Tumgik
akuhujankamu · 6 years
Photo
Tumblr media
Setiap ibu, pasti ngasih yg terbaik ke dd bayinya. Setiap usaha, pasti akan berbuah hasilnya. Dd Alif, ngga langsung minum asi pas lahir. Krn si asi blm keluar ngalir, hnya setetes demi setetes. Dan akhirnya, diputuskan sufor. Dan alhamdulillah, ngga ada reaksi penolakan ke sufor nya, dd minum rutin 20-30 ml setiap 2-3 jam. Knp dikasih sufor pdhl bayi bisa bertahan tanpa cairan slm 3 hr? (ini hny msing2 ibu yg punya pilihan dan jwbn msing2). Lalu, sampai kapan sufor? Kyknya sampe 4 hr. Lalu kapan mulai asi? Dr awal hr 1, sdh mulai merah dan mompa si asi ini. Krn prinsip setetes sangat berharga. Awal2 mompa, 1 jam cm dapat 10 ml. Antara bingung dan senang, gapapah yg penting sedikit apapun asal asi itu emas. Sampai 4 hr pun setiap mompa 1 jam, paling banyak ya 50 ml an. Dan alhamdulillah, di hr jumat pertamanya, si asi ini unlocked di 100 ml. Senangggg happyyyy iyah pasti! Dan skrg, harus lbh sabar lg men-treatment si asi ini stabil dan produksi meningkat! Krn 1 bulan pertama adlh golden time utk ningkatin produksi si asi ini. (tengkyu temen2 yg udh ngasih saran harus rajin pumping dan sabar). Dan cra nyajiin asi ini ke dd alif msh nen langsung dan dot (krn dd udh kenal dot, dan biasa menerima aliran yg ngacir sdgkan nen msh tetesan). Dot yg dipake kok beda? Iya itu bawaan si pompa, dan ternyata cukup membantu dia ngga bingung antara nen dan dot, meski tetep rada loading sambil nangis pas nempel nen. Skrg, waktunya istiqomah! 😉😉 (curhat lg, smg ini nanti bisa jd ingetan ke dri sendiri, maklum pelupa)
2 notes · View notes
akuhujankamu · 6 years
Photo
Tumblr media
Assalamu'alaikum dek.. Alhamdulillah yah pinter banget pengertian sm kondisi jugaa.. Baby boy nya ibu! Dr hamil ngga aneh2 yah pengennya, ikut ibu kerja dan aktivitas juga semangat gerak yah di dalem.. 4 minggu sebelum lahir udh deketin 'pintu lahir' ya, seneng banget toh dek.. :))) 39 minggu dek di perut ibu sehat2 ya..terus sehat sampai besar yah nak.. Kamu kuat yah, nemenin ibu proses persalinan normal, hampir 24 jam ya usaha keluarnya, tp kamu keluar langsung nangis kenceng ya, senang yah nak ketemu ibu sm bapak ya..senang dan happy terus yaa.. Bismillah yah nak, bantu ibu sm bapak buat bimbing kamu, titipan dr Allah, supaya tumbuh sehat, pintar, cerdas, soleh, dan selalu Allah yah.. Hayuk, kita bikin cerita bareng yaaa..cerita2 sm ibu bapak yaa.. Supaya kita saling ngerti terus sampai nanti.. Semoga Allah lindungi kita yah dek kitanya juga harus selalu berdoa yaa..aamiin.. MasyaAllah ngerasain perasaan jd ibu yaa.. Happy! :') (ini edisi curhat pertama, bisa jadi banyak kedepannya, gpp yah cerita disini, jaman now banget yak hihii) Baby A, 28/01/2018.
0 notes
akuhujankamu · 7 years
Text
Menjadi Tidak Terkenal Adalah Kehidupan
Pekerjaan saya saat ini mengharuskan saya untuk punya kebiasaan memantau tren dan mode yang sedang berkembang. Mulai dari melihat artis – artis yang saat ini sedang di gandrungi, selebgram yang sedang diminati, youtuber yang subscribe nya gila gilaan. Semua itu mesti dilakukan supaya saya bisa mendefinisikan desain – desain baju yang cocok bareng teman teman. Membuat brand yang kuat. Serta menyusun strategi marketing yang tepat sesuai situasi dan kondisi pasar.
Kadang kala saat melihat kehidupan orang yang sedang saya pelajari lewat media sosialnya itu, membuat saya tertegun kok bisa ya punya follower ig sampe 18 juta orang (sambil geleng – geleng kepala). Saya menemukan mereka – mereka yang terkenal di media sosial umumnya memiliki kemampuan yang baik dalam menampilkan sebuah sisi kehidupan mereka. Sambil memperhatikan dan mempelajari itu semua, saya suka istighfar banyak – banyak karena seperti yang dipublikasikan oleh United Kingdom’s Royal Society for Public Health beberapa media sosial terutama instagram merupakan media sosial paling buruk bagi kesehatan mental. Bagaimana tidak home kita sering kali disajikan secara gratis kehidupan teman – teman kita yang menyenangkan (karena tentu sebagian besar orang lebih suka membagi sisi menyenangkan hidupnya). Melihat teman – teman kita jalan – jalan sementara kita terkurung di depan laptop ngerjain segudang kerjaan. Kita melihat banyak orang memiliki pencapaian di usia yang sama, sementara kita masih berjuang dengan mimpi – mimpi kecil kita. Kita sejenak dibuat lupa, bahwa yang kita lihat ibarat bagian depan purnama yang cemerlang, bagian gelapnya kita sama sekali tidak tahu. Kita terlanjur membanding – bandingkan diri kita mungkin hanya karena jumlah likers dan komen yang tidak sebanyak si anu. Kita melihat teman – teman kita melakukan banyak hal berarti, sementara kita karena sibuk membandingkan jadi lupa melakukan hal berarti. Sering kali saya istighfar saat mulai membandingkan diri dengan orang – orang terkenal itu, lebih sulit lagi kalau godaannya adalah keterkenalan teman yang kita kenal.
Sejak media sosial menjadi sebuah kebiasaan dalam kehidupan kita, kita mungkin sedikit atau banyak terobsesi untuk menunjukkan diri kita. Menampilkan apa – apa yang kita punya. Menunjukkan kita telah melakukan ini itu. Tapi hal – hal seperti itu takkan memberikan kebahagiaan permanen, seperti permen yang terasa selama ia tak mencair sepenuhnya di mulut.
Saya jadi ingat perkataan abang di suatu hari, “biarlah abang hidup di dunia nyata”. Dan benar, sedikit sekali waktu yang abang habiskan untuk media sosial. Abang cuma punya facebook itupun jarang disentuhnya.  Kehidupan nyata yang membuat kita lupa untuk ingin terlihat, untuk ingin terkenal, untuk ingin diketahui eksistensinya. Kerjaan abang baca buku, belajar, melakukan kegiatan – kegiatan bermakna yang tak perlu diketahui orang lain. Tahu – tahu ngasi kabar kalau semua nilai – nilainya A+ mumtaz, dapet IPK di atas 4,9 dari skala 5,00. Sepertinya kehidupannya baik – baik saja tanpa keterkenalan, bahkan saya baru tahu bahwa di kalangan mahasiswa madinah dari berbagai negara abang terkenal sebagai  seorang cendekiawan. Dan yah, kehidupan abang baik – baik saja tanpa lampu sorot mengarah ke arahnya. Abang hanya melakukan hal biasa dengan cara terbaik, kualitasnya yang membuatnya bersinar dengan sendirinya tanpa perlu diminta. Karena menjadi tidak terkenal justru kehidupan yang sesungguhnya.
Seperti kehidupan yang dijalani oleh salah seorang ulama besar generasi tabiut tabi’in, Abdullah bin al-Mubarak. Beliau mengatakan tidak dikenal dan tidak disanjung adalah kehidupan. Menjadi biasa di mata manusia adalah harapan. Salah seorang murid beliau, Hasan bin Rabi’, bercerita, “Suatu hari, aku bersama Ibnul Mubarak menuju tempat minum umum. Orang-orang (mengantri) minum dari tempat tersebut. Lalu Ibnul Mubarak mendekat ke tempat peminuman umum itu, tidak ada orang yang mengenalinya. Mereka memepet-mepet bahkan mendorong-dorongnya.
Ketika keluar dari desak-desakan tersebut, Ibnul Mubarak berkata, ‘Yang seperti inilah baru namanya hidup. Ketika orang tidak mengenalmu dan tidak mengagung-agungkanmu’.” (Shifatu Shafwah, 4/135).
Terkenal ataupun tidak yang terpenting kita mestilah bahagia menjalani hidup yang hanya sekali ini, tak perlu membanding - bandingkan cukup bergerak dengan sekuat tenaga. Tak perlu merasa rendah diri disadari ataupun tidak eksistensinya sebagai manusia, sebab kita itu sama istimewanya dengan manusia manapun di muka bumi. Sebab, sama sama di perhatikan Allah sampai ditugaskan dua malaikat untuk memperhatikan kita raqib dan atid. :)
  ©Alizeti
1K notes · View notes
akuhujankamu · 7 years
Text
bismillah..
Siap?
Tidak ada parameter kuantitatif yang bisa memvisualkannya. Sebab ‘Siap’ itu perihal rasa. Sebab ‘Siap’ itu tentang perjuangan. Ada yang ‘Siap’ menyambut kebahagiaan. Namun, hanya segelintir yang ‘Siap’ menerima runtuhan perasaan.
‘Siap’ menjadi momok paling menakutkan dalam hidupku. Dalam banyak percakapan, kata ‘Siap’ tidak akan pernah lepas untuk dipertanyakan.
“Kalau kamu ambil keputusan itu, sudah siap? Siap untuk lelahnya. Siap untuk nangis-nangis, mewek-mewek gak jelas? Siap untuk TIDAK MENGELUH?”
Hihi… Terlalu mendramatisir memang. Membayangkan saja, sudah sebegitu mengerikannya, lantas bagaimana ketika dijalani?
Dilain percakapan, terdengar nasihat.
“Kalau capek menjalaninya, coba tenang sejenak. Masih ada pundak untuk merenda tangis. Masih ada malam tuk mengais sunyi dalam doa. Masih ada banyak cara untuk mengalihkan kesiapan menerima sakit. Nikmati saja.”
Dan, kembali lagi pada tujuan. Surga kan? Melalui banyak pintu. Mungkin pintu itu untukmu!
2 notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Photo
Tumblr media
Dia baik banget ya, selalu ngasih diluar harapan.. padahal usaha aku nya ngga sebegitu besar dibanding orang-orang. kenapa gitu ya? ya bisa jadi itu ujian. kalo ujian berarti berat dong? ya engga juga. siapa tau sekarang yg dirasain nikmatnya, nanti ada waktunya ini jadi tolak ukur. tolak ukur buat apa? tolak ukur kalo kita lupa bersyukur, sampai diingetin lagi ujian yg sedihnya. kalo udah pernah dikasih nikmat di atas, pas jatoh sakit kan? makin tinggi, makin sakit kan? iya... jadi malu kalo suka ngeluh. boleh ngeluh, tapi pastiin dulu udah ada orang yg ngga se-menderita kita. baru boleh ngeluh. kalo gitu ya sama aja ngga boleh ngeluh dong? ya boleh, ngeluh langsung sama Dia, yg ngasih kita semua-muanya. ini malah ngeluh sama sosmed. emang sosmed ngasih apa? ngga ngasih apa-apa. kalo Dia yg jadi prioritas, curhatlah ke Dia, biar Dia jd yg pertama tau, yg pertama jd tempat bergantung. iya ya... iyaaaa.. iya! lah ini malah ngapain cerita panjang lebar disini? heheee.. kan tadinya nulis biasa ya, ee jadi keterusan disini.. eeee.. malah diterusin, bukannya di udahin.. oke, udah!
0 notes
akuhujankamu · 8 years
Photo
Tumblr media
pernah ngga mikir buat jalan nanjak sejauh ini? pernah. tapi, ragu, entah bisa atau engga. ngga ada yg ngga mungkin emang, bisa jalan naik 10km dan turun 10km. total? about 20km. kalo lg cape, logistik jg terbatas, emang cuma imajinasi yg bikin semangat. pengen jd kuat, ya ngga bisa cuma pengen aja. harus lakuin. punya impian tinggi, salah siapa? kalo ngga kecapai salah siapa? tp, kalo kecapai, ulah siapa lg selain aku? berlelah-lelahlah, nikmatnya perjuangan ada di usaha terakhir. nikmatnya istirahat terasa setelah berjuang. tinggal pilih mau istirahat yg bagaimana, ya harus sesuai jg sama perjuangannya. bayangin aja, orang-orang yg 'berjuang' beneran buat nyambung hidup besok. mungkin bukan besok lg, tp gimana nanti siang, nanti sore. capenya kita yg sekedar jalan-jalan emang ngga sebanding. tp seenggaknya bisa tau sedikit rasa capenya, dan prihatin, mendoakan, syukur menolong. yg satu rasa itu kebersamaan toh. kebersamaan sama diri sendiri juga, supaya ngga jadi manja, bisa tetap berlogika pake hati juga imajinasi. ngga melulu mikir enaknya. ngga melulu acuh. ngga melulu aku. ngga melulu tentang aku. random. 231016. tentang 20an km.
0 notes
akuhujankamu · 8 years
Text
akan ada masanya
selamat datang pada masa di mana pelajaran hidup datang tidak lagi melalui orang tua, melainkan langsung dari Allah. selamat menikmati kehidupan yang sebenarnya, yang jauh berbeda dari khayalan-khayalanmu semasa remaja.
kelak akan ada masanya dia bahkan lupa bagaimana caranya jatuh cinta, bagaimana dia pernah jatuh cinta. kemudian yang tertinggal adalah rasa sayang.
lalu akan ada masanya dia juga bahkan lupa bagaimana caranya menyayangi, bagaimana dia pernah menyayangi. kemudian yang tertinggal adalah tanggung jawab.
pada dasarnya hanya itu yang kamu butuhkan: laki-laki yang jujur, setia, dan bertanggung jawab. selama itu terpenuhi, jangan pernah meminta–termasuk meminta kejujurannya, kesetiannya, dan tanggung jawabnya.
dan jika salah satu tidak terpenuhi, silakan meminta–kepada Allah. jangan pernah meminta kepada laki-laki sebab manusia selalu mengecewakan. sebab Allah-lah yang sebenarnya memiliki hatinya, yang mampu membolak-balik hatinya.
jangan. jangan menangis kepadanya. jangan menangis kepada siapapun sebab mengeluh menghilangkan pahalamu dan justru menambah rumit masalahmu. jikalau ada sesuatu, menangislah kepada-Nya dan hanya kepada-Nya.
alih-alih, tetaplah menjadi seorang perempuan yang jujur, setia, dan bertanggung jawab. tetaplah menyayangi dan mengingatkan bagaimana caranya menyayangi. jatuh cintalah setiap hari dan jadilah seseorang yang layak untuk dicintai, yaitu seseorang yang selalu bersyukur dan berbahagia.
1K notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Text
:")))
Jika Engkau Harus Melepaskan Jilbabmu
Jika jilbabmu tak menghentikan mata laki-laki untuk lekat menatapmu, mengagumi kecantikanmu, kau bisa membiarkan mereka menatapmu. Tak usah mengira bahwa jilbabmu gagal menghadang mereka. Tak usah menuduh mereka tak menghargaimu. Mata mereka bukanlah tangan, bukan hidung, bukan lidah, apalagi pintu, jendela atau ranjang-ranjang.
Biarkan mereka. Biarkan mereka melihat bagaimana seorang perempuan tetap terlihat mengagumkan dengan kain yang melindungi rambutnya, bahunya, dadanya. Barangkali… mereka belum pernah melihat perempuan sepertimu sebelumnya.
Jika mereka ingin menyentuhmu. Jangan biarkan mereka menyentuhmu. Berilah mereka senyuman. Barangkali, mereka belum tahu. Atau mungkin sebenarnya mereka tidak sedang ingin menyentuhmu—tetapi berusaha menggapai dirinya sendiri yang ia temukan di dalam dirimu: Mungkin masa depannya, kebahagiaannya, impian-impiannya. Katakanlah kepadanya, “Aku telah dilindungi.”
Jika mereka ingin menggenggam tanganmu, atau merangkulmu, atau memelukmu. Mundurlah beberapa langkah. Berilah mereka jarak. Berilah mereka waktu. Laki-laki selalu tumbuh dengan naluri ingin melindungi—dengan dada-dada mereka yang dibusungkan, kaki-kaki mereka yang dijinjitkan, atau tangan-tangan mereka yang dikepalkan. Biarkan mereka melakukannya… Hingga mereka lelah. Dan kau akan menjumpai satu di antara mereka yang tetap bertahan… Dia yang mungkin bukan yang paling gagah di antara semuanya, bukan yang paling kekar di antara semuanya, tetapi yang paling sungguh-sungguh ingin menemukan dirinya di dalam dirimu.
Jika saat itu tiba, kau akan dikelilingi sejumlah keraguan… Mungkinkah ia lelaki itu? Mungkinkah kau akan mencintainya? Mungkinkah kau memberikan keseluruhan dirimu kepadanya? Mungkinkah ia melindungi kehormatan dan kesucianmu melebihi yang telah dilakukan jilbabmu selama ini?
Dan ia akan tetap berdiri di sana. Mengagumimu sebagai seorang perempuan. Bukan pelayan. Bukan harim. Bukan yang lain. Maka ajarilah ia cara menyayangi seorang perempuan, seperti puisi, seindah metafora, selembut kelopak bunga-bunga, sesabar cahaya matahari yang melelehkan salju tebal, semerdu rintik hujan di sungai-sungai.
Jika jilbabmu membuat seorang laki-laki jatuh cinta kepadamu. Biarkanlah ia mencintaimu. Kau perlu tahu, dicintai adalah sebuah anugerah yang tak bisa kau tukar atau tawar-tawar. Dicintai adalah karunia yang mungkin orang lain tak mendapatkannya. Dicintai berbeda dengan mencintai. Jika mencintai adalah menemukan kebahagiaanmu, dicintai adalah saat kau menjadi kebahagiaan untuk orang lain.
Maka jika engkau harus melepaskan jilbabmu di hadapan laki-laki itu, buatlah keputusan yang tak akan kau ulangi lagi untuk melakukannya. Buatlah sebuah perjanjian. Buatlah sebuah akad. Dan biarkan semesta menyaksikannya: Melalui mata ayahmu, melalui mata ibumu, melalui mata semua orang yang kau sayangi dan percayai.
Jika engkau harus menyingkap hijabmu, singkaplah… Di hadapan seseorang yang akan melindungimu dengan seluruh dirinya. Lepaskanlah… Untuk seseorang yang akan membimbingmu mencintai Tuhan lebih dari kau pernah mencintaiNya seperti kapanpun.
FAHD PAHDEPIE
1K notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Text
setuju, sangaattt!
Menemukanmu
Bukan di bias paling terang, bukan pula di remang paling gelap.
Bukan di keramaian, bukan pula di sudut paling sunyi.
Bukan di hari paling bahagia, bukan pula di puing kesedihan.
Menemukanmu tak perlu sedramatis itu. Karena engkau memang sudah disiapkan oleh Sang Maha Pasti.
Untuk hadir menjaga terangnya hari, merawat gelapnya malam.
Melambaikan tangan di keramaian, memeluk rapat di sudut kesunyian
Berdiri paling depan di hari kebahagiaan, menjaga agar tak runyam dan mampu bangkit dari kesedihan.
Menemukanmu Aku bingung Ternyata aku tak perlu mencarimu Engkau berdiri saja seperti itu Di sampingku
Bukan di depan karena terdengar terlalu egois. Bukan pula di belakang karena terdengar terlalu lemah.
Karena memang, kesejatian hati, kemurnian nurani, ketulusan sebuah perjuangan adalah soal bersama-sama.
Lihatlah, ternyata aku tak perlu berupaya untuk bisa menemukanmu. Karena kita memang sudah saling dipertemukan semenjak denting waktu belum berdentam.
—– NB: Seorang penulis dan sastrawan hebat pernah berpesan langsung pada saya. Dia bilang begini.
“Kisah romansa, apapun itu bentuknya, akan jauh lebih baik dituturkan tanpa sekalipun menyebutkan kata “sayang” atau “cinta.” Kalaupun terpaksa, coba gunakan seminimal mungkin.“ Kurang lebih begitulah
Ternyata betul, saya merasakannya ketika menuliskan sajak ini. Karena cinta yang paling cinta bukanlah yang disebutkan, melainkan lewat doa, tindakan dan perjuangan.
63 notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Text
Ternyata Hidupku Cerminan dari Shalatku...
Barangsiapa terbiasa menunda sholat, maka ia harus siap tertunda dalam segala urusan kehidupannya: nikah, pekerjaan, keturunan, kesehatan, kemapanan, petunjuk dan lain-lain.
Hasan al-Bashri berkata:
أَيُّ شَيْءٍ يَعِزُّ عَلَيْكَ مِنْ دِينِكَ إِذَا هَانَتْ عَلَيْكَ صَلَاتُكَ وَأَنت أول مَا تسْأَل عَنْهَا يَوْم الْقِيَامَة
“Apa yang berharga dari agamamu jika sholatmu saja tidak berharga bagimu? Padahal pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepadamu pada hari kiamat adalah tentang sholat.”
Seperti apa kamu mampu memperbaiki sholatmu, seperti itulah kamu akan mampu memperbaiki hidupmu.
Tidakkah kamu tahu bahwa sholat itu bergandengan dengan kesuksesan?
“Hayya ‘alas sholah… hayya ‘alal falaah…” artinya “Marilah melakukan sholat, marilah meraih kesuksesan”
Bagaimana mungkin kamu minta kesuksesan kepada Allah, sedangkan kamu tidak menunaikan hakNya?
استغفرالله العظيم
Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang yang mendirikan sholat tepat pada waktunya…
1K notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Quote
hatimu, hati-mu, jangan menyalahkan orang lain atas kepunyaan-mu sendiri. lantas?
0 notes
akuhujankamu · 8 years
Quote
godaan terbesar dengan banyaknya app medsos di tangan adalah menahan-untuk tidak sertamerta dengan mudahnya-mengeluarkan isi di kepala, baik ucap syukur, juga kata kesedihan-yang belum tentu juga ada manfaatnya bagi kita juga penonton-apakah dengan dibaca orang lantas selesai? sebaik-baik hubungan adalah, mereka yang senantiasa ada, tanpa kita menunjukkan keber'ada'an semu kita.
0 notes
akuhujankamu · 8 years
Quote
karena jawaban dari Nya, bisa juga sebuah kesedihan bagimu, yang hanya sementara..
2 notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Quote
Jalan rindu memang hanya dua; bertemu atau berkirim doa. Tidak, tidak perlu ada gengsi di antaranya.
@TiaSetiawati (via karenapuisiituindah)
474 notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Quote
karena sejatinya, pulang adalah tentang keyakinan dan keikhlasan, pun ragamu masih terbang, kau masih bisa pulang dengan hatimu. ke tempat, kau pernah menaruh hati pastinya.
1 note · View note
akuhujankamu · 8 years
Photo
Tumblr media
dulu tahun 2014 kesini, disini masih jadi padang edelweiss yg mengarah ke jalur puncak. sekarang, kasian sudah hitam-hitam karena kebakaran. tapi, masih pada kokoh berdiri (terbukti lewat disela-sela mereka masih kesusahan karena batang yg kokoh, kuat dan tidak tergoyahkan). selang 2 tahun, ternyata belum jodohnya ke puncak lagi. jalanan hilang, juga dengan petunjuk arahnya. sungai kecil yg dulu jd tempat sumber air juga susah dicari. pohon-pohon di jalan ke puncak juga banyak yg terbakar. perlu bertahun-tahun lagi utk jadi papandayan yg dulu. bersyukur, sudah sempat lari-larian ditemani matahari pagi disini. pernah juga berjam-jam duduk terpana sama malamnya yang pecah luar biasa, bintangnya berhamburan, superr banyakk dan indahnya! jangan tanya dinginnya, pertahanan berlapis kudu dipake buat mantengin dan tiduran beratapkan langit malam. kalo kuat mah mau semalaman tidur diluar tenda.. :))) terimakasih, tegal alun yg pernah ngasih kenangan luar biasa tentang malam. nanti, kita sama-sama biarin dia memperbaiki diri, jangan dulu diganggu apalagi direcokin. selamat menjadi indah lagi! #papandayan #tegalalun
2 notes · View notes
akuhujankamu · 8 years
Text
Pilunya Paspor Kita
Terkadang sedih juga kalau jadi pemegang paspor hijau Indonesia. Mau jalan ke negeri orang yang famous, eh, butuh visa. Terkadang ngurusnya yang membuat lelah dengan segala persyaratan ini itu. Urunglah niat untuk country trip. Hari gini visa requirement untuk negeri sebesar Indonesia masih ketat? Ada apa ini? Tercatat hanya 59 negara yang bebas visa atau visa on arrival yang berlaku untuk pemegang paspor hijau Indonesia. Itu pun kebanyakan negara yang relatif tidak terlalu penting untuk dikunjungi. Bahkan, untuk bisnis pun sepertinya tidak terlalu diperhitungkan–entah kalau ternyata sangat strategis, saya tidak mengetahui hal itu–cmiiw. Cek list negara bebas visa di sini: klik. Tentang paspor Indonesia: klik.
Sebaliknya, justru banyak negara bisa menikmati bebas visa masuk ke Indonesia seperti dalam list ini klik atau klik. Isu-isunya daftar negara bebas visa masuk ke Indonesia akan ditambah 84 negara lagi, jadi total 174 negara seluruh dunia bebas visa ke Indonesia. Wow, senangnya mereka! Ini demi menggenjot pariwisata. Kalau seandainya diperbaiki seluruh fasilitas pariwisata jadi modern dan rapi, ini baru dahsyat. Di Turki, pantai kecil dan teramat biasa saja bisa disulap jadi tempat rekreasi, bahkan menarik turis. Di Indonesia, tiap waktu ditemukan surga tersembunyi yang jauh lebih bagus dari Turki, tapi fasilitasnya ya ampun masya Allah. Semoga kelak dapat pemimpin yang mengerti manajemen dan kepemimpinan yang baik deh.
Neyse, kalau dibandingkan dengan Timor Leste saja, masa mereka bisa ke Schengen (European Union) dengan bebas visa (sumber: klik)? Ini kan signifikan. Bandingkan dengan Indonesia yang punya akses ke negeri-negeri kecil, yang terkadang banyak di antara kita juga baru tahu kalau negara itu eksis. Ghambia? Siapa yang mau ke sana, gan? Ke Australia aja butuh visa. Ne? Ini semua memang tergantung kekuatan diplomasi Indonesia. Sejauh mana diplomasi kita kuat, sejauh itu akses ke negara-negara orang terdampak. Sama Malaysia? Jauh, jauh, jauh. Udah ga usah dibandingin deh, pilu. Kalau masih mau komparasi, Henley Global membuat Visa Restrictions Index: Global Travel Freedom yang memeringkati negara-negara berdasarkan kekuatan paspor: klik (PDF). 
Well, jangan membayangkan visa digunakan hanya untuk jalan-jalan. Jangan sesempit itu. Pamer jalan-jalan juga buat saya: apa sih? Indonesia menurut saya sudah lebih dari cukup. Tapi bagaimana kita bisa mendapatkan banyak ilmu dari menyebrang ke negeri orang. Agar pikiran kita terbuka dan mendapatkan pengalaman berharga. Tapi kalau paspornya seperti saat ini? Ya, tunggu saja. Semoga Godot segera datang.
56 notes · View notes