Tumgik
#thowaf
askaineta · 1 year
Text
333/365: Berlari
Tumblr media
Laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil adhiimi yang mengandung arti "Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Saya adalah saksi, bahwa kalimat di atas benar-benar membuat saya kuat. Ia menguatkan saya ketika sedang sakit parah ketika berada di Tanah Suci. Hal yang mustahil menurut manusia, menjadi mungkin untuk Allah.
Kalimat itu terus diucapkan berulang-ulang oleh Mama tepat ke telinga saya ketika kami sekeluarga sedang melangsungkan Umrah di Tanah Suci bulan Oktober lalu. Bukan karena apa, saksi oleh seluruh 1 grup Umrah yang menyaksikan saya 'berjuang' untuk meraih ridhoNya di Umrah pertama saya pada bilang bahwa wajah serta bibir saya sudah pucat dan membiru ketika memulai thowaf mengelilingi ka'bah lalu sa'i. Badan panas, mata berair dan berkali-kali pipi berurai air mata karena tidak kuat dengan sakit panasnya badan. Berkali-kali mata berusaha menutup, berkali-kali pun saya berusaha untuk membuka mata serta bersusah payah menyeret kaki saya untuk tetap melangkah. Pun saya berkali-kali meraupkan air zam-zam ke wajah serta meminumnya pelan-pelan karena tenggorokan sedang tidak berfungsi dengan normal (bahkan saya saja ingat betapa sakitnya tenggorokan saya saat itu, suara pun hilang total).
Entah inikah yang namanya ujian untuk mengetest hambaNya ataukah dosa-dosa saya yang lampau sedang 'diuraikan' oleh Allah melalui sakit, saya tetap husnudzon untuk tetap berusaha menyelesaikan Umrah saya meskipun sedang sakit parah.
Dengan bantuan lafaz yang diperdengarkan Mama di telinga saya agar kuat, serta keinginan sendiri dari hati yang yakin bahwa Allah tidak akan meninggalkan hambaNya yang sedang 'berlari' kepadaNya. Berkali-kali berdoa dalam hati,
"Ya Allah, hamba sedang berjalan dan berlari menujuMu, meminta Ridho-Mu di Tanah Suci ini. Hamba mohon ampun atas seluruh kesalahan hamba, tolong kuatkan hamba, tolong sembuhkan hamba. Hamba yakin Engkau pun akan membantu hamba. Hamba yakin Engkau pun akan berlari menuju hamba. Tolong hamba menyelesaikan Umrah pertama hamba ini ya Allah."
Saya yakin, ketika hambaNya sedang berlari menujuNya, Ia pun pasti akan berlari menghampirinya. 10 langkah berjalan menuju padaNya, Allah malah akan berlari lebih cepat 1000 langkah kepada hambaNya.
Alhamdulillah dengan iman saya yang mungkin tidak seberapa itu, saya berhasil menyelesaikan Umrah dengan khidmat. Terlunta-lunta mengharap ridho-Nya, semoga diterima olehNya, semoga mabrur. Aamiin.
Jika Engkau berkenan, panggil lah hamba kembali. Bersama dengan orang-orang yang hamba sayang, pun bersama dengan seluruh umat Muslim yang menyerukan namaMu agar Engkau panggil untuk bertamu ke tempat terbaikMu. Aamiin.
2 notes · View notes
Text
وفى الليلة السادسة اعطاه الله تعالى ثواب من طاف بالبيت المعمور ويستغفر له كل حجر ومدر.
Artinya:
"Pada malam ke-6, Allah memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya orang yang thowaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan padanya."
0 notes
Text
Tumblr media
Artinya:"Pada malam ke-6, Allah memberikan pahala pada yang bertarawih sebagaimana pahalanya orang yang thowaf di Baitul Makmur dan setiap batu dan tanah memintakan ampunan padanya."
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Sayang & Maha Menerima Tobat. Aku Jadi Kesayangan Alloh Saat Tobat Dari "Tidak Haji Padahal Mampu" #Dakwah #Islam
Tumblr media
Artikel kali ini akan melanjutkan artikel sebelumnya. Kita masuk pada bahasan memilih manasik. Haji dapat dilakukan dengan memilih salah satu dari tiga cara manasik. Penjelasan ringkasnya adalah sebagai berikut. Ifrod, yaitu meniatkan haji saja ketika berihram dan mengamalkan haji saja setelah itu. Qiron, yaitu meniatkan umroh dan haji sekaligus dalam satu manasik. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik qiron untuk menyembelih hadyu. Tamattu’, yaitu berniat menunaikan umroh saja di bulan-bulan haji, lalu melakukan manasik umroh dan bertahalul. Kemudian diam di Makkah dalam keadaan telah bertahalul. Kemudian ketika datang waktu haji, melakukan amalan haji. Wajib bagi yang mengambil tata cara manasik tamattu’ untuk menyembelih hadyu. Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Telah terdapat ijma’ (kesepakatan para ulama) bolehnya memilih melakukan salah satu dari tiga cara manasik: ifrod, tamattu’ dan qiron, tanpa dikatakan makruh. Namun yang diperselisihkan para ulama adalah manakah tatacara manasik yang afdhol (lebih utama).” (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8: 169) Mengenai kewajiban hadyu bagi yang mengambil tata cara manasik qiron dan tamattu’ disebutkan dalam firman Allah Ta’ala, فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ذَلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ “Maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ‘umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) hadyu (qurban) yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang qurban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna.” (QS. Al Baqarah: 196). Wajibnya hadyu bagi yang mengambil manasik qiron dan tamattu’ adalah berdasarkan ijma’ (kesepakatan) para ulama. Manakah dari tiga tata cara manasik tersebut yang lebih utama? Dalam hadits mengenai tata cara manasik haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa beliau bersabda, لَوْ أَنِّى اسْتَقْبَلْتُ مِنْ أَمْرِى مَا اسْتَدْبَرْتُ لَمْ أَسُقِ الْهَدْىَ وَجَعَلْتُهَا عُمْرَةً فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ لَيْسَ مَعَهُ هَدْىٌ فَلْيَحِلَّ وَلْيَجْعَلْهَا عُمْرَةً “Jikalau aku mengetahui apa yang akan terjadi pada diriku maka aku tidak akan membawa hewan hadyu dan aku akan jadikan ihramku ini umrah, maka barangsiapa dari kalian yang tidak bersamanya hewan hadyu maka hendaklah dia bertahallul dan menjadikannya sebagai umrah.” (HR. Muslim no. 1218). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan para sahabat untuk memilih tamattu’ dan berkeinginan dirinya sendiri melakukannya. Tidaklah beliau memerintahkan dan berkeinginan kecuali menunjukkan tamattu’ itu afdhol (lebih utama) (Fiqhus Sunnah, 1: 447-448). Selain itu, manasik dengan tamattu’ itu lebih banyak amalannya dan lebih mudah secara umum (Syarhul Mumthi’, 7: 76-77) Catatan Dam yang dikeluarkan untuk manasik qiron dan tamattu’ adalah dalam rangka syukur dan bukan dalam rangka menutup kekurangan saat manasik (Ar Rafiq fil Hajj, 35). Problem Dalam tata cara manasik tamattu’ telah disebutkan bahwa umroh dilakukan terlebih dahulu sebelum haji. Artinya ia melakukan ritual umrah dahulu yang di dalamnya terdapat thowaf umrah dan sa’i umrah. Setelah itu ia bertahallul dengan sebelumnya memendekkan rambut. Lantas bagaimana jika sebelum wukuf di Arafah, seseorang terhalangi tidak bisa melakukan umrah? Pilihannya adalah mengganti niat hajinya dari tamattu’ menjadi qiran. Contoh dalam kasus ini adalah wanita yang telah berihram dari miqot dengan niat tamattu’. Lantas ia mengalami haidh atau nifas sebelum ia melakukan thowaf umrah. Ia barulah suci ketika datang waktu wukuf di Arafah. Artinya, ia belum sempat melakukan umrah pada haji tamattu’nya. Pada saat itu, ia mengganti niatnya menjadi niatan qorin, dan
ia terus dalam keadaan berihram. Ia tetap melakukan rukun dan kewajiban haji lainnya selain thowaf di Ka’bah. Karena ia baru dibolehkan thowaf jika ia telah suci dan telah mandi (Al Manhaj li Muriidil Hajj wal ‘Umroh, 31-34). – Bersambung insya Allah – @ Sabic Lab, Riyadh-KSA 3 Dzulhijjah 1432 H www.rumaysho.com Sumber https://rumaysho.com/2635-ringkasan-panduan-haji-2-tiga-cara-manasik-haji320.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali.
1 note · View note
dahaga-cinta · 2 years
Text
Aturan Apa Ini? - Masjid Kok Ditutup?
Aturan Apa Ini? – Masjid Kok Ditutup?
Aturan Apa ini? Hari pertama bus sholawat beroperasi setelah libur puncak haji, jamaah sudah semangat datang ke Masjidil Haram untuk sholat dan sebagiannya thowaf ifadhoh. Seorang bapak, sekitar usia 65 tahun mendatangi saya sambil matanya melotot, berkata kepada saya: “Aturan apa ini? Saya mau masuk ke dalam masjid koq pintu ditutup?.” “Bapak, sekarang jalan masuk ke Masjdil Haram ditutup,…
View On WordPress
0 notes
Text
Mendapat Syafaat sebab Banyak Membaca Shalawat
Mendapat Syafaat sebab Banyak Membaca Shalawat
tebuireng.co- Dalam kitab an-Nawadir diceritakan, Syeikh Abdul Wahid az-Zabidi, beliau melihat seorang pemuda thowaf, tapi hanya membaca shalawat saja. Dan ketika sai, dia juga hanya membaca shalawat saja. Syeikh Abdul Wahid az-Zabidi kemudian bertanya kepadanya, “Maaf, saya perhatikan kamu selama thowaf dan sai hanya membaca shalawat, apa engkau tidak punya hafalan doa yang lain? “Maaf syeikh,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
abdullah-malibban · 2 years
Text
HAJI
Muslim mana yang tak menginginkannya? Muslim mana yang tak bahagia bila bisa berhaji?
Kata Haji semakin jauh dari angan - anganku, bagaimana tidak? Haji harus mengantri puluhan tahun, di satu sisi kewajiban hutangku amatlah banyak.
Jikapun aku punya uang maka kewajiban hutangku lah yang harus aku selesaikan terlebih dahulu.
Haji ketika aku mendengar kata itu aku pura - pura tidak mendengar nya, bukan karena aku benci tapi aku sangat amatlah sedih. Karena aku merasa berHaji tinggalah angan - angan di hidupku.
Aku juga mau untuk ber - Haji, aku juga mau untuk thowaf, aku juga mau untuk lempar jumroh, aku juga mau wukuf di Padang Arofah.
Semoga Allah memberikan aku kesempatan.
0 notes
idahedaaya · 6 years
Video
Here we are... All praise to Allah... This time, the whole family including with the triplets and even our driver coming along... #thowaf #makkah #saudiarabia (at مسجد الحرام - Masjid Al Haram)
2 notes · View notes
infokombanser · 4 years
Text
Ketika Sedekah Lebih Utama Dari Pada Ibadah Haji
Tumblr media Tumblr media
cyberaswaja.online- Peristiwa ini dialami oleh seorang ulama besar di masa Tabi'in, beliau bernama Ibnu Mubarak . Kisahnya disampaikan oleh Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam kitab sejarah Al-Bidayah Wa An-Nihayah 10/191: خرج عبد الله بن المبارك مرة إلى الحج فاجتاز ببعض البلاد، فمات طائر معهم فأمر بإلقائه على مزبلة هناك، وسار أصحابه أمامه وتخلف هو وراءهم Abdullah bin Mubarak hendak pergi haji. Ia melewati sebuah negeri, lalu ada burung mati. Ia menyuruh agar burung itu dibuang ke tempat sampah. Murid-muridnya berangkat di depan dan dia berjalan di belakang mereka. فلما مر بالمزبلة إذا جارية قد خرجت من دار قريبة منها فأخذت ذلك الطائر الميت ثم لفته ثم أسرعت به إلى الدار Ketika Ibnu Mubarak melewati tempat sampah, lalu ada anak perempuan keluar dari sebuah rumah di dekatnya, ia mengambil bangkai burung itu. Ia membungkusnya dan segera membawa pulang فجاء فسألها عن أمرها وأخذها الميتة، فقالت: أنا وأخي هنا ليس لنا شيء إلا هذا الإزار، وليس لنا قوت إلا ما يلقى على هذه المزبلة، وقد حلت لنا الميتة منذ أيام، وكان أبونا له مال فظُلم وأخذ ماله وقتل. Ibnu Mubarak bertanya kepada anak perempuan itu mengapa mengambil bangkai burung. Anak perempuan itu menjawab: "Aku dan adikku disini tidak memiliki apa-apa kecuali kain ini. Tidak ada makanan untuk kami kecuali yang ada di tempat sampah. Beberapa hari ini bangkai yang ditemukan (untuk dimakan). Kami punya ayah yang kaya raya. Tapi ia dizalimi, hartanya dirampok dan dibunuh." فأمر ابن المبارك برد الأحمال، وقال لوكيله: كم معك من النفقة؟ قال: ألف دينار، فقال: عد منها عشرين ديناراً تكفينا إلى مرو وأعطها الباقي، فهذا أفضل من حجنا في هذا العام، ثم رجع. Ibnu Mubarak memerintahkan untuk mengembalikan harta bawaan. Ia bertanya kepada wakilnya: "Berapa bekal kita?" Wakilnya menjawab: "1000 Dinar". Ibnu Mubarak berkata: "Ambil 20 Dinar, cukup untuk transportasi kita ke Marwa . Sisanya berikan kepada anak perempuan itu. Ini lebih utama dari pada ibadah haji kita tahun ini". Ibnu Mubarak kemudian pulang (tidak berangkat haji). •] Terjemah gambar: Jika tahun ini tidak ada haji dan umroh, maka tawaflah (kelilinglah) ke rumah-rumah orang fakir-miskin dan orang-orang yang memerlukan.(KH.ma'ruf Khozin) Read the full article
0 notes
armanalfarizi · 2 years
Text
Tumblr media
Assalamualaikum pak, Nama saya Kgs Arman Alfarizi kelas 1B Npm 2111040174 disini saya izin mengumpulkan tugas tentang Umroh yg diisi dengan cerpen singkat agar lebih paham Saat sore hari yang sejuk, Ayah Kak Tya, Adik dan Ibu sedang di ruang tamu lagi bersantai dan sedang menikmati sejuknya angin dari luar , tiba tiba Ayah memulai pembicaraan tentang keinginan Ayah untuk umroh sekeluarga, Kak Tya dan Adik pun kaget , Adik yg hanya tahu umroh itu ke Mekkah langsung heran dan banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan Ayah: Bu , Kak Tya , Dik , Ayah sepertinya sudah punya cukup tabungan untuk kita pergi umroh tahun ini , Ayah sudah daftarkan kita untuk berangkat tahun ini, kalian harus jaga kesehatan ya Kak Tya : Tapi yah,umroh apa? Kita mengunjungi mekkah ya yah,yeeeaay kita jalan jalan Adik: Yeeaay,kita jalan jalan mbak,liburan yeeaay Ayah: Bukan sayangku, umroh itu ibadah,kita memang mengunjungi mekkah,melihat ka'bah tapi bukan untuk jalan-jalan. Jalan jalannya nanti sekolah ibadahnya selesai,kita ibadah dulu Kak Tya dan adik: Jadi,kalo bukan untuk jalan-jalan,tetapi ibadah, kita ngapain? Ayah: Jadi,umroh adalah salah satu kegiatan ibadah dalam agama islam bagi setiap muslim-muslimah yang mampu. Dan Alhamdulillah ayah mampu dan tabungan ayah juga sudah cukup. Umroh beda dengan haji, perbedaannya terletak pada waktu dan tempat. Umroh dapat dilakukan sewaktu-waktu dan hanya di Mekkah,sedangkan haji hanya dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dhulhijjah hingga 12 Dhulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah. Adapun syarat,rukun,wajib umrah yaitu Syarat Syarat untuk mengerjakan umrah sama dengan syarat untuk mengerjakan haji: Beragama Islam Baligh, dan berakal Merdeka Memiliki kemampuan, adanya bekal dan kendaraan, serta anggaran Ada mahram (khusus bagi wanita) Rukun Sunting Rukun umrah adalah: Ihram, berniat untuk memulai umrah Thawaf Sai Tahallul Tertib Wajib Adapun wajib umrah adalah: Melakukan ihram ketika hendak memasuki miqat Bertahallul dengan menggundul atau memotong sebagian rambut Keterangan: Meninggalkan rukun, maka umrahnya tidak sempurna dan wajib diulangi Meninggalkan kewajiban, umrah tetap sah dan kesalahan tersebut (meninggalkan kewajiban) bisa ditutupi dengan DAM Bersetubuh sebelum tahallul maka wajib membayar seekor kambing Jenis Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji. Umrah Mufradah Umrah Tamattu’ Umrah Sunah Tata cara Untuk tata cara pelaksanaan umrah, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini: Disunnahkan mandi besar (janabah) sebelum ihram untuk umrah. Memakai pakaian ihram. Untuk lelaki 2 kain yang dijadikan sarung dan selendang, sedangkan untuk wanita memakai pakaian apa saja yang menutup aurat tanpa ada hiasannya dan tidak memakai cadar atau sarung tangan. Niat umrah dalam hati, ketika sampai di miqot ( batas daerah tanah suci ) sholat sunah dua rokaat dan mengucapkan Labbaika Allahumma ‘umrotan atau Labbaika Allahumma bi'umrotin. Kemudian bertalbiyah dengan dikeraskan suaranya bagi laki-laki dan cukup dengan suara yang didengar orang yang ada di sampingnya bagi wanita, yaitu mengucapkan Labbaikallahumma labbaik labbaika laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika laka. Jika sudah sampai kota Makkah, disunnahkan mandi terlebih dahulu sebelum memasukinya. Sesampai di ka'bah, talbiyah berhenti sebelum thawaf. Kemudian menuju hajar aswad sambil menyentuhnya dengan tangan kanan dan menciumnya jika mampu dan mengucapkan Bismillahi wallahu akbar. Jika tidak bisa menyentuh dan menciumya, maka cukup memberi isyarat dan berkata Allahu akbar. Thawaf sebanyak 7 kali putaran. 3 putaran pertama jalan cepat dan sisanya jalan biasa. Thowaf diawali dan diakhiri di hajar aswad dan ka'bah dijadikan berada di sebelah kiri. Salat 2 raka'at di belakang maqam Ibrahim jika bisa atau di tempat lainnya di masjidil haram dengan membaca surah Al-Kafirun pada raka'at pertama dan Al-Ikhlas pada raka'at
kedua. Sa'i dengan naik ke bukit Shofa dan menghadap kiblat sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan Innashshofa wal marwata min sya'aairillah. Abda'u bima bada'allahu bihi (Aku memulai dengan apa yang Allah memulainya). Kemudian bertakbir 3 kali tanpa memberi isyarat dan mengucapkan Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu. Lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir. Laa ilaha illallahu wahdahu anjaza wa'dahu wa nasoro 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu 3x. Kemudian berdoa sekehendaknya. Amalan pada poin 8 diulangi setiap putaran di sisi bukit Shofa dan Marwah disertai dengan doa. Sa'i dilakukan sebanyak 7 kali dengan hitungan berangkat satu kali dan kembalinya dihitung satu kali, diawali di bukit Shofa dan diakhiri di bukit Marwah. Mencukur seluruh atau sebagian rambut kepala bagi lelaki dan memotongnya sebatas ujung jari bagi wanita. Dengan demikian selesai sudah amalan umrah
2 notes · View notes
gakpapa · 3 years
Text
Aku ini emang dari kecil suka mbangkong, ngigo, kalo dibangunin saur malah thowaf ke ruang tamu masuk kamar lagi, suruh pindah tempet malah keluar rumah sambil kosel kosel disamping rumah. Mana pernah pas di pondok dibangunin malah keluar kamar gak pake kerudung, padahal koridor kamar itu terbuka dan potensi keliatan dari bangunan sekitar yang se tingkat itu ada.
Udah gede mbangkongku terkurangi.
Ini kenapa pas hamil kalo mimpi ketawa sampe ngagetin suami yang tidur? Kayaknya gak cuman sekali ketawa beneran pas tidur (soalnya habis ngigo kadang ngerasa). Kenapa suami masih aja sok nutup nutupin kalo istrinya mbangkongan?😢
Bisa gitu ya,, hamil bikin kebiasaan mbangkongku bangkit kembali ☺️
1 note · View note
ngabar · 3 years
Text
Fathul Qorib Awal dan terjemah  Ahkamul Haji 3
Sunnah sunnah haji ada 7:
1. Haji Ifrad (mendahulukan haji daripada Umroh) Jadi, pertama Ihrom dengan niat haji dari Miqotnya, dan diselesaikan Ihram hajinya tersebut. Kemudian keluar dari kota Mekkah menuju tanah halal terdekat. Lalu (dari tanah halal terdekat tersebut) mulai Ihram dengan niat Umroh dan melaksanakan amalan amalan Umroh. Seandainya dibalik (Umroh dulu; lalu haji) maka tidak disebut haji Ifrad. - tapi haji Tamattu' -
2. (Membaca) Talbiyah Disunnahkan memperbanyak bacaan Talbiyah selama (melaksanaknan) Ihram, dan menyaringkan suara bagi pria. Adapun bacaan Talbiyah adalah; لبـيك اللهم لـبـيك, لبيك لا شريك لك لبيك, إن الحمد والنعمة لك والملك ,لا شريك لك Ketika selesai pembacaan Talbiyah; dilanjutkan dengan pembacaan Sholawat, dan memohon surga dan ridlo dari Allah. dan memohon perlindungan dari neraka.
3. Thowaf Qudum Thowaf ini hanya diperuntukkan bagi jamaah haji yang memasuki kota mekkah sebelum Wuquf di Arafah. Sedangkan bagi jamaah Umroh, Thowaf umroh sudah mencukupi Thowaf Qudum - Dengan kata lain, tidak perlu melaksanakan Thowaf Qudum lagi -
4. Bermalam di Muzdalifah Yang ke 4 ini termasuk dalam Sunnah, menurut Imam Rofi'i, sedangkan diketerangan tambahan kitab Roudloh dan Syarh Muhadzab; mengatakan bermalam di Muzdalifah adalah wajib.
5. Sholat Sunnah Thowaf dua Rakaat Dilaksanakan setelah Thawaf. Dan Sholat dilakukan dibelakang Maqom Ibrahim dan bacaannya dilirihkan; jika ditunaikan disiang hari, dinyaringkan jika ditunaikan dimalam hari. Jika Sholat tidak ditunaikan dibelakan Maqom Ibrahim, maka (dilaksanakan) di Hijr Ismail, kalau masih tidak bisa; maka (dilakasanakan) di masjid. Jika (masih) tidak bisa (lagi), maka dilaksanakan dimanapun sesuka hati; baik di tanah haram atau ditempat lain.
6. Bermalam di Mina Pendapat ini dibenarkan oleh Imam Rofi'i, tetapi diketerangan tambahan kitab Roudloh; Imam Nawawi mengatakan wajib (bermalam di Mina)
7. Thowaf Wada' (Dilakukan) ketika hendak keluar dari kota Mekkah untuk bepergian; baik (bepergiannya) dalam rangka haji atau bukan, perjalanannya jauh atau dekat. Kesunahan yang disebutkan Mushonif ini; adalah pendapat yang Rojih, tapi menurut Qoul Adzhar mengatakan wajib. Dan bagi pria harus melepas (tidak boleh mengenakan) pakaian / selain pakaian; seperti Muzah dan sandal yang dijahit, ditenun dan diikat saat (pelaksanaan) Ihram, sebagaimana didalam kitab Syarh Muhadzab. Bagi Muhrim hendaknya mengenakan kain dan selendang; yang keduanya berwarna putih dan baru. Jika tidak (punya yang baru), maka (cukup mengenakan) yang bersih dan suci.
Wallahua'lam
NGABAR
1 note · View note
dahaga-cinta · 2 years
Text
Haji Furoda Jalan Kaki 20 Km - Ini Lebih Mengenaskan Dari Haji Reguler Namanya
Haji Furoda Jalan Kaki 20 Km – Ini Lebih Mengenaskan Dari Haji Reguler Namanya
Haji furoda jalan kaki 20 km.. Ini lebih mengenaskan dari haji reguler namanya. Haji reguler itu jarak tenda dengan jamarat cukup jauh. Sekitar 4-5 km. Kalau pp berarti paling jauh 10 km. Kalau jarak 20 km, bisa jadi dia jalan kaki dari tenda ke jamarat, terus lanjut thowaf ifadhoh jalan kaki ke Masjidil Haram. Kalau ini ya mungkin ada 20 km. Hari-hari haji memang melelahkan dan capek.…
View On WordPress
0 notes
asqinajah · 4 years
Text
Tentang Khutbah dan Pendengar yang Tidak Mengantuk
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Pagi ini gema takbir kembali menggema, memenuhi langit-langit yang masih diwarnai dengan guratan pandemi Corona. Meski setiap tahun memang merayakan Idul Adha, tapi tetap saja ada euforia yang dirasakan. Bukan tentang daging yang akan disantap nantinya, tapi entah rasanya bahagia saja, sebagaimana jamaah haji yang hari ini akan menuju Mekkah, melakukan lempar jumroh, thowaf, menyembelih sembelihan dan mencukur rambutnya. Ya, kemarin aku sempat mendengarkan kembali kisah haji bapak ibuk di tahun 2008, sungguh aku tidak bisa membayangkan betapa beratnya ibadah tersebut, meski sudah mempelajari teorinya; berjalan jauh, berkumpul, berdesak-desakan dengan jamaah haji lain dari seluruh dunia-.
Ah ya, kali ini ada dua hal penting yang ingin aku tuliskan, segera setelah mengikuti ibadah sholat Idul adha dan khutbahnya. Yang pertama adalah tentang bagaimana seseorang berkhutbah yang bisa membuat pendengarnya tidak merasa jenuh ataupun bosan, dan yang kedua tentang jamaah itu sendiri.
Tumblr media
Yap, baru kali ini aku mendengaran khutbah sholat idul Adha dari salah seorang ustadz besar di komplekku. Besar yang bagaimana? Setidaknya beliau memang lulusan Madinah dan memang jadi rujukan atau bahkan ustadz di Yayasan SD ku dahulu. Khutbah beliau tidak panjang, tapi benar-benar tiap kalimatnya pasti dinukil dari sebuah ayat ataupun hadits, sama seperti guru-guruku yang lain; seperti Ustadz Mu'in, juga Ustadz Budi Ashari, dan asatidz kibar lainnya. Dan baru kali aku benar-benar sadar tentang apa yang membedakan aku selaku orang biasa dengan para asatidz ini. Ya, tentang apa yang dimiliki kemudian apa yang diberikan.
Barangkali, ayat yang biasa kita baca setiap hari, bahkan telah kita hafal secara lafazhnya adalah sama dengan apa yang disampaikan para asatidz dalam pidato dan ceramahnya. Tapi, kenapa efek yang diberikannya adalah berbeda? Tentu sebab pemahamannya yang berbeda! Kita hanya tahu ayat dan hadits itu dari permukaannya saja, sedangkan mereka tau segala hal yang tersembunyi di baliknya, atau korelasi antara ayat dan hadits satu dengan yang lainnya. Dan inilah yang membuat ayat atau hadits yang sama-sama kita ketahui itu berbeda bobot dan makna.
Kalau dalam ilmu membaca dan mendengarkan, ada yang namanya aktif dan pasif, yang mana kegiatan yang aktif pasti menyertakan otak untuk ikut bekerja, sedangkan pasif, biasanya hanya lima indranya saja yang berkerja: kita mendengar tapi tak menyimak, kita melihat tapi tak memerhatikan. Dan dalam hal meyampaikan khutbah atau pidato, yang membedakan adalah: kita hanya hafal dan tau, tapi para asatidz paham dan benar-benar paham secara mendalam apa yang mereka sampaikan. Dan inilah yang kemudian menciptakan perbedaaan pula dalam reaksi pendengarnya.
Dan tentu saja salah satu faktor kenapa para sahabat bisa demikian adalah sebab guru mereka, Rasulullah adalah guru yang luar biasa pula. Guru yang tau bagaimana agar para muridnya bisa menyimak dengan baik, tak skedar menjelaskan pelajaran secara monoton, tapi menggunakan berbagai uslub yang memang dapat memicu kerja otak murid-muridnya. Apa yang beliau sampaikan pun bukan hanya rankaian kalimat yang indah lagi menyenangkan didengar, tapi tak berbobot, tapi kalimat-kalimat singkat yang penuh makna, Jawaamiul Kalim, yang lagi-lagi menuntut para pendengarnya untuk berpikir.
Sebagaimana yang sudah aku singgung di awal, tentang kenapa para sahabat kalau mendengarkan khutbah atau pelajaran dari Rasulullah ibarat sebuah pohon yang apabila dihinggapi oleh burung, maka burung tersebut tidak akan pergi dari hinggapan tersebut saking tenang dan tidak ada gerakannya? Ya, sama dengan apa yang baru saja kubahas, sebab mereka benar-benar menyimak Rasulullah dan juga meggunakan otak mereka sembari menyimak pelajarannya. Mencoba memproses informasi yang sampai ke mereka, juga menghubungkan segala informasi tersebut. Otak mereka aktif, sehingga jangan pernah tanya apakah ada sahabat yang tertidur saat khutbah atau pelajaran.
Dan ya, meski tulisanku ini masih berupa asumsi dan ke'barangkali'an, tapi aku sudah cukup mengetahui perbedaan antara asatidz dan orang biasa yang menyampaikan khutbah (selain memang karena perbedaan ilmu yang mereka miliki), juga kenapa para sahabat bisa tidak tidur saat mendengarkan khutbah atau pelajaran. Sekian saja, semoga bisa diingat dan semoga ini juga mencerahkan kalian yang membaca.
Selamat hari Raya Idul Adha, semoga dan semogaa kau tidak pernah berhenti belajar, meski memang kebodohanmu memang tidak akan ada habisnya. Baarakallahu fiikum.
(31/07/20)
*pict source: unsplash
4 notes · View notes
bungahidayah · 4 years
Photo
Tumblr media
Malam sudah larut, suasana mulai hening, di luar sana sudah tidak ada kesibukan manusia karena sudah berada di peraduan menikmati malam dengan mimpi indahnya. Berbeda dengan yang lain, ada sepasang mata yang sulit untuk terpejam terus menatap wajah yang selama ini dirindukan, memang hampir setiap malam aku melakukan ini, memandangnya tanpa sepengetahuannya, entah mengapa bulir bening mengalir perlahan dari mata yang masih fokus memandang raut wajah yang mulia. Pertanyaan mulai muncul. Apakah aku sanggup jauh darinya? Apakah aku sanggup menahan rindu? Apakah aku kuat jika berpisah dengannya? Aku menangis, ini adalah malam terakhir aku tidur di sampingnya besok aku akan pergi, pergi untuk merajut mimpi, jauh dari pulau sumatra ke pulau jawa dari kota Medan ke kota Surabaya Aku masih memandangnya seolah2 aku tak ingin malam terlewat sedangkan mataku terpejam tak melihatnya Kembali hatiku lirih berkata. Umi kau adalah penyemangat hidupku Kau adalah penyembuh dukaku Kata2mu adalah obat untukku Pelukmu adalah kedamaianku Do'amu keberhasilanku. Tak ada kata yang bisa mengungkapkan seberapa besar cintamu padaku Dan tak ada yang bisa ku lakukan untuk membalas jasamu walaupun aku menggendongmu thowaf di baitullah tetap tak akan pernah bisa menggantikan setetes darah saat kau melahirkanku, Ummi maaf kan segala kesalahanku karena aku tau Syurga berada di telapak kakimu, Ummi aku selalu berharap engkau meridho di seriap langkah ku karena aku tau ridho Ilahi karena ridhomu kau adalah wanita yang mulia yang allah ciptakan untukku. #puisiibu #cintaibu #tulisansantri #bungahidayah #anakrantau #semangat
1 note · View note