianya mendekati 1 abad mendapat keberkahan umur lantaran ilmu-ilmu serta amal-amalnya beliaulah orangnya, Syeikh Dr Yusuf Al-Qardawi.
Subulussalam, waktu subuh, 26 september 2022.
2 notes · View notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Pada perih yang dirasa, pada luka yang menganga, selagi masih merapalkan DOA tak mengapa semua akan baik-baik saja, pada akhirnya.
1 note · View note
azwar-marbun · 2 years
Text
Dzulhijjah sudah memasuki perjalanan awal yang merupakan bulan terakhir di tahun Hijriyah, July juga sudah berjalan menuju 10 hari pertamanya, pertengahan tahun di tahun Masehi. Ini adalah hari-hari yang tepat untuk merfleksi diri kembali, tentu parameternya bukan pada capaian orang lain, tapi pada diri di hari-hari kemarin. Bukan pula hanya pada capaian duniawi, namun jga pada capaian ukhrawi. Sudah sejauh mana dan apa selanjutnya?
0 notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Hati itu sifatnya bisa berubah-ubah, hari ini engkau disukai esok bisa saja tidak disukai. Pun, hari ini engkau menyukai bisa saja esok tak ada rasa sama sekali. Untuk itu, jangan mudah menaruh harap pada hati seseorang atau memberi harap pada hati seseorang.
1 note · View note
azwar-marbun · 2 years
Text
Hal yg membuat seseorang tetap terus menjalani hidup dengan jiwa yg tenang meski hidup tidak baik-baik saja adalah rasa sadar sebagai HAMBA yg setiap ketetapan hidupnya ditetapkan oleh RabbNya baik baginya, sekalipun, kadang terlihat buruk dalam pandangannya sendiri. Bahwa, dengan meyakini segala ketetapanNya itu baik menepis perasaan was-was dalam menjalani hidup.
Ruang tunggu RS Adam Malik, 14 Juni 2022
0 notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Sedang tidak baik-baik saja, keadaan sedang tidak kondusif.
Meskipun meyakini pada akhirnya akan baik-baik saja.
Semoga dikuatkan oleh DIA yg maha kuat.
0 notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Sudah terlalu lama berada dalam 'cangkang' ini. Ingin keluar dan segera pergi darinya. Tapi apalah daya belum mampu diri ini. Duhai.. Sampai kapan batinku akan tersiksa. Melelahkan.
0 notes
azwar-marbun · 2 years
Text
Berkata Hasan Basrhi, engkau tidak akan dikaruniai sesuatu yg bukan untukmu.. sesuatu yg kau harap, sesuatu yg kau perjuangkan, sesuatu yg kau kejar bila belum jua kau dapati bisa jadi memang bukan diperuntukkan untukmu. Hilangkan cemas dan sedihmu, jauhkan galau dan risaumu. Jangan biarkan rasa bahagiamu direnggut akannya. Berkata pula Ibnu 'Athaillah, Allah SWT menetapkan untukmu sesuatu yang tdak kau suka, maka bersabarlah atas ketetapan yg Dia suka. Apa-apa yg kau dapati hari ini adalah sesuatu yg Allah sukai untukmu, berkeyakinan lah bahwa itulah yg terbaik saat ini.
0 notes
azwar-marbun · 2 years
Text
-Penerimaan-
saat ikhtiar telah maksimal, tawakal pun telah sepenuhnya, namun segala harap, keinginan dan apa yg hendak digapai belum terwujud bahkan seringnya bukan sesuatu yg kita harapkan pula terwujud. Pada titik inilah pentingnya kita melakukan 'penerimaan', penerimaan atas apa yg terwujud dalam hidup. Bila penerimaan itu dipenuhi keikhlasan terhindarlah dari rasa kecewa yg berkepanjangan, tenang jiwa dalam menghadapi hari-hari ke depan. Penerimaan yang berawal dari kesadaran bahwa kita adalah hamba yg diatur bukan mengatur, hidup kita berada pada pengaturanNya. Alangkah angkuhnya jika merasa apa yg kita atur (rencanakan) itu lebih baik dari pada pengaturanNya. Penerimaan itu harus tumbuh bersama keyakinan apa yg diaturNya kepada kita adalah hal-hal baik menurutNya, bukankah kita ini hambaNya? Taklah mungkin IA sengsarakan kita. Sperti kata Ibnu 'Atha'illah _Allah menetapkan sesuatu yg tak kau suka, maka bersabarlah atas ketetapan yg Dia suka_.
0 notes