apriliakirana
Things Around Me
Tell stories about everything around me
92 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
Last Seen Blogs
creatorsofwrittensins
WRITTENSINS.COM
in-it-for-the-bants
bants-bits
saramir9
I Don't Know What I Am Doing
th15mak35n053n53
th15mak35n053n53
thecruelo
CRUELO
Text
My Pregnancy Story
Kapan nikah? Kenapa belum nikah? Sudah hamil? Kenapa belum hamil? Dll..
Terkadang ada pertanyaan yang tidak perlu dijawab, biarlah Allah yang bekerja. Tugas kita adalah berdoa, berusaha, bersabar, nikmati semua prosesnya.
Disini Aku akan cerita pengalaman selama menunggu kehamilan pertama. Menikah Agustus 2019, positif hamil April 2020, iya selama sekitar 8 bulan aku dan suami ga menunda ya teman-teman , malah aku pengen cepat diberi momongan. Hehe. Berawal dari 2016 saat aku baru lulus kuliah D3 dan mulai bekerja. Gaya hidupku sangat tidak sehat, jarang olahraga & makan buah / sayur, jam tidur tidak teratur. Aku mulai menyadari kalau siklus haidku nggak teratur. Pernah telat 1 bulan bahkan lebih. Aku install aplikasi 'my calendar' di hp untuk catat jadwal haid.
Awal 2017 senior di kantorku cerita tentang promil, dia didiagnosa PCOS setelah USG transvaginal. Setelah sharing tsb aku ingin ke dokter spog karena haidku juga tidak teratur, ketika itu aku blm ada rencana menikah dalam waktu dekat ya tmn2. Aku periksa di spog di bogor, setelah cerita kondisiku dokter lakukan USG abdominal (perut). Alhamdulillah normal (rahim baik, tidak ada kista, dll). Dokter kasih aku obat untuk memancing haid. Katanya haid tidak teratur banyak penyebabnya bisa karena hormon, dll. Dokter belum mau memastikan aku PCOS / tidak karena aku belum menikah jadi blm bs USG Transvaginal untuk lihat sel telur (tmn2 bs browsing sendiri ya tentang USG transvaginal). Biaya ke spog itu cukup mahal apalagi untukku yang baru mulai bekerja (sekitar 600 ribu lebih). Rasanya minum obat padahal kita ga sakit itu benar2 ga enak, sejak itu aku mulai ubah pola hidup sedikit2.
Sejak awal 2019 & sudah ada rencana menikah aku coba minum susu prenagen esensis. Alhamdulillah haidku membaik tapi tetap saja siklus masih maju mundur (35-40 harian). Agustus 2019 aku menikah. 1 bulan,, 2 bulan,, belum ada tanda-tanda. Aku mulai Tanya & sharing ke senior di kantor & mulai program sendiri. Ada yg rekomendasikan jus 3 diva (jus apel wortel tomat), coba promil JSR juga : makan kurma , madu, alpukat, seduhan rempah , detailnya teman2 bisa browsing promil JSR atau cek IG ustad @zaidulakbar ya. Saat ada senior yang umroh aku juga titip kurma ajwa & buah zuriat. Pokoknya semua cara aku coba.
Februari 2020 aku mulai agak stress, promil sendiri belum berhasil. Akhirnya aku coba ajak suami untuk cek ke SPOG, karena aku penasaran bagaimana sebenarnya kondisiku apalagi riwayat haidku dari dulu juga tidak teratur. Sebenarnya suamiku santai, karena pernikahan kami belum 1 tahun tapi Alhamdulillah dia selalu support dan akhirnya mau ke SPOG. Kami konsultasi dengan spog di salah satu RS di kota Bekasi. Dokter cek kondisiku dengan USG transvaginal, katanya rahimku normal tapi sel telurku kecil. Dokter belum berani memastikan aku PCOS karena untuk memastikan itu harus cek hormon juga sehingga aku baru didiagnosa PCOS saja. (Teman2 bs browsing ya PCOS itu apa, intinya adalah kondisi dimana sel telur kecil sehingga belum berhasil dibuahi). Dokter menyarankan olahraga setiap hari, makan buah & sayur, jangan stress, aku diberi resep vitamin. Maaf ya teman2 aku ga bisa share vitaminnya karena itu resep dokter. Dokter menyarankan aku cek lagi 12 hari setelah haid pertama bulan berikutnya untuk lihat kondisi sel telurku lagi.
- Setiap hari aku workout 15-30 menit di kamar (tmn2 bisa browsing di youtube)
- Sarapan buah , biasanya alpukat dicampur madu, kc almond & kurma
- Makan siang normal tapi usahakan ada sayur (brokoli, dll)
- Makan malam biasanya buah / telur rebus. Kalau laper banget baru makan nasi
- Puasa senin – kamis karena puasa itu baik banget untuk kesehatan & detoks tubuh
- Yang terpenting terus berdoa , meminta pada Allah dan pasrahkan ke Allah
Maret 2020 aku masih haid, hiks syedih. Tapi aku ga boleh putus asa. 12 hari setelah haid aku cek-up ke dokter. Dokter lakukan usg transvaginal lagi dan Alhamdulillah katanya sel telurku membaik & besar. Aku ga dikasih resep apa2, dokter hanya bilang selama seminggu ini coba hubungan dengan frekuensi lebih sering, prediksinya aku akan masuk masa subur. Aku sempat tanya , baiknya jadwalnya bagaimana dok? dua hari sekali atau bagaimana ? Kata dokter gausa dijadwalin nanti kamu stress pokoknya enjoy aja. Dia malah becandain : mau tiap hari juga gpp kan suaminya masih muda malah seneng. Hehehe.
Aku tetap menjaga pola hidup. Akhir maret aku ngerasa tanda2 PD terasa sakit & kencang, perut kram. Oooh mungkin mau haid, pikirku. Awal April tanda2 itu masih terasa tapi haid belum datang juga. Akhirnya aku minta tolong suami beli Testpack. Alhamdulillah.. rasanya sedih bahagia terharu saat melihat garis dua.
Mohon doanya ya teman2 agar kehamilanku diberi kesehatan, kelancaran hingga nanti dede bayi lahir & menjadi anak saleh / saleha. Aamiin.
3 notes
·
View notes
Text
Jarum jam terus bergerak
ini sudah dua hari berlalu
Kita berada di satu kota
Tapi kamu dengan kesibukanmu
Dan aku dengan kesibukanku
Semoga masih ada celah waktu kita untuk bertemu
Ah, tapi rasanya susah sekali
Handphoneku berdering lagi
Aku selalu berharap darimu
Entah sudah berapa kali aku cek sosmed
Padahal aku tau kamu tidak suka update
Yah minimal aku sudah mendapat kabar bahwa saat ini kamu tidak update apapun
Biarlah, namanya juga berusaha
Aku memang begini orangnya
Sering kali terpirik di otakku
Kamu bosan
Mungkin
Dengan ceritaku
Keluh kesahku
Atau candaanku
Sempat terlintas di pikiranku
Lebih baik begini, aku diam disini
Cukup menunggu
Walaupun tidak tahan lagi
0 notes
Photo
Jika memang ada Dilan di dunia nyata, semoga itu bukan kamu.
2 notes
·
View notes
Quote
Aku memang ambisius, aku memang egois. Kamu untukku saja.
3 notes
·
View notes
Quote
Dan dalam kisah mereka berdua, di tengah teknologi komunikasi menakjubkan saat itu, hanya tiga kali mereka bercakap lewat telepon. Tiga-tiganya Esok yang menelepon. Karena serindu apapun Lail, dia tetap tidak berani melakukannya.
Hujan,hlm.213
2 notes
·
View notes
Quote
"Ya Tuhan! Apa susahnya? Kamu tinggal telepon bilang Hai Esok, aku sedang di kotamu, apakah kamu mau bertemu? Atau Hai Esok, aku sedang di kotamu, apakah kamu mau makan malam bersamaku malam ini? Beres." Maryam terlihat begitu gemas. Kenapa dia harus menyaksikan teman terbaiknya terlihat begitu khawatir jika telepon itu mendapat respons negatif dari Esok? Lail menunduk. Itu tidak semudah yang dikatakan. Lagi pula dia tidak ingin mengganggu kesibukan Esok di laboratorium.
Hujan, hlm.172
2 notes
·
View notes
Quote
Saya pernah bilang, umat manusia persis seperti virus. Mereka rakus menelan sumber daya di sekitarnya, terus berkembang biak hingga semuanya habis. Virus tidak bisa diobati, virus hanya bisa dihentikan oleh sesuatu yang lebih mengerikan daripada bencana alam.
Hujan, hlm.123
2 notes
·
View notes
Quote
Lail bisa saja menggunakan teknologi komunikasi untuk menghubunginya seperti yang dia katakan di kolam air mancur, tapi dalam hubungan mereka itu sesuatu yang tidak pernah dia lakukan. Lail selalu merasa sungkan menghubungi Esok, khawatir mengganggu kesibukan Esok.
Hujan,hlm.106
0 notes
Quote
Kejadian besar selalu bisa membuat orang cepat dewasa. Mereka tidak bisa menghindar, tidak bisa me
lawan, hanya bisa memeluk semua kesedihan, memeluknya erat-erat.
Hujan, hlm.59
1 note
·
View note
Photo
A great book should leave you with many experiences. My me time, read a book, especially on holiday. But holiday almost ends. :( Tomorrow is my fifth day of my internship in laboratory as analyst. back to the actual life!!! Smile! :)
1 note
·
View note
Photo
Kebanggan tersendiri adalah saat bilang ke mbak-mbak indo**ret , “Nggak usah kresek mbak ,saya sudah bawa tas.”
Your words on social media don’t completely make a difference until you put it into a action.
www.dietkantongplastik.info
0 notes
Conversation
Di dalam mobil, seorang gadis berdialog (mungkin serius) dengan sang ayah. Mobil melintas di depan pabrik rokok.
Ayah : Mbak, kamu tau? Yang punya pabrik rokok itu, bukan perokok! Papa kenal.
Anak : Masaak pa?
Ayah : Lho iyoo. Karena apa? Karena dia tau bahan-bahan kimia pembuatan rokok, apa aja bahayanya.
Anak : Emang apa pa bahan dan bahayanya?
Ayah : Lho ya papa nggak tau. Seharusnya kamu yang tau. Kan kamu yang kuliah kimia?
Anak : Oh jadi ceritanya ngetest -_-
0 notes