Tumgik
aboxofstories · 3 months
Text
Pembelajaran
Aku melihatnya sebagai orang yang memiliki kebebasan. Aku tak terlalu mengenalnya, tapi bagaimana selama ini aku memperhatikannya melalui instagram. Dari awal aku mengikutinya aku sudah tau wanita ini penuh inspiratif, ya dia kakak kelasku semasa SMA. Aku selalu penasaran dg kehidupannya. Ia memiliki kebebasan memilih jalan karirnya sendiri yang sepertinya bukan keputusan yang mudah. Ia tak pernah bercerita melalui media sosialnya tapi aku begitu penasaran bagaimana perjuangannya melawan dirinya untuk menutup telinga dan memilih caranya sendiri....
Tapi ini bukan tentang dirinya...
Ini tentang pembalajaran yang melelahkan...
Bukan hal mudah bukan mengambil sebuah keputusan sulit yang jarang orang pilih...
Melelahkan rasanya menahan banyak hal dalam diri
Aku yang ingin kebebasan, nyatanya tak mudah... melawan gengsi diri, melawan rasa takut akan kegagalan, melawan berbagai macam hal di dalam pikiran karena takut akan banyak hal...
Ntah seperti seseorang yang sedang di cekik. Sesak rasanya....
Kadang aku berpikir apa iya aku harus menjalankan kehidupan dunia yang sesaat ini dengan begitu banyak rasa ketidak nyamanan...
Sedangkan hidup ini hanya sebuah jembatan menuju Tuhan...
Surabaya, 28 Februari 2024
0 notes
aboxofstories · 1 year
Text
24
Tumblr media
Past the 23
Satu tahun berlalu...
Banyak hal yang harus aku syukuri, getting my first job after crying all night, although it gave me new tears too. Bersyukur, can give small smile in my mom face, although so many dreams that I can’t give yet. Bersyukur di beberapa kesempatan masih bisa traveling dan salah satu kota di wish list akhirnya di coret juga walaupun sangat singkat.
Dan TERIMAKASIH kepada diri yang sudah berusaha untuk menerima segalanya. Berusaha menerima segala proses bertumbuh yang sangat berat ini. Berusaha untuk lebih menerima diri apa adanya walaupun kadang pikiran masih menuntut begitu keras. Berusaha untuk belajar mengelola segala emosi. Berusaha untuk menerima cinta dari orang-orang baik di sekitar.
Dan tentu TERIMAKASIH kepada orang-orang yang membersamai di tahun ke 23-ku. Tanpa mereka maka hidupku tidak akan punya cerita. Teman weekend di Surabaya, terimakasih sudah menerimaku, terimakasih sudah menjadi teman yang selalu ada di kala aku butuh pertolongan, dikala pikiran ini berkecamuk, ataupun dikala kesenangan traveling. Teman Long Distance, terimakasih sudah menanyai dan memberi kabar, terimakasih sudah berbagi cerita dengan ku, kesenanganku tidak hanya karena aku diterima kalian tapi karena akupun diterima oleh kalian sebagai tempat berbagi kisah.
Dan bagi tiap-tiap orang yang hadir terimakasih atas pembelajaran yang telah diberikan. Tentang memberi yang tak harus melihat orangnya siapa dan seperti apa. Tentang pembelajaran dari Ayahku yang baru aku mengerti, bagaimana ber-ambisi tapi tidak lupa akan kuasa sang ilahi. Dari Ibuku tentang memahami rasa. Walau tentu aku tak sebaik ibu dalam memahami rasa orang-orang disekitar ku. Dari Adik yang mengajarkanku bahwa cukup lakukan yang terbaik yang ada saat ini, lakukan hal-hal yang dicintai meski menurut sebagian orang itu tidak cukup baik. Dari seorang teman tentang bagaimana bersyukur atas hidup yang dimiliki saat ini, menerima atas segala kondisi saat ini karena setiap keluhan dan tangisan pasti ada hal yang bisa disyukuri.
Turning 24 yo
Ada hal yang menyadarkanku bahwa duniaku telah berbeda, ada standart yang tak aku mengerti. Bentuk pengakuan diri yang aku temukan untuk menunjukkan eksistensi terlihat seperti tindakan yang benar. Begitu banyak opini bagaimana menjalani hidup seperti pemikiran yang masuk akal.
Bagaimana caranya aku bertahan dengan prinsip-prinsipku?
Tak ada salahnya mengikuti tapi tanpa mengorbankan prinsip diri, apakah iya itu yang kamu butuh-kan? Apakah iya itu baik untukmu?
Dan di umur yang baru ini masih dipenuhi pertanyaan yang sama yang tak menemukan jawabannya,
“Setelah ini mau kemana?” “Apa yang kamu tuju?” “Impian kamu bagaimana?”
Ku biarkan pertanyaan ini berkeliaran bebas tanpa ku-tuntun jawabannya karena dengan begitu ku-biarkan semesta yang mengarahkan-ku pada jawabannya.
Surabaya, 31-03-2023
0 notes
aboxofstories · 3 years
Text
Terus Beranjak: Sabar
Saat mulut sudah tak mampu berucap, saat hati menderu-deru menangis, terimakasih karena kamu hanya memperlihatkannya kepada Allah. Terimakasih karena kamu masih terus mau berupaya mencari jalan keluar. Terimakasih karena kamu selalu yakin kalau pertolongan Allah itu dekat.
Sebab Allah tak mungkin menyia-nyiakan upayamu. Allah tak mungkin menyia-nyiakan doamu. Allah tak mungkin menyia-nyiakan pertahananmu.
Sabar. Akan ada waktunya kamu tersenyum dan bahagia karena ternyata kamu mampu melewati semuanya begitu saja. Sabar :)
@terusberanjak
97 notes · View notes
aboxofstories · 3 years
Text
Allah Maha Baik - Aku saja yang sering lupa
Ketika dunia membuat jiwaku mati karena lupa untuk menyertakan Allah didalamnya
Ketika jiwa sudah tidak bisa menyanggupi ketakutan 
Ketika rasa lelah, resah, kekhawatiran menyelimuti diriku
Dengan baiknya Allah menunjukkan jalan kepada hamba-Nya yang penuh kekhilafan
Aku mencari ketenangan, pada jawaban-jawaban teman yang kuceritakan
Pada video-video yang menceritakan tentang kelelahan dan keresahan
Namun Allah maha baik, sebuah tulisan tertangkap di layar
“Jangan sampai lelahnya jiwa membuat kita tak bisa menjadi pribadi terbaik saat hidup di dunia. Karena tanpa sadar, lelahnya jiwa membuat kita menjadi mati sebelum jasad mati. Karena jiwa yang lelah adalah isyarat waktu kebersamaanmu bersama Rabb-mu teramat kurang” sumber:@hijrah99cinta
0 notes
aboxofstories · 3 years
Text
Ini hanya giliranmu
Sebenarnya, bagaimana cara untuk mengontrol rasa? Tuhan memperlihatkan segalanya kepadamu dan kamu telah memahaminya. Ia temanmu, 2 tahun yang lalu telah melewati fase yang kamu hadapi saat ini. Ini hanya giliranmu! Lihat dia berjuang! belajar ikhlas! Lalu mengapa kamu begitu banyak mengeluh? Mengapa kamu begitu banyak bertanya kepada Tuhan? seakan-akan tidak meyakini jalan dari-Nya! Tuhan hanya ingin tau apakah kamu layak untuk tahap selanjutnya
Berusahalah bertahan! Ini tidak akan lama karena semua ada waktunya. Kamu hanya perlu menikmati prosesnya! Ini hanya giliranmu!
1 note · View note
aboxofstories · 3 years
Text
Semakin rumit hidup yang dijalani, semakin aku mencari teman yang bisa berbagi. Akan tetapi aku juga semakin menyadari bahwa sebenarnya tidak ada yang benar-benar peduli
7 notes · View notes
aboxofstories · 3 years
Text
My self that insecure
Dear.. Forget all your worries! Just focus on your purpose. Believe in Allah! Something good has been prepared for you. If ur friends success right now, that’s not mean that u’ll not be success. Everyone has their own time. So be patient!! 
1 note · View note