Tumgik
untukhariesok · 6 months
Text
Lelah
Kalau kau lelah, maka istirahatlah sejenak.
Kumpulkanlah keping-keping rutinitasmu yang berserakan. Masukkan ia di dalam kotak kosong dalam jiwamu, lalu tutuplah dahulu.
Peluk dirimu sendiri, hela napas tanpa perlu berpikir panjang tentang hari esok. Untuk beberapa saat, tidak apa-apa menjeda dengan beberapa titik tanpa harus menawarkan koma sebagai tanda akan melanjutkan hari.
Tidak ada salahnya jika kau tutup dahulu relung hatimu yang lelah - jika kau kabulkan suara badaniahmu yang meronta ingin rebah.
Dengarkanlah dirimu. Ia sedang lelah. Tidak ada salahnya mengambil jeda sesaat dari liku-liku dunia ini.
Sayangi dirimu. Biarkan ia sejenak henti — istirahat dari hiruk pikuk dunia yang semakin memberatkan.
21 notes · View notes
untukhariesok · 1 year
Text
Pesan
Jika engkau memutuskan untuk pergi dan tidak akan berniat kembali lagi, mengapa tidak kau tinggalkan sedikit saja pesan?
Apa salahnya berkabar, beri tahu aku; jika engkau tidak akan mengisi hari-hariku seperti biasanya lagi, jika engkau tidak akan menemaniku lagi, jika engkau tidak akan mendengar gubahanku lagi, dan jika engkau tidak akan bertemu denganku lagi.
Agar aku tidak bertanya-tanya, kapan engkau akan kembali. Agar aku tidak terluka di masa depan, menemukan kau telah jauh tertiup angin. Agar aku tidak bunuh diri, mendapati kau mampu hidup bersama yang lain.
Apa salahnya bersajak, beri tahu aku; jika engkau bukan yang dahulu lagi, jika engkau bukanlah yang aku tunggu lagi, jika engkau sudah memutuskan untuk berhenti, dan jika engkau berkeras untuk berpisah.
Agar aku tidak kecewa, sehingga menemui celah menyalahkan takdir. Agar aku tidak merana, berada di titik nadir. Agar aku tidak kehilangan raga, bak disambar petir.
9 notes · View notes
untukhariesok · 1 year
Text
Jika sesuatu belum dilontarkan secara langsung, maka jangan terlalu cepat menerka-nerka di dalam sanubari.
Bukankah engkau tahu, lisan yang datang secara langsung saja masih dapat berupa abu-abu.
Lalu, bagaimana dengan diam?
Ayo. Kita belajar lagi untuk memaknai ini supaya tidak tenggelam dalam ekspektasi yang diciptakan sendiri.
🥀✨️
3 notes · View notes
untukhariesok · 1 year
Text
IKHLAS 🍂✨️
Suatu kepastian di mana sesuatu akan menemui lawannya jika itu tentang dunia.
Perjumpaan akan bertemu perpisahan.
Kebahagiaan akan bertemu kesedihan.
Terang akan bertemu gelap.
Siang akan bertemu malam.
Tumblr media
Sebuah tanya kerap terlontar, apakah kita akan siap dengan segala kemungkinan (kepastian) yang akan datang itu?
Ikhlas, mungkin berupa diksi yang sederhana. Mudah diucap, tetapi (kerap) sulit diterapkan.
Namun, ketika semuanya sudah pupus, ketika semua telah tiba; maka apa lagi yang (mungkin) masih kita miliki kalau bukan dirinya?
1 note · View note
untukhariesok · 2 years
Text
Tentang ekspektasi yang sering sejalan dengan kekecewaan.
#kutipan #puisi #quotes #literasi #pelajaranhidup #catatankehidupan #menulis #puisiindonesia #proyekmenulis #kutipankata #kutipansemangat #kutipaninspirasi #catatankecil #catatanku #untukhatiyangterluka #untukhariesok
Tumblr media
0 notes
untukhariesok · 2 years
Text
Again.
Untuk kita yang memilih untuk lebih banyak diam, entah karena lelah atau karena memang tidak ingin berbicara lagi.
Semakin kita tumbuh, semakin kita menyadari, tidak baik jika blak-blakan mengungkap sesuatu. Bukanlah hal yang baik jika terus berkata-kata yang tidak perlu. Tidak enak rasanya setelah menyadari akibat buruk dari perkataan kita yang telah berlalu.
Ya, kita butuh waktu lebih banyak untuk berpikir. Memandang sesuatu secara keseluruhan. Mendalami maksudnya. Menimbang terlebih dahulu, baru memutuskan apa yang harus diungkapkan.
Terkadang, kita juga perlu memahami bahwa bahasa kita akan menghasilkan rasa yang berbeda. Itu penting untuk diingat, karena pada kebanyakan momen, kalimat yang sederhana malah melukai hati sang pendengar.
Mengolah lisan, memang tidaklah mudah, kawan.
— Untuk Hari Esok
170 notes · View notes
untukhariesok · 2 years
Text
Katanya, aku sudah berubah.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
untukhariesok · 3 years
Text
Kecewa dengan Diri Sendiri (1)
Mencapai usia puluhan tahun bukanlah hal yang mudah, begitu gumamku. Aku masih ingat betul betapa tidak sabarnya aku yang dahulu masih kanak-kanak untuk menjajaki masa dewasa muda, menuju pendewasaan diri. 
Satu yang aku sadari, waktu ketika diri ini sudah memasuki fase dewasa muda adalah waktu yang sangat cepat berlalu. Tidak terasa, yang kemarin itu pekan pertama awal bulan, sudah berganti jadi pekan keempat. Pun, bulan cepat sekali berganti, hingga tidak terasa ini sudah hampir Ramadan jika mengingat masa dari perspektif keagamaan. Tahun sudah mendekati dari setengah penghabisan, bahkan rasanya baru kemarin aku duduk menunggu pergeseran akhir tahun. 
Sepi.
Hal lain yang juga aku rasakan adalah kesepian. Semakin hari, aku semakin gundah dengan diriku sendiri. Aku kerap kesepian, menarik diri dari keramaian. Hanya untuk mencari sebuah kata bernama damai, yang nyatanya sukar ditemui di usia seperti ini.
Di mana, kekhawatiran akan masa depan semakin menjadi-jadi. Di mana, rasanya diri ini tidak punya apa-apa yang patut dihargai.
Kadang, timbul rasa ingin pergi dari kehidupan duniawi. Namun sadar, betapa banyak beban yang masih harus diselesaikan. Atau, tanggung jawab lain yang berkaitan dengan kebahagiaan orang-orang yang menggantungkan harapan kepada diri ini.
Berat rasanya.
Namun, mencari alasan untuk tetap bangkit, apa salahnya?��
9 notes · View notes
untukhariesok · 3 years
Text
Aku kecewa dengan diriku.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
10 notes · View notes
untukhariesok · 3 years
Text
Tumblr media
11 notes · View notes
untukhariesok · 3 years
Text
Halo, November. Apa kamu masih kelabu? Ini aku kasih warna yang cerah agar harimu cerah pula.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
17 notes · View notes
untukhariesok · 4 years
Text
Sudahkah kamu mengambil jeda?
Temukan kami di Instagram @untukhariesok 🌱
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
14 notes · View notes
untukhariesok · 4 years
Text
Kerap, kita bertanya. Lagi dan lagi. Tentang alasan, mengapa harus bertahan. Mengapa tidak pergi saja? Lalu berakhir dengan kalimat, dasar bodoh.
Perkara hati bukanlah hal yang mudah. Adakalanya, kita perlu menghargai alasan untuk bertahan. Orang punya limit dan rongga hati yang berbeda. Nantinya, waktu akan membantu mereka untuk memahami. Langkah apa yang perlu diambil.
23 notes · View notes
untukhariesok · 4 years
Text
Hal yang tidak dimiliki memang terlihat indah bagi kebanyakan mata. Alasan utamanya adalah, karena mata-mata tadi tidak melihat apa yang ada di balik tameng kekurangan rupanya.
20 notes · View notes
untukhariesok · 4 years
Text
Quarter Lifetime Crisis
Bab rindu, mengharap temu.
Entah sudah senja keberapa.
Aku kerap menunggu.
Masa depanku di sana.
Tiba-tiba, angin tersebut memelukku.
Resah, gelisah.
Masa depan itu.
Itu yang membuatku gundah.
10 notes · View notes
untukhariesok · 4 years
Text
Pilihan kerap dipengaruhi oleh keadaan yang berlaku; tidak mutlak.
6 notes · View notes
untukhariesok · 4 years
Text
Baik sempurna maupun penuh kekurangan, keduanya memiliki landasan untuk menjadi alasan bagi para pembenci.
Maka, tutup mata dan tutup telinga dahulu. Istirahatkanlah hatimu.
Lakukan saja apa yang bisa kamu lakukan.
16 notes · View notes