ahmadrasyid - Tumblr blog

ahmadrasyid · 4 years

Text

Bila Tuhan Tak Pernah Menjawab Doaku

tok...tok...tok... “Assalamu alaiiikum.... Adinda pulang, Bu...”. “Waalaikum salam, Nak.” Senyum merekah selalu menghiasi bibir sang ibu tatkala melihat anaknya. Baginya anaknyalah motivasi terkuat yang membuat ia selalu tersenyum menjalani hidup. Walau beban hidup yang berat, apalagi semenjak kepergian suaminya menghadap ilahi, ia harus menjadi ibu sekaligus ayah untuk membiayai ke tiga anaknya.

“Ibu.. tad...”. “Simpan perlengkapan mengajimu di lemari, Nak. Kemudian cuci tangan. Ibu sudah siapkan makanan di atas meja”. “Eh Adinda..” “Kakak kapan datang dari Makassar--sambil mencium tangan kakaknya--?” “Tadi jam satu siang.” “Kakak nda kuliah?” “ kakakmu libur dua minggu, Nak. Jadi ibu suruh pulang.”

“Wih.. sayur kesukaan saya nih.” “Fisah... kamu nda ikut makan, Nak?” “Bentar, Bu.” “Bu... tadi Ustad bilang kalau doa anak shalih dan shalihah pasti dikalbulkan Tuhan.” “Aa..lah....--tiba-tiba menghampiri meja makan dan mengambil perkedel udang-- Ustadmu itu bohong! saya selalu berdoa tiap habis shalat agar lelaki idamanku itu menjadi jodohku. Ehh... malah jadi jodoh sahabatku.” “Bukan ustadku yang bohong, tapi kakak yang belum shalihah. hihihi...”

“Isshhh...kakak lempar perkedel kamu yah!” “Sudah... sudah,Nak. Jangan bertengkar! Fisah... duduk, Nak kalau makan, jangan berdiri!

“Bukan Tuhan tak menjawab doa kita,Nak. Justru Dia dengar dan senang mendengar kita berdoa kepada-Nya. Boleh jadi apa yang kita minta itu justru bisa mendatangkan mudharat bagi kita, makanya kita tidak dikasih apa yang kita minta. Itulah tanda sayangnya Tuhan kepada kita. Bersabar sedikit, pasti dikasih kok, Nak.

Kadang Dia kasih kita apa yang kita tidak minta, karena Tuhan tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Kalau misal ada anak kelas enam sd yang minta pada bapaknya untuk dibelikan motor, tapi bapaknya malah membelikan sepeda untuknya. Apakah sang Bapak tidak sayang kepada anaknya?”

“Tidak sayanglah, Bu. Karena ia tak membelikan motor anaknya. Celetuk si Fisah.” “Justru sang bapak sayang, Nak. Kalau ia membelikan anaknya motor, justru ia akan membuatnya celaka. Anak sd itu belum cukup umur untuk berkendara motor di jalan raya. Kalau misalnya anaknya kecelakaan dan meninggal, pasti bapaknya akan menyesal kenapa ia turuti permintaan anaknya. Nah tanda sayangnya bapak kepada sang anak justru dengan membelikannya sepeda yang resikonya jauh lebih sedikit.

Boleh jadi Tuhan belum memberi apa yang kita minta, karena Dia masih ingin mendengar doa yang kita langitkan. Tuhan sangat senang mendengar doa dari hambanya.”

“Tapi kok, Bu. ada teman saya yang jarang ibadah tapi semua yang diinginkannya pasti terkabul. Ucap Nafisah.”

“Nak, kalau ada pengamen, tapi suaranya tak enak didengar. Apakah kamu langsung memberinya uang walau lagunya belum habis?

“Ia Bu, langsung kukasih supaya cepat pergi. Jawab Nafisah.” “Tapi kalau seorang pengamen dengan suaranya yang indah bagaikan seruling Nabi Daud yang menghampirimu. Pasti kau akan dengarkan sampai habis dan memintanya bernyanyi lagi, dan memberikannya lebih banyak uang karena kau senang kepadanya.”

Iya Bu.. Jawab Nafiisah dengan serius mendengar nasehat ibunya.”

“Begitu juga dengan Hamba yang beriman dan beramal shalih, Allah tidak terburu-buru untuk memberinya karena Ia masih ingin mendengar suaranya yang meminta kepada-Nya. Jadi yang harus kita lakukan terus berdoa dan senantiasa berhusnuzhan kepada-Nya. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda dalam hadis qudsi:

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى يَا عَبْدِي أنَا عِنْدَ ظَنِّكَ وَأَنَا مَعَكَ إذَا دَعَوْتَنِيْ

yang artinya: “Allah ta’ala berfirman, “Wahai hamba-Ku, Aku menurut persangkaanmu dan Aku bersamamu jika engkau berdoa kepada-Ku.”

“Ibu kok tahu kalau itu hadis qudsi? Tanya Nafisah keheranan.”

“Ibu pernah baca di buku abangmu.” “Bu....Kapan Doa Adinda dijawab Allah? celetuk Adinda”. “Memangnya doamu apa kepada Allah? Tanya Nafiisah.”

“Kapan Abang pulang dari Eropa? Dinda rindu....”

Sang Ibu tersenyum tipis dan tak sadar air matanya berlinang menahan kerinduan pada putranya sulungnya itu.

1 note · View note