Tumgik
wiwitiwit · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Bahagiaku saat melihat anak sehat dan ceria. Saat setiap hari bisa melepas suami bekerja dan menyambutnya pulang. Saat masakanku habis dilahap anak dan suami. Saat mengetahui bapak dan ibu selalu dalam keadaan sehat. Saat tulisanku menjadi buku dan terbit di media online. Dan masih banyak sumber kebahagiaanku setiap hari. Hal-hal sederhana bisa menjadi sumber kebahagiaan. Tapi tak semua menyadarinya. Di luar sana masih banyak yang berjuang demi mencapai sebuah makna, bahagia.
Silakan dipesan antologi keduaku "OTW Bahagia" semoga dengan membaca buku ini bisa menularkan kebahagiaan.
2 notes · View notes
wiwitiwit · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media
Semenjak punya anak, sebagai seorang ibu aku belajar banyak hal tentang mengasuh anak. Bukan cuma aku saja yang banyak belajar, tentu saja suami juga.
Setelah melahirkan aku belum bisa banyak bergerak karena melahirkan secara sesar, suami yang sering menggendong Khanza.
Aku ingat suami membantuku mencari posisi nyaman saat menyusui, karena ternyata menyusui sangat membutuhkan perjuangan terutama masa awal menyusui, tidak semudah teori.
Aku ingat suami lebih jago dalam membedong sehingga aku sering minta tolong suami.
Aku ingat bagaimana suami berjuang dalam mengganti popok karena dia sangat sensitif dengan bau.
Saat aku masih bekerja di rumah sakit, ketika jaga malam suami yang harus ngelonin anak tidur, kadang rela tidurnya terganggu juga padahal dia juga harus bekerja esoknya.
Ketika aku ngga berani potong kuku Khanza karena takut melukainya, suami yang turun tangan memotong kuku Khanza dengan penuh kehati-hatian. Begitu juga dengan membersihkan telinga. Anteng sekali Khanza saat dibersihkan telinganya oleh abinya.
Aku ingat suami sangat semangat melatih Khanza merangkak dan berjalan.
Kini Khanza beranjak besar.
Aku hanya bisa menatap penuh khawatir saat Khanza “atraksi” dengan abinya. Naik punggung, gelayutan di badan, jungkir balik, dan banyak atraksi lainnya tapi Khanza selalu tertawa senang.
Suami menyempatkan memandikan Khanza sebelum berangkat kerja agar aku bisa mengerjakan hal lain.
Rasanya sejuk melihat suami mendadani Khanza, menguncir rambutnya lalu memakaikan jilbab.
Dan masih banyak hal yang ngga bisa disebutkan satu persatu.
Terima kasih pak suami untuk kerja samanya.
Mari kita terus bekerja sama hingga meraih jannah-Nya..
0 notes
wiwitiwit · 6 years
Text
Aliran Rasa
Belajar komunikasi produktif sangat bermanfaat untuk saya. Yang selama ini ada aja ngga nyambungnya saat komunikasi dengan suami jadi ada ngga nyambungnya juga sih, tapi berkurang hihi. Saya belajar bagaimana mengkomunikasikan sesuatu dengan jelas sehingga suami mudah mengerti. Ngga lagi pake kode atau sindiran (kadang masih sih, tapi berkurang).
Walau begitu masih harus terus belajar lagi. Karena masih aja keceplosan. Ngga produktif. Harus terus dipraktekkan.
Begitu juga dengan Khanza. Semakin mudah untuk diarahkan. Jadi jarang tantrum. Kalau ada keinginannya yang ngga diturutin jadi lebih gampang jelasinnya. Tapi kadang masih tantrum juga. Mungkin karena dia masih belum terlalu paham.
0 notes
wiwitiwit · 7 years
Text
NHW 3: Membangun Peradaban dari Dalam Rumah
Nikah
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki “alasan kuat” bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami
Membuat surat cinta untuk orang yang kurang romantis seperti saya adalah “tugas besar”. Apalagi kami memang pasangan yang jarang romantis jika romantis adalah sering kasih buket bunga atau sering berkata yang manis manja. Apalah kami yang lebih sering “ngebanyol, ngelawak garing” agar lebih sering tertawa, mungkin itulah romantis versi kami. Setelah berfikir, merenung apa yang mau ditulis akhirnya kemarin jadi juga, tapi entah itu bisa disebut surat cinta atau bukan. Saya post suratnya di tumblr sebelum postingan yang ini. Saya kirimkan linknya ke suami saat dia di kantor lalu saya suruh baca. Sebenernya saya ingin melihat ekspresinya saat membaca surat itu, tapi saya malu. Setelah mengirimkan linknya saya minta dia memberikan respon setelah selesai membaca. Responnya seperti ini, “love you too honey, terharu”. Singkat bukan? Sampai di rumah dia bertanya, “kok kamu tiba-tiba so sweet, kenapa?”. Kan, serba salah kan. Saya jawab aja, “lagi ada maunya” hihi. Tapi setelah itu dapat pelukan hangat dan kata-kata, “love you honey bunny, permaisuri hatiku” wkwkwk berasa manten baru, permaisuri hatiku adalah nama saya di hp suami, itupun saya sendiri yang buat :D. Dengan tugas ini saya jadi menyadari bahwa untuk menumbuhkan kehangatan dengan pasangan itu tidak mahal, cukup tulis surat cinta sepenuh hati.
b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing. Anak saya baru satu, namanya Faiza khanza syakila, kami memanggilnya khanza. Sekarang usianya 22 bulan. Alhamdulillah pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan indikator. Sekarang khanza suka minta dibacakan buku bergambar, disana khanza banyak belajar nama-nama benda dan hewan. Khanza sudah bisa sedikit menirukan gerakan sholat dan berdoa. Selain itu sangat suka mengeksplore benda-benda di rumah, suka menyanyi sambil lompat-lompat, dan suka sekali main petak umpet. Untuk perkembangan bahasanya, khanza sudah bisa berbicara, walaupun kadang masih tidak terlalu jelas dan susah menyebutkan suatu kata. Saya kadang harus berfikir keras untuk mengerti perkataannya, jika saya salah mengerti kadang khanza akan menunjukkan ekspresi kecewa. Perkembangan motorik dan sensoriknya pun alhamdulillah sesuai indikator.
c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
Hmm, saya bingung jika ditanya apa potensi saya. Saya suka membaca, dulu setiap ada waktu luang saya sering menghabiskannya untuk membaca, namun sekarang susah kalau anak masih bangun, sering bukunya diambil sehingga saya tidak jadi membaca. Saya ingin menularkan kepada anak saya untuk suka membaca buku, agar luas wawasan ilmunya nanti. Dalam bidang akademik, saya lulusan fakultas kedokteran. Namun sekarang saya belum praktek. Terakhir saya bekerja di RSUD Bangkinang selama satu tahun sebagai dokter internsip, program wajib pemerintah. Setelah selesai saya belum mulai bekerja lagi karena ingin fokus menjaga anak, mengingat saya tinggal di perantauan dan tidak ada saudara. Pernah saya satu kali menggantikan teman untuk jaga di suatu klinik, saya ajak anak saya. Namun saya kasihan melihatnya tidak ada teman saat saya memeriksa pasien. Saya dan suami punya harapan suatu saat bisa mendirikan praktek dokter atau klinik. Dengan begitu saya bisa mengamalkan ilmu saya untuk masyarakat luas. Untuk sekaranh mungkin cukup saya amalkan untuk keluarga saya dulu, menjaga kesehatan orang-orang tersayang.
d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Alasan utama saya berada disini sekarang adalah SK penempatan suami. Namun begitu tetap harus ada pelajaran yang saya ambil. Disini saya tinggal di sebuah perumahan, saya hanya mengenal tetangga di sekeliling rumah saya. Saya memang kurang aktif di lingkungan. Namun begitu saya tetap berusaha memberi manfaat untuk tetangga yang saya kenal, atau setidaknya tidak merugikan. Saya memang suka merantau, sejak lulus SMA saya sudah merantau. Mungkin dengan begitu saya lebih mengenal adat budaya daerah lain. Saya belajar untuk terus beradaptasi dan mengenal dunia baru. Tantangan tinggal disini adalah perbedaan budaya, apalagi saat saya bekerja dulu berbeda bahasanya. Saya mulai belajar lagi bahasa dan kebiasaan disini. Setelah ini jika suami mutasi lagi tempat kerjanya, saya berdoa semoga ditempatkan di tempat yang lebih baik.
0 notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Untuk suamiku tercinta Assalamu'alaikum wr wb Hai, ga kerasa ya udah 31 bulan kita bersama. Suka duka kita lalui bersama, saling menguatkan. Tadi aku buka lagi proposal ta'aruf darimu. Aku baca lagi visi dan misi pernikahanmu, semoga kita selalu berproses dan berusaha mencapainya, dan semoga Allah memudahkan dan meridhoi proses kita ini. Masih banyak kekuranganku dari harapanmu. Aku harap kamu tetap bersabar dan rajin mengingatkanku. Aku juga berharap kamu memaafkan semua kekuranganku itu. Hmm, aku jadi teringat perjalanan pertemuan kita. Dari tidak kenal sama sekali, lalu mulai mengenal dari proposal ta'aruf, sampai pada pertemuan pertama kita di masjid pusdai Bandung. Hingga akhirnya aku memutuskan untuk menjawab "iya", aku ingin melanjutkan proses denganmu. Kamupun datang ke rumah untuk bersilaturahim dengan keluargaku, lalu mengkhitbahku. Dan pada pertemuan keempat, kamu mengucapkan akad :) Sulit dibayangkan menikah dengan orang yang tidak aku kenal sebelumnya, oleh karena itu aku terus belajar mengenalmu. Sifat-sifatmu yang kadang mengesalkan tapi sering juga kamu membuatku tertawa dengan candaanmu dan keisenganmu. Aku pernah baca suatu tulisan bahwa proses mengenal itu sepanjang hidup, dan sekarang aku percaya tulisan itu. Kemarin aku bertanya kepadamu apa rasanya menjadi suami. Dan jawabmu semua rasa ada, senang dan stres juga. Maaf ya kalau aku yang kadang menyebalkan menambah kamu stres. Aku sedang berusaha mengurangi dan semoga bisa menghilangkannya. Dan jika penyebab stres yang lain adalah dalam memenuhi kebutuhan hidup keluarga kita, semoga setiap usahamu dalam memenuhi nafkah keluarga kita dihitung sebagai amal ibadah, dan semoga Allah senantiasa meridhoinya. Sekarang kita sudah dikaruniai seorang putri yang lucu. Semoga hal itu dapat menambah rasa syukur kita. Semoga putri kita bisa memperat cinta kita. Dan semoga putri kita tumbuh menjadi seseorang yang hebat dan solehah. Katamu perjalanan kita masih panjang. Harapanku kita bisa mengambil hikmah dari perjalanan itu. Kita bisa belajar menjadi pribadi dan keluarga yang lebih baik. Karena perjalanan di dunia ini hanyalah sesaat. Semoga kita bisa memanfaatkannya untuk meraih tiket surga-Nya. Agar cinta kita abadi, sehidup sesurga. Terakhir, aku ingin mengucapkan terima kasih untukmu imamku. Atas semua jerih payahmu selama ini. Atas semua kesabaran. Atas semua perhatian. Semoga Allah selalu menyayangimu dan menjagamu. I love you. Wassalamu'alaikum wr wb
1 note · View note
wiwitiwit · 7 years
Text
NHW 2: Indikator Ibu Profesional
Tugas matrikulasi institut ibu profesional yang kedua adalah membuat indikator ibu profesional. Indikator tersebut dibagi menjadi tiga, yaitu aku sebagai individu, sebagai istri, dan sebagai ibu. Hmm, butuh perenungan panjang dan kontribusi suami. Okelah saya tanya suami tentang indikator istri yang baik menurut dia, dan apa kurangnya saya hihi dan jawabannya adalah, “yaudah bikin aja”. Jawaban macam apa itu huft. Mungkin suami nyuruh saya introspeksi diri kali ya. Yaudah besoknya nanya lagi dan jawabannya, “istri yang kayak kamu” terus senyum-senyum ngga jelas dan ditambahin “yang kayak kamu kalau kamu……” baiklah kalau begitu saya memang harus mikir sendiri lalu saya tunjukinke suami dan minta dia koreksi. Bismillah inilah indikator saya sebagai istri: Aku sebagai istri: 1. Berhias utk suami 2. Tidak bermuka jutek & lebih lemah lembut dalam berbicara 3. Menyiapkan keperluan suami setiap hari 4. Mengingatkan dalam ibadah 5. Memasak makanan permintaan suami
Aku sebagai ibu Ini berdasar renungan saya dalam mendidik khanza dan konsultasi ke suami juga. 1. Membacakan ayat al-qur'an setiap hari 2. Membacakan buku setiap hari 3. Menemani bermain tidak sambil main hp 4. Memfasilitasi perkembangan anak 5. Memasakkan makanan bergizi 6. Lebih sabar/ Tidak marah2 7. Konsisten memulai toilet training 8. Menyapih dengan metode weaning with love
Aku sebagai individu 1. Sholat lima waktu on time 2. Tilawah setiap hari 3. Sholat sunah minimal 5x seminggu 4. Olahraga ringan 2x seminggu 5. Makan makanan bergizi setiap hari 6. Membaca buku/ artikel setiap hari
Semoga indikator yang telah dibuat ini bisa dilaksanakan dengan konsisten dan bertambah lebih baik lagi kedepannya. Aamiin
0 notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Ibu rumah tangga vs ibu bekerja. Kenapa hal itu tidak berhenti diperdebatkan. Saya sendiri tidak masalah dengan ibu bekerja, asalkan rumah tangganya tetap terurus, suami dan anak ridho. Ataupun ibu rumah tangga yang full di rumah tapi tetap happy dan ngga bosan menjalaninya. Saya pun sekarang sedang menjadi IRT yg full di rumah. Bukan berarti saya tipe yang anti berkarir. Lebih karena posisi saya sekarang yang belum memungkinkan saya untuk bekerja. Apa saya tidak ingin berkarir di luar? Jujur saya ingin, terlebih saat melihat kiprah teman-teman yang cemerlang karirnya, bisa memanfaatkan ilmunya untuk orang banyak. Tapi saya menyadari bukan sekarang waktunya, ada hal lain yg lebih membutuhkan saya. Di era medsos seperti sekarang banyak saya jumpai tulisan yang saling "memojokkan" atau merasa lebih baik dari yg lain. Saya sendiri sekarang lebih sering membaca dan kadang membagikan/ share tulisan tentang keutamaan ibu di rumah. Bukan untuk memojokkan ibu bekerja, tapi lebih untuk menguatkan hati saya. Terlebih kalau ditanya "kenapa ga kerja?" Atau dikomentari "sayang amat ilmunya, udah sekolah susah2", "kerja sana, nanti biaya hidup tu banyak" dll dll. Lagipula bukan ilmu saya tidak bermanfaat sekarang, nyatanya masih ada keluarga atau teman yang konsul sederhana ke saya, semoga itu bisa menjadi amal dari ilmu saya. Bisa jadi suatu saat nanti saya bekerja dan jadi sering baca tulisan tentang ibu bekerja dan membagikannya, tapi pastilah itu juga hanya untuk menguatkan hati saya sendiri. Jadi saya sungguh sangat berharap tidak ada lagi saling merasa lebih hebat, lebih benar, dan memojokkan satu sama lain. Hindari komentar-komentar yang tidak memberi manfaat. Saya hanya ingin menjalani peran saya sekarang dengan sepenuh hati.
0 notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Nice Homework 1: Adab Menuntut Ilmu
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap orang. Di dunia ini, ilmu pun sangat luas. Oleh karena itu dalam belajar pun sebaiknya kepada ahli atau pakarnya. Dalam luasnya ilmu yang ada, sekarang saya ingin memperdalam ilmu tentang mendidik anak atau parenting. Mengapa? Karena saat ini saya berperan sebagai ibu dari seorang anak yang hampir berusia dua tahun. Selama ini dalam menjalani peran saya sebagai seorang ibu, saya merasa masih sangat banyak kekurangan saya. Sementara anak adalah amanah dari Allah yang harus dijaga. Orang tua akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Oleh karena itu saya ingin terus belajar bagaimana mnjadi seorang ibu yang baik, utamanya cara mendidik anak secara islami. Bagaimana saya mempersiapkan anak saya untuk menghadapi zaman, agar menjadi anak yang saleh/ salehah, agar menjadi insan yang memberi manfaat kepada sekitar.
Sejak sebelum menikah saya sudah mulai belajar tentang parenting. Saya mulai membaca buku-buku parenting, mengikuti seminar, serta membaca artikel dari para pakar parenting. Sekarang saat saya sudah menjadi ibu, saya semakin merasa membutuhkan ilmu tersebut sehingga membuat saya harus lebih rajin lagi. Untuk itu saya pun harus memperbaiki cara saya dalam belajar. Saya harus lebih konsisten. Karena saya sering tidak tuntas dalam membaca buku, lalu ganti buku yang lain :D. Kebiasaan menunda-nunda pekerjaan juga harus dihilangkan agar lebih bisa efektif memanfaatkan waktu. Semoga Allah mempermudah jalan kita semua untuk terus menjadi manusia yang lebih baik lagi dari hari ke hari. Aamiin
0 notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Superb Articles : "Setahun Bersama Superb Mother" (04 Januari 2013-04 Januari 2014)
Dalam rangka milad Superb Mother yang pertama, Mom merangkum seluruh artikel (tidak termasuk quotes dan gambar) yang telah di post oleh admin-admin kami, baik di akun Tumblr (superbmother.tumblr.com) , Twitter (@SuperbMother), ataupun Facebook (Superb Mother) selama 1 tahun kebelakang. Selain untuk memudahkan Superb sekalian dalam membaca, ini juga sebagai sebuah hadiah milad kecil-kecilan, bentuk terima kasih kepada para followers yang telah mendukung keberlangsungan Superb Mother hingga saat ini dan (semoga) seterusnya. Total keseluruhan ada 78 judul artikel yang dikategorikan menjadi 5 kelompok besar.
Selamat Membaca, Dear. Semoga bermanfaat :)
Pernikahan dan Kehidupan Rumah Tangga
Mitos dan Fakta Seputar Pernikahan
Stres Menjelang Pernikahan 
Menikah? Yes! Depresi? No!
Kedudukan Mahar dalam Akad Nikah
Tentang Nikah ( http://chirpstory.com/li/180684 )
Peran Istri dalam Keluarga
What A Wife Should Do?
Peaceful Mom, Peaceful World
Berdustanya Suami Kepada Istri 
Empat Kunci Rumah Tangga Harmonis 
Akhlak Bertetangga 
3 Cara Menjadi “Bocah” di Depan Istri 
Menciptakan Hubungan Komunikasi yang Baik dengan Pasangan
Manfaat Menikah ( http://chirpstory.com/li/46588 )
Kenali Bahasa Cinta-mu :) (http://chirpstory.com/li/180806)
Persiapan (Teknis) Menuju Nikah (http://chirpstory.com/li/180761)
3 Hal Penting dalam Berumah Tangga (http://chirpstory.com/li/180770)
Indikator Kebahagiaan dalam Hidup (http://chirpstory.com/li/180777)
Persiapan (Teknis) Menuju Nikah (http://chirpstory.com/li/180761)
Suami Siaga Saat Istri Hamil dan Melahirkan (http://chirpstory.com/li/180773)
Mendidik dan Merawat Anak
Rumah Seperti Neraka? 
Pendidikan Rumah
Jika Anak Bertanya Tentang Allah 
Mengurus Anak (1) 
Mengurus Anak (2)  
Mengurus Anak (3)  
Mendidik Anak dengan Sabar, Senyum, dan Sentuh (3S)  
Anak Gaul : Cara Ridwan Kamil Mendidik Anaknya  
Qaulan Sadiidaa untuk Anak Kita
Empat Momen Spesial  
Hipnosis Untuk Si Buah Hati  
Empat Tipe Pengasuhan Anak 
Tentang Anak (http://chirpstory.com/li/180781)
Mengajarkan Disiplin pada Anak ( http://chirpstory.com/li/180557)
Pola Interaksi dengan Anak (http://chirpstory.com/li/180808)
Working Parents (http://chirpstory.com/li/47249 )
Makna Tangisan Anak (http://chirpstory.com/li/180613 )
Part-Time Mother (http://chirpstory.com/li/180790)
Peran Ibu, Seberapa Pentingkah? (http://chirpstory.com/li/180785)
Perbedaan Anak Laki-Laki & Perempuan (http://chirpstory.com/li/180814)
Menjadi Pendengar yang Baik Untuk Anak (http://chirpstory.com/li/47550 )
Anak Pendiam dan Anak Emosional (http://chirpstory.com/li/180696 )
Kekuatan Doa dalam Pengasuhan Anak (http://chirpstory.com/li/180792)
“Labelling”, Apa Itu? (http://chirpstory.com/li/180772)
5 Tipe Kepribadian Bayi ( https://www.facebook.com/photo.php?fbid=363423663771487&set=a.329164667197387.79720.329143150532872&type=1&theater )
Stimulasi Dini pada Bayi (http://chirpstory.com/li/55356 )
Children Learn What They Live ( https://www.facebook.com/photo.php?fbid=336739863106534&set=a.329164667197387.79720.329143150532872&type=1&theater )
Hasil Riset
ASI Mampu Sembuhkan Gagap pada Anak  
Anak Doyan Minuman Soda Cenderung Lebih Agresif  
Menjadi Ibu Rumah Tangga Ternyata Lebih Bahagia  
ASI Eksklusif Tingkatkan Status Sosial  
Percaya Diri Kunci Kecantikan Alami  
Persahabatan Para Bayi  
Sudah Tau Melahirkan Itu Sakit, Tapi Kok Ibu Tetap Mau? 
Kecerdasan Anak Berasal Dari Orang Tua
Feromon, Dari Hidung Turun Ke Hati  (http://chirpstory.com/li/53032)
Pengaruh Dongeng Sebelum Tidur (http://chirpstory.com/li/52520)
Budaya Hamil di Jepang (http://chirpstory.com/li/180809)
Mengapa Kita Perlu Menangis (http://chirpstory.com/li/180795)
Keterampilan
15 Tips Mendesain Kamar Tidur  
Resep Mini Beef Fajita Rollups
Memanage Rumah? Siapa Takut?  
Tips Menentukan Prioritas ( http://chirpstory.com/li/180559
Resep : Es Melon Jeruk Nipis Ala SuperbMother (http://chirpstory.com/li/180801)
10 Langkah Awet Muda (http://chirpstory.com/li/180800)
Resep : Tom Yam Ala Superb Mother (http://chirpstory.com/li/180798)
Hikmah
WANITA 
Menangis : Pertanda Lemah atau Masih Punya Rasa?  
Track Record 
MencariRidho Orangtua 
3 Hakikat Perempuan 
Reminder for You, Superb Mother (Wanna Be) (http://chirpstory.com/li/180675 ) 
KOMITMEN ( http://chirpstory.com/li/180560 )
Fitrah Pria & Wanita ( http://chirpstory.com/li/180710 )
Filosofi Angsa (http://chirpstory.com/li/180802)
Hati & Diri (http://chirpstory.com/li/180797)
Kemampuan Menangkap Hikmah (http://chirpstory.com/li/180794)
Metafora Ikatan Kimia dan Alveolus dalam Relationship (http://chirpstory.com/li/180767)
By the way,  Yang manakah favoritmu ? :)
4K notes · View notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Superb Articles : "Setahun Bersama Superb Mother" (04 Januari 2013-04 Januari 2014)
Dalam rangka milad Superb Mother yang pertama, Mom merangkum seluruh artikel (tidak termasuk quotes dan gambar) yang telah di post oleh admin-admin kami, baik di akun Tumblr (superbmother.tumblr.com) , Twitter (@SuperbMother), ataupun Facebook (Superb Mother) selama 1 tahun kebelakang. Selain untuk memudahkan Superb sekalian dalam membaca, ini juga sebagai sebuah hadiah milad kecil-kecilan, bentuk terima kasih kepada para followers yang telah mendukung keberlangsungan Superb Mother hingga saat ini dan (semoga) seterusnya. Total keseluruhan ada 78 judul artikel yang dikategorikan menjadi 5 kelompok besar.
Selamat Membaca, Dear. Semoga bermanfaat :)
Pernikahan dan Kehidupan Rumah Tangga
Mitos dan Fakta Seputar Pernikahan
Stres Menjelang Pernikahan 
Menikah? Yes! Depresi? No!
Kedudukan Mahar dalam Akad Nikah
Tentang Nikah ( http://chirpstory.com/li/180684 )
Peran Istri dalam Keluarga
What A Wife Should Do?
Peaceful Mom, Peaceful World
Berdustanya Suami Kepada Istri 
Empat Kunci Rumah Tangga Harmonis 
Akhlak Bertetangga 
3 Cara Menjadi “Bocah” di Depan Istri 
Menciptakan Hubungan Komunikasi yang Baik dengan Pasangan
Manfaat Menikah ( http://chirpstory.com/li/46588 )
Kenali Bahasa Cinta-mu :) (http://chirpstory.com/li/180806)
Persiapan (Teknis) Menuju Nikah (http://chirpstory.com/li/180761)
3 Hal Penting dalam Berumah Tangga (http://chirpstory.com/li/180770)
Indikator Kebahagiaan dalam Hidup (http://chirpstory.com/li/180777)
Persiapan (Teknis) Menuju Nikah (http://chirpstory.com/li/180761)
Suami Siaga Saat Istri Hamil dan Melahirkan (http://chirpstory.com/li/180773)
Mendidik dan Merawat Anak
Rumah Seperti Neraka? 
Pendidikan Rumah
Jika Anak Bertanya Tentang Allah 
Mengurus Anak (1) 
Mengurus Anak (2)  
Mengurus Anak (3)  
Mendidik Anak dengan Sabar, Senyum, dan Sentuh (3S)  
Anak Gaul : Cara Ridwan Kamil Mendidik Anaknya  
Qaulan Sadiidaa untuk Anak Kita
Empat Momen Spesial  
Hipnosis Untuk Si Buah Hati  
Empat Tipe Pengasuhan Anak 
Tentang Anak (http://chirpstory.com/li/180781)
Mengajarkan Disiplin pada Anak ( http://chirpstory.com/li/180557)
Pola Interaksi dengan Anak (http://chirpstory.com/li/180808)
Working Parents (http://chirpstory.com/li/47249 )
Makna Tangisan Anak (http://chirpstory.com/li/180613 )
Part-Time Mother (http://chirpstory.com/li/180790)
Peran Ibu, Seberapa Pentingkah? (http://chirpstory.com/li/180785)
Perbedaan Anak Laki-Laki & Perempuan (http://chirpstory.com/li/180814)
Menjadi Pendengar yang Baik Untuk Anak (http://chirpstory.com/li/47550 )
Anak Pendiam dan Anak Emosional (http://chirpstory.com/li/180696 )
Kekuatan Doa dalam Pengasuhan Anak (http://chirpstory.com/li/180792)
“Labelling”, Apa Itu? (http://chirpstory.com/li/180772)
5 Tipe Kepribadian Bayi ( https://www.facebook.com/photo.php?fbid=363423663771487&set=a.329164667197387.79720.329143150532872&type=1&theater )
Stimulasi Dini pada Bayi (http://chirpstory.com/li/55356 )
Children Learn What They Live ( https://www.facebook.com/photo.php?fbid=336739863106534&set=a.329164667197387.79720.329143150532872&type=1&theater )
Hasil Riset
ASI Mampu Sembuhkan Gagap pada Anak  
Anak Doyan Minuman Soda Cenderung Lebih Agresif  
Menjadi Ibu Rumah Tangga Ternyata Lebih Bahagia  
ASI Eksklusif Tingkatkan Status Sosial  
Percaya Diri Kunci Kecantikan Alami  
Persahabatan Para Bayi  
Sudah Tau Melahirkan Itu Sakit, Tapi Kok Ibu Tetap Mau? 
Kecerdasan Anak Berasal Dari Orang Tua
Feromon, Dari Hidung Turun Ke Hati  (http://chirpstory.com/li/53032)
Pengaruh Dongeng Sebelum Tidur (http://chirpstory.com/li/52520)
Budaya Hamil di Jepang (http://chirpstory.com/li/180809)
Mengapa Kita Perlu Menangis (http://chirpstory.com/li/180795)
Keterampilan
15 Tips Mendesain Kamar Tidur  
Resep Mini Beef Fajita Rollups
Memanage Rumah? Siapa Takut?  
Tips Menentukan Prioritas ( http://chirpstory.com/li/180559
Resep : Es Melon Jeruk Nipis Ala SuperbMother (http://chirpstory.com/li/180801)
10 Langkah Awet Muda (http://chirpstory.com/li/180800)
Resep : Tom Yam Ala Superb Mother (http://chirpstory.com/li/180798)
Hikmah
WANITA 
Menangis : Pertanda Lemah atau Masih Punya Rasa?  
Track Record 
MencariRidho Orangtua 
3 Hakikat Perempuan 
Reminder for You, Superb Mother (Wanna Be) (http://chirpstory.com/li/180675 ) 
KOMITMEN ( http://chirpstory.com/li/180560 )
Fitrah Pria & Wanita ( http://chirpstory.com/li/180710 )
Filosofi Angsa (http://chirpstory.com/li/180802)
Hati & Diri (http://chirpstory.com/li/180797)
Kemampuan Menangkap Hikmah (http://chirpstory.com/li/180794)
Metafora Ikatan Kimia dan Alveolus dalam Relationship (http://chirpstory.com/li/180767)
By the way,  Yang manakah favoritmu ? :)
4K notes · View notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Sampe pernah bilang ke suami, "nanti kalo ngelahirin lagi kalo ada yg mau jenguk 1 bulan setelah lahiran ya." terus suami tanya kenapa, jawabku, "males dengerin komentar2 ga penting". Tapi kalo keluarga mana mungkin dibatesin? Lagian udah lewat 1 bulan pun tetep aja pada bisa komentar, tp seenggaknya badan udah lebih fit kan pasca lahirannya. Hahaha, kuatin mental aja deh...
tentang menjadi ibu: ada yang jauh lebih melelahkan daripada mengurus bayi, yaitu mendengarkan kata orang tentang mengurus bayi. ibu rumah tangga atau ibu bekerja, melahirkan normal atau sesar, ASI atau susu formula, bahkan dibedong atau tidak, pakai kaus tangan atau tidak, diberi bedak atau jangan. belum lagi dengan banyak sekali mitos seputar kehamilan dan kelahiran. mulai “minum minyak kelapa biar lahirannya gampang” sampai “jangan lupa bawa peniti biar nggak ketempelan”. dari yang masih setengah masuk akal sampai yang bisa-bisa merusak akidah.
sekarang saya mengalami–tak sekadar memahami–pergulatan-pergulatan tentang yang terbaik itu. tidak jarang saya berbeda pendapat dengan ayah ibu, bapak ibu, kakak/adik saya, atau malah dengan mas yunus. lebih tidak jarang lagi, perbedaannya membuat diri menjadi lebih lelah daripada mengurus bayinya.
bayinya susah pup, “ini ibunya makan aneh-aneh ya?” padahal belum tentu sakitnya karena makanan ibunya. bayinya keringet buntet, “aduh kasian, nggak diurusin sama ibunya.” padahal mandinya dua kali sehari. bayinya digigit nyamuk, “duh kok bisa sih? jadi bentol-bentol tuh.” padahal kan nggak sengaja. bayinya menjadi lebih kurus, “ini kurang nih mimiknya. ibunya gimana ini?” padahal emang bayinya aja yang lagi males mimik.
lelah–tapi itu kalau diambil hati. kalau tidak, santai-santai dan asik-asik saja. sayangnya, nggak semua ibu bisa menyikapi yang demikian dengan santai. apalagi kalau yang begini datangnya dari orang-orang terdekat.
setiap orang akan mendewasa dengan sendirinya ketika menjadi orangtua. pilihan yang diambil, sudah pasti yang menurutnya terbaik untuk sang buah hati. nggak mungkin rasanya ada ibu yang mau mencelakakan anaknya sendiri.
mungkin kita bisa saling membantu membuat para ibu setingkat lebih tenteram hidupnya, dengan tidak usah melontarkan komentar yang tidak perlu-perlu amat, yang salah-salah bisa membuat sang ibu sedih. apalagi melabeli orangtua seperti apa dirinya berdasarkan apa yang dipilih untuk anaknya.
menjadi ibu itu pengorbanannya luar biasa. dari yang kelihatan seperti begadang-begadang sampai yang tidak kasat mata seperti mimpi-mimpi yang kemudian diikhlaskan. mari kita saling mendukung para ibu supaya senang dan berbahagia, terlepas dari apa pilihannya untuk anak-anaknya. percayakan saja.
semangat yah para ibu muda! i feel you. ♡
471 notes · View notes
wiwitiwit · 7 years
Note
Sharing mbak.. Lebih milih wanita sarjana yg jadi ibu rumah tangga atau wanita pekerja? Alasannya apa?
Saya berusaha tidak terjebak pada dikotomi-dikotomi peran semacam itu.
Saya sendiri saat ini masih kuliah, ngurus rumah tangga berdua sama suami, sambil kerja sebagai penulis konten untuk seorang tokoh masyarakat, promo buku Happiness Laboratory, juga jualan teh Thailand tiga kali dalam seminggu, sisanya saya tukang ngeblog. I don’t fit in that dichotomy.
Yang saya tahu, peran-peran itu di mata saya sebatas kulit, sesuatu yang tampak di luar saja. Esensinya, dengan peran itu, ibu rumah tangga, atau ibu bekerja, atau ibu bekerja dari rumah, mampu ngga kita ngasih ‘sesuatu’ buat orang lain.
Jadi ibu rumah tangga itu hebat dan mulia, kalau dengannya kita jadi bisa ngedidik anak2 yang shalih shalihah, ngurus A-Z semua kebutuhan keluarga, jadi istri yang menyenangkan, dengan ikhlas. Tapi bisa terjadi sebaliknya? Ya bisa-bisa aja.
Jadi ibu bekerja itu keren dan mulia, kalau niatnya bantu keluarga, sambil tetep bisa adil dalam membuat prioritas antara kerjaan dan keluarga, sambil tetep bisa jadi istri yang taat ke suami. Tapi bisa terjadi sebaliknya? Bisa-bisa aja.
Dua-duanya bukan pilihan mudah. Bukan pilihan enak.
Yang menurut saya kurang pas, ketika ibu rumah tangga dan ibu bekerja masing-masing saling menjatuhkan, atau sama2 menyombongkan diri.
“Kami ibu rumah tangga, kami lebih dari kamu”
“Kami ibu bekerja, kami lebih dari kamu.”
Menurutku lebih bijak kalau memandang dua peran ini dengan biasa-biasa saja. Toh, yang menjalani peran ini tetaplah manusia biasa. Bukan malaikat.
Ngga perlu klaim sana sini bahwa Ibu rumah tangga adalah pilihan terideal buat SEMUA orang, dan seolah-olah hidup pasti baik-baik saja kalau kita milih jadi Ibu rumah tangga. Katakan saja itu pilihan terbaik untuk diri sendiri. Faktanya, ada juga ibu rumah tangga yang ngga menjalani peran dengan bertanggungjawab, anak dimarahi terus, suami ngga 'dilayani’ sebagaimana mestinya, selingkuh di saat suami pergi.
Ngga perlu klaim sana sini bahwa Ibu bekerja adalah pilihan yang paling baik dan seolah-olah SEMUA ibu bekerja itu bisa tetap seimbang antara kantor dan rumah, selalu happy karena punya uang sendiri, ngga keteteran dalam membesarkan anak. Katakan saja klaim itu atas nama diri sendiri. Faktanya, yang anaknya terabaikan oleh ibu dan ayahnya karena keduanya bekerja ada juga kan, yang suaminya ngga ridho karena istri lebih mementingkan kerjaan daripada keluarganya ada juga.
Jadi, saya memilih jadi ibu yang fleksibel saja. Sekarang anak masih kecil, ya sudah nikmati saja hari-hari saya habis untuk membesarkan anak. Sambil berusaha buat berkontribusi juga buat orang lain. Kalau nanti anak sudah besar dan lebih mandiri, ngga menutup kemungkinan saya kerja atau buka bisnis yang lebih besar.
Catatannya, tetap, hidup kita terbatasi oleh tanggung jawab. Berbeda dengan anak dan remaja, orang dewasa mesti menjalani apapun perannya dengan bertanggung jawab. Jadi ibu rumah tangga atau jadi ibu bekerja mah gampang, yang sulit itu pas bagian bertanggung jawabnya. Kita kenali saja diri kita masing-masing, ukur saja kemampuan diri kita sendiri, mana yang kira2 sesuai dengan tujuan hidup kita, mana yang kira2 bisa kita pertanggungjawabkan. Lalu jalani dengan sebaik-baiknya :D :D
231 notes · View notes
wiwitiwit · 7 years
Quote
Di zaman ketika banyak orang berlomba mendapat cap kesempurnaan, aku hanya ingin diterima, dimengerti, dihargai, dikritik, sebagai manusia biasa. Yang ketika aku menyebut diriku sebagai ibu rumah tangga, orang lain akan tetap menghargaiku sebagaimana profesi lain dihargai. Yang ketika aku menggunakan angkutan umum, orang akan tetap menghargaiku sebagaimana orang bermobil mewah dihargai. Yang ketika aku berpenampilan sederhana, orang akan tetap ramah padaku, sebagaimana orang berpenampilan perlente diperlakukan. Yang ketika aku mengaku salah, lupa, orang lain mau memaafkanku.
(via urfa-qurrota-ainy)
399 notes · View notes
wiwitiwit · 7 years
Text
Tulisan : Perempuan Setelah Menikah
Barangkali dulu, ketika masih gadis. Di usianya yang telah memasuki kepala dua dan usia pernikahan, salah satu kekhawatirannya adalah tentang pasangan hidup. Entah bentuk khawatir seperti; apakah ada laki-laki yang mau menikahinya? atau apakah ia cukup siap untuk menjadi seorang istri? dan lain sebagainya. Dan kekhawatiran itu pun tumbuh subur seiring usianya yang merangkak naik, seiring banyaknya laki-laki yang datang silih berganti tapi tak satupun menarik hatinya.
Di bayangnya, kehidupan pasca menikah, apalagi menikah dengan laki-laki yang dicintainya adalah kehidupan yang segalanya indah. Padahal tidak demikian. Kata siapa bahwa selepas menikah, kekhawatiran perempuan akan sirna begitu saja? Justru sebaliknya, kekhawatiranya bertambah, semakin banyak. Dan ini menjadi sesuatu yang mungkin tidak akan pernah terbayangkan sebelumnya.
Khawatir ketika sudah menikah tapi belum juga hamil. Apalagi ketika melihat teman-temannya yang lain memperbarui halaman sosial medianya dengan berita kehamilan atau kelahiran. Lebih khawatir ketika ditanya oleh keluarga. Dan ini menjadi pembelajaran berharga bagi siapapun, bahwa barangkali ungkapan kebahagiaan kita di sosial media bisa menjadi sebab ketidakbersyukuran seseorang yang melihatnya. Juga ini akan menjadi pelajaran berharga bagi semua perempuan yang menikah nantinya dan belum segera dikaruniai anak, ia akan menjadi lebih memahami dan lebih empati kepada perempuan yang lainnya.
Kekhawatiran ketika suami atau anaknya sakit. Apalagi ketika melihat mereka tidak bisa tidur tenang, tidak bisa makan masakan yang dibuatnya dengan susah payah.
Kekhawatiran ketika belum bisa memasak. Meski kita tahu bahwa memasak bukanlah sebuah hal paling penting dari kesiapan menikah seorang perempuan. Tapi bagi perempuan itu sendiri, memasak untuk keluarga, apalagi melihat keluarganya memakan apa yang ia buat dengan susah payah adalah kebahagiaan yang entah bagaimana menjelaskannya. Khawatir ketika suami tidak mau memakan masakannya, khawatir kalau masakannya tidak enak. Meski, sang suami berusaha untuk menganggapnya bukan sesuatu yang penting. Tapi tetap saja itu penting bagi istrinya.
Kekhawatiran tentang bagaimana ia bisa berbaur dan bergaul dengan keluarga suami. Entah tentang bagaimana ia bisa membuka pembicaraan dan mertua. Bagaimana ia bisa menjadi menyenangkan untuk saudara-saudara suami. Dan memang selama ini tidak ada panduan tentang bagaimana membangun hubungan antara istri dan mertuanya. Dan itu selalu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi perempuan yang akan dan baru menikah.
Ada begitu banyak kekhawatiran yang semakin hari semakin bertambah. Dan perempuan yang perasa, membuat kekhawatiran itu kadang tumbuh tak terkendali. Dan tugas laki-laki yang menjadi seorang suaminya nanti sebenarnya sederhana yaitu; jangan menambah kekhawatirannya. Jadilah laki-laki yang baik.
©kurniawangunadi | 10 Februari 2017
4K notes · View notes
wiwitiwit · 7 years
Photo
Tumblr media
Suatu malam lagi ngobrol sama suami S: memori anak dibawah 3 th tu bakal dilupain kan? I: jangankan 3 th, yg diatas 3 th aja aku banyak yg lupa. S: berarti khanza bakalan lupa dong main2 sama aku. I: makanya divideoin. *lihat suami matanya udah berkaca-kaca mau nangis* kamu nangis? *ikutan mewek* Lalu nangis sambil ketawa bareng I: kenapa ya memori anak kecil itu diciptain buat dilupain? padahal kan itu saat orang tuanya berjuang banget ngerawat dia. Coba inget, pasti ga ada anak durhaka. Dan sampai sekarang belum nemu jawabannya.
0 notes
wiwitiwit · 8 years
Text
Melonggarkan Genggaman
Usaha untuk menjadi bahagia di zaman yang serba modern, instan, dan cepat ini akan terus mendapat banyak tantangan.
Apa kamu pikir, para pebisnis itu akan senang jika seluruh manusia sudah merasa bahagia? No way. Ketidakbahagiaan adalah peluang bisnis yang menjanjikan.
Perempuan-perempuan yang terus merasa hidupnya tidak bahagia karena tubuh yang tak sesuai ‘standar’ masyarakat, butuh tambahan ‘kecantikan.’ Dan para pebisnis kosmetik itu menyediakannya.
Berpasang-pasang kekasih yang mengharapkan kebahagiaan dan kesetiaan abadi bagi kehidupan percintaannya, butuh diyakinkan oleh sebuah benda berwujud. Para pebisnis perhiasan itu pun menggadang-gadang berlian sebagai simbol cinta dan kebahagiaan abadi.
Perempuan dan laki-laki yang tidak percaya diri menghadapi kondisi masa tua: penuaan kulit, sakit, kesendirian, butuh diselamatkan dari kecemasan-kecemasannya. Krim anti-penuaan, penghitam rambut, berbagai minuman 'kebugaran,’ adalah jawaban yang sangat tepat bagi mereka.
Para pebisnis itu senang jika manusia terus merasa kurang. Bahkan mereka pun tak sedikit berkontribusi membentuk mindset bahwa hidup manusia selalu kurang tanpa produk mereka, sehingga manusia membutuhkan benda-benda yang diyakini bisa menyelamatkannya dari ketidakbahagiaan.
Saya nggak sedang menjelek-jelekkan industrialisasi. Saya hanya sedang mengatakan bahwa materialisme adalah ancaman serius bagi para kebahagiaan sejati.
Sejatinya, sebagaimana diungkapkan ahli-ahli Psikologi Positif seperti Ed Diener dan Martin Seligman, materi (harta benda) hanya satu dari sepuluh bagian yang membuat manusia bahagia.
Harta memang kita butuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi jika Anda berharap harta bisa mengisi kekosongan hidup, Anda akan kecewa.
“Hidup yang kaya makna lebih membuat bahagia dari sekadar hidup yang menyenangkan” kata Seligman dalam bukunya, Authentic Happiness
“Materialism is toxic for happiness” tulis Ed Diener dalam bukunya tentang subjective well-being.
Barangkali, selain menyadari betapa derasnya arus materialisme di masa ini, kita juga perlu sedikit melonggarkan genggaman tangan kita terhadap hal-hal kebendaan yang fana. Sebab, tanpa melonggarkan genggaman tersebut, saya khawatir kita akan melewatkan banyak hal yang lebih penting untuk digenggam dan dimiliki. Karakter positif dan kemanfaatan diri, misalnya.
Kita perlu percaya bahwa hidup kita akan baik-baik saja, meski kita tidak bisa memiliki segala hal yang kita inginkan.
Kita perlu percaya bahwa hidup kita sudah dicukupkan dengan takaran yang adil dan sebanding dengan usaha keras kita.
Kita perlu berhenti sejenak dan bertanya kepada diri sendiri, “Apakah Tuhan menitipkan harta di dunia yang sementara ini supaya aku bisa memiliki segalanya? Atau supaya aku belajar bersyukur dan berbagi dengan apa yang aku miliki?”
146 notes · View notes
wiwitiwit · 8 years
Text
Kerja di rumah sakit (terutama IGD) seharusnya membuat lebih banyak bersyukur. Syukur atas nikmat sehat, keluarga yang utuh, rejeki yang cukup.
0 notes