Tumgik
aafterpills · 3 years
Text
Tumblr media
Ini lucu tapi memang random,
Kenapa ya ibu-ibu middle scale of economy selalu punya keinginan gosip ditukang sayur? Apakah ini yang menjadi tercetusnya ide akun akun gosip di dunia maya?
Ibu-ibu suka gosip, yang muda juga. Apa ngga sebaiknya dibuat virtual meeting aja?
1 note · View note
aafterpills · 3 years
Text
Sudah ya, waktunya menerima.
Tumblr media
Memaknai hidup yang paling menyenangkan sepertinya bisa mulai dilakukan dengan penerimaan-penerimaan kecil terhadap hal-hal yang sedikit banyak tidak bisa dilakukan sekaligus, seperti;
1. Melepaskan seseorang yang menjadi tokoh utama dalam setiap benang merah dalam beberapa tahun belakangan. Walaupun perannya memang signifikan, tetapi perlu diakui bahwa ada atau tidak ada kehadirannyapun, harusnya bisa bangun dan berdiri.
2. Mengikhlaskan sesuatu yang sangat ingin dimiliki walaupun ketika itu masih belum siap. Maaf ya, mungkin kelak setelah semua huru-hara ini selesai, kita bisa memulai sesuatu yang baru. Entah melalui pembuahan manual, atau adopsi, semuanya masih menyenangkan kok. Mungkin kamu nggak ada, tapi kamu selamanya akan membekas. Aku janji.
3. Mungkin diterima dalam kondisi saat ini dan kedepannya akan sulit, tapi tidak lelah meminta dan berdoa pada Tuhan, walaupun tidak rajin ibadah; ya Tuhan, semoga kelak ada yang melakukan penerimaan terhadapku dan segala rahasia-rahasia yang saat ini masih hanya perlu kujaga untuk diriku sendiri. Semoga tidak lagi perlu bersembunyi.
4. To have fun, is to have fund. I know, i know. Happiness is not always about money. But tell me again, is there anything you can afford for the sake of that kind 'pursuit of happiness' when you are running out of cash? Ew. Scary.
5. Aku membiarkan diriku bersedih untuk waktu lama. Atau sebentar. Atau sedalam apapun yang aku mau karena ini adalah perasaanku.
12 notes · View notes
aafterpills · 3 years
Text
Cerita Waktu Lagi Kalang Kabut
Go ahead, put anything! Oh, i wish i could.
Tumblr media
Mensiasati cara-cara yang ngga begitu menyenangkan dari hidup, sebagiannya dilakukan dengan duduk dan baca doa. Berharap sisi religius yang ada dalam diri keluar tanpa perlu aba-aba.
Setengah tahun dalam usia dua puluh dua ini, ngga ada cara yang lebih menenangkan dari menangis. Antara budaya nangisan lagi ngetrend atau memang basicnya emang doyan buang-buang air mata. Menuju tidur dengan perasaan penuh - mata ngantuk tapi hati berat - menangis sampai larut - dan bangun dengan penuh penyesalan karena " Anjiiiing! mata gue kayak abis digebukin satpam lagi ".
Bikin intro sebagai pembukaan dari setiap keluhan selalu jadi hal yang susah, tapi dengan penuh percaya diri, terima kasih Tuhan; kau berikan aku wajah lumayan cantik dengan otak yang lumayan bisa diajak kerja sama untuk bercerita, walaupun harapanku jadi anak pintar nan cemerlang seperti dahulu kala -- agar bisa ku flexing isi otak pada kekasihku yang kayaknya nggak akan percaya kupernah dapet beasiswa ke Belanda ~
Tumblr media
Pada kalimat ini, gue putuskan untuk sedikit mengeluh tentang betapa malangnya nasib gue sebagai anak pertama yang dikaruniai cicilan rumah sebagai momok yang paling menakutkan sampai hari ini dan empat belas tahun mendatang.
Gue rasa, situasi kali ini berat, bagaimana orang lain bisa menikmati hidupnya yang bergelimang harta hasil kerja keras orang tua atau sesepele main tiktok di sebuah restoran fast food yang tumpah ruah di berbagai kota; menyenangkan, sekaligus menjadi ironi, karena adanya perasaan iri untuk jadi berkecukupan dan punya keberanian sebegitu besarnya, sekaligus bulu kuduk yang bangun karena ngeri. Kok, bisa ya?
Dilahirkan dengan berbagai priviledge memang sungguh menyenangkan, bertolak belakang dengan sebagian orang yang masih harus kerja keras di usia muda (ehem ehem), nggak ada yan pernah tau kemana lagi kuburan harus di gali. Sialnya, bahkan ngga punya satu detikpun untuk menikmati hidup yang nikmat sekali.
Tumblr media Tumblr media
Bahagia, sedih, kecewa, dan terharu -- mereka bilang, ada porsinya sendiri. Tapi, nggak pernah ada yang kasih tau, apasih tolak ukur dan standarnya?
Apakah ketika periode gaji turun, kita bahagia? Apakah ketika nggak pernah diajak pergi ke nikahan temen pasangan, kita sedih?
Apakah diselingkuhin itu mengecewakan?
Dan, apakah perlu merasa terharu ketika si kucing kesayangan dirumah melahirkan anak-anak yang kelak akan jadi majikan kita padahal kita ngga tau dia abis senggama sama kucing dari gang mana?
Apa?
Apa bahagia, sedih, kecewa, dan terharu ternyata sama sekali ngga punya tolak ukur untuk digambarkan dalam hal-hal kecil yang bikin jasad dengan jantung dan nyawa merasakan sesuatu?
Apa ibu, bapak, dan keluarga kita semua merasakan hal-hal tersebut juga ketika berhasil melempar segala hal yang seharusnya nggak dibebankan pada keturunannya? Baik, dan buruk. Luar dan dalam?
Apakah pernah ada penyesalan dan harapan yang cuma berakhir jadi ledakan?
Nggak tau, nggak pernah ada yang tau. Kecuali, orangnya sendiri.
Tumblr media
Setengah tahun ini, rasanya kengerian yang dikasih semenjak bertumbuh menjadi individu yang lumayan keliatan ceria, melelahkan. Lelah sekali sampe quotes '' yesterday was heavy, put it down '' ngga berarti apa-apa. Karena setiap hari capek???
Dimulai dari usaha-usaha untuk jadi cukup nggak juga membuahkan hasil karena selalu ada kurang yang mengikuti seolah-olah diri sendiri dan oranglain lupa bahwa individu dalam tubuh ini lagi berproses jadi lebih baik dari hari sebelumnya. Selalu ada hal-hal yang menunjukan bahwa lebih baik aja masih belum cukup, lebih baik aja masih kurang, dan lebih baik aja bukan sebuah jawaban yang dicari. Terus, apa ya? Apa lagi?
Perasaan-perasaan nggak aman dan nggak nyaman, serta kurangnya apresiasi dari sendiri jadi hal yang menakutkan untuk dihadapi, padahal, tau betul bahwa nggak ada orang lain yang akan menerima gue sebaik diri gue sendiri. Perlunya pengakuan, dan diakui bahwa diri ini memang dapat membawa hal-hal yang menjadi berkat untuk orang lain. Haus pengakuan, si lubang setan.
Juga, adanya ketakutan berlanjut mengenai apapun yang udah kejadian dalam kurun waktu hampir sepuluh tahun ini. Merasa nggak akan pernah dicintai sesuai harapan dan takut dibiarkan kayak yang bokap gue lakukan, serem banget. Dihantui mimpi yang sama berulangkali seolah hal tersebut akan terjadi dan udah terjadi. Jelek banget, sampe nggak nemu gambaran yang sangat menakutkan untuk mengutarakan hal ini. Trauma, dan nggak lagi mengenali diri sendiri.
Tumblr media
Dipikirin berkali-kali, nggak nemu kalimat penutup untuk mengakhiri isi tulisan yang dibuat waktu lagi kalang-kabut kayak sekarang ini. Nggak memuaskan sampai Chef Arnold menangis melihat ini. Tapi ya udah, terima kasih untuk siapapun yang baca.
0 notes
aafterpills · 3 years
Text
Kalau sambil ketawa, emang boleh ngetawain orang?
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Sayang.
Tumblr media
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Terima kasih,
Sebanyak apapun bangun sendiri atau berdua.
Sebanyak apapun pada akhirnya berdoa.
Sebanyak apapun, pada setiap kesempatannya Tuhan mengabulkan satu per satu.
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
It takes only two times to understand that i don't 'matter'.
Tumblr media
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
You can't light a fire from nothing, or clap and make a snow fall.
You can't summon love up in your heart if it isn't there at all
Life isn't like the movies, but it sure will make you cry;
When it dawns on you, it's time to say goodbye.
You can't drum up the heartbeats, of loved ones come to pass.
Stop wishing for forever, cause nothing ever lasts, if it's keeping you from sleeping.
Wipe the tear from your eye
'Cause sometimes, it's time to let a good thing die.
Tumblr media
— see ya, love.
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Self awareness & Intelectual curiousity
Masih tentang CUPYTS: Cinta Untuk Perempuan Yang Tidak Sempurna by Najeela Shihab sebagai host dengan Maudy Ayunda dan Gita Savitri sebagai partner diskusi. Topiknya adalah “Kepinteran” dan Kepintaran. Kurang lebih diskusinya seperti ini:
Mba najeela : istilah kepinteran ini, kalian melihat orang yang pinter itu gimana?
Gita : menurutku, perempuan yang pinter itu yang paham worth-nya dia, dia yang punya self-concious, dia yang mengenal dirinya sendiri, dan yang cerdas yang tau kapan mesti memprioritaskan dirinya.
Maudy : aku juga setuju, self-awareness itu penting untuk mengenal diri sendiri. Nambahin juga, kepintaran itu adalah keinginan untuk mengembangkan dirinya, to have that growth mindset.
Lalu part lain mengenai relationship,
Mba najeela : dalam love-relationship pernah diputusin cowok gara-gara kepinteran enggak? 
Maudy : aku cukup sering sih dapet kalimat “mungkin lu kepinteran kali, jadinya intimidating” meskipun secara prinsip itu kurang tepat ya. Tapi, sebagai seseorang yang mendengar mindset itu dari kecil, ya takut juga. Kalau kita mikir bahwa perempuan yang kepinteran itu sulit dapet jodoh, berarti kita berasumsi bahwa pasangan yang baik adalah yang memilki hierarchy dalam intellegence, and that’s not the value. Justru partnership yang baik adalah komunikasi yang baik, visi-misi yang sama, alignment, dll. 
Gita : kalau aku, dari awal prinsipku adalah gak ada hierarchy soal intelektual, yang dipertemukan dengan suami yang melihat masculinity itu bukan yang memandang perempuan inferior (perempuan gak boleh lebih pinter, gak boleh terlalu independen, yang bisa ngebuat pria loose his purpose to be superior, “lalu saya buat apa?”). Dia melihat dirinya sebagai human being.
Lalu membahas kriteria pasangan Maudy Ayunda (dan mungkin perempuan diluar sana),
Mba nejeela: kalau mau jadi pacarnya maudy, mesti lebih pinter dari kamu enggak?
Maudy : siapa yang lebih pinter itu sulit banget buat di-compare, are we talking about IQ? kapabilitas berpikir secara logis? atau skill lain? justru aku lebih nyari orang yang punya self-awareness dan intelectual curiousity yang tinggi. 
Dan kalimat Mba najeela yang menarik adalah:
The best relationship is actually makes you smarter, wherever you start. If you are in good relationship, you push each other to be better, to learn together. If you are a good couple, then you will be smarter cause of your interaction each other.
29 Agustus 2020
882 notes · View notes
aafterpills · 4 years
Text
Sedang duduk sendirian di Family Mart dekat kantor dan tiba-tiba ingat suatu hal.
Ini pukul 18.28, ketika ini ditulis; seseorang baru saja berjalan melenggang meninggalkan kursi yang ia duduki sekitar sepuluh, atau lima belas menit sambil memandangku lekat dan berkata " ku tinggal dulu ke Bandung, ya? "
Pamitnya begitu berbeda, padahal kita ini bukan apa-apa. Seperti kecemasan membeku didalam kepalanya, sayang sekali, malah lebih banyak hal yang ingin ku tertawakan daripada ku pertanyakan.
Enam, atau lima bulan lalu. Lama-lama jadi tidak begitu ingat dengan baik kapan persisnya kutinggalkan kota yang kusimpan penuh cinta dan harap didalamnya.
Mulanya, kucintai dengan amat sangat baik jalanan Pasteur menuju Kebon jati walau kadang resah menerpa setiap kali akan terlambat datang ke kantor di lampu merah Pasir kaliki.
Tidak juga kutemui alasan pasti mengapa jalanan Dago jadi lebih hangat ketika jalan kaki sendirian sambil menatap lalu lalang kendaraan roda dua dan empat. Sambil ku hapal baik-baik segala inci jalannya. — abang cuanki, penjual bunga, kedai kopi, pom bensin, sampai tempat mabuk mahal dan murah yang sudah pernah ku singgahi sendiri satu persatu.
Hari-hari ketika aku ingin berdua, bersama seseorang yang aromanya masih lekat di kepala. Bagaimana ku cintai setiap amarah, tawa, keluh dan kesahnya saat melirik pada bagian dadaku yang tersingkap dari kerah baju.
Kita ini, dan apapun itu — sering kali menjadi ingatan-ingatan yang bias padahal ingin sekali di patri selamanya. Kita ini, dan apapun itu; " bergerak dengan dinamis. " begitu katamu.
Tumblr media
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Tumblr media
Kalau suatu saat,
Aku berhasil sembuh dan melangkah lebih jauh tanpa pernah lagi melihat kearah dimana aku pernah tertinggal. Pahamilah bahwa sudah kulalui neraka bernama harap yang lekat pada segala yang kulakukan agar menuju tempat yang ingin sekali ku singgahi.
Walau dalam usahanya pernah tak pernah cukup, ada banyak sekali luka basah dan isi kepala yang gaduh tapi kuredakan dalam satu langkah; berhenti.
Ingin sekali rasanya, lari. Dan lari, dan lagi mengejar banyak doa yang belum pernah diucap dengan lantang dalam sujudku yang terhitung jari.
Tapi kali ini, tak apa.
Akan aku cukupkan dalam satu langkah,
berhenti.
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Berdoa ketika ingat
Untuk sekian bulan penuh penuh penuh sekali akhirnya kita sampai di ujung.
Kupikir bahwa, Tuhan yang tidak adil.
Tapi penyadaran dan pelajaran paling baik lantas ia turunkan melalui banyak cara. Katanya, agar aku belajar.
Juga, setelah banyak sekali bersama yang sebentar dan harap yang hinggap. Aku menyadari satu hal;
Patah, dan berdarah pasti ada.
Tapi memaksa manusia untuk tinggal adalah perbuatan tidak terpuji.
Adalah haknya untuk ada, dan adalah haknya untuk tidak ada. Maka; bisa manusia lainnya hanya menerima.
0 notes
aafterpills · 4 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kepada Riang,
Kita pernah menata sebuah gembira dalam beberapa waktu yang terhitung banyaknya; tiga ratus enam puluh lima hari lebih, menggenapi hari-hari yang entah kapan akan kita miliki lagi. 
Seperti banyaknya perpisahan yang terjadi karena tidak tersisanya rasa cinta; aku ingin kau tau bahwa aku cinta, 
Segala hari buruk dan baik, perdebatan kita mengenai mana yang benar dan tidak benar, serta ratusan rencana pembelian game yang menurutku adalah prilaku konsumtif yang tidak perlu namun tetap kau lakukan dan sengaja kita setujui sebagai sebuah penghargaan atas kerja kerasmu selama ini. 
Kau, aku memikirkanmu saat ini. Saat melewati sebuah sore selepas kepergianmu melalui pesan yang ratusan kali kupertimbangkan untuk menjawab pisahmu akan aku. Aku memutuskan untuk berhenti mempertanyakan dan mulai menerima segala yang kau lakukan, seperti yang kukatakan padamu setiap kali; lakukan yang menurutmu benar. Kau akhirnya sampai pada kebenaranmu sendiri.
Maksudku menulis ini, adalah tidak ada. Hanya kegiatan impulsif yang kulakukan tengah malam, membiarkan diriku sekali lagi mengingat tentangmu, Katanya, mengingat adalah cara paling baik dalam upaya melupakan. Tapi, entah kenapa, aku juga tidak bertujuan melupakanmu sama sekali.
Riang, bacalah baik-baik
Kita adalah dua individu yang berbeda. 
Isi kepalamu adalah hal yang sejatinya selalu aku berusaha pahami. Usahaku selama ratusan hari tersebut, entah kenapa hanya berakhir selalu membuatmu lelah dan merasa bahwa gadis dalam diriku ini adalah musuh terbesar dalam menghadapi itu. 
Dalam memahami pikiranmu yang kerasnya sudah kurasakan sendiri itu, seringkali yang terjadi adalah hal yang ternyata tidak kau inginkan sama sekali. 
Sungguh sebetulnya terkadang aku ingin marah agar kau mengerti, tapi bahkan kemarahanku tidak sebanding dengan hal-hal lain yang ingin kulakukan untukmu.
Kau paham betul bahwa kita hanyalah dua individu yang berakhir saling mengecewakan, tetapi, sebetul-betulnya aku masih belum ingin menyerah.
Riang,
Terima kasih.
Kau mencintaiku dengan cara yang baik selama ini,
Mendampingiku menghadapi hari buruk, seolah tidak ada kurangku yang membuatmu jengah mulanya.
Aku bukanlah pasangan yang baik untukmu, tapi kau mengajarkan aku bagaimana aku perlu menjadi baik untuk pasanganku kelak. Membayangkan ini akan terjadi, pelupuk mataku basah saat ini, karena sebenar-benarnya, aku ingin kau, aku ingin kau menginginkanku seperti aku menginginkanmu tanpa celah ketidak inginan yang selalu kau tunjukan. 
Jadi, berjanjilah untuk hidup dengan baik selama kau bisa.
Berjanjilah untuk tidak selalu merasa bahwa kau perlu menyelesaikan segala masalahmu sendiri, 
Berjanjilah untuk tidak meratapi diri karena merasa tidak ada yang mengerti.
Berjanjilah untuk tetap hidup, Riang.
Karena aku akan melakukan hal yang sama, 
Terakhir, Riang...
Aku menamaimu sama seperti anak kecil dirumahmu yang selalu membuat kesal tapi rasanya lucu sekali tiap kali mendengarmu tertawa ketika didekatnya. Seperti itulah aku ingin kau menjalani hari, tidak murung walaupun ada saja gerutumu yang mulai dari hari tidak bersama kita yang akan membuatku rindu. 
Tetap hidup ya, 
Aku tunggu. 
1 note · View note
aafterpills · 4 years
Text
A a a AA
Tuhanku yang baik, 
kalau hari ini aku ingin meninggal, apakah aku akan meninggal?
aku tidak ingin menggunakan mati sebagai penyampaian bahwa aku ingin menanggalkan hidupku. aku sebetulnya ingin tinggal, tapi, seperti tidak perlu lagi tinggal dan ada hari ini. 
0 notes
aafterpills · 4 years
Quote
pernah lagi hidup tapi rasanya mati ngga sih? itu tuh, rasanya.
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Nanti kalau aku ngga lagi ada,
Nanti kalau aku ngga lagi ada, 
Semoga kamu menemukan seseorang yang mau menunggumu pulang dari segala rutinitas kerja yang ngga kita tau akan seberapa lama selesainya itu. Semoga dia akan sabar untuk nunggu kamu pulang walaupun matanya ngantuk dan skincarenya udah dipasang lengkap, selengkap-lengkapnya.
Nanti kalau aku ngga lagi ada,
Semoga kamu menemukan seseorang yang bisa masakin kamu sesuatu yang kamu suka dan ngga kepedesan, seperti yang kita tau, apa yang bisa kumasak selalu kepedesan dan kadang-kadang kurang bumbu. Semoga juga dia bisa ngabisin makanannya sendiri tanpa kamu perlu bantu dan jadi kekenyangan karena ulah yang dia lakukan.
Nanti, kalau aku ngga lagi ada, 
Semoga kamu menemukan seseorang yang bisa dengan sabar mengerti dan mendengarkan apa yang selalu kamu keluhkan sambil mengusap kamu dengan lembut dan membawa ketenangan untukmu. Tidak seperti aku yang kadang-kadang malah memarahi atau memberikan pendapat lain dan berakhir dengan debat-debat kecil yang akan kusesalkan sampai pagi hari.
Nanti kalau aku ngga lagi ada,
Semoga kamu menemukan seseorang yang akan selalu mengingatkan kamu perihal berapa banyak sayangnya yang tidak terhitung dan tidak merengek atau sakit ketika rindu. Karena, aku sampai hari ini masih belum tau bagaimana cara melakukan hal yang tidak jadi menyiksa untukmu. 
Nanti kalau aku ngga lagi ada,
Semoga kamu akan selalu bisa menghargai waktu, usaha, dan hal-hal kecil yang tidak bisa dinilai dengan materi. Seperti hanya duduk dan tiduran ditengah mati lampu, atau bangun kesiangan dan mandi terburu-buru. Yang sialnya, sedang sangat aku rindukan hari ini.
Nanti.... kalau aku sudah benar-benar bisa pergi dan ngga lagi ada,
Aku berdoa semoga kamu selalu dapat kebaikan dari semesta, semoga lelah dan rindumu akan rumah jadi hal yang kelak kamu syukuri. Semoga akan selalu melakukan hal-hal baik yang bisa membawamu ke hulu yang kamu tuju. Semoga kamu akan selalu mendorong diri, dan selalu mengingatku sesekali: sebagai anak kecil yang baik, walaupun banyak mencampuri hidupmu, urusanmu, dan mau tau finansialmu. Semoga pernah bersamaku selalu jadi bagian kecil yang bisa kamu syukuri. Dan, seberapa jauh pun aku pergi, kamu tau selalu ada hal tentangmu yang akan kucintai. 
0 notes
aafterpills · 4 years
Text
Realistis Aja
Dunia ga peduli apakah kamu seorang manager yang susah untuk constantly reading articles atau sering ikut meetup karena ngasuh anak di rumah. Atau apakah kamu seorang mahasiswa yang gabisa ke perpustakaan just for the sake of seeking knowledge karena menanggung kehidupan sekian orang adik. Atau apakah kamu seorang wanita karir yang cari nafkah sekaligus urusin rumah sementara suaminya gabut.
Yang dunia pedulikan itu hasil, output, sesuatu yang keliatan. Sorry this is harsh, but empathy-thingy itu kemewahan. You can’t expect the world to listen to your story and menye-menye.
You know what to do in this condition?
Firstly, communicate, talk, pray, to God, “Dear God, this is hard for me. Aku ingin mengeluh, tapi aku tau Engkau sedang melihat bagaimana aku melalui ini. Maka catatlah kesabaranku ini sebagai pahala yang banyak. Jadikan ini keistimewaanku dibanding makhluk-Mu yang lain.”
Secondly, stop caring about what people would think about you. Just do your best to tackle this and that, finish this and that, but shut your inner voices yang bilang, “Wah nanti aku dinilai ga perform”, “Wah nanti aku keliatan bodoh”, etc. Be a bodoamat person selama kamu udah lakuin yang terbaik yang kamu bisa. Biarkan hatimu bertawakkal–”I’ve done my very best, so whatever will be, will be.”
Thirdly, just keep moving forward, don’t look back, you can slow down but don’t stop, because hardship won’t last forever. At some point things will get easier. If not, then you haven’t pass through the storm, maybe you haven’t faced the center of the storm–brace yourself, but after that things will get better. Remember Dory’s song, “Just keep swimming.. Just keep swimming”
Good luck!
Butuh meluapkan kisahmu? Kirim ke https://yasirmukhtar.tumblr.com/submit.
2K notes · View notes