Til Jannah.

This is what love feels like. Bear with me.. I spent three tissues already. Under certain circumstances… I could’ve been there. The only thing stopping me is this virus -and perhaps my parents preventive measures. I could be the first TI friend to hug you as someone’s wife, I could spend the lunch time talking to the amazing woman you called every night, I could spend the whole day not complaining the lack of schedule, cause seeing you smiling is a standalone agenda that can’t be replaced with anything. You know what happens under any circumstances? You, and how amazing you are. My dear, Tomorrow’s your wedding day. And I know, your path was always a long, rocky one, but I still can’t figure how come you never showed a sweat? You fight,  and you taught the rest of us how to, cause you don’t want your loved ones left behind you. You were always the one who brought me back to my race, no matter how flighty I’ve been in most cases.  I don’t know whether it’s your parents’ prayer or mine, but I couldn’t imagine a life without you as my friend. And you know what? No one’s ever not lucky to have you as their friend. They say you reap what you sow, but they don’t tell you that you could sow that much love to a person. You are a gift to everyone’s who met you, and no one could truly do it like you. It’s funny. You are the only close friend who didn’t get to read any of my letters. I’ve never finished one for you. It was all so difficult to build, cause no word can ever do justice on how life-changing my life had been since you took me by your hand. You know what’s also funny? Me saying that I might be burdened with the customary bridal showers, You agreeing yet still said “of course I expect you to throw one for me”. I may get what I want, but that won’t be fair. So I promise I’ll create something when the airs are clear! Thank you for all the weird days of us riding your motorbike together, of us studying upside down at every D-1s, of us hanging back and forth in each other’s room, of us reminiscing Bandung with less gloom. You’re so much a part of my life, and it’s time you spark someone else’s for the rest of your life. Til jannah, my sister.

lagi bab 4

gas-gas aja pokonya

huhu

Sometimes I think, I need someone who ask about my dream, My parents did it. But In this case, the responsibility to the parents is out of constraints. But I realize, when I ask myself bout my dream, I dont have it yet. This Final Thesis just make me think that it is the most important right now. In this injury time, I have risen my hands up. Maybe I need such a support, I dont need anything else.

------------

to whom should I be mad? releasing all tightness that I made myself. I wanted to stand up but limping, I want to smile but my chest felt tight. I can not think clearly. I'm afraid all my hopes crashing in vain. I wanted to cry but all stuck on my chest. I guess, this is a moment where I did not deserve happiness.

a Jupiter in My Galery

Pagi ini aku gabisa tidur, well aku abis minum kopi pas lagi keluar ma sekar pas ultah. Kemarin aku ulang tahun yang ke 22. Bahagia banget dan merasa Truly Blessed. Gimana ga merasa bersyukur, aku dikaruniani Allah begitu banyak kemudahan dan kebahagiaan. Selain kebahagian yang bersumber dari keluargaku, aku sangat bahagia memiliki segelintir sahabat yang sudah menganggapku seperti keluarga sendiri. Jangankan pas aku lagi ulang tahun, pas aku susahpun mereka selalu ada, baiklah akan aku ceritakan salah satu sahabatku.

Aku masih ingat sapaannya pertama kali di gedung yang menjadi saksi bisu betapa susahnya ujian Kalkulus. Ya di GKU Timur lantai 4, 9332. Penampilannya yang nyentrik dan kerudung selalu berwarna terang membuatnya mudah dikenali, namanya pun tak susah diingat. Dia selalu membawa tas yang bagiku cukup berat, bukan karena dia membawa buku yang banyak, namun dompet, power bank, binder, kotak pensil, payung, semua berukuran jumbo. Dia gapernah sedih, even dia sedih, dia tetep senyum, bikin gemes.

Semester 1 “kebetulan” nilai saya kurang memuaskan, saat itu mahasiswa TPB lagi ambis2nya nih ngumpulin IP, kebetulan dia mengalami nasib yang sama. Kemudian di semester 2, kami sering belajar bareng, curhat, main, dan lama-lama saya mendapat sebuah invitation grup, dimana grup tersebut menjadi salah satu grup terlovely yang pernah saya miliki, PPJ.

Semester 3, ketika aku bahagia dengan jurusan yang aku mau, sahabatku ini nampak sedih, aku masih ingat sticky notes yang menempel di dinding kamar lama nya, Allah tidak mengizinkan ia ke jurusan tersebut, namun memang rencana Nya selalu lebih indah, di jurusan yang ia naungi sekarang, dia berhasil memeroleh hasil akademik yang lebih memuaskan dan dia membuktikan dia bisa menjadi teladan untuk ketiga adiknya dirumah. Yang tak kalah penting, dia memperoleh sahabat-sahabat yang hangat di jurusannya, hmmm kekhawatiranku seumpama dia depresi pun hilang sudah.

Saat Diklat OSKM, ia bertemu dengan “beberapa” idaman yang kerap nongol di Line nya, saat ketemu ia menceritakan perkembangan dari perhelatan  chatting line nya. Kami sering melakukan hal-hal konyol, saat suatu ketika ke acara walls demidapet eskrim gratis. wkwkw, kayanya ga dapet deh waktu itu.

Kami tak hanya sering bertemu untuk membahas hal-hal krusial tadi, kami senang belanja bersama. Sampai suatu ketika kami membeli baju kembar. Beda warna sih, tetep kembar. Kebersamaan kita ga cuma jalan-jalan lucu aja, aku masih inget pas jaman-jaman ramadhan masih di Bandung, kita sahur bareng, buka gratisan di salman, sampai buka bersama sama PPJ di kupu bistro n baker street. Pas jaman-jaman aku ngurus OHU kita jua jadi sering ketemu, sampai suatu ketika dia cerita habis nonton Mocking Jay ma seseorang, that’s your first movie with him, isn’t it? Aku senang, sekarang sudah banyak film yang udah kamu tonton sama dia :) Aku bahagia kamu sudah memiliki seseorang yang menjagamu ketia kamu harus latian stema atau perform banyak hal dimana kamu harus pulang malem.

Pernah pas gue lagi sakit, padahal kita dah beda jurusan, malah lo yang tau duluan daripada temen jurusan gue, emang sih awal-awal di TI gue kurang deket ma anak-anaknya, tapi setelah semester 4, lo juga jadi motivasi gue agar semangat menjalani kehidupan di jurusan masing-masing dan alhamdullilah, akhirnya gue juga mendapat “rumah kedua” di MTI.

Suatu ketika aku lagi marahan sama sahabat-sahabat TI, lagi-lagi kamu jadi ladang cerita w. Dan mendengarkan segala peluh dan kesah w. Thank you so much for that.Suatu ketika kamu telfon aqi malem-malem dan nangis, haduhhhhhhh mbok jangan nangis lagi to, kasian muka cantiknya.

Pas kita lagi masa-masa KP, kita ke Fashion Week nya wardah, amazed nanya harga sepatu diata 3 juta, wkwk. Dan kejadian diomelin taksi konvensional bikin lo panik, sorry for that. Maap juga ya bikin lu bolak-balik bekasi-jakpus. Ku belum ada kesempatan ke Galaksi nih.

Gatau sejak kapan, kita jadi sama-sama suka dandan. suatu ketika kamu mengaplikasikan kemahiranmu memakai eye shadow ke mata w, maap-maap kok malah jadi kaya orang ditonjok ya? wkwkwk, ya bentuk muka dan komponen2 muka kita ukurannya beda sih, dan lu emang lebii tantiekkk.

Oya, inget gue, hmm...pas lo pulang bekasi dan mesen travel dr surapati,Ya Allah kenapa tas bawan bisa 6 deh, buset lu pindahan. WKwk, barang-barang lu dicicil bawa pulang ya kalo selesai sidang.

Jangan bosen mengunjungi kosan w, lo adalah satu-satunya manusia yang mengunjungi 4x perpindahan kosan w.

Tahun ini, kalo pacar lu ultah, ajak survey w lagi ya! Dasar bocah so sweet, ampe bikin rajutan belum selesai aja bingung alesanya gimana.

Kita dah saling tau nih kebaikan dan keburukan masing-masing, makasih dah mau denger cerita-cerita receh gue, Res. Lo adalah salah satu di daftar orang yang tidak boleh gue lupakan. Saling mendoakan ya, Res. Kalo lo sedih, just call me. Tetep menebar kebaikan ya, jadilah sumber senyuman banyak orang kaya sekarang, stay humble dan gaperlu khawatir apa yang akan terjadi di jalan takdirmu selanjutnya, We could face it bravely! Stay strong and dont be lazy to taking a bath!!! wkwkwk.

Oya, kenapa judulnya jupiter in my galery, well, tiap gua buka folder gambar, ada aja muka lu. wkwkwkw. SELAMAT ULANG TAHUN MY BEST COLLEGE FRIEND, Aresti Likafia. Happy 21st! Semoga Allah memberikan segala kemudahan untuk kita. Doa yang lain rahasia ya :)

udah res aku cuma mau cerita itu.

Bandung, 29 Maret 2017

-Princess Aqi-

se udik itu baru tau ternyata bisa desain kamar dan dapur pake ikea, someday I’ll design my extra ordinary kitchen

Semoga lulus segera

Mutaharah 2017 yang sedang galau topik TA akibat di php banyak pihak

Proses Inovasi Teknologi

Pernah tidak, dengar orang bilang tentang “inovasi”? Dalam kehidupan sehari-hari orang-orang sering menyebut mengenai inovasi untuk menyatakan sebuah ide baru yang muncul yang secara common diterima oleh khalayak umum. Well dats true, Nova atau Novum berarti baru sedangkan inovasi sendiri adalah pembaruan. Banyak contoh inovasi yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya transformasi barcode menjadi QR code yang lebih mempermudah proses scanning code, penggunaan chip dalam kartu untuk dimanfaatkan sebagai pengunci pintu, kursi yang sekaligus dapat digunakan sebagai meja, dan masih banyak lagi. Dengan kata lain inovasi merupakan pembaruan yang berguna  atau dapat memberikan manfaat di masyarakat.

Alvin Toffler menulis pada bukunya “The third Wave” yang mengisahkan bahwa peradaban manusia mengalami tiga kali inovasi diantaranya:

1. Era Pertanian

Thomas Robert Malthus dengan teorinya menenai populasi penduduk dan jumlah pasokan makanan menggambarkan bahwa jumlah penduduk bertambah berdasarkan deret ukur sedangkan jumlah pasokan bertambah berdasarkan deret hitung. Ada suatu masa dimana terjadi chaos atau imbalance akibat produksi pangan lebih sedikit daripada jumlah penduduk dan terjadilah wabah penyakit. Pada masa itu, Columbus yang ingin membuktikan teori Copernicus bahwa bumi itu bulat menjelajahi samudra untuk menemukan pulau baru, sampai pada akhirnya ditemukannya new found land atau sekarang dikenal sebagai negara Kanada yang kemudian di wilayah tersebut dilakukan ekstensifikasi wilayah khususnya di bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan di negara asal.

2. Era Industri

Era pertanian masuk pada era Industri bersamaan dengan mesin uap yang ditemukan oleh James Watt. Di era ini konsep penjadwalan telah ditemukan sehingga mulai ada keteraturan dalam produksi pangan.

Toffler menulis :"The Second Wave Society is industrial and based on mass production, mass distribution, mass consumption, mass education, mass media, mass recreation, mass entertainment, and weapons of mass destruction. You combine those things with standardization, centralization, concentration, and synchronization, and you wind up with a style of organization we call bureaucracy."

3. Era Informasi

Di era Informasi, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat, misalnya ukuran storage disket yang besar namun hanya memuat sedikit memori berkembang menjadi USB yang ukurannya relatif kecil dan menyimpan begitu berjuta-juta kali lipat kapasitas memori. Ukuran komputer juga mengalami perubahan signifikan dari semula ukurannya sebesar 1 ruangan full kemudian bertransformasi menjadi kecil dan tidak memerlukan banyak space. Era informasi mengalami masa puncaknya dimana mulai berkembangnya pemanfaatan internet.

Dengan demikian proses inovasi teknologi yang pernah terjadi dalam peradaban manusia, tenang masih banyak ceita tentang inovasi. To be continue

Hai

Boleh jadi, aku tidak suka menulis, tidak pandai berkata-kata, tidak mengerti mengenai estetika desain, aku tidak melankolis. Aku menyukai secangkir kopi pahit di dinginnya malam, daripada secangkir teh madu di pagi hari. Aku menyukai keramaian daripada kesunyian. Aku memutar lagu apapun yang ada di playlist spotify, bukan yang sesuai dengan suasanya hati. Aku suka warna cerah dan tak suka warna gelap. Aku terlampau jutek untuk seorang wanita dan tidak dapat lemah lembut sesuai kodratnya. Aku menyukai kucing hitam daripada kucing putih. Aku suka bau asap knalpot daripada harumnya kamfer AC mobil Aku suka hari jumat daripada hari minggu Aku suka berlari daripada berenang

Aku extrovet dan aku suka :)

Guess where I am? #throwback This is one of my fav place, great atmosphere and view. The point is, I always smile everywhere. Spark my positive energy and make people feel the fresh spirit in every condition 😊

NYASAR

Hari ini 16 Agustus 2016, aku presentasi kedua kepada mentorku, Alhamdullilah di Paragon aku dapet banyak teman-teman baru. Pabrik paragon terletak di kawasan Industri Jatake nun jauh dari kota tangerang. Hari ini aku berencana membawa motorku kembali ke kuningan, selesai presentasi dan solat magrib, waktu menunjukan pukul 18.30, aku sih gas-gas aja. Berbekal batrei penuh, headset, dan uang yang cukup, aku berani menembus truk-truk dan bus-bus di jalanan raya, yang super duper lebar. Wkwkwk. Ini lebay. Suatu ketika aku harus belok kiri untuk menuju Jakarta Barat. Namun, aku belok kanan, lurus sampai BSD City. Waktu sudah menunjukan pukul 21.00, Waduh puyeng aku capek banget rasanya. Pas di BSD aku muter-muter ada kali ya 3x, hanya mau menemukan jalan kea rah menteng, GPS mulai ngaco dan lampu depan mati. Ya Allah aku hampiir aja ga selamet. Akhirnya aku nanya arah gimana cara ke Menteng sama mamang Gojek. Kemudian sang mamang yang baik hati menunjukan arahnya. Alhamdullilah Ya Allah, Engkau selamatkan aku dari kegelapan. Sesampainya di tanah kusir, aku tetap mengikuti petunjuk arah Blok M. Sesampainya di Gandaria City, Oh God, Thanks, You are My Savior. Keknya kebanyakan dosa sama ibu deh. Ibu maafin anakmu yhaaaaaa. Sesampainya di kuningan pukul 10.35 (edan banget ga) aku merasa lega, merasa aku habis melalui perjalanan yan sangat panjang, padahal Cuma 55 km. Macet dan riweuhnya sih yang bikin capek. Intinya, alhamdullilah aku masih semangat.

Poin kedua, pas banget capek, mood jelek, lelah, mandi kan, seger tuh. Pas buka path, ada yang bikin galau, ini bukan aku galau suka sama orang loh ya, “aku galau karena takut nyasar lagi”. Mumpung temanya masih nyasar. Langsung aja nih ya, sesungguhnya sampai detik ini aku belum menemukan pelabuhan yang tepat. Aku masih belum merasa tertaklukan. Tapi akibat nyasar tadi, Ya Allah, aku takut nyasar pada orang yang salah. Udah gitu doang. Ya Allah, gamau broken heart lagi plis. Udah deh, kirimkan aku yang tepat, aku gamau nyasar, tapi gamau nyari juga, maunya dicari. Wkwkwk

Kayanya aku dah mulai jam jam setengah waras deh, udah gitu aja sih.

I start my day with Bismillah, then I continue to open chrome.

Stranger in Train

cerita ini bermula ketika keretaku sampai di stasiun tugu, kesendirianku berakhir di perjalananku dari Jogja menuju Bandung. Aku bertemu dengan orang yang sangat unik. Seorng wanita yang telah lulus s1 (angkatan 2012), sebut saja IF. IF melancong dan ber backpackeran sendirian. Hmm, dia sangat berani ya, kami banyak bertukar cerita di perjalanan. Yang menarik, ketika diperjalanan dia menawariku untuk membaca beberapa bukunya. Dan aku mulai membaca salah 1 bukunya. Kebetulan ku foto, lucu isinya tentang puisi-puisi cinta yang menggemaskan, ala ala anak galau jaman sekarang wkwkw

Seperti biasa, kalo aku ketemu traveler selalu follow-followan instagram. Si IF nih tomboy gitu menurutku. Tapi She was brave enough. Boleh tuh kalo aku dah lulus melancong2 sendiri, asik kali ya, sebelum ntar aku kerja atau menikah atau s2, pasti udah susah jalan-jalan. wkwkwkwkkw Nah sekarang stranger in train jilid dua, perjalanan dimulai dari Bandung sampai Gambir Halte Bendungan Hilir. Namanya kak PA, dia kerja di sebuah konsultan dan dia angkatan 2007. Sekali lagi aku mendapatkan teman baru di kereta yang menggunakan waktu perjalanannya untuk membaca sebuah buku. Sebenarnya karena gamau ganggu kakaknya, jadi aku gamau kenalan, biar aja dengan urusan masing-masing. Sebenarnya aku kesel di awal, tempat duduk 11D itu di deket jendela dan karena dia lebih dulu masuk dia yang di deket jendela, tapi hari itu Mood lagi baik karena sabtu di Bandung bikin semangat lagi, semangat agar cepat wisuda dan menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Intinya mood lagi baik. Balik lagi ke cerita di kakak, biar ga bete-bete banget akhirnya aku main pokemon nih. Nah, karena aku baru level 2 dan dapet pokemon yang agak susa di tangkep, akhirnya kakanya yang nangkepin, dari situ aku mulai basa-basi, biar ku ga bosen selama 3 jam 20 menit itu. Dari cerita kakaknya ku jadi tahu tentang seorang suffer woman di Indonesia, bagus deh bukunya, kapan-kapan pengen beli. Karena ku jadi inget film tentang soul suffer. Ayah si kakak ini anak SMA 1 Klaten loh, wkwk, jadi inget almet SMA. Hal yang paling aku heran-heran adalah si kakak tuh pusing kalo makan mecin, jadi malu nih w, kebodohanku jangan-jangan gara-gara kebanyakan makan chitato sama happy tos. Salut banget kali ya sama ibu si kakak, gapernah masak pake mecin. Ku ceritain tuh tentang hal-hal wisata yang di Klaten dan para pantai yang ada di selatan jogja, yoi bro, anda harus kesana. Really Recommended! Nice to meet you both, I was very thankful to God, in every step of my live, God always give me surprising lesson. Things to consider when you get acquainted with new people is: keep alert! Nobody can predict every second ahead :)

Nice :D

Pasangan Hidup

“Sometimes, when you‘re too close to someone, it’s hard to see who they really are.”

- Kristen Miller

Memilih pasangan hidup adalah masalah klasik yang dijumpai setiap anak muda yang sudah atau akan memasuki usia umum pernikahan. Banyak macam cara yang bisa dipilih untuk mengatasinya. Ada yang memilih lewat jalan taaruf, ada yang memaksa harus pacaran terlebih dulu, ada juga yang mungkin lewat perjodohan. Tergantung kita ingin mengambil jalur yang mana. Saya sendiri? Saya cenderung fleksibel asal menemukan pasangan yang sesuai kriteria.

Perlu diingat bahwa pernikahan bukan merupakan garis finish, justru sebagai permulaan dari level yang lebih sulit dalam kehidupan. Oleh karena itu, kalau di tingkatan yang sekarang saja kamu masih terseok-seok, mungkin kamu perlu mempertimbangkan lagi pemikiranmu untuk segera menikah.

Kembali ke soal memilih pasangan hidup, menurut saya rasionalitas atau pemikiran yang jernih harus lebih didahulukan dibandingkan perasaan semata. Kenapa, karena ketika kita terlanjur menginvestasikan perasaan kepada seseorang, kita cenderung tidak bisa menilainya secara obyektif. Hampir semua dari kita setidaknya pernah sekali merasakan “jatuh cinta”, dimana pada saat itu kita pasti merasa si dia adalah orang yang paling pas untuk kita. Kita merasa bahwa she(or he) is the one. Kemudian ingat lagi ketika akhirnya kita move on, kita sadar bahwa si dia tidak sebaik itu dan bertanya-tanya mengapa dulu kita begitu yakin terhadapnya.

Saya sendiri memiliki beberapa panduan untuk menemukan pasangan hidup. Yang pertama dan yang paling mudah dilihat tentu soal fisik. Fisik memang seharusnya bukan jadi patokan utama tapi sebagai saringan pertama bagi saya dan sebagian besar laki-laki untuk memutuskan apakah ingin mengenal lawan jenis lebih lanjut. Fisik yang dimaksud disini tidak harus spesifik seperti berambut panjang, bertinggi sekian dan berbobot sekian, melainkan lebih tergantung pada kepuasan diri masing-masing.

Aspek yang kedua adalah visi. Visi yang saya maksud disini tidak hanya visi pernikahan saja tapi juga pandangan hidup secara keseluruhan. Hal ini akan berkaitan dengan aspek ketiga yaitu koneksi. Ketika pasangan berbeda visi, maka saat membicarakan masalah tertentu tidak akan nyambung, tidak akan menemukan solusi, tidak akan bisa bekerja sama karena keduanya sama-sama benar berdasarkan visi mereka masing-masing. Maka dari itu diperlukan kesamaan visi antar pasangan supaya dapat terjalin koneksi yang baik.

Yang terakhir adalah religi. Saya tempatkan di akhir bukan berarti karena tidak penting, justru sebaliknya. Saya menjadikan agama sebagai hakim dalam memilih pasangan hidup. Hakim tentu tidak akan memutuskan perkara tanpa melihat bukti dan saksi, kan. Kita tentu tidak berhak menilai agama seseorang baik atau tidak. Kita hanya bisa pada diri sendiri, apakah kita ridho memiliki pasangan dengan agama yang seperti itu? Jika jawabannya iya, apalagi yang kamu tunggu?  

As long as I can feel the beat

Ketika sudah tahu kehilangan arah, aku tidak langsung merasa bersalah. Kunikmati setiap detik pelajaran yang aku peroleh dan setumpuk kesalahan yang terkumpul seolah menjadi bendungan beban. Aku tidak akan pernah berusaha menjadi benar, hanya saja aku percaya sebuah kebenaran. Aku ingin menikmati segalanya, pujian atas kebenaran maupun cacian atas ketelodoran. Aku ingin bernafas sesak dan berusaha terus mencari udara segar. Aku tidak pernah menyesali ketercapaian dan ketertinggalan. Aku tetap disini, berada dalam dunia yang bertumpu pada porosnya, bersaksi dalam indahnya matahari pagi dan kejutan keindahan galaksi dimalam hari. Aku, tetap merasakan segalanya sampai aku menutup mata dan menyudahi segala kesaksianku.

Rencana dan mimpi-mimpi. Aku rasa topik tersebut merupakan topik pembicaraan yang sensitif untuk dibicarakan dengan orang lain. Terlebih dengan mereka yang tak mengerti dengan mimpi-mimpimu, mempertanyakan atau bahkan menertawakan. Oleh karena itu, sekarang aku lebih banyak diam, tidak membicarakannya lebih lanjut dengan mereka-mereka yang tidak mengerti. Atau dengan mereka-mereka dengan pemikiran berbeda. Saat ku selalu menanti fajar, mereka menunggu datangnya malam. Saat ku ingin ke utara, mereka malah bertanya-tanya mengapa tidak ke selatan saja. Tak searah dan tak sama.