Tumgik
agathabie-blog1 · 5 years
Text
Berilah padaku apa yang menurut-MU baik saja.
Kadang kala kita terlalu disibukkan dengan ego diri sendiri. Berusaha menyenangkan semua orang, memberikan semua yang terbaik untuk orang lain dan bahkan sampai kita lupa bahwa kita tidak memberikan yang terbaik untuk diri kita sendiri. Sekeras tenaga, pikiran, perasaan kita berikan agar apa yang menjadi keinginan kita menjadi kenyataan dan berakhir sesuai harapan. 
Namun, akan ada titik dimana kita akan dihadapkan pada pertanyaan dari dan untuk diri sendiri, “ sampai kapan ini akan berakhir?”. Pertanyaan yang susah untuk dijawab dan tidak akan ada satupun orang yang bisa menjawabnya.
Dan,
disitulah kita sebaiknya kembali pada DIA yang mengatur alam semesta ini.
Ijinkan aku mengucap kalimat harapan ini dalam doa :
“Ya Tuhan, berilah padaku apa yang menurut-MU baik saja”
0 notes
agathabie-blog1 · 5 years
Quote
Ketika kita emosi, hati boleh panas tapi kepala harus tetap dingin. Kepala diciptakan untuk berpikir, sedangkan hati diciptakan untuk merasakan sejujurnya tentang apa yang dirasakan.
A.H - 2019
0 notes
agathabie-blog1 · 5 years
Quote
Tidak ada satupun manusia yang sabar di dunia ini, yang ada hanyalah pembawaan mereka dalam menyikapi setiap masalah yang menimpanya, membuat mereka seolah-olah menjadi orang paling sabar & tenang di mata orang yang melihatnya
A.H - 2019
0 notes
agathabie-blog1 · 5 years
Quote
Tidak ada keputusan yang salah, yang salah adalah ketika kita tidak siap dengan risiko dari keputusan tersebut
A.H - 2019
0 notes
agathabie-blog1 · 5 years
Text
Tentang Rasa
Sedang berada di fase merasa sendirian, kesepian sekaligus sepi, tidak seorangpun peduli dan dengan kuasaNya aku menemukan tempat dimana aku bisa menuangkan apa yang aku pikirkan, apa yang aku rasakan, dan apa yang selama ini tidak bisa aku sampaikan. Yaa, Tumblr lah yang nantinya menjadi “pelarianku” dari semua hal yang fana ini.
Banyak hal yang membuatku merasa sendiri, perlakuan orang yang serba absurd, kenyataan yang tak sesuai harapan, keinginan yang masih jauh untuk diraih,” support system” yang tiba-tiba menghilang dari jangkauan dan banyak hal lainnya yang membuat segalanya serasa lengkap dalam kesendirian.
Ada kalanya, aku mencari keramaian yang mungkin bisa menghiburku sejenak. Ya... memang menghibur, namun tidak lama kemudian rasa itu kembali datang. Rasa sedih yang muncul tiba-tiba, tak diundang, tak ada alasan. Yang selalu setia menemaniku disaat rasa itu muncul hanyalah beberapa lagu random di playlist handphone. 
Ketika aku memutuskan untuk memutar lagu sedih dan mendayu, selama itu pula perasaaan itu semakin menjadi-jadi, tak tahu diri, terus menyergap setiap sela-sela hati ini. Menangis dalam keheningan di kamar tanpa satupun yang tahu.
Ketika lelah sudah menyerang, barulah badan ini secara otomatis akan meminta pembalasan, yakni tidur lebih cepat dan lelap. Berharap, esok kan bahagia, menjanjikan sesuatu yang lebih baik dan menyenangkan. 
Sampai pada puncak kegelisahan dari semua yang kurasa, maka suara DIA memanggil dalam hati ini untuk mengadu kepada-NYA. Memang hanya DIA satu-satunya akhir dari segala permasalahan kita. DIA yang memberi kelegaan dan menyadarkan kita tidak ada satupun yang bisa kita harapkan selain hanya pada-NYA. 
Semoga fase yang aku alami ini bisa segera pulih dan berganti menjadi harapan yang selalu menghangatkan hati. Amin.
- Anastasyabie -
1 note · View note